Kasus: pelecehan seksual

  • Ajak 50 Pria Perkosa Istrinya, Pria di Prancis Divonis 20 Tahun Bui

    Ajak 50 Pria Perkosa Istrinya, Pria di Prancis Divonis 20 Tahun Bui

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pria di Prancis, Dominique Pelicot dinyatakan bersalah dan divonis 20 tahun penjara atas pemerkosaan atau pelecehan seksual terhadap mantan istrinya, Gisele Pelicot.

    Pelicot yang berusia 72 tahun mengajak 50 orang pria untuk memperkosa istrinya saat tak sadarkan diri akibat bius.

    Pengadilan juga menghukum 50 pria yang terlibat dalam pemerkosaan terhadap Gisele.
    48 pria lainnya dinyatakan bersalah atas pemerkosaan berat, sementara dua orang lainnya dinyatakan bersalah atas pelecehan seksual.

    Dikutip CNN, Pengacara Dominique Pelicot, Beatrice Zavarro, mengatakan sedang mempertimbangkan untuk mengajukan banding, tetapi belum membuat keputusan.

    Menurutnya, kliennya telah dijadikan kambing hitam dalam persidangan ini.

    Namun, bukti-bukti di persidangan menunjukan Pelicot merekrut para pria untuk memperkosa istrinya saat itu, Gisele, melalui situs kencan Coco.fr.

    Para pria itu datang dan memperkosa Gisele yang tak sadarkan diri akibat dibius. Sementara Peilicot mendokumentasikan aksi bejat tersebut.
    Kejadian itu berlangsung hampir satu dekade.

    Selama itu pula Gisele tak menyadari tindakan suaminya tersebut. Bahkan sang suami menemani Gisele ke dokter lantaran memiliki keluhan kehilangan ingatan dan rasa sakit pada panggul.

    Aksi tersebut terbongkar usai Pelicot tertangkap merekam bagian bawah rok perempuan di supermarket. Saat penyelidikan itu, ditemukanlah video foto serta bukti-bukti mengerikan lainnya terkait kasus pemerkosaan massal terhadap Gisele.

    Proses peradilan ini menghebohkan Prancis, usai Gisele dengan berani dan terang-terangan meminta persidangan digelar secara terbuka. Ia melakukannya untuk memberikan contoh dan semangat kepada para korban kejahatan seksual untuk lebih berani mengungkap kebenaran.

    Setelah vonis dijatuhkan, Gisele menegaskan solidaritasnya dengan para penyintas kekerasan seksual lainnya.

    “Saya memikirkan semua korban yang tidak dikenal dari cerita yang sering terungkap di bayang-bayang. Saya ingin kalian tahu bahwa kita berbagi perjuangan yang sama,” katanya.

    Gisele yang berusia 72 tahun juga menegaskan bahwa dia tidak pernah menyesali keputusannya untuk tampil ke publik. Ia juga mengatakan bahwa pesan-pesan dukungan yang diterimanya memberinya kekuatan untuk terus melanjutkan perjuangannya.

    (tim/isn)

    [Gambas:Video CNN]

  • Predator Seks Reynhard Sinaga Kini Dikeroyok Tahanan Lain di Penjara, Imbas Kejahatannya yang Keji

    Predator Seks Reynhard Sinaga Kini Dikeroyok Tahanan Lain di Penjara, Imbas Kejahatannya yang Keji

    TRIBUNJATIM.COM – Apakah Anda masih ingat Reynhard Sinaga, warga negara Indonesia yang menjadi salah satu pelaku kekerasan seksual terburuk dalam sejarah Inggris?

    Ia kini dilaporkan mengalami serangan di penjara HMP Wakefield, sebuah fasilitas Kategori A yang menampung narapidana dengan tingkat keamanan tinggi.

    Reynhard Sinaga disebut menjadi target utama serangan karena kejahatannya yang sangat keji, meski tak sampai mengalami cedera serius.

    Kendati begitu, sumber internal penjara menyebutkan bahwa Reynhard Sinaga hampir mengalami luka parah.

    Luka tersebut akibat serangan yang dilakukan oleh kelompok narapidana lainnya pada bulan Juli lalu.

    “(Reynhard) Sinaga arogan dan dibenci secara umum,” ujar sumber The Sun dikutip dari The Independent, Senin (16/12/2024).

    “Dia jelas menjadi sasaran di penjara karena kejahatannya yang bejat. Dia hampir mengalami cedera serius. Dia dalam bahaya,” lanjut sumber.

    Diketahui, Reynhard Sinaga dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tahun 2020 atas 159 pelanggaran seksual, termasuk pemerkosaan terhadap 136 pria muda.

    Kejahatan tersebut dilakukan selama ia tinggal di Manchester sebagai mahasiswa antara 2015 hingga 2017.

    Modus operandi Reynhard Sinaga adalah memanfaatkan korban yang dalam kondisi mabuk di sekitar klub malam dan pub.

    Reynhard Sinaga kemudian membujuk mereka untuk kembali ke apartemennya.

    Ia membius mereka menggunakan zat gamma-hydroxybutyrate (GBH), dan melakukan pelecehan seksual saat korban tidak sadarkan diri.  

    Kejahatan Reynhard Sinaga terungkap setelah korban terakhirnya pada Juni 2017, berhasil sadar saat serangan berlangsung.

    Korban melawan dan melaporkan insiden tersebut kepada polisi.

    Kepolisian Manchester Raya merilis foto Reynhard Sinaga saat dia ditangkap dalam kondisi babak belur pada tahun 2017 lalu (GREATER MANCHESTER POLICE via BBC Indonesia)

    Penyelidikan lebih lanjut menemukan ratusan jam rekaman video yang menunjukkan tindakan kekerasan seksual Reynhard Sinaga terhadap para korban.

    Barang-barang pribadi milik korban, seperti ponsel, kartu identitas, dan jam tangan, juga ditemukan di apartemennya.

    Temuan ini memungkinkan polisi untuk melacak dan mengidentifikasi korban.

    Banyak di antara mereka tidak sadar telah menjadi korban hingga dihubungi oleh pihak berwenang.

    Hakim Suzanne Goddard yang menangani kasus tersebut menggambarkan skala kejahatan Reynhard Sinaga sebagai sesuatu yang luar biasa.

