Kasus: Narkoba

  • Wanita Muda Ditangkap saat Hendak ke Minimarket, di Bagasinya Kedapatan Ganja

    Wanita Muda Ditangkap saat Hendak ke Minimarket, di Bagasinya Kedapatan Ganja

    Liputan6.com, Kupang – Satresnarkoba Polresta Kupang Kota berhasil mengungkap peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika di Kota Kupang, NTT, Sabtu 23 November 2024.

    Dalam operasi ini polisi berhasil mengamankan seorang wanita muda berinisial G (26) dan dua mahasiswa berinisial AYD (23) dan MAMR (23).

    Kapolresta Kupang Kota Kombes Pol Aldinan R. J. H. Manurung menuturkan, kasus peredaran barang haram itu terungkap setelah Wakasat Narkoba, AKP Gustaf Steven Ndun mendapat laporan dari warga.

    Setelah melakukan penyelidikan, tim berhasil mengamankan G yang hendak berbelanja dari minimarket. Dari tangan G, polisi mengamankan barang bukti berupa lima buah klip plastik bening berisikan narkotika jenis ganja yang disimpan dalam bagasi motor.

    “Saat digeledah ditemukan 5 buah klip plastik bening berisikan narkotika jenis ganja di jok motor yang dikendarai pelaku,” ungkapnya, Selasa 26 November 2024.

    Dari hasil Interogasi G, polisi akhirnya menangkap AYD dan MAMR yang diduga sebagai penjual ganja ke G.

    “Di tangan AYD, ditemukan 1 buah klip palstik bening berisi narkotika jenis ganja dan serperdua batang ganja (puntung sisa). Ganja yang sudah di hisap yang dibuang di depan kamar kos serta 3 lembar kertas linting,” katanya.

    “Dari MARM ditemukan 1 klip plastik bening narkotika jenis ganja yang disimpan dalam saku celana,” jelasnya.

     

  • Penjara Ini Bakal Tampung Mary Jane Usai Dipulangkan ke Filipina

    Penjara Ini Bakal Tampung Mary Jane Usai Dipulangkan ke Filipina

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra mengungkap di mana terpidana hukuman mati kasus narkoba Mary Jane Veloso akan ditahan oleh pemerintah Filipina. 

    Yusril menyebut Mary Jane akan ditempatkan di penjara khusus wanita yang terletak di Mandaluyong, Filipina.

    “Jadi, pihak Filipina itu katanya Mary Jane mau ditempatkan di sebuah penjara wanita di City of Mandaluyong namanya. Di tengah-tengah kota Manila itu ada nama kota Mandaluyong, dan katanya akan disimpan, ditaruh di situ,” ungkapnya saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Jakarta, Kamis (28/11/2024). 

    Yusril menyampaikan bahwa nasib Mary Jane kini telah diserahkan ke pemerintah Filipina setelah diserahkan pada Desember 2024 nanti. Namun, dia memastikan Indonesia tidak mencabut status terpidananya.

    Menurut Yusril, itu menjadi kewenangan pemerintaah Filipina. RI hanya memastikan upaya pemantauan terhadap nasib Mary Jane setelah dipulangkan ke negara asalnya. 

    “Mau dia ubah jadi seumur hidup, ya kewenangannya. Dia mau ubah jadi 20 tahun, kewenangannya juga. Jadi, kita enggak bisa lagi mempersoalkan, tapi, kita punya akses dan kita tahu apa yang terjadi dengan napi ini setelah kembali ke negaranya,” tuturnya. 

    Berdasarkan catatan Bisnis, Dalam catatan Bisnis, Mary Jane Veloso ditangkap di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta karena kedapatan membawa 2,6 kilogram heroin pada April 2010. Kemudian, Mary Jane divonis mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sleman, Yogyakarta pada Oktober 2010. 

    Sebelum pelaksanaan eksekusi mati, Mary Jane telah melakukan berbagai upaya hukum agar terbebas dari vonis itu, termasuk dia juga melayangkan grasi dan ditolak oleh Presiden ke-7 Joko Widodo. 

    Pada 29 April 2015, Mary Jane lolos dieksekusi lantaran Presiden Filipina Benigno Aquino meminta agar pemerintah Indonesia menunda eksekusi mati Mary Jane. Pasalnya, orang yang merekrut Mary Jane untuk menyelundupkan narkoba ke Indonesia melalui Yogyakarta yaitu Maria Kristina Sergio telah menyerahkan diri kepada polisi di Filipina. 

