Kasus: pelecehan seksual

  • Lagi Naik Motor Lihat Cewek di Pinggir Jalan, Pria Ini Berhenti dan Lakukan Pelecehan

    Lagi Naik Motor Lihat Cewek di Pinggir Jalan, Pria Ini Berhenti dan Lakukan Pelecehan

    Liputan6.com, Kudus – Pria berinisial AS (25) ini harus mendekam di balik terali besi Mapolsek Kudus Kota. Gara-garanya, dia melakukan pelecehan terhadap seorang Wanita yang dilihatnya di jalan.

    Kejadian ini bermula saat korban tengah duduk santai di bangku taman Balai Jagong kawasan GOR Wergu Wetan Kudus.

    Sekitar pukul 13.30 WIB pada Rabu (5/11/2025), pelaku yang melintas kemudian menghentikan laju sepeda motor yang dikendarainya.

    Melihat kemolekan tubuh korban, pelaku kemudian mendekati korban. Pelaku kemudian meraba tubuh korban. Aksi tak senonoh yang dilakukan pelaku, membuat korban kaget hingga sempat terjadi aksi perang mulut di antara mereka.

    Tak terima dengan pelecehan itu, korban kemudian melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polsek Kudus Kota. Usai mendapat laporan itu, polisi bergerak cepat menangkap pelaku AS (25).

    Pelaku ditangkap karena diduga melakukan tindakan asusila berupa pelecehan seksual di area publik Balai Jagong Kudus.

    “Menanggapi laporan itu, kami segera melakukan penyelidikan,” ujar Kapolsek Kudus Kota AKP Subkhan pada Sabtu (8/11/2025).

    Dari hasil penelusuran, polisi telah mengidentifikasi identitas kendaraan pelaku, yaitu sepeda motor Honda Revo. Kendaraan itu diketahui terdaftar atas nama warga Kecamatan Kota Kudus.

    Petugas kemudian bergerak mengamankan pelaku, warga Kecamatan Kota Kudus di rumahnya pada Jumat siang (7/11/2025). Pelaku kemudian digelandang ke Mapolsek Kudus Kota untuk dimintai keterangan.

     

  • Admin Bisa Ubah Grup Facebook dari Privat ke Publik, Apa Privasi Anggota Tetap Aman?

    Admin Bisa Ubah Grup Facebook dari Privat ke Publik, Apa Privasi Anggota Tetap Aman?

    Di sisi lain, Komisi Eropa menyatakan teknologi Meta melakukan pelanggaran Undang Undang Layanan Digital (Digital Services Act/DSA) terkait pelaporan konten illegal bagi pengguna Facebook dan Instagram.

    Dalam pernyataan resminya, sebagaimana dikutip dari Arstechnica, Selasa (28/10/2025), Meta dinilai gagal dalam menyediakan mekanisme ‘Pemberitahuan dan Tindakan’ yang mudah digunakan dan diakses bagi pengguna untuk melaporkan konten ilegal, seperti materi pelecehan seksual anak dan konten teroris.

    Mekanisme pelaporan yang ada di Meta dianggap memaksakan beberapa langkah dan tuntutan yang tidak perlu kepada pengguna, bahkan mencurigai Meta menggunakan “pola gelap” atau desain antarmuka yang menipu.

    Selain itu, mekanisme banding atau pengajuan keberatan moderasi konten yang digunakan Facebook dan Instagram juga dikritik tidak memberi ruang bagi pengguna untuk menyertakan penjelasan atau bukti tambahan.

    “Hal ini menyulitkan pengguna di Uni Eropa untuk menjelaskan lebih lanjut mengapa mereka tidak setuju dengan keputusan konten Meta, membatasi efektivitas mekanisme banding,” ujar Komisi Eropa.

    Ancaman Sanksi Denda

    Meta masih diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatan sebelum komisi membuat keputusan akhir. Namun, jika tuduhan ini terbukti, mereka berhak mengeluarkan keputusan ketidakpatuhan yang terancam denda hingga 6% dari seluruh pendapatan tahunan di seluruh dunia.

    “Komisi Eropa dapat menerapkan denda berkala agar Meta segera tunduk pada aturan,” ucap badan eksekutif Uni Eropa tersebut.

    Langkah Uni Eropa terhadap Meta berpotensi memancing reaksi keras terhadap pemerintahan Donald Trump, yang selama ini menolak kebijakan Eropa terhadap perusahaan teknologi AS dan mengancam akan memberikan tarif besar kepada negara-negara yang menerapkan aturan layanan digital terhadap perusahaan-perusahaan AS.

    “Uni Eropa telah mencapai kesepakatan tarif dengan AS pada musim panas lalu, namun pembahasan mengenai implementasi perjanjian itu masih terus berlanjut,” tulis The Wall Street Journal.

