Kasus: Narkoba

  • 5 Napi Bali Nine Dipulangkan, PM Australia: Terima Kasih Presiden Prabowo

    5 Napi Bali Nine Dipulangkan, PM Australia: Terima Kasih Presiden Prabowo

    Jakarta

    Sebanyak 5 anggota gembong narkoba jaringan Bali Nine yang tersisa telah kembali ke Australia usai hampir 20 tahun mendekam di penjara Indonesia. Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI Prabowo Subianto.

    “Saya senang mengonfirmasi bahwa warga negara Australia, Si Yi Chen, Michael Czugaj, Matthew Norman, Scott Rush, dan Martin Stephens telah kembali ke Australia sore ini,” kata Albanese dalam postingannya di akun sosial medianya, dilansir BBC, Minggu (15/12/2024).

    Albanese menambahkan, ia berterima kasih kepada Presiden Indonesia Prabowo Subianto ‘atas belas kasihnya’.

    Lebih lanjut, Pemerintah Australia menyebut status napi narkoba anggota Bali Nine itu akan memiliki kesempatan rehabilitasi dan reintegrasi pribadi mereka di Australia.

    “Mereka akan memiliki kesempatan untuk melanjutkan rehabilitasi dan reintegrasi pribadi mereka di Australia,” lanjutnya.

    Pemerintah Australia kembali menyampaikan apresiasinya terhadap pemerintah RI yang mengizinkan anggota Bali Nine tersebut kembali ke Australia berdasarkan alasan kemanusiaan.

    Tidak diketahui dengan jelas apakah para anggota Bali Nine tersebut akan diwajibkan untuk terus menjalani hukuman penjara mereka di Australia berdasarkan ketentuan perjanjian tersebut.

    Diketahui, kasus yang mendapat sorotan publik ini bermula pada tahun 2005 ketika Indonesia menangkap sembilan pemuda Australia yang mencoba menyelundupkan 8,3 kg heroin keluar dari Bali.

    Kasus ini menjadi berita di seluruh dunia ketika dua pemimpin jaringan tersebut, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, dieksekusi oleh regu tembak pada tahun 2015 – memicu pertikaian dengan Australia, yang menghapus hukuman mati.

    Setelah eksekusi tersebut, Australia memanggil pulang duta besarnya untuk Indonesia, meskipun ia kembali ke Jakarta lima minggu kemudian.

    Anggota Bali Nine lainnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Kasus tersebut menyoroti undang-undang narkoba Indonesia yang ketat, salah satu yang terketat di dunia.

    Salah satu dari sembilan orang tersebut, Tan Duc Thanh Nguyen, meninggal karena kanker pada tahun 2018. Tak lama kemudian, Renae Lawrence, yang saat itu berusia 41 tahun, satu-satunya perempuan di antara kelompok tersebut, mendapat keringanan hukuman setelah menghabiskan hampir 13 tahun di penjara.

    (yld/knv)

  • Tak Hanya Diklaim Punya 200 Ton Emas, Eks Presiden Suriah Assad Timbun Rp1,1 T di Bank Inggris – Halaman all

    Tak Hanya Diklaim Punya 200 Ton Emas, Eks Presiden Suriah Assad Timbun Rp1,1 T di Bank Inggris – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan menimbun uang senilai lebih dari 55 juta poundsterling atau sekitar Rp1,1 triliun di rekening bank di Kota London, Inggris.

    Laporan surat kabar Inggris bernama I Paper menyebutkan uang itu adalah bagian dari dana sebesar 163 juta poundsterling yang ditimbun oleh Assad dan keluarganya di rekening-rekening bank Inggris.

    I Paper mendasarkan laporan itu pada narasumber perbankan yang diperolehnya.

    Adapun dokumen pengadilan dari tahun 2011 menyebutkan bahwa Assad memiliki sekitar 40 juta poundsterling di sebuah rekening bank HSBC di London.

    Dikutip dari The New Arab, uang atau dana itu sudah dibekukan lewat sanksi yang dijatuhkan terhadap rezim Assad. Akibatnya, Assad tidak bisa mengaksesnya.

    Karena terus berbunga, simpanan itu kini bernilai lebih dari 55 juta poundsterling.

    Assad dijatuhi sanksi setelah dia menindak tegas para pengunjuk rasa menjelang Perang Saudara Suriah pada 2011 silam.

    Dia diyakini memiliki kekayaan hampir 12,5 miliar poundsterling atau sekitar Rp252,7 triliun.

    Kekayaan itu berbentuk aset berupa 200 ton emas, rumah-rumah di berbagai belahan dunia, dan jaringan bisnis di Timur Tengah dan lainnya.

    Mobil-mobil mewah koleksi presiden Suriah Bashar al-Assad (X/Twitter)

    Pemerintah Inggris juga telah membekukan aset milik paman Assad, Riffat al-Assad. Aset itu termasuk rumah enam lantai senilai 26 juta poundsterling di Mayfair.