    Singkatnya, setelah hampir sembilan tahun negosiasi yang dilakukan pemerintah Filipina terhadap Indonesia, Mary Jane akhirnya dapat pulang ke negara asalnya.

  • Menko Yusril Blak-blakan soal Status Terpidana Mati Mary Jane, Bukan Dibebaskan…

    Menko Yusril Blak-blakan soal Status Terpidana Mati Mary Jane, Bukan Dibebaskan…

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menegaskan terpidana hukuman mati kasus narkoba Mary Jane Veloso bukan dibebaskan, melainkan dikembalikan ke Filipina. 

    Yusril mengatakan bahwa pengembalian Mary Jane ke pemerintah Filipina masih dalam status terpidana.

    “Statusnya itu tetap sebagai narapidana. Nah, kalau sudah dikembalikan ke sana, dia wajib menjalani sisa hukumannya, di negaranya, berdasarkan putusan pengadilan kita,” ujar Yusril ketika ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Jakarta, Kamis (28/11/2024). 

    Dengan demikian, tanggung jawab pembinaan Mary Jane nantinya akan dialihkan juga ke pemerintah Filipina. 

    Adapun, pemerintah Filipina juga nantinya berwenang apabila ingin memberikan remisi hingga grasi kepada Mary Jane. Namun, imbuh Yusril, pemerintah Indonesia dipastikan bakal tetap melakukan pemantauan.

    “Kalau Presidennya mau memberikan grasi, kewenangannya mereka, kan kita harus menghormati kewenangan itu, tapi kita tetap mempunyai hak untuk memantau orang ini diapain pulang ke negaranya,” paparnya. 

    Dalam catatan Bisnis, Mary Jane Veloso ditangkap di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta karena kedapatan membawa 2,6 kilogram heroin pada April 2010. Kemudian, Mary Jane divonis mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sleman, Yogyakarta pada Oktober 2010. 

    Sebelum pelaksanaan eksekusi mati, Mary Jane telah melakukan berbagai upaya hukum agar terbebas dari vonis itu, termasuk dia juga melayangkan grasi dan ditolak oleh Presiden ke-7 Joko Widodo. 

    Pada 29 April 2015, Mary Jane lolos dieksekusi lantaran Presiden Filipina Benigno Aquino meminta agar pemerintah Indonesia menunda eksekusi mati Mary Jane.

    Pasalnya, orang yang merekrut Mary Jane untuk menyelundupkan narkoba ke Indonesia melalui Yogyakarta, yaitu Maria Kristina Sergio telah menyerahkan diri kepada polisi di Filipina. 

    Dengan demikian, kesaksian Mary Jane masih diperlukan untuk mengungkap kasus perdagangan manusia atau human trafficking kala itu. 

    Singkatnya, setelah hampir sembilan tahun negosiasi yang dilakukan pemerintah Filipina terhadap Indonesia, Mary Jane akhirnya dapat pulang ke negara asalnya.

  • Sopir Pajero yang Tabrak 5 Kendaraan di Bogor Positif Amfetamin dan Metamfetamin
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 November 2024

    Sopir Pajero yang Tabrak 5 Kendaraan di Bogor Positif Amfetamin dan Metamfetamin Megapolitan 28 November 2024