    Ia menyebut salah satu korban yang menyebut Reynhard Sinaga sebagai monster, adalah deskripsi yang tepat.

    Sementara itu, Ian Rushton dari Crown Prosecution Service menyatakan bahwa Reynhard Sinaga adalah pemerkosa paling produktif dalam sejarah hukum Inggris, bahkan mungkin di dunia.

    “Rasa kepemilikan seksualnya yang ekstrem hampir tidak bisa dipercaya, dan dia pasti akan terus menambah jumlah korbannya jika tidak ditangkap,” ujarnya.

    Di Indonesia sendiri, kasus pelecehan yang dilakukan Agus Buntung tengah jadi sorotan.

    Agus Buntung sendiri ternyata bisa tiga kali sehari datang ke homestay membawa wanita yang berbeda.

    Dalam rekonstruksi kasus pelecehan versi Agus Buntung itupun berawal menuju ke homestay sambil dibonceng oleh korban.

    Kemudian ada adegan korban memberikan uang registrasi ke pegawai homestay.

    “Agus bilang, ‘Langsung bayar’ gitu?” tanya penyidik.

    “Iya,” kata Agus Buntung mengangguk.

    Agus Buntung telah ditetapkan jadi tersangka kasus pelecehan seksual oleh Polda NTB (Tribun Lombok/Robby Firmansyah)

    Kemudian ia pun membenarkan bahwa perintah tersebut sudah disampaikan ke korban sejak berputar-putar di jalan.

    Lalu setibanya di homestay, Agus Buntung mengatakan, korban tanpa diperintah sudah langsung memberikan uang ke penjaga.

    “Dia langsung bayar sendiri, karena di jalan (Agus Buntung) sudah ngomong ,” katanya lagi.

    Kemudian ada adegan korban yang diperankan oleh petugas, sedang memberikan uang ke penjaga homestay.

    Penjaga homestay pun membenarkan kalau saat itu korban yang membayar kepadanya.

    “Yang bayar cewek, kadang dia yang bayar,” jawabnya.

    Menurut dia, saat memesan kamar, Agus Buntung selalu memilih kamar nomor 6 yang posisinya berada di pojok.

    “Enggak (pernah pindah), posisi di pojok,” katanya lagi.

    Ia pun mengatakan kalau dirinya sudah sering melihat Agus Buntung datang dengan membawa banyak wanita berbeda.

    “Sudah sekitar empat sampai enam kali ke sini, dengan wanita berbeda dalam satu minggu,” jelas dia.

    Senada, pengelola homestay Sinta Agustina membenarkan, Agus Buntung sering datang ke homestay-nya.

    “Si Agus memang sering datang ke sini orangnya, hampir setiap hari,” katanya.

    “Kalau langganan sih enggak, dia di banyak tempat, enggak cuma di sini aja.”

    “Cuma pas kejadian dia kan di sini,” tambah Sinta.

    Sinta pun mengaku kerap melihat ada yang janggal dengan wanita yang setiap kali dibawa oleh Agus Buntung.

    “Emang ada yang janggal, kemarin ada yang nangis, yang saya lihat ada pakai almamater biru sama kayak dia.”

    “Saya duduk di sana, itu nangis pas keluar dari kamar,” katanya.

    Gandeng 18 pengacara, Agus Buntung tak merasa salah (TRIBUN LOMBOK/ROBBY FIRMANSYAH)

    Namun ia mengaku tidak tahu kenapa wanita itu menangis, sebab tidak mendengar adanya suara teriakan dari dalam kamar.

    “Seandainya mereka teriak di dalam, saya bisa minta tolong kan.”

    “Tapi tidak ada yang berteriak, ada yang lari, gitu aja yang saya lihat,” tuturnya.

    Sinta pun membantah adanya tudingan yang mengatakan kalau dirinya bekerja sama dengan Agus Buntung.

    “Dengan mencuatnya kasus ini saya juga tidak tahu pribadi dia, karena dia sudah cukup umur.”

    “Kedua, kalau anggaplah di aplikasi, PSK berhijab juga banyak ya, enggak mesti harus seksi,” kata Sinta lagi.

    Sinta juga mengatakan kalau Agus Buntung bisa sehari tiga kali datang ke homestay tersebut.

    “Waktu pas saya waktu libur, sehari bisa dua kali, sama malem sekali. Jadi tiga kali dalam sehari, dengan cewek berbeda,” jelas Sinta.

    Saat ditanya siapa yang membayar, kata Sinta, biasanya korban yang menyerahkan uang kepada penjaga.

    “Dia enggak punya tangan kan. Tapi siapa yang punya uang kan saya enggak tahu, uangnya dikasih lewat pegawai saya,” ungkapnya lagi.

    Sementara itu, korban lain, Bunga mengaku tidak berani teriak karena diancam akan dinikahkan dengan Agus Buntung.

    “Saya kan enggak mau nikah sama dia,” tutur Bunga.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Nasib Guru PPPK, Dipecat Usai Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap Siswa SMP

    Nasib Guru PPPK, Dipecat Usai Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap Siswa SMP

    TRIBUNJATENG.COM, BULELENG – Nasib guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dipecat usai melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah pria.

    Peristiwa pilu itu terjadi di SMP Negeri Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.

    Hal itu terkuak, saat kepala sekolah melaporkan tindakan guru tersebut.

    Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, Made Astika pun membenarkan informasi adanya dugaan guru yang melakukan tindakan pelecehan terhadap siswa tersebut. 

    Kini, guru tersebut telah menjalani sidang etik oleh Badan Pertimbangan Kepegawaian (Bapek).

    Ia mengatakan, guru tersebut diduga melecehkan siswanya. 

    Bahkan disebutkan jika siswa yang dilecehkan itu lebih dari satu.

    “Memang benar adanya itu (pelecehan). Bahkan tidak dengan satu siswa saja,” ujar dia saat dikonfirmasi Kamis (19/12/2024) melalui sambungan telepon.

    Ia mengaku tak mengetahui jelas kronologi pelecehan yang dilakukan guru SMP itu.

    “Karena saya tidak melihat secara langsung,” sebut dia.

    Astika menyebut, pihaknya tidak mengetahui hasil sidang yang dilakukan Bapek.

