Kasus: pelecehan seksual

  • Profil Dokter Kandungan yang Lakukan Pelecehan pada Pasien di Garut

    Profil Dokter Kandungan yang Lakukan Pelecehan pada Pasien di Garut

    Jakarta, Beritasatu.com – Seorang dokter kandungan di Garut, Jawa Barat, berinisial MSF, kini tengah menjadi sorotan publik seusai diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang pasien saat melakukan USG kehamilan.

    Kasus ini menimbulkan keprihatinan luas di kalangan masyarakat, terlebih karena pelaku merupakan tenaga medis yang seharusnya memberikan rasa aman dan perlindungan kepada pasien.

    Lantas, siapa sebenarnya sosok dokter kandungan yang melakukan pelecehan tersebut? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut sosoknya!

    Sosok Dokter MSF

    Muhammad Syafril Firdaus, atau yang dikenal dengan inisial MSF, merupakan lulusan fakultas kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) dengan spesialisasi di bidang obstetri dan ginekologi.

    MSF dikenal sebagai dokter kandungan yang menangani berbagai masalah kehamilan, persalinan, dan kesehatan reproduksi wanita. Sebelum kasus ini mencuat, MSF cukup aktif di media sosial.

    Ia memiliki akun Instagram dan X (sebelumnya Twitter) dengan nama pengguna @irilsyafril. Namun, setelah kasus ini ramai diperbincangkan, akun Instagram-nya tidak lagi bisa ditemukan dan akun X-nya diubah menjadi privat.

    Dalam sejumlah direktori layanan kesehatan daring seperti Medicastore, MSF sebelumnya tercatat sebagai dokter yang praktik setiap hari Senin hingga Sabtu di salah satu klinik di Garut. Kini, informasi tersebut sudah tidak lagi tersedia.

    Kronologi Kejadian

    Kasus ini pertama kali mencuat setelah sebuah rekaman CCTV berdurasi sekitar dua menit tersebar di media sosial pada 14 April 2025.

    Dalam video tersebut, terlihat seorang dokter sedang melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) terhadap seorang pasien perempuan.

    Namun, pada momen tertentu, tangan sang dokter tampak menyentuh bagian tubuh pasien yang bukan merupakan bagian dari prosedur pemeriksaan medis.

    Pasien yang merasa tidak nyaman langsung memberikan reaksi dengan menarik tubuhnya menjauh. Aksi tersebut kemudian menuai kecaman luas dari warganet setelah video tersebut viral di platform TikTok dan X.

    Banyak yang menuntut agar dokter kandungan yang resmi jadi tersangka tersebut resmi ditahan oleh pihak kepolisian. Proses hukum terhadap kasus ini masih berjalan dan menjadi perhatian luas masyarakat.

  • Polisi: Hasrat meningkat motif pelaku pelecehan di kereta commuter

    Polisi: Hasrat meningkat motif pelaku pelecehan di kereta commuter

    peristiwa terjadi pada 2 April 2025 sekitar 19.30 WIB, pada saat itu korban menaiki kereta commuter tujuan Parung Panjang-Tanah Abang

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat menyatakan motif pelaku melakukan pelecehan seksual di kereta commuter line Stasiun Tanah Abang karena adanya hasrat tinggi setelah melihat korban.

    “Pada saat itu korban menggunakan pakaian ketat dan memiliki postur tubuh yang bagus,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus di Jakarta, Rabu.

    Firdaus mengatakan berdasarkan keterangan pelaku yang berinisial HU (29) melakukan tindakannya tersebut karena adanya hasrat seksual yang tinggi.

    Di mana saat berada di dalam gerbong commuter yang sama antara korban dan pelaku kata Firdaus, HU tidak bisa menahannya sehingga melakukan pelecehan seksual terhadap korbannya.

    Ia menjelaskan bahwa peristiwa terjadi pada 2 April 2025 sekitar 19.30 WIB, pada saat itu korban menaiki kereta commuter tujuan Parung Panjang-Tanah Abang.

    Setelah korban mendapat kekerasan seksual kemudian melaporkan ke Polres Jakarta Pusat.

