Kasus: pelecehan seksual

  • Kasus Dokter Cabul Malang, Polisi Periksa Saksi Pegawai Rumah Sakit
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        22 April 2025

    Kasus Dokter Cabul Malang, Polisi Periksa Saksi Pegawai Rumah Sakit Surabaya 22 April 2025

    Kasus Dokter Cabul Malang, Polisi Periksa Saksi Pegawai Rumah Sakit
    Editor
    MALANG, KOMPAS.com
    – Penyidik Polresta Malang Kota, Jawa Timur, telah memeriksa satu orang saksi dalam penyelidikan kasus dugaan pelecehan seksual oleh dokter salah satu rumah sakit swasta di kota setempat berinisial AY terhadap pasien inisial QAR.
    Kepala Seksi Humas Polresta Malang Kota Inspektur Polisi Dua Yudi Risdiyanto di Kota Malang, Selasa, mengatakan pemeriksaan saksi dilakukan penyidik Satuan Reserse Kriminal pada Senin (21/4/2025).
    “Perkembangan perkara dugaan pelecehan seksual oleh oknum dokter, kemarin telah melakukan pemeriksaan satu orang saksi dengan inisial AK yang merupakan pegawai dari salah satu rumah sakit di Kota Malang,” kata Yudi.
    Yudi menjelaskan, pemeriksaan saksi ini menjadi bagian dari penyelidikan dugaan pelecehan seksual yang menimpa korban QAR.
    Kendati demikian, kepolisian masih belum membeberkan mengenai hasil pemeriksaan terhadap saksi AK.
    “Detailnya nanti setelah semua pemeriksaan selesai,” ujarnya.
    Selain itu, Yudi mengatakan penyidik masih belum memanggil terduga pelaku AY untuk keperluan pemeriksaan.
    Kepolisian kini masih terus mengumpulkan dan mencari alat bukti tambahan terkait kasus dugaan pelecehan seksual itu.
    “Kami (mencari) saksi yang mengetahui kejadian ini, dalam artian dia melihat atau mendengar dugaan pelecehan sebagaimana laporan dari korban,” ucapnya.
    Sebelumnya, QAR bersama tim penasihat hukumnya telah melaporkan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh AY ke kantor polisi setempat pada Jumat (18/4).
    Dugaan pelecehan seksual yang menimpa QAR terjadi pada 27 September 2022 di ruang perawatan VIP salah satu rumah sakit swasta di Kota Malang.
    QAR pernah dirawat di rumah sakit tersebut dalam kurun waktu tiga hari, yakni pada 26 hingga 28 September 2022 karena mengalami vertigo dan sinusitis.
    Selain QAR, terduga pelaku AY diduga melakukan tindakan serupa kepada seorang pasien lainnya berinisial A.
    Satu korban tambahan yang berinisial A telah melaporkan perbuatan AY ke Polresta Malang Kota, pada hari ini sehingga jumlah korban kasus dugaan pelecehan seksual berjumlah dua orang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Pelecehan oleh Oknum Guru, Disdikbud Lumajang Batasi Penggunaan Gadget Siswa

    Kasus Pelecehan oleh Oknum Guru, Disdikbud Lumajang Batasi Penggunaan Gadget Siswa

    Lumajang (beritajatim.com) – Kasus pelecehan seksual yang melibatkan oknum guru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, memicu reaksi serius dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) setempat. Pelecehan yang dilakukan melalui sambungan video call terhadap siswa ini menjadi perhatian serius dan mendorong penerapan kebijakan baru di lingkungan sekolah.

    Kepala Disdikbud Lumajang, Nugraha Yudha Mudiarto, menyampaikan bahwa pengaruh media sosial (medsos) dan akses terhadap konten pornografi menjadi faktor yang memicu terjadinya aksi tak senonoh tersebut.

    “Ini komunikasi yang terjalin kan tidak sekali dua kali, kemudian sampai ada bahasa spil dong, ini kan berarti ada pengaruh dari media sosial,” ujar Nugraha pada Selasa (22/4/2025).

    Sebagai langkah pencegahan, Disdikbud Lumajang akan melakukan pembatasan penggunaan gadget oleh siswa di lingkungan sekolah. Selain itu, para guru juga diberi kewenangan untuk melakukan razia isi ponsel siswa secara mendadak dan berkala guna mendeteksi adanya potensi perilaku menyimpang.