    Namun disebutkan jika guru yang berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) itu sudah dipecat.

    “Informasi terbaru, yang bersangkutan sudah diberhentikan secara tidak hormat,” ucap dia.

    Dia pun menyayangkan perbuatan guru tersebut karena melanggar ketentuan dan etik profesi guru.

    Pihaknya berharap para guru bisa menjalankan profesinya dengan baik.

    “Harusnya kejadian ini tidak terjadi. Sebab, pencegahan sudah kami lakukan mulai dari sosialisasi. Bahkan, setiap sekolah sudah punya SK mengenai pelecehan seksual,” tutup Astika. (*)

     

  • Lapas Khusus di NTB Disiapkan untuk Agus Buntung: Ada Toilet Duduk, Shower dan Pendamping – Halaman all

    Lapas Khusus di NTB Disiapkan untuk Agus Buntung: Ada Toilet Duduk, Shower dan Pendamping – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polda NTB telah menyiapkan ruangan khusus untuk penyandang disabilitas yang bermasalah hukum di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kuripan Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Persiapan ini dilakukan apabila I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung, tersangka kasus dugaan pelecehan seksual terhadap belasan perempuan di Mataram, berpotensi berpotensi menjadi tahanan lapas.

    Diketahui, sebelumnya status tahanan rumah selama 40 hari kedepan Agus Buntung

    Alasannya, pihak kepolisian setempat belum bisa menyediakan fasilitas khusus untuk tahanan tuna daksa.

    Selain itu, proses penyidikan kasus dugaan pelecehan seksual oleh Agus Buntung terhadap belasan perempuan di Mataram juga belum rampung.

    Oleh karena itu, pihak kepolisian mengambil kebijakan untuk menjadikan Agus Buntung sebagai tahanan rumah.

    Langkah ini dipilih sembari menunggu pihak Lapas Kelas IIA Kuripan Kabupaten Lombok Barat mempersiapkan sel tahanannya.

    Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) NTB, Enen Saribanon mengatakan, pihaknya sudah meminta kepada pihak Lapas Kelas IIA Kuripan Kabupaten Lombok Barat untuk menyiapkan ruangan khusus untuk penyandang disabilitas.

     “Kami sudah melakukan langkah-langkah koordinasi dengan pihak Lapas seandainya ada rekomendasi dilakukan penahanan.”

    “Kami sudah melakukan koordinasi untuk menyiapkan fasilitas untuk orang-orang disabilitas,” kata Enen, Senin (16/12/2024).

    Terpisah, Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) Provinsi NTB Joko Jumadi mengaku juga sudah melakukan pemeriksaan ruangan yang akan ditempati Agus Buntung di Lapas Kelas IIA Kuripan.

    “Itu ada dua ruangan yang menurut kita sudah aksesibel untuk disabilitas bisa masuk disitu,” kata Joko, Selasa (17/12/2024) dilansir TribunLombok.com.

    Joko mengatakan ruangan yang disediakan di Lapas Kuripan bagi disabilitas berbeda dengan tahanan lainnya.

    Adapun fasilitas yang didapatkan yakni kamar mandi dalam, toilet jongkok dan toilet duduk dan shower.

    Termasuk tenaga pendamping untuk pelaku.

     “Ada warga binaan yang menjadi pendamping, misalnya untuk membuka celana dan sebagainya,” ungkap Joko.

    Sebelumnya Polda NTB sudah memeriksa sembilan dari 17 orang saksi dugaan pelecehan seksual tersebut. 

    Dari laporan masyarakat, terungkap bahwa Agus Buntung diduga telah melecehkan setidaknya 17 korban, beberapa di antaranya masih di bawah umur.

    Joko menjelaskan modus operandi Agus Buntung yang memanfaatkan rasa iba korban.

    Agus diduga mendekati korban yang sedang merasa terpuruk, menggali informasi pribadi, lalu mengancam untuk membawa mereka ke homestay dengan cara yang sangat manipulatif.

    Sejumlah korban bahkan telah memberikan bukti video sebagai bukti aksi pelecehan tersebut.

    “Agus memilih korban yang tampak sendirian dan sedang dalam keadaan emosional. Dari sana, dia mulai menggali informasi pribadi yang sensitif dan menjadikannya alat pemaksaan,” jelas Joko, Jumat (13/12/2024).

    Beberapa korban yang merasa terancam oleh Agus Buntung dan tidak bisa berteriak saat berada di homestay.

    “Agus mengancam akan menggerebek dan menikahkan mereka jika berteriak, sebuah ancaman yang cukup menakutkan, terutama di Lombok,” tambah Joko.

    Polda NTB kini tengah mendalami lebih dalam kasus ini, dengan harapan agar keadilan dapat ditegakkan bagi para korban.

    Dalam kasus ini, Polda NTB setidaknya telah menemukan dua alat bukti untuk bisa menetapkan Agus Buntung sebagai tersangka dalam dugaan pelecehan seksual.

    Adapun dugaan kekerasan seksual ini terjadi di sebuah homestay di Kota Mataram pada 7 Oktober 2024 sekitar pukul 12.00 WITA.

    Tersangka dijerat Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

    Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Fasilitas Agus Buntung Jika Ditetapkan Sebagai Tahanan Lapas, Ada Shower Juga Tenaga Pendamping, https://lombok.tribunnews.com/2024/12/17/fasilitas-agus-buntung-jika-ditetapkan-sebagai-tahanan-lapas-ada-shower-juga-tenaga-pendamping.

    (Tribunnews.com/Galuh widya Wardani/Muhammad Zulfikar)(TribunLombok.com d/Robby Firmansyah)

  • Agus Buntung Bakal Ditempatkan di Kamar Khusus di Lapas, Ada Warga Binaan Bantu Aktivitasnya – Halaman all

    Agus Buntung Bakal Ditempatkan di Kamar Khusus di Lapas, Ada Warga Binaan Bantu Aktivitasnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Pemuda disabilitas tersangka pelecehan seksual di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung (21), bakal ditempatkan di kamar khusus di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Lombok Barat.

    Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) NTB, Joko Jumadi, mengungkapkan ada dua kamar khusus di Lapas Kelas IIA Lombok Barat yang bisa diakses oleh penyandang disabilitas.

    Nantinya, kata Joko, Agus akan ditempatkan di salah satu kamar tersebut.

