Kasus: Narkoba

  • Trump Ancam Kirim Tentara ke San Francisco, Kenapa Lagi?

    Trump Ancam Kirim Tentara ke San Francisco, Kenapa Lagi?

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mengirimkan pasukan militer ke kota San Francisco yang ada di negara bagian California. Ancaman itu dilontarkan saat Trump berniat mendorong pengerahan militer AS ke kota-kota yang dikuasai Partai Demokrat.

    Ancaman semacam itu, seperti dilansir AFP, Senin (20/10/2025), disampaikan Trump setelah dia mengirimkan pasukan Garda Nasional AS ke Los Angeles, Washington DC, dan Memphis, yang seringkali bertentangan dengan keinginan para pemimpin lokal.

    Baru-baru ini, hakim AS mencegah upaya Trump untuk juga mengerahkan pasukan Garda Nasional AS ke Chicago dan Portland.

    “Selanjutnya, kita akan pergi ke San Francisco,” kata Trump dalam wawancara dengan Fox News.

    “Perbedaannya, saya pikir mereka menginginkan kita di San Francisco. San Francisco benar-benar salah satu kota terhebat di dunia. Namun 15 tahun lalu, sesuatu yang salah telah terjadi. Kita akan pergi ke San Francisco dan kita akan menjadikannya hebat,” tegasnya.

    Trump telah berulang kali membesar-besarkan angka kejahatan dan kerusuhan di kota-kota AS untuk membenarkan pengerahan pasukan militer yang sebagian besar ditentang oleh para pemimpin setempat yang berasal dari Partai Demokrat.

    Bulan lalu, Trump mengusulkan agar kota-kota di AS dijadikan sebagai “tempat pelatihan” bagi pasukan militer negara tersebut.

    Pengerahan pertama ke Los Angeles, pada Juni lalu, dilakukan setelah marak unjuk rasa memprotes penggerebekan imigrasi yang meluas, yang menurut para pengkritik, diduga menargetkan orang-orang berdasarkan ras atau bahasa yang mereka gunakan.

    Langkah Trump tersebut menuai kritikan keras dari Gubernur California Gavin Newsom, yang sering berselisih dengan sang Presiden AS tersebut. Sosok Newsom secara luas diperkirakan akan menjadi calon presiden (capres) Partai Demokrat pada tahun 2027 mendatang.

    Kota San Francisco, yang menjadi target Trump selanjutnya, menjadi perhatian khusus Partai Republik. San Francisco, yang memiliki masalah tunawisma dan kecanduan narkoba, sering digambarkan oleh kalangan sayap kanan AS sebagai contoh kehancuran pusat perkotaan AS di bawah kendali Partai Demokrat.

    Lihat juga Video ‘Trump Peringatkan Hamas Jika Langgar Perjanjian: Kami Akan Bertindak’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • 34 Pria Diduga Pesta Seks Sesama Jenis di Midtown Surabaya, Polisi Pastikan Tak Temukan Narkoba

    34 Pria Diduga Pesta Seks Sesama Jenis di Midtown Surabaya, Polisi Pastikan Tak Temukan Narkoba

    Surabaya (beritajatim.com) – Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan terhadap 34 pria yang diamankan karena diduga melakukan pesta seks sesama jenis di Midtown Residence Surabaya, Minggu (19/10/2025). Diketahui, kasus ini ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya.

    Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Edi Oktavianus Mamoto mengatakan pihak kepolisian tidak menemukan narkotika dalam penggerebekan yang dilakukan di sebuah kamar Midtown Residence.

    “Ga ada narkobanya mas,” kata Mamoto saat dihubungi, Senin (20/10/2025).

    Saat ditanya apakah pihak kepolisian menemukan obat kuat atau alat kontrasepsi pengaman, Mamoto mengatakan pihaknya masih berfokus pada penyelidikan. Nantinya detail informasi akan disampaikan ketika seluruh pria yang diamankan selesai pemeriksaan.

    “Terkait itu (obat kuat dan alat kontrasepsi) nanti akan kami sampaikan yah. Sampai sekarang penyidik kami masih bekerja keras karena kan jumlahnya banyak,” tegas mantan Kanit Reskrim Polsek Tandes itu.

    Diketahui sebelumnya, Pihak kepolisian mengamankan 34 pria di Midtown Residence Jalan Ngagel, Wonokromo, Surabaya, Minggu (19/10/2025) dini hari. 34 pria yang diamankan itu terindikasi melakukan pesta seks sesama jenis.

    Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanti mengatakan penggerebekan itu bermula dari laporan masyarakat. Anggota kepolisian dari Sabhara, Sat Reskrim dibantu Polsek Wonokromo langsung meninjau lokasi. Setelah di sampai di Midtown Residence Surabaya, anggota mendapati 34 pria yang diduga sedang pesta seks.

    “Iya benar ada 34 yang diamankan. Selebihnya ke Kasat Sabhara ya,” kata Rina saat dikonfirmasi. (ang/ian)

  • Gaza Dibom, Israel Kembali Langgar Gencatan Senjata

    Gaza Dibom, Israel Kembali Langgar Gencatan Senjata

    GELORA.CO – Pasukan Penjajah Israel menyatakan, pihaknya telah melancarkan serangan udara di Rafah pada Ahad (19/10/2025). Penjajah menyalahkan Hamas karena telah memulai serangan yang menargetkan tentaranya.

    Lewat pernyataan militer yang dikutip Al Jazeera, Israel mengatakan, pejuang Palestina menembakkan rudal dan senjata anti-tank ke arah tentaranya. Militer Israel kemudian membalas dengan serangan udara ke daerah yang berada di selatan Gaza tersebut.

    Al Jazeera melaporkan dari Gaza bahwa pejuang Hamas telah bentrok dengan kelompok bersenjata yang didukung Israel di Gaza. Kontributor Al Jazeera mengungkapkan, pertempuran antara warga Palestina dan pasukan Israel dimulai karena peristiwa tersebut.

    Netanyahu juga telah merilis pernyataan yang menyatakan bahwa tindakan militer itu diambil setelah ia berkonsultasi dengan para pejabat senior pertahanan penjajah.

    Sayap bersenjata Hamas menyatakan, kelompok tersebut mematuhi perjanjian gencatan senjata dengan Israel. Hamas menyatakan, tidak mengetahui adanya pertempuran di Rafah, tempat militer Israel melancarkan serangan udara pada Ahad ini.

    “Kami tidak mengetahui adanya insiden atau bentrokan yang terjadi di wilayah Rafah, karena wilayah tersebut merupakan zona merah di bawah kendali pendudukan, dan kontak dengan kelompok-kelompok kami yang tersisa di sana telah terputus sejak perang kembali terjadi pada bulan Maret tahun ini,” kata Brigade Qassam dalam sebuah pernyataan.

    Serangan tank dan drone

    Pasukan pendudukan Israel telah melanggar gencatan senjata di Gaza yang pekan lalu diumumkan. Tank-tank militer zionis melanjutkan agresinya pada Rabu (15/10/2025), lapor WAFA. 

    Tank-tank tersebut melepaskan tembakan artileri ke arah warga sipil di kota Bani Suhaila dan permukiman Sheikh Nasser di timur Khan Yunis, sebelah timur Gaza City.

    Penjajah juga dilaporkan telah melancarkan serangan pesawat drone militer di Jalur Gaza yang menewaskan tujuh warga Palestina dan melukai beberapa lainnya, menurut koresponden Al Mayadeen dan media Palestina.

    Media Israel mengakui bahwa militer pendudukan melanjutkan serangannya pada Selasa, hanya tiga hari setelah gencatan senjata berlaku. Serangan penjajah memicu kembali ketegangan di tengah kehancuran kemanusiaan yang sedang berlangsung di wilayah yang terkepung tersebut.

    Koresponden Al Mayadeen mengonfirmasi bahwa lima warga Palestina gugur setelah menjadi sasaran pesawat nirawak Israel di lingkungan al-Shujaiya di sebelah timur Kota Gaza.

    Sementara itu, Koresponden Al Mayadeen di Gaza juga melaporkan, pasukan penjajah Israel menyerang kamp pengungsian Halawa di Jabalia al-Balad, utara Jalur Gaza. Penjajah melukai beberapa warga sipil yang mengungsi.

    Di Jalur Gaza selatan, seorang pria Palestina tewas dan seorang lainnya terluka dalam serangan pesawat nirawak di al-Fakhari, sebelah timur Khan Younis. Pesawat drone Israel juga menjatuhkan bom di dekat Klinik Aabasan dan di Jalan Abu Salah di Aabasan al-Kabira, yang semakin meningkatkan ketakutan di antara warga yang berusaha kembali ke rumah mereka.

    Palestine Chronicle melaporkan, serangan Israel ke Gaza mengancam gencatan senjata yang dimulai sejak pekan lalu. 

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang melakukan penilaian keamanan mendesak bersama Menteri Pertahanan Yisrael Katz dan pejabat tinggi lainnya untuk mengevaluasi situasi keamanan menyusul apa yang mereka sebut sebagai “pelanggaran gencatan senjata”.

    Penyebab langsung terjadinya eskalasi di Gaza masih belum diketahui. Sementara itu, media Israel, yang dikutip oleh Al-Mayadeen, melaporkan sebuah insiden mematikan di mana dua tentara Israel dilaporkan tewas, dan dua lainnya terluka, di Rafah. Mereka tewas akibat serangan dari penembak jitu dan alat peledak.

    Media Israel menyatakan, serangan udara tersebut juga merupakan upaya untuk melindungi milisi Yasser Abu Shabab. Belakangan ini, terjadi eskalasi  keamanan di Gaza sehingga Israel dilaporkan ‘mungkin’ menargetkan kelompok-kelompok Palestina yang bertanggung jawab atas serangan atau menyediakan perlindungan kepada milisi yang berlatar belakang gembong narkoba tersebut.

    Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, secara terbuka mendesak Perdana Menteri Netanyahu untuk memerintahkan tentara agar melanjutkan pertempuran di Jalur Gaza “dengan kekuatan penuh,” dengan alasan bahwa perjanjian tersebut telah dilanggar.

    Kantor media Gaza dilaporkan telah menuduh Israel melanggar gencatan senjata sebanyak 47 kali sejak dimulai pada 10 Oktober. Pelanggaran-pelanggaran ini disebut-sebut termasuk pembunuhan 11 anggota keluarga Abu Sha’ban di lingkungan Zaytoun, Gaza utara.

  • ​Sudah Beroperasi 6 Bulan, Ini Fakta-fakta Pabrik Sabu di Apartemen Cisauk

    ​Sudah Beroperasi 6 Bulan, Ini Fakta-fakta Pabrik Sabu di Apartemen Cisauk

    Jakarta: Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap praktik rumah produksi clandestine sebagai bahan dasar narkotika jenis sabu di salah satu apartemen di Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten pada Sabtu, 18 Oktober 2025.

    Penggerebekan dilakukan setelah hasil pengintaian dan observasi sejak Jumat (17/10), sekitar pukul 15.24 WIB, mengindikasikan unit apartemen tersebut dijadikan lokasi produksi narkotika.

    Kepala BNN, Komjen Suyudi Ario mengatakan bahwa dalam penggerebekan tersebut, petugas berhasil menangkap dua orang terduga pelaku berinisial IM dan DF.

    “IM berperan sebagai koki atau peracik dan DF bertindak sebagai pihak yang memasarkan hasil produksi. Keduanya merupakan residivis pada kasus serupa,” kata Suyudi dikutip dari Antara.
     
    Modus mengekstrak obat asma jadi Ephedrine

    Komjen Suyudi Ario Seto mengungkapkan pelaku memproduksi narkoba jenis sabu dengan cara mengekstrak obat-obatan asma sebanyak 15.000 butir pil. Dari proses tersebut, mereka dapat menghasilkan 1 kilogram ephedrine murni sebagai bahan dasar sabu.

    “Tempat produksi sabu di unit apartemen itu berada di lantai 20. Kami berhasil menyita barang bukti sabu dalam bentuk cair dan padat sebanyak satu kilogram,”  kata Suyudi.
     

     

    Barang bukti

    Dalam penggerebekan tersebut, petugas berhasil menyita 1 kilogram sabu dalam bentuk cair dan padat, berbagai bahan kimia prekursor narkotika, serta peralatan laboratorium yang digunakan untuk memproduksi sabu.
     
    Keuntungan Rp1 miliar dalam 6 bulan

    Komjen Suyudi menambahkan bahwa kedua pelaku telah memperoleh keuntungan sekitar Rp1 miliar selama kurang lebih enam bulan beroperasi.

    “Kegiatan tersebut sudah beroperasi selama enam bulan dan kita tangkap dua orang pelakunya berinisial IM dan DF. Keuntungan selama enam bulan sebesar Rp1 miliar,” ujarnya.
     