    “Jadi, ini ada pembatasan di sekolah terkait penggunaan gadget, termasuk kalau nanti dimungkinkan sekolah harus melakukan razia secara tiba-tiba dan berkala,” lanjut Nugraha.

    Tak hanya siswa, para tenaga pengajar pun tidak luput dari pengawasan. Dindikbud akan mengevaluasi guru-guru yang dicurigai memiliki perilaku tidak layak, dengan mendorong kepala sekolah untuk segera melaporkan temuan mencurigakan.

    “Tentu ini juga termasuk guru-guru yang dalam tanda kutip tidak beres harus segera dilaporkan melalui kepala sekolah, kepada saya biar saya segera melakukan evaluasi,” tegasnya.

    Langkah ini diambil untuk menjaga lingkungan pendidikan tetap kondusif dan aman bagi seluruh siswa, serta memperkuat etika profesi tenaga pendidik di Lumajang. [has/beq]

  • Kasus Dugaan Pencabulan di Ponpes Lombok, Kemenag NTB Ancam Cabut Izin

    Kasus Dugaan Pencabulan di Ponpes Lombok, Kemenag NTB Ancam Cabut Izin

    Mataram, Beritasatu.com – Kasus dugaan pencabulan yang menimpa puluhan santri di terjadi salah satu pondok pesantren (ponpes) Kabupaten Lombok Barat,  dan melibatkan seorang ketua yayasan pondok pesantren berinisial AF (60) sebagai terduga pelaku berbuntut kepada izin operasional ponpes.

    Merespons kasus mencengangkan ini, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) NTB, Zamroni Aziz mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan pemerhati anak sesuai dengan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 73 Tahun 2022 tentang Penanganan dan Pencegahan Kekerasan Seksual pada Satuan Pendidikan.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Agama pusat termasuk pemerhati anak untuk tentu kami akan menindaklanjuti berdasarkan PMA yang ada, 73 Nomor 22 terkait dengan bagaimana kekerasan seksual terhadap anak,” ujar Zamroni saat dijumpai, Selasa (22/4/2025).

    Zamroni tak menampik, setelah evaluasi pondok pesantren, nantinya Kemenag NTB bisa saja memberikan berbagai jenis sanksi kepada pondok pesantren yang bersangkutan. 

    “Kami juga akan melakukan evaluasi pondok pesantren, karena nanti akan ada sanksi-sanksi yang akan kami berikan sesuai dengan regulasi yang ada,” katanya lagi.

    Bahkan bisa saja, seperti dikatakan Zamroni, Kemenag NTB mungkin mencabut izin dan menutup pondok pesantren jika memang pelanggaran hukum terkait kasus dugaan pencabulan yang dilakukan sudah terlalu berat.

    “Jika sudah menjadi tersangka dan ditahan, barulah kami akan berkoordinasi ke Kemenag Pusat untuk mengeluarkan jenis hukuman atau disiplin untuk pondok. Kita akan melakukan teguran lisan, jika tetap melakukan, kita melakukan disiplin. Bahkan jika sudah terlalu (berat) maka sanksi tegas adalah pencabutan izin bahkan ditutup,” tegas Zamroni.

    Sebelumnya, dalam keterangan resminya, Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram, Joko Jumadi, mengatakan kasus pelecehan seksual ini memakan korban hingga 20 orang.

    “Perihal kasus dugaan (pencabulan) pelecehan seksual di lingkungan pondok pesantren di Kabupaten Lombok Barat NTB, kali ini sebanyak 20 orang santri menjadi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh ketua yayasan pondok pesantren,” ungkap Joko Jumadi, Senin (21/4/2025).
     

  • Marak Kasus Pelecehan Seksual, Polda Metro Jaya Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan – Halaman all

    Marak Kasus Pelecehan Seksual, Polda Metro Jaya Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus pelecehan seksual semakin marak mewarnai pemberitaan kriminal di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

    Baru-baru ini seorang dokter gigi yang tengah menjalani Program Dokter Spesialis Radiologi di Universitas Indonesia inisial MAES (36) ditangkap polisi akibat tindak pidana pornografi / asusila.

    MAES diduga merekam seorang mahasiswi yang sedang mandi melalui ventilasi.

    Peristiwa itu terjadi di indekos kawasan Percetakan Negara VI, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat Selasa (15/4/2025) sekitar pukul 18.12 WIB.

    Dokter sebagai profesi yang mulia justru melakukan aksi tidak terpuji.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap modus kejahatan seksual.

    “Sebagai masyarakat yang berpotensi menjadi korban maka kami mengimbau agar berhati-hati melakukan aktivitas,” katanya kepada wartawan, Selasa (22/4/2025).

    Menurutnya, segala bentuk tindakan pelecehan seksual dapat dilaporkan ke pihak kepolisian terdekat. 

    Setiap laporan kejahatan seksual itu dipastikan akan diproses hukum.

    “Akan kami proses, pasti,” ujar mantan Kapolres Jakarta Selatan itu.

    Masyarakat agar tetap mewaspadai modus-modus kesusilaan termasuk jasa profesional semisal dokter.

    “Tetap waspada karena tidak ada satu profesi pun yang standar operasional prosedurnya itu adalah melanggar norma kesusilaan,” ucap Ade.

    Polisi sebelumnya mengungkap motif pelaku pelecehan seksual yang dilakukan pria berinisial HU (29) terhadap seorang korban wanita RD (29).

    Peristiwa itu terjadi di Stasiun Tanah Abang Jakarta Pusat pada 2 April 2025 sekitar pukul 19.30 WIB.

    Pelaku HU melakukan aksi pelecehan karena terangsang pakai ketat yang dikenakan korban.

    Namun korban sepakat berdamai dengan pelaku hingga laporannya dicabut.

  • Siapa Pemimpin Vatikan Sementara usai Paus Fransiskus Meninggal Dunia?

    Siapa Pemimpin Vatikan Sementara usai Paus Fransiskus Meninggal Dunia?

    PIKIRAN RAKYAT – Dunia Katolik berduka atas wafatnya Paus Fransiskus pada Senin, 21 April 2025, di usia 88 tahun. Kepergian Paus asal Argentina ini meninggalkan kekosongan kepemimpinan di Takhta Suci, memicu proses transisi yang kompleks dan penuh tradisi.

    Dalam situasi ini, Kardinal Kevin Farrell, sebagai Camerlengo Gereja Roma Suci, mengambil alih tanggung jawab sebagai pemimpin sementara Vatikan.

    Profil Kardinal Kevin Farrell

    Kardinal Kevin Farrell, 77 tahun, kini memegang peran krusial dalam mengelola urusan harian Takhta Suci hingga terpilihnya paus baru.

    Diangkat menjadi kardinal pada tahun 2016 dan ditunjuk sebagai Camerlengo pada tahun 2019 oleh Paus Fransiskus, Farrell memiliki pengalaman luas dalam administrasi Gereja Katolik.

    Lahir di Dublin, Irlandia, Farrell telah meniti karier sebagai pendeta sejak tahun 1978, dengan pengalaman tinggal dan berkarya di Meksiko, Roma, dan Amerika Serikat.

    Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber, sebelum penunjukannya sebagai Camerlengo, Farrell menjabat sebagai Uskup Keuskupan Katolik Dallas dari tahun 2007 hingga 2016.

    Pada tahun 2020, ia ditunjuk sebagai presiden Komisi Urusan Rahasia, dan tiga tahun kemudian, ia juga diangkat sebagai presiden Mahkamah Agung Negara Kota Vatikan.

    Peran Camerlengo sangat penting dalam masa sede vacante (kekosongan takhta kepausan). Farrell akan memastikan kelancaran administrasi Vatikan, mengawasi persiapan Konklaf (pertemuan para kardinal untuk memilih paus baru), dan menjaga tradisi-tradisi Gereja selama masa transisi.

    8 Calon Kuat Penerus Paus Fransiskus

    Kepergian Paus Fransiskus memicu spekulasi luas mengenai siapa yang akan menjadi penerus pemimpin umat Katolik sedunia.

    Sejumlah nama kardinal pun mencuat sebagai kandidat kuat, merefleksikan beragam latar belakang geografis dan ideologis dalam Gereja Katolik.

    1. Luis Antonio Tagle (Filipina)

    Kardinal asal Filipina ini menjadi salah satu kandidat unggulan, berpotensi menjadi paus Asia pertama dalam sejarah. Tagle dikenal karena karisma dan kepeduliannya terhadap isu-isu kemanusiaan.

    2. Peter Turkson (Ghana)

    Seorang penasihat kunci Paus Fransiskus dalam isu-isu seperti perubahan iklim dan keadilan sosial, Turkson dianggap sebagai kandidat kuat dari Afrika.

    3. Peter Erdo (Hungaria)

    Dari kalangan konservatif muncul nama Peter Erdo, seorang kardinal asal Hungaria dan Uskup Agung Esztergom-Budapest.

    Pemimpin umat Katolik dunia yang juga Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus melambaikan tangan saat tiba di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), di Menteng, Jakarta, Kamis (5/9/2024). /ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

    4. Pietro Parolin (Italia)

    Sebagai Sekretaris Negara Vatikan dan perdana menteri de facto Vatikan, Parolin memiliki pemahaman mendalam tentang urusan internal Vatikan dan diplomasi internasional.

    5. Kardinal Jose Tolentino Calaca de Mendonca (Portugal)

    Kardinal asal Pulau Madeira, Portugal, yang ditunjuk oleh Paus Fransiskus sebagai kepala departemen untuk budaya dan pendidikan, mewakili kaum progresif dalam Gereja.

    6. Kardinal Matteo Zuppi (Italia)

    Uskup Agung Bologna ini dianggap sebagai sosok progresif dan memiliki kedekatan dengan mendiang Paus Fransiskus.

    7. Kardinal Mario Grech (Malta)

    Kardinal asal Malta yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Sinode para Uskup juga dianggap memiliki peluang untuk menduduki posisi tertinggi.

    8. Kardinal Robert Sarah (Guinea)

    Dikenal karena pandangan konservatifnya, termasuk kritik terhadap ideologi gender dan penolakannya terhadap radikalisme Islam.

    Dinamika Pemilihan Paus

    Pemilihan paus baru dilakukan melalui Konklaf, sebuah pertemuan tertutup para kardinal di bawah usia 80 tahun dari seluruh dunia.

    Proses ini penuh dengan tradisi dan aturan yang ketat, dirancang untuk memastikan pemilihan dilakukan secara khidmat dan bebas dari pengaruh eksternal.

    Para kardinal akan melakukan pemungutan suara rahasia berulang kali di dalam Kapel Sistina. Seorang kandidat harus memperoleh mayoritas dua pertiga suara untuk terpilih sebagai paus.

    Setelah terpilih, kardinal terpilih akan ditanya apakah ia menerima jabatan tersebut. Jika menerima, ia akan dikenal sebagai paus baru dan mengumumkan nama kepausannya.

    Proses Konklaf bisa berlangsung beberapa hari atau bahkan beberapa minggu, tergantung pada konsensus di antara para kardinal pemilih.

    Pemilihan paus berikutnya akan menjadi momen penting bagi Gereja Katolik, karena akan menentukan arah dan fokus kepemimpinan gereja untuk tahun-tahun mendatang.

    Paus yang akan terpilih nanti akan menghadapi berbagai tantangan kompleks, termasuk isu-isu seperti sekularisasi, krisis pelecehan seksual, dialog antaragama, perubahan iklim, dan ketidakadilan sosial.

    Umat Katolik di seluruh dunia memiliki harapan besar agar paus baru dapat memimpin Gereja dengan kebijaksanaan, kasih, dan keberanian dalam menghadapi tantangan zaman.

    Pemilihan paus baru juga akan menjadi indikator penting mengenai arah masa depan Gereja Katolik, apakah akan melanjutkan jalur reformasi dan keterbukaan yang diinisiasi oleh Paus Fransiskus, atau akan bergerak ke arah yang lebih konservatif.

    Paus Fransiskus dikabarkan meninggal dunia, simak profil pemimpin Gereja Katolik yang pernah datang ke Indonesia. Unsplash/Ashwin Vaswani

    Vatikan kini memasuki masa sede vacante yang penuh dengan tradisi dan harapan. Kardinal Kevin Farrell memikul tanggung jawab penting sebagai pemimpin sementara, sementara delapan kardinal dengan latar belakang dan pandangan yang beragam muncul sebagai calon potensial untuk menggantikan Paus Fransiskus.

    Proses Konklaf akan menjadi penentu arah Gereja Katolik di masa depan, dan dunia akan menyaksikan dengan seksama bagaimana para kardinal memilih pemimpin spiritual yang baru.

    Umat Katolik berharap agar Roh Kudus membimbing para kardinal dalam memilih seorang paus yang mampu membawa kedamaian, persatuan, dan harapan bagi seluruh umat manusia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kardinal Berkumpul di Vatikan, Ini Jadwal Pemakaman Paus Fransiskus

    Kardinal Berkumpul di Vatikan, Ini Jadwal Pemakaman Paus Fransiskus

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para kardinal Gereja Katolik dijadwalkan bertemu pada Selasa (22/4/2025) untuk menyusun rencana pemakaman Paus Fransiskus serta membahas transisi kepemimpinan menjelang konklaf yang akan digelar bulan depan untuk memilih Paus baru.

    Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (22/4/2025) di usia 88 tahun akibat stroke dan henti jantung. Sebelumnya, ia sempat dirawat selama lima pekan karena pneumonia ganda, namun telah kembali ke kediamannya di Vatikan sejak hampir sebulan lalu dan tampil di hadapan publik pada hari raya Paskah.

    Kematian Paus Fransiskus memicu dimulainya serangkaian ritual tradisional Gereja Katolik, termasuk penghancuran “Cincin Nelayan” dan segel kepausan untuk mencegah penyalahgunaan simbol kekuasaan kepausan.

    “Kami ingin bersyukur kepada Tuhan atas karunia yang telah diberikan kepada seluruh Gereja melalui pelayanan apostolik Paus Fransiskus, seorang peziarah harapan,” ujar Kardinal Mauro Gambetti saat memimpin doa bersama umat di Lapangan Santo Petrus, Senin (21/4/2025) malam, dilansir Reuters.

    Pertemuan para kardinal di Vatikan akan dimulai pukul 09.00 waktu setempat. Selain menyusun prosesi pemakaman, mereka juga akan membahas operasional Gereja selama masa sede vacante (takhta kosong) sebelum terpilihnya Paus baru.

    Pemakaman Paus Fransiskus diperkirakan akan digelar antara Jumat hingga Minggu mendatang. Vatikan menyatakan bahwa dalam wasiat terakhirnya, Paus Fransiskus meminta untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, bukan di Basilika Santo Petrus sebagaimana lazimnya.

    Jenazah Paus saat ini disemayamkan di kediamannya di Santa Marta dan akan dipindahkan ke Basilika Santo Petrus mulai Rabu untuk memungkinkan umat memberikan penghormatan terakhir.

    Sejumlah kepala negara telah menyatakan niat untuk hadir dalam prosesi pemakaman. Presiden Amerika Serikat Donald Trump beserta istrinya akan terbang ke Roma, sementara Presiden Argentina Javier Milei juga dijadwalkan hadir.

    Konklaf pemilihan Paus baru diperkirakan akan dimulai pada 6 Mei 2025, 15 hingga 20 hari setelah wafatnya Paus. Sebanyak 135 kardinal berhak mengikuti pemilihan dalam proses tertutup yang dapat berlangsung selama beberapa hari.

    Paus Fransiskus selama masa kepemimpinannya dikenal sebagai tokoh progresif yang kerap berbenturan dengan kelompok konservatif. Ia juga memimpin upaya reformasi di Vatikan, termasuk pemberantasan korupsi dan penanganan skandal pelecehan seksual di kalangan klerus.

    Ia telah menunjuk hampir 80% dari para kardinal pemilih yang akan memilih Paus baru, memberikan kemungkinan bahwa kebijakan progresifnya dapat dilanjutkan oleh penerusnya, meski tidak menjamin hasil akhir.

    Vatikan menyatakan, para kardinal akan mengikuti serangkaian Kongregasi Umum dalam beberapa hari ke depan untuk membahas kriteria pemilihan Paus baru dan meninjau kondisi Gereja global.

    (luc/luc)

  • Ramai Kasus Pelecehan Bikin Takut ke Dokter Obgyn Pria, Harus Gimana?

    Ramai Kasus Pelecehan Bikin Takut ke Dokter Obgyn Pria, Harus Gimana?

    Jakarta

    Ramainya kasus pelecehan seksual yang dilakukan dokter kandungan di Garut memicu kekhawatiran publik. Beberapa dari mereka mendadak enggan untuk melakukan USG dengan spesialis obgyn pria.

    Sebenarnya, banyak indikasi yang bisa disadari pasien bila dokter melanggar etik. Pertama, pemeriksaan dengan tindakan apapun wajib didampingi perawat maupun bidan. Hal ini berlaku di semua fasilitas kesehatan termasuk klinik dan rumah sakit.

    dr Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes, FICS, menyarankan masyarakat untuk berhak mempertanyakan kelanjutan tindakan bila dokter tidak didampingi perawat atau bidan.

    “Apalagi obgyn pria bahasa saya tuh haram hukumnya periksa sendiri karena bisa kitanya yang kemasukan setan atau pasiennya yang kemasukan setan, tiba-tiba dokternya kayak kemarin nakal, atau pasiennya ngomong macam-macam, saya diginiin padahal nggak, fitnah gitu,” beber pria yang akrab disapa dr Dara tersebut saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Senin (21/4/2025).

    “Jadi artinya harus ada yang nemenin dan memang mesti ada bidan, makanya di kamar poli obgyn itu pasti isinya kalau nggak suster perawat perempuan, kan perawat ada juga laki-laki kan, tapi nggak ada d poli obgyn, nah itu salah satu caranya,” lanjutnya.

    Pada kebanyakan pemeriksaan kasus USG, jarang sekali dokter obgyn menggunakan dua tangan, terkecuali dalam memposisikan perut pasien. Pemeriksaan di atas pusar juga hanya sampai batas tiga hingga empat jari.

    “Orang hamil perutnya di mana sih? Memposisikan perut tapi tidak sampai ke dada, kalau hamil 3, sampai 4 jari di atas pusar, dia puncak rahim, kalau dia sudah biasa USG, kita nggak pakai tangan, kalau kita dorong pakai alat,” sebut dia, pasca mengisi agenda ‘Siapa Takut Jadi Ibu’, yang diselenggarakan Prenagen.

    “Tangan kiri mah jarang pegang, dua tangan itu sangat jarang, kondisi-kondisi tertentu, ketika dia mau diposisiin, mau didorong sedikit bisa, tetapi jarang lah,” tandasnya.

    Masyarakat menurutnya tidak perlu khawatir lantaran banyak indikasi keanehan pada kasus pelecehan seks yang kemarin terjadi, selain nihilnya pendampingan bidan, pelaku juga melakukan USG di jam-jam tidak wajar, saat poliklinik sudah tutup.

    Berdasarkan riwayat praktik, pelaku juga sebelumnya sempat dilaporkan dengan kasus yang sama.

    “Jadi ini tidak bisa disamaratakan,” pungkas dia.

    (naf/up)

  • Video Kemenkes Sebut 3 Prodi PPDS Disetop Imbas Bullying-Pelecehan Seksual

    Video Kemenkes Sebut 3 Prodi PPDS Disetop Imbas Bullying-Pelecehan Seksual

    Jakarta – Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Murti Utami, melaporkan data laporan perundungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) hingga sebulan terakhir, mencapai 2.621 kasus. Dari total tersebut, 620 di antaranya sudah terkonfirmasi sebagai bentuk bullying dan 363 kasus terjadi di lingkup RS vertikal

    (/)

  • Kenapa Dokter Kandungan Lebih Banyak Pria? POGI Ungkap Alasannya

    Kenapa Dokter Kandungan Lebih Banyak Pria? POGI Ungkap Alasannya

    Jakarta

    Kasus pelecehan yang dilakukan dokter spesialis obstetri dan ginekologi (SpOG) terhadap pasiennya di Garut sampai saat ini masih ramai dibahas di media sosial. Korban pelecehan seksual bahkan disebut lebih dari satu orang.

    Tak sedikit netizen yang mempertanyakan mengapa dokter spesialis kandungan-kebidanan atau obgyn lebih didominasi oleh laki-laki, padahal spesialisasi tersebut berkaitan dengan kesehatan reproduksi perempuan.

    Terkait hal tersebut, Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof Dr dr Yudi Mulyana Hidayat, SpOG, mengungkapkan saat ini jumlah SpOG perempuan mulai menunjukkan peningkatan yang signifikan. Rasio antara dokter perempuan dan laki-laki kini nyaris seimbang, yakni sekitar 2 berbanding 3.

    Kondisi ini menunjukkan kemajuan dibandingkan beberapa waktu lalu. Dahulu, menurut Prof Yudi, profesi SpOG memang didominasi laki-laki dengan rasio sekitar 1 perempuan berbanding 3 laki-laki.

    “Dari tahun ke tahun rasio ini mulai berimbang antara SpOG pria dan wanita, dulu iya (1 perempuan: 3 laki-laki),” ucapnya saat dihubungi detikcom, Senin (21/4/2025).

    Apa sih alasan dokter kandungan kebanyakan laki-laki?

    Menurut Prof Yudi, hal ini dapat disebabkan oleh sejumlah faktor. Termasuk di antaranya ada tindakan bedah yang berat, faktor stres menyelamatkan dua nyawa sekaligus, hingga pendidikan PPDS yang membutuhkan stamina dan mental yang kuat.

    Selain itu, lanjut Prof Yudi, sesudah selesai pendidikan pun dokter kandungan juga harus siap bertugas siang dan malam di mana pun tempat bekerja. Begitu juga operasi-operasi yang berhubungan dengan tumor dan kanker yang terbilang lama dan sulit.

    “Itu mungkin banyak dokter wanita yang kurang berminat,” imbuhnya lagi.

    (suc/up)

  • Dampingi Korban Pelecehan Seksual Oknum Guru Cabul, Dindikbud Lumajang Bentuk Crisis Center

    Dampingi Korban Pelecehan Seksual Oknum Guru Cabul, Dindikbud Lumajang Bentuk Crisis Center

    Lumajang (beritajatim.com) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur membentuk crisis center untuk mendampingi sejumlah siswi yang menjadi korban pelecehan seksual dari oknum guru cabul.

    Sebelumnya, kasus pelecehan seksual dialami oleh seorang siswi Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang berinisial N (13).

    Kasus asusila yang menimpa siswi kelas enam SD itu dilakukan seorang guru honorer bernama Jumadi dengan cara melakukan video call sambil menunjukan alat kelaminnya.

    Pelaku telah diamankan polisi atas tindakan tidak senonoh itu dan dijerat UU Nomor 44 tahun 2008 terkait Pornografi Pasal 36 junto Pasal 45 Ayat (1) UU No 19 Tahun 2016 tentang informasi dan transaksi elektronik (ITE) dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.

    Tidak lama setelah kasus itu tertangani, kasus pelecehan seksual yang memakan korban siswa didik kembali terjadi.

    Sedikitnya ada enam siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Lumajang yang menjadi korban pelecehan seksual dari oknum guru lain bernama Didik Cahyo Jumaedi.

    Kepala Dindikbud Kabupaten Lumajang Nugraha Yudha Mudiarto mengatakan, didirikannya crisis center bertujuan untuk memberikan pendampingan kesehatan mental kepada sejumlah siswi yang menjadi korban pelecehan seksual oleh guru mereka sendiri.

    Keberadaan crisis center diakui berisi guru-guru bimbingan konseling (BK) yang ada di seluruh sekolah di Kabupaten Lumajang untuk mendampingi korban pelecehan seksual.

    “Jadi ini untuk pendampingan kepada korban (pelecehan seksual, Red), kami buat crisis center, ini yang akan mendampingi korban sampai pulih kembali,” kata Nugraha Yudha Mudiarto, Selasa (22/4/2025).

    Proses asesmen terhadap kuisioner yang diisi sejumlah korban diakui sedang berjalan. Tujuannya untuk mengetahui trauma dari para korban. Jika skalanya sangat berat, maka crisis center akan merujuk korban ke psikolog.

    “Ini sudah asesmen, jadi minggu lalu kita kirim instrumen untuk mengetahui seberapa berat trauma yang dialami korban. Crisis center ini sifatnya asesmen trauma seberapa berat, kalau ringan sekiranya bisa ditangani oleh guru BK maka akan ditangani, kalau sudah kategori berat nanti akan didampingi psikolog,” ungkapnya. [has/aje]