Kasus: pembunuhan

  • Iran-Israel Lanjutkan Serangan, Trump Pertimbangkan Campur Tangan AS

    Iran-Israel Lanjutkan Serangan, Trump Pertimbangkan Campur Tangan AS

    Jakarta

    Iran dan Israel terus saling melancarkan serangan pada Rabu (18/06) malam, sementara Presiden AS Donald Trump menimbang sejauh mana AS akan terlibat.

    Pertikaian kedua negara memasuki hari keenam, menjadikannya konfrontasi paling sengit dalam sejarah mereka dan memicu kekhawatiran akan perang berlarut-larut yang bisa melanda Timur Tengah.

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan telah menyerang lebih dari 20 target militer di ibu kota Iran, Teheran, pada Rabu (18/06) malam.

    IDF menyebut telah menghantam “situs nuklir dan rudal kunci” di Teheran yang digambarkannya sebagai lokasi yang “memicu program senjata Iran dan serangan terhadap warga sipil Israel.”

    IDF menambahkan telah mengidentifikasi rudal yang diluncurkan dari Iran. Pertahanan udara ‘Iron Dome’ Israel diketahui efektif mencegat mayoritas rudal.

    Sebelumnya, Trump menyatakan “Bisa saja saya lakukan, bisa juga tidak,” saat ditanya apakah AS akan bergabung dalam serangan Israel ke Iran.

    Presiden AS itu menambahkan: “Tidak ada yang tahu apa yang ingin saya lakukan. Tapi saya bisa katakan ini: Iran sedang dalam banyak masalah dan ingin bernegosiasi.”

    Sejauh ini, AS belum meminta izin penggunaan pangkalan Inggris di Siprus atau Diego Garcia untuk kemungkinan serangan, lapor koresponden BBC Jonathan Beale.

    Pemimpin tertinggi Iran juga memperingatkan Trump tentang “kerugian yang tak terpulihkan” jika AS campur tangan dalam serangan Israel.

    Saling serang di dunia maya

    Getty ImagesDalam foto yang disediakan oleh Kantor Pemimpin Tertinggi Iran ini, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menyampaikan pidato di siaran televisi nasional pada 18 Juni 2025 di Teheran, Iran.

    Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyerukan “perang dimulai” melalui serangkaian unggahan di media sosial X.

    Dia juga menulis dalam unggahan berbeda bahwa Iran “tidak akan pernah berkompromi dengan Zionis”.

    “Kami tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada Zionis,” demikian bunyi terjemahan unggahan tersebut.

    Unggahan Khamenei mengemuka setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyebut soal keberadaan dirinya.

    EPASistem pertahanan udara ‘Kubah Besi’ milik Israel menangkal gempuran rudal Iran ke Tel Aviv, pada Selasa (17/06).

    Trump menulis: “Kami tahu persis di mana sosok yang disebut ‘Pemimpin Tertinggi’ itu bersembunyi.”

    “Ia adalah target yang mudah, tetapi aman di sana – Kami tidak akan menghabisinya (membunuhnya!), setidaknya untuk saat ini.”

    Trump kemudian menulis dalam unggahan berikutnya: “MENYERAH TANPA SYARAT!”

    Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa “semua orang harus segera mengungsi dari Teheran”.

    Baca juga:

    Hingga saat ini pertikaian antara Iran maupun Israel tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

    Justru sebaliknya, kedua kubu terus bertukar serangan rudal balistik.

    Kepala staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, memperingatkan penduduk Israel “terutama Tel Aviv dan Haifa perlu dievakuasi sesegera mungkin untuk menyelamatkan nyawa mereka”.

    Di sisi lain, tentara Israel memperingatkan penduduk di Distrik 18 Teheran bahwa akan ada serangan terhadap infrastruktur militer Iran di wilayah tersebut.

    Beberapa saat setelah peringatan disampaikan, ledakan telah dilaporkan terjadi di beberapa bagian ibu kota Iran, menurut laporan media Iran seperti disampaikan kantor berita Reuters.

    Getty ImagesAsap mengepul setelah Israel dilaporkan menyerang sebuah gedung yang digunakan oleh media pemerintah Iran di Teheran, pada 16 Juni 2025.

    Hingga Rabu (18/06) Kementerian Kesehatan Iran mengatakan sedikitnya 224 orang tewas dan lebih dari 1.200 orang terluka dalam serangan udara Israel sejak Jumat (13/06).

    Adapun Israel mengatakan sedikitnya 24 orang tewas akibat serangan Iran selama periode yang sama.

    Perhitungan berbeda disampaikan Organisasi nirlaba Aktivis Hak Asasi Manusia di Iran (HRANA) yang melacak korban sejak serangan dimulai pada Jumat (13/06).

    Menurut HRANA, sebanyak 224 warga sipil tewas, dengan 188 orang terluka.

    Sebanyak 109 anggota militer tewas dan 123 orang terluka, kata organisasi itu.

    HRANA juga mencatat sebanyak 119 orang tewas, dan 335 orang terluka, yang belum teridentifikasi.

    Total korban di Iran, menurut HRANA, mencapai 452 orang tewas dan 646 orang terluka.

    BBC

    Trump sebelumnya mengisyaratkan bahwa ia dapat mencapai kesepakatan diplomatik dengan Iran guna mengakhiri konflik. “Begitu saya meninggalkan tempat ini, kami akan melakukan sesuatu,” kata Trump merujuk KTT G7 di Kanada. KTT tersebut akan berakhir pada Selasa (17/06).

    Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan di media sosial bahwa jika Trump “sungguh-sungguh dalam berdiplomasi” dan ingin menghentikan pertempuran, “Hanya perlu satu panggilan telepon dari Washington untuk membungkam” Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    Namun, ia memperingatkan bahwa jika AS “terperosok” dalam konflik, hal itu akan “menghancurkan prospek solusi yang dinegosiasikan”.

    BBC EPAKawasan permukiman di Ramat Gan, dekat Tel Aviv, Israel, hancur akibat gempuran rudal Iran, pada Sabtu (14/06).

    Israel membuat klaim bahwa serangannya telah mengenai ratusan lokasi, termasuk markas besar Kementerian Pertahanan Iran, Organisasi Inovasi dan Penelitian Pertahanan, fasilitas nuklir Natanz, dan fasilitas nuklir Isfahan.

    Rudal Israel juga menghantam kilang minyak dan kapal tanker minyak Shahran, di Iran.