    Ketua Federal Trade Commission (FTC), Andrew Ferguson, sempat memperingatkan Meta dan sejumlah perusahaan teknologi lainnya agar tidak “menyensor warga AS untuk mematuhi hukum, tuntutan dari kekuatan asing”.

    Menanggapi tuduhan tersebut, Meta menyatakan tidak setuju dengan dugaan pelanggaran DSA dan akan berunding dengan Komisi Eropa mengenai hal ini. Perusahaan juga menegaskan telah menerapkan perubahan untuk mematuhi DSA.

  • Bisa-bisanya, Penjara Inggris Keliru Bebaskan 2 Tahanan!

    Bisa-bisanya, Penjara Inggris Keliru Bebaskan 2 Tahanan!

    Jakarta

    Kepolisian Inggris melakukan operasi perburuan terhadap dua narapidana, termasuk seorang warga negara Aljazair, yang dibebaskan secara keliru dari penjara. Hal ini memicu kemarahan anggota parlemen atas kesalahan terbaru yang dilakukan oleh sistem penjara Inggris.

    Kesalahan ini semakin mempermalukan pemerintahan Perdana Menteri Keir Starmer yang sedang terpuruk di jajak pendapat, sementara Partai Reformasi Inggris yang anti-imigran melonjak dalam jajak pendapat nasional.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (6/11/2025), Kepolisian Metropolitan London mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sedang memburu Brahim Kaddour Cherif, seorang pelaku kejahatan seksual berusia 24 tahun, setelah ia dibebaskan secara keliru seminggu yang lalu.

    “Cherif telah memiliki waktu enam hari lebih awal, tetapi kami sedang bekerja segera untuk menutup celah dan memastikan keberadaannya,” kata komandan Paul Trevers, yang memimpin penyelidikan.

    Sebuah pernyataan polisi mengatakan bahwa pihak kepolisian diberitahu pada hari Selasa waktu setempat, bahwa Cherif telah dibebaskan secara keliru dari penjara Wandsworth di London barat daya pada tanggal 29 Oktober.

    Secara terpisah, polisi di Surrey, barat daya London, mengatakan bahwa penjara Wandsworth pada hari Senin juga keliru membebaskan seorang napi pria lain yang dihukum karena beberapa pelanggaran penipuan.

    Cherif dihukum pada bulan November 2024 atas tindakan tidak senonoh yang berkaitan dengan sebuah insiden pada bulan Maret tahun itu. Dia pun dimasukkan ke dalam daftar pelaku kejahatan seksual selama lima tahun.

    Menteri Kehakiman David Lammy mengatakan dia “sangat marah” dan “terkejut” atas kesalahan tersebut, yang terjadi hanya beberapa hari setelah pemeriksaan keamanan penjara yang lebih ketat diberlakukan.

    Langkah tersebut diambil setelah Hadush Kebatu, seorang pencari suaka asal Etiopia yang dihukum karena melakukan pelecehan seksual terhadap seorang remaja putri dan seorang wanita, dibebaskan secara keliru dari penjara. Dia berhasil ditangkap kembali setelah perburuan selama 48 jam.

    Pemerintah Inggris kemudian mendeportasi Kebatu secara paksa, memberinya £500 untuk meninggalkan negara itu, dan meluncurkan penyelidikan independen atas pembebasannya yang tidak disengaja.

    Tonton juga Video: Penampilan Pendiri WikiLeaks Seusai 5 Tahun Mendekam di Penjara Inggris

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Presiden Meksiko Hampir Dicium Pria Saat Sapa Warga, Pelaku Ditangkap

    Presiden Meksiko Hampir Dicium Pria Saat Sapa Warga, Pelaku Ditangkap

    Jakarta

    Seorang pria ditangkap usai diduga melakukan pelecehan terhadap Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum. Pelaku tertangkap kamera diduga meraba hingga hampir mencium Presiden Sheinbaum.

    Dilansir AFP, Rabu (5/11/2025), insiden itu terjadi pada Selasa (4/11) waktu setempat saat Sheinbaum menyapa para warga. Saat itu Sheinbaum sedang berjalan menuju sebuah acara di dekat istana kepresidenan Meksiko.

    Sheinbaum awalnya bercengkrama dengan warga sekitar. Di tengah momen itu, pelaku kemudian mendekati Sheinabum dengan merangkul bahunya. Pria tersebut juga tampak menyentuh bagian tubuh lainnya dari Sheinbaum sambil mencoba mencium Presiden Meksiko itu.

    Tindakan pelaku ini juga viral di media sosial. Dalam video viral itu terlihat seorang petugas pengamanan presiden langsung menarik pelaku. Otoritas keamanan Meksiko mengatakan pelaku saat ini telah ditangkap.