    Penjualan sabu lewat medsos

    Dalam menjalankan bisnis haramnya, para pelaku menggunakan media sosial dan sistem tempel untuk mendistribusikan sabu. Mereka menentukan titik pertemuan, meletakkan barang, lalu mengawasi dari jauh. Ada pula transaksi langsung antara pelaku dan pembeli.
     
    Ancaman hukuman mati

    Para pelaku dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (1) subsider Pasal 113 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (1) lebih subsider Pasal 112 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

    “Ancaman pidana penjara minimal lima tahun dan maksimal hukuman mati,” kata Suyudi. 

    Jakarta: Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap praktik rumah produksi clandestine sebagai bahan dasar narkotika jenis sabu di salah satu apartemen di Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten pada Sabtu, 18 Oktober 2025.
     
    Penggerebekan dilakukan setelah hasil pengintaian dan observasi sejak Jumat (17/10), sekitar pukul 15.24 WIB, mengindikasikan unit apartemen tersebut dijadikan lokasi produksi narkotika.
     
    Kepala BNN, Komjen Suyudi Ario mengatakan bahwa dalam penggerebekan tersebut, petugas berhasil menangkap dua orang terduga pelaku berinisial IM dan DF.

    “IM berperan sebagai koki atau peracik dan DF bertindak sebagai pihak yang memasarkan hasil produksi. Keduanya merupakan residivis pada kasus serupa,” kata Suyudi dikutip dari Antara.
     

    Modus mengekstrak obat asma jadi Ephedrine

    Komjen Suyudi Ario Seto mengungkapkan pelaku memproduksi narkoba jenis sabu dengan cara mengekstrak obat-obatan asma sebanyak 15.000 butir pil. Dari proses tersebut, mereka dapat menghasilkan 1 kilogram ephedrine murni sebagai bahan dasar sabu.
     
    “Tempat produksi sabu di unit apartemen itu berada di lantai 20. Kami berhasil menyita barang bukti sabu dalam bentuk cair dan padat sebanyak satu kilogram,”  kata Suyudi.
     

     

    Barang bukti

    Dalam penggerebekan tersebut, petugas berhasil menyita 1 kilogram sabu dalam bentuk cair dan padat, berbagai bahan kimia prekursor narkotika, serta peralatan laboratorium yang digunakan untuk memproduksi sabu.
     

    Keuntungan Rp1 miliar dalam 6 bulan

    Komjen Suyudi menambahkan bahwa kedua pelaku telah memperoleh keuntungan sekitar Rp1 miliar selama kurang lebih enam bulan beroperasi.
     
    “Kegiatan tersebut sudah beroperasi selama enam bulan dan kita tangkap dua orang pelakunya berinisial IM dan DF. Keuntungan selama enam bulan sebesar Rp1 miliar,” ujarnya.
     

    Penjualan sabu lewat medsos

    Dalam menjalankan bisnis haramnya, para pelaku menggunakan media sosial dan sistem tempel untuk mendistribusikan sabu. Mereka menentukan titik pertemuan, meletakkan barang, lalu mengawasi dari jauh. Ada pula transaksi langsung antara pelaku dan pembeli.
     

    Ancaman hukuman mati

    Para pelaku dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (1) subsider Pasal 113 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (1) lebih subsider Pasal 112 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
     
    “Ancaman pidana penjara minimal lima tahun dan maksimal hukuman mati,” kata Suyudi. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Polresta Sidoarjo Gelar Lomba Pelajar Kamtibmas untuk Ciptakan Generasi Muda Kreatif

    Polresta Sidoarjo Gelar Lomba Pelajar Kamtibmas untuk Ciptakan Generasi Muda Kreatif

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Polresta Sidoarjo terus berkomitmen untuk membina dan mengembangkan potensi generasi muda melalui berbagai kegiatan positif. Salah satunya adalah perlombaan antar pelajar SMA, MA, dan SMK sederajat yang dilaksanakan pada Minggu (19/10/2025).

    Perlombaan ini bertujuan untuk memperebutkan Piala Kapolresta Sidoarjo 2025 dengan melibatkan lebih dari 60 tim yang akan bertanding di berbagai cabang, termasuk debat kamtibmas, bola basket, bola voli, dan futsal.

    Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kapolresta Sidoarjo, Komisaris Besar Polisi Christian Tobing, di Gedung Serbaguna Polresta Sidoarjo. Dalam acara tersebut, turut hadir Wakapolresta Sidoarjo AKBP M.Z. Rofik, pejabat utama Polresta Sidoarjo, serta perwakilan dinas terkait dan para peserta yang berasal dari berbagai sekolah di Kabupaten Sidoarjo.

    Dalam sambutannya, Kombes Pol. Christian Tobing menyampaikan bahwa perlombaan ini adalah bagian dari upaya cooling system sekaligus untuk menyalurkan bakat dan menggali potensi generasi muda agar lebih terarah dalam hal yang positif dan kreatif.

    “Kegiatan ini merupakan wujud nyata Polri untuk masyarakat, harapan kami para pelajar atau generasi muda kita tumbuh kreatif dengan potensi yang dimilikinya, kritis dan membangun serta menjadi pelopor cinta kamtibmas di lingkungannya,” kata Kombes. Pol. Christian Tobing.

    Polresta Sidoarjo berharap kegiatan ini dapat mendorong para pelajar untuk menjadi contoh bagi teman-teman mereka dalam mencegah kenakalan remaja seperti balap liar, peredaran narkoba, dan berbagai masalah sosial lainnya. Selain itu, diharapkan mereka dapat terus meningkatkan semangat belajar melalui kegiatan-kegiatan positif.

    Salah satu peserta lomba, M. Nabil, mengungkapkan kebahagiaannya karena mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam perlombaan pelajar kamtibmas ini. “Kita merasa ada perhatian dari pihak kepolisian untuk berlomba-lomba meningkatkan prestasi, dengan diberikan kesempatan mengikuti kegiatan perlombaan memperebutkan Piala Kapolresta Sidoarjo 2025. Semoga kegiatan ini bisa diadakan secara rutin,” ungkap Nabil.

    Dengan terlaksananya perlombaan seperti ini, Polresta Sidoarjo berharap dapat membentuk generasi muda yang tidak hanya kreatif dan berprestasi, tetapi juga bertanggung jawab dan peduli terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). [isa/suf]

  • Hakim Ditembak Mati Saat Antar Anak ke Sekolah, Polisi Ungkap Pelaku

    Hakim Ditembak Mati Saat Antar Anak ke Sekolah, Polisi Ungkap Pelaku

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang hakim tewas ditembak saat mengantar anak-anaknya ke sekolah, sementara seorang pesepak bola nasional ditembak dan terluka, dalam serangkaian serangan terbaru yang diduga kuat dilakukan kelompok kriminal bersenjata.

    Polisi mengatakan hakim Marcos Mendoza ditembak mati oleh pelaku bermotor di kota pesisir Montecristi, Provinsi Manabi, wilayah yang selama ini dikenal sebagai sarang kartel narkoba, pada Kamis (16/10/2025).

    “Kelompok Los Lobos diduga berada di balik serangan ini,” kata Kepala Kepolisian Provinsi Manabi, Kolonel Giovanni Naranjo, dikutip dari AFP, Minggu (19/10/2025).

    Adapun kelompok tersebut telah ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Amerika Serikat.

    Menurut laporan Human Rights Watch, sedikitnya 15 hakim dan jaksa di Ekuador telah dibunuh sejak 2022. Asosiasi Hakim Ekuador mengecam keras pembunuhan Mendoza, menyebutnya sebagai “tamparan keras terhadap lembaga peradilan” dan bukti nyata “kerentanan” aparat hukum di negara itu.

    “Mereka menghadapi tekanan, ancaman, dan risiko setiap hari hanya karena menjalankan tugasnya dengan keberanian dan independensi,” ujar pernyataan resmi asosiasi tersebut.

    Di hari yang sama, pesepak bola Ekuador Bryan “Cuco” Angulo, yang pernah membela sejumlah klub di Amerika Latin dan tim nasional, juga menjadi korban kekerasan. Ia ditembak di bagian kaki ketika sedang mengikuti sesi latihan bersama klubnya, Liga de Portoviejo.

    Polisi menahan dua tersangka pelaku, sementara klub menyebut sejumlah pemain lain juga telah menerima ancaman menjelang pertandingan melawan Buhos ULRV pada Jumat.

    Kekerasan terhadap pemain sepak bola di Ekuador bukan hal baru. Mafia pengaturan skor disebut terhubung dengan jaringan kejahatan internasional yang menghasilkan keuntungan hingga US$1,7 triliun per tahun, menurut perkiraan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Para ahli menilai tim-tim divisi dua Ekuador menjadi target utama karena para pemainnya menerima gaji yang jauh lebih rendah, sehingga lebih rentan terhadap tekanan geng.

    Tahun lalu, polisi sempat menangkap seorang perempuan di salah satu rumah Angulo dan menemukan sistem pengawasan yang diduga digunakan oleh jaringan kriminal. “Kami tidak menutup kemungkinan serangan ini terkait dengan kasus tersebut,” kata Naranjo.

    Ekuador, yang dahulu dikenal sebagai salah satu negara paling aman di Amerika Latin, kini terjebak dalam spiral kekerasan. Letaknya yang strategis di antara Kolombia dan Peru, dua produsen kokain terbesar dunia, menjadikan negara itu pusat transit utama perdagangan narkoba.

    Presiden Daniel Noboa telah mengerahkan militer untuk menekan gelombang kejahatan, namun hasilnya masih minim. Menurut data Observatorium Kejahatan Terorganisasi Nasional, angka pembunuhan di Ekuador melonjak 47% pada paruh pertama tahun 2025 dibanding periode yang sama tahun lalu.

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kriminal sepekan, praperadilan Nadiem dan pembunuhan anak SD Cilincing

    Kriminal sepekan, praperadilan Nadiem dan pembunuhan anak SD Cilincing

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa kriminal yang terjadi di wilayah DKI Jakarta selama sepekan terakhir masih menarik untuk disimak pada hari ini.

    Dibantaranya praperadilan mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia, Nadiem Anwar Makarim ditolak PN Jakarta Selatan, hingga kasus pembunuhan terhadap anak perempuan Sekolah Dasar (SD) di Cilincing, Jakarta Utara.

    Berikut rangkumannya.

    1. Praperadilan Nadiem Makarim ditolak

    Hakim Tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, I Ketut Darpawan menolak permohonan praperadilan yang diajukan oleh mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, Nadiem Anwar Makarim.

    Nadiem mengajukan permohonan praperadilan terkait kasus dugaan korupsi dalam pengadaan Chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 2019-2022.

    “Menolak permohonan praperadilan pemohon dan membebankan pemohon sejumlah nihil,” kata hakim I Ketut Darpawan dalam sidang putusan praperadilan Nadiem Makarim di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin.

    Selengkapnya di sini

    2. Anak perempuan SD diduga dibunuh remaja pria di Jakarta Utara

    Anak perempuan Sekolah Dasar (SD) berinisial VI (11) diduga dibunuh oleh remaja pria berinisial MR (16) pada salah satu kamar dalam rumah pelaku, di Kampung Sepatan RT. 018/005 Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Jakarta Utara, Senin (13/10).

    “Kejadian pada Senin (13/10) sekitar pukul 18.30 WIB. Awalnya korban melintas di depan rumah pelaku, kemudian dipanggil oleh pelaku,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar, di Jakarta, Selasa.

    Selengkapnya di sini

    3. Ammar Zoni masih jalani hukuman di Lapas Cipinang sejak Juli 2025

    Artis MAA alias AZ (Ammar Zoni) hingga kini menjalani masa pidana terkait kasus narkoba di Lapas Cipinang, Jakarta Timur, sejak Juli 2025.

    “Ammar Zoni pertama kali ditahan di Rutan Salemba. Setelah itu, dia mendapat informasi bahwa yang bersangkutan dipindahkan ke Lapas Salemba,” kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang Wachid Wibowo.

    Selengkapnya di sini

    4. DJ Panda penuhi panggilan Polda Metro Jaya

    “Disk Jockey” (DJ) Giovanni Surya Saputra atau biasa disapa DJ Panda pada Rabu siang memenuhi panggilan Polda Metro Jaya terkait laporan yang dilayangkan oleh artis Erika Carlina.

    DJ Panda yang didampingi kuasa hukumnya, Michael Sugijanto tiba sekitar pukul 13.20 WIB. Dia menyatakan siap untuk diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

    “Ya dihadapi saja,” jawabnya singkat saat ditemui di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.

    Selengkapnya di sini

    5. Polda Metro Jaya benarkan Trans7 dilaporkan karena langgar UU ITE

    Polda Metro Jaya membenarkan bahwa Trans7 dilaporkan terkait program “Xpose Uncensored” yang dinilai melanggar Undang-Undang ITE Pasal 28 ayat 2, juncto Pasal 45A dan/atau Pasal 156A KUHP.