    “Tadi kami sudah memastikan (kondisi lapas). Nanti kalau Agus ditahan, sudah ada kamar khusus,” ungkap Joko, Selasa (17/12/2024), dilansir Kompas.com.

    “Ada dua kamar, menurut kita disabilitas bisa masuk di situ. Terutama untuk bisa aksesibel buat Agus,” imbuh dia.

    Lebih lanjut, Joko mengungkap nasib Agus apabila nantinya telah ditahan.

    Ia memastikan Agus akan didampingi dan mendapat bantuan selama beraktivitas.

    Menurut Joko, pendampingan itu akan dilakukan oleh warga binaan Lapas.

    “Ada warga binaan yang menjadi pendamping, misalnya untuk membuka celana dan sebagainya,” terang Joko.

    Diketahui, di kamar khusus yang bakal ditempat Agus, telah disiapkan fasilitas pendukung yang berbeda dibanding tahanan lainnya.

    Fasilitas itu berupa kamar mandi di dalam dengan toilet jongkok dan toilet duduk, shower, serta tenaga pendamping.

    “Ada perbedaan fasilitas ya, hanya terdapat tambahan kloset duduknya karena memang kebutuhan teman-teman lansia dan disabilitas.”

    “Dan mungkin kita tambah karena Agus tidak bisa menggunakan gayung, nanti kita siapkan shower untuk bisa mandi,” jelas Kepala Lapas IIA Lombok Barat, M. Fadli, Selasa.

    Soal tenaga pendamping, hal ini juga dikonfirmasi oleh Fadli.

    Fadli memastikan akan menugaskan satu warga binaan Lapas untuk mendampingi Agus, apabila tersangka pelecehan itu tak memungkinkan mengurus diri sendiri.

    “Nanti apabila yang bersangkutan tidak memungkinkan mengurus dirinya sendiri ya kita tugaskan salah satu warga binaan lain untuk membantu,” pungkasnya.

    Terancam Dihukum Lebih Berat

    Terpisah, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB, Enen Sarubanon, mengungkapkan Agus Buntung bisa saja dijatuhi hukuman lebih berat atas perbuatannya.

    Sebab, hingga saat ini, jumlah korban Agus mencapai 17 orang.

    “Dalam Pasal 6 huruf C, jika dia (tersangka) melakukan beberapa perbuatan yang bersamaan atau sama, namanya concursus idealis.”

    “Jika beberapa kali dia melakukan perbuatan, ancaman hukumannya diperberat 1/3 dari ancaman maksimal,” jelas Enen, Senin (16/12/2024), dikutip dari TribunLombok.com.

    Sebagai informasi, Agus dijerat Pasal 6 huruf C UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

    Enen mengatakan, pihaknya telah menerima berkas perkara kasus dugaan pelecehan seksual oleh Agus pada 29 November 2024.

    Meski begitu, jaksa meminta polisi supaya melengkapi berkas untuk memperkuat pembuktian.

    Selain rekonstruksi, Kejati juga meminta bukti lain berupa rekaman CCTV.

    “Salah satu yang kami mintakan dalam petunjuk kami itu rekaman (CCTV)” kata Enen.

    Kejati, lanjut Enen, juga meminta polisi dan KDD NTB untuk mendalami keterlibatan ibu Agus Buntung dalam kesehariannya.

    “Dalam petunjuk kami, kami sampaikan agar komisi disabilitas memperdalam assesmentnya apakah si Agus ini sebenarnya bisa mandiri atau tidak dalam melakukan aktivitas sehari-hari,” tutur Enen.

    Pengungkapan keterlibatan orang terdekat ini untuk meyakinkan pihak jaksa terkait kondisi Agus sebagai penyandang disabilitas.

    “Dalam assesment komisi disabilitas untuk mempunyai kesimpulan, sudah melakukan kajian-kajian, penilaian-penilaian dengan orang terdekatnya apakah dia contohnya bisa melakukan aktivitas makan minum itu sudah ada dalam assesment mereka,” tukasnya.

    Kronologi Versi Agus Buntung vs Korban

    Sebelumnya, Agus Buntung mengaku telah dijebak korban hingga berakhir ditetapkan sebagai tersangka kasus pelecehan seksual.

    Hal itu bermula saat dirinya meminta tolong kepada seorang wanita di Taman Udayana, untuk mengantar ke kampus, pada 7 Oktober 2024.

    Tetapi, menurut Agus, ia justru dibawa ke sebuah homestay di Kota Mataram.

    Saat di kamar, Agus mengaku pakaiannya langsung dilucuti oleh si wanita.

    Setelahnya, aku Agus, si wanita menelepon seorang temannya. Saat itulah Agus merasa dirinya dijebak.

    I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung yang dituduh melakukan pelecehan terhadap belasan wanita. (Tangkapan layar)

    “Setelah saya sampai homestay itu, dia yang bayar, dia yang buka pintu, terus tiba-tiba dia yang bukain baju dan celana saya,” ungkap Agus, Minggu (1/12/2024).

    “Tapi, yang membuat saya tahu kasus ini jebakan, pas dia nelepon seseorang. Di situ saya nggak berani mau ngomong,” lanjutnya.

    Agus mengaku, selama kejadian itu dia tidak berani berteriak lantaran malu. Sebab, ia sudah terlanjur tak berbusana.

    Meski demikian, Agus menyebut tidak ada ancaman dari si wanita saat kejadian.

    “Nggak ada diancam sama perempuan secara fisik. Saya diam saja selama di dalam homestay.”

    “Saya takut buat teriak, karena sudah telanjang. Saya yang malu kalau saya teriak,” ungkapnya.

    Agus pun memastikan ia tidak melakukan pelecehan seperti yang dituduhkan.

    Pasalnya, selama menjalankan kegiatan sehari-hari, apalagi makan, membuka baju, dan buang air, ia dibantu oleh orang tua.

    Sementara itu, korban kepada anggota Koalisi Anti Kekerasan Seksual NTB, Rusdin Mardatillah, menuturkan ia didekati Agus di Taman Udayana pada 7 Oktober 2024.

    Korban yang tak mengenal Agus, didekati saat sedang membuat konten untuk Instagram.