    Video yang dipublikasikan oleh warga Iran di media sosial dan telah diautentikasi oleh BBC Verify menunjukkan kebakaran besar di depot minyak sebelah barat laut ibu kota Teheran itu.

    EPATerjadi antrean kendaraan untuk mengisi bahan bakar di Teheran, kemarin.

    Dari pantauan video-video yang diunggah di media sosial dalam beberapa hari terakhir menunjukkan antrean bahan bakar dan lalu lintas saat orang-orang mencoba meninggalkan ibu kota.

    Di sisi lain, pesan-pesan Israel yang meminta orang-orang untuk mengungsi dari kota-kota merupakan bagian dari “operasi psikologis musuh”, kata juru bicara pemerintah Iran.

    Fatemeh Mohajerani juga menegaskan bahwa internet Iran telah “diperlambat” untuk “memerangi serangan siber” di negara tersebut.

    Menteri Pertahanan Israel telah memperingatkan bahwa penduduk Teheran akan “membayar harga” atas serangan Iran terhadap warga Israel dan meminta penduduk untuk mengungsi.

    Rencana membunuh Ayatollah Khamenei dan pergantian rezim

    Di tengah baku serang antara Israel dan Iran, muncul kabar bahwa Presiden AS Donald Trump menolak rencana Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menurut tiga pejabat AS kepada CBS News, mitra BBC di AS.

    Seorang pejabat AS mengatakan Israel memiliki kesempatan untuk membunuh Khamenei. Namun, Trump menyampaikan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahwa itu bukan “ide yang bagus”.

    Para pejabat itu mengatakan percakapan antara Netanyahu dan Trump terjadi setelah Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran pekan lalu. Penolakan Trump terhadap usulan tersebut pertama kali dilaporkan oleh kantor berita Reuters.

    EPARudal balistik Iran menghantam kawasan permukiman di Rishon LeZion, dekat Tel Aviv, Israel, Sabtu (14/06).

    Selama wawancara dengan Fox News, Netanyahu tidak secara langsung mengonfirmasi atau membantah laporan Reuters.

    “Ada begitu banyak laporan palsu tentang percakapan yang tidak pernah terjadi dan saya tidak akan membahasnya,” katanya. “Tetapi saya dapat memberi tahu Anda bahwa saya pikir kami melakukan apa yang perlu kami lakukan. Saya pikir Amerika Serikat tahu apa yang baik untuk Amerika Serikat dan saya tidak akan membahasnya,” kata Netanyahu.

    Baca juga:

    Dalam wawancara dengan Fox News, Benjamin Netanyahu ditanya apakah perubahan rezim di Iran merupakan bagian dari upaya Israel.

    “Itu bisa jadi hasilnya, karena rezim Iran sangat lemah,” katanya.

    Netanyahu mengeklaim rezim Iran saat ini tidak “memiliki rakyat”, dan mengatakan “80% rakyat” ingin menggulingkan pemerintah Iran.

    Ia juga mengatakan, “rakyat Persia dan orang Yahudi telah memiliki persahabatan lama”, dan menambahkan, “keputusan untuk bertindak, untuk bangkit saat ini adalah keputusan rakyat Iran”.

    Netanyahu mengatakan bahwa, kalaupun Iran setuju untuk berhenti menembakkan rudal ke Israel sebagai bagian dari kesepakatan apa pun, itu tidak berarti Teheran akan berhenti mengembangkan kemampuan nuklir.

    “Masalahnya di sini bukan de-eskalasi. Masalahnya di sini bukan gencatan senjata. Masalahnya adalah menghentikan hal-hal yang mengancam kelangsungan hidup kita,” katanya.

    Sebagai pengingat, Iran telah berulang kali membantah bahwa mereka memiliki program senjata nuklir.

    Iran balas serangan Israel

    ReutersAsap membumbung di tengah serangan rudal Iran ke Tel Aviv, Israel, pada Jumat (13/06).

    Sebelumnya, Korps Garda Revolusi Iran membalas serangan Israel dengan melancarkan gempuran rudal balistik terhadap “puluhan target, pusat militer, dan pangkalan udara” di Israel. Iran menamai operasi itu “True Promise 3”.

    Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei memperingatkan bahwa pasukan Iran akan “bertindak dengan kekuatan” terhadap Israel.

    Dalam tulisan di media sosial X, ia memperingatkan Israel “tidak akan lolos tanpa cedera dari kejahatan ini”.

    Di Yerusalem dan Tel Aviv, terdapat laporan bunyi ledakan dan kilatan cahaya terang saat sistem pertahanan ‘Kubah Besi’ Israel berusaha mencegat serangan itu.

    Beberapa rudal Iran dilaporkan menghantam beberapa tempat, termasuk di Tel Aviv dan Ramat Gan, kota dekat Tel Aviv.

    Reuters Serangan rudal Iran menghantam bangunan di Ramat Gan, Israel, pada Jumat (13/06). Reuters Sejumlah korban luka-luka akibat serangan rudal Iran ke Kota Ramat Gan, Israel, pada Jumat (13/06). ReutersSistem pertahanan udara Kubah Besi menangkal sejumlah serangan rudal Iran di Tel Aviv, pada Jumat (13/06).

    Menurut juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Avichay Adraee, Iran meluncurkan kurang dari 100 rudal dalam dua gelombang ke Israel.

    Dalam sebuah posting di X, ia mengeklaim sebagian besar rudal Iran berhasil dicegat atau gagal mencapai target.

    “Ada sejumlah kecil bangunan yang terkena serangan, beberapa karena pecahan peluru dari operasi intersepsi,” tambahnya.

    Sebanyak 40 orang dirawat di rumah sakit Israel setelah serangan Irandua di antaranya dalam kondisi kritis.

    Israel gempur puluhan lokasi di Iran

    Militer Israel memulai serangan ke puluhan lokasi di berbagai wilayah Iran, pada Jumat (13/06).

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan serangan Israel “menyasar ke jantung program pengayaan nuklir Iran”. Dalam serangan itu, kepala Garda Revolusi Iran dilaporkan tewas.

    “Israel meluncurkan Operasi Rising Lion, operasi militer yang ditargetkan untuk menangkal ancaman Iran terhadap kelangsungan hidup Israel,” kata Netanyahu pada Jumat (13/06).