    Laporan itu disampaikan oleh pihak yang mengatasnamakan Persatuan Alumni dan Simpatisan Pondok Pesantren Bustanul Ulum (PRABU).

    “Benar, saudara M datang membuat laporan polisi pada Rabu (15/10) tentang dugaan peristiwa pidana setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, dan antargolongan (SARA),” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Jakarta, Kamis.

    Selengkapnya di sini

    Pewarta: Ade irma Junida
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pasukan Maduro Siap Hadapi Militer AS yang Dikirim Trump ke Venezuela

    Pasukan Maduro Siap Hadapi Militer AS yang Dikirim Trump ke Venezuela

    Jakarta

    Tentara Amerika Serikat (AS) dengan kapal perang dikerahkan di lepas pantai Venezuela. Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan bahwa rencana untuk mempertahankan diri dari apa yang disebutnya ancaman Amerika kini telah selesai.

    Dilansir AFP, Minggu (19/10/2025), Washington menuduh Maduro memimpin kartel narkoba dan telah mengerahkan aset militer yang signifikan–termasuk pesawat tempur siluman dan beberapa kapal Angkatan Laut AS–sebagai bagian dari apa yang disebutnya sebagai upaya kontra-narkotika di Karibia.

    Maduro, seorang sosialis otoriter yang banyak dituduh mencurangi pemilu tahun lalu, mengatakan Washington sedang merencanakan pergantian rezim. Presiden AD Donlad Trump telah mengindikasikan bahwa ia mengizinkan operasi rahasia CIA terhadap Venezuela, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    Maduro telah menanggapi operasi militer besar AS tersebut dengan memerintahkan latihan di seluruh negeri dan menempatkan tentara di perbatasan.

    “Hari ini kami telah menyelesaikan semua zona pertahanan terpadu negara ini,” kata Maduro dalam rekaman yang dirilis di Telegram.

    Ia juga mengumumkan latihan militer baru yang ia sebut Independence 200. Banyak latihan semacam itu dilakukan pada malam hari dan tidak diakhiri dengan penempatan pasukan militer yang baru dan permanen.

    Siaran TV pemerintah menayangkan rekaman tentara yang meninggalkan barak. Polisi, staf perlindungan sipil, dan anggota milisi sipil juga telah mengambil bagian dalam latihan Venezuela di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat.

    Pasukan AS di Karibia kini telah menyerang setidaknya enam kapal yang menurut Washington membawa narkoba dari Venezuela ke Amerika Serikat, menewaskan sedikitnya 27 orang.

    Halaman 2 dari 2

    (rfs/rfs)

  • Polisi Ungkap Motif Perundungan Pelajar SMPN 1 Tambun Selatan

    Polisi Ungkap Motif Perundungan Pelajar SMPN 1 Tambun Selatan

    KABUPATEN BEKASI – Polisi mengungkap motif di balik aksi perundungan siswa senior terhadap enam adik kelasnya di SMP Negeri 1 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang videonya beredar luas di media sosial.

    Kapolsek Tambun Selatan, Komisaris Pol. Wuryanti menjelaskan aksi perundungan terjadi karena korban menolak ajakan para senior untuk berkumpul bersama.

    “Motifnya karena korban (adik kelas) tidak mau nongkrong dengan mereka,” katanya di Cikarang, Sabtu.

    Penolakan itu membuat para terduga pelaku memaksa korban ke sebuah tempat tongkrongan di samping SPBU Tambun yang kemudian menjadi lokasi terjadi aksi perundungan.

    Dalam kasus ini, tujuh pelajar di bawah umur telah diamankan meski tidak ditahan. Kepolisian juga menggandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bekasi serta Balai Permasyarakatan (Bapas) dalam proses penanganan kasus ini.

    Humas sekolah setempat Giyatna mengatakan kejadian tersebut terjadi di luar lingkungan sekolah pada Rabu (8/10). Pihak sekolah telah memanggil para siswa yang diduga sebagai pelaku untuk dimintai keterangan.

    Ia menegaskan kasus ini tidak tergolong pelanggaran berat seperti narkoba, pembunuhan atau tindak pidana yang mengharuskan sanksi berat sehingga sekolah tidak mengambil tindakan pengeluaran siswa, sesuai Permendikbud 44/2023.

    Meski demikian, pihak sekolah tetap memberikan pembinaan agar para siswa tidak mengulangi perbuatan tersebut. “Tapi tetap ada langkah pembinaan sesuai pelanggaran tata tertib sekolah. Karena sekolah adalah tempat mendidik, bukan menghukum,” katanya.

    Giyatna mengungkapkan sebelum kasus ini ditangani kepolisian, pihak sekolah telah menerima aduan dari orangtua korban. Sekolah sempat mempertemukan korban dan terduga pelaku berikut orangtua dalam upaya mediasi. Namun, mediasi tersebut tidak membuahkan hasil.

    “Kami dapat informasi bahwa orangtua korban sudah membuat laporan ke Polsek dan Polres. Kalau kasus ini tidak bisa diselesaikan melalui mediasi, maka ranahnya sudah masuk ke penegakan hukum,” katanya.

    Salah satu orangtua korban, Atika (39) mengaku baru mengetahui kejadian yang menimpa anaknya setelah video perundungan beredar di grup percakapan orangtua siswa.

    “Kami dapat info semalam dari bapaknya Riki, katanya anak saya di-bully sama kakak kelasnya. Saya langsung klarifikasi ke sekolah sampai jam 10 malam dan ketemu pelaku. Dia minta maaf, tapi kami orangtua korban nggak bisa terima begitu aja, mau tindak lebih lanjut,” ujarnya.

    Atika mengaku sangat terkejut saat melihat video yang memperlihatkan anaknya dipukul, ditendang dan dijambak oleh kakak kelasnya. Setelah kejadian itu, anaknya menjadi pendiam, emosional dan enggan berangkat ke sekolah karena takut mendapat ancaman dari pelaku.

    “Sejak 8 Oktober, anak saya jadi pendiam, sering marah dan lebih tertutup. Ternyata dia diancam sama kakak kelasnya kalau nggak mau ikut nongkrong atau kegiatan mereka. Pernah sekali dia nggak mau sekolah, tapi saya paksa. Saya tidak tahu kalau ternyata dia dapat ancaman dari kakak kelasnya itu,” kata dia.

  • BNN Ungkap Rumah Produksi Narkoba Sabu di Apartemen Cisauk

    BNN Ungkap Rumah Produksi Narkoba Sabu di Apartemen Cisauk

    TANGERANG – Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap dan membongkar praktik rumah produksi clandestine sebagai bahan dasar narkotika jenis sabu di salah satu apartemen di Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten pada Sabtu.

    Kepala BNN Komjen Suyudi Ario mengatakan dalam penggerebekan tersebut, petugas berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku berinisial IM dan DF.

    “IM berperan sebagai koki atau peracik dan DF bertindak sebagai pihak yang memasarkan hasil produksi. Keduanya merupakan residivis pada kasus serupa,” katanya dilansir ANTARA, Sabtu, 18 Oktober.

    Menurutnya, pengungkapan praktik rumah produksi narkotika tersebut merupakan hasil pengembangan atas kerja sama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

    Berdasarkan hasil pengintaian dan observasi sejak Jumat, (17/10) sekitar pukul 15.24 WIB di sebuah unit apartemen telah dijadikan sebagai tempat memproduksi narkotika jenis sabu.

    “Tempat produksi sabu di unit apartemen yang berada di lantai 20. Kami berhasil menyita barang bukti sabu dalam bentuk cair dan padat sebanyak satu kilogram,” ujarnya.

    “Beragam bahan kimia yang digunakan dalam proses pembuatan sabu, dan peralatan laboratorium yang digunakan untuk memproduksi narkotika,” tambahnya.

    Suyudi menjelaskan, berdasarkan keterangan kedua pelaku telah memperoleh keuntungan sekitar Rp1 miliar, selama kurang lebih enam bulan terakhir.

    Untuk memperoleh bahan prekursor narkotika, pelaku mengekstrak obat-obatan untuk asma sebanyak 15.000 butir pil, dimana dapat menghasilkan 1 kilogram Ephedrine murni.

    “Seluruh bahan kimia dan peralatan laboratorium dibeli pelaku secara online,” katanya.

    Atas perbuatannya para pelaku, pihaknya menjerat dengan Pasal 114 ayat (2) Jo, Pasal 132 ayat (1) subsider Pasal 113 ayat (2) Jo, Pasal 132 ayat (1) lebih subsider Pasal 112 ayat (2) Jo. Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

    “Ancaman pidana penjara minimal 5 tahun dan maksimal hukuman mati,” kata dia.