    Sopir Pajero yang Tabrak 5 Kendaraan di Bogor Positif Amfetamin dan Metamfetamin
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Pengemudi Mitsubishi Pajero dengan nomor polisi B 2022 ZBC, berinisial VAZ (24), yang menabrak lima kendaraan di Jalan KH Sholeh Iskandar, Kota Bogor, urinenya mengandung amfetamin dan metamfetamin.
    Hal itu diketahui setelah polisi melakukan tes urine terhadap VAZ.
    “Dari hasil tes urine mengandung amfetamin dan metamfetamin,” ucap Kanit Laka Lantas Polresta Bogor Kota Iptu Susilo saat dikonfirmasi, Kamis (28/11/2024).
    Namun, polisi belum menyimpulkan apakah VAZ mengonsumsi narkoba sebelum berkendara. Sebab, dia mengaku sempat mengonsumsi obat skizofrenia sebelum berkendara.
    “Belum pasti (mengonsumsi narkoba), karena pengakuan dia (VAZ) minum obat untuk penyakit skizofrenia yang dia derita,” kata dia.
    Saat ini, VAZ telah dibawa di Mako Polresta Bogor Kota untuk pemeriksaan lebih lanjut.
    “Pengemudi diamankan di mako,” ungkap Susilo.
    Diberitakan sebelumnya, sebuah mobil Mitsubishi Pajero dengan nomor polisi B 2022 ZBC yang dikemudikan VAZ (24) menabrak lima kendaraan di Jalan Raya KH Sholeh Iskandar, Tanah Sareal, Kota Bogor, Rabu (27/11/2024) sekitar pukul 08.10 WIB.
    Kecelakaan
    bermula ketika Pajero yang dikemudikan VAZ melaju dari arah Pos Polisi 9A menuju Kedung Halang melalui putaran Underpass Jalan KH Sholeh Iskandar.
    Saat berbelok, mobil tersebut diduga melaju tanpa kehati-hatian hingga menabrak bagian kanan Toyota Calya bernomor polisi F 1365 FAU yang berada di jalur yang sama.
    Setelah menabrak, VAZ melarikan diri ke arah Kedung Halang.
    “Saat berbelok menabrak bagian kendaraan Toyota Calya selanjutnya kendaraan Mitsubishi Pajero melarikan diri menuju arah Kedung Halang,” kata Susilo.
    Namun, tidak jauh dari lokasi awal, di Jalan KS Tubun, mobil itu menabrak sepeda motor Honda PCX nomor polisi F 2060FHS yang datang dari arah Talang menuju Warung Jambu.
    Mobil berwarna putih itu lalu membanting setir ke kiri, sehingga menabrak tiga sepeda motor lainnya, yakni Honda Vario F 3632 YJ, Honda Beat F 3095 AAC, dan Honda Supra Fit F 6394 BL.
    Akibat kejadian ini, pengendara Honda PCX mengalami luka berat dan harus mendapatkan perawatan intensif.
    Sementara itu, pengendara Honda Beat dan Honda Supra Fit mengalami luka ringan dan dirawat di RS PMI Bogor.
    Selain korban luka, semua kendaraan yang terlibat dalam
    kecelakaan
    ini mengalami kerusakan dengan total kerugian materi diperkirakan mencapai Rp20 juta.
    “Mobil Toyota Calya mengalami kerusakan kaca spion, pengendara motor PCX mengalami luka berat, pengendara Honda Supra Fit mengalami luka ringan,” kata Susilo.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pilkada Kota Madiun, Maidi-Panuntun Klaim Unggul 56,04 Persen

    Pilkada Kota Madiun, Maidi-Panuntun Klaim Unggul 56,04 Persen

    Madiun (beritajatim.com) – Paslon Nomor Urut 2 Maidi-F Bagus Panuntun (Madiun), calon petahana unggul 56,04 persen Pilwakot 2024 Madiun dalam hitung cepat yang dilakukan oleh tim internal, Rabu (27/11/2024).

    Angka ini unggul signifikan dibandingkan paslon Bonie Laksmana-Bagus Rizki Dinarwan (Bonus) yang memperoleh 39,23 persen dan paslon Inda Raya Ayu Miko Saputri-Aldi Dwi Prastianto (Dadi) yang meraih 4,73 persen.

    “Kami masih menunggu hasil rekapitulasi resmi dari KPU. Ini adalah kemenangan masyarakat Kota Madiun. Terima kasih kepada masyarakat yang telah menunjukkan kecerdasan dalam memilih pemimpin sesuai harapan bersama,” ujar Maidi.

    Menurut Maidi, hasil ini menunjukkan bahwa masyarakat menginginkan kesinambungan keberhasilan dan kemajuan Kota Madiun. Ia pun berkomitmen untuk menjawab kepercayaan masyarakat dengan kerja nyata selama lima tahun ke depan.

    “Insya Allah, hasil ini akan membawa Kota Madiun menuju kesempurnaan yang lebih baik,” ujarnya dengan optimis.

    Maidi juga mengajak seluruh pendukung, termasuk simpatisan paslon lainnya, untuk bersatu memajukan Kota Madiun. Dia menekankan pentingnya menghilangkan perbedaan demi kepentingan bersama.

    “Jika paslon nomor urut 2 memiliki kekurangan atau kesalahan terhadap pihak lain, kami mohon maaf, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Mari kita bersama-sama melawan musuh utama seperti kemiskinan, kebodohan, pengangguran, narkoba, judi, dan korupsi,” tegas Wali Kota Madiun periode 2019-2024 itu.

    Di tempat yang sama, calon wakil wali kota F Bagus Panuntun menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan masyarakat. Dia yakin program-program yang diusung paslon Maidi-F Bagus diterima baik oleh warga Kota Madiun.

    “Ini adalah hasil kerja keras kita semua, terutama masyarakat Kota Madiun. Kami juga memohon maaf jika ada perkataan atau tindakan yang kurang berkenan, khususnya kepada paslon rival. Semua calon adalah putra-putri terbaik Kota Madiun dengan tujuan mulia untuk memajukan daerah ini,” ucap Bagus.

    Dia juga mengundang seluruh elemen masyarakat untuk memberikan saran dan masukan demi kemajuan Kota Madiun. “Kami harap seluruh pihak dapat bersinergi untuk menjadikan Kota Madiun lebih baik di masa depan,” tutupnya. [fiq/aje]

  • Menkopolhukam Bertemu Penasihat Khusus Presiden Bidang Polkam, Bahas Apa?

    Menkopolhukam Bertemu Penasihat Khusus Presiden Bidang Polkam, Bahas Apa?

    Surabaya (beritajatim.com) – Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Jenderal TNI (Purn) Wiranto, bersama dengan Asisten 1 Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Adi Warman, serta Asisten 2, Letjen TNI (Purn) Yoedhi Swastono, mengadakan pertemuan penting di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam).

    Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan.

    “Dalam pertemuan yang berlangsung dalam suasana penuh koordinasi, kedua lembaga tersebut membahas sejumlah agenda strategis terkait sinkronisasi tugas yang dijalankan oleh masing-masing pihak,” ujar Adi Warman dalam keterangan tertulisnya kepada media.

    Salah satu tujuan utama pertemuan adalah untuk memperkuat kerja sama antara penasihat khusus Presiden dan Kemenkopolkam dalam rangka memastikan keberhasilan tugas-tugas di bidang politik dan keamanan nasional.

    Fokus Pembahasan: Sinkronisasi Tugas dan Pembentukan Desk Khusus

    Sejumlah hal penting dibahas dalam pertemuan tersebut, termasuk tugas pokok dan fungsi masing-masing lembaga, serta sejumlah desk yang telah dibentuk oleh Kemenkopolkam untuk mendukung berbagai inisiatif keamanan.

    Desk ini meliputi berbagai isu penting seperti Pilkada, narkoba, judi online, dan beberapa isu lainnya yang berkaitan dengan stabilitas nasional.

    Para peserta pertemuan sepakat untuk terus melakukan sinkronisasi dalam setiap kegiatan dan tugas yang akan datang, serta memastikan kelancaran koordinasi antar lembaga dalam menghadapi tantangan yang ada.

    Tindak Lanjut Pertemuan: Kerja Sama yang Lebih Efektif

    Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga disepakati untuk menindaklanjuti hasil pembahasan dalam pertemuan berikutnya guna mengoptimalkan efektivitas kerjasama antara kedua lembaga. Komitmen ini diharapkan dapat memperkuat keamanan dan stabilitas politik Indonesia, serta mempercepat pencapaian tujuan nasional. [tok/aje]

  • Oknum Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang Dijerat Pasal Pembunuhan

    Oknum Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang Dijerat Pasal Pembunuhan

    Semarang, Beritasatu.com – Oknum Polisi R berpangkat Aipda merupakan anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang yang diduga melakukan penembakan terhadap siswa SMKN 4 Semarang berinisial GRO (17) dijerat dengan pasal pembunuhan setelah resmi ditahan.

    Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto menyebut, dari hasil pemeriksaan tim Paminal Propam Polda Jawa Tengah, Aipda R ditetapkan sebagai tersangka karena perbuatannya berakibat hilangnya nyawa orang lain.

    Aipda R dianggap melanggar Pasal 338 dan 351 KUHP tentang Menghilangkan Nyawa Orang Lain atau Pembunuhan sesuai yang telah dilaporkan keluarga korban lewat laporan polisi (LP).

    “Sesuai LP keluarga korban, sehingga pasal yang disangkakan 338 juncto Pasal 351 KUHP tentang Pembunuhan”, kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto kepada awak media, Rabu (27/11/2024).

    Atas tindakan dari Aipda R, membuat kepolisian langsung melakukan penahanan akibat menyalahi aturan penggunaan senjata api (senpi).

    “Untuk sementara, yang bersangkutan Aipda R ini dilakukan penahanan di sel. Kami melihat, adanya menyalahi prosedur penggunaan senpi atau excessive action sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain,” lanjutnya.

    Sementara itu, terkait pelanggaran kode etik dalam penyalahgunaan senjata api, masih dilakukan pemeriksaan.

    GRO, pelajar SMK Negeri 4 Semarang menjadi korban penembakan oleh tersangka Aipda R. Menurut versi polisi, Aipda R melepas tembakan ketika melerai tawuran.

    Sementara itu, pihak SMKN 4 Semarang menegaskan korban GRO merupakan siswa terpilih dan tidak pernah ada catatan terlibat tawuran.

    Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMKN 4 Semarang Agus Riswantini mengatakan, Gamma dan dua siswa lainnya yang terluka merupakan anggota Paskibra. Namun, ia sendiri tidak bisa mengawasi sepenuhnya karena kejadian ada di luar sekolah.

    “Kebetulan mereka anak terpilih, karena mengikuti ekstra paskibra dan itu pilihan mereka. Tiga anak itu enggak pernah tercatat maupun terlibat tawuran,” kata Agus.

  • Sopir Dikejar Waktu, Tempat Istiwahat Tak Nyaman

    Sopir Dikejar Waktu, Tempat Istiwahat Tak Nyaman

    Jakarta

    Beberapa waktu belakangan, truk kerap menjadi penyebab kecelakaan maut. Pemicunya mulai dari truk rem blong sampai sopir yang mengantuk.

    Belum lama ini, terjadi kecelakaan maut di Tol Cipularang KM 92B akibat truk rem blong yang menabrak belasan kendaraan. Sebelum itu, ada kasus sopir truk ugal-ugalan di Tangerang yang ternyata positif narkoba. Lalu ada lagi truk proyek di Tangerang yang menewaskan bocah hingga memantik amukan warga.

    Pekan kemarin, kecelakaan yang diduga akibat truk rem blong terjadi di turunan Silayur, Kelurahan Ngaliyan, Semarang. Truk tronton yang mengarah ke barat itu menabrak billboard dan beberapa kios milik warga. Mulai dari toko martabak, tempat cucian motor, tempat laundry, hingga berujung di kios jus. Akibat rem yang blong, truk bermuatan aki itu menabrak sejumlah kendaraan dan menyebabkan dua orang tewas.

    Kemarin pagi, sebuah truk menabrak beberapa kendaraan di lampu merah Slipi, Jakarta Barat. Kecelakaan yang disebut dipicu oleh sopir truk mengantuk itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia.

    Pengamat transportasi sekaligus Wakil Ketua Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI Pusat mengatakan, kondisi angkutan umum di Indonesia akhir-akhir ini sedang tidak baik-baik saja. Banyak penyebab tidak langsung yang belum dibenahi sehingga kecelakaan maut akibat angkutan barang terus terjadi.

    “Sebenarnya setelah kasus di Semarang itu, kesimpulan saya itu adalah kesalahan kita itu liberalisasi masalah tarif.Kata kuncinya di situ,” kata Djoko dalam sambungan telepon dengan detikOto, Rabu (27/11/2024).

    Liberalisasi tarif, kata Djoko, membuat standar keselamatan dan norma-norma lainnya diabaikan demi efisiensi biaya. Akibat dari efisiensi biaya itu, masalah jadi merembet ke mana-mana. Perawatan kendaraan mungkin diabaikan, sopir pun mencoba mengirit konsumsi bahan bakar dengan cara yang membahayakan.

    “Akhirnya kan menekan pengusaha angkutan itu, ya dia dalam posisi lemah, yang paling lemah lagi posisinya adalah sopir. Sopir tidak punya upah standar,” ujar Djoko.

    Tak cuma itu, sopir tak punya banyak waktu untuk mengantar barang bawaannya. Sudah kendaraannya berat melebihi kapasitas alias ODOL (over dimension over loading), jalannya lambat, jarak pengantaran jauh, hingga waktu istirahat yang terbatas.

    “Seperti angkutan jarak jauh, beberapa kali kecelakaan itu, sudah jaraknya jauh, Jakarta-Surabaya, bawa barang hantaran, paket-paket itu kan, harus sekian jam sampai lah. Ya kita sebagai konsumen, barang-barang kita kan murah kan?Senang kan?Tapi kita lupa yang ngangkut itu sopir-sopirnya berapa gaji mereka.Jadi semuanya menekan harga, tapi tidak memperhatikan keselamatan. Pasti kecelakaan ujungnya,” ucap Djoko.