    “Operasi ini akan terus berlanjut sampai berapapun hari yang diperlukan untuk menghilangkan penyebarannya.”

    “Dalam beberapa bulan terakhir, Iran telah mengambil langkah-langkah yang belum pernah diambil sebelumnya, langkah-langkah untuk mempersenjatai uranium yang diperkaya ini,” tambahnya.

    “Jika tidak dihentikan, Iran dapat memproduksi senjata nuklir dalam waktu yang sangat singkat. Bisa jadi satu tahun. Bisa jadi dalam beberapa bulan, kurang dari satu tahun. Ini adalah bahaya yang jelas dan nyata bagi kelangsungan hidup Israel.”

    Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan serangan ke sejumlah lokasi di Iran mengungkap “sifat keji” Israel.

    Dia menambahkan, Israel “telah menyiapkan nasib pahit untuk dirinya sendiri, yang pasti akan diterimanya” dengan melakukan serangan ke Iran.

    Seorang juru bicara angkatan bersenjata Iran mengatakan bahwa AS dan Israel akan membayar “harga yang mahal” untuk serangan tersebut.

    “Angkatan bersenjata pasti akan menanggapi serangan Zionis ini,” kata juru bicara militer Iran, Abolfazl Shekarchi, sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.

    Presiden AS Donald Trump mengaku telah mengetahui rencana Israel menyerang Iran. Namun, dia menegaskan bahwa militer AS tidak berperan dalam operasi tersebut.

    “Iran tidak dapat memiliki bom nuklir dan kami berharap untuk kembali ke meja perundingan. Kita lihat saja nanti,” katanya kepada Fox News.

    “Ada beberapa orang dalam kepemimpinan yang tidak akan kembali,” katanya, seraya mencatat bahwa AS telah mengonfirmasi bahwa beberapa pemimpin Iran telah tewas dalam serangan tersebut.

    Kepala Garda Revolusi dan ilmuwan nuklir Iran dilaporkan tewas

    Kepala Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, tewas dalam serangan Israel, demikian dilaporkan media pemerintah Iran.

    Ia termasuk di antara beberapa pemimpin senior yang tewas dalam serangan Israel.

    Hossein Salami mungkin adalah pemimpin Iran paling senior yang tewas dalam serangan Israel.

    Salami pertama kali bergabung dengan Garda Revolusi pada 1980 saat Perang Iran-Irak.

    Seiring dengan kenaikan pangkatnya di militer, ia makin dikenal karena retorikanya yang keras terhadap AS dan sekutu-sekutunya.

    Sejak tahun 2000-an, ia telah dikenai sanksi oleh Dewan Keamanan PBB dan AS atas keterlibatannya dalam program nuklir dan militer Iran.

    Dia menjabat sebagai kepala Garda Revolusi pada 2024 ketika Iran melancarkan serangan militer langsung pertamanya terhadap Israel, dengan mengerahkan lebih dari 300 pesawat nirawak dan rudal.

    Ketika ketegangan dengan Israel meningkat dalam beberapa hari terakhir, Salami mengatakan pada Kamis (12/06) bahwa Iran “sepenuhnya siap untuk segala skenario, situasi, dan keadaan”.

    “Musuh mengira mereka dapat melawan Iran dengan cara yang sama seperti mereka melawan warga Palestina yang tak berdaya yang dikepung Israel,” katanya. “Kami teruji dalam perang dan berpengalaman.”

    Selain Hossein Salami, media pemerintah Iran menyebutkan bahwa Mohammad Bagheri, kepala staf Angkatan Bersenjata Iran, tewas dalam serangan Israel.

    Korban berikutnya adalah Gholamali Rashid, komandan Markas Pusat Khatam-al Anbiyaperusahaan konstruksi yang bernaung di bawah Korps Garda Revolusi Iran.

    Dua ilmuwan nuklir senior juga tewas dalam serangan Israel.

    Salah satunya adalah Fereydoon Abbasi, mantan kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI). AEOI bertanggung jawab atas fasilitas nuklir Iran.

    Abassi selamat dari upaya pembunuhan di Teheran pada 2010.

    Sosok berikutnya adalah Mohammad Mehdi Tehranchi, rektor Universitas Islam Azad di Teheran. Dia disebut-sebut terlibat dalam program senjata nuklir Iran.

    Lokasi mana saja yang menjadi target Israel?

    Seorang pejabat militer Israel mengatakan bahwa serangan itu diarahkan ke puluhan lokasi di berbagai wilayah Iran. Targetnya adalah lokasi rudal jarak jauh Iran dan segala fasilitas yang terkait dengan program nuklir, kata pejabat itu.

    Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengungkap puluhan pesawat tempur terlibat dalam “tahap pertama” terhadap “target nuklir” di berbagai wilayah Iran.

    Salah satu lokasi yang menjadi target, kata Netanyahu, adalah fasilitas pengayaan uranium di Kota Natanz, sekitar 225 km sebelah selatan Teheran, ibu kota Iran.

    Stasiun televisi pemerintah Iran melaporkan bahwa markas besar Garda Revolusi di Teheran turut menjadi sasaran serangan Israel.

    Media lokal juga melaporkan api dan asap keluar dari lokasi tersebut.

    Garda Revolusi Islam adalah cabang Angkatan Bersenjata Iran dan salah satu organisasi paling kuat di negara itu.

    BBC

    Iran telah lama menyatakan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan sipil. Iran memiliki beberapa fasilitas nuklir, beberapa di antaranya telah menjadi sasaran serangan Israel.

    Namun, banyak negaraserta Badan Energi Atom Internasional (IAEA)tidak yakin bahwa program nuklir Iran hanya untuk tujuan sipil.

    Pekan ini, Dewan Gubernur IAEA secara resmi menyatakan Iran melanggar kewajiban nonproliferasinya untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.

    Mereka mengutip “banyak kegagalan” Iran untuk memberikan jawaban lengkap tentang keberadaan bahan nuklir yang tidak dilaporkan serta persediaan uranium yang telah diperkaya.

    Laporan IAEA sebelumnya menyebut Iran telah memperkaya uranium hingga kemurnian 60%, cukup mendekati uranium tingkat senjata untuk membuat sembilan bom nuklir.

    Iran mengatakan resolusi itu “politis”.

    Berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata sebagaimana dilaporkan kantor berita Reuters yang mengutip Nour Newslembaga pemberitaan di bawah pemerintah Iranledakan terdengar di timur laut Teheran.