    Kepala Kementerian Pemberdayaan Perempuan Meksiko–sebuah departemen yang dibentuk oleh Sheinbaum–mengomentari insiden tersebut. Kementerian tersebut mengutuk keras tindakan pelecehan yang dilakukan pelaku.

    Peristiwa ini menyoroti masalah laten di Meksiko. Sekitar 70 persen perempuan Meksiko berusia 15 tahun ke atas mengalami setidaknya satu insiden pelecehan seksual dalam hidup mereka, menurut data dari UN Women.

    (ygs/idn)

  • Skandal Seks Bikin Pangeran Andrew Kehilangan Gelar dan Diusir

    Skandal Seks Bikin Pangeran Andrew Kehilangan Gelar dan Diusir

    London

    Raja Inggris, Charles III, resmi mencabut gelar kerajaan adiknya, Andrew. Andrew juga diusir dari kediamannya di Istana Windsor.

    “Pangeran Andrew sekarang akan dikenal sebagai Andrew Mountbatten Windsor,” kata Istana Buckingham sebagaimana dilansir AFP, Jumat (31/10/2025).

    Istana mengatakan Raja Charles III telah memulai rangkaian proses formal mencabut gelar saudaranya. Andrew diperintahkan pindah dari Kastil Windsor sesegera mungkin.

    Pengumuman ini menyusul luapan kemarahan atas tuduhan pelecehan seksual yang dilontarkan oleh salah satu penuduh utama Jeffrey Epstein terhadap pria berusia 65 tahun tersebut. Tuduhan itu telah dibantah Andrew.

    “Kecaman ini dianggap perlu, meskipun ia terus membantah tuduhan terhadapnya,” kata pihak istana.

    Istana menyebut Charles ingin menunjukkan simpati terhadap korban. Raja Charles disebut akan mendukung korban dan penyintas pelecehan.

    “Yang Mulia ingin menegaskan bahwa pikiran dan simpati terdalam kami telah, dan akan tetap bersama, para korban dan penyintas segala bentuk pelecehan,” ujarnya.

    Andrew dilaporkan tidak keberatan dengan keputusan Raja Charles III. Spekulasi tentang Andrew itu muncul beberapa hari setelah catatan pribadi Virginia Giuffre diterbitkan setelah kematiannya.

    Korban pelaku kejahatan seksual di AS, Jeffrey Epstein, tersebut mengulangi dengan detail yang mengejutkan tuduhan bahwa dia diperdagangkan untuk berhubungan seks dengan Andrew sebanyak tiga kali, termasuk dua kali ketika dia baru berusia 17 tahun. Giuffre bunuh diri pada April, di usia 41 tahun.

    Sementara, Epstein meninggal karena bunuh diri pada tahun 2019 di penjara sambil menunggu persidangan atas tuduhan perdagangan seks. Keluarga Giuffre, yang telah mendesak agar gelar pangeran Andrew dicabut memuji langkah Raja Charles III tersebut.

    “Hari ini, seorang gadis Amerika biasa dari keluarga Amerika biasa telah menjatuhkan seorang pangeran Inggris dengan kejujuran dan keberaniannya yang luar biasa,” kata mereka kepada BBC.

    “Virginia Roberts Giuffre, saudari kami, yang masih anak-anak ketika ia dilecehkan secara seksual oleh Andrew, tidak pernah berhenti memperjuangkan pertanggungjawaban atas apa yang telah menimpanya dan banyak penyintas lainnya seperti dirinya,” sambungnya.

    Andrew merupakan putra kedua mendiang Ratu Elizabeth II. Dia telah berulang kali membantah tuduhan tersebut.

    Namun, dia telah setuju untuk membayar Giuffre, yang merupakan warga negara AS dan Australia, jutaan dolar pada tahun 2022. Uang itu diberikan untuk mengakhiri kasus pelecehan seksual sipil yang menimpanya.

    Pernyataan Pangeran Andrew

    Pada 17 Oktober, situs royal.uk telah merilis pernyataan yang mengumumkan Andrew tidak akan lagi menggunakan gelar atau penghargaan yang telah dianugerahkan kepadanya. Berikut isi pernyataan Andrew:

    A statement by Prince Andrew
    Published 17 October 2025

    In discussion with The King, and my immediate and wider family, we have concluded the continued accusations about me distract from the work of His Majesty and the Royal Family. I have decided, as I always have, to put my duty to my family and country first. I stand by my decision five years ago to stand back from public life.

    With His Majesty’s agreement, we feel I must now go a step further. I will therefore no longer use my title or the honours which have been conferred upon me. As I have said previously, I vigorously deny the accusations against me.