    Sebelumnya, KAI Commuter berhasil menemukan pelaku pelecehan seksual di eskalator Stasiun Tanah Abang yang beraksi pada layanan Commuter Line di Stasiun Tanah Abang pada Rabu (2/4).

    “Dalam kasus terkini di Stasiun Tanah Abang, kami menindaklanjuti lewat penanganan dan pengungkapan pelaku, juga menemukan dan menyerahkan pelaku kepada kepolisian,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus dalam keterangannya, Rabu.

    Joni menjelaskan pengungkapan kasus ini tidak lepas dari sistem CCTV Analytic yang sudah terpasang di semua Stasiun Commuter Line dan kesigapan petugas KAI Commuter, sekaligus membuktikan keberpihakan kepada korban.

    “Penangkapan bermula dari rekaman tersangka pelaku yang sudah dimasukkan ke dalam database sistem CCTV Analytic, yang terdeteksi saat masuk ke area stasiun dan hal tersebut langsung ditindaklanjuti oleh petugas terkait,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Modus Guru Olahraga di Lumajang Lecehkan Siswi SD, Lakukan Adegan Tak Senonoh saat Video Call – Halaman all

    Modus Guru Olahraga di Lumajang Lecehkan Siswi SD, Lakukan Adegan Tak Senonoh saat Video Call – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus pelecehan seksual terjadi di sebuah SD di Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

    Pelaku merupakan guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) bernama Jumadi yang kini telah ditangkap.

    Kasubsi Pidum Sihumas Polres Lumajang, Ipda Untoro, mengatakan pelaku telah diserahkan ke Unit Pidter Satreskrim Polres Lumajang.

    Kasus pelecehan terungkap setelah korban yang masih berusia 13 tahun melapor ke orang tua.

    Korban mengaku diajak video call dan pelaku melakukan adegan tak senonoh.

    “Kasus ini bermula ketika orang tua korban mengetahui adanya video call oknum guru honorer pada anaknya.”

    “Dari situ isi video ada dengan menunjukan alat kelamin, mengetahui kejadian itu orang tua datang ke kepala sekolah,” ungkapnya, Selasa (15/4/2025), dikutip dari TribunJatim.com.

    Modus yang digunakan pelaku yakni menjanjikan nilai bagus dan memberi uang jajan.

    “Motif pelaku melakukan tindakan tersebut masih kami dalami. Sementara saat ini tersangka masih proses pemeriksaan, jadi perkembangan nanti akan kami beritahukan,” imbuhnya.

    Akibat perbuatannya, pelaku dapat dijerat pasal undang-undang nomor 44 tahun 2008 tentang pornografi.

    Kasus pelecehan juga terjadi di sebuah SMP di Lumajang dengan terlapor guru drumband bernama Didik Cahyo.

    Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang, Nugraha Yudha, mengaku mendapat laporan kasus pelecehan seksual sebelum lebaran kemarin.

    Salah satu korban mengaku diajak keluar pelaku dengan iming-iming handphone baru.

    Korban kemudian dibawa ke rumah pelaku di Kelurahan Jogoyudan, Lumajang.

    “Korban ini dijemput jam 8 malam dibawa ke rumah pelaku dan dipulangkan jam 12 malam, bentuk pelecehannya sudah fisik, tapi sejauh apa masih perlu visum,” bebernya.

    Saat diperiksa Dinas Pendidikan Lumajang, Didik mengakui perbuatannya.

    Hingga saat ini, ada enam siswi SMP yang melapor dan rata-rata mayoret drumband.

    Jumlah korban dapat bertambah lantaran proses penyelidikan masih berjalan.

    “Informasi sementara ada enam korban, tapi ini masih kita dalami, rata-rata korbannya mayoret, sedangkan jumlah lembaga yang diampu pelaku ini ada 30, jadi mungkin masih bisa berkembang,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Polisi Amankan Oknum Guru Olahraga di Lumajang, Diduga Lecehkan Siswa, Video Call Tak Senonoh dan Kompas.com dengan judul Guru Drumband Lecehkan 6 Siswi di Lumajang, Rata-rata Korbannya Mayoret

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Erwin) (Kompas.com/Miftahul Huda)

  • Motif Pelecehan Seksual di Stasiun Tanah Abang, Pelaku Terangsang Korban Kenakan Pakaian Ketat – Halaman all

    Motif Pelecehan Seksual di Stasiun Tanah Abang, Pelaku Terangsang Korban Kenakan Pakaian Ketat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polres Metro Jakarta Pusat mengungkap motif pelaku pelecehan seksual yang dilakukan pria berinisial HU (29) terhadap seorang korban wanita RD (29).