    Reporter BBC juga mendapat informasi dari orang-orang di Teheran yang mengonfirmasi ledakan tersebut.

    Media pemerintah Iran melaporkan bahwa Israel telah menyerang area pemukiman di Teheran dan beberapa kota lainnya.

    Kantor berita Reuters mengutip stasiun TV pemerintah Iran yang menyebutkan bahwa sejumlah anak-anak termasuk di antara korban tewas.

    Kondisi darurat di Israel, AS mengeklaim tidak terlibat

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, juga menetapkan keadaan darurat di Israel.

    “Setelah serangan preventif terhadap Iran, serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Israel dan penduduk sipilnya diperkirakan akan segera terjadi,” begitu bunyi pengumuman keadaan darurat tersebut.

    Akibat serangan itu, semua penerbangan di bandara internasional utama di Teheran telah ditangguhkan, menurut media pemerintah Iran.

    Bandara Internasional Imam Khomeini terletak sekitar 30 km di barat daya ibu kota Iran.

    Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio membuat klaim bahwa negaranya tidak terlibat dalam serangan tersebut.

    “Malam ini, Israel mengambil tindakan sepihak terhadap Iran. Kami tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran dan prioritas utama kami adalah melindungi pasukan Amerika di kawasan tersebut,” kata Rubio.

    “Israel memberi tahu kami bahwa mereka yakin tindakan ini diperlukan untuk membela diri,” ujarnya.

    “Presiden Trump telah mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi pasukan AS dan tetap berhubungan erat dengan mitra regional kami. Saya tegaskan: Iran tidak boleh menargetkan kepentingan atau personel AS,” kata Rubio.

    Berita ini akan diperbarui secara berkala

    Tonton juga Video Ancaman Khamenei ke AS Jika Ikut Campur Konflik Iran-Israel

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Putin Ngaku Dengar Rencana Pembunuhan Khamenei, tapi Ogah Beri Tanggapan

    Putin Ngaku Dengar Rencana Pembunuhan Khamenei, tapi Ogah Beri Tanggapan

    Jakarta

    Kabar rencana pembunuhan pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei mencuat seiring perang Iran dan Israel. Informasi itu juga telah sampai ke telinga Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Dilansir Al Jazeera, Kamis (19/6/2025), Putin mengaku telah mendengar kabar tersebut. Namun, ia menolak memberikan tanggapan lebih lanjut.

    “Saya bahkan tidak ingin membahas kemungkinan ini. Saya tidak mau,” katanya.

    “Saya mendengar semua ini, tetapi saya bahkan tidak ingin membahasnya,” tegas Putin.

    Putin mengatakan solusi damai bisa ditemukan untuk mengakhiri konflik Iran dan Israel. Dia meminta para pihak untuk memastikan kepentingan Iran dalam mengejar “kegiatan nuklir damai”, serta memastikan “keamanan tanpa syarat negara Yahudi”.

    Isu rencana pembunuhan Khamenei oleh Israel pernah diungkap Presiden Amerika Donald Trump awal pekan ini. Trump mengaku menolak keras rencana tersebut.

    “Kami mengetahui bahwa Israel punya rencana untuk menyerang pemimpin tertinggi Iran. Presiden Trump menentangnya dan kami memberi tahu Israel untuk tidak melakukannya,” kata pejabat AS yang enggan disebutkan namanya, dilansir AFP, Senin (16/6).

    “Saya tidak akan membahas itu,” kata Netanyahu kepada Fox News.

    “Tetapi saya dapat memberi tahu Anda,… kami akan melakukan apa yang perlu kami lakukan, dan saya pikir Amerika Serikat tahu apa yang baik untuk Amerika Serikat,” tambahnya.

    Saksikan juga Blak-blakan: Agus Andrianto ‘Bersih-bersih’ Lapas dari HP dan Narkoba

    (ygs/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • “Sang Pengadil” Film yang Didanai Makelar Kasus Zarof Ricar dengan Uang Suap

    “Sang Pengadil” Film yang Didanai Makelar Kasus Zarof Ricar dengan Uang Suap

    “Sang Pengadil” Film yang Didanai Makelar Kasus Zarof Ricar dengan Uang Suap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan pejabat Mahkamah Agung (
    MA
    ),
    Zarof Ricar
    disebut ikut mendanai film ”
    Sang Pengadil
    ” dengan menggunakan uang suap dari pengacara pelaku pembunuhan Gregorius Ronald Tannur,
    Lisa Rachmat
    .
    Uang suap sebesar Rp 5 miliar disebut dipakai untuk mendanai film yang tayang di bioskop Indonesia pada 24 Oktober 2024.
    Informasi ini diungkapkan anggota majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat Purwanto S. Abdullah, saat membacakan pertimbangan putusan perkara percobaan suap dan gratifikasi Rp 1 triliun yang melibatkan Zarof Ricar.
    “Digunakan oleh terdakwa Zarof untuk biaya pembuatan film dengan judul Sang Pengadil dan hal tersebut diketahui oleh Lisa Rachmat,” kata Hakim Purwanto di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (18/7/2025).
    Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat sendiri menghukum Zarof Ricar dengan 16 tahun penjara.
    Ketua Majelis Hakim Rosiah Juhriah Rangkuti menyebut, Zarof terbukti bersalah melakukan pemufakatan jahat percobaan suap hakim agung dan menerima gratifikasi dengan nilai Rp 1 triliun lebih.
    “Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 16 tahun,” kata Rosihan, dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (18/6/2025).
    Selain pidana, Zarof juga dihukum membayar denda Rp 1 miliar. Jika tidak dibayar, maka hukumannya akan ditambah 6 bulan kurungan.
    Majelis hakim menilai, Zarof terbukti melanggar Pasal 6 Ayat (1) juncto Pasal 15 dan Pasal 12 B juncto Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
    Ia dinilai terbukti bermufakat dengan pengacara pelaku pembunuhan Gregorius Ronald Tannur, Lisa Rachmat, untuk menyuap Hakim Agung Soesilo.
    Zarof Ricar juga disebut menerima gratifikasi senilai Rp 1 triliun lebih, yang terdiri dari uang Rp 915 miliar dan 51 kilogram emas telah disita penyidik.
    Sang Pengadil sendiri merupakan yang disutradarai oleh Girry Pratama dan Jose Poernomo. Film itu tayang di bioskop pada 24 Oktober 2024.
    Film ini dibintangi Prisia Nasution, Arifin Putra, Cok Simbara, Roy Marten, dan Celia Thomas yang mengangkat tema seputar dunia peradilan dengan beragam masalah yang melingkupi penegakan hukum.
    Sang Pengadil mengikuti kisah seseorang yang bernama Jojo, yang merupakan hakim muda. Suatu ketika Jojo berniat untuk mengakhiri hidupnya lantaran masih dibayang-bayangi kematian ayahnya yang menjadi misteri.
    Ayah Jojo diketahui merupakan hakim senior. Bersamaan itu pula, Jojo merasa terbebani saat menjalankan tugas menjadi hakim muda yakni pengadil.
    Suatu hari, Jojo pulang ke kampung halamannya dan menemukan kejadian yang tidak baik. Hingga akhirnya, Jojo harus menghadapi kasus kriminal yang rumit dengan melibatkan tokoh-tokoh penting.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korut Kecam Serangan Israel ke Iran, Wanti-wanti AS Tak Kobarkan Api Perang