    [Dalam diskusi dengan Raja, dan keluarga inti serta keluarga besar saya, kami menyimpulkan bahwa tuduhan yang terus berlanjut terhadap saya mengganggu pekerjaan Yang Mulia dan Keluarga Kerajaan. Saya telah memutuskan, seperti biasa, untuk mengutamakan tugas saya kepada keluarga dan negara. Saya tetap pada keputusan saya lima tahun lalu untuk mundur dari kehidupan publik.

    Dengan persetujuan Yang Mulia, kami merasa saya harus melangkah lebih jauh. Oleh karena itu, saya tidak akan lagi menggunakan gelar atau kehormatan yang telah dianugerahkan kepada saya. Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, saya dengan tegas membantah tuduhan terhadap saya.

    Halaman 2 dari 3

    (haf/haf)

  • Heboh Pangeran Andrew Kehilangan Gelar Akibat Skandal Seks

    Heboh Pangeran Andrew Kehilangan Gelar Akibat Skandal Seks

    Jakarta

    Pangeran Andrew, anak ketiga mendiang Ratu Elizabeth II dari Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara, akan kehilangan gelar “pangeran” dan keluar dari kediamannya di Windsor, Royal Lodge.

    Dalam beberapa pekan terakhir Andrew mendapat sorotan publik terkait hubungannya dengan Jeffrey Epstein, seorang pelaku kejahatan seksual yang telah divonis bersalah dan meninggal dunia di Amerika Serikat.

    Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan Kamis (30/10), Kerajaan Bersatu (UK) menyatakan saudara kandung Raja Charles tersebut kini hanya akan menyandang nama Andrew Mountbatten Windsor.

    Baca juga:

    Andrew telah menyerahkan sejumlah gelar kebangsawanan pada awal Oktober lalu, termasuk gelar Duke of York. Langkah itu merupakan imbas dari sorotan publik terhadap kehidupan pribadinya.

    Dalam memoar yang terbit setelah kematiannya, Virginia Giuffre, korban kekerasan seksual Jeffrey Epstein, mengulangi tuduhan bahwa saat masih remaja, dia pernah berhubungan seks dengan Andrew dalam tiga kesempatan terpisah. Andrew selalu membantah tuduhan tersebut.

    Dalam perkembangan terbaru, keluarga mendiang Giuffre mengatakan perempuan yang tewas April lalu itu “telah menjatuhkan seorang pangeran Inggris dengan kebenaran dan keberanian luar biasanya”.

    ShutterstockPangeran Andrew tinggal di Royal Lodge sejak 2004.

    Sementara itu, pihak Kerajaan Bersatu menyebut Raja Charles telah memulai proses formal untuk mencabut titel, gelar kehormatan, dan penghargaan yang dipegang Andrew.

    Istana Buckingham juga bilang bahwa pemberitahuan resmi telah disampaikan agar Andrew menyerahkan Royal Lodge.

    Andrew akan pindah ke akomodasi pribadi di Sandringham Estate. Biaya kehidupan Andrew disebut akan didanai secara pribadi oleh Raja Charles.

    “Tindakan ini dianggap perlu, meskipun Andrew terus membantah tuduhan yang ditujukan padanya,” demikian pernyataan resmi Kerajaan Bersatu.

    Pihak kerajaan dalam pernyataannya juga menyatakan dukungannya bagi korban segala bentuk kekerasan.

    Sementara itu, dua putri Andrew yang telah dewasa, yakni Eugenie dan Beatrice, akan tetap mempertahankan gelar kebangsawanan mereka.

    Sarah Ferguson, mantan istri Andrew, akan pindah dari Royal Lodge dan akan mengatur tempat tinggalnya sendiri.

    Hingga Oktober ini, Sarah masih mempertahankan gelar Duchess of York. Namun dia kembali menggunakan nama mudanya, Sarah Ferguson, setelah Andrew secara sukarela melepaskan penggunaan gelar Duke of York.

    Menurut kabar yang beredar di lingkungan Istana Buckingham, keputusan mencabut gelar pangeran Andrew telah dikonsultasikan dengan pemerintah Kerajaan Bersatu di bawah pimpinan Perdana Menteri Keir Starmer.

    Pemerintah UK disebut mendukung pencabutan gelar itu.

    Menanggapi berita tersebut di BBC Question Time, Menteri Kebudayaan UK, Lisa Nandy, menyebut pencabutan gelar Andrew menunjukkan “dukungan yang sangat kuat kepada korban pelecehan seksual dan kejahatan seksual”.

    “Ini adalah perkembangan besar dan langkah besar yang diambil oleh Raja. Saya harus mengatakan, sebagai respons awal, saya benar-benar mendukung langkah yang dia ambil,” ujar Nandy.

    Getty ImagesSarah Ferguson, yang terlihat di sini bersama Andrew, juga akan pindah dari Royal Lodge.

    Pencabutan gelar Andrew menandai puncak tekanan yang semakin meningkat terhadap keluarga kerajaan dalam beberapa pekan terakhir.

    Skandal terkait hubungan Andrew dengan Jeffrey Epstein kembali mencuat setelah tuduhan pelecehan seksual disebut-sebut dalam memoar yang ditulis Virginia Giuffre.

    Meskipun Andrew selalu membantah, surat elektronik dari tahun 2011 yang mencuat ke publik menunjukkan Andrew tetap berhubungan dengan Epstein beberapa bulan setelah dia mengklaim persahabatan mereka berakhir.

    Rincian tentang pengaturan tempat tinggal Andrew juga menjadi sorotan. Muncul pertanyaan baru tentang bagaimana Andrew dapat membiayai gaya hidupnya meskipun bukan lagi anggota kerajaan yang aktif.

    Andrew tinggal di Royal Lodge sejak 2004. Saat itu dia menandatangani perjanjian sewa selama 75 tahun dengan pemilik properti, Crown Estate, yang beroperasi sebagai perusahaan properti independen.

    Royal Lodge, yang terdaftar sebagai bangunan bersejarah Kelas II di kompleks Windsor, dilengkapi dengan rumah tukang kebun, Chapel Lodge, rumah berukuran enam kamar tidur, dan akomodasi petugas keamanan.

    Rincian bagaimana Andrew selama ini membiayai kediamannya itu terkuak setelah perjanjian sewa diungkap ke publik.

    Merujuk berkas perjanjian tersebut, Andrew hanya pernah membayar sewa tahunan simbolis untuk Royal Lodge. Pembayaran itu sebenarnya tidak diperlukan berdasarkan perjanjian Andrew dengan Crown Estate, seperti dalam klausul sewa yang dilihat oleh BBC News.

    Berdasarkan kesepakatan tersebut, Andrew membayar sejumlah besar uang tunai di muka, termasuk untuk renovasi, alih-alih membayar sewa tahunan.

    Bagi pihak Kerajaan Bersatu, pengumuman pencabutan gelar Andrew adalah upaya untuk mengakhiri skandal yang melilit laki-laki berumur 65 tahun tersebut.

    (ita/ita)

  • Tentang Gelar Duke of York yang Dicabut dari Pangeran Andrew

    Tentang Gelar Duke of York yang Dicabut dari Pangeran Andrew

    Jakarta

    Raja Charles III resmi mencabut gelar kebangsawanan Duke of York dari adiknya, Pangeran Andrew, setelah kasus dugaan pelecehan seksual yang menyeret namanya kembali mencuat. Keputusan ini menandai akhir dari status resmi Andrew sebagai salah satu tokoh senior dalam keluarga kerajaan Inggris.

    “Pangeran Andrew sekarang akan dikenal sebagai Andrew Mountbatten Windsor,” kata Istana Buckingham sebagaimana dilansir AFP, Jumat (31/10/2025).

    Keputusan pencabutan gelar tersebut sekaligus menyoroti salah satu gelar tertua dan paling bergengsi dalam monarki Inggris. Gelar Duke of York menyimpan sejarah panjang dan memiliki makna penting dalam sistem kebangsawanan yang diwariskan turun-temurun sejak berabad-abad lalu.

    Apa Itu Gelar Duke of York?

    Mengutip situs resmi The Royal Family, Duke of York atau Adipati York merupakan salah satu gelar kebangsawanan tertinggi di Inggris. Secara tradisi, gelar ini diberikan kepada anak laki-laki kedua dari penguasa yang sedang berkuasa. Artinya, gelar tersebut tidak diwariskan secara otomatis, melainkan harus diberikan kembali oleh raja atau ratu yang bertakhta.

    Nama “York” sendiri diambil dari kota bersejarah di Inggris utara yang pernah menjadi pusat penting kerajaan di masa lampau. Gelar ini telah melekat pada sejarah monarki sejak abad ke-14 dan kerap dikaitkan dengan tokoh-tokoh kerajaan berpengaruh, termasuk mereka yang memiliki kedekatan khusus dengan pewaris takhta.

    Sejak Kapan Pangeran Andrew Menjadi Duke of York?

    Masih merujuk pada The Royal Family, Pangeran Andrew dianugerahi gelar Duke of York oleh mendiang Ratu Elizabeth II pada 23 Juli 1986, bertepatan dengan hari pernikahannya dengan Sarah Ferguson. Sejak saat itu, Andrew resmi menyandang gelar Adipati York yang secara simbolik menandakan statusnya sebagai putra kedua sang ratu.

    Deretan Tokoh yang Pernah Menyandang Gelar Duke of York

    Menurut arsip kerajaan Inggris (Line of Succession), gelar Duke of York telah diberikan kepada sejumlah tokoh dari berbagai generasi. Gelar ini juga telah mengalami beberapa kali creation sejak pertama kali diberikan pada abad ke-14.

    Berikut daftar lengkapnya dari masa ke masa:

    First Creation (Abad ke-14)

    Edmund of Langley (1341-1402): Putra kelima Raja Edward III dan pemegang gelar Duke of York pertama dalam sejarah.Edward of Norwich (1373-1415): Putra Edmund of Langley. Gelarnya berakhir setelah ia meninggal tanpa keturunan sah di Pertempuran Agincourt.

    Second Creation (Abad ke-15)

    Richard of Shrewsbury (1473-1483?): Anak kedua Raja Edward IV. Hilang secara misterius bersama kakaknya di Tower of London dan gelarnya pun gugur.

    Third Creation (Abad ke-16)

    Henry VIII (1491-1547): Diberi gelar Duke of York saat masih kecil sebelum naik takhta menjadi Raja Henry VIII.

    Fourth Creation (Abad ke-17)

    James Stuart (1633-1701): Adik Raja Charles II yang kemudian menjadi Raja James II dari Inggris.

    Fifth Creation (Abad ke-18)

    Prince Ernest Augustus (1674-1728): Putra Raja James II, namun gelarnya tidak diakui setelah perubahan dinasti.

    Sixth Creation (Abad ke-18-19)

    Prince Edward, Duke of York and Albany (1739-1767): Adik Raja George III. Gelarnya berakhir tanpa pewaris.Prince Frederick (1763-1827): Anak kedua Raja George III. Gelarnya pun tidak diwariskan setelah ia wafat tanpa keturunan sah.

    Seventh Creation (Abad ke-20)

    Prince George (1895-1952): Putra kedua Raja George V, yang kemudian naik takhta sebagai Raja George VI-ayah dari Ratu Elizabeth II.

    Eighth Creation (Abad ke-20-21)

    Prince Andrew (lahir 1960): Putra kedua Ratu Elizabeth II. Gelar Duke of York yang ia terima pada 1986 kini telah resmi dicabut oleh Raja Charles III pada 2025.

    Daftar tersebut menunjukkan bahwa gelar Duke of York kerap berakhir di tangan raja Inggris berikutnya. Gelar ini pun menjadi simbol kedekatan dengan garis keturunan utama monarki dan bagian dari sejarah panjang istana Inggris.

    (wia/imk)

  • Sosok Pangeran Andrew yang Gelar Kerajaannya Dicabut Raja Charles

    Sosok Pangeran Andrew yang Gelar Kerajaannya Dicabut Raja Charles

    Jakarta

    Raja Charles III secara resmi mencabut gelar kerajaan adiknya, Andrew. Keputusan itu diambil usai nama Andrew terseret dalam skandal kasus pelecehan Jeffrey Epstein.

    Dilansir AFP, Jumat (31/10/2025), keterlibatan nama Andrew dalam kasus pelecehan yang dilakukan Jeffrey Epstein mencuat usai catatan pribadi salah satu korban Epstein, Virgini Giuffre, terbit. Dalam catatan itu, Giuffre mengaku telah dijual untuk berhubungan seks dengan Andrew sebanyak tiga kali, termasuk dua kali saat ia berusia 17 tahun.

    Giuffre sendiri bunuh diri pada April silam di usia 41 tahun. Sementara Epstein telah meninggal bunuh diri pada tahun 2019 di sel tahanannya.

    Pihak Andrew sendiri telah berulang kali membantah tuduhan terlibat kasus pelecehan Epstein. Namun, ia diketahui telah setuju membayar jutaan dolar Amerika kepada Giuffre pada tahun 2022 untuk mengakhiri kasus pelecehan yang menimpanya itu.

    Istana mengatakan Raja Charles telah memulai rangkaian proses formal untuk mencabut gelar saudaranya itu. Andrew diperintahkan untuk pindah dari Kastil Windsor, Istana mengatakan Andrew akan pindah sesegera mungkin.

    “Pangeran Andrew sekarang akan dikenal sebagai Andrew Mountbatten Windsor,” kata Istana Buckingham sebagaimana dilansir AFP, Jumat (31/10/2025).

    Dalam keterangannya, pihak Kerajaan Inggris mengatakan pencabutan gelar bangsawan Pangeran Andrew merupakan komitmen dari Raja Charles III untuk berpihak pada korban pelecehan seksual.

    “Yang Mulia ingin menegaskan bahwa pikiran dan simpati terdalam kami telah, dan akan tetap bersama, para korban dan penyintas segala bentuk pelecehan,” bunyi keterangan Istana.

    Mengutip dari situs resmi Keluarga Kerajaan Inggris (royal.uk), Pangeran Andrew (Andrew Mountbatten Windsor) lahir di Istana Buckingham pada 19 Februari 1960. Ia adalah anak ketiga dari Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip yang diberi nama Andrew Albert Christian Edward.

    Pada 23 Juli 1986, ia menikahi Sarah Ferguson di Westminster Abbey. Pasangan yang bercerai pada tahun 1996 ini dikaruniai dua anak, yaitu Putri Beatrice dan Putri Eugenie, serta empat cucu: August dan Ernest (putra dari Putri Eugenie dan Jack Brooksbank) dan Sienna dan Athena (putri dari Putri Beatrice dan Edoardo Mapelli Mozzi).

    Pangeran Andrew (Foto: BBC World)

    Pangeran Andrew bergabung dengan Angkatan Laut Kerajaan pada tahun 1979 dan lulus dari Britannia Royal Naval College Dartmouth pada tahun 1980, sebelum menjalani pelatihan penerbangan sayap tetap dan helikopter di RAF Leeming dan Royal Naval Air Station Culdrose.

    Letnan Muda Pangeran Andrew beralih ke helikopter Sea King, sebelum bergabung dengan unit garis depan pertamanya, Skuadron Udara Angkatan Laut (NAS) 820 yang berlayar di HMS INVINCIBLE. Pada April 1982, unit tersebut berlayar sebagai bagian dari Satuan Tugas ke Atlantik Selatan untuk merebut kembali Kepulauan Falkland. Dinas aktif Pangeran Andrew di Angkatan Laut Kerajaan berlangsung selama 22 tahun hingga Juli 2001.

    Setelah menyelesaikan karier militernya, Pangeran Andrew diundang untuk menduduki posisi baru sebagai Perwakilan Khusus Inggris untuk Perdagangan dan Investasi Internasional. Bekerja sama dengan Pemerintah Yang Mulia Ratu, khususnya Departemen Perdagangan dan Investasi Inggris (UKTI), peran tersebut mencakup promosi Inggris sebagai tujuan investasi asing, dan menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi bisnis Inggris yang mengekspor dan berinvestasi di luar negeri.

    Pangeran Andrew mendukung mendiang Ratu dalam perannya sebagai kepala negara dengan mewakilinya di berbagai acara dan kunjungan di Inggris dan luar negeri; menerima kepala negara dan pejabat pemerintahan, serta menghadiri acara kenegaraan dan seremonial.

    Pernyataan Pangeran Andrew Melepas Gelarnya

    Pada 17 Oktober 2025, situs royal.uk merilis pernyataan yang mengumumkan bahwa Pangeran Andrew tidak akan lagi menggunakan gelar atau penghargaan yang telah dianugerahkan kepadanya. Berikut ini bunyi pernyataan dari Pangeran Andrew.

    A statement by Prince Andrew
    Published 17 October 2025

    In discussion with The King, and my immediate and wider family, we have concluded the continued accusations about me distract from the work of His Majesty and the Royal Family. I have decided, as I always have, to put my duty to my family and country first. I stand by my decision five years ago to stand back from public life.

    With His Majesty’s agreement, we feel I must now go a step further. I will therefore no longer use my title or the honours which have been conferred upon me. As I have said previously, I vigorously deny the accusations against me.

    [Dalam diskusi dengan Raja, dan keluarga inti serta keluarga besar saya, kami menyimpulkan bahwa tuduhan yang terus berlanjut terhadap saya mengganggu pekerjaan Yang Mulia dan Keluarga Kerajaan. Saya telah memutuskan, seperti biasa, untuk mengutamakan tugas saya kepada keluarga dan negara. Saya tetap pada keputusan saya lima tahun lalu untuk mundur dari kehidupan publik.

    Dengan persetujuan Yang Mulia, kami merasa saya harus melangkah lebih jauh. Oleh karena itu, saya tidak akan lagi menggunakan gelar atau kehormatan yang telah dianugerahkan kepada saya. Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, saya dengan tegas membantah tuduhan terhadap saya.]

    Halaman 2 dari 2

    (kny/imk)

  • Sosok Pangeran Andrew yang Gelar Kerajaannya Dicabut Raja Charles

    Ini Kasus yang Picu Raja Charles Cabut Gelar Pangeran Andrew

    Jakarta

    Raja Charles III telah resmi mencabut gelar kerajaan adiknya, Andrew. Keputusan itu diambil usai nama Andrew terseret dalam skandal kasus pelecehan Jeffrey Epstein.

    Dilansir AFP, Jumat (31/10/2025), keterlibatan nama Andrew dalam kasus pelecehan yang dilakukan Jeffrey Epstein mencuat usai catatan pribadi salah satu korban Epstein, Virgini Giuffre, terbit. Dalam catatan itu Giuffre mengaku telah dijual untuk berhubungan seks dengan Andrew sebanyak tiga kali, termasuk dua kali saat ia berusia 17 tahun.

    Giuffre sendiri bunuh diri pada April silam di usia 41 tahun. Sementara Epstein telah meninggal bunuh diri pada tahun 2019 di sel tahanannya.