    Peristiwa itu terjadi di Stasiun Tanah Abang Jakarta Pusat pada 2 April 2025 sekitar pukul 19.30 WIB.

    Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP M. Firdaus mengungkap pelaku HU melakukan aksi pelecehan karena terangsang pakai ketat yang dikenakan korban.

    “Motif dari tersangka melakukan tindak pidana itu karena hasrat seksualnya meningkat karena melihat korban menggunakan pakaian ketat dan berpostur tubuh bagus,” katanya di Polres Metro Jakarta Pusat, Rabu (16/4/2025).

    Kronologi kejadian berawal saat korban menaiki kereta rute Parung Panjang-Tanah Abang. 

    Pelaku HU yang melihat korban mengenakan pakaian ketat tak kuasa menahan hasrat seksualnya.

    “Tersangka melakukan ona** sampai mengeluarkan sperma yang dibuang ke tempat bokongnya korban,” ucap Firdaus.

    Pelaku mengeluarkan alat vitalnya di saat kondisi penumpang berdesak-desakan.

    Setelah melakukan aksinya itu, pelaku melarikan diri.

    Berkat CCTV dan hasil profiling,  polisi berhasil menangkap pelaku. 

    Akibat perbuatannya, pelaku disangkakan Pasal 5 Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual juncto Pasal 281 KUHP.

    “Ancaman hukuman pidana penjara paling lama 2 tahun,” kata dia.

    Sebelumnya diberitakan, seorang wanita menjadi korban pelecehan seksual di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Rabu (2/4/2025).

    Dugaan pelecehan seksual tersebut terungkap usai korban bercerita kepada salah seorang sopir taksi online dengan nama akun Instagram @indra_papsky. 

    Korban mengaku dilecehkan ketika hendak keluar dari area stasiun.

    “Tadi aku pas turun dari eskalator, gak nyadar ada cowok di belakang aku terus dia numpahin p*j*nya dia di celana belakang,” kata korban sebagaimana dilihat dari rekaman video pada Minggu (6/4/2025).

    “Ah itu pelecehan banget dong,” sahut pengemudi taksi online.

    Korban kemudian terlihat sempat meminta tisu dan menangis di dalam mobil.

    Korban yang mengaku tak pernah menaiki kereta api terkejut atas peristiwa yang dialaminya. 

    Sementara tampak pengemudi taksi online hanya dapat menenangkan korban.

    VP Corporate Secretary KCI Joni Martinus memastikan pelaku tidak akan bisa Kereta Rel Listrik (KRL).

    “Identitas pelaku pun telah dimasukkan ke dalam database CCTV Analytic guna memberikan notifikasi sebagai oknum yang di blacklist jika sewaktu-waktu terduga pelaku masuk ke area stasiun kembali sehingga yang bersangkutan tidak dapat menggunakan layanan Commuter Line lagi,” ucapnya.

    Joni menyebut pihaknya kooperatif dengan memberikan segala sesuatu yang diperlukan penyidik kepolisian untuk mengusut kasus tersebut.

    “Kami selaku pengelola sama sekali tidak memberikan ruang untuk pelaku pelecehan seksual dalam berbagai layanan Commuter Line,” tuturnya.

  • Simak Prosedur untuk USG Kehamilan Ini agar Tak Jadi Korban Pelecehan

    Simak Prosedur untuk USG Kehamilan Ini agar Tak Jadi Korban Pelecehan

    Jakarta, Beritasatu.com – Kasus dugaan pelecehan seksual oleh seorang dokter kandungan di Garut, Jawa Barat, menyita perhatian publik dan memunculkan pertanyaan mengenai bagaimana sebenarnya prosedur dari pemeriksaan USG kehamilan.