    Korut Kecam Serangan Israel ke Iran, Wanti-wanti AS Tak Kobarkan Api Perang

    Jakarta

    Korea Utara (Korut) mengecam serangan Israel yang memicu konflik dengan Iran. Juru bicara kementerian luar negeri Korut memperingatkan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa agar tidak “menyulut api perang”.

    Dilansir AFP, Kamis (19/6/2025), Korea Utara menyatakan “kekhawatiran serius” atas “serangan militer Israel dan dengan tegas mengecamnya,” kata juru bicara itu, seraya menambahkan bahwa pembunuhan warga sipil oleh Israel adalah “kejahatan terhadap kemanusiaan yang tidak dapat dimaafkan.”

    “Tindakan ilegal terorisme yang disponsori negara oleh Israel (sedang) meningkatkan bahaya perang habis-habisan baru di kawasan Timur Tengah,” kata pernyataan itu, yang diterbitkan oleh kantor berita milik pemerintah Korut KCNA.

    Israel pada Jumat (13/6) lalu melancarkan serangan yang menurut mereka menargetkan program nuklir Iran, memicu enam hari serangan terus-menerus yang membuat kedua belah pihak saling menembakkan rudal.

    Iran mengatakan pada Minggu (15/6) bahwa serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 224 orang, termasuk komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil. Iran belum mengeluarkan informasi terbaru sejak saat itu.

    Sejak Jumat (13/6), sedikitnya 24 orang telah tewas di Israel dan ratusan lainnya terluka, menurut pemerintah Israel. Korban tersebut juga dilaporkan termasuk warga sipil.

    Korea Utara dalam beberapa tahun terakhir semakin dekat dengan Rusia, mendukung operasi militernya melawan Ukraina dalam perang Moskow dengan negara itu.

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memicu spekulasi tentang kemungkinan AS bergabung dengan sekutu utamanya Israel dalam aksi militer melawan Iran, dengan mengatakan pada Rabu (18/6) bahwa kesabarannya telah “habis” dengan Teheran, tetapi masih belum terlambat untuk melakukan pembicaraan.

    Ia kemudian mengatakan bahwa ia belum membuat keputusan apakah akan bergabung dengan Israel dalam mengebom Iran dan memperingatkan bahwa kepemimpinan negara saat ini dapat jatuh sebagai akibat dari perang tersebut.

    Pyongyang memperingatkan Trump dan pihak lain agar tidak ikut serta dalam perang Israel.

    “Situasi gawat yang disaksikan dunia saat ini dengan jelas membuktikan bahwa Israel, yang didukung dan dilindungi oleh AS dan Barat, adalah entitas yang seperti kanker bagi perdamaian di Timur Tengah dan penyebab utama hancurnya perdamaian dan keamanan global,” kata juru bicara kementerian luar negeri Korut.

    “Masyarakat internasional mengawasi ketat pasukan AS dan Barat yang mengobarkan api perang, mempersoalkan hak kedaulatan yang sah dan pelaksanaan hak untuk membela diri Iran, korban,” mereka menambahkan.

    Juru bicara tersebut mengatakan tindakan oleh Amerika Serikat dan kekuatan Eropa “mendorong situasi di Timur Tengah ke fase bencana yang tak terkendali”.

    Saksikan juga Blak-blakan: Agus Andrianto ‘Bersih-bersih’ Lapas dari HP dan Narkoba

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kenapa Zarof Ricar Tak Dijatuhi Hukuman 20 Tahun Penjara?

    Kenapa Zarof Ricar Tak Dijatuhi Hukuman 20 Tahun Penjara?