    “Ya karena masalahnya tadi, liberalisasi itu harus dihilangkan.Artinya, liberal tapi terlalu bebas. Kalau itu sudah dikendalikan, yang lain-lainnya (bisa diperbaiki) lah.Ada sekolah mengemudi, kenyamanan tempat-tempat istirahat, termasuk gajinya si sopir juga bisa lebih standar,” tambahnya.

    Menurut Djoko, saat ini sopir truk tidak difasilitasi tempat istirahat yang nyaman. Bahkan, untuk istirahat pun ada ancaman tindakan kriminal.

    “Kita tahu sering hilang barangnya kan, jadi ya nggak nyaman. Negara tidak punya tempat, negara nggak punya terminal angkutan barang. Punya, bangun mewah di tempat yang tidak begitu diperlukan. Yang ada kan pangkalan truk. Pangkalan kan tidak menyediakan standar (kenyamanan), hanya tempat kosong, (untuk) orang istirahat, dan kotor lagi,” sebut Djoko.

    “Belum lagi pikiran dia. Memang upahnya rendah itu berpengaruh psikologis terhadap sopir ya. Nggak bisa disalahkan sopir, tanggung jawabnya di negara harus hadir sekarang. Kasusnya bukan 1 kali, 2 kali kan,” katanya.

    (rgr/din)

  • Mau Sampai Kapan Truk Jadi ‘Pembunuh Massal’ di Jalanan?

    Mau Sampai Kapan Truk Jadi ‘Pembunuh Massal’ di Jalanan?

    Jakarta

    Beberapa waktu terakhir, kendaraan angkutan barang bernama truk tengah menjadi sorotan. Sebabnya, truk yang bermasalah baik pada kendaraan maupun sopirnya seakan menjadi ‘pembunuh’ massal di jalanan.

    Dalam satu bulan ini saja, sudah terjadi beberapa kali kecelakaan maut yang diakibatkan oleh truk. Masalahnya karena truk rem blong, sampai sopir truk yang mengantuk. Kecelakaan-kecelakaan tersebut membuat nyawa melayang.

    Belum hilang ingatan akan tabrakan beruntun di KM 92 Tol Cipularang beberapa waktu lalu. Saat itu, truk yang mengalami rem blong menabrak belasan kendaraan. Kecelakaan itu menimbulkan korban meninggal dunia. Sebelum itu, ada sopir truk ugal-ugalan di Tangerang yang ternyata positif narkoba. Juga ada truk proyek di Tangerang yang menyebabkan bocah meninggal dunia hingga memicu amukan warga.

    Lalu, ada lagi kecelakaan di Semarang, pekan lalu. Kecelakaan yang diduga akibat truk rem blong itu terjadi di turunan Silayur, Kelurahan Ngaliyan, Semarang. Truk tronton itu menabrak billboard dan beberapa kios milik warga. Mulai dari toko martabak, tempat cucian motor, tempat laundry, hingga berujung di kios jus. Akibat rem yang blong, truk bermuatan aki itu menabrak sejumlah kendaraan dan menyebabkan dua orang tewas.

    Kemarin pagi, sebuah truk menabrak beberapa kendaraan di lampu merah Slipi, Jakarta Barat. Kecelakaan yang disebut dipicu oleh sopir truk mengantuk itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia.

    Lalu sampai kapan truk terus menjadi pembunuh massal di jalanan? Pengamat transportasi sekaligus Wakil Ketua Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI Pusat, mengatakan kecelakaan maut akibat kendaraan angkutan barang ini mungkin akan terus terjadi kalau akar masalahnya tidak dibenahi.

    “Sebenarnya setelah kasus di Semarang itu, kesimpulan saya itu adalah kesalahan kita itu liberalisasi masalah tarif. Kata kuncinya di situ,” kata Djoko dalam sambungan telepon dengan detikOto, Rabu (27/11/2024).

    Liberalisasi tarif, kata Djoko, membuat standar keselamatan dan norma-norma lainnya diabaikan demi efisiensi biaya. Akibat dari efisiensi biaya itu, masalah jadi merembet ke mana-mana. Perawatan kendaraan mungkin diabaikan, sopir pun mencoba mengirit konsumsi bahan bakar dengan cara yang membahayakan.

    “Akhirnya kan menekan pengusaha angkutan itu, ya dia dalam posisi lemah, yang paling lemah lagi posisinya adalah sopir. Sopir tidak punya upah standar,” ujar Djoko.

    Sopir Truk Diburu Waktu, tak Ada Tempat Istirahat Nyaman

    Lebih lagi, sopir tak punya banyak waktu untuk mengantar barang bawaannya. Bahkan, untuk sekadar istirahat nyaman pun tak bisa. Karena diburu waktu agar barang sampai tujuan tidak terlambat, keselamatan diabaikan. Alhasil, kelelahan sopir truk membuat kecelakaan maut tak terhindarkan.

    “Belum lagi di lapangan juga kalau sopir mau istirahat, tempat istirahatnya nggak ada yang nyaman. Apalagi Jakarta-Merak itu, kita tahu sering hilang barangnya kan, jadi ya nggak nyaman. Negara tidak punya tempat (nyaman untuk istirahat sopir), negara tidak punya terminal angkutan barang. Punya bangun mewah di tempat yang tidak begitu diperlukan. Yang ada kan pangkalan truk. Pangkalan kan tidak menyediakan standar (kenyamanan), hanya tempat kosong, (untuk) orang istirahat, dan kotor lagi,” sebut Djoko.

    “Belum lagi pikiran dia. Memang upahnya rendah itu berpengaruh psikologis terhadap sopir ya. Nggak bisa disalahkan sopir, tanggung jawabnya di negara harus hadir sekarang. Kasusnya bukan 1 kali, 2 kali kan,” katanya.

    Menurut Djoko, kalau masalah tersebut teratasi, maka standar kualitas dan keamanan angkutan barang bisa lebih baik lagi.

    “Ya karena masalahnya tadi, liberalisasi itu harus dihilangkan. Artinya, (sekarang) liberal tapi terlalu bebas. Ini liberalisasi tarif ini yang bahaya. Kalau itu sudah dikendalikan, yang lain-lainnya (bisa diperbaiki) lah. Ada sekolah mengemudi, kenyamanan tempat-tempat istirahat, termasuk gajinya si sopir juga bisa lebih standar,” jelas Djoko.

    (rgr/din)

  • Karyawan Alfamart Bantah Ada Tawuran Sebelum Penembakan, 2 Kali Didatangi Polisi Ambil Rekaman CCTV

    Karyawan Alfamart Bantah Ada Tawuran Sebelum Penembakan, 2 Kali Didatangi Polisi Ambil Rekaman CCTV

    GELORA.CO  – Karyawan minimarket Alfamart di Jalan Candi, Semarang, bernama Penataran Reza (21) mengatakan tokonya dua kali didatangi polisi pasca insiden penembakan terhadap Gamma Rizkynata Oktafandy, siswa SMKN 4 Semarang, oleh polisi.

    Polisi tersebut mendatangi tokonya pada Minggu pagi 24 November 2024 pukul 09.00 WIB dan kemudian disusul keesokan harinya kembali mendatangi minimarketnya pada Senin  pagi 25 November 2024 sekitar pukul 10.00 WIB.

    Reza mengatakam, polisi mengambil rekaman video CCTV yang dipasang manajemen toko di bagian depan toko dan atas toko.

    Saat polisi mengambil rekaman video tersebut, Reza mengaku sempat melihat isi rekaman selama sekitar 20 detik dan menyatakan tidak ada insiden tawuran gangster seperti yang dinyatakan Kapolrestabes Semarang, dalam rekaman tersebut.

    “Saya sempat melihat video tersebut hanya selama 20 detik,” kata Reza.

    Dalam rekaman itu, Reza bilang hanya memperlihatkan seorang pria menaiki motor matic lalu turun di tengah jalan depan Alfamart.

    Pria itu kemudian mencoba menghalangi jalan dengan motornya dan membacok beberapa orang yang lewat dengan menggunakan celurit.

    “Kalau tawuran tidak ada. Hanya pria yang menghadang orang lewat,” kata Reza.

    “Soal rekaman (polisi tembak tersangka tawuran) saya tidak tahu, bukan otorisasi saya menjawab,” kata dia.

    “Kalau tawuran tidak ada. Hanya pria yang menghadang orang lewat,” ujarnya, dikutip dari X @Pandugaid, Rabu, 27 November 2024.

    Polisi Gelar Prarekonstruksi Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang

    Polrestabes Semarang melakukan pra-rekontruksi kasus penembakan pelajar SMK Negeri 4 berinisial GRO (16).

    Dalam rekontruksi tersebut, polisi membawa empat tersangka masing-masing MPL (20) DP (15) AD (15) dan HRA (15).

    Keempatnya dibawa ke tiga tempat rekontruksi.

    Ketiga lokasi meliputi Gereja Baptis Indonesia Ngemplak Simongan di Jalan Simongan, Manyaran, Semarang Barat.

    Jarak lokasi ini ke perumahan Paramount sekira  450 meter. Lokasi kedua, berada di depan toko bangunan di Jalan Untung Suropati, Manyaran, Semarang Barat.

    Adapun lokasi ketiga di depan Alfamart  Candi Penataran, Jalan Candi Penataran Raya, Kalipancur, Ngaliyan.

    Prarekonstruksi penembakan siswa SMKN 4 Semarang

    Prarekonstruksi penembakan terhadap Gamma Rizkynata Oktafandy, siswa SMKN 4 Semarang oleh polisi, Selasa, 26 November 2024.

    “Pra-rekontruksi ini dilakukan di 3 lokasi. Ada empat orang yang dihadirkan dari dua kelompok gangster Seroja dan Tanggul Pojok. Satu dewasa tiga di bawah umur,” ujar Kepala Bidang Humas (Kabid Humas) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto, selasa (26/11/2024).

    Menurut Artanto, lokasi pertama pra-rekontruksi menjadi tempat bertemunya dua gangster. Kemudian mereka saling kejar hingga mencapai lokasi kedua. 

    Aksi saling kejar-kejaran terus berlangsung sampai di lokasi ketiga di depan Alfamart Candi Penataran Raya.

    “Penembakan dilakukan di depan Alfamart,” katanya. 

    Polisi Periksa Pelaku Penembakan Gamma Rizkynata Oktafandy 

    Polisi yang melakukan penembakan Aipda RZ dilakukan pemeriksaan oleh Paminal Propam Polda Jateng.

    “Ditahan, lagi diperiksa Paminal, dia anggota Polrestabes Semarang,” kata Kombes Artanto.

    Ketika disinggung soal berapa kali Aipda RZ menembak , Artanto enggan mengungkapkan. “Nanti disampaikan lagi diperiksa,” bebernya.

    Sementara Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, Aipda RZ sudah diperiksa soal urine dan darah oleh Labfor Polda Jateng.

    “Negatif pengaruh narkoba dan alkohol,” terangnya.  

    Netizen di X Ulas Polisi Pesta Sabu Sebelum Peristiwa Penembakan

    Kasus oknum polisi yang menembak Gamma Rizkynata Oktafandy, siswa SMK Negeri 4 Kota Semarang, Jawa Tengah berinisial GR berbuntut panjang.  

    Nama “Kapolrestabes Semarang” jadi salah satu trending topik di media sosial X (Twitter) pada Selasa (26/11/2024) siang.

    Persitiwa tersebut semakin ramai saat akun X @tukang*** mengunggah informasi adanya polisi yang pesta narkoba sebelum melakukan penembakan kepada pelajar di Semarang.

     “Kalau info dari akun ini benar, Kapolrestabes Semarang seolah-olah nutupi kasus, masa polisi pesta narkoba,” tulis akun tersebut dalam caption-nya. 

    Penjelasan Kapolrestabes Semarang

     Menanggapi informasi tersebut, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar membantah anggotanya melakukan pesta narkoba sebelum insiden penembakan itu.

    “Laboratorium forensik sudah melakukan pemeriksaan,” ujarnya saat ditemui usai prarekonstruksi di sekitar Jalan Perumahan Paramount, Semarang Barat, Kota Semarang, Selasa (26/11/2024).

    Dia mengatakan, anggota polisi yang diduga melakukan penembakan kepada siswa SMK Negeri 4 Kota Semarang itu sudah dites urine maupun darah.  

    “Hasilnya alkohol maupun narkoba itu negatif,” ungkap dia. 

    Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto mengatakan, Propam Polda Jawa Tengah tengah melakukan pendalaman terkait kasus penembakan terhadap siswa SMKN 4 Kota Semarang tersebut.  

    “Kita sedang melakukan pendalaman kepada anggota dan tentunya anggota yang melakukan upaya tindakan kepolisian (penggunaan alat kepolisian seperti pistol),” kata Artanto saat ditemui di sekitar Jalan Perumahan Paramount, Semarang Barat, Selasa.

    “Tentunya anggota yang melakukan upaya tindakan kepolisian harus bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ucap dia. 

    Propam Polda Jawa Tengah sedang melakukan pendalaman soal prosedur etika yang dilakukan anggota kepolisian tersebut.

    “Ini nanti dilakukan pendalaman Propam. Sedang dilakukan pemeriksaan. Namanya inisial R,” ungkap Artanto