    Publik dihebohkan dengan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang dokter kandungan terhadap pasien ibu hamil yang melakukan USG di sebuah klinik di Garut, Jawa Barat.

    Dokter berinisial MSF telah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan intensif. Kasus ini menyoroti pentingnya pemahaman masyarakat tentang bagaimana seharusnya prosedur pemeriksaan kehamilan dilakukan, khususnya melalui ultrasonografi (USG).

    Dengan mengetahui langkah-langkah pemeriksaan yang benar, diharapkan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Lalu, seperti apa sebenarnya prosedur USG kehamilan yang sesuai standar medis? Berikut lengkapnya!

    Apa Itu USG Kehamilan?

    Ultrasonografi (USG) adalah metode pemeriksaan medis yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar dari bagian dalam tubuh. Dalam kehamilan, USG digunakan untuk memantau perkembangan janin serta mendeteksi adanya kelainan atau masalah kesehatan lainnya.

    Prosedur ini sangat membantu dokter dalam mengambil keputusan terkait penanganan atau pengobatan yang dibutuhkan selama masa kehamilan.

    Prosedur Pemeriksaan USG Kehamilan

    Pemeriksaan USG dilakukan dengan menggunakan alat bernama transduser, yang ditempelkan pada kulit atau dimasukkan ke dalam vagina, tergantung kebutuhan medis. Berikut adalah tahapan pemeriksaannya:

    Pasien diminta berbaring di tempat pemeriksaan.Dokter akan mengoleskan gel khusus pada area perut atau vagina agar gelombang suara dapat dipantulkan dengan baik.Transduser kemudian ditempelkan dan digerakkan pada area tersebut.Gelombang suara yang dipancarkan oleh transduser akan diproses menjadi gambar yang ditampilkan pada monitor.Setelah pemeriksaan selesai, gel dibersihkan dari tubuh pasien.Waktu pemeriksaan biasanya berkisar antara 30 hingga 60 menit.

    Dalam beberapa kasus, terutama pada awal kehamilan, pemeriksaan dapat dilakukan secara transvaginal dengan memasukkan transduser ke dalam vagina untuk mendapatkan gambar yang lebih jelas.

    Lokasi Pemeriksaan

    Pemeriksaan USG sebaiknya dilakukan di fasilitas kesehatan yang memiliki peralatan memadai dan ditangani oleh tenaga medis profesional seperti rumah sakit, klinik bersertifikasi, atau puskesmas.

    Tujuan Dilakukannya USG Kehamilan

    USG dilakukan untuk berbagai tujuan penting, antara lain:

    Mengonfirmasi adanya kehamilan dan menentukan usia kehamilan.Mengetahui jumlah janin dalam kandungan (kehamilan tunggal atau ganda).Mendeteksi detak jantung bayi.Menilai kondisi plasenta, rahim, dan ovarium.Mengidentifikasi potensi masalah seperti kehamilan ektopik atau risiko keguguran.

    Selain itu, pemeriksaan USG juga dapat membantu mendeteksi gangguan genetik seperti sindrom down melalui tes skrining khusus seperti nuchal translucency scan, yang umumnya dilakukan antara usia kehamilan 9 hingga 13 minggu dan sering dikombinasikan dengan tes darah untuk hasil yang lebih akurat.

    Pada trimester kedua dan ketiga, USG digunakan untuk:

    Menilai pertumbuhan dan posisi janin.Mendeteksi adanya kelainan perkembangan.Mengetahui jenis kelamin bayi (jika diperlukan).Memantau kondisi cairan ketuban, plasenta, dan panggul ibu.

    Jumlah pemeriksaan USG dapat berbeda-beda tergantung kondisi kehamilan dan hasil tes sebelumnya. Jika ada indikasi medis tertentu, pemeriksaan lanjutan mungkin diperlukan.

    Memahami prosedur USG kehamilan tidak hanya penting bagi calon ibu, tetapi juga menjadi langkah pencegahan terhadap potensi pelanggaran etika medis. Pemeriksaan harus dilakukan sesuai standar medis, dengan penghormatan terhadap privasi dan kenyamanan pasien.

  • Mantan Perawat Menangis Badannya Kaku saat Dilecehkan Dokter Cabul, Akhirnya Pilih Resign

    Mantan Perawat Menangis Badannya Kaku saat Dilecehkan Dokter Cabul, Akhirnya Pilih Resign

    GELORA.CO – Kali ini giliran mantan perawat yang bongkar kelakuan bejat dokter kandungan cabul di Garut, Jabar bernama dokter M Syafril Firdaus atau dokter Iril. 

    Selama ini diam karena takut, akhirnya mantan perawat yang pernah bekerja dengan dokter kandungan cabul itu bersuara mengungkap pengalaman pahitnya.

    Perawat yang juga korban ini sempat bekerja di tempat dokter kandungan tersebut buka praktek.

    Korban hanya bisa menangis seusai diraba pelaku. 

    Tak hanya itu, ia juga kerap mendapat chat mesum dari dokter kandungan itu. 

    Hal itu pun membuatnya tak kuat hingga memilih resign.

    Pengakuan Mantan Perawat yang Jadi Korban Dokter Kandungan Cabul di Garut

    Mantan perawat yang pernah bekerja dengan dokter spesialis kandungan, Muhammad Syafril Firdaus atau Iril Syafril, akhirnya berani menceritakan pengalaman buruknya setelah disimpannya cukup lama. 

    Ia membongkar kelakuan mesum Syafril kepada dokter kandungan Purnawan Senoaji melalui pesan langsung ke Instagram-nya. 

    Cerita korban itu diungkapkan bersamaan dengan viralnya kasus pelecehan seksual yang dilakukan Iril Syafril. 

    Ia bercerita sudah bekerja dengan Syafril saat masih menjadi lulusan baru.

    Korban mendengar bahwa sosok Syafril memang terkenal suka melecehkan pasien dan perawat-perawat lain. 

    Bahkan, lambat laun, ia tak hanya mendengar kabar itu, tetapi juga mengalaminya sendiri. 

    “Aku salah satunya (korban), waktu itu lagi jaga sendirian karena cuman ada 1 bayi, dia masuk ke ruangan deketin aku terus meraba pinggang sampai bawah. Aku kaget gemeteran cuman enggak bisa apa-apa,” tulisnya. 

    Tubuhnya terasa kaku. 

    Ia hanya bisa menangis.

    “Besoknya aku minta ditemenin sama CS cowok, tapi tetep aja dia masih berani lakukan hal itu. Aku takut gemeter nangis,” lanjutnya. 

    Akhirnya, korban memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan karena tak kuat dengan kelakuan mesum si dokter itu. 

    “Aku cuma kuat 3 bulan aja dan setelah itu resign, terus selain itu dia juga sering chat-chat yang enggak sopan. Minta temenin lah, apa lah, pantaskah seorang dokter begitu? Aku ini sekitar setahunan yang lalu dan alhamdulilah senang banget bisa viral,” katanya. 

    Bahkan, korban bersedia memberikan bukti-bukti chat mesum Syafril kepada dokter Purnawan Senoaji.

    Ditangkap Polres Garut

    Akhirnya dokter kandungan Syafril Firdaus ditangkap Polres Garut.

    Jumlah korban yang melaporkan Syafril Firdaus dikuak.

    Diketahui Syafril Firdaus dituding melakuan pelecehan seksual terhadap pasiennya. 

    Video rekaman CCTV pelecehan itu pun viral di media sosial.

    Ia membuat geram banyak orang.

    Tak sedikit yang mendesak pelaku agar segera diamankan.

    Kini dokter kandungan Syafril Firdaus sudah ditangkap.

    Hal tersebut disampaikan Direktur Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Surawan melansir dari Tribunjabar.com, selasa (15/4/2025).

    “Ya benar, sudah diamankan Polres Garut dan ditangani di sana,” katanya.

    Surawan mengatakan, ada dua orang yang melapor sebagai korban dari perbuatan pelaku dokter kandungan itu.

    Sebelumnya, seorang dokter kandungan di Garut viral diduga melakukan pelecehan seksual pada pasiennya.

    Kasus ini pun menjadi viral di media sosial.

    Dalam rekaman video, dokter itu sedang mengecek kondisi kandungan pasien menggunakan alat USG di bagian perut.

    Tetapi, alat USG itu terus beralih ke bagian atas perut, dan tangan kiri dokter itu memegang bagian atas perut korban sampai diduga memegang bagian sensitif pasien itu.

    Lokasi klinik tempatnya praktek berada di kawasan Pengkolan Garut Jalan Ahmad Yadi, Pakuwon, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

    Pengelola klinik, dr. Dewi Sri Fitriani mengatakan bahwa sebelum kasus tersebut viral banyak aduan dari pasien terkait dugaan pelecehan seksual oleh dokter MSF.

    “Ya sempat ada keluhan dari pasien,” ucapnya kepada awak media, Selasa (15/4/2025).

    Atas keluhan tersebut ucapnya, pihak klinik kemudian memasang CCTV di ruang praktek.

    Hasilnya ditemukan rekaman bahwa MSF diduga melakukan hal tak pantas terhadap pasiennya. Ia menuturkan bahwa sejak tahun ini, dokter MSF sudah tidak praktek lagi di kliniknya.

    “Memang beliau juga sudah tidak praktik di rumah sakit manapun di Garut,” ungkapnya.

    Dewi menjelaskan setelah aksi dokter MSF viral, pihaknya mengaku merasa dirugikan atas perilaku terduga pelaku.

    Ia menyebut prilaku pelaku itu telah mencoreng profesi dokter di seluruh Indonesia.

    “Sangat dirugikan sekali, apalagi bukan hanya klinik saja secara pribadi, tapi kepada seluruh dokter-dokter di Indonesia, karena dengan adanya satu oknum ini jadi mencoreng seolah-olah dokter itu sama,” katanya.

  • LBH Padjajaran Buka Posko Pengaduan Korban Pelecehan Dokter Kandungan di Garut
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        16 April 2025

    LBH Padjajaran Buka Posko Pengaduan Korban Pelecehan Dokter Kandungan di Garut Nasional 16 April 2025

    LBH Padjajaran Buka Posko Pengaduan Korban Pelecehan Dokter Kandungan di Garut
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) bekerja sama dengan LBH Padjadjaran mengawal kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh
    dokter kandungan di Garut
    , Jawa Barat.
    Asisten Deputi Penyediaan Layanan Perempuan Korban Kekerasan KemenPPPA, Ratna Oeni Cholifah menuturkan, LBH Padjadjaran membuka posko pengaduan bagi perempuan lain yang menjadi korban.
    “Terkait pendataan korban dalam hal ini LBH Padjadjaran membuka posko pengaduan mulai tanggal 15 April 2025, sampai hari ini belum ada korban yang melapor,” tutur Ratna saat dikonfirmasi, Rabu (16/4/2025).
    Pelaku pelecehan berinisial MSF diketahui merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad).
    Ratna menyebut, MF melakukan pelecehan seksual tersebut pada tahun 2024. Kasus ini sempat berakhir damai.
    “Beberapa bulan lalu (tahun 2024) pelaku pernah ditonjok sama suami pasien, tapi berakhir damai,” kata Ratna.
    Namun, karena banyak perempuan yang mengaku mengalami hal serupa, kasus ini pun kembali diangkat dan viral di media sosial.
    KemenPPPA, Dinas Kesehatan Garut bersama pihak kepolisian akhirnya mengusut kasus pelecehan yang terjadi di Klinik Karya Aksa ini.
    “Hasil koordinasi dengan Kadis PPPA Garut, terkait kasus pelecehan seksual di klinik Karya Aksa, pelaku sudah diproses oleh kepolisian,” ucapnya.
    Untuk diketahui, seorang dokter kandungan berinisial MSF diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pasien saat pemeriksaan ultrasonografi (USG) di salah satu klinik di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
    Aksi tidak pantas dokter MSF itu terekam kamera pengawas di ruang praktik dan videonya viral di media sosial.
    Rekaman tersebut menunjukkan dugaan tindakan pelecehan terhadap pasien perempuan yang sedang menjalani pemeriksaan USG.
    Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, dugaan pelecehan seksual terjadi pada 20 Juni 2024, saat MF masih aktif praktik di sebuah klinik di Garut.
    Namun, sejak Desember 2024, pelaku diketahui sudah tidak lagi melakukan praktik di wilayah tersebut.
    “Pelaku sejak Januari tahun ini tidak lagi praktik di klinik dan telah meninggalkan Garut. Kami masih mencari pelaku dan akan menindak tegas,” ujar Kapolres Garut AKBP Mochamad Fajar.
    Polres Garut telah membentuk tim khusus bersama Polda Jawa Barat untuk mencari keberadaan pelaku yang diduga kini berada di Bandung atau Jakarta.
    Sementara itu, melalui siaran pers, Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad, Dandi Supriadi, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan penelusuran terhadap sosok pria dalam video viral tersebut.
    “Hasil penelusuran identitasnya menunjukkan memang benar mengarah ke alumni program spesialis di Fakultas Kedokteran Unpad,” ujar Dandi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KAI Commuter temukan pelaku pelecehan seksual di Stasiun Tanah Abang

    KAI Commuter temukan pelaku pelecehan seksual di Stasiun Tanah Abang

    Dengan langkah ini, pelaku tak bisa lagi menggunakan Commuter Line dan mencegah terulangnya kejadian serupa ke depan

    Jakarta (ANTARA) – KAI Commuter berhasil menemukan pelaku pelecehan seksual di eskalator Stasiun Tanah Abang yang beraksi pada layanan Commuter Line di Stasiun Tanah Abang pada Rabu (2/4).

    “Dalam kasus terkini di Stasiun Tanah Abang, kami menindaklanjuti lewat penanganan dan pengungkapan pelaku, juga menemukan dan menyerahkan pelaku kepada kepolisian,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus dalam keterangannya, Rabu.

    Joni menjelaskan pengungkapan kasus ini tidak lepas dari sistem CCTV Analytic yang sudah terpasang di semua Stasiun Commuter Line dan kesigapan petugas KAI Commuter, sekaligus membuktikan keberpihakan kepada korban.

    “Penangkapan bermula dari rekaman tersangka pelaku yang sudah dimasukkan ke dalam database sistem CCTV Analytic, yang terdeteksi saat masuk ke area stasiun dan hal tersebut langsung ditindaklanjuti oleh petugas terkait,” katanya.

    Kemudian petugas pengamanan mengamankan tersangka di dalam Commuter Line No.1759 relasi Rangkasbitung – Tanah Abang, Senin, (14/4) sekitar pukul 17.05 WIB.

    Joni menambahkan selanjutnya tersangka dibawa ke Pos Keamanan Stasiun Tanah Abang untuk dilakukan pemeriksaan awal dan dimintakan keterangannya.

    “Tersangka mengakui perbuatannya, dan kami serahkan ke pihak Kepolisian Polres Metro Jakarta Pusat untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur hukum,” katanya.

    Di samping itu, Joni menegaskan KAI Commuter akan memasukkan pelaku pelecehan tersebut ke dalam daftar hitam (blacklist).

    “Dengan langkah ini, pelaku tak bisa lagi menggunakan Commuter Line untuk mencegah terulang kejadian serupa ke depannya,” katanya.

    Tak hanya itu, KAI Commuter juga telah melakukan pendampingan kepada pihak korban baik secara psikologis maupun proses hukumnya.

    Sebelumnya video viral di media sosial Instagram yang diunggah oleh akun @indra_papsky pada Rabu (2/4), akun tersebut menjelaskan ada seorang wanita yang menceritakan pelecehan seksual yang dialaminya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Belum Reda Kasus Tempursari, Lumajang Kembali Dihebohkan Guru Cabul Lecehkan Satu Siswi

    Belum Reda Kasus Tempursari, Lumajang Kembali Dihebohkan Guru Cabul Lecehkan Satu Siswi

    Lumajang (beritajatim.com) – Oknum guru cabul di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur tampaknya cukup banyak dan mengkhawatirkan.

    Belum tuntas kasus oknum guru olahraga di Kecamatan Tempursari yang melecehkan siswinya dengan menunjukan alat kelamin dalam video call, kasus asusila oknum guru kembali terjadi.

    Kasus pelecehan itu dilaporkan menimpa siswi kelas I di salah satu SMP Negeri Lumajang. Tindakan tidak terpuji yang dilakukan seorang oknum guru drumband itu diketahui sudah sampai melakukan kontak fisik dengan korban.

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Lumajang Nugraha Yudha Mudirato mengatakan, aksi pelecehan seksual itu dilakukan oleh seorang guru di SDN Banyuputih Lor II, Kecamatan Randuagung, bernama Didik Cahyo Jumaedi.

    Pelaku diketahui merupakan seorang guru SD sekaligus merangkap sebagai guru ekstrakurikuler drumband di sejumlah sekolah wilayah Lumajang.

    Belakangan diketahui, profesi sebagai guru ekstrakurikuler justru dimanfaatkan pelaku untuk melakukan pelecehan seksual kepada para siswi.

    “Ini saya dapat laporan dari kepala sekolah ada siswinya yang menjadi korban pelecehan seksual. Kejadiannya itu masih bulan puasa mendekati Lebaran kemarin,” terang Nugraha Yudha Mudiarto, Rabu (16/4/2025).

    Salah satu siswi SMP N di Lumajang yang menjadi korban pelaku diketahui berinisil R (14). Korban sempat diajak keluar oleh pelaku dengan iming-iming akan dibelikan sebuah handphone baru.

    Semula, korban dijemput pelaku di sekitar rumahnya sekitar pukul 20.00 WIB dan dibawa ke rumah pelaku yang ada di Kelurahan Jogoyudan.

    “Jadi, korban ini dijemput jam delapan malam dan dibawa ke rumah pelaku, setelah itu dipulangkan jam 12 malam. Ini bentuk pelecehannya sudah fisik, tapi sejauh apa masih perlu visum,” ungkapnya. [has/aje]

  • Korban Pelecehan Seksual Dokter Kandungan di Garut Diduga Lebih dari Dua Orang

    Korban Pelecehan Seksual Dokter Kandungan di Garut Diduga Lebih dari Dua Orang

    Bisnis.com, GARUT- Kasus dugaan pelecehan seksual dokter kandungan di Garut, Jawa Barat, diduga dialami lebih dari dua orang korban.

    Berdasarkan informasi, dua korban yang telah membuat laporan ke aparat penegak hukum bukanlah individu yang muncul dalam video viral tersebut. Hal ini membuka kemungkinan jumlah korban lebih banyak dari yang diperkirakan.

    “Kami menerima dua laporan resmi. Saat ini kami sedang mendalami keduanya. Untuk perempuan dalam video, sejauh ini belum membuat laporan. Sementara terduga sudah diamankan,” kata Kasatreskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, Rabu (16/4/2025).

    Tindakan pelecehan seksual oleh seorang dokter kandungan terhadap pasien perempuan mencuat di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kejadian ini diduga terjadi saat pemeriksaan USG di sebuah klinik swasta, dan menjadi perhatian publik setelah potongan video dari kamera pengawas tersebar luas di media sosial.

    Peristiwa yang terekam dalam video berdurasi sekitar dua menit itu memperlihatkan seorang pria berseragam dokter tengah melakukan pemeriksaan terhadap seorang pasien perempuan yang sedang berbaring di ranjang USG. 

    Namun, dalam momen tersebut, gerakan tangan sang dokter terekam menyentuh area tubuh pasien yang bukan bagian dari prosedur medis. Pasien tampak terkejut dan menarik tubuhnya menjauh.

    Video itu pertama kali muncul pada 14 April 2025 di platform TikTok dan X (sebelumnya Twitter), yang kemudian menyebar dengan cepat hingga menjadi trending topic nasional. Banyak warganet menyuarakan kemarahan, bahkan sebagian menuntut agar pelaku segera ditangkap dan izin praktiknya dicabut.

    Berdasarkan penelusuran sementara dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dokter berinisial MSF adiketahui pernah menjalani praktik di sejumlah fasilitas kesehatan, termasuk klinik dan rumah sakit swasta di Garut.