    Kenapa Zarof Ricar Tak Dijatuhi Hukuman 20 Tahun Penjara?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta menjatuhkan vonis lebih rendah dari tuntutan jaksa terhadap eks pejabat Mahkamah Agung (MA),
    Zarof Ricar
    , yakni 16 tahun dan denda Rp 1 miliar subsidair enam bulan kurungan.
    Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut Zarof Ricar dihukum 20 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsidair enam bulan kurungan.
    Ketua Majelis Hakim Rosihan Juhriah Rangkuti menyebut, Zarof Ricar terbukti bersalah melakukan pemufakatan jahat percobaan suap hakim agung dan menerima gratifikasi dengan nilai Rp 1 triliun lebih.
    “Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 16 tahun,” kata Rosihan, dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (18/6/2025).
    Majelis hakim menilai, Zarof Ricar terbukti melanggar Pasal 6 Ayat (1) jo Pasal 15 dan Pasal 12 B jo Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
    Mantan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan itu dinilai terbukti bermufakat dengan pengacara pelaku pembunuhan Gregorius Ronald Tannur, Lisa Rachmat, untuk menyuap Hakim Agung Soesilo.
    Majelis hakim mengungkapkan beberapa alasan kenapa tidak menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara terhadap Zarof Ricar.
    Pertama, menurut hakim Rosihan, pihaknya perlu mempertimbangkan hukuman untuk Zarof dari sisi kemanusiaan.
    Sebab, jika divonis 20 tahun penjara, Zarof sama saja dihukum seumur hidup mengingat usianya yang kini sudah 63 tahun.
    “Mempertimbangkan bahwa terdakwa pada saat persidangan telah berusia 63 tahun, di mana jika dijatuhi pidana 20 tahun, ia akan menjalani hukuman hingga usia 83 tahun,” kata hakim Rosihan.
    Ditambah lagi, dia menyebut, usia harapan hidup rata-rata masyarakat Indonesia yang mencapai 72 tahun.
    “Sehingga pidana 20 tahun berpotensi menjadi pidana seumur hidup secara de facto,” ujar hakim Rosihan.
    Selain itu, majelis hakim juga mempertimbangkan kondisi kesehatan manusia yang memasuki usia lanjut, yang cenderung menurun dan membutuhkan perawatan khusus.
    Menurut hakim, bagaimanapun aspek kemanusiaan dalam sistem hukum pidana tidak boleh diabaikan. Meskipun, kejahatan yang dilakukan serius.
    Kedua, pidana maksimal hanya dilakukan dalam keadaan yang benar-benar luar biasa.
    Sementara, dalam kasus Zarof tidak ada korban jiwa maupun kerugian fisik secara langsung pada orang lain dan tidak ada kekerasan dalam kejahatan.
    “Potensi pemulihan kerugian negara melalui perampasan aset yang nilainya jauh melebihi kerugian,” kata hakim Rosihan.
    Ketiga, majelis hakim menyebut, Zarof Ricar juga menyandang status tersangka dalam perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang bergulir di tahap penyidikan Kejaksaan Agung (Kejagung).
    Oleh karenanya, hukuman Zarof Ricar bakal bertambah lagi karena perkara TPPU tersebut juga akan disidangkan.
    “Sangat mungkin terdakwa diajukan lagi dalam perkara baru karena tidak diakumulasi dengan perkara ini,” ujar Hakim Rosihan.
    Berdasarkan pertimbangan itu, majelis hakim menjatuhkan hukuman 16 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsidair enam bulan kurungan kepada Zarof Ricar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • “Sang Pengadil” Film yang Didanai Makelar Kasus Zarof Ricar dengan Uang Suap

    Zarof Ricar Pakai Uang Suap Rp 5 M dari Pengacara Ronald Tannur untuk Danai Film “Sang Pengadil”

    Zarof Ricar Pakai Uang Suap Rp 5 M dari Pengacara Ronald Tannur untuk Danai Film “Sang Pengadil”
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Eks pejabat Mahkamah Agung (MA)
    Zarof Ricar
    disebut menggunakan uang Rp 5 miliar dari pengacara pelaku pembunuhan Gregorius Ronald Tannur,
    Lisa Rachmat
    , untuk mendanai pembuatan film ”
    Sang Pengadil
    “.
    Informasi ini diungkapkan anggota majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Purwanto S. Abdullah, saat membacakan pertimbangan putusan perkara percobaan suap dan gratifikasi Rp 1 triliun yang melibatkan Zarof Ricar.
    “Digunakan oleh terdakwa Zarof untuk biaya pembuatan film dengan judul Sang Pengadil dan hal tersebut diketahui oleh Lisa Rachmat,” kata Hakim Purwanto di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (18/7/2025).
    Purwanto menuturkan, setelah Pengadilan Negeri (PN) Surabaya menjatuhkan vonis bebas (vrijspraak) untuk Ronald Tannur, Lisa menghubungi Zarof karena jaksa mengajukan kasasi ke MA.
    Ia meminta bantuan Zarof untuk mengkondisikan majelis kasasi yang dipimpin Hakim Agung Soesilo.
    Lisa menyerahkan uang Rp 5 miliar dalam dua tahap kepada Zarof sebagai dana suap untuk mengatur putusan kasasi Nomor 1466 K/Pid 2024.
    Menindaklanjuti hal ini, Zarof menyampaikan permintaan Lisa kepada Soesilo dalam satu pertemuan di Makassar.
    Namun, MA akhirnya memutuskan bahwa Ronald Tannur bersalah dan dihukum 6 tahun penjara.
    Putusan ini tidak sesuai dengan keinginan Lisa.
    “Hakim Soesilo berbeda pendapat atau
    dissenting opinion
    , meskipun ternyata uang sebesar Rp 5 miliar yang sudah diterima oleh terdakwa Zarof tidak diteruskan atau tidak diserahkan kepada hakim Soesilo,” kata Hakim Purwanto.
    Dalam perkara ini, majelis hakim menjatuhkan hukuman 16 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsidair 6 bulan kurungan kepada Zarof.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kenapa Zarof Ricar Tak Dijatuhi Hukuman 20 Tahun Penjara?

    1 Vonis 16 Tahun Zarof Ricar, Hakim: Usianya 63, jika Dihukum 20 Tahun, Sama Saja Seumur Hidup Nasional

    Vonis 16 Tahun Zarof Ricar, Hakim: Usianya 63, jika Dihukum 20 Tahun, Sama Saja Seumur Hidup
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Eks pejabat Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar tidak dijatuhkan hukuman 20 tahun penjara sebagaimana tuntutan jaksa. 
    Sebab jika divonis 20 tahun penjara, Zarof sama saja dihukum seumur hidup mengingat usianya yang kini sudah 63 tahun. Adapun, Zarof divonis 16 tahun penjara oleh hakim.
    “Mempertimbangkan bahwa terdakwa pada saat persidangan telah berusia 63 tahun, di mana jika dijatuhi pidana 20 tahun, ia akan menjalani hukuman hingga usia 83 tahun,” kata Ketua Majelis Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Rosihan Juhriah Rangkuti di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2025).
    Menurut hakim Rosihan, pihaknya perlu mempertimbangkan hukuman untuk Zarof dari sisi kemanusiaan.
    Pihaknya juga mempertimbangkan usia harapan hidup rata-rata masyarakat Indonesia yang mencapai 72 tahun.
    “Sehingga pidana 20 tahun berpotensi menjadi pidana seumur hidup secara de facto,” ujar hakim Rosihan.
    Selain itu, majelis hakim juga mempertimbangkan kondisi kesehatan manusia yang memasuki usia lanjut, yang cenderung menurun dan membutuhkan perawatan khusus.
    Menurut dia, bagaimanapun aspek kemanusiaan dalam sistem hukum pidana tidak boleh diabaikan.
    “Meskipun kejahatan yang dilakukan sangat serius,” kata hakim Rosihan.
    Majelis hakim juga mempertimbangkan bahwa prinsip utama dalam menjatuhkan pidana maksimal hanya dilakukan dalam keadaan yang benar-benar luar biasa.
    Sementara, dalam kasus Zarof tidak ada korban jiwa maupun kerugian fisik secara langsung pada orang lain dan tidak ada kekerasan dalam kejahatan.
    “Potensi pemulihan kerugian negara melalui perampasan aset yang nilainya jauh melebihi kerugian,” ujar Rosihan.
    Berdasarkan pertimbangan itu, majelis hakim menjatuhkan hukuman 16 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsidair 6 bulan kurungan kepada Zarof.
    Zarof dinilai terbukti melakukanpemufakatan jahat menyuap hakim agung pelaku pembunuhan Gregorius Ronald Tannur dan menerima gratifikasi lebih dari Rp 1 triliun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mantan Presiden Iran Ahmadinejad Lolos dari Upaya Pembunuhan, Jadi Incaran Israel?