    Menurut I Paper, muncul permintaan agar para menteri di Inggris menggunakan Undang-Undang Hasil Kejahatan 2002 untuk mengambil alih dana itu. Dana tersebut nantinya akan diberikan kepada pemerintahan baru di Suriah apabila sudah berdiri.

    “Inilah waktu terakhir yang memungkinkan bagi pemerintah Inggris untuk mengambil tindakan yang menentukan guna membantu korban konflik Suriah dan rezim Assad,” kata mantan Ketua Partai Konservatif Sir Iain Duncan Smith kepada i Paper.

    Seperti Duncan, politikus John McDonnell menyebut pemerintah Inggris harus bergerak cepat guna membekukan aset Assad dan menggunakannya untuk kemakmuran rakyat Suriah.

    Razan Rashidi selaku Direktur Eksekutif Campaign Syria, yakni kelompok HAM di Suriah, turut meminta uang Assad dikembalikan kepada rakyat Suriah.

    “Jutaan (poundsterling) di bank-bank Inggris dimiliki oleh rakyat Suriah dan telah ditimbung dengan mengorbankan banyak nyawa,” ujar Rashidi.

    Kolase foto Vladimir Putin dan Bashar al-Assad (Kolase Tribunnews/TASS)

    Seberapa kaya Assad?

    Dikutip dari ET Now News, keluarga Assad berkuasa selama puluhan tahun di Suriah dan menguasai banyak sekali uang.

    Keluarga itu menjadi pusat jaringan ekonomi terbesar di Suriah. Jaringan itu menyentuh hampir setiap bagian dari ekonomi Suriah dan mendanai rezim itu melalui cara legal maupun ilegal.

    Surat kabar Arab Saudi bernama Elav mengungkap kekayaan keluarga berdasarkan informasi dari MI6 atau intelijen Inggris.

    Kekayaan keluarga itu termasuk 200 ton emas, uang 16 miliar dolar AS, dan uang 5 miliar euro.

    Jumlah itu disebut setara dengan APBN Suriah selama tujuh tahun. Akan tetapi, angka-angka itu belum diverifikasi atau dikonfirmasi secara independen.

    Kementerian Luar Negeri AS dalam laporannya tahun 2022 juga memberikan perkiraan tentang kekayaan keluarga diktator itu. Menurut AS, keluarga Assad punya harta sebanyak 1 hingga 2 miliar dolar.

    Jumlah pasti kekayaan Assad dan keluarganya susah diketahui lantaran disembunyikan di banyak rekening, perusahaan offshore, dan perusahaan induk bidang real estate.

    Mereka juga diduga menggunakan perusahaan cangkang dan identitas palsu guna menghindari sanksi dan deteksi.

    Kekayaan keluarga Assad berasal dari hasil legal dan ilegal. Mereka dituding terlibat dalam tindak penyelundupan, perdagangan senjata, narkoba, dan pemerasan.

    Uang hasil tindakan terlarang itu disalurkan lewat perusahaan dan organisasi nonprofit sehingga susah dilacak.

    Keluarga Shalish, sepupu Assad dari ayahnya, juga menjadi pemain penting dalam kerajaan bisnis Assad.

    Dhu-al-Himma Shalish dan Riad Shalish diperkirakan memiliki kekayaan lebih dari $1 miliar. Harta itu berasal dari berbagai bisnis mereka, termasuk dalam bidang konstruksi dan impor mobil.

    (Tribunnews/Febri)

  • Banyak Polisi Berulah, Muncul Desakan untuk Prabowo Copot Kapolri Listyo Sigit

    Banyak Polisi Berulah, Muncul Desakan untuk Prabowo Copot Kapolri Listyo Sigit

    ERA.id – Maraknya kasus yang melibatkan aparat kepolisian memunculkan desakan agar Presiden Prabowo Subianto mencopot Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dari jabatannya. Desakan itu datang dari kelompok pemuda yang tergabung dalam Gerbong Nusantara.

    “kami hari ini, mendorong, mendesak, pada presiden Prabowo Subianto, agar dalam waktu dan tempo secepat-cepatnya, untuk segera, mengganti Listyo SIgit, sebagai kepala polisi Republik Indonesia, agar membalikkan, marwah polisi hari ini, yang bisa mengayomi masyarakat, yang bisa memberikan rasa aman dan rasa nyaman, kepada masyarakat Indonesia,” ujar Inisiator Gerbong Nusantara Irwan dalam konferensi persnya di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2024).

    Dia mengatakan, saat ini Polri sudah tak lagi berpihak ke masyarakat dengan banyaknya anggota berbuat tercela.

    “Hari-hari ini saya gelisah terkait oknum-oknum polisi yang sudah tidak berpihak lagi kepada masyarakat sipil. Hari ini mungkin kalau kita bisa bilang ada kalimat yang kosong belaka. Salah satunya adalah reformasi polri. Dua dekade lebih, reformasi polri selalu muncul ketika ada oknum polisi yang melakukan tindakan tercela,” kata Irwan.