    Dalam kesempatan itu, kata Rusdin, Agus sempat menunjukkan sepasang kekasih yang sedang melakukan aktivitas seksual di Taman Udayana, kepada korban.

    Hal itu lantas mengingatkan korban kepada masa lalunya.

    Selanjutnya, Agus menawari korban untuk melakukan ritual mandi wajib agar keburukan-keburukan hilang.

    Menurut pengakuan korban, Agus berulang kali mengancam akan membongkar aib korban ke orang tua, meski korban menolak melakukan ritual mandi wajib.

    “Berkali-kali korban menolak, namun Agus terus mengancam kalau korban tidak patuh, maka hidupnya bakal hancur dan seluruh keburukan korban akan dibongkar ke orang tua,” kata Rusdin dalam keterangannya, Selasa (3/12/2024).

    Setelahnya, lanjut Rusdin, korban pun terpaksa menurut dan menuju sebuah homestay bersama Agus.

    Tiba di homestay, Agus memaksa korban untuk membayar biaya kamar.

    Rusdin menuturkan, saat di kamar, Agus juga melucuti pakaian dalam korban menggunakan kaki kanannya.

    “Korban dipaksa membuka pakaian, dan pakaian dalam korban dibuka paksa oleh terlapor (Agus) menggunakan kaki kanannya,” tutur Rusdin.

    Lebih lanjut, Rusdin mengatakan Agus terlihat seperti sedang membaca mantra saat melecehkan korban.

    Hal itu disebutkan Rusdin semakin membuat korban takut.

    “Sekitar tiga menit berlalu, korban mendorong tubuh terlapor dan berlari ke arah kamar mandi, menangis, dan berupaya menenangkan diri,” jelas Rusdin.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Banyaknya Korban Melapor Jadi Pertimbangan Jaksa dalam Penuntutan Agus Buntung Dugaan Pelecehan

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunLombok.com/Robby Firmansyah/Andi Hujaidin, Kompas.com/Karnia Septia)

  • Bukan Tawanan, Orang yang Diselamatkan Jurnalis AS Ternyata Eks Perwira Intelijen Rezim Assad – Halaman all

    Bukan Tawanan, Orang yang Diselamatkan Jurnalis AS Ternyata Eks Perwira Intelijen Rezim Assad – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Fakta berbeda diumumkan oleh media CNN terkait rekaman video yang dirilis oleh pihaknya dan memperlihatkan seseorang yang dibebaskan dari penjara di Damaskus.

    Ternyata, sosok tersebut bukanlah tawanan atau korban dari rezim Bashar al-Assad.

    Dikutip dari CNN, orang yang berada di video tersebut adalah mantan perwira intelijen saat Bashar al-Assad masih berkuasa di Suriah.

    Diketahui, CNN mulanya menemukan pria tersebut ketika tengah mencari petunjuk tentang hilangnya jurnalis Amerika Serikat (AS), Austin Tice.

    Dalam sebuah laporan video, kepala koresponden internasional CNN, Clarissa Ward dan timnya, ditemani oleh seorang milisi, menemukan sebuah sel di penjara Damaskus yang digembok dari luar.

    Lantas, milisi tersebut menembak gembok sel tersebut dengan pisto, dan pria itu ditemukan sendirian di bawah selimut.

    Pria itu mengeklaim dirinya telah ditahan di dalam penjara tersebut selama tiga bulan.

    Selain itu, dia juga mengungkapkan sel tersebut adalah penjara ketiganya.

    Saat ditanya, pria itu tidak mengetahui bahwa rezim Assad telah tumbang setelah dikudeta oleh kelompok milisi Hayat Tahrir Al Sham (HTS).

    Setelah video itu dirilis dan viral di media sosial (medsos), pihak CNN memperoleh sebuah foto pria tersebut dari seorang warga Kota Homs pada Senin (16/12/2024).

    Berdasarkan foto itu, tampak pria tersebut tengah bertugas di sebuah tempat yang tampak seperti kantor pemerintahan.

    Pria itu duduk di sebuah meja dengan mengenakan pakaian militer.

    Saat foto wajah pria tersebut diunggah ke perangkat lunak pengenal wajah terdapat kecocokan dengan pria yang ditemukan di sel penjara Damaskus.

    Menurut warga Homs yang memberikan foto itu, pria tersebut adalah seseorang berpangkat letnan di Direktorat Intelijen Angkatan Udara rezim Assad bernama Salama Mohammad Salama.

    CNN pun enggan untuk menyebarkan foto tersebut ke publik demi melindungi anonimitas sumbernya.

    Untuk menguji validitas informasi terkait pria tersebut, CNN lantas menanyai beberapa penduduk Homs dan menyatakan bahwa pria itu adalah Salama yang juga dikenal sebagai Abu Hamza.

    Mereka mengatakan kepada CNN bahwa Salama dikenal karena menjalankan pos pemeriksaan Direktorat Intelijen Angkatan Udara di Kota Homs.

    Bahkan, kata warga, Abu Hamza memiliki reputasi buruk karena melakukan pemerasan dan pelecehan seksual.

    Di sisi lain, tidak diketahui bagaimana atau mengapa Abu Hamza berakhir di penjara Damaskus.

    Pasca bebas, CNN juga belum menjalin kontak dengannya.

    Namun, menurut situs web yang mengaku sebagai pemeriksa fakta tentang Suriah bernama Verify-Sy, Salama memang sudah dipenjara selama satu bulan.

    Adapun penyebabnya disebut lantaran perselisihan mengenai ‘pembagian keuntungan dari dana yang diperas dengan seorang perwira tinggi’.

    Hanya saja, klaim dari situs tersebut belum diverifikasi secara independen oleh CNN.

    Sebagai informasi, HTS menyatakan berhasil menggulingkan Assad sebagai Presiden Suriah setelah menyerbu dan menguasai Damaskus pada Minggu (8/12/2024) waktu setempat.

    Mereka juga menyatakan Assad telah meninggalkan negaranya dan belakangan diketahui telah pergi ke Rusia dan telah menerima suaka dari Presiden Vladimir Putin.

    Bashar-al Assad Rilis Pernyataan Pertama usai Lengser

    Bashar al-Assad (Kremlin.ru)

    Assad pun akhirnya memberikan pernyataan pertama sejak dirinnya lengser setelah digulingkan oleh HTS.

    Dikutip dari Aljazeera, dia mengungkapkan alasan dirinya meninggalkan Suriah adalah tidak direncanakan.

    “Pertama, kepergian saya dari Suriah tidak direncanakan atau terjadi pada jam-jam terakhir pertempuran, seperti yang diklaim beberapa orang,” katanya pada Senin (16/12/2024).

    Assad mengeklaim tetap berada di Damaskus dan masih menjalankan tugasnya sebagai orang nomor satu di Suriah hingga Minggu (8/12/2024).

    Berdasarkan pernyataan tersebut, pangkalan itu diserang pesawat tak berawak dari pejuang oposisi bersenjata.

    “Dengan tidak adanya sarana yang memungkinkan untuk meninggalkan pangkalan tersebut, Moskow meminta agar komando pangkalan tersebut mengatur evakuasi segera ke Rusia pada Minggu malam tanggal 8 Desember,” bunyi pernyataan tersebut.

    “Ini terjadi sehari setelah jatuhnya Damaskus, menyusul runtuhnya posisi terakhir militer dan mengakibatkan kelumpuhan semua lembaga negara yang tersisa,” lanjut pernyataan tersebut.

    Al-Assad sendiri belum pernah tampil di media sejak dia diberikan suaka bersama keluarganya oleh Rusia. 

    Pernyataan yang dirilis lewat Telegram itu juga belum diverifikasi secara independen.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

    Artikel lain terkait Konflik Suriah 

  • Kronologi Predator Seks Reynhard Sinaga Dikeroyok di Penjara Inggris

    Kronologi Predator Seks Reynhard Sinaga Dikeroyok di Penjara Inggris

    Jakarta, CNN Indonesia

    Predator seks asal Indonesia Reynhard Sinaga yang kini ditahan di penjara Inggris dikabarkan menjadi bulan-bulanan para narapidana di West Yorkshire.

    Seorang sumber mengatakan kepada The Sun bahwa Reynhard pada Juli lalu nyaris mengalami cedera serius gegara diserang para narapidana.

    Beruntung sipir turun tangan sehingga Reynhard selamat.

    “Sinaga arogan dan dibenci secara universal. Dia adalah target yang jelas di penjara karena kejahatannya yang bejat,” kata sumber tersebut.

    “Dia nyaris dalam bahaya yang sangat serius. Dia dalam bahaya,” ucapnya.

    Reynhard merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang dipenjara gegara kasus pelecehan seksual terhadap ratusan pemuda saat dia tinggal di Manchester pada 2015 sampai 2017.

    Ia dihukum atas 159 kasus pelanggaran seksual, di antaranya pemerkosaan terhadap 136 pemuda.

    Reynhard tinggal di Inggris usai pindah dari Indonesia pada 2005 sebagai mahasiswa. Sejak itu, ia mulai menargetkan pria-pria mabuk di luar kelab malam dan pub.

    Reynhard akan membujuk pemuda-pemuda untuk datang ke apartemennya di Manchester sebelum membius mereka dan memperkosa mereka.

    Pada Juni 2017, korban terakhir Reynhard siuman dari bius saat diperkosa dan melawan Reynhard sebelum akhirnya melapor ke polisi.

    Polisi pun menangkap Reynhard dan menemukan ratusan rekaman pemerkosaan Reynhard terhadap para korbannya yang tak sadarkan diri.

    Polisi berhasil melacak para korban Reynhard karena ia menyimpan berbagai barang milik korbannya, seperti jam tangan, ponsel, hingga kartu identitas.

    Reynhard akhirnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan minimal bui 40 tahun. Ia kini mendekam di penjara HMP Wakefield di West Yorkshire.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Perannya dalam Kasus Pelecehan Seksual Didalami, Ibunda Susul Agus Buntung Jadi Tersangka? – Halaman all

    Perannya dalam Kasus Pelecehan Seksual Didalami, Ibunda Susul Agus Buntung Jadi Tersangka? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MATARAM – Benarkah jumlah tersangka kasus dugaan pelecehan di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan bertambah?

    Peran I Gusti Ayu Aripadni kini didalami, apakah ibunda Agus Buntung itu bakal susul status sang anak jadi tersangka?

    Apalagi selama rangkaian rekonstruksi I Gusti Ayu Aripadni selalu setia menemani Agus Buntung.

    Ditambah lagi, ada keterangan korban yang menyebut I Gusti Ayu Aripadni sekongkol dengan Agus Buntung untuk melancarkan aksi pelecehannya.

     

    Kejati NTB Minta Polisi dan KDD Dalami Peran Ibu Agus Buntung di Kasus Pelecehan

    Kepala Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat (NTB) Enen Saribanon, meminta kepolisian dan komisi disabilitas daerah (KDD) mendalami keterlibatan ibu dari I Wayan Agus Suartama (22) alias Agus Buntung dalam kesehariannya.

    “Dalam petunjuk kami, kami sampaikan agar komisi disabilitas memperdalam assesmentnya apakah si Agus ini sebenarnya bisa mandiri atau tidak dalam melakukan aktivitas sehari-hari,” kata Enen, Senin (16/12/2024).

    Pengungkapan keterlibatan orang terdekat ini untuk menyakinkan pihak jaksa terkait kondisi Agus yang sebenarnya yang dalam kesehariannya berkegiatan tanpa dua lengannya.

    “Dalam assesment komisi disabilitas untuk mempunyai kesimpulan, sudah melakukan kajian-kajian, penilaian-penilaian dengan orang terdekatnya apakah dia contohnya bisa melakukan aktivitas makan minum itu sudah ada dalam assesment mereka,” kata Enen.

    Terpisah pendamping korban pelecehan Agus Difabel, Andre Saputra mengatakan Agus kerap kali melibatkan ibunya untuk menarik simpati.

    “Memang ada alibi digunakan tersangka kepada para korban untuk meminta menelponkan ibunya, kemudian tersangka ini juga sering menelpon korban yang membuat risih dan korban akhirnya memblokir tersangka,” kata Andre.

    Andre mengatakan mereka juga tengah menelusuri kebenaran kontak yang dihubungi Agus mengenai benar tidaknya itu nomor telepon itu milik ibunya.