    Mantan Presiden Iran Ahmadinejad Lolos dari Upaya Pembunuhan, Jadi Incaran Israel?

    GELORA.CO – Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad lolos dari upaya pembunuhan yang dilakukan melalui sabotase kendaraan. Laporan ini pertama kali dimuat oleh News.Az, Rabu (18/6/2025) yang mengutip sumber-sumber media Iran.

    Dilaporkan dugaan sabotase terhadap kendaraan yang ditumpangi Ahmadinejad berhasil digagalkan oleh tim keamanan tepat sebelum situasi berujung tragis.

    Peristiwa tersebut terjadi pada 15 Juni 2025, saat sang mantan presiden dijadwalkan menghadiri acara keagamaan memperingati bulan Muharram di Kota Zanjan.

    Saat hendak berangkat, petugas pengamanannya mencurigai ada yang tidak beres dengan kendaraan utama mantan presiden, yakni Toyota Land Cruiser. Sistem pendingin udara (AC) diketahui tidak berfungsi, meskipun mobil tersebut baru saja dikirim ke bengkel dua hari sebelumnya untuk perbaikan masalah yang sama.

    Kecurigaan ini mendorong kepala keamanan untuk meminta Ahmadinejad pindah ke kendaraan cadangan. Keputusan tersebut ternyata menjadi langkah krusial yang menyelamatkan nyawanya.

    Tak lama setelah itu, Land Cruiser yang seharusnya ditumpangi Ahmadinejad mengalami kecelakaan. SUV berbodi bongsor itu melaju tak terkendali, lalu menabrak kendaraan lain dalam rombongan pengawalan dan akhirnya berhenti usai benturan dengan mobil tambahan. Saat kejadian, kendaraan itu membawa sejumlah staf dan pengawal mantan presiden.

    Insiden ini tidak segera diumumkan ke publik dan baru dilaporkan secara resmi kepada otoritas beberapa hari kemudian.

    Meski tidak ada korban jiwa, sumber dari media Iran menyebutkan bahwa insiden itu diduga bukan sekadar kecelakaan teknis. Sabotase terhadap sistem kendaraan dianggap sebagai bagian dari rencana pembunuhan yang telah disusun dengan matang, meski belum ada pihak yang secara resmi dituduh bertanggung jawab.

    Pihak keamanan Ahmadinejad pun terus melakukan penyelidikan internal untuk menelusuri asal mula kerusakan dan siapa yang memiliki akses terhadap kendaraan sebelum insiden terjadi.

    Tidak Aktif Lagi di Media Sosial

    Kabar upaya pembunuhan ini mencuat di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan, khususnya sejak Israel mulai melancarkan serangan besar ke wilayah Iran.

    Sejumlah pengguna media sosial turut mempertanyakan keberadaan Ahmadinejad, yang diketahui sudah tidak aktif di media sosial sejak April lalu.

    “Di mana Mahmoud Ahmadinejad? Dia bahkan belum menulis apa-apa sejak April,” tulis salah satu pengguna X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

    Sementara itu, muncul pula klaim tak berdasar di media sosial bahwa Ahmadinejad telah tewas.

    “Menurut laporan yang belum dikonfirmasi, Mahmoud Ahmadinejad, mantan Presiden Republik Islam Iran, telah dieliminasi,” tulis pengguna lain tanpa menyertakan bukti.

    Presiden yang Sangat Sederhana

    Mahmoud Ahmadinejad adalah mantan presiden Iran yang sangat populer di Indonesia. Dia menjabat sebagai Presiden Iran dari tahun 2005 hingga 2013.

    Ahmadinejad dikenal merakyat, saat menjabat presiden paling getol melawan AS. Ia kerap digambarkan dalam gaya hidupnya yang sangat sederhana, bahkan pernah diberitakan mengenakan jas yang robek.

    Selain itu, Ahmadinejad dikenal sebagai pencetus nuklir Iran. Pada April 2007, Ahmadinejad mengumumkan bahwa Iran telah memulai untuk produksi bahan bakar nuklir dalam skala industri, yang berujung pada dijatuhkannya sanksi internasional.

    Pada 2011, terjadi konfrontasi antara Ahmadinejad dengan pemimpin tertinggi  Ayatollah Ali Khamenei yang diduga dipicu pemecatan menteri intelijen yang merupakan sekutu Khamenei.

    Dari sinilah kariernya mulai menurun hingga tak terpilih lagi jadi presiden.

    Setelah tak lagi menjabat sebagai presiden, Ahmadinejad kembali menempati rumah pribadinya di Narmak.

    Pada 2017 dan 2024, Ahmadinejad dikabarkan akan kembali maju dalam pemilihan presiden Iran, namun kemudian didiskualifikasi.