    Keluarga Giuffre lantas mendesak agar gelar pangeran yang tersemat di Andrew untuk dicabut. Desakan itu lalu direspons oleh pihak Kerajaan Inggris.

    “Hari ini, seorang gadis Amerika biasa dari keluarga Amerika biasa telah menjatuhkan seorang pangeran Inggris dengan kejujuran dan keberaniannya yang luar biasa,” kata keluarga Giuffre.

    “Virginia Roberts Giuffre, saudari kami, yang masih anak-anak ketika ia dilecehkan secara seksual oleh Andrew, tidak pernah berhenti memperjuangkan pertanggungjawaban atas apa yang telah menimpanya dan banyak penyintas lainnya seperti dirinya,” sambungnya.

    Pihak Andrew sendiri telah berulang kali membantah tuduhan terlibat kasus pelecehan Epstein. Namun, ia diketahui telah setuju membayar jutaan dolar Amerika kepada Giuffre pada tahun 2022 untuk mengakhiri kasus pelecehan yang menimpanya itu.

    Dalam keterangannya, pihak Kerajaan Inggris mengatakan pencabutan gelar bangsawan Pangeran Andrew merupakan komitmen dari Raja Charles III untuk berpihak pada korban pelecehan seksual.

    “Yang Mulia ingin menegaskan bahwa pikiran dan simpati terdalam kami telah, dan akan tetap bersama, para korban dan penyintas segala bentuk pelecehan,” bunyi keterangan Istana.

    (ygs/imk)

  • Raja Charles Resmi Cabut Gelar Pangeran Andrew dan Mengusirnya dari Windsor

    Raja Charles Resmi Cabut Gelar Pangeran Andrew dan Mengusirnya dari Windsor

    Jakarta

    Raja Charles III resmi mencabut gelar kerajaan adiknya, Andrew. Raja Charles juga mengusir Andrew dari kediamannya di Istana Windsor.

    “Pangeran Andrew sekarang akan dikenal sebagai Andrew Mountbatten Windsor,” kata Istana Buckingham sebagaimana dilansir AFP, Jumat (31/10/2025).

    Istana juga mengatakan Raja Charles telah memulai rangkaian proses formal untuk mencabut gelar saudaranya itu. Andrew diperintahkan untuk pindah dari Kastil Windsor, Istana mengatakan Andrew akan pindah sesegera mungkin.

    Pengumuman ini menyusul luapan kemarahan atas tuduhan pelecehan seksual yang dilontarkan oleh salah satu penuduh utama Jeffrey Epstein terhadap pria berusia 65 tahun tersebut. Tuduhan ini telah dibantah Andrew.

    “Kecaman ini dianggap perlu, meskipun ia terus membantah tuduhan terhadapnya,” kata pihak istana.

    “Yang Mulia ingin menegaskan bahwa pikiran dan simpati terdalam kami telah, dan akan tetap bersama, para korban dan penyintas segala bentuk pelecehan,” tambahnya.

    Spekulasi tentang Andrew ini diketahui terjadi beberapa hari setelah catatan pribadi Virginia Giuffre diterbitkan setelah kematiannya, di mana korban pelaku kejahatan seksual di AS, Epstein, mengulangi dengan detail yang mengejutkan tuduhan bahwa ia diperdagangkan untuk berhubungan seks dengan Andrew sebanyak tiga kali, termasuk dua kali ketika ia baru berusia 17 tahun.

    Giuffre bunuh diri pada April, di usia 41 tahun. Sementara Epstein meninggal karena bunuh diri pada tahun 2019 di penjara sambil menunggu persidangan atas tuduhan perdagangan seks.

    Keluarga Giuffre, yang telah mendesak agar gelar pangeran Andrew dicabut, memuji langkah Raja Charles tersebut. Mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada BBC bahwa “hari ini, ia menyatakan sebuah kemenangan”.

    “Hari ini, seorang gadis Amerika biasa dari keluarga Amerika biasa telah menjatuhkan seorang pangeran Inggris dengan kejujuran dan keberaniannya yang luar biasa,” kata mereka.

    “Virginia Roberts Giuffre, saudari kami, yang masih anak-anak ketika ia dilecehkan secara seksual oleh Andrew, tidak pernah berhenti memperjuangkan pertanggungjawaban atas apa yang telah menimpanya dan banyak penyintas lainnya seperti dirinya.”

    Andrew, putra kedua mendiang Ratu Elizabeth II, telah berulang kali membantah tuduhan tersebut. Namun, ia telah setuju untuk membayar Giuffre, warga negara AS dan Australia, jutaan dolar pada tahun 2022 untuk mengakhiri kasus pelecehan seksual sipil yang menimpanya.

    (zap/lir)