     

    Alasan Ibunda Setia Temani Agus Buntung hingga Bantah Berkomplot Muluskan Aksi Pelecehan 

    Kubu korban pelecehan tersangka Agus Buntung menduga I Gusti Ayu Aripadni, ibu dari Agus Buntung terlibat dalam kasus yang menggemparkan Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

    Ditambah lagi selama rangkaian rekonstruksi di tiga lokasi, I Gusti Ayu Aripadni selalu setia mendampingi sang anak, Agus Buntung.

    Lantas benarkan sang ibu turut berkomplot dengan Agus Buntung untuk melakukan kejahatan?

     

    Ibunda Bantah Jadi Bagian dari Komplotan Pelecehan Agus Buntung

    I Gusti Ayu Aripadni akhrinya membuka maksud tujuan Agus Buntung meminta korbannya menelepon sehingga dituduh berkomplot.

    Satu di antara taktik Agus Buntung dalam memperdaya dengan meminta korbannya menelepon sang ibu, I Gusti Ayu Aripadni.

    Atas tindakan itu kini Ayu dituduh menjadi bagian dari komplotan Agus Buntung dalam kasus pelecehan 15 wanita di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    “Saya selalu mendampingin, dia kan kesulitan untuk buang air kecil itu alasan saya ikut,” kata Ayu.

    Ibunda Agus Buntung memberikan pengakuan mengejutkan setelah dituduh membantu anaknya melakukan pelecehan terhadap banyak wanita. (Tribunnews)

    Tapi menurutnya kini karena mendampingi justru Ayu dituduh sebagai komplotan Agus Buntung.

    “Tapi sekarang berkembang, ibunya berkomplot dengan anaknya, bagaimana perasaan saya sakit hati saya, padahal saya tidak pernah berkomplot dengan anak saya untuk melakukan kejahatan,” kata Ayu.

     

    Korban Bertambah, I Gusti Ayu Aripadni Ngotot Agus Buntung Tidak Lakukan Pelecehan

    I Gusti Ayu Aripadni berkukuh anaknya tak mungkin melakukan pelecehan seksual.

    Sementara itu jumlah korban pelecehan Agus Buntung terus bertambah dari 15 menjadi 17 orang.

    “Saya yakin anak saya gak melakukan itu. Saya yang bantu buang air, mandi segalnya, walaupun dia bisa sendiri makan minum pakai sedotan pakai sendok itukan saya yang bantu dengan cara saya mengambilkannya, kalau ambil sendiri gak bisa,” kata Ayu.

    Dia juga mengatakan Agus Buntung memang kerap keluar rumah sendiri.

    “Kalau malam minggu dia keluar sendiri kadang jalan kaki. Tapi dia cerita ‘mak Agus main ke sini’,” katanya.

     

    Pembelaan Ibunda Agus Buntung soal Korban Pelecehan Selalu Menghubunginya 

    Polisi mengungkap modus Agus Buntung dengan menjual kesedihan agar korban iba padanya.

    Satu di antaranya Agus meminta korban menelepon ibunya agar korban percaya.

    Tapi kata Ayu, Agus Buntung meminta teman wanita meneleponnya untuk memberi kabar.

    “Anak saya sering sih minta tolong untuk telepon, ‘Mba tolong telepon ini mamak saya biar gak kebingungan nyari saya, saya ada di sini’. Sering sih dia nelepon, ‘mak Agus di sini jangan mamak pikirin Agus main di sini’. Kalau nelepon kayak gitu sering sih, dia ngasih informasi begitu ke saya,” kata I Gusti Ayu Aripadni.

    Namun orang lain justru mempunyai kesimpulan lain.

    Ayu justru dituduh sebagai komplotan Agus Buntung.

    “Tapi orang lain menyalahgunakan, saya berkomplot dengan anak saya untuk melakukan kejahatan, padahal dia menelepon cuma mengabarin, posisinya di sini karena dia tidak bawa HP, gak punya HP dia, makanya dia pinjam HP cewek-cewek itu,” kata Ayu.

    Sebelumnya, Pendamping korban, Andre Safutra mengatakan Agus Buntung sering kali meminta korbannya menelepon ibu, I Gusti Ayu Aripadni.

    “Hampir semua korban meminta tolong ke korban untuk menelepon ibunya,” kata Andre.

    Dia menduga, Ayu termasuk dalam komplotan Agus Buntung.

    “Kemungkinan ada, tapi itu nanti Kepolisian menggali hal tersebut apa ibu pelaku komplotan bersama pelaku,” kata Andre.

     

    Potret Ibu Setia Dampingi Agus Buntung Rekonstruksi Pelecehan

    Ibu setia mendampingi saat Agus Buntung melakukan reka adegan atau rekonstruksi pelecehan seksual terhadap 15 wanita.

    Konon, ibu juga memiliki peran ketika Agus Buntung merayu korbannya.

    Agus Buntung melakukan rekonstruksi pada Rabu (11/12/2024).

    Selama rekonstruksi, ibu Agus Buntung, I Gusti Ayu Aripadni juga turut hadir.

    Ayu tampak mengenakan baju biru.

    Dia selalu berada di dekat Agus Buntung selama rekonstruksi.

    I Gusti Ayu Aripadni memperhatikan satu per satu adegan yang diperagakan anaknya, Agus Buntung.

    Saat Agus mengenakan topeng pun, Ayu sempat membantu melepaskannya.

    I Gusti Ayu Aripadni diduga juga memiliki peran dalam aksi Agus Buntung.

    Pendamping korban, Andre Safutra mengatakan Agus Buntung sering kali meminta korbannya menelepon ibu, I Gusti Ayu Aripadni.

    “Hampir semua korban meminta tolong ke korban untuk menelepon ibunya,” kata Andre.

    Terkuak siapa sosok komplotan I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung. (Tribunnews)

    Dia menduga, Ayu termasuk dalam komplotan Agus Buntung.

    “Kemungkinan ada, tapi itu nanti Kepolisian menggali hal tersebut apa ibu pelaku komplotan bersama pelaku,” kata Andre.

    Kombes Pol Syarif Hidayat, Dirreskrimum Polda NTB, menyatakan terdapat dua versi keterangan yang berbeda terkait aktivitas saat berduaan di dalam kamar homestay.

    “Menurut korban, tersangka yang lebih aktif. Sementara menurut tersangka, korban yang lebih aktif,” ungkapnya.

    Syarif menambahkan bahwa jumlah adegan dalam rekonstruksi ini bertambah dari 28 adegan yang tercantum dalam berita acara penyidikan sebelumnya, karena terdapat perkembangan dalam peristiwa yang dilakukan tersangka.

    Rekonstruksi dimulai di Taman Udayana, lokasi pertemuan pertama antara Agus dan korban.

    Dalam adegan tersebut, Agus dibonceng menuju Nangs Homestay yang tidak jauh dari Taman Udayana.

    Sebelum menuju homestay, terjadi kesepakatan antara korban dan Agus mengenai pembayaran kamar.

    Korban akhirnya setuju untuk membayar kamar, dan melakukan pembayaran kepada pemilik homestay sebelum diarahkan ke kamar nomor 6.

    Kuasa hukum Agus, Ainuddin, berharap rekonstruksi ini dapat mengungkap kejanggalan dalam kasus tersebut.

    “Misalnya, ada keraguan penyidik dan kekaburan informasi dari saksi maupun korban bisa terungkap dalam rekonstruksi ini,” kata Ainuddin.

    Berdasarkan pengakuan Agus dalam pemeriksaan di Polda NTB, terdapat kesepakatan untuk melakukan hubungan seksual antara tersangka dan korban.

    Namun, setelah peristiwa tersebut, Agus tidak mengganti uang yang dijanjikan kepada korban, yang kemudian memicu kemarahan korban. (tribun network/thf/TribunLombok.com/TribunnewsBogor.com)

  • Pria Prancis Minta Maaf karena Perintahkan Puluhan Pria Perkosa Istri

    Pria Prancis Minta Maaf karena Perintahkan Puluhan Pria Perkosa Istri

    Paris

    Seorang pria Prancis, yang mengakui telah membius istrinya dan memerintahkan puluhan pria untuk memperkosa sang istri selama belasan tahun, meminta maaf kepada keluarganya. Pria berusia 72 tahun ini juga memuji keberanian istrinya dalam menghadapi persidangan kasus ini.

    Dominique Pelicot (72) telah mengakui seluruh perbuatannya Gisele Pelicot (78) dan akan menjalani sidang putusan pada Kamis (19/12) mendatang. Dominique dan Gisele telah menjalani perceraian selama sidang berlangsung beberapa bulan terakhir.

    Dalam pernyataan terakhirnya di pengadilan menjelang vonis, seperti dilansir AFP, Senin (16/12/2024), Dominique memberanikan diri untuk meminta maaf kepada keluarganya. Dia bahkan melontarkan pujian untuk mantan istrinya yang menjadi korban kebiadabannya dalam kasus ini.

    “Saya ingin memulai dengan memuji keberanian mantan istri saya,” ucap Dominique dalam pernyataannya yang dibacakan dalam persidangan.

    “Saya menyesali perbuatan saya, membuat (keluarga saya) menderita… Saya meminta maaf kepada mereka,” ujarnya.

    Dia meminta keluarganya untuk “menerima permintaan maaf saya”.

    Dalam persidangan yang menggemparkan Prancis, Dominique mengakui dirinya telah membius korban selama nyaris satu dekade agar dirinya dan puluhan pria asing, yang direkrutnya secara online, bisa memperkosa korban.

    Lihat juga video: Mensos Temui Difabel Tersangka Pelecehan Seksual di Polda NTB

  • Facebook Kembangkan AI untuk Lindungi Perempuan

    Facebook Kembangkan AI untuk Lindungi Perempuan

    JAKARTA, (VOI.id) – Facebook memperbaiki kebijakan dan teknologi yang mereka gunakan untuk melindungi para perempuan pengguna platform tersebut dari para pengganggu di dunia maya.

    “Tema umum mengenai keamanan perempuan cenderung sama di berbagai tempat di dunia. Tapi jika melihat lebih spesifik ke negara atau wilayah tertentu, perilaku sangat dipengaruhi budaya setempat,” kata Wakil Direktur Manajemen Kebijakan Global Monica Bickert dikutip dari blog resmi Facebook, Rabu 30 Oktober.

    Facebook mempertajam kemampuan kecerdasan buatan dan machine learning mereka agar secara proaktif dapat mendeteksi gambar dan video telanjang atau hampir telanjang yang dibagikan tanpa izin, tanpa harus menunggu laporan dari pengguna.

    Perusahaan yang berbasis di San Francisco, AS itu menggunakan ciri khas digital (digital fingerprint) dan teknologi pencocokan foto (photo-matching) untuk menghapus dan memblokir foto tersebut agar tidak bisa dibagikan lagi di platform Facebook dan Instagram.

    Facebook juga memperbarui kebijakan mereka untuk memahami isu keamanan perempuan di dunia maya, setelah berdiskusi dengan ahli dan organisasi pemberdayaan perempuan dari berbagai negara.

    Perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg itu menemukan setiap negara atau wilayah bisa jadi memiliki isu pelecehan seksual yang berbeda berdasarkan norma dan kebiasaan yang berlaku di negara itu.

    Contohnya, menurut Facebook, perempuan di Amerika Serikat merasa dilecehkan jika foto tanpa busananya tersebar di dunia maya. Sedangkan perempuan di negara lain merasa dipermalukan jika ada yang mengunggah fotonya bersama laki-laki yang bukan anggota keluarganya.

    “Untuk menyikapi perbedaan tipe pelecehan yang luas itu, aturan kami harus bijaksana dan komprehensif,” kata Facebook dalam blog.

    Facebook juga memberikan fitur khusus bagi para perempuan pengguna platform tersebut di India, Pakistan dan Mesir, berupa kontrol untuk mengatur siapa yang bisa mengunduh dan membagikan foto profil mereka.

    Perempuan pengguna Facebook di negara tersebut, juga organisasi keamanan siber, memiliki kekhawatiran foto profil mereka dicuri dan digunakan untuk membuat akun palsu yang bertujuan mempermalukan mereka atau keluarga mereka.

    Facebook secara global juga memberikan peralatan untuk mengelola akun, antara lain mengabaikan pesan yang tidak diinginkan dan memblokir akun lain tanpa sepengetahuan pemilik akun tersebut.