  • “Sang Pengadil” Film yang Didanai Makelar Kasus Zarof Ricar dengan Uang Suap

    Zarof Ricar Punya Akses Istimewa ke Hakim PN hingga MA, Hasilnya Dapat Gratifikasi Rp 1 Triliun

    Zarof Ricar Punya Akses Istimewa ke Hakim PN hingga MA, Hasilnya Dapat Gratifikasi Rp 1 Triliun
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Mantan pejabat
    Mahkamah Agung
    (MA)
    Zarof Ricar
    disebut memiliki akses istimewa ke hakim tingkat Pengadilan Negeri (PN) hingga hakim agung yang membuatnya dapat menerimia gratifikasi dengan nilai mencapai Rp 1 triliun.
    Hal ini diungkapkan anggota Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat Purwanto S Abdullah saat membacakan pertimbangan putusan perkara dugaan percobaan suap dan gratifikasi Rp 1 triliun yang menjerat Zarof.
    “Menimbang bahwa dari tugas dan fungsi jabatan yang pernah dijabat oleh terdakwa tersebut memberikan akses istimewa kepada terdakwa untuk berinteraksi dengan para hakim di semua tingkatan pengadilan negeri, pengadilan tinggi, dan Mahkamah Agung,” kata hakim Purwanto di ruang sidang, Rabu (18/6/2025).
    Purwanto menyebutkan, pada 2006-2014, Zarof menjabat Direktur Pranata dan Tata Laksana Perkara Pidana, Sekretaris Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum pada 2014-2017, lalu Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, Pelatihan Hukum dan Peradilan pada 2017-2022.
    Menurut majelis hakim, akses istimewa Zarof ini ditunjukkan dari dokumen-dokumen catatan tulisan tangan yang memuat berbagai nomor perkara dan kode tertentu di brankas Zarof.
    Brankas tersebut digunakan Zarof untuk menyimpan uang Rp 915 miliar dan 51 kilogram emas.
    “Catatan-catatan tersebut mengindikasikan bahwa gratifikasi yang diterima terkait dengan penanganan perkara tertentu di lingkungan pengadilan,” tutur hakim Purwanto.
    Majelis hakim menilai Zarof dapat mengatur penanganan perkara berbekal akses istimewa yang dimilikinya dan berujung pada penerimaan gratifikasi.
    Salah satu contoh nyata hubungan gratifikasi dengan jabatan Zarof adalah perkara suap vonis bebas pelaku pembunuhan, Gregorius
    Ronald Tannur
    .
    Ia menerima uang Rp 5 miliar dari pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat, untuk mengkondisikan majelis kasasi di MA.
    “Terdakwa dapat melakukan hal tersebut karena memiliki akses dan jaringan yang dibangun selama karier panjangnya di Mahkamah Agung,” tutur hakim Purwanto.
    Majelis hakim kemudian menyatakan Zarof terbukti menerima suap dan gratifikasi sehingga menjatuhkan hukuman 16 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsidair 6 bulan kurungan kepada Zarof.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tiga Warga Australia Ditangkap Terkait Penembakan di Bali Tewaskan 1 Orang

    Tiga Warga Australia Ditangkap Terkait Penembakan di Bali Tewaskan 1 Orang

    Polda Bali menangkap tiga pria Australia terkait kasus penembakan yang menewaskan seorang warga Australia di Bali.

    Zivan Radmanovic, usia 32 tahun, tewas dalam penembakan akhir pekan kemarin, sementara Sanar Ghanim yang berusia 34 tahun terluka.

    Polda Bali merinci rencana pelarian yang rumit dari tiga pria yang diduga bertanggung jawab atas kematian warga Australia tersebut.

    Pihak kepolisian mengatakan mereka melarikan diri dari tempat kejadian dengan skuter, kemudian setidaknya satu dari mereka pindah ke mobil.

    Mereka kemudian bertukar mobil dan menuju ke Surabaya, di Jawa Timur, klaim polisi.

    “Mereka pertama kali menggunakan sepeda motor kemudian mereka menggunakan mobil, Toyota Fortuner putih yang kami temukan di Tabanan. Kemudian mereka berganti ke Suzuki XL7, mereka menyeberang ke Surabaya dan mencoba pergi ke luar negeri melalui Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta,” kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Daniel Adityajaya.

    “Seorang pria ditangkap oleh imigrasi anggota polda Jakarta, serta polri di bandara Jakarta.”

    “Dua orang lainnya berhasil melarikan diri, tapi kami berhasil membawa mereka kembali dengan kerja sama Interpol yang bertugas di kawasan Asia Tenggara.”

    Pihak kepolisian mengatakan dua dari tersangka yang diduga melakukan penembakan berhasil keluar dari Bali dan ditangkap di Asia Tenggara, Selasa kemarin.

    Satu orang ditangkap di Jakarta pada hari yang sama, saat ia mencoba meninggalkan Indonesia.

    Polda Bali terus melanjutkan penyelidikan mereka, tapi mereka ingin jaksa mendakwa ketiga tersangka dengan pembunuhan berencana yang dapat dijatuhi hukuman mati.

    “Kami akan menyelidikinya lebih rinci menggunakan pengetahuan dan bukti yang kami temukan. Tetapi kami yakin ketiga orang itu adalah pelakunya,” kata Inspektur Jenderal Daniel.

    “Mereka adalah eksekutor penembakan dan merekalah yang mempersiapkannya.”

    “Kami masih menyelidiki kasus ini, karena kami perlu menemukan motifnya,” jelas Inspektur Jenderal Daniel.

    Sementara itu Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro dari Bareskrim Polri mengatakan dua orang tersangka resmi ditangkap setelah dipulangkan dari Phnom Penh.

    “DFJ, pria berusia 27 tahun, berperan sebagai penyedia alat-alat yang digunakan untuk melancarkan pembunuhan, termasuk palu yang digunakan untuk membuka pintu vila dan kendaraan yang digunakan para pelaku,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

    “Selain terlibat dalam tindak pidana tersebut, yang bersangkutan juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penggelapan satu unit kendaraan bermotor jenis Suzuki XL7.

    “MC, pria berusia 22 tahun, dan PMT, pria berusia 27 tahun, sama-sama berperan membantu penggelapan satu unit kendaraan bermotor jenis Suzuki XL7.

    Keduanya ditangkap di Bandara Denpasar, setelah dipulangkan dari Phnom Penh, melalui kerja sama antara Divisi Hubungan Internasional Kepolisian Republik Indonesia, NCB Interpol, Direktorat Jenderal Imigrasi, dan beberapa kepolisian di Asia Tenggara.

    Inspektur Jenderal Daniel mengatakan Polisi Federal Australia atau AFP juga telah membantu pihak kepolisian di Bali.

    Selasa kemarin, juru bicara AFP mengatakan kepada ABC jika mereka mengetahui insiden tersebut tetapi tidak akan berkomentar lebih lanjut.

    Barang bukti yang disita termasuk selongsong peluru, proyektil, darah, palu, masker wajah, kendaraan bermotor, dan rekaman CCTV, menurut pernyataan polisi.

    Diproduksi oleh Erwin Renaldi dari laporan dalam bahasa Inggris

    Lihat Video ‘Polisi Tetapkan 3 WN Australia Tersangka Penembakan di Bali’: