Kasus: Narkoba

  • RSCM Ungkap Langkah Tepat Keluarga Bantu Sembuhkan Pecandu Judol

    RSCM Ungkap Langkah Tepat Keluarga Bantu Sembuhkan Pecandu Judol

    Jakarta, Beritasatu.com – RSCM menyatakan keluarga mempunyai peran penting dalam penanganan pasien judi online (judol). Salah satu upaya dalam penanganan kecanduan judol adalah deteksi dini oleh keluarga.

    RSCM juga menilai pihak keluarga pecandu judol harus mempertimbangkan pendekatan medis. Alasannya karena masalah kecanduan judol tidak berhenti saat utang atau masalah ekonomi pelaku terselesaikan.

    “Deteksi dini ini harus dilakukan, baik oleh anggota keluarga maupun tenaga kesehatan dan masyarakat sekitar. Segera mungkin harus dibawa untuk berobat. Jadi memang harus diobati. Bukan hanya dibayari utang oleh keluarga saja,” kata Psikiater Konsultan Adiksi dan Kepala Divisi Psikiatri RSCM dr Kristiana Siste Kurniasani kepada Beritasatu.com, Sabtu (9/11/2024).

    Kristiana menegaskan, kecanduan judol merupakan adiksi yang dapat merusak otak, sama seperti pecandu narkoba. Penanganannya pun harus melalui pendekatan medis.

    “Ini adalah salah satu kondisi medis yang harus diobati. Ini suatu adiksi, kecanduan yang melibatkan proses otak yang harus diobati. Orang tersebut mau berhenti tetapi otaknya belum sembuh. Jadi tidak bisa untuk berhenti. Dia akan mencari cara terus bagaimana bisa terlibat lagi,” jelasnya.

    “Dengan anggapan bahwa masalah itu selesai dengan dibayar utang. Tidak, justru perilaku judinya tidak akan selesai,” tambahnya.

    Kristiana membeberkan, dari 130 pasien yang saat ini dirawat di RSCM, mayoritas terlambat dideteksi keluarga. Mereka sudah mengeluarkan biaya cukup besar untuk menebus jaminan dan membayar utang.

    “Jadi dianggap selesai. Masalah selesai, tidak. Dari semua pasien yang ada, yang saya tangani di RSCM, itu karakter yang datang pasien-pasien tersebut memang dengan riwayat keluarga sudah habis-habisan membayari utang sebelumnya,” tutupnya.

  • RSCM Rawat Pasien Terkait Judi Online, Dokter: Gejalanya Mirip Pemakai Narkoba

    RSCM Rawat Pasien Terkait Judi Online, Dokter: Gejalanya Mirip Pemakai Narkoba

    Jakarta, Beritasatu.com – Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengungkap adanya pasien yang dirawat karena kecanduan judi online (judol). RSCM mencatat adanya pasien pecandu judi online di bangsal psikiatri sejak Januari 2024.

    Pihak rumah sakit mengungkap gejala dan terapi yang dilakukan mirip dengan penanganan pecandu narkoba. Salah satu kesamaan dari pecandu narkoba dan judol, yaitu kesulitan mengendalikan keinginan atau hasrat pada hal terlarang.

    “Kenapa? Karena craving atau keinginan yang sangat kuat untuk melakukan judi itu ada. Akibat dari kerusakan otak bagian depan. Jadi stop system di otak itu seperti tertekan atau rusak. Jadi tidak aktif lagi,” ujar Psikiater Konsultan Adiksi dan Kepala Divisi Psikiatri RSCM dr Kristiana Siste Kurniasani kepada Beritasatu.com, Sabtu (9/11/2024).

    Kristiana menekankan para pasien kecanduan judol mengalami kerusakan pada area otak yang sama dengan pecandu narkoba. Utamanya pada bagian stop system otak yang tidak berfungsi.

    Oleh karena itu, mereka tidak bisa mengambil keputusan yang tepat dalam keadaan sadar sekali pun. Selain itu, fungsi eksekutif, fungsi merencanakan, dan mengambil keputusan pada otak terganggu.

    “Orang tersebut tidak bisa mengendalikan perilakunya. Beda hal ketika seseorang itu sudah kalah berkali-kali harusnya bisa mengambil keputusan, saya harus berhenti saat ini dan tidak mengulang judi kembali,” beber Kristiana.

    RSCM menyebut sudah merawat sekitar 130 pasien yang terpapar judi online periode Januari-Juni 2024. Dari data itu, 40 pasien menjalani prosedur rawat inap, sedangkan para pecandu judol yang rawat jalan ada 90 orang.

    Kristiana menjelaskan untuk sembuh pasien rawat inap akan menjalani perawatan minimal satu bulan atau bahkan satu tahun lamanya. Sama seperti narkoba, meski sudah sembuh, tidak ada jaminan pasien tersebut tidak terjerumus lagi bermain judol.

    “Ini adalah adiksi. Adiksi adalah gangguan penyakit otak yang kronik yang sifatnya bisa berulang. Jadi bisa relapse, mengalami kekambuhan. Jadi bisa saja kambuh. Ini persis seperti gangguan penggunaan narkoba. Jadi bisa saja berulang,” jelasnya.

    Saat perawatan, Kristiana menambahkan, RSCM melakukan tata laksana komprehensif bagi pasien judi online, seperti cognitive behavioral therapy. Hal itu untuk menghilangkan pemikiran yang salah tentang kesempatan menang dalam judol.

    Selanjutnya, farmakoterapi, yakni pemberian obat-obatan karena adanya kerusakan otak bagian depan yang bertugas sebagai stop system (mengendalikan keinginan).

    “Craving atau keinginan yang sangat kuat untuk melakukan judi itu ada. Akibat dari kerusakan otak bagian depan. Jadi stop system pada otak itu seperti tertekan atau rusak. Jadi tidak aktif lagi,” ungkap Kristiana.

    “Tidak bisa mengambil keputusan yang tepat. Jadi fungsi eksekutif, fungsi merencanakan, dan mengambil keputusan pada otak juga terganggu,” tambahnya.

    Untuk menurunkan keinginan yang kuat dari pasien untuk tetap berjudi, RSCM melakukan Stimulasi Magnetik Transkanial (TMS), yakni mengalirkan gelombang elektromagnetik untuk menstimulus otak bagian depan.

    “Stop system tadi menjadi aktif dan kemudian bisa menurunkan craving. Jadi orang tersebut bisa mengendalikan keinginan untuk bermain judi,” pungkas Kristiana.

  • Ngeri 11 Mayat Dimutilasi di Truk Diduga Korban Kartel Narkoba di Meksiko

    Ngeri 11 Mayat Dimutilasi di Truk Diduga Korban Kartel Narkoba di Meksiko

    Jakarta

    Jaksa negara bagian Guerrero, Meksiko menyampaikan sebuah mobil pikap berisi 11 mayat yang diduga korban penculikan kartel narkoba ditemukan di jalan raya menuju Acapulco. 11 Korban sempat dilaporkan hilang bulan lalu.

    Para korban berusia antara 13 dan 53 tahun. Mereka adalah bagian dari kelompok yang terdiri dari 17 orang yang dilaporkan hilang beberapa hari lalu di Kota Chilapa.

    Dilansir AFP, Sabtu (9/11/2024), mereka dilaporkan sebagai pedagang keliling. Mayat mereka ditemukan pada Rabu malam di sebuah jalan di ibu kota Guerrero, Chilpancingo.

    Tubuh korban telah dipotong-potong, sehingga mempersulit upaya untuk mengidentifikasi mereka. Lokasi penemuan dekat bekas taman bermain tepi pantai bagi orang kaya dan terkenal yang kini dirusak oleh kekerasan kriminal.

    Diketahui Wali Kota Chilpancingo, Alejandro Arcos, dibunuh bulan lalu. Pembunuhan itu kurang dari seminggu Alejandro menjabat.

    Jaksa penuntut negara mengatakan korban terdiri dari dua wanita, empat anak di bawah umur, dan lima pria dewasa. Korban berasal dari komunitas Chautipan.

    Waktu tempuh dari Chautipan ke arah barat Chilpancingo, kurang lebih satu jam.

    Militer Buru Pelaku

    22 Oktober lalu, sepuluh korban dilaporkan menghilang. Sementara tujuh korban lainnya hilang empat hari kemudian ketika mereka mencari orang yang mereka cintai.

    Diketahui Guerrero telah mengalami pertumpahan darah selama bertahun-tahun yang terkait dengan perang wilayah antara kartel narkoba. Penduduk setempat sering terjebak di tengah-tengah konflik ini.

    Geng kriminal di Meksiko sering menggunakan apa yang disebut ‘elang’ yang mengidentifikasi dan mengejar orang asing di wilayah yang mereka kuasai.

    Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

  • Dua Pemuda ini Bawa Bungkus Mie Instan, Isinya Sabu 4,19 Gram

    Dua Pemuda ini Bawa Bungkus Mie Instan, Isinya Sabu 4,19 Gram

    Sumenep (beritajatim.com) – MFS (20), warga Desa Bakeong, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep dan ZM (21), warga Desa Cenlecen, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan dibekuk Satreskoba Polres Sumenep karena kedapatan membawa narkoba jenis sabu.

    “Kedua tersangka itu ditangkap di pinggir jalan Desa Pakondang, Kecamatan Rubaru, Sumenep. Barang bukti berupa sabu ini diletakkan di pinggir jalan,” kata Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, Sabtu (09/11/2024).

    Penangkapan tersangka berkat informasi dari masyarakat yang mencurigai tersangka kerap bertransaksi sabu. Setelah melakukan penyelidikan dan mendapat informasi valid, anggota Satreskoba melakukan penangkapan dua tersangka.

    Saat dilakukan penggeledahan terhadap MFS dan ZM, ditemukan 1 bungkus mie instan yang di dalamnya berisi 2 paket sabu yang diletakkan di pinggir jalan Desa Pakondang, Kecamatan Rubaru. “Waktu diinterogasi, tersangka ZM mengakui bahwa sabu itu miliknya. Menurut pengakuannya, dia baru membeli sabu itu di daerah Sokobanah Sampang,” terang Widiarti.

    Dari tangan tersangka, polisi menyita sejumlah barang bukti, diantaranya sabu seberat 4,19 gram. Sabu itu dimasukkan dalam dua plastik bening. Masing-masing dengan berat kotor 3,32 gram dan 0,87 gram. Dua plastik sabu itu dimasukkan ke dalam 1 bungkus plastik Indomie goreng.

    “Selain itu, juga ditemukan sobekan plastik warna hitam, sobekan lakban warna hitam, sobekan tisu warna putih, handphone dan sepeda motor,” papar Widiarti.

    Kedua tersangka berikut barang buktinya diamankan di kantor Satresnarkoba Polres Sumenep guna penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut. Kedua terlapor dijerat pasal Narkotika Golongan I jenis sabu, “Tersangka dijerat dengan pasal 114 ayat (1) subsider pasal 112 ayat (1) juncto pasal 132 ayat (1) Undang-Undang RI nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika,” terangnya. (tem/kun)

  • MPR: Setiap pemimpin harus punya tekad mempertahankan Pancasila

    MPR: Setiap pemimpin harus punya tekad mempertahankan Pancasila

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Ahmad Muzani menegaskan bahwa setiap pemimpin bangsa Indonesia harus memilik tekad besar untuk terus mempertahankan Pancasila.

    Dalam forum National Building Nation Conference 2024: Beyond Tomorrow-Shaping Indonesia’s Future 5.0 di Jakarta, Jumat (8/11), Muzani mengatakan sejak kemerdekaan sampai saat ini, Pancasila mempersatukan Indonesia dan tidak ada Pancasila tanpa Indonesia.

    “Jadi, upaya mempertahankan Pancasila harus menjadi tekad para pemimpin bangsa dan seluruh rakyat Indonesia,” ujar Muzani seperti dikutip dari keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Menurut Muzani, kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah memberikan semangat optimisme tinggi dalam mempertahankan Indonesia dan Pancasila.

    Baca juga: MPR: Pengamalan Pancasila oleh pemuda penting untuk Indonesia Emas

    Pada beberapa kesempatan berpidato, Presiden Prabowo telah bertekad dan mengingatkan para menterinya untuk selalu bekerja dengan mengutamakan kepentingan rakyat.

    Beberapa pidato dimaksud, yakni pada sidang pelantikan 20 Oktober 2024, retret kabinet di Magelang, dan sidang perdana Kabinet Merah Putih.

    Dalam pidatonya, Prabowo bertekad memerangi korupsi, narkoba, judi daring, dan lain-lain.

    Terbaru, Presiden Prabowo mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 47 yang isinya mengatur penghapusan utang rakyat berupa kredit macet di beberapa bank.

    “Saya terus terang bertanya kepada beliau, kenapa Pak Prabowo mengeluarkan aturan ini? Jawabannya sederhana, ini amanat Pancasila,” ucap Muzani.

    Baca juga: Wakil Ketua MPR: Pancasila harus diimplementasikan dalam kehidupan

    Muzani pun meyakini pernyataan Prabowo menggambarkan komitmen kuat untuk terus memperkuat Pancasila sebagai magnet persatuan bangsa.

    Di sisi lain, Muzani mengatakan program makan bergizi gratis yang akan digencarkan Presiden Prabowo telah menjadi harapan besar untuk Indonesia menjadi negara maju.

    Menurut ia, program tersebut akan memberikan insentif ekonomi bagi pedagang, peternak, nelayan, petani, dan seterusnya, sehingga terdapat kemungkinan pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    “Setelah kami hitung pertumbuhan ekonomi itu sangat memungkinkan untuk kita capai. Jika itu yang terjadi maka pergerakan ekonomi kita akan menjadi negara dengan pendapatan ekonomi tertinggi di dunia,” tutur Muzani.

    Baca juga: Penguatan Pancasila dalam Astacita jadi landasan pemersatu bangsa
    Baca juga: BPIP: Astacita merupakan aktualisasi demokrasi ekonomi Pancasila
    Baca juga: Prabowo: Pasal 33 UUD 1945 merupakan “blueprint” ekonomi Indonesia

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Sekjen Gerindra Ungkap Alasan Prabowo Hapus Hutang UMKM hingga Petani – Page 3

    Sekjen Gerindra Ungkap Alasan Prabowo Hapus Hutang UMKM hingga Petani – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengatakan, kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah memberikan semangat optimisme tinggi dalam mempertahankan Indonesia dan Pancasila. Muzani mencatat, di beberapa kesempatan pidatonya, Presiden Prabowo telah bertekad dan mengingatkan para menterinya untuk selalu bekerja dengan mengutamakan kepentingan rakyat. 

    “Kita telah mendengar pidato Pak Prabowo di sidang pelantikan 20 Oktober lalu, di Magelang, dan di sidang perdana Kabinet Merah Putih. Beliau bertekad memerangi korupsi, narkoba, judi online, dan lain-lain,” kata Muzani seperti dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (9/11/2024).

    Atas dasar semangat tersebut, lanjut Muzani, Prabow pun mengeluarkan kebijakan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 tahun 2024 tentang penghapusan utang petani, nelayan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan, Menengah (UMKM).

    “Kita saksikan beliau mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 tahun 2024 tentang penghapusan utang petani, nelayan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan, Menengah (UMKM) yang isinya mengatur penghapusan utang rakyat berupa kredit macet di bank-bank,” jelas Sekjen Partai Gerindra ini.

    Muzani mengaku, awalnya bertanya-tanya mengapa Presiden Prabowo keluarkan aturan tersebut. Dia pun kaget karena jawabannya sederhana tapi mempunyai arti mendalam.

    “Saya terus terang bertanya kepada beliau, kenapa Bapak mengeluarkan aturan ini? jawabannya sederhana, ini amanat Pancasila,” ungkap Muzani.

    Mendengar alasan itu, Muzani meyakini sebagai seorang presiden, Prabowo mempunyai komitmen untuk terus memperkuat Pancasila sebagai magnet persatuan bangsa. Ditambah lagi, program makan bergizi gratis telah menjadi harapan besar untuk Indonesia menjadi negara maju.

    “Program makan bergizi gratis menjadi sebuah harapan untuk bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang maju. Program ini akan memberikan isentif ekonomi bagi pedagang, peternak, nelayan, petani, dan seterusnya,” yakin dia.

    Muzani pun optimis, dengan semangat dan tekad Presiden Prabowo, pertumbuhan ekonomi 8% sangat memungkinkan untuk kita capai. 

    “Jika itu yang terjadi maka pergerakan ekonomi kita akan menjadi negara dengan pendapatan ekonomi tertinggi di dunia,” Muzani menandasi.

    Sebagai informasi, pernyataan Muzani disampaikan saat menjadi keynote speaker dalam forum “National Building Nation Conference 2024: Beyond Tomorrow-Shaping Indonesia’s Future 5.0 di Balai Sarbini, Jakarta, Jumat (9/11). 

    Dalam forum ini Muzani juga menegaskan yang mempersatukan Indonesia sejak kemerdekaan sampai saat ini adalah Pancasila.

  • Cerita di Balik Prabowo Terbitkan PP 47 Hapus Utang UMK-Nelayan – Page 3

    Cerita di Balik Prabowo Terbitkan PP 47 Hapus Utang UMK-Nelayan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyatakan, setiap pemimpin bangsa Indonesia harus memilik tekad besar untuk terus mempertahankan Pancasila, sebab Pancasila-lah yang menjadi pemersatu bangsa.

    “Jadi yang menyatukan kita sejak zaman kemerdekaan sampai sekarang itu karena Pancasila, dan tidak ada Pancasila tanpa Indonesia. Jadi upaya untuk mempertahankan Pancasila harus menjadi tekad para pemimpin bangsa dan seluruh rakyat Indonesia,” kata Muzani dalam keterangannya, Sabtu (9/11/2024).

    Menurut Muzani, kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah memberikan semangat optimisme tinggi dalam mempertahankan Indonesia dan Pancasila. Di beberapa kesempatan pidatonya Presiden Prabowo telah bertekad dan mengingatkan para menterinya untuk selalu bekerja dengan mengutamakan kepentingan rakyat.

    “Kita telah mendengar pidato Pak Prabowo di sidang pelantikan 20 Oktober lalu, di Magelang, dan di sidang perdana Kabinet Merah Putih. Beliau bertekad memerangi korupsi, narkoba, judi online, dan lain-lain,” kata Muzani.

    “Terakhir kita saksikan beliau mengeluarkan PP Nomor 47 yang isinya mengatur penghapusan utang rakyat berupa kredit macet di bank-bank. Saya terus terang bertanya kepada beliau, kenapa Bapak mengeluarkan aturan ini? Jawabannya sederhana, ini amanat Pancasila,” sambungnya.

  • Polda Lampung Gagalkan Penyelundupan 159 Kg Ganja di Pelabuhan Bakauheni

    Polda Lampung Gagalkan Penyelundupan 159 Kg Ganja di Pelabuhan Bakauheni

    Bandar Lampung, Beritasatu.com – Polda Lampung menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis ganja seberat 159 kilogram di Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung. Selain menyita barang bukti ganja seberat 159 kilogram, polisi juga menangkap dua warga Padang, Sumatera Barat, yang berperan sebagai kurir.

    Upaya penyelundupan 159 kilogram ganja ini berhasil digagalkan ketika polisi mencurigai sebuah minibus yang akan menyeberang ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni pada Minggu (3/11/2024) malam.

    Polisi kemudian melakukan pemeriksaan terhadap minibus dengan nomor polisi (Nopol) BA 1686 AAI yang kendarai dua orang pria. Saat melakukan pemeriksaan, polisi mendapati beberapa bungkusan plastik berukuran besar berisi 159 paket ganja seberat 159 kilogram.

    Selain menyita barang bukti 159 kilogram ganja, polisi juga mengamankan dua orang pria, warga Padang, Sumatera Barat yang berperan sebagai kurir pengirim paket ganja tersebut ke lokasi pemesan. Kedua pelaku yang ditangkap yakni Amin (28 tahun) dan Yulianto (28).

    Untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, kedua pelaku bersama barang bukti 159 kilogram ganja dan satu unit mobil minibus dibawa ke Polda Lampung.

    Dari hasil pemeriksaan polisi diketahui puluhan paket ganja seberat 159 kilogram asal Padang, Sumatera Barat, tersebut rencananya akan diselundupkan oleh kedua pelaku ke Tangerang, Banten.

    Kedua kurir tersebut mengaku telah melakukan pengiriman ganja sebanyak dua kali dengan imbalan sebesar Rp 25 juta.

    Direktur Direktorat Resnarkoba Polda Lampung Kombes Irfan Nurmansyah, mengatakan kedua pelaku membawa paket ganja dengan mengendarai mobil Toyota Calya dengan nomor polisi BA 1686 AAI.

    “Daun ganja kering itu telah dibungkus menjadi ratusan paket dan dilapisi lakban cokelat. Kemudian paket-paket tersebut dibungkus menggunakan plastik hitam hingga menjadi paket besar,” kata Irfan Nurmansyah di ruang kerjanya, Jumat (8/11/2024).

    Irfan menjelaskan, kedua pelaku yang ditangkap berperan hanya sebagai kurir alias pembawa barang.

    “Mereka hendak mengirimkan paket besar narkoba jenis ganja ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni,” ujar Irfan Nurmansyah.

    Irfan Nurmansyah mengungkapkan, saat ini pihaknya masih melakukan pengembangan penangkapan kedua pelaku untuk mengungkap pemesan dan bandar pemilik puluhan paket ganja yang dibawa kedua pelaku.

    “Saat ini kami masih terus melakukan pengembangan dan pendalaman untuk memburu pemesannya maupun bandar besar pemilik puluhan paket ganja yang dibawa para pelaku kurir,” ungkap Irfan Nurmansyah.

    Untuk pemeriksaan lebih lanjut, kedua pelaku saat ini ditahan di Polda Lampung. Kedua pelaku dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) subsider 112 ayat (2) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati.

  • Kapolri Curhat Institusi Bhayangkara Pernah Alami Kemerosotan – Page 3

    Kapolri Curhat Institusi Bhayangkara Pernah Alami Kemerosotan – Page 3

    Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan akan menyidak dan menindak tegas oknum kepolisian yang membantu peredaran narkoba dari lembaga pemasyarakatan (lapas).

    “Siapa pun yang terlibat akan kami tindak tegas, termasuk juga di dalam institusi Polri sendiri. Kami akan laksanakan sidak,” ujar Listyo dalam acara malam apresiasi dan pisah sambut komisioner Kompolnas periode 2024–2028 di Jakarta, Jumat (8/11/2024) malam.

    Listyo menargetkan Polri sebagai sektor pemimpin pemberantasan narkoba, baik dari kegiatan pencegahan hingga rehabilitasi.

    Terkait dengan rehabilitasi, ia mengatakan selalu mengajak setiap kabupaten dan provinsi agar memiliki lembaga untuk rehabilitasi. Listyo mengakui bahwa saat ini, lembaga yang menyediakan layanan untuk rehabilitasi masih terbatas.

    Di sisi lain, Listyo mengatakan terjadi kepadatan di lapas yang 52 persennya berasal dari pengguna narkoba dan pengedar.

    “Ini menjadi tantangan kami ke depan, apakah ini harus terus kami biarkan seperti ini atau melakukan perbaikan-perbaikan,” ucap dia yang dikutip dari Antara.

    Listyo mengatakan bahwa Polri memiliki tugas dari pencegahan sampai dengan penegakan hukum. Meskipun sudah menegakkan hukum dengan tegas, apabila pencegahan masih lemah, maka para pengguna narkoba tidak dapat dikurangi.

    “Peredarannya juga masih ada, maka akan sulit bagi kita untuk menyelamatkan generasi-generasi muda penerus bangsa,” tuturnya.

    Oleh karena itu, Kapolri Listyo menyatakan penting bagi Polri untuk bekerja sama dengan seluruh kementerian dan lembaga, khususnya Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, sebab sebagian besar pengendalian masalah narkoba berasal dari lapas.

    “Karena ada yang dihukum mati, ada yang dihukum seumur hidup, namun sampai sekarang sulit untuk melakukan eksekusi. Akhirnya, mereka melakukan kegiatan (transaksi) dari dalam lapas, bekerja sama dengan oknum,” ucap dia.

  • Kedaulatan Pangan, Bulog, dan Pelajaran dari TNI di NTB
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 November 2024

    Kedaulatan Pangan, Bulog, dan Pelajaran dari TNI di NTB Regional 9 November 2024

    Kedaulatan Pangan, Bulog, dan Pelajaran dari TNI di NTB
    Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.
    SALAH
    satu cita-cita Presiden Prabowo Subianto yang disebutkan secara eksplisit di dalam pidato pelantikannya sebagai Presiden terpilih 2024-2029 adalah
    Ketahanan Pangan
    .
    Namun, dari narasi penjelasan beliau,
    ketahanan pangan
    yang dimaksud adalah
    kedaulatan pangan
    (
    food sovereignty
    ), yang tidak hanya sekedar memenuhi syarat-syarat minimal ketahanan pangan versi Bank Dunia, misalnya
    Availability, Access, Healthy
    , dan
    Stability.
    Artinya, Prabowo menginginkan Indonesia tidak sekadar berkecukupan pangan, tapi juga menghasilkan pangan sendiri (
    self-sufficient
    ), baik untuk dikonsumsi sendiri maupun untuk dijadikan komoditas ekspor jika produksi domestik mengalami surplus.
    Secara strategis maupun teknis, tentu urusannya tidak semudah menarasikan cita-cita tersebut, lalu membacanya di dalam pidato-pidato kenegaraan.
    Secara strategis, urusan pangan tentu harus ditempatkan tidak saja pada ranah ketahanan, tapi juga pada ranah lebih luas, yakni ranah keamanan dan pertahanan.
    Perut yang lapar, dalam konteks peperangan, misalnya, adalah kekalahan yang sangat telak dihadapan lawan yang berkecukupan pangan.
    Sehingga cukup bisa dipahami mengapa kemudian urusan ketahanan dan keamanan pangan (
    food resilience and food security
    ) diletakkan di bawah koordinasi Kementerian Pertahanan, sejak Prabowo menduduki posisi tersebut.
    Keputusan tersebut tentu sangat bisa dipahami mengingat betapa signifikan dan krusialnya urusan perut, sebelum kita berbicara urusan-urusan lainnya.
    Perut yang lapar, bukan saja akan menyebabkan kekalahan di dalam pertandingan dan pertempuran, tapi juga akan menghambat perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM/
    Human Resources
    ), yang kemudian akan menghalangi lahirnya temuan-temuan dan kreatifitas-kreatifitas teknologis, yang akan menguatkan bangsa dan negara kita di kemudian hari.
    Perut yang lapar akan membuat bangsa ini menjadi penghamba kepada negara-negara besar lainnya, hanya karena ingin menyelesaikan urusan perut sendiri.
    Namun lagi-lagi secara teknis, dalam praktiknya pemerintah yang belum terbiasa melakukan aktifitas ekonomi produktif cenderung akan “keteteran” menjalankannya.
    Sebagaimana telah disaksikan, program
    food estate
    pada ujungnya terlantar. Padalah
    food estate
    adalah program strategis yang bisa menjawab berbagai persoalan rendahnya kapasitas produksi pangan nasional. Secara konsepsional dan strategis, memang itulah peruntukan
    food estate
    .
    Nah, karena terkait dengan urusan pertahanan, Kementerian Pertahanan tentu bisa memberikan tanggung jawab khusus tersebut kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai tugas tambahan dalam rangka mendukung tugas utama yang terkait dengan pertahanan nasional.
    Secara teoritik, terkait dengan relasi sipil-militer, misalnya, tugas-tugas nonkombatan juga acap kali memang diserahkan kepada militer.
    Beberapa di antaranya seperti pembasmian ancaman kartel narkoba, pertolongan pertama korban bencana alam, fasilitator program-program sosial kemanusiaan, fasilitator program pendidikan di daerah-daerah tertinggal, dan sejenisnya.
    Hal itu sangat bisa dilakukan karena militer memiliki rantai struktural dan komando yang sangat luas, nyaris menyerupai rantai organisasi pemerintahan sipil dan kepolisian.
    Sehingga untuk program-program tertentu, yang secara strategis masuk ke dalam urusan pertahanan dan ketahanan nasional, struktur-struktur tersebut bisa dimanfaatkan, selama diatur secara spesifik dengan kepastian akuntabilitas yang juga spesifik dan jelas pula.
    Pun secara reputasional, militer, dalam hal ini TNI, memiliki tingkat akseptabilitas yang tinggi di mata masyarakat banyak.
    Nyatanya selama ini memang TNI adalah salah satu institusi negara yang memiliki tingkat “approval rating” paling tinggi di satu sisi dan masih sangat dihormati oleh hampir semua elemen masyarakat di sisi lain.
    Sehingga, keunggulan reputasional tersebut semestinya bisa menjadi modal awal bagi TNI untuk mendulang keberhasilan dalam menjalankan program-program ketahanan dan kedaulatan pangan di seluruh Indonesia di kemudian hari.
    Urusan pertama terkait dengan kedaulatan pangan yang harus dilakukan, terutama oleh TNI, jika kewenangan urusan kedaulatan pangan diserahkan kepada TNI sepenuhnya, adalah dari sisi produksi.
    Dalam hal ini, secara spesifik tentu tidak melulu soal penguasaan lahan tersendiri yang luas untuk berproduksi.
    Perkara peningkatan produksi tidak melulu soal di mana lahannya dan bagaimana proses pengalihan lahan tersebut kepada institusi yang dipercaya untuk menanganinya.
    Memang TNI, layaknya beberapa institusi negara lainnya, memiliki lahan atas nama institusi, yang jumlahnya boleh jadi cukup luas.
    Namun, perkara produksi tidak melulu dikaitkan dengan keharusan memiliki lahan sendiri, yang berpotensi menyuluk konflik dengan banyak pihak di lahan-lahan luas tersebut.
    Dalam temuan saya di lapangan, Danrem 162 Wira Bhakti Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup bisa memahami kerumitan dalam menguasai lahan yang luas tersebut, sehingga mencoba bereksperimen dengan model kemitraan dengan petani di Lombok Timur untuk memastikan bahwa produksi jagung dan padi di sana terjamin hasilnya.
    Lagi-lagi hal tersebut bisa diwujudkan karena kedekatan Korem (dan Danrem) Wira Bhakti dengan masyarakat setempat sekaligus mendapatkan dukungan penuh dari pengusaha lokal dan petani-petani di sana.
    TNI bisa dengan cukup mudah untuk menyampaikan visi betapa pentingnya urusan kedaulatan pangan kepada masayarakat di satu sisi dan sekaligus bisa merangkul mereka dengan cukup erat karena faktor reputasional di satu sisi dan faktor kedekatan di sisi lain.
    Selain urusan model kemitraan, hal lain soal produksi pangan yang layak dipelajari dari Korem 162 Wira Bhakti NTB adalah memahami urusan kedaulatan pangan tidak melulu perkara ekstensifikasi atau perluasan lahan produksi, tapi juga urusan produktifitas.
    Dengan luas lahan yang masih sama dengan waktu-waktu sebelumnya, Korem Wira Bhakti meyakini, akan tetap bisa meningkatkan produksi dengan upaya-upaya perbaikan produktifitas, yang menurut kajian dari Tim Ahli Danrem Wira Bhakti, bisa diangkat hingga ke level 30 persen.
    Hal itu bisa dicapai dengan dua cara. Pertama adalah penggunaan teknologi. Kedua, karena teknologi tersebut, masa panen bisa dilakukan sebanyak dua kali di lahan-lahan yang selama ini hanya bisa panen sekali lantaran faktor iklim.
    Untuk urusan pertama, Korem bekerja sama dengan salah satu penyedia semacam pupuk berupa air yang diawetkan, yang bisa bertahan cukup lama.
    Lahan yang kering di saat musim kemarau, tetap bisa digunakan untuk bercocok tanam jagung dan sejenisnya, setelah diberi pupuk tersebut, karena lahannya akan tetap lembab dan mengandung air yang cukup di musim kemarau.
    Selain itu, Korem Wira Bhakti juga bermitra dengan “start-up” lokal yang berhasil mengembangkan pupuk dari bahan berkandungan lokal yang bisa meningkatkan produktifitas tanaman sampai lebih dari 30 persen.
    Uji coba yang dilakukan Korem Wira Bhakti dan salah satu
    start-up
    pupuk di NTB berhasil menunjukkan hasil yang sangat positif.
    Penggunaan pupuk bisa meningkatkan produktifitas hampir semua jenis tanaman pertanian, mulai dari jagung, padi, tembakau, dan lainnya, termasuk untuk ternak, dengan nominal kenaikan yang sangat memuaskan.
    Selain urusan produksi, masalah lainnya adalah pengelolaan cadangan. Selama ini, institusi sosial komersial yang dipercaya untuk mengurus kepastian cadangan pangan nasional adalah BUMN Bulog.
    Hanya saja selama ini Bulog kurang terlalu berhasil menjalankan tugasnya, sehingga urusan cadangan pangan acapkali tak beririsan dengan urusan kedaulatan pangan, karena ujung-ujungnya harus mengimpor bahan pangan.
    Nah, ketika urusan ketahanan pangan menjadi urusan kedaulatan di satu sisi dan urusan keamanan dan pertahanan di sisi lain, maka mau tak mau sebenarnya Bulog juga harus berada di bawah koordinasi Kementerian Pertahanan secara umum dan di bawah koordinasi TNI secara khusus.
    Harapannya, implementasi visi kedaulatan pangan di bawah wewenang TNI menjadi jauh lebih terintregrasi, sehingga mudah dikelola sedari hulu sampai hilir, dari produksi, distribusi, sampai pada urusan pengelolaan stok (
    reserves management
    ).
    Di bawah koordinasi dan arahan TNI, saya yakin berbagai macam “patologi” bisnis yang terjadi selama ini di dalam Bulog bisa segera diatasi.
    Setidaknya, dalam logika yang paling sederhana, jika sudah masuk ke dalam ranah pertahanan dan keamanan negara, TNI sudah sangat terbukti jauh lebih berani mengorbankan darah dan nyawanya untuk Indonesia, ketimbang institusi lain, yang berusaha berlindung di balik urusan ketahanan pangan untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan kelompok.
    Dengan kata lain, ketimbang mengarahkan wacana Bulog disubordinasi di bawah Kementerian Pertanian melalui Badan Pangan Nasional, lebih baik Bulog berada di bawah koordinasi dan arahan TNI, yang sudah terlebih dahulu diberi wewenang penuh dalam urusan kedaulatan pangan.
    Saya cukup yakin, TNI tidak akan sembarang dalam menjalankannya, karena taruhannya adalah reputasi yang sudah sangat baik selama ini di mata publik.
    Reputasi tersebut bisa seketika hancur hanya karena satu praktik buruk yang ditemukan publik di kemudian hari.
    Simpulan yang ingin saya sampaikan di sisi adalah bahwa pertama, jika memang urusan ketahanan pangan kita adalah urusan kedaulatan pangan, maka mau tidak mau Kementerian Pertahanan harus segera menurunkannya kepada institusi TNI, sebagai penjaga gawang utama kedaulatan nasional Indonesia.
    Kedua, urusan peningkatan produksi pangan nasional tak melulu urusan ekstensifikasi lahan, di mana lahan yang sangat luas harus disediakan secara tersendiri untuk memproduksinya.
    Model kemitraan dengan petani bisa dilakukan di satu sisi dan peningkatan produktifitas lahan dengan menggunakan teknologi di sisi lain.
    Ketiga, karena masalah pangan kita sangat terkait dengan urusan musim dan momen, sehingga membutuhkan pengelolaan cadangan secara baik, maka TNI juga semestinya diberikan wewenang di ranah itu.
    Artinya, urusan pengelolaan cadangan pangan yang diurus oleh Bulog harus juga berada di bawah koordinasi TNI.
    Bulog semestinya berada di bawah institusi TNI, dalam konteks wewenang TNI dalam mewujudkan urusan kedaulatan pangan. Sehingga urusan peningkatan produksi, distribusi, dan pengelolaan cadangan berada di bawah satu atap yang terintegrasi.
    Keempat, sebagaimana cerita saya di atas tentang sepak terjang Korem 162 Wira Bhakti NTB, proyek percontohan diperlukan untuk membuktikan konsep kedaulatan pangan berbasiskan kemitraan dan teknologi baru ini.
    Untuk itu, NTB dan Korem 162 Wira Bhakti, dalam hemat saya, layak dijadikan
    pilot project
    untuk wilayah Indonesia Timur.
    Saya meyakini, waktu setahun cukup untuk Korem 162 Wira Bhakti untuk membuktikan model yang telah mereka rumuskan tersebut.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.