Kasus: Narkoba

  • 9
                    
                        AS Kerahkan Kapal Induk ke Amerika Selatan, Serang Terus Bandar Narkoba
                        Internasional

    9 AS Kerahkan Kapal Induk ke Amerika Selatan, Serang Terus Bandar Narkoba Internasional

    AS Kerahkan Kapal Induk ke Amerika Selatan, Serang Terus Bandar Narkoba
    Tim Redaksi
    WASHINGTON DC, KOMPAS.com
    – Amerika Serikat (AS) mengerahkan kapal induk ke perairan lepas pantai Amerika Selatan untuk memperkuat kehadiran militer di kawasan tersebut.
    Langkah ini dikonfirmasi oleh Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, pada Jumat (24/10/2024), seperti dilansir
    The Telegraph India
    .
    Dalam pernyataannya, Hegseth mengatakan bahwa militer AS melakukan serangan ke-10 terhadap kapal yang diduga menyelundupkan narkoba.
    Ia menuding kelompok Tren de Aragua, geng kriminal yang berasal dari dalam penjara Venezuela, sebagai operator kapal tersebut.
    “Serangan berlangsung tengah malam dan menjadi serangan malam hari pertama yang kami lakukan,” ujar Hegseth dalam unggahan di media sosial.
    Hegseth juga menegaskan sikap keras pemerintah terhadap kelompok penyelundup narkoba.
    “Apa pun
    narco-terrorist
    yang menyelundupkan narkoba di belahan bumi kami, akan kami perlakukan seperti kami memperlakukan Al Qaeda,” tegasnya.
    Sebanyak enam orang dilaporkan tewas dalam insiden yang terjadi di Laut Karibia tersebut.
    Bila sebelumnya serangan hanya terjadi setiap beberapa pekan sekali, pekan ini saja tercatat sudah tiga kali serangan dilakukan.
    Sejak awal September, total korban tewas akibat operasi militer ini mencapai sedikitnya 43 orang.
    Dua dari serangan terbaru terjadi di wilayah timur Samudra Pasifik. Hal ini menandai perluasan area operasi militer AS hingga ke salah satu jalur utama perdagangan kokain dunia.
    Menurut Hegseth, semua serangan berlangsung di wilayah perairan internasional. Ia menyebut operasi malam hari ini sebagai pencapaian tersendiri dalam strategi militer.
    Serangan terbaru ini kembali menyoroti kelompok Tren de Aragua, yang sebelumnya juga disebut dalam serangan perdana bulan lalu.
    Pemerintahan Presiden Donald Trump menetapkan geng ini sebagai organisasi teroris asing.
    Kelompok tersebut dituding sebagai penyebab kekerasan dan jaringan perdagangan narkoba lintas negara, termasuk di sejumlah kota di kawasan Amerika.
    Meskipun Hegseth tidak secara spesifik menyebut negara asal kapal yang diserang, pejabat pemerintah menyatakan, setidaknya empat kapal yang pernah menjadi target serangan berasal dari Venezuela.
    Peningkatan serangan dan pengerahan kekuatan militer AS di wilayah Laut Karibia serta perairan dekat Venezuela menimbulkan spekulasi, pemerintahan Trump sedang berupaya menggulingkan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro.
    Satu hari sebelum serangan malam dilakukan, militer AS juga diketahui menerbangkan dua pesawat pengebom berat supersonik ke lepas pantai Venezuela.
    Pemerintah AS berdalih bahwa semua langkah militer ini ditujukan untuk memberantas perdagangan narkoba yang mengalir ke wilayah Amerika Serikat.
    Namun, Presiden Maduro menilai langkah tersebut sebagai bagian dari tekanan politik terhadap pemerintahannya.
    “Ini adalah upaya terbaru mereka untuk memaksa saya turun dari kekuasaan,” ujar Maduro.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ajak Pelajar Waspada, Raffi Ahmad Cerita Jadi Korban Penyalahgunaan Narkoba

    Ajak Pelajar Waspada, Raffi Ahmad Cerita Jadi Korban Penyalahgunaan Narkoba

    Jakarta

    Utusan Khusus Presiden bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Farid Ahmad, hadir dalam Kemah Kebangsaan Bersih Narkoba (Bersinar) di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur (Jaktim). Raffi hadir bersama Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto.

    Di hadapan 1.200 pelajar peserta kemah yang berasal dari 50 sekolah se-Jadetabek ini, Raffi menceritakan saat dirinya terjerumus ke lembah hitam penyalahgunaan narkotika. Dia mengatakan bisa menjadi korban karena ketidaktahuannya saat itu.

    “Narkoba itu awalnya coba-coba. Ada yang bilang ‘ah ini cobain, asik’. Saya bukan apa-apa, izin, Pak Kepala, dulu saya pernah menjadi korban. Saya dulu pernah dikasih untuk coba-coba. Sampai saya pernah ditangkap. Karena itu ketidaktahuan,” ujar Raffi saat memberikan sambutan mewakili pemerintah.

    Raffi menjelaskan saat itu dirinya masih berusia muda, sekitar 20 tahunan. Saat itu juga, kata dia, jenis narkotika pun sudah beragam.

    Dia pun meyakini saat ini sudah jauh lebih banyak lagi jenis-jenis narkotika yang coba ditawarkan para bandar kepada calon-calon korbannya. Dia juga meyakini metode penjualan narkotika saat ini lebih beragam dari yang dulu dialaminya.

    “Sekarang sosial media udah ada di mana-mana. Zaman dulu aja, bentuknya udah beda-beda. Pak Kepala, saya aja dibilang ‘oh ini katanya biar kuat, biar semangat’, ya kita cobain, semangat. Eh, ditangkap saya,” terang Raffi.

    “Jadi, sekarang, apalagi tadi dikatakan oleh Pak Kepala BNN, sekarang bentuknya sudah aneh-aneh. Udah ada yang berbentuk permen. Udah ada yang berbentuk vape. Udah ada yang berbentuk rokok. Udah ada yang berbentuk air, disebut happy water,” sambungnya.

    ‘Ditangkap, Rehabilitasi atau Mati’

    Dia pun mengingatkan kepada para pelajar, biasanya tawaran yang dilakukan dengan menyebut menggunakan narkotika berarti gaul dan keren. Namun menurutnya, gaul dan keren dari para pelajar dinilai dari prestasi yang diperoleh.

    “Nanti disebutnya gini biasanya, ‘kamu nggak gaul’. Kalian itu bisa keren bukan karena narkoba, kalian keren itu harusnya karena prestasi, itu yang kalian harus tahu,” tutur Raffi.

    Dia juga menyampaikan penggunaan narkotika bisa bikin sering lupa. Bahkan, kata dia, ketika sudah menjadi candu, dapat membuat para pengguna narkotika berbuat kejahatan, salah satunya mencuri.

    “Nanti kalau kalian narkoba, bener kata Pak Kepala BNN. Nanti begini, nanti lupa-lupaan. Nanti beli sekali, minjem duit ke temennya. Nanti malah nyolong. Kasihan orang tua kalian,” ujar Raffi.

    “Bener kata Pak Kepala BNN, nanti kalau terjadi apa-apa, narkoba itu cuma tiga ujung-ujungnya, ditangkep, rehabilitasi, atau mati. Udah nggak ada pilihan lagi,” lanjutnya.

    Raffi pun mengaku prihatin atas peredaran narkotika yang begitu massif saat ini, apalagi dengan beragamnya bentuk narkotika yang dijual. Dia turut meminta agar para pelajar bisa ikut membantu bila menemukan adanya pihak yang dikenal dan terjerumus dalam penyalahgunaan narkotika.

    “Dan bener kata Pak Kepala BNN. Kalau ada teman kita yang kena narkoba, jangan dijauhin. Diselamatkan. Langsung kasih tau orang tuanya. Yang ada di sekolah, kasih tau gurunya. Atau dibawa ke tempat rehabilitasi. Jangan sampai terlambat. Kasian kalau sampai mereka sakau, sampai mereka nanti ada yang overdosis itu bisa cepat sekarang,” ungkap Raffi.

    Raffi pun mengapresiasi BNN yang telah menginisiasi diadakannya Kemah Kebangsaan Bersinar ini. Dia menyebut Presiden Prabowo Subianto sangat menyukai kebersamaan.

    Dia menyampaikan, melalui program-program yang dikemas dengan berkumpul seperti kemah ini, Presiden Prabowo berharap para pelajar dapat memperat kebersamaan dan nasionalisme. Menurutnya, terkait narkoba, arahan Presiden Prabowo pun sudah jelas agar peredaran narkotika dapat dibasmi.

    “Pak Prabowo itu paling suka kalau menggabungkan semua disini supaya apa? Supaya rasa kebersamaan dan rasa nasionalis kalian itu ada. Arahannya Pak Presiden, itu penting banget karena, generasi muda kalian semua nanti akan meneruskan perjuangan kita semua,” ucap Raffi.

    Kepala BNN: Narkoba Isu Kemanusiaan, Bukan Sekadar Kriminalitas

    Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto menyatakan pemberantasan narkoba merupakan salah satu pelaksanaan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Dia juga mengatakan pemberantasan narkoba menjadi syarat membangun sumber daya manusia unggul.

    “Berperang terhadap narkoba demi kemanusiaan tentunya sejalan dengan Asta Cita Bapak Presiden. Khususnya poin ke-7 terkait pemberantasan narkoba sebagai bagian reformasi hukum dan ketahanan bangsa,” kata kata Suyudi dalam jumpa pers pengungkapan kasus narkoba di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (22/10).

    Mantan Kapolda Banten itu kemudian menyebutkan masalah narkoba merupakan isu kemanusiaan. Dia mengatakan narkoba bukan sekadar kriminal.

    “Narkoba dipandang sebagai isu kemanusiaan bukan hanya sekadar kriminalitas. Pengguna narkoba sebagai korban yang harus disembuhkan melalui rehabilitasi, bukan penjara,” ujarnya.

    pelaksanaan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Dia juga mengatakan pemberantasan narkoba menjadi syarat membangun sumber daya manusia unggul.

    Mantan Kapolda Banten itu kemudian menyebutkan masalah narkoba merupakan isu kemanusiaan, bukan sekadar kriminal. BNN bersama berbagai pihak berupaya terus memberantas narkoba.

    “Narkoba dipandang sebagai isu kemanusiaan bukan hanya sekadar kriminalitas. Pengguna narkoba sebagai korban yang harus disembuhkan melalui rehabilitasi, bukan penjara,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 2

    (jbr/jbr)

  • Polri Ungkap 38 Ribu Kasus Narkoba Sepanjang 2025, Mahfud Md: Jaga Barang Bukti, Jangan Sampai Kehilangan – Page 3

    Polri Ungkap 38 Ribu Kasus Narkoba Sepanjang 2025, Mahfud Md: Jaga Barang Bukti, Jangan Sampai Kehilangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polri terus membuktikan keseriusannya dalam perang melawan narkoba. Hal itu dibuktikan dengan capaian sepanjang Januari-Oktober 2025, dengan total barang sitaan mencapai 197,71 ton. Diketahui, sitaan tersebut berasal dari 38.943 kasus yang tersebar di seluruh Indonesia.

    Merespons hal itu, Eks Menko Polhukam Mahfud Md menilai hal kinerja Polri patut dibanggakan. Sebab, hal itu sudah sesuai dengan intruksi Presiden Prabowo Subianto terkait pemberantasan narkotika yang tertuang dalam Asta Cita.

    “Prinsipnya setiap keberhasilan tugas dalam perang melawan narkoba harus diapresiasi,” ujar Mahfud dalam keterangan diterima, Sabtu (25/10/2025).

    Mahfud mendorong, Polri terus menorehkan capaian positif dengan menjaga kedisiplinan dan keseriusan dalam penenanganan kasus-kasus narkotika. Khususnya, dalam mengawasi lingkaran internal agar tidak ada lagi kasus peredaran narkotika yang melibatkan anggota.

    “Terus perkuat keseriusan dan kedisiplinan Polri dalam menangani kasus narkoba ini. Harus juga dijaga pengendalian di dalam tubuh Polri,” tegas Mahfud.

    Mahfud mewanti, jangan sampai informasi operasi pemberantasan narkoba bocor sehingga target gagal ditangkap dan barang bukti hilang.

    “Yang terpenting harus juga dijaga jangan sampai terjadi kebocoran, misalnya kasus yang gagal diungkap atau hilangnya barang bukti karena kolusi yang melibatkan aparat,” dia menutup.

     

  • Polri Sita 197 Ton Narkoba Sepanjang 2025, Granat: Selamatkan 200 Juta Anak Bangsa – Page 3

    Polri Sita 197 Ton Narkoba Sepanjang 2025, Granat: Selamatkan 200 Juta Anak Bangsa – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polri menyita 197 ton narkoba dari total 38 ribu kasus sepanjang periode Januari-Oktober 2025. Merespons hal itu, Ketua Umum DPP Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat), Henry Yosodiningrat mengatakan, hal tersebut adalah buah dari kerja keras yang tidak terjadi secara kebetulan.

    “Semua dari hasil analisa dan penyelidikan serta pengintaian dalam waktu yang lama dengan tingkat kesulitan yang tinggi, karena sindikat narkoba menggunakan modus operandi yang berubah-ubah serta dengan militansi yang tinggi,” kata Henry, Sabtu (25/10/2025).

    Henry mencatat, dalam kasus ini sebanyak 51 ribu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Selain itu, dengan jumlah barang bukti seberat hampir 200 ton, artinya Polri telah memutus peredaran gelap narkoba kepada pemakai.

    “Bisa diartikan Polri telah menyelamatkan hampir 200 juta anak bangsa,” tutur Henry.

    Henry berharap, Polri tidak hanya mampu menangkap pelaku dan menyita barang bukti, tapi bisa membongkar serta melumpuhkan sindikat hingga ke akarnya.

    Selanjutnya, kepada mereka yang masih dalam kategori anak sewajarnya dapat dikategorikan sebagai korban untuk direhabilitasi.

    “Pengguna meskipun menurut undang-undang adalah pelaku kejahatan narkoba, tapi saya berpendapat bahwa pengguna anak adalah korban yang tidak layak untuk dihukum, melainkan mereka harus direhab, karena generasi muda adalah masa depan bangsa,” saran dia menandasi.

    Sebagai informasi, sepanjang Januari hingga Oktober 2025, Polri berhasil menyita 197,71 ton barang narkoba dari berbagai jenis. Total ada lebih dari 51 ribu pelaku ditangkap dari seluruh Indonesia.

  • Makin Panas! Trump Kirim Kapal Induk AS ke Perairan Amerika Latin

    Makin Panas! Trump Kirim Kapal Induk AS ke Perairan Amerika Latin

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara dramatis meningkatkan pengerahan aset militer AS di kawasan Karibia, dengan mengirimkan armada kapal induk USS Gerald R Ford ke perairan Amerika Latin. Hal ini dilakukan saat AS bersitegang dengan Venezuela dan Kolombia terkait operasi antinarkotika mematikan.

    Pengerahan USS Gerald R Ford itu, seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (25/10/2025), diumumkan oleh juru bicara Pentagon atau Departemen Pertahanan AS, Sean Parnell, dalam pernyataan via media sosial X pada Jumat (24/10) waktu setempat.

    “Peningkatan kehadiran pasukan AS di USSOUTHCOM AOR akan memperkuat kapasitas AS untuk mendeteksi, memantau, dan menghentikan para aktor dan aktivitas ilegal yang membahayakan keselamatan dan kemakmuran tanah air Amerika Serikat serta keamanan kita di Belahan Barat,” kata Parnell.

    Dia tidak menyebutkan lebih lanjut soal kapan kapal induk AS itu akan bergerak ke kawasan Karibia. Namun beberapa hari yang lalu, diketahui bahwa USS Gerald R Ford telah berlayar melalui perairan Selat Gibraltar dan di perairan Eropa.

    Parnell, dalam pernyataannya, menyebut pengerahan USS Gerald R Ford dan kapal-kapal pendampingnya “akan meningkatkan dan menambah kemampuan yang ada untuk menghentikan perdagangan narkotika serta melemahkan dan membongkar TCO (organisasi kriminal transnasional)”.

    USS Gerald R Ford yang mulai beroperasi tahun 2017, merupakan kapal induk paling baru AS dan kapal induk terbesar di dunia, dengan membawa lebih dari 5.000 personel di dalamnya.

    Kapal induk yang dilengkapi sebuah reaktor nuklir ini, dapat menampung lebih dari 75 pesawat militer, termasuk jet tempur F-18 Super Hornet dan E-2 Hawkeye, yang dapat berfungsi sebagai sistem peringatan dini.

    Kapal induk ini memiliki persenjataan rudal, seperti Evolved Sea Sparrow Missile, yang merupakan rudal permukaan-ke-udara jarak menengah yang dapat digunakan untuk menghadapi drone dan pesawat terbang.

    Pengerahan kapal induk AS ini merupakan bagian dari pengumpulan aset militer AS oleh Trump di kawasan Karibia, yang mencakup delapan kapal perang Angkatan Laut AS dan 10 jet tempur siluman F-35, serta sebuah kapal selam nuklir.

    Keberadaan aset militer yang semakin banyak di Karibia, terutama di dekat Venezuela, semakin meningkatkan kekhawatiran soal tujuan akhir Washington, yang dicurigai untuk menggulingkan rezim Presiden Nicolas Maduro.

    Pada Agustus lalu, AS menggandakan tawaran imbalan untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Maduro, yang dituduh terlibat perdagangan narkoba dan kelompok kriminal, menjadi US$ 50 juta. Maduro telah membantah tuduhan tersebut.

    Sejak awal September, pasukan AS yang ada di kawasan tersebut telah melancarkan setidaknya 10 serangan terhadap kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba, sebagian besar di perairan Karibia. Serangan-serangan itu dilaporkan menewaskan sedikitnya 40 orang.

    Pentagon belum memberikan banyak informasi soal serangan semacam itu, namun disebutkan bahwa beberapa yang tewas merupakan warga Venezuela.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • BNN: Tim Dai Antinarkotika terobosan efektif beri pencerahan massa

    BNN: Tim Dai Antinarkotika terobosan efektif beri pencerahan massa

    “Oleh karena itu, BNN terus mendorong langkah-langkah kolaboratif, termasuk pendekatan berbasis komunitas dalam upaya menurunkan angka prevalensi tersebut,”

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komisaris Jenderal Polisi Suyudi Ario Seto menilai Tim Dai Antinarkotika yang dibentuk oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bisa menjadi terobosan efektif dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat.

    Dalam audiensi dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah di Jakarta, Senin (22/10), dia mengungkapkan saat ini jumlah penyalahguna narkotika di Indonesia masih berada di angka yang mengkhawatirkan, yakni sekitar 3,3 juta jiwa.

    “Oleh karena itu, BNN terus mendorong langkah-langkah kolaboratif, termasuk pendekatan berbasis komunitas dalam upaya menurunkan angka prevalensi tersebut,” ucap Komjen Pol. Suyudi, seperti dikutip dari keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

    Ia menegaskan penanganan narkotika tidak bisa dilakukan sendiri oleh BNN. Untuk itu, BNN mengajak seluruh kementerian, lembaga, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama menghadapi persoalan yang mengancam generasi muda bangsa ini.

    Dengan kolaborasi yang solid dari seluruh komponen bangsa, Kepala BNN percaya Indonesia mampu menuntaskan persoalan narkotika dan melahirkan generasi Bersinar (Bersih Narkoba) yang menjadi pilar Indonesia Emas 2045.

    Dirinya pun menyampaikan apresiasi atas komitmen dan peran aktif Muhammadiyah dalam mendukung program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), khususnya dalam bidang pencegahan, salah satunya melalui pembentukan Tim Dai Antinarkotika.

    Lebih lanjut, Suyudi berharap langkah Muhammadiyah dapat menjadi contoh bagi organisasi kemasyarakatan lainnya, khususnya ormas Islam, untuk turut berperan aktif dalam memerangi penyalahgunaan narkotika.

    Didampingi oleh para Pejabat Utama (PJU) BNN RI, audiensi dengan Ketum PP Muhammadiyah dilakukan oleh Kepala BNN RI guna memperkuat sinergi lintas sektor dalam upaya P4GN, setelah bersilaturahim dengan para ulama nasional.

    Dengan demikian, pertemuan itu menjadi ajang silaturahim sekaligus mempererat sinergi dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkotika di Indonesia.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perang Baru Trump Menggila, 40 Orang Tewas Diserang Pasukan AS

    Perang Baru Trump Menggila, 40 Orang Tewas Diserang Pasukan AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Donald Trump makin kencang menyerang kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba di wilayah perairan Karibia, dekat Venezuela. Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan serangan terbaru ke sebuah kapal angkutan pada Jumat (24/10) waktu setempat, telah menewaskan 6 orang.

    Dalam unggahan di akun X, Hegseth mengatakan ini adalah serangan pertama yang dilakukan pada malam hari. Adapun kapal yang diserang, menurut Hegseth, dioperasikan oleh geng Tren de Aragua.

    Hegseth tak memperinci bukti yang menunjukkan bahwa kapal tersebut mengangkut narkoba. Ia hanya membagikan video berdurasi 20 detik yang menunjukkan kapal tersebut di atas air sebelum diserang oleh proyektil dan peledak dari pasukan AS.

    Sejak September 2025, AS sudah melancarkan 10 operasi penyerangan ke kapal-kapal yang diduga membawa narkoba di Karibia dan Samudra Pasifik. Secara total, hampir 40 orang tewas dalam serangan bertubi-tubi AS, dikutip dari Reuters, Sabtu (25/10/2025)

    Pada Kamis (23/10), Trump mengatakan pemerintahannya berencana memberikan pengarahan kepada Kongres AS mengenai operasi melawan kartel narkoba.

    Trump menekankan meskipun ia tidak memerlukan deklarasi perang, operasi melawan kartel di darat akan menjadi prioritas berikutnya.

    Sebagai informasi, militer AS telah meningkatkan kehadirannya di Karibia, termasuk pengerahan kapal perusak berpeluru kendali, jet tempur F-35, kapal selam nuklir, dan ribuan pasukan.

    Serangan AS telah menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa pakar hukum dan anggota parlemen Demokrat, yang mempertanyakan apakah mereka mematuhi hukum perang.

    Pekan lalu, Reuters menjadi yang pertama melaporkan bahwa dua orang yang diduga sebagai pengedar narkoba selamat dari serangan militer AS di Karibia. Mereka diselamatkan dan dibawa ke kapal perang Angkatan Laut AS sebelum dipulangkan ke negara asal mereka, Kolombia dan Ekuador.

    Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah berulang kali menuduh bahwa AS berharap untuk menggulingkannya dari kekuasaan. Pada Agustus lalu, Washington menggandakan hadiahnya untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Maduro menjadi US$50 juta.

    Pemerintah AS menuduh Maduro memiliki hubungan dengan perdagangan narkoba dan kelompok kriminal. Hal ini dibantah Maduro.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pasukan AS Kembali Serang Kapal Narkoba Venezuela Kartel Tren de Aragua, 6 Orang Tewas

    Pasukan AS Kembali Serang Kapal Narkoba Venezuela Kartel Tren de Aragua, 6 Orang Tewas

    JAKARTA – Pasukan Amerika Serikat (AS) kembali melakukan serangan AS terhadap kapal yang diduga mengangkut narkoba. Serangan menewaskan enam tersangka “teroris narkotika” di Karibia.

    Hal ini disampaikan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth pada Jumat, 24 Oktober. Serangan ini merupakan operasi terbaru dalam kampanye antinarkoba Presiden Donald Trump di kawasan tersebut.

    Dalam unggahan di X seperti dikutip Reuters, Hegseth mengatakan ini adalah serangan pertama yang dilakukan pada malam hari sebagai bagian dari operasi yang dimulai pada September.

    Serangan tersebut terjadi pada malam hari dan kapal tersebut dioperasikan oleh kartel Tren de Aragua.

    Sebelumnya pada pertengahan Oktober, pasukan AS menyerang

    apal di lepas pantai Venezuela dan menewaskan enam tersangka pengedar narkoba.

    Dalam unggahan di Truth Social, Trump mengatakan serangan itu dilakukan terhadap organisasi teroris, tetapi dia tidak memberikan detail kelompok mana.

    “Intelijen mengonfirmasi bahwa kapal tersebut menyelundupkan narkotika dan terkait dengan jaringan teroris narkotika ilegal,” kata Trump, tanpa memberikan bukti dilansir Reuters, Rabu, 15 Oktober.

    Video berdurasi sekitar 30 detik yang diunggah Trump tampak memperlihatkan kapal yang sedang diam di perairan yang dihantam proyektil sebelum meledak.

    Serangan AS terhadap kapal yang diduga mengangkut narkoba di lepas pantai Venezuela

    Pentagon baru-baru ini mengungkapkan kepada Kongres, Trump menetapkan Amerika Serikat terlibat dalam “konflik bersenjata non-internasional” dengan kartel narkoba.

  • Trump Mendadak Berubah Gara-gara Nasihat Manusia Rp 2.600 Triliun

    Trump Mendadak Berubah Gara-gara Nasihat Manusia Rp 2.600 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden AS Donald Trump ternyata bisa berubah pikiran gara-gara omongan CEO Nvidia, Jensen Huang. Trump mengubah rencana awal untuk mengerahkan pasukan federal ke San Francisco.

    Dalam unggahan di Truth Social, Trump mengatakan pembatalan rencana ‘mengamankan’ San Francisco dilakukan setelah mendapat ‘nasihat’ dari beberapa orang. Di antaranya Huang, CEO Salesforce Marc Benioff, dan pihak-pihak ‘berpengaruh’ lainnya.

    Lebih lanjut, Trump mengatakan telah berbicara dengan Wali Kota San Francisco, Daniel Lurie, yang berasal dari Partai Demokrat. Menurut Trump, Lurie telah membuat peningkatan yang substansial untuk menumpas kriminalitas di wilayah pimpinannya.

    “Orang-orang hebat seperti Jensen Huang, Marc Benioff, dan lainnya mengatakan kepada saya bahwa masa depan San Francisco sangat baik,” tulis Trump, dikutip dari CNBC International, Jumat (24/10/2025).

    Keputusan Trump ini merupakan kemenangan politis bagi Lurie yang terpilih sebagai Wali Kota San Francisco untuk masa jabatan pertamanya.

    “Presiden [Trump] sudah memberi tahu saya soal pembatalan rencana untuk mengerahkan pasukan federal di San Francisco. Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem juga mengonfirmasinya dalam diskusi kami pagi ini,” kata Lurie, dikutip dari CNBC International.

    Nvidia menolak berkomentar soal diskusi via panggilan telepon yang terjadi antara Huang dan Trump.

    Huang merupakan salah satu bos raksasa teknologi yang dikenal makin dekat dengan Trump. Perusahaannya tumbuh pesat karena mampu menangkap peluang bisnis di tengah perkembangan teknologi AI. Forbes memprediksi kekayaannya saat ini mencapai US$158,2 miliar atau sekitar Rp2.600 triliun.

    Lurie merupakan kader Demokrat moderat. Ia telah mengambil pendekatan yang berbeda terhadap Trump dibandingkan pejabat California lainnya, seperti Anggota DPR Nancy Pelosi dan Gubernur Gavin Newsom, yang secara terbuka menyerang balik pemerintahan Trump. Sebaliknya, Lurie secara konsisten tidak menyebut nama Trump secara publik maupun pribadi ketika melontarkan kritik.

    Dalam pidatonya baru-baru ini tentang potensi penempatan pasukan federal, Lurie telah memuji kemajuan kota dalam pengembangan bisnis dan kejahatan, sering mengutip data yang menunjukkan warga San Francisco merasa kota ini berada di jalur yang benar.

    “Kami memiliki pekerjaan yang harus dilakukan, dan kami akan menyambut baik kemitraan berkelanjutan dengan FBI, DEA, ATF, dan Jaksa Agung AS untuk menyingkirkan narkoba dan pengedar narkoba dari jalanan kami, tetapi keberadaan militer dan penegakan hukum imigrasi yang dimiliterisasi di kota kami akan menghambat pemulihan kami,” kata Lurie.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cara Warga Ambeng-Ambeng Watangrejo Gresik Tangkal Narkoba dan Judol yang Kian Marak

    Cara Warga Ambeng-Ambeng Watangrejo Gresik Tangkal Narkoba dan Judol yang Kian Marak

    Gresik (beritajatim.com) – Maraknya penyalahgunaan narkoba dan judi online (judol) di tengah masyarakat membuat warga Desa Ambeng-Ambeng Watangrejo, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, bergerak cepat. Mereka menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) Gresik, serta aparat TNI dan Polri untuk melakukan sosialisasi bahaya narkoba dan judol.

    Langkah ini dilakukan untuk menekan penyebaran dua aktivitas ilegal tersebut yang dinilai semakin meresahkan, tak hanya di perkotaan, tetapi juga sudah merambah ke desa-desa.

    Sosialisasi diikuti oleh puluhan pemuda, tokoh masyarakat, ulama, dan perangkat desa. Mereka mendapat pembekalan mengenai jenis-jenis narkoba dan bentuk judi online yang sering menyasar generasi muda.

    Kepala Desa Ambeng-Ambeng Watangrejo, Fahrudin, mengatakan kegiatan ini menjadi langkah nyata pemerintah desa untuk melindungi warganya dari ancaman narkoba dan judol.

    “Selama ini penyalahgunaan narkoba sudah menyasar seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak muda. Kami tidak ingin generasi penerus rusak akibat terjerumus narkoba dan judol,” ujarnya, Jumat (24/10/2025).

    Sementara itu, Ketua Tim Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNN Gresik, Basuki Risdiyanto, mengungkapkan kelompok usia 15–35 tahun dan keluarga menjadi target utama para pengedar.

    “Jenis narkoba yang paling banyak dikonsumsi adalah ganja dan sabu. Termasuk yang sedang tren, pil double L jenis Y, yang sangat berbahaya dan patut diwaspadai,” jelasnya.

    Dari sisi penegakan hukum, Kapolsek Duduksampeyan AKP Hendrawan menyoroti maraknya aplikasi judi online yang mudah diakses lewat ponsel.

    “Jangan sekali-sekali mendownload aplikasi tersebut. Jika sudah dibuka, dipastikan akan terpantau oleh tim cyber Polda Jatim,” tegasnya.

    Salah satu warga, Umar Tajuddin, mengapresiasi langkah pemerintah desa dan aparat terkait yang melibatkan masyarakat secara langsung dalam sosialisasi ini.

    “Kalau bisa kegiatan seperti ini dilakukan secara berkelanjutan, supaya kami bisa terus update mengenai bahaya narkoba jenis baru dan aplikasi judol yang sering berkedok permainan,” pungkasnya. [dny/kun]