Kasus: pelecehan seksual

  • Perjalanan Hidup Paus Fransiskus: Sosok Reformis, Pelindung Kaum Marjinal

    Perjalanan Hidup Paus Fransiskus: Sosok Reformis, Pelindung Kaum Marjinal

    Bisnis.com, JAKARTA — Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025). Pemimpin Gereja Katolik itu mangkat di usia 88 tahun atau tepat sehari setelah peringatan Paskah. Kepergian Sri Paus menimbulkan duka, tidak hanya bagi pemeluk Katolik, tetapi umat manusia.

    Paus Fransiskus lahir dengan nama Jose Mario Bergoglio di Buenos Aries, Argentina 17 Desember 1936. Dia merupakan keturunan imigran Italia. Ayahnya Mario adalah seorang akuntan yang bekerja di perusahaan kereta api dan ibunya Regina Sivori adalah seorang ibu rumah tangga.

    Sebelum menjadi Paus, Paus Fransiskus juga pernah bekerja menjadi penjaga bar di negara asal Argentina. Dia juga pernah menjadi tukang sapu lantai dan juga sempat bekerja di laboratorium kimia. Hal itu dia sampaikan kepada para umat Katolik di sebuah gereja di luar Roma. 

    Paus Fransiskus kemudian terinspirasi untuk bergabung dengan Jesuit pada 1958. Dia ditahbiskan sebagai pendeta Katolik pada 1969, dan sejak 1973 hingga 1979 menjadi kepala provinsi Jesuit di Argentina.  

    Dia kemudian menjadi uskup agung Buenos Aires pada 1998 dan diangkat menjadi kardinal pada 2001 oleh Paus Yohanes Paulus II. 

    Paus Fransiskus sempat menempuh pendidikan dan lulus sebagai ahli kimia sebelum akhirnya memilih jalan menjadi pendeta, memasuki Seminari Keuskupan Villa Devoto. Pada 11 Maret 1958 dia memasuki novisiat Serikat Jesus. 

    Dia kemudian menyelesaikan studi humaniora di Chili dan kembali ke Argentina pada 1963 dan lulus dengan gelar filsafat dari Colegio de San José di San Miguel. 

    Tahun berikutnya, dia juga masih mengejar pendidikan sastra dan psikologi di Immaculate Conception College di Santa Fé dan pada 1966 dia mulai mengajar mata pelajaran yang sama di Colegio del Salvatore di Buenos Aires.  

    Kemudian, dari 1967-1970 dia lanjut mempelajari teologi dan memperoleh gelar dari Colegio San José.

    Dia ditahbiskan sebagai pendeta Katolik pada 1969, dan dari 1973 hingga 1979, dia menjadi kepala provinsi Jesuit di Argentina. Paus Fransiskus menjadi uskup agung Buenos Aires pada 1998 dan diangkat menjadi kardinal pada 2001 oleh Paus Yohanes Paulus II. 

    Selanjutnya pada 13 Maret 2013, Kardinal Jorge Mario Bergoglio dipilih menjadi Paus menggantikan Benediktus XVI yang mundur pada 28 Februari 2013.  

    Dia menjadi Paus pertama yang menjadi anggota Serikat Yesus (Jesuit), dan juga orang Amerika Latin pertama dalam sejarah modern yang memimpin 1,2 miliar umat Katolik. 

    Bapa Orang-orang Marjinal 

    Dilansir dari vaticannews, Kepausan Fransiskus menandai banyak hal dan tidak pernah berhenti memperkenalkan reformasi pada Gereja Katolik. Meski demikian, Sri Paus tetap populer di kalangan kaum tradisionalis.

    Fransiskus adalah Paus pertama dari Amerika atau belahan bumi selatan. Sejak Gregorius III kelahiran Suriah meninggal pada tahun 741, tidak ada Uskup Roma non-Eropa.

    Paus Fransiskus yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio, terpilih menjadi Paus pada 13 Maret 2013. Selama 12 tahun masa kepausannya, Fransiskus memprioritaskan penjangkauan kepada kaum miskin, dialog antaragama, dan penanganan berbagai masalah global yang mendesak seperti perubahan iklim, migrasi, dan kesenjangan ekonomi.

    Dia memperkenalkan sejumlah reformasi penting di Vatikan, dengan mengupayakan transparansi yang lebih besar dalam keuangan Gereja, mengatasi korupsi, dan merestrukturisasi Kuria Roma, badan administratif pusat Gereja Katolik, pada tahun 2022 untuk mengefisienkan operasinya.

    Paus Fransiskus saat tiba di Indonesia./Antara

    Fransiskus juga berusaha membuat Gereja lebih inklusif dan ramah. Dia mendorong pendekatan pastoral terhadap isu-isu seperti perceraian, hubungan sesama jenis, dan peran perempuan, dengan lebih menekankan belas kasih daripada doktrin yang kaku.

    Jangkauannya kepada komunitas LGBTQI+ dan pernyataannya, “Siapakah saya untuk menghakimi?” pada 29 Juli 2013, menandai perubahan nada yang signifikan dari kepausan sebelumnya.

    Paus Fransiskus adalah seorang advokat bagi para pengungsi, keadilan ekonomi, dan antikekerasan. Dia seringkali mengutuk perang, perdagangan senjata, dan konsumerisme, mendesak negara-negara untuk memilih diplomasi daripada kekerasan dan menarik perhatian pada penderitaan warga sipil di zona konflik.

    Kunjungannya ke zona konflik, kamp pengungsi, dan masyarakat terabaikan memperkuat komitmennya terhadap perdamaian dan martabat manusia.

    Paus Fransiskus juga berusaha menampilkan kesederhanaan dalam peran agungnya. Dia tidak pernah menempati apartemen kepausan yang mewah di Istana Apostolik yang digunakan oleh para pendahulunya, dengan mengatakan bahwa dia lebih suka tinggal di lingkungan masyarakat demi “kesehatan psikologisnya”.

    Dia mewarisi Gereja yang diserang karena skandal pelecehan seksual anak dan terkoyak oleh pertikaian internal dalam birokrasi Vatikan, dan terpilih dengan mandat yang jelas untuk memulihkan ketertiban.

    Namun, seiring dengan kemajuan kepausannya, dia menghadapi kritik pedas dari kaum konservatif, yang menuduhnya merusak tradisi yang dijunjung tinggi. Dia juga menuai kemarahan kaum progresif, yang merasa dirinya seharusnya berbuat lebih banyak untuk membentuk kembali Gereja yang telah berusia 2.000 tahun.

    Saat dia berjuang melawan perbedaan pendapat internal, Fransiskus menjadi bintang global, menarik banyak orang dalam banyak perjalanannya ke luar negeri saat ia tanpa lelah mempromosikan dialog dan perdamaian antaragama, dengan berpihak pada kaum terpinggirkan, seperti para migran.

    Sosok Sederhana 

    Paus Fransiskus juga dikenal sebagai sosok yang sederhana. Ini menjadi ciri khas tokoh-tokoh yang muncul dari Amerika Latin. Kesederhanaan Paus kerap ditampilkan ke publik. Termasuk ketika kunjungan apostolik-nya ke Indonesia belum lama ini. 

    Kesederhanaan Paus Fransiskus jelas menampar semua pejabat, keluarga pejabat yang masih gemar pamer kekayaan atau tega mengambil uang rakyat demi memupuk pundi-pundi rupiah secara tidak sah untuk kepentingan pribadi.

    “Yang sangat mencolok dari pribadi Paus Fransiskus adalah kesederhanaannya,” Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo.

    Dia menjelaskan, kesederhanaan itu tidak hanya nampak saat Paus Fransiskus hidup. Namun, tercermin juga pada saat upacara pemakaman Paus yang bakal digelar.

    “Jadi bukan hanya ketika beliau masih ada di dunia, tapi bahkan ketika beliau sudah berpulang, tidak ingin upacara pemakamannya itu menampilkan kemegahan,” tutur Suharyo.

    Paus adalah pemimpin umat Katolik Roma se-Dunia yang menurut berbagai macam sumber jumlahnya sekitar 1,3 miliar pada 2021 lalu. Angka ini tentu bisa jauh lebih besar jika mengambil rentang waktu sampai dengan 2024.

    Di Indonesia, jumlah penganut Katolik menurut data Kementerian Dalam Negeri alias Kemendagri mencapai 8,5 juta atau 3,06% dari populasi sekitar 270 juta jiwa pada tahun 2022.

    Dengan pengikut miliaran, laku kehidupan Paus Fransiskus sangat amat sederhana. Saat memulai kunjungan apostolik-nya di Indonesia, misalnya, Paus telah memberi contoh kepada publik di Indonesia. Ia tidak menumpang pesawat kepresidenan atau jet pribadi seperti lazimnya presiden dan anak atau keluarga pejabat di Indonesia, Paus menumpang pesawat komersial.

    Paus Fransiskus

    Paus Fransiskus tiba di Bandara Soekarno Hatta pada pukul 11.25 WIB. 
    Ia menumpang pesawat ITA A330neo milik maskapai nasional Italia, ITA Airways yang mendarat di landasan pacu pada pukul 11.16 WIB. Tiba di Bandara, Paus menolak mobil mewah, ia justru memilih menggunakan mobil yang merakyat.

    Paus Fransiskus kemudian menumpang Toyota Kijang Innova Zenix dalam kunjungannya ke Indonesia pada 3 sampai 6 September 2024. Sri Paus lebih memilih mobil penumpang yang biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia.

    Padahal, mayoritas kepala negara pada umumnya kerap menggunakan mobil mewah hingga mobil anti peluru selama berkunjung ke negara lain. Apalagi, Paus Fransiskus bukan hanya kepala negara Vatikan, tetapi juga pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia.

    Tidak hanya pesawat dan mobil Innova, Paus juga menanggalkan protokoler-protokoler ketat yang lazim diberikan kepada pejabat atau tamu penting negara. Ia misalnya duduk di kursi depan persis di samping sopir yang membawanya menuju Kedutaan Besar Vatikan. 

    Di tengah perjalanan, ia meminta sopir menepikan mobil dan secara spontan membuka jendela untuk menyapa warga Jakarta yang antusias menyambutnya. Pemandangan itu tentu kontras dengan tingkah laku pejabat Indonesia yang sering menggunakan voorijder dan menyalakan sirine sewaktu berada di jalanan Jakarta. 

    Usut punya usut, ‘aksi nekat’ tersebut muncul dari inisiatif Paus sendiri. Paus disebut meminta kepada pengemudi untuk mengarahkan mobil ke pinggir jalan. Ia ingin menyapa masyarakat Indonesia yang telah menunggu. 

    Pernyataan Duka

    Kepergian Paus telah menimbulkan duka yang mendalam. Presiden Prabowo Subianto, misalnya, mengungkapkan dunia kembali kehilangan sosok panutan yang memiliki komitmen besar terhadap perdamaian, kemanusiaan, dan persaudaraan.

    Prabowo kemudian mengenang pertemuannya dengan Paus Fransiskus saat ketibaannya di Indonesia pada tahun lalu saat masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) RI.

    “Kunjungan Sri Paus Fransiskus ke Jakarta tahun lalu telah memberikan kesan yang mendalam, tidak hanya di kalangan umat Katolik namun di hati seluruh rakyat Indonesia.”

    Sementara itu, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menceritakan pengalamannya tahun lalu pada saat bertemu dengan Paus Fansiskus di acara Zayed Award for Human Fraternity.

    Menurutnya, almarhum Paus Fransiskus merupakan sosok yang sangat humanis, sederhana, dan penebar damai di ranah global. 

    “Ketika kami bertemu langsung beliau di Vatikan pada 24 Februari 2024 dalam rangka menerima Zayed Award for Human Fraternity, penerimaannya penuh persaudaraan, penyantun, bahkan diselingi humor yang hangat,” tuturnya di Jakarta, Senin (21/4/2025). 

    Dia mengatakan bahwa Paus Fransiskus juga dikenal dengan slogan Miserando atque eligendo yang artinya “Rendah Hati dan Terpilih”. Menurutnya, Paus Fransiskus menerima gelar tersebut karena merupakan tokoh inklusif serta menggalang semangat kemanusiaan dan perdamaian untuk semua. 

    “Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU) penerima Zayed Award tahun 2024, yang menjadikan kami diterima Paus di Vatikan dan Grand Syaikh Al-Azhar di Abu Dhabi saat itu,” katanya.

  • Game Komputer Anak Terkenal Sarang Penculik, Banyak yang Tak Sadar

    Game Komputer Anak Terkenal Sarang Penculik, Banyak yang Tak Sadar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang anak berusia 10 tahun diculik oleh pria dewasa di Taft, California, Amerika Serikat (AS). Menurut keterangan Kantor Sherrif Kern County, keduanya bertemu di situs permainan Roblox dan platform pengiriman pesan Discord.

    Pria bernama Matthew Macatuno Naval telah ditangkap didakwa atas kasus penculikan dan pelecehan seksual pada anak di bawah umur.

    Polisi berhasil menemukan komunikasi keduanya. Naval sendiri berasal dari daerah Elk Grove atau lebih 250 mil atau 402 km dari rumah anak itu di Taft.

    Naval dan anak itu ditemukan polisi Elk Grove di pusat perbelanjaan dekat rumahnya. Pria 27 tahun itu dijebloskan ke penjara dan telah dipindahkan ke Kern County.

    Sementara bocah 10 tahun itu sementara ditahan dalam tahanan perlindungan. Penahana dilakukan sebelum dia diserahkan kembali kepada keluarga, dikutip dari NBC News, Senin (21/4/2025).

    Sementara itu, sejumlah negara bagian menyerukan peningkatan perlindungan anak. Jaksa Agung Florida, James Uthmeier telah memanggil aplikasi itu.

    Roblox diminta untuk membagikan informasi soal pemasaran, verifikasi usia dan pengumpulan data anak. Pihak aplikasi mengatakan siap bekerja sama dengan kantor Jaksa Agung.

    “Berharap bisa berbagi semua pekerjaan yang dilakukan Roblox untuk membantu menjaga keamanan pengguna,” kata juru bicara perusahaan.

    Sementara Discord telah dituntut oleh Jaksa Agung New Jersey, Matthew Platkin. Aplikasi berbagai pesan dituding melakukan bisnis menipu dan menyesatkan orang tua, serta mengaburkan risiko anak saat menggunakan platform.

    Discrod membantah gugatan oleh pihak Jaksa Agung. “Kami membantah klaim gugatan hukum dan berharap bisa membela di pengadilan,” ujar aplikasi.

    (dem/dem)

  • Polda Jatim Periksa Polisi Pacitan Terkait Kasus Pelecehan Seksual Tahanan Wanita

    Polda Jatim Periksa Polisi Pacitan Terkait Kasus Pelecehan Seksual Tahanan Wanita

    Polda Jawa Timur juga menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas peristiwa yang mencoreng nama baik kepolisian tersebut.

    Kapolda Jatim, Irjen Pol Nanang Avianto, menurut Kombes Jules, telah memberikan atensi khusus terhadap kasus ini dan memastikan proses hukum berjalan transparan dan tegas.

    “Kejadian ini menjadi bahan evaluasi serius bagi kami. Kapolda menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan menegaskan komitmen untuk menindak tegas setiap pelanggaran hukum di lingkungan Polda Jawa Timur,” ucap Kombes Jules.

    Kasus ini menjadi pengingat bahwa aparat penegak hukum harus menjunjung tinggi etika dan integritas dalam menjalankan tugasnya.

    Polda Jatim menegaskan tidak akan ragu menindak siapa pun yang terbukti melakukan pelanggaran, demi menjaga kepercayaan publik terhadap institusi Polri.

  • Bagaimana Priguna Dapat Obat Bius untuk Rudapaksa Anak Pasien? Ini Penjelasan Dirut RSHS – Halaman all

    Bagaimana Priguna Dapat Obat Bius untuk Rudapaksa Anak Pasien? Ini Penjelasan Dirut RSHS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Rachim Dinata Marsidi mengungkapkan, cara terduga pelaku Priguna Nugraha Pratama mendapatkan obat bius untuk melancarkan aksi bejatnya kepada korban.

    Pelaku ujar Rachim, mengambil sisa-sisa obat bius yang sebelumnya digunakan pasien.

    “Oknum ini mengambil sisa-sisa obat bius yang sudah dimasukkan ke pasien. Misalnya, ada dua botol, ada sisanya, nah sisa itu dia yang ambil,” kata dia dalam konferensi pers di kantor Kemenkes Jakarta, Senin (21/4/2025).

    Pihaknya mengklaim, dalam urusan keluar masuk obat di instalasi farmasi RSHS sudah diawasi secara ketat dan dicatat dengan benar.

    “Di RS kami jika mengeluarkan dua obat, maka harus dikumpulkan dua. Itu jelas secara histori, sangat-sangat ketat di RSHS,” tegas Rachim.

    Rachim mengatakan, dalam kasus pelecehan seksual yang dilakukan dokter PPDS anestesi itu pihaknya mengaku tidak memantau jika ada sisa obat bius yang disimpan pelaku.

    “Ini pelanggaran kriminal. Tidak terpantau, karena tidak dikembalikan ke tempat semestinya,” kata dia.

    Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menyoroti lemahnya pengawasan terhadap obat bius di RS pendidikan milik pemerintah ini.

    Budi menyebut, bahwa yang bisa mengambil obat bius adalah dokter pembimbing atau dokter konsulen bukanlah dokter PPDS.

    “Harusnya obat itu diambil oleh gurunya (dokter konsulen) bukan muridnya,” kata Menkes, pada  Sabtu (12/4/2025).

    Di kesempatan berbeda, pengamat manajemen kesehatan dr. Puspita Wijayanti menilai, obat anestesi termasuk dalam kategori high alert medication, yakni obat yang berisiko tinggi yang menyebabkan cedera serius atau kematian jika digunakan secara tidak tepat.

    Karena itu, pengelolaannya harus ketat, transparan, terdokumentasi, dan terbatas hanya untuk tenaga medis yang berwenang. (*)

  • Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun, Dunia Katolik Berduka

    Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun, Dunia Katolik Berduka

    PIKIRAN RAKYAT – Dunia dikejutkan oleh kabar duka dari Takhta Suci Vatikan. Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma pertama yang berasal dari Amerika Latin, telah meninggal dunia pada usia 88 tahun, setelah sebelumnya sempat menjalani perawatan akibat serangan pneumonia ganda yang serius.

    Kabar wafatnya diumumkan secara resmi oleh Vatikan melalui siaran televisi pada Senin pagi waktu setempat. Suara penuh duka terdengar saat Kardinal Kevin Farrell menyampaikan pengumuman resmi.

    “Saudara-saudari yang terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita Fransiskus,” ujar Kardinal Farrell, Senin 21 April 2025.

    “Pada pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa,” ucapnya menambahkan.

    Pemimpin yang Mengubah Wajah Gereja

    Lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio, Paus Fransiskus terpilih sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik pada 13 Maret 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI yang secara mengejutkan mengundurkan diri.

    Terpilihnya Bergoglio menjadi momen bersejarah, bukan hanya karena ia berasal dari Argentina, tetapi juga karena ia dikenal sebagai sosok sederhana yang sangat dekat dengan kaum miskin.

    Sejak awal, ia menolak tinggal di apartemen kepausan mewah di Istana Apostolik. Sebaliknya, ia memilih tinggal di kediaman tamu Vatikan untuk mempertahankan “kesehatan psikologisnya” dan membaur dengan lingkungan komunitas.

    Mewarisi Gereja yang Terluka

    Paus Fransiskus naik takhta saat Gereja sedang dilanda krisis besar, khususnya terkait skandal pelecehan seksual terhadap anak yang mencoreng reputasi institusi tersebut secara global. Ia mendapat mandat besar untuk mereformasi birokrasi internal Vatikan yang kerap tertutup dan dipenuhi pertikaian.

    Namun, upayanya menuai tantangan dari segala arah. Kelompok konservatif Gereja menuduhnya terlalu jauh melonggarkan tradisi dan doktrin lama, sementara kelompok progresif justru menganggapnya kurang radikal dalam membenahi struktur kekuasaan dan peran perempuan di dalam Gereja.

    Diplomat Global dan Pembela Kaum Tertindas

    Meski menghadapi kritik internal, Paus Fransiskus menjelma menjadi ikon global. Dalam berbagai lawatannya ke luar negeri, ia terus menyerukan dialog antaragama, perdamaian dunia, dan solidaritas terhadap kaum marginal, seperti pengungsi, migran, dan masyarakat miskin.

    Kepemimpinannya menonjol dalam menyuarakan isu-isu sosial, lingkungan, dan ekonomi yang sebelumnya jarang disentuh oleh para pendahulunya. Ia juga aktif menjalin hubungan diplomatik, termasuk dengan dunia Islam dan komunitas Yahudi.

    Dua Paus dalam Satu Era

    Selama sebagian besar masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus hidup berdampingan secara unik dengan pendahulunya, Paus Benediktus XVI, yang memilih tetap tinggal di Vatikan pasca pengunduran dirinya tahun 2013. Keberadaan dua tokoh tertinggi Gereja dalam satu masa sempat menimbulkan bayang-bayang politik internal.

    Paus Benediktus, yang dianggap sebagai ikon konservatif Gereja, akhirnya wafat pada Desember 2022, meninggalkan Fransiskus sendirian di panggung kepausan untuk melanjutkan arah reformasi.

    Warisan dan Masa Depan Gereja Katolik

    Sebelum wafat, Paus Fransiskus telah menunjuk hampir 80% kardinal yang memiliki hak suara dalam konklaf mendatang. Keputusan ini diyakini akan sangat memengaruhi arah Gereja Katolik setelahnya, karena sebagian besar dari mereka berasal dari kalangan yang mendukung agenda progresif Paus.

    “Kami kehilangan seorang gembala yang bukan hanya membimbing umat Katolik, tetapi juga dunia. Kepeduliannya pada perdamaian dan kemanusiaan akan terus dikenang,” ujar Kardinal Luis Tagle dalam pernyataan tertulisnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

    Pemakaman Paus Fransiskus dijadwalkan akan dilangsungkan di Basilika Santo Petrus, Vatikan, dengan prosesi kenegaraan penuh doa dan penghormatan dari para pemimpin dunia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Cegah Dokter Pelaku Pelecehan, Dekan FK UB: Untuk Jadi Dokter Spesialis Ada Tes Kejiwaan Juga
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 April 2025

    Cegah Dokter Pelaku Pelecehan, Dekan FK UB: Untuk Jadi Dokter Spesialis Ada Tes Kejiwaan Juga Regional 21 April 2025

    Cegah Dokter Pelaku Pelecehan, Dekan FK UB: Untuk Jadi Dokter Spesialis Ada Tes Kejiwaan Juga
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Brawijaya (UB), Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si.Med, Sp.A(K) menyoroti persoalan oknum dokter yang diduga melakukan tindakan cabul terhadap pasien perempuan.
    Menurutnya, lingkungan rumah sakit seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi pasien ketika mendapat perawatan hingga sembuh.
    dr. Wisnu mengatakan, kalangan akademisi kedokteran sepakat bahwa tidak membenarkan adanya tindakan
    pelecehan seksual
    dalam bentuk apapun terutama di lingkungan pelayanan kesehatan.
    Menurutnya, tenaga kesehatan (nakes) seharusnya meningkatkan nilai-nilai profesionalisme, etika dan perlindungan terhadap pasiennya.
    Pada dasarnya, seorang dokter sebelum praktik harus mengucapkan sumpah dokter.
    Di dalamnya itu sudah ada satu hal juga yang terkait akan menjaga etika dan berlaku profesional.
    “Artinya, kalau dia melakukan tindakan seperti itu maka tentunya dia sudah melanggar sumpah dokter yang sudah diucapkan,” kata dr. Wisnu, Senin (21/4/2025).
    Pihaknya juga sepakat, oknum dokter AY melakukan pencabulan maka telah memasuki ranah kriminal dan harus ditangani oleh pihak kepolisian.
    Dia mengatakan, dari sisi pendidikan kedokteran sebenarnya sudah melakukan upaya-upaya preventif terhadap seorang calon dokter untuk meminimalisasi tindakan-tindakan yang tidak diinginkan.
    “Sebagai contoh dalam seleksi penerimaan calon dokter spesialis atau namanya PPDS, kita sudah melakukan beberapa pemeriksaan-pemeriksaan yang terkait aspek kejiwaan,” katanya.
    Pemeriksaan kejiwaan terhadap seorang calon dokter salah satunya dilakukan dengan metode Minnesota Multiphasic Personality Inventory atau MMPI yakni suatu tes psikologi yang digunakan untuk menilai kepribadian dan psikopatologi.
    “Harapannya kalau kita sudah melakukan tes itu, kita bisa men-screening. Orang-orang yang memang nanti akan bisa berlaku memiliki kejiwaan psikopatologi, itu bisa kita screening dan artinya tidak akan menjadi seorang dokter spesialis,” katanya.
    Dia menyampaikan, dalam pendidikan seorang calon dokter sudah dibekali dengan pendidikan etika dan bagaimana cara menghadapi pasien.
    Contohnya, seorang dokter ketika memeriksa bagian yang sensitif tidak boleh sendiri tapi harus ditemani dengan perawat.
    Dikatakannya, seorang dokter pada saat pendidikan dikatakannya nilai-nilai etika selalu diterapkan di setiap sesi-sesi atau pertemuan ilmiah.
    “Termasuk kami, sebagai dokter anak ya, kami setiap acara-acara ilmiah itu pasti ada satu sesi tentang etika. Itu selalu diingatkan,” katanya.
    Dia berharap, peristiwa dokter-dokter yang melakukan tindakan cabul terhadap pasiennya tidak terulang lagi di negeri ini.
    “Saya berharap ini tidak terjadi lagi dan bersama-sama bersikap profesional. Dia sudah salah dan ditangani kepolisian sebagai efek jera,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fakta Dokter PPDS UI yang Intip Mahasiswi Mandi, Sebut Baru Sekali hingga Ada Rekaman 8 Detik – Halaman all

    Fakta Dokter PPDS UI yang Intip Mahasiswi Mandi, Sebut Baru Sekali hingga Ada Rekaman 8 Detik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang wanita berinisial SS di Cempaka Putih, Jakarta Pusat jadi korban pelecehan seksual.

    Ia direkam oleh seorang pria berinisial MAES saat tengah mandi, Selasa (15/4/2025).

    Korban direkam saat berada di kamar mandi yang letaknya bersebelahan dengan rumah pelaku.

    Ia pun telah melaporkan kasus ini ke Polisi.

    Kini, MAES telah ditetapkan menjadi tersangka oleh polisi.

    1. Sosok MAES

    MAES ternyata merupakan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Indonesia (UI).

    Mengutip TribunJakarta.com, sambil tertunduk saat dihadirkan di hadapan media, MAES mengaku hanya sekali melakukan tindakan cabul ini.

    “Baru sekali,” kata MAES.

    Selain mengakui perbuatannya, ia juga mengaku menyesali perbuatannya.

    MAES juga menyebut perbuatannya tersebut sebagai tindakan yang khilaf.

    “Sangat menyesal Pak. Khilaf,” katanya lesu.

    Saat ditanya, apakah ia kerap menonton video porno, ia menjawab tak pernah.

    “Enggak,” jawabnya singkat.

    Atas perbuatannya tersebut, MAES terancam 12 tahun penjara karena telah melecehkan SS.

    “Pelaku dijerat Pasal 4 Jo Pasal 29 dan Pasal 9 Jo Pasal 35 Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Ancaman hukumannya maksimal 12 tahun penjara,” ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Muhammad Firdaus dalam konferensi pers di Lapangan Merah Polres Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025). 

    2. Sudah Berkeluarga

    Kepada TribunJakarta.com, Firdaus juga mengatakan bahwa tersangka sudah berkeluarga.

    MAES ini merupakan seorang dokter gigi yang tengah mengikuti program dokter spesialis.

    “Terhadap pelaku inisial MAES, profesi seorang dokter gigi yang saat ini sedang mengikuti program dokter spesialis. Yang mana pelaku MAES ini sudah berkeluarga,” kata Firdaus.

    3. Mendengar Suara Orang Mandi

    Ia menuturkan, kasus ini bermula ketika tersangka mendengar suara orang mandi dari kos di sebelah kamarnya.

    Pelaku pun mengintip dari lubang ventilasi dan merekam korban.

    “Pelaku MAES mendengar orang mandi. Kemudian pelaku MAES iseng dengan mengambil handphone pelaku dan memanjat kamar mandi korban, dan melakukan rekaman ketika saat itu korban setelah mandi dengan durasi delapan detik dan menggunakan handphone pelaku,” papar Firdaus.

    Korban yang merasa curiga pun akhirnya memergoki tersangka yang tengah mengintipnya.

    SS akhirnya melapor ke polisi dan tersangka diamankan tanpa perlawanan.

    Video berdurasi delapan detik yang ada di ponsel pelaku pun turut disita.

    “Pelaku tinggal di situ sudah delapan bulan dan tidak kenal dengan korban dan tidak pernah berinteraksi,” tutur Firdaus.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Rekaman 8 Detik Jadi Bukti Mesumnya Dokter PPDS UI Rekam Mahasiswi Mandi dari Ventilasi Indekos

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra)

  • Beliau Ajarkan Kemanusiaan dan Persaudaraan

    Beliau Ajarkan Kemanusiaan dan Persaudaraan

    JAKARTA – Ketua Majelis Pertimbangan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Gomar Gultom berduka atas meninggalnya Paus Fransiskus pada hari ini, Senin, 21 April. Sosok ini disebutnya selalu menempatkan kemanusiaan dan persaudaraan di atas segalanya.

    “Seluruh umat manusia kehilangan dengan kepergiannya. Beliau telah menorehkan jejak yang begitu mendalam karena beliau menempatkan kemanusiaan dan persaudaraan di atas segala-galanya,” kata Gomar saat dihubungi VOI, Senin, 21 April.

    Gomar menyebut Paus Fransiskus juga selalu mengajarkan kemanusiaan dan persaudaraan harus melebihi batasan agama. “Bahkan melampaui pilihan iman,” tegasnya.

    “Duka mendalam atas kepergian beliau. Beliau sudah menyelesaikan pertandingannya di dunia ini dan saya kira telah memenangkannya,” sambung Gomar.

    Diberitakan sebelumnya, Paus Fransiskus yang merupakna pemimpin Gereja Katolik Roma pertama dari Amerika Latin meninggal dunia dalam usia 88 tahun. Ia belum lama ini keluar dari rumah sakit setelah menjalani perawatan akibat serangan pneumonia ganda yang serius.

    Paus dirawat di Gemelli Hospital, Roma, Italia pada 13 Februari dan diperbolehkan pulang pada 23 Maret.

    “Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita Fransiskus,” Kardinal Kevin Farrell mengumumkan di saluran TV Vatikan, melansir Reuters 21 April.

    “Pukul 7.35 pagi ini Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa,” lanjut pengumuman itu.

    Diketahui, Jorge Mario Bergoglio terpilih menjadi Paus pada tanggal 13 Maret 2013. Peristiwa ini mengejutkan banyak pengamat Gereja karena dianggap sebagai orang luar.

    Paus Fransiskus berusaha memproyeksikan kesederhanaan dalam peran agungnya. Dia tidak pernah menempati apartemen kepausan yang penuh hiasan di Istana Apostolik seperti pendahulunya dengan alasan demi kesehatan psikologis.

    Saat menjabat, dia mewarisi Gereja yang diserang karena skandal pelecehan seksual anak dan terkoyak oleh pertikaian internal dalam birokrasi Vatikan. Paus Fransiskus terpilih dengan mandat yang jelas untuk memulihkan ketertiban.

    Namun seiring berjalannya masa kepausannya, Paus Fransiskus menghadapi kritik keras dari kaum konservatif. Ia dituduh merusak tradisi yang dijunjung tinggi.

    Di sisi lain, Paus Fransiskus juga menuai kemarahan kaum progresif, yang merasa ia seharusnya berbuat lebih banyak untuk membentuk kembali Gereja yang telah berusia 2.000 tahun itu.

    Saat ia berjuang melawan perbedaan pendapat internal, Paus Fransiskus menjadi bintang global. Perjalanannya ke luar negeri selalu jadi perhatian untuk mempromosikan dialog dan perdamaian antaragama, dengan berpihak pada kaum terpinggirkan, seperti para migran.

  • Mulai Terkuak Sosok Terduga Pelaku Pelecehan Honorer di Komisi A DPRD Jakarta, Kini Terancam Dipecat

    Mulai Terkuak Sosok Terduga Pelaku Pelecehan Honorer di Komisi A DPRD Jakarta, Kini Terancam Dipecat

    TRIBUNJAKARTA.COM – Teka-teki terduga pelaku pelecehan seksual terhadap pegawai honorer berinisial N (29) di lingkungan Komisi A DPRD DKI Jakarta mulai terkuak.

    Sebelumnya, N yang merupakan pegawai honorer di DPRD DKI Jakarta mengaku jadi korban pelecehan di tempat kerjanya oleh pria berinisial NS.

    Korban pun telah melaporkan kasus itu ke Polda Metro Jaya pada 16 April 2025 dimana laporannya teregistrasi dengan Nomor STTLP/B/2499/IV/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA.

    Dalam laporan disebutkan bahwa korban kerap mengalami pelecehan pada Februari sampai Maret 2025 dengan terlapor berinisial NS.

    “Terlapor melakukan pelecehan seksual kepada korban dengan cara hampir mencium bibir korban, menggesekkan kelamin ke bahu, korban dan meraba payudara korban,”  ujar laporan korban

    Augustinus mengungkap bahwa terduga pelaku pelecehan seksual itu merupakan pegawai Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP).

    Terduga pelaku ditugaskan di Komisi A dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

    “Betul. Untuk terduga pelaku adalah PJLP Setwan yang ditempatkan di Anggota Komisi A dari Fraksi PKS,” ujar Augustinus dikutip dari Kompas.com, Senin (21/4/2025). 

    Detik-detik sesaat sebelum Paus Fransiskus meninggal dunia terkuak, ternyata ada penyakit berat yang diderita sampai harus berjuang melawan sakit selama hidup.

    Augustinus menyatakan, sampai saat ini pihaknya belum mengambil tindakan pemecatan terhadap terduga pelaku karena masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian.

    “Kami masih menunggu hasil pemeriksaan di Polda,” kata Augustinus. 

    Namun, Augustinus menegaskan, Sekretariat Dewan akan segera memproses pemecatan terhadap terduga pelaku jika yang bersangkutan terbukti bersalah secara hukum.

    “Kalau sudah ada putusan yang sah, baru kami proses pemecatan. Prinsipnya kami mendukung proses hukum yang sedang berjalan,” ungkap Augustinus. 

    Sebelumnya, seorang pegawai honorer berinisial N (29) melaporkan dugaan pelecehan seksual yang dialaminya di lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta.

    Peristiwa itu disebut terjadi berulang kali antara Februari hingga Maret 2025, dengan pelaku yang juga disebut-sebut bekerja di lingkungan yang sama.

    Korban melayangkan laporan ke Polda Metro Jaya pada 16 April 2025, yang teregistrasi dengan Nomor STTLP/B/2499/IV/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA. 

    Dalam laporannya, N mengaku mengalami berbagai bentuk pelecehan fisik dari terlapor berinisial NS. 

    “Terlapor diduga melakukan tindakan pelecehan seksual yang melibatkan kontak fisik tidak pantas terhadap korban,” demikian tertulis dalam laporan yang diterima awak media, Jumat (18/4/2025).

    (TribunJakarta/Kompas.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Hadiri Peluncuran Puspa Daya, Keluarga Korban Kekerasan Seksual Akui Advokasi Perindo Gratis

    Hadiri Peluncuran Puspa Daya, Keluarga Korban Kekerasan Seksual Akui Advokasi Perindo Gratis

    loading…

    Ristiani, perwakilan keluarga korban pelecehan seksual, memberikan keterangan kepada media usai menghadiri peluncuran organisasi sayap Partai Perindo, Puspa Daya di Kantor DPP Partai Perindo, Senin (21/4/2025). FOTO/ACHMAD AL FIQRI

    JAKARTA Partai Perindo resmi meluncurkan Pusat Layanan Perlindungan Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Pemberdayaan ( Puspa Daya ) di Hari Kartini, Senin (21/4/2025) siang. Sejumlah korban kekerasan seksual menyambut positif peluncuran tersebut.

    Ristiani, misalnya, perwakilan keluarga korban pelecehan seksual. Anaknya, sempat mendapat bantuan advokasi atas kasus pelecehan seksual dari Partai Perindo.

    Ia berterima kasih pada Perindo lantaran telah mengadvokasi perkara anaknya.

    “Saya berterima kasih sekali pada Partai Perindo, kasus saya sudah selesai, pelaku dihukum 9 tahun atas kasus pelecehan seksual kepada anak,” kata Ristiani saat ditemui di Kantor DPP Partai Perindo, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025).

    Apalagi, kata Ristiani, dukungan advokasi Partai Perindo tak dipungut biaya. “Proses hukum semua sampai persidangan hingga putusan, semua gratis dari Partai Perindo,” ucapnya.

    Kendati demikian, Ristiani berharap, Partai Perindo semakin sukses dalam mengadvokasi kekerasan terhadap perempuan, anak dan disabilitas.

    “Semoga makin maju lagi, makin sukses dalam (pendampingan) kasus anak, perempuan dan disabilitas,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kamaludin selaku perwakilan keluarga korban pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur juga berharap, Perindo bisa membantu korban kekerasan seksual lainnya.

    “Kami berharap pada Partai Perindo khususnya Puspa Daya lebih banyak membantu korban seperti kami ini agar kami mendapat keadilan,” kata Kamaludin.

    (abd)