    “Jadi reformasi polri hari ini seolah-olah hanya menjadi obat penenang saja, padahal penyakitnya benar-benar tidak sembuh begitu,” sambungnya.

    Ia mengatakan, banyak peristiwa yang dilakukan oleh oknum kepolisian hari-hari ini, dari mulai kasus Ferdy Sambo hingga terakhir soal anggota Polri di Semarang menembak hingga tewas seorang pelajar.

    “Bahkan ketika kasus polisi tembak pelajar di Semarang, nah ini yang menjadi masalahnya, ini ada kebohongan yang dibuat oleh polisi tersebut. Ketika Polrestabes Semarang melakukan press conference bahwasannya menunjukkan alat bukti senjata tajam yang digunakan oleh korban, ketika terjadinya tawuran, ternyata barang bukti itu fiktif, bohong begitu,” ujarnya.

    Kemudian ia membeberkan catatan KontraS yang menyampaikan, ada 69 peristiwa kebelakang, polisi terlibat dalam kasus baik itu terkait pengedaran, pekonsumsian, menyimpan, dan pemakaian narkoba. Menurutnya, adanya peristiwa tersebut harus menjadi catatan.

    Ia mengatakan, jika adanya kegagalan anggota kepolisian hari ini akibat ulah pucuk pimpinannya yakni Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri. Selama ini, kata dia, kebijakan Listyo sebagai Kapolri selalu terlindungi oleh Joko Widodo atau Jokowi.

    “Nah ini kan menjadi catatan dan poin-poin penting yang seharusnya lembaga negara, institusi polri ini, mengayomi masyarakat, ini malah mengintimidasi masyarakat,” katanya.

    “Hari ini, kita perlu pertanyakan, ketika ada yang bilang, itu oknum polisi. Sekarang kita bertanya, berapa jumlah oknum polisi? Ketika bilang, satu orang, oke itu masih masuk oknum. Dua orang masuk oknum. Ketika hari ini terjadi 60 orang, 30 orang polisi, apa itu masuk oknum? Itu yang menjadi keresahan-keresahan kita hari ini,” ujar Irwan.

  • Polsek Pangkalan Lampam OKI Diserang, 6 Warga Ditangkap

    Polsek Pangkalan Lampam OKI Diserang, 6 Warga Ditangkap

    Ogan Komering Ilir, Beritasatu.com – Polsek Pangkalan Lampam Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, diserang. Enam warga ditangkap. Ada beberapa anggota terluka dalam kasus itu.

    Video pendek memperlihatkan suasana seusai Polsek Pangkalan Lampam diserang. Kaca-kaca pecah berserakan dan banyak orang berlarian berusaha menyelamatkan diri serta terdengar suara teriakan.

    Penyerangan dilakukan oleh warga Desa Pangkalan Lampam, Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan, Kamis (12/12/2024) malam. Penyerangan Polsek Pangkalan Lampan itu dilakukan setelah Satnarkoba Polres OKI menggerebek dan menangkap dua orang pemakai narkoba.

    Dalam penggerebekan tersebut ditemukan barang bukti, antara lain senjata api beserta amunisi, bong, dan senjata tajam.

    Kemudian, terduga diamankan di polsek. Anggota polisi lainnya kemudian mengembangkan kasus dan pergi ke tempat lain.

    Dalam pengembangan kasus itu, polisi mendapatkan terduga lain beserta barang bukti satu paket sabu. Pelaku langsung dibawa ke polres untuk pemeriksaan lanjutan.

    Namun, ada beberapa pihak yang tidak terima sehingga menyerang Polsek Pangkalan Lampam.

    Terpisah, Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Anwar Reksowidjojo mengungkapkan, pihaknya sudah mengamankan enam orang yang diduga menyerang Polsek Pangkalan Lampam.

    “Jumat kemarin enam orang diamankan, saat ini masih diperiksa di Polres Ogan Komering Ilir,” kata Anwar Sabtu (14/12/2024).

    Anwar mengimbau warga yang menyerang Polsek Pangkalan Lampan agar segera menyerahkan diri ke kantor polisi terdekat. Apabila tidak mau, Subdit III Jatanras Polda Sumsel akan mengejar pelaku.

  • Soal Dugaan Polisi Peras Tersangka Narkoba, Kapolres Lamongan Pastikan Tindak Tegas Jika Terbukti

    Soal Dugaan Polisi Peras Tersangka Narkoba, Kapolres Lamongan Pastikan Tindak Tegas Jika Terbukti

    Lamongan (beritajatim.com) – Kapolres Lamongan AKBP Bobby Adimas Condroputra, menegaskan komitmennya untuk menindak tegas personel yang terbukti melanggar.

    Pernyataan tersebut disampaikan Bobby guna menyikapi adanya dugaan pemerasan yang dilakukan oleh oknum anggota Polsek Babat terhadap empat orang tersangka yang diduga terlibat kasus tindak pidana narkoba. “Jika terbukti melakukan pelanggaran, personel tersebut akan kami tