Kasus: pelecehan seksual

  • Ditanya Soal Penahanan, Agus Buntung: Kebenaran akan Terungkap! – Halaman all

    Ditanya Soal Penahanan, Agus Buntung: Kebenaran akan Terungkap! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MATARAM – Pria disabilitas tersangka kasus dugaan pelecehan seksual, IWAS alias Agus Buntung telah dilimpahkan dari Polda NTB ke Kejari Mataram, Kamis (9/1/2025) pukul 09.00 WIB. 

    Agus Buntung tidak banyak berkomentar ketika ditanya mengenai kondisi terkininya saat pelimpahan tahap dua, tersangka dan barang bukti. 

    Termasuk soal kemungkinan dia langsung ditahan setelah pelimpahan.

    “Saya tidak bisa menjawab yang penting kebenaran akan terungkap,” ucapnya.

    Agus Buntung tampak didampingi ibundanya dalam pelimpahan tahap dua tersebut.

    Warga Kecamatan Selaparang, Kota Mataram ini mengenakan baju tahanan warna merah dan celana jeans biru muda. 

    Pelimpahan ini setelah berkas perkara Agus Buntung dinyatakan lengkap.

    “Kasusnya (Agus) sudah P21,” ucap Ditreskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat, Kamis (9/1/2024).

    Dalam kasus ini, pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap 14 saksi, 5 diantaranya merupakan ahli.

    Dalam proses pemeriksaan, Polda NTB juga berkoordinasi dengan KDD terkait penilaian personal tersangka, termasuk juga melibatkan penilaian perilaku oleh tim ahli fisikologi.

    “Artinya dalam penyidikan kita perhatikan juga hak korban dan dan hak dari pelaku,” sebutnya

    Polda NTB sudah meminta permohonan perlindungan korban ke LPSK terkait kerugian materil ataupun inmaterial.

    “Dan kita harap (permohonan) itu segera di tindak lanjuti (LPSK),” katanya.

    Syarif menjelaskan penyelidikan Agus alias IWAS ini telah mempedomani keputusan Polda NTB 738 No.10 tahun 2024 sarana prasarana disabilitas yang bersentuhan dengan hukum.

    “Terrhadap Agus kita terapkan pasal 6 huruf C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dengan ancaman 12 tahun penjara dan denda Rp600 juta,” demikian Syarif.

     

  • PM Inggris Tanggapi Tuduhan Elon Musk soal Kegagalan Usut Geng ‘Pemburu’ Anak

    PM Inggris Tanggapi Tuduhan Elon Musk soal Kegagalan Usut Geng ‘Pemburu’ Anak

    Bisnis.com, JAKARTA – Keir Starmer, pemimpin Partai Buruh dan Perdana Menteri Inggris buka suara mengenai kritikan Elon Musk saat dirinya menjabat sebagai Jaksa Agung Inggris (DPP).

    Mengutip dari Reuters, Rabu (8/1/2025) Musk dalam akun sosial X, menuduh Starmer gagal mengadili geng-geng yang melakukan pelecehan seksual terhadap anak perempuan selama masa jabatannya sebagai DPP antara 2008 hingga 2013.

    Musk mengkritik Starmer atas kegagalannya menangani kasus pemerkosaan yang melibatkan geng-geng pria yang berlatar belakang Asia Selatan, yang memperkosa gadis-gadis muda. 

    Kritik ini mengarah pada insiden yang terjadi pada periode yang bersamaan dengan masa jabatan Starmer sebagai direktur penuntutan umum.

    Starmer, dalam sebuah konferensi pers, menanggapi tuduhan tersebut dengan tegas. Meskipun tidak menyebut nama Musk secara langsung, ia menekankan bahwa sebagai DPP, ia telah mengambil langkah penting dengan membuka kembali kasus-kasus yang sebelumnya ditutup dan memulai proses penuntutan terhadap geng-geng pemerkosa. 

    “Ketika saya menjadi kepala jaksa selama lima tahun, saya menanganinya secara langsung dan itulah sebabnya saya membuka kembali kasus-kasus yang telah ditutup dan seharusnya selesai,” kata Starmer.

    Starmer juga mengingatkan bahwa mereka yang menyebarkan kebohongan dan misinformasi mengenai masalah tersebut tidak berfokus pada korban, melainkan pada kepentingan diri mereka sendiri. 

    Kritik Musk, yang mencuat lebih lanjut di media sosial, termasuk pernyataan bahwa Starmer “benar-benar tercela,” tidak membuat Starmer tergoda untuk terlibat lebih jauh dalam perseteruan publik.

    Selain itu, Starmer juga menanggapi pesan Musk yang menyerang Menteri Perlindungan Jess Phillips, yang disebut Musk sebagai “pembela genosida pemerkosaan.” Starmer, dalam pembelaannya, menyatakan bahwa ia siap berbicara tentang ancaman serius yang dihadapi oleh politikus akibat racun dari kelompok sayap kanan, yang semakin meningkat.

    Pada sisi lain, komentar Elon Musk juga menyoroti juru kampanye Brexit Nigel Farage, yang menurut Musk harus mundur sebagai pemimpin Partai Reformasi sayap kanan Inggris. 

    Musk juga mendukung partai Alternatif untuk Jerman (AfD), yang dikenal sebagai partai anti-imigrasi dan anti-Islam, dalam pemilihan umum nasional mendatang.

    Seorang juru bicara Komisi Eropa mengatakan meskipun Musk diizinkan untuk mengungkapkan pandangannya tentang politik Eropa, X harus mematuhi peraturan dalam Undang-Undang Layanan Digital Uni Eropa.

    UU tersebut mengharuskan platform daring besar menganalisis dan mengurangi potensi risiko bagi proses pemilihan umum dan wacana sipil.

    “DSA tidak menyensor jenis konten apa pun,” kata juru bicara tersebut. “Namun, ada batasan tertentu untuk itu, dan terutama ketika suatu platform digunakan atau disalahgunakan dalam konteks seperti itu,” ujarnya.

  • Berkas Kasus Pelecehan Agus Buntung Dinyatakan Lengkap Kejati NTB, Tersangka Dilimpahkan Kamis Besok – Halaman all

    Berkas Kasus Pelecehan Agus Buntung Dinyatakan Lengkap Kejati NTB, Tersangka Dilimpahkan Kamis Besok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MATARAM – Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat atau Kejati NTB menyatakan lengkap berkas perkara kasus pelecehan seksual dengan tersangka I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung.

    Lengkapnya berkas perkara tersangka Agus Buntung mengindikasikan kasus pelecehan seksual di Mataram tersebut akan segera menjalani sidang.

    “Berkas perkara IWAS alias Agus telah lengkap (P21),” kata Kasi Penerangan Hukum (Penkum) Kejati NTB, Efrien Saputera, Rabu (8/1/2025).

    Efrien Saputra mengungkap pelimpahan barang bukti dan tersangka Agus Buntung atau tahap dua akan dilaksanakan penyidik Polda NTB ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kamis 9 Januari 2025.

    “Jika tidak ada halangan, tahap dua besok Kamis 9 Januari 2025 ke JPU Kejari Mataram,” kata Efrien.

    Kejati NTB pun sebelumnya mengungkap pihaknya sudah meminta  pihak Lapas Kelas IIA Kuripan Kabupaten Lombok Barat untuk menyiapkan ruangan khusus untuk penyandang disabilitas.

    Hal tersebut menyikapi kemungkinan Agus Buntung ditahan setelah dilimpahkan dari penyidik Polda NTB kepada Jaksa Penuntut Umum.

    “Kami sudah melakukan langkah-langkah koordinasi dengan pihak Lapas seandainya ada rekomendasi dilakukan penahanan, kami sudah melakukan koordinasi untuk menyiapkan fasilitas untuk orang-orang disabilitas,” kata Kepala Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat (Kajati NTB) Enen Saribanon, Senin (16/12/2024).

    Terpisah Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) Provinsi NTB Joko Jumadi sudah melakukan pemeriksaan ruangan yang akan ditempati Agus di Lapas Kelas IIA Kuripan, bila sewaktu-waktu ditetapkan sebagai tahanan Lapas.

    “Itu ada dua ruangan yang menurut kita sudah aksesibel untuk disabilitas bisa masuk di situ,” kata Joko, Selasa (17/12/2024).

    Joko menyebut tersangka meskipun dalam kondisi disabilitas berpotensi menjadi tahanan Lapas, dengan catatan ruangan yang akan ditempati layak untuk penyandang disabilitas.

    Dia mengatakan ruangan yang disediakan di Lapas Kuripan berbeda dengan tahanan lainnya, dimana fasilitas yang didapatkan seperti kamar mandi didalamnya, toilet jongkok dan toilet duduk, shower dan tenaga pendamping.

    Sempat Minta Dalami Keterlibatan Ibu Agus Buntung

    Sebelumnya, Kejati NTB sudah menerima berkas perkara kasus dugaan pelecehan seksual Agus Buntung pada 29 November 2024.

    Jaksa kemudian meminta agar polisi melengkapi berkas untuk memperkuat pembuktian dengan melakukan rekonstruksi atau reka ulang adegan. 

    Kejati juga meminta bukti lain berupa rekaman CCTV kepada polisi.

    Tak hanya itu, sebelumnya Kepala Kejaksaan Tinggi NTB Enen Saribanon sempat meminta kepolisian dan komisi disabilitas daerah (KDD) mendalami keterlibatan ibu dari Agus Buntung dalam kesehariannya.

    “Dalam petunjuk kami, kami sampaikan agar komisi disabilitas memperdalam assesmentnya apakah si Agus ini sebenarnya bisa mandiri atau tidak dalam melakukan aktivitas sehari-hari,” kata Enen, Senin (16/12/2024).

    Pengungkapan keterlibatan orang terdekat ini untuk menyakinkan pihak jaksa terkait kondisi Agus yang sebenarnya yang dalam kesehariannya berkegiatan tanpa dua tangan.

    “Dalam assesment komisi disabilitas untuk mempunyai kesimpulan, sudah melakukan kajian-kajian, penilaian-penilaian dengan orang terdekatnya apakah dia contohnya bisa melakukan aktivitas makan minum itu sudah ada dalam assesment mereka,” kata Enen.

    Terpisah pendamping korban pelecehan Agus Difabel, Andre Saputra mengatakan Agus kerap kali melibatkan ibunya untuk menarik simpati.

    “Memang ada alibi digunakan tersangka kepada para korban untuk meminta menelponkan ibunya, kemudian tersangka ini juga sering menelpon korban yang membuat risih dan korban akhirnya memblokir tersangka,” kata Andre.

    Andre mengatakan mereka juga tengah menelusuri kebenaran kontak yang dihubungi Agus mengenai benar tidaknya itu nomor telepon itu milik ibunya.

    Terpisah, I Gusti Ayu Aripadni, ibu dari Agus Buntung membantah tudingan dirinya terlibat.

    Ayu mengatakan putranya meminta teman wanita meneleponnya untuk memberi kabar.

    “Anak saya sering sih minta tolong untuk telepon, ‘Mba tolong telepon ini mamak saya biar enggak kebingungan nyari saya, saya ada di sini’. Sering sih dia nelepon, ‘mak Agus di sini jangan mamak pikirin Agus main di sini’. Kalau nelepon kayak gitu sering sih, dia ngasih informasi begitu ke saya,” kata Ayu.

    Namun, orang lain justru mempunyai kesimpulan lain terkait tindakan tersebut.

    Ayu justru dituduh sebagai komplotan Agus Buntung.

    “Tapi orang lain menyalahgunakan, saya berkomplot dengan anak saya untuk melakukan kejahatan, padahal dia menelepon cuma mengabarin, posisinya di sini karena dia tidak bawa HP, enggak punya HP dia, makanya dia pinjam HP cewek-cewek itu,” kata Ayu.

    Ia pun mengungkap alasannya kerap mendampingi Agus Buntung, termasuk saat proses rekonstruksi.

    “Saya selalu mendampingin, dia kan kesulitan untuk buang air kecil itu alasan saya ikut,” kata Ayu.

    Tapi menurutnya kini karena mendampingi justru Ayu dituduh sebagai komplotan Agus Buntung.

    “Tapi sekarang berkembang, ibunya berkomplot dengan anaknya, bagaimana perasaan saya sakit hati saya, padahal saya tidak pernah berkomplot dengan anak saya untuk melakukan kejahatan,” kata Ayu.

    Sementara Polda NTB mengaku belum menemukan bukti keterlibatan ibu dari Agus Buntung terlibat dalam kasus dugaan pelecehan sejumlah wanita di Mataram.

    Direrktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB Kombes Syarif Hidayat mengatakan pihaknya hingga kini baru satu petunjuk yang didapat pihaknya terkait dugaan keterlibatan I Gusti Ayu Aripadni.

    “Kalau petunjuk sementara masih dari keterangan satu korban saja. Kalau keterangan Agus ibunya tidak ada di TKP hanya berkomunikasi saja,” kata Syarif dikutip dari Tribunlombok.com, Jumat (27/12/2024).

    Namun ia juga mengatakan jika ada petunjuk lain terkait keterlibatan ibu Agus Buntung, pihaknya akan langsung menindaklanjuti dengan melakukan penyidikan. 

    Sekadar informasi dalam kasus pelecehan ini, Agus Buntung dijerat Pasal 6 huruf C UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

    (Tribunlombok.com/ Robby Firmansyah/ Tribunnews.com)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Berkas Kasus Pelecehan Seksual Agus Difabel Dinyatakan Lengkap

  • Elon Musk Picu Kemarahan Para Pemimpin Eropa

    Elon Musk Picu Kemarahan Para Pemimpin Eropa

    Jakarta

    Berhasil ikut mengantar Donald Trump kembali menjadi Presiden Amerika Serikat, Elon Musk beralih ke politik Eropa, yang memicu alarm kewaspadaan di antara para politisi.

    Nakhoda Tesla dan SpaceX itu blak-blakan mendukung partai AfD (alternative for germany) yang berhaluan kanan, menuntut pembebasan Tommy Robinson, ekstremis anti Islam Inggris yang dipenjara, dan menyebut Perdana Menteri Inggris Keir Starmer sebagai tiran jahat yang seharusnya dipenjara.

    Dikutip detikINET dari Associated Press, politisi Eropa cemas dengan aksi Musk. Akunnya di X penuh bahasa kasar melabeli politisi orang bodoh, serta retweet akun sayap kanan dan anti imigran. Andrew Chadwick, profesor komunikasi politik Universitas Loughborough, mengatakan Musk memakai X untuk menyebar pandangan politiknya.

    “Kami lihat Musk mulai menyelaraskan diri dengan gerakan internasional sayap kanan ekstrem. Jika Anda lihat jenis orang yang dia dukung, ia mengumpulkan sekelompok influencer sayap kanan yang berbeda, banyak dari mereka punya banyak pengikut, dan menyajikan bukti mereka sebagai dasar intervensi ke politik Eropa,” jelasnya.

    Musk ikut campur ke politik Jerman, yang akan menyelenggarakan pemilu 23 Februari setelah pemerintahan koalisi Kanselir Olaf Scholz yang berhaluan kiri tengah runtuh. Musk menulis di X: “Hanya AfD dapat menyelamatkan Jerman,”.

    Ia menggandakan dukungan untuk AfD di media Welt am Sonntag, dengan mengklaim Jerman berada di ambang kehancuran ekonomi dan budaya. Akhir minggu ini Musk dijadwalkan mengadakan obrolan di X dengan salah satu pemimpin AfD, Alice Weidel.

    Scholz mengatakan penting untuk tetap tenang atas serangan pribadi, tapi menyebut keterlibatan Musk dalam politik Jerman mengkhawatirkan. Dalam pesan tahun baru, Scholz menyebut jalan Jerman ke depan takkan diputuskan oleh pemilik saluran media sosial.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan bahaya kekuasaan tak terkendali di tangan miliarder teknologi dan destabilisasi yang ditimbulkan ke lembaga demokrasi. “Siapa dapat membayangkan, 10 tahun lalu, pemilik salah satu jaringan sosial terbesar di dunia akan campur tangan langsung di pemilu, termasuk di Jerman?” kata Macron.

    Menteri Kesehatan Yunani Adonis Georgiadis mengatakan perilaku Musk mengganggu dan jauh dari kata lucu. “Seseorang tidak bisa begitu saja menggunakan platform, kekayaan, dan koneksinya untuk mencoba mendikte bagaimana pemerintahan dibentuk di setiap negara. Ini menjadi semakin berbahaya,” tandanya.

    Musk makin fokus pada politik Inggris sejak Partai Buruh terpilih, menyebut Starmer pemimpin jahat yang memimpin negara tirani. Ia menyinggung pelecehan seksual anak, khususnya serangkaian kasus di Inggris utara beberapa tahun lalu, di mana sekelompok pria, sebagian besar asal Pakistan, diadili karena melecehkan puluhan gadis yang sebagian besar berkulit putih.

    Musk menuduh Starmer gagal membawa pelaku ke pengadilan ketika ia jadi direktur penuntutan umum Inggris antara tahun 2008 dan 2013, tuduhan yang dibantah keras Starmer. “Saya menikmati politik yang tajam, perdebatan kuat yang harus kita lakukan, tapi harus berdasarkan fakta dan kebenaran, bukan kebohongan,” katanya.

    X milik Musk sedang diselidiki otoritas Eropa yang berupaya mengekang kebencian, disinformasi, dan konten beracun lainnya. Juru bicara Thomas Regnier mengatakan akan melihat apakah wawancara streaming Musk dengan Weidel dari AfD memberikan perlakuan istimewa ke partai tersebut.

    Analis senior Jato Felipe Munoz mengatakan aksi Musk berisiko meskipun pada akhirnya mungkin membuahkan hasil. “Eropa bergerak ke kanan. Lihat apa yang terjadi di AS. Taruhannya pada Trump berhasil. Dia memainkan permainan yang sama di Eropa,” ujarnya.

    (fyk/rns)

  • Babak Baru Kasus Pelecehan Seksual Agus Buntung

    Babak Baru Kasus Pelecehan Seksual Agus Buntung

    Liputan6.com, Mataram – Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan IWAS alias Agus Buntung terhadap lebih dari belasan orang korban memasuki babak baru.

    Dalam waktu dekat Agus akan segera disidang setelah berkas administrasi perkara dinyatakan lengkap (P.21) dan diterima oleh Kejaksaan. Hal itu diungkapkan Kasi Penerangan Hukum (Penkum) Kejati NTB, Efrien Saputera.

    “Kami masih menunggu kabar dari teman-teman pidana umum (pidum), cuma infonya dalam waktu dekat P.21, lagi siapkan administrasinya,” ujar Efrien, ditulis Rabu (8/1/2025).

    Efrien menambahkan bahwa jika tahap P.21 selesai, maka Kejati NTB akan segera merilis informasi tersebut kepada publik.

    Sebab, kata dia, publik sangat menanti apa perkembangan lanjutan dalam penangan kasus Agus yang sempat menghebohkan publik tersebut.

    Juga, pihak kejaksaan berkomitmen untuk memberikan informasi yang transparan dan akurat terkait perkembangan kasus pelecehan seksual Agus Buntung ini.

    Untuk itu, sambung Efrien, pihak kejaksaan berharap proses administrasi dapat segera rampung sehingga bisa melangkah ke tahap berikutnya yaitu persidangan.

    “Kami berharap masyarakat dapat bersabar dan menunggu proses hukum yang sedang berjalan. Kami akan memastikan bahwa semua prosedur dijalankan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” kata Efrien Saputera.

    Efrien juga memastikan berkas perkara kasus Agus Buntung telah lengkap. Jika tidak ada halangan, besok Kamis, 9 Januari 2025, penyidik polda NTB akan menyerahkan tersangka dan barang bukti (tahap 2) ke penuntut umum di Kejari Mataram.

  • Kasus Pelecehan Seksual Sesama Jenis, Oknum Dosen di Mataram Diperiksa Polisi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 Januari 2025

    Kasus Pelecehan Seksual Sesama Jenis, Oknum Dosen di Mataram Diperiksa Polisi Regional 7 Januari 2025

    Kasus Pelecehan Seksual Sesama Jenis, Oknum Dosen di Mataram Diperiksa Polisi
    Tim Redaksi
    MATARAM, KOMPAS.com
    – Subdit IV Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum), Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), memerika LR, oknum dosen di Kota Mataram.
    LR dilaporkan atas dugaan pelecehan seksual pada sejumlah mahasiswa. Ia diperiksa sebagai saksi di ruangan Dirreskrimum Polda NTB selama sekitar satu jam, Selasa (7/1/2025). 
    “Ya, masih proses penyelidikan,” kata Kasubdit IV Dirreskrimum Polda NTB, AKBP Ni Made Pujawati saat dikonfirmasi, Selasa. 
    Kasus dugaan
    pelecehan seksual sesama jenis
    ini terungkap setelah korban melaporkan kasus ini ke polisi akhir Desember 2024. 
    Polisi telah mengecek tempat kejadian perkara (TKP) di kawasan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, untuk melengkapi bukti-bukti yang mengarah ke dugaan pelecehan seksual. 
    Pelaku diduga menjalankan aksinya di sebuah tempat perkumpulan komunitas anak-anak muda di Lombok Barat.
    Perwakilan Koalisi Stop Kekerasan Seksual, Joko Jumadi mengatakan, hingga saat ini jumlah korban pelecehan seksual yang teridentifikasi berjumlah 12 orang. 
    Rata-rata korban adalah mahasiswa di sejumlah kampus di Kota Mataram. 
    “Total yang teridentifikasi di kami ada 12 orang tapi di kampus ada yang menyampaikan ada 10 (korban) di salah satu kampus,” kata Joko dikonfirmasi, Selasa (7/1/2025). 
    Saat ini tim pendamping masih fokus pada korban yang telah teridentifikasi. 
    Joko mengatakan, modus yang digunakan pelaku untuk membujuk korbannya diduga dengan ritual pembersihan diri. 
    Joko menyampaikan, oknum dosen tersebut sudah diberhentikan dari kampus tempatnya mengajar. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tokoh Agama di Tangerang Sodomi dan Remas Kemaluan Bocah Seusai Mengaji – Halaman all

    Tokoh Agama di Tangerang Sodomi dan Remas Kemaluan Bocah Seusai Mengaji – Halaman all

    Laporan Reporter TribunTangerang.com, Nurmahadi 

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Guru ngaji pelaku pelecehan seksual di Ciledug, Kota Tangerang, Banten berinisial W (40) tak hanya memegang kemaluan korban, namun sampai melakukan sodomi.

    Hal itu disampaikan Kepala UPTD-PPA Kota Tangerang, Titto Chairil Yustiadi setelah pihaknya mendampingi korban menjalani visum et repertum. Titto mengatakan, berdasarkan pengakuan korban, sodomi itu dilakukan W setelah menggelar pengajian di majelis taklim.

    Tak sekali, aksi bejat pelaku itu juga dilakukan beberapa kali terhadap korban yang sama. “Memang dilakukan beberapa kali setelah selesai melakukan pengajian di majelis taklim tersebut,” ungkap Titto kepada wartawan, Selasa (7/1/2025).

    Kendati demikian, Titto akan tetap melakukan pendalaman terhadap korban terkait sodomi yang dilakukan W. Akan tetapi, hal tersebut akan dilakukan setelah hasil pemeriksaan psikologis terhadap para korban telah keluar.

    “Jadi beberapa kalinya ini karena laporan psikolog yang masih dalam proses, ini masih, karena kita nggak mau nanya berkali-kali ya ke si korban, jadi kita masih menunggu hasil psikologis,” paparnya.

    Diberitakan sebelumnya, sebanyak tiga korban pencabulan guru ngaji berinisial W (40), di Kawasan Kelurahan Sudimara Selatan, Ciledug, Kota Tangerang, jalani visum et repertum. Kepala UPTD-PPA Kota Tangerang, Banten, Titto Chairil Yustiadi menjelaskan, visum itu dilakukan lantaran tiga korban tersebut diduga mendapat perlakuan sodomi.

    Adapun dua korban lainnya yang turut melapor ke UPTD-PPA Kota Tangerang, mengaku tak sampai disodomi, melainkan dipegang alat kemaluan. Atas hal tersebut kata Titto, pihaknya pun memberikan pendampingan kepada korban untuk menjalani visum.

    “Jadi total dari lima orang korban yang sudah melaporkan ke UPTD-PPA, tiga orang kami lakukan visum. Karena memang kami duga tiga orang ini mendapat perlakuan sodomi,” kata dia

    Hasil visum et repertum itu lanjut Titto, nantinya akan dijadikan rujukan bagi kepolisian dalam melakukan pengembangan kasus ini. “Jadi untuk memperkuat laporan polisi tersebut, jadi tiga orang yang mengadu ada dugaan sodomi, ini kita lakukan visum repertum,” ujarnya.

    Disamping itu, dia juga telah melakukan penelusuran dengan menggali keterangan warga sekitar, terkait pelecehan seksual yang dilakukan W.
    “Jadi kami melakukan penelusuran, kami lakukan komunikasi dengan warga setempat di Kelurahan Sudimara Selatan,” kata Titto.

    Hasilnya kata Titto, jumlah korban pelecehan seksual itu bertambah menjadi 36 orang, dengan rata-rata usia SD hingga SMA. Titto mengatakan, berdasarkan pengakuan para korban, mereka tak hanya dipegang alat kemaluan, namun sampai disodomi.

    “Kemudian sampai tadi malam, kurang lebih kita duga ada 36 korban. Ada 36 korban, ini sedang masih kita dialami, jadi range usianya dari SD, SMP, SMA, yang klasifikasinya mulai dari kekerasan seksual berupa yang tadi, dipegang-pegang alat kelaminnya, sampai sodomi,” tuturnya.

     

     

  • Wanita di Jakarta Utara Dianiaya dan Dilecehkan, Pelaku Satu Keluarga, Terdiri atas Ibu dan 2 Anak – Halaman all

    Wanita di Jakarta Utara Dianiaya dan Dilecehkan, Pelaku Satu Keluarga, Terdiri atas Ibu dan 2 Anak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Beredar video penganiayaan dan pelecehan seksual terhadap wanita di kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

    Korban yang berinisial ER (40) mengalami luka-luka setelah dipukul hingga ditendang.

    Aksi penganiayaan dan pelecehan disaksikan para warga tanpa ada yang melerai.

    Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKP Wan Deni Ramona, mengatakan ada lima pelaku yang diamankan dan tiga di antaranya masih satu keluarga.

    “Satu di antara pelaku masih di bawah umur. Tiga di antaranya berpotensi kuat menjadi tersangka, masing-masing berinisial K (41), E (20) tahun, dan CK (15) tahun,” tuturnya, Senin (6/1/2025).

    Proses penangkapan dilakukan kurang dari 1×24 jam setelah kasus ini dilaporkan.

    “Peristiwa itu terjadi Minggu tanggal 5 Januari. Pada saat itu memang terdapat di video adanya dugaan pengeroyokan, dan juga terdapat pelecehan juga di situ ya,” terangnya.

    Hingga kini penyidik masih mendalami motif penganiayaan yang dilakukan lima pelaku.

    Hubungan antara korban dan para pelaku juga didalami.

    “Kami masih dalami. Mengarah ke masalah pribadi, mungkin ada ya,” imbuhnya.

    Ketua RW setempat, Ari Muhayar, menyatakan pelaku penganiayaan merupakan satu keluarga yang terdiri dari ibu, anak laki-laki dan anak perempuan yang masih di bawah umur.

    “(Pelakunya) ada beberapa oranglah. Artinya satu hingga dua orang adanya terjadinya pengeroyokan tersebut,” katanya.

    Ia sempat mendapat laporan dari bagian keamanan tentang penganiayaan yang dialami korban hingga babak belur.

    Korban adalah warga pendatang dan mengontrak sebuah rumah.

    “Kalau menurut terakhir korban katanya ada patah tulang di bawah pelipis ini, pelipis mata. Iya, kalau saya kan lihat fotonya saja ya. Malam itu pada berdarah semua mukanya,” bebernya.

    Aksi penganiayaan direkam warga dan videonya tersebar di media sosial.

    Dalam video terlihat korban tergeletak lemas setelah dianiaya, bahkan celananya dilepas oleh para pelaku.

    Korban juga mendapat makian serta kata-kata kasar meski kondisinya tak berdaya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sekeluarga Ditangkap Karena Keroyok dan Telanjangi Wanita di Tengah Jalan Pluit, Ada yang Masih SMP

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Gerald)

  • Polisi : Pelaku pengeroyokan wanita di penjaringan satu keluarga

    Polisi : Pelaku pengeroyokan wanita di penjaringan satu keluarga

    Pelaku ini sekeluarga lima orang, ibu dan anaknya

    Jakarta (ANTARA) – Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKP Lukman menyatakan pelaku pengeroyokan wanita berinisial ER (41) di kawasan Penjaringan Jakarta Utara pada Minggu (5/1) dinihari merupakan satu keluarga

    “Kami sudah menangkap lima orang yakni tiga perempuan dan dua orang pria yang diduga terlibat aksi pengeroyokan dan pelecehan seksual ini,” kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKP Lukman di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan pelaku ini terdiri dari sang ibu berinisial K (42) beserta anak-anaknya yakni perempuan berinisial VS (22) dan CDK (16) serta dua pria berinisial EWH (21) dan BPD (22).

    “Pelaku ini sekeluarga lima orang, ibu dan anaknya yang mengeroyok korban,” kata dia.

    Ia mengatakan lima orang ini sudah ditahan dan satu orang ditangguhkan karena statusnya masih anak-anak.

    “Anak ini ditangguhkan dan dijamin bapaknya. Masih SMP tapi malah ikut-ikutan,” kata dia

    Para pelaku ini dijerat dengan pasal 170 Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pengeroyokan dan penganiayaan yang diancam pidana kurungan maksimal 12 tahun.

    Sementara itu untuk kondisi korban, AKP Lukman menyatakan saat ini korban sudah pulang dari rumah sakit

    “Sudah pulang dari RS dan kondisinya masih lebam akibat dipukuli.

    Sebelumnya seorang wanita berinisial ER dianiaya di Jalan Pluit Selatan II, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (5/1) sekitar pukul 01.00 WIB.

    Aksi penganiayaan itu juga direkam oleh warga sekitar dan videonya beredar di sosial media.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi: Pengeroyokan wanita di Pluit diduga akibat perselingkungan

    Polisi: Pengeroyokan wanita di Pluit diduga akibat perselingkungan

    Duduk perkaranya itu pengeroyokan, diawali kecemburuan

    Jakarta (ANTARA) – Aksi pengeroyokan yang berujung penganiayaan dan pelecehan seksual terhadap wanita berinisial ER (41) di kawasan Penjaringan Jakarta Utara pada Minggu (5/1) akibat perselingkuhan antara korban dengan suami tersangka.

    “Duduk perkaranya itu pengeroyokan, diawali kecemburuan diduga korban selingkuh sama suami tersangka,” kata Wakasat Reskrim Polres Jakarta Utara, AKP Lukman di Jakarta, Selasa.

    AKP Lukman belum dapat dipastikan apakah benar korban berselingkuh dengan suami tersangka karena masih dalam tahap pembuktian dalam penyelidikan dan penyidikan

    Lukman membenarkan selain dianiaya, ER juga dilecehkan oleh para tersangka.

    Hal itu, lanjutnya membuat tersangka, ER mengalami luka di sekujur tubuh. Kemudian terdapat pula luka lebam di bagian wajah, pelipis, dan alis.

    Untuk diketahui, ER dianiaya di Jalan Pluit Selatan II, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (5/1) sekitar pukul 01.00 WIB.

    Aksi penganiayaan itu juga direkam oleh warga sekitar dan videonya beredar di sosial media.

    Dalam video itu, terlihat ER dipukuli dan ditendang hingga terkulai lemas. Bahkan, para pelaku juga melepaskan celana ER secara paksa.

    Kemudian, mereka juga melontarkan kata-kata kasar kepada ER.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025