Kasus: Narkoba

  • Tidak Terima Difitnah, Warga Balas Klumprik Aniaya dan Ancam Temannya dengan Celurit

    Tidak Terima Difitnah, Warga Balas Klumprik Aniaya dan Ancam Temannya dengan Celurit

    Surabaya (beritajatim.com) – Tidak terima difitnah sebagai pecandu narkoba, TP (30) warga Balas Klumprik tega menganiaya temannya sendiri, Selasa (27/08/2024) kemarin. Selain menganiaya, TP juga sempat mengancam korban Dimas dengan celurit.

    Kapolsek Lakarsantri, Kompol M Akhyar menceritakan, saat itu TP sudah dendam kesumat dengan Dimas. Dendam itu dilandasi oleh kabar burung yang mengatakan bahwa Dimas menyebarkan fitnah dan menuduh TP sebagai pecandu narkoba.

    Pucuk dicinta ulam pun tiba, keduanya berpapasan di pertigaan Lakarsantri-Driyorejo. Saat itu, Dimas sedang mencoba sepeda motor yang baru saja ia servis. TP yang kebetulan berada di depan bengkel las pertigaan tersebut langsung menghampiri Dimas. Dimas diseret hingga duduk di bangku depan bengkel las.

    “TP sempat cekcok dengan Dimas. Tidak berlangsung lama. Dimas langsung memanggil temannya berinisial A,” kata Akhyar, Jumat (13/09/2024).

    Sambil menunggu A datang, TP memukul bibir Dimas. Setelah A datang, mereka melakukan penganiayaan bersama-sama. Sampai akhirnya, TP mengambil celurit dan mengancam Dimas. Karena takut, Dimas langsung kabur dan melapor ke Polsek Lakarsantri.

    “Setelah menerima laporan. Anggota kami langsung melakukan penelusuran ke lokasi. Anggota sempat tidak menemui TP,” imbuh Akhyar.

    Setelah dicari beberapa saat, TP akhirnya diamankan oleh petugas kepolisian setelah pulang dari pelariannya. Saat ini petugas kepolisian masih mencari teman TP berinisial A.

    “Saat ini kami masih memburu 1 pelaku lainnya. Semoga tertangkap,” pungkas Akhyar. (ang/ian)

  • Sempat Kabur ke Bogor, Residivis Curanmor Surabaya Ditangkap Polisi

    Sempat Kabur ke Bogor, Residivis Curanmor Surabaya Ditangkap Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – Sempat kabur ke kota Bogor, Residivis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) Surabaya diamankan  oleh polisi di Jalan Pogot, Selasa (10/09/2024) kemarin.

    Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Aris Purwanto mengatakan pelaku berinisial RA (33) asal Sampang, Madura. Penangkapan terhadao RA merupakan hasil pengembangan dari tersangka TA yang sebelumnya sudah diamankan petugas kepolisian.

    “Mereka adalah komplotan yang sudah melakukan pencurian kendaraan bermotor sebanyak 2 kali,” kata Aris, Jumat (13/09/2024).

    Dalam melakukan aksinya, RA berperan sebagai pengamat situasi saat TA melakukan pencurian motor di Wonokromo dan Tandes. Saat berhasil menggondol motor curian, RA lantas menjualnya ke penadah di Madura. Saat ini polisi masih mengejar penadah motor yang sudah ditetapkan buron.

    “Dalam melakukan aksinya komplotan ini membawa airsoftgun sebagai alat untuk berjaga-jaga apabila ketahuan,” imbuh Aris.

    Dari catatan kepolisian, RA ternyata sudah 3 kali masuk penjara. Ia pernah dipenjara pada tahun 2014-2017 di Polres Pelabuhan Tanjung Perak karena kepemilikan narkoba. lalu pada tahun 2021-2022 ia kembali ditahan di Polrestabes Surabaya karena Jambret dan kembali ditahan Polrestabes Surabaya pada tahun 2022-2023 karena kasus curanmor.

    “Kami sudah amankan berbagai bukti seperti kunci T, airsoftgun beserta peluru, sepeda motor sarana dan kunci magnet,” pungkas Aris.

    Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, RA dijerat dengan pas 363 KUHP dengan ancaman pidana maksimal 7 tahun kurungan penjara. (ang/ted)

  • Kawanan Sopir Truk Asik Pesta Sabu di Ruas Tol Kebomas Gresik, 1 Ditangkap

    Kawanan Sopir Truk Asik Pesta Sabu di Ruas Tol Kebomas Gresik, 1 Ditangkap

    Surabaya (beritajatim.com) – 3 sopir truk berhenti di ruas Tol Kebomas arah Romokalisari, atau KM 16+600/B, Kabupaten Gresik digerebek polisi Sat PJR Ditlantas Polda Jawa Timur, ketika asik pesta sabu dalam kabin.

    Penggerebekan itu dilakukan, Kamis (12/9/2024), pukul 11.00 WIB. Dari 3 orang tersebut; 1 berhasil dibekuk 2 kabur dan masih dilakukan pengejaran.

    Kasat PJR Ditlantas Polda Jawa Timr, AKBP Imet Chaerudin mengatakan, penggerebekan bermula saat personel berpatroli dan menemukan 3 kendaraan truk tronton yang parkir mencurigakan.

    “Semula truck teronton nopol F 9424 FC dengan posisi parkir di bahu jalan dan karena mencurigakan, kaca samping tertutup rapat dan ditutupi kain baju, serta terlihat aktivitas 3 orang yang tidak wajar,” ungkap Imet Chaerudin, Kamis (12/9).

    Polisi Tangkap Sopir pesta narkoba

    Dari situ, kata Imet, kabin truck tronton dilakukan pemeriksaan oleh PJR. Serta didapati tiga orang (sopir) yang tengah mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu.

    “3 orang laki laki didapati sedang mengkonsumsi narkoba jenis sabu dengan alat hisap rakitan atau bong,” jelas dia.

    Imet menjelaskan saat digrebek 2 orang berhasil kabur melarikan diri dari pintu samping truk dan 1 sopir lain ditangkap. Ditemukan sejumlah barang bukti tiga poket sabu sisa 0,2 gram, 1 pipet dan 2 hp.

    “2 orang diantaranya membuka pintu sebelah kiri dan melarikan diri menyebrang jalan. Sedangkan 1 orang berhasil diamankan dan diborgol,” papar Imet.

    Setelah ditangkap, seorang sopir truck bernama Dedy Ichwanto [48] asal Kabupaten Rembang ini dilakukan pemeriksaan di Mapolsek Gresik Kota, sedang 2 sopir lain masih dilakukan pengejaran.

    “2 orang sopir kabur masih dilakukan pengejaran, dan perkara kini dilimpahkan ke Mapolres Gresik,” tutup Imet.

    Diketahui, 3 kendaraan truck tronton milik 3 sopir pesta sabu di ruas tol Kebomas arah Romokalisari itu kini diamankan. Diantaranya ada truck tronton nopol F 9424 FC, truck tronton wing box nopol B 9634 HA, serta truk tronton wing box nopol BA 8382 KU. (ted)

  • Granat Meledak Dekat Kantor Polisi di Kolombia, 11 Orang Terluka

    Granat Meledak Dekat Kantor Polisi di Kolombia, 11 Orang Terluka

    Jakarta

    Sebuah granat meledak di dekat kantor polisi di Bogota, Kolombia, Amerika Selatan. Akhirnya 10 orang terluka, dan 1 lainnya mengalami luka serius.

    Dilansir AFP, Kamis (12/9/2024), granat itu dilempar orang tak dikenal (OTK). Orang itu lalu melarikan diri, kata wali kota Carlos Fernando Galan kepada wartawan pada dini hari.

    Ledakan itu melukai dua petugas polisi dan delapan orang lainnya, katanya. Salah satu yang terluka, seorang wanita, berada dalam kondisi serius, kata komandan polisi Jose Gualdron.

    Galan mengatakan serangan itu kemungkinan merupakan pembalasan atas sekitar 90 penangkapan yang dilakukan di daerah itu belakangan ini. Adapun penangkapan itu adalah operasi yang menargetkan kelompok kriminal yang terlibat dalam pemerasan dan perdagangan narkoba.

    Kennedy adalah rumah bagi geng “Tren de Aragua” Venezuela yang ditakuti serta beberapa geng lokal.

    Lalu pada Selasa, sebuah serangan dengan bahan peledak di kotamadya pesisir Timbiqui melukai delapan orang dan menghancurkan tiga rumah, menurut pihak berwenang.

    Timbiqui berada di departemen Cauca di wilayah penghasil koka utama di barat daya produsen kokain terbesar di dunia.

    (azh/azh)

  • Polres Mojokerto Kota Gelar Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2024

    Polres Mojokerto Kota Gelar Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2024

    Mojokerto (beritajatim.com) – Polres Mojokerto Kota menggelar Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2024. Operasi ini untuk mendukung program pemerintah mewujudkan Jawa Timur yang bersih dari narkoba serta menciptakan kondisi yang kondusif selama pelaksanaan Pemilu Serentak Tahun 2024,

    Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Daniel S Marunduri mengatakan, operasi tersebut sebagai langkah strategis menekan peredaran narkoba di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota.

    “Tujuan utamanya untuk menciptakan wilayah hukum Polres Mojokerto Kota bebas dari narkoba dan obat-obatan terlarang lainnya,” ungkapnya, Rabu (11/9/2024).

    Kapolres berharap dengan Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2024 tersebut jumlah pengguna dan pengedar narkoba di wilayah hukum Polres Mojokerto dapat ditekan secara signifikan. Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2024 akan berlangsung selama 12 hari, mulai 11 hingga 22 September 2024 mendatang.

    “Dengan menyasar berbagai target, mulai dari bandar, produsen, pengecer, kurir, hingga pengguna narkoba. Operasi juga akan fokus pada tempat-tempat yang diduga menjadi lokasi transaksi narkoba. Targetnya menciptakan kondisi yang aman dan nyaman bagi masyarakat jelang pelaksanaan Pemilu Serentak 2024,” katanya. [tin/beq]

  • Polres Malang Mendadak Tes Urine Semua Personel

    Polres Malang Mendadak Tes Urine Semua Personel

    Malang (beritajatim.com) – Kepolisian Resor Malang melaksanakan pemeriksaan tes urine mendadak terhadap puluhan personel usai apel pagi, Selasa (10/9/2024). Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam memerangi penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang di lingkungan kepolisian.

    Pemeriksaan tes urine dipimpin langsung oleh Wakapolres Malang, Kompol Imam Mustolih, yang didampingi oleh pejabat utama Polres Malang dan diawasi oleh Seksi Profesi dan Pengamanan (Sipropam) Polres Malang. Kegiatan ini juga melibatkan Tim Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polres Malang.

    Kasihumas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto, menjelaskan, pemeriksaan dilakukan secara mendadak untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan personel.

    “Pemeriksaan tes urine ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memastikan bahwa seluruh anggota Polres Malang bebas dari pengaruh narkoba dan zat terlarang lainnya,” ungkap Dadang saat ditemui di Polres Malang, Selasa (10/9/2024).

    Menurut Dadang, tujuan dari tes urine ini tidak hanya untuk pencegahan penyalahgunaan narkoba, tetapi juga menjaga kepercayaan publik terhadap kepolisian.

    Dalam kegiatan tersdebut, sebanyak 22 personel mengikuti tes urine secara acak, dan hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada satu pun personel yang terlibat narkoba alias zero. Tes urine yang dilakukan secara mendadak ini menunjukkan bahwa seluruh anggota Polres Malang tetap bersih dari narkoba, membuktikan komitmen mereka terhadap tugas dan etika profesi.

    “Kami ingin memastikan bahwa setiap anggota menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, menjaga integritas, dan profesionalisme,” tambahnya.

    Kepolisian Resor Malang melaksanakan pemeriksaan tes urine mendadak terhadap puluhan personel usai apel pagi, Selasa (10/9/2024).

    Dadang juga menekankan, kegiatan pemeriksaan ini akan dilakukan secara rutin dan tanpa pemberitahuan sebelumnya. Langkah ini diambil untuk mencegah penyalahgunaan narkoba dan menjaga citra positif kepolisian di mata masyarakat.

    Pemeriksaan tes urine ini merupakan bagian dari upaya Polres Malang untuk memastikan kualitas dan kredibilitas personel dalam menjalankan tugas sebagai pelayan dan penegak hukum, serta sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap masyarakat. (yog/but)

  • Polres Gresik Gelar Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2024, Fokus di Lima Kecamatan

    Polres Gresik Gelar Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2024, Fokus di Lima Kecamatan

    Gresik (beritajatim.com) – Dalam upaya memberantas peredaran narkoba di wilayah Gresik, Polres Gresik menggelar Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2024. Operasi besar-besaran ini melibatkan 90 personel gabungan yang akan berlangsung selama 12 hari, mulai 11 hingga 22 September 2024.

    Operasi ini menargetkan pengguna dan pengedar narkoba, serta lokasi-lokasi yang dikenal sebagai pusat penyalahgunaan narkotika. Kapolres Gresik AKBP Arief Kurniawan menegaskan bahwa operasi ini akan difokuskan di lima kecamatan yang teridentifikasi sebagai hotspot narkoba, yakni Kecamatan Gresik, Kebomas, Driyorejo, Menganti, dan Wringinanom.

    “Ada lima kecamatan yang teridentifikasi menjadi hotspot narkoba. Daerah ini nantinya menjadi fokus kami dalam Operasi Tumpas Narkoba Semeru,” ujar AKBP Arief Kurniawan, Senin (9/9/2024).

    Kapolres menambahkan, tujuan utama operasi ini adalah untuk menciptakan Gresik yang bebas narkoba serta mengurangi pasokan dan permintaan narkotika di masyarakat. Selain itu, operasi ini juga mendukung upaya pemerintah dalam memerangi penyalahgunaan narkoba guna menjamin lingkungan yang aman menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada).

    Kasat Resnarkoba Polres Gresik, Iptu Joko Suprianto, menyatakan bahwa operasi ini akan menerapkan berbagai strategi penegakan hukum, termasuk penggerebekan, penyisiran, pengumpulan informasi, dan pengawasan untuk mengidentifikasi target-target baru.

    “Dengan pendekatan multi-faceted, kami bertujuan untuk membongkar jaringan narkoba dan menciptakan komunitas yang lebih sehat dan aman,” kata Iptu Joko Suprianto.

    Melalui Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2024, Polres Gresik berkomitmen untuk memperkuat upaya pemberantasan narkoba dan memastikan Gresik menjadi wilayah yang lebih aman dari ancaman narkotika. [dny/beq]

  • Paus Fransiskus Beri Bantuan Alat Medis saat ke Vanimo Papua Nugini

    Paus Fransiskus Beri Bantuan Alat Medis saat ke Vanimo Papua Nugini

    Jakarta

    Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, berkunjung ke salah satu daerah terpencil, Vanimo, di Papua Nugini. Dalam kunjungan itu, Paus Fransiskus mengirimkan perlengkapan medis dan bantuan lainnya.

    Dilansir Reuters, Minggu (8/9/2024), Paus Fransiskus menempuh perjalanan sejauh 1.000 km (620 mil) menggunakan pesawat kargo C-130 yang disediakan oleh Angkatan Udara Kerajaan Australia. Paus Fransiskus tiba bersama rombongan kecil di Vanimo, sebuah kota kecil berpenduduk sekitar 12.000 orang di sudut barat laut pulau utama PNG, tanpa air bersih dan listrik yang langka.

    Paus Fransiskus yang berusia 87 tahun itu membawa ratusan kilogram barang untuk membantu mendukung penduduk setempat. Hal itu disampaikan juru bicara Vatikan Matteo Bruni.

    Bruni mengatakan barang-barang itu termasuk berbagai obat-obatan, pakaian, mainan dan alat musik untuk anak-anak sekolah.

    Paus Fransiskus mengunjungi negara dengan 600 pulau tersebut sebagai bagian dari lawatannya selama 12 hari ke empat negara di Asia Tenggara dan Oseania, yang merupakan lawatan terpanjang selama 11 tahun masa kepausannya.

    Dia datang ke Vanimo atas undangan para misionaris lokal dari Institut Katolik Inkarnate Word. Paus Fransiskus memuji keindahan alam Vanimo.

    “Anda melakukan sesuatu yang indah, dan penting bagi Anda untuk tidak ditinggalkan sendirian,” kata Fransiskus kepada kerumunan orang, yang diperkirakan oleh Vatikan berjumlah 20.000 orang, yang terdiri dari para misionaris dan umat Katolik dari Vanimo dalam sebuah pertemuan di luar paroki katedral berpanel kayu berlantai satu di kota itu.

    Di Vanimo, Paus meminta umat Katolik setempat untuk bekerja “mengakhiri perilaku yang merusak seperti kekerasan, perselingkuhan, eksploitasi, penyalahgunaan alkohol dan narkoba, kejahatan yang memenjarakan dan merampas kebahagiaan begitu banyak saudara dan saudari kita,” ujarnya.

    Pendeta Tomas Ravaioli, salah seorang misionaris, mengatakan ia tidak percaya Paus benar-benar datang ke Vanimo.

    “Ia menepati janjinya untuk datang,” kata pendeta itu. “Kami tidak percaya. Di usianya sekarang, ia telah melakukan upaya yang sangat besar,” kata Ravaioli.

    Sebelum menuju Vanimo, Paus Fransiskus memimpin Misa pada hari Minggu dengan sekitar 35.000 orang di sebuah tempat olahraga di Port Moresby, ibu kota negara tersebut. Ia memberi tahu penduduk setempat bahwa meskipun mereka mungkin berpikir bahwa mereka tinggal di “tanah yang jauh dan terpencil”, Tuhan dekat dengan mereka.

    Paus akan kembali ke Port Moresby pada Minggu malam setelah menghabiskan sekitar dua setengah jam di Vanimo. Dalam perjalanan pulang pergi, Paus akan terbang sekitar 2.000 km (1.200 mil) selama sekitar empat jam.

    Paus Fransiskus akan mengunjungi PNG hingga hari Senin sebagai bagian dari lawatannya yang pertama kali mencakup kunjungan ke Indonesia. Ia akan melanjutkan perjalanan ke Timor Timur, lalu Singapura sebelum kembali ke Roma pada tanggal 13 September.

    (yld/idn)

  • Penahanan Bos Telegram Picu Debat Soal Kebebasan di Medsos

    Penahanan Bos Telegram Picu Debat Soal Kebebasan di Medsos

    Paris

    Apa yang harus dilakukan terhadap platform media sosial yang tidak mematuhi pihak berwenang dalam memerangi konten berbahaya? Pertanyaan itu menjadi inti perdebatan yang dipicu oleh penangkapan dan penyelidikan CEO Telegram Pavel Durov di Prancis.

    “Ini tentang apa yang dilakukan negara-negara anggota Uni Eropa dan UE, atau negara-negara demokrasi lainnya, terhadap platform yang tidak mematuhi aturan dan menolak memberikan informasi kepada pihak berwenang,” kata Julian Jaursch, seorang pakar regulasi platform di lembaga think tank Interface yang berbasis di Berlin, kepada DW.

    Durov ditahan pada 24 Agustus di bandara Le Bourget, Paris, setelah tiba dengan jet pribadinya dari Azerbaijan.

    Setelah lebih dari 80 jam dalam tahanan polisi, dia dibebaskan dan secara resmi diselidiki karena membiarkan konten berbahaya menyebar di jaringannya.

    Sejak penangkapannya, para pendukung Durov, termasuk multimiliarder Elon Musk, mengutuk tindakan otoritas Prancis sebagai langkah penyensoran. Pemerintah di Paris telah membantah tuduhan ini, dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron menulis di X bahwa penangkapan itu “sama sekali bukan keputusan politik.”

    Namun, para pendukung hak digital mengatakan kepada DW bahwa tindakan otoritas Prancis itu terasa meresahkan, dan memperingatkan bahwa kasus tersebut dapat menjadi preseden bagi negara-negara lain untuk memaksa jejaring sosial mematuhi permintaan politik atau bahkan melanggar hukum.

    “Hal itu juga dapat menyebabkan media sosial dan platform komunikasi lain mengadopsi langkah-langkah moderasi konten yang lebih ketat yang dapat mengarah pada penyensoran,” Natalia Krapiva, penasihat hukum-teknologi senior di kelompok hak digital Access Now, mengatakan kepada DW.

    Alat pro-demokrasi dan surga kriminal

    Telegram, berbeda dengan raksasa media sosial lainnya, dikenal karena tidak ikut campur memoderasi konten. Kebebasan ini menjadikan Telegram sebagai instrumen utama bagi para aktivis pro-demokrasi dari Iran hingga Hong Kong untuk mengorganisir protes.

    Namun, Telegram juga menjadi tempat berlindung bagi para ekstremis dan penganut teori konspirasi, serta kelompok kriminal di dunia maya. Pihak berwenang Prancis mulai menyelidiki Telegram setelah perusahaan tersebut mengabaikan sebagian besar permintaan untuk bekerja sama dalam menuntut kejahatan yang dilakukan via Telegram, tulis kantor kejaksaan Paris menjelaskan dalam sebuah pernyataan pers.

    Ketika pihak berwenang Prancis membebaskan Durov dari tahanan, mereka mengumumkan bahwa dia diselidiki atas serangkaian kejahatan. Kejahatan tersebut termasuk dugaan keterlibatan dalam menjalankan platform daring yang memfasilitasi transaksi ilegal, menyebarkan materi yang menggambarkan kekerasan seksual terhadap anak-anak, meningkatkan perdagangan narkoba, penipuan, dan menyediakan layanan pesan terenkripsi tanpa lisensi.

    Menanggapi hal tersebut, salah satu pengacara Durov mengatakan kepada wartawan bahwa “sangat tidak masuk akal untuk berpikir bahwa pemilik jejaring sosial dapat terlibat dalam tindakan kriminal yang tidak menyangkut dirinya, baik secara langsung maupun tidak langsung.”

    Langkah lanjutan di Prancis dan Uni Eropa

    Dalam sistem peradilan Prancis, penyelidikan formal merupakan prasyarat agar suatu kasus dapat dibawa ke pengadilan, tetapi tidak menjamin bahwa persidangan akan berlangsung. Jika pihak berwenang memutuskan bahwa tidak ada cukup bukti, kasus tersebut dapat dibatalkan sebelum persidangan.

    Untuk sementara waktu, Durov tidak diizinkan meninggalkan Prancis. Dia harus melapor ke polisi dua kali seminggu, menurut pernyataan jaksa penuntut.

    Seiring dengan semakin gencarnya investigasi di Prancis, perhatian juga beralih ke Uni Eropa, yang memimpin upaya untuk mengatur platform daring di 27 negara anggota.

    Pada akhir tahun 2022, Uni Eropa mengesahkan Undang-Undang Layanan Digital, DSA, kerangka regulasi menyeluruh yang dirancang untuk meminta pertanggungjawaban perusahaan media sosial atas apa yang terjadi di platform mereka.

    Jan Penfrat, penasihat kebijakan senior di organisasi hak digital EDRi yang berbasis di Brussels, menekankan perlunya Uni Eropa untuk menegakkan DSA dan menangani peran Telegram.

    “Dengan semua mata tertuju pada Telegram dan situasi di Prancis, otoritas Uni Eropa perlu bertindak sekarang,” kata Penfrat kepada DW. “Jika tidak, orang-orang akan mulai melihat DSA sebagai macan kertas.”

    Pertanyaan utama berkisar pada jumlah orang yang menggunakan Telegram di Uni Eropa. Di bawah DSA, platform dengan lebih dari 45 juta pengguna aktif dianggap sebagai “platform yang sangat besar” dan harus mematuhi peraturan yang lebih ketat. Pada bulan Februari, Telegram melaporkan bahwa mereka memiliki 41 juta pengguna di Uni Eropa.

    Uni Eropa kini tengah menyelidiki apakah Telegram memberikan angka pengguna yang tidak akurat. Jika pihak berwenang menemukan bahwa perusahaan tersebut telah mengecilkan keberadaannya, Telegram dapat menghadapi berbagai tindakan dan hukuman.

    “DSA masih baru dan banyak alatnya yang belum diuji, tetapi DSA mencakup beberapa tindakan untuk memaksa Telegram agar bekerja sama lebih baik dengan pihak berwenang,” kata Penfrat kepada DW. “Telegram akan menguji DSA dalam salah satu ujian besar pertamanya.”

    (rzn/hp)

    (nvc/nvc)

  • KKP Buru 3 WNI Pemodal Penyelundup Benur Lobster

    KKP Buru 3 WNI Pemodal Penyelundup Benur Lobster

    Jakarta

    Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mengejar aktor dibalik penyelundupan benih bening lobster (BBL). Saat ini KKP tengah memburu pemodal yang melanggengkan aktivitas ilegal tersebut.

    Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pung Nugroho Saksono mengatakan pihaknya telah memanggil dua-tiga orang warga Indonesia yang mendukung kegiatan ilegal itu, tapi tidak datang. Bahkan ketiga orang tersebut telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

    Dia menegaskan orang yang masuk dalam DPO itu bukanlah kalangan pejabat, hanya orang yang banyak uang untuk melancarkan aksinya. Dia bilang pemodal ini mengucurkan uang dan menyuruh orang lain untuk melaksanakan aktivitas ilegal tersebut.

    “(Pemodal BBL) WNI, nggak ada (pejabat). (Konglomerat?) Nggak juga, cuma ya duitnya banyak. Sudah kita panggil, nggak datang, kita DPO. Ya, 2-3 kita DPO,” kata pria yang akrab disapa Ipunk saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2024).

    Rencananya, pemodal tersebut akan ditindaklanjuti dengan hukuman penjara minimal enam tahun penjara. Namun, Ipunk menilai hukuman apapun tidak menimbulkan efek jera.

    Menurutnya, penyelundupan benih lobster bak narkoba karena berkaitan dengan bisnis yang menguntungkan. Meski begitu, pihaknya terus bersinergi dengan aparat lain, seperti TNI AL, kepolisian, hingga Bea Cukai.

    “Ditangkap, dikejar, nanti diselidiki, dipenjara. Kalau ilegal bisa enam tahun di penjara. Kalau bikin jera ya mungkin ada yang nggak jera. Kita ibaratnya narkoba, ditembak mati, tapi nggak ada orang jera karena urusannya bisnis,” terangnya.

    Pada kesempatan yang sama, dia juga menjelaskan salah satu kendala yang dihadapi untuk memberantas aksi ilegal tersebut, yakni anggaran. Dia bilang anggaran saat ini terbatas dan masih kurang untuk menutupi biaya bahan bakar kapal. Untuk itu, dia mengajukan tambahan anggaran sebanyak Rp 1 triliun untuk tahun depan.
    Dia pun optimis dapat menangkap bandar penyelundupan BBL sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) lengser.

    “Salah satu (hambatan) dari anggaran masih kurang. Kita nggak bisa jajan BBM nih. Kita tetap berupaya dengan sinergi yang lain ketika kekosongan itu ada, aparat yang lain siap membantu kita juga bisa nggak berdiri sendiri, kan lautan luas. Bongkar (sebelum pemerintah baru?) Insya Allah,” tambahnya.

    Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menggagalkan penyelundupan benih bening lobster (BBL) atau benur mencapai 2,8 juta ekor. Nilai yang telah diselamatkan dari penggagalan penyelundupan itu mencapai Rp 368,6 miliar.

    Angka itu merupakan penggabungan pertama penggagalan yang dilakukan KKP bersinergi dengan aparat penegak hukum yakni dilakukan 24 kali di 11 lokasi. Jumlah benur yang digagalkan mencapai 2 juta benur.

    “Melalui sinergi ini KKP telah menggagalkan penyelundupan sebanyak 24 kali di 11 lokasi dengan total 2 juta BBL (yang digagalkan penyelundupannya) digalak-galakan senilai Rp 278,6 miliar,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (3/9/2024).

    (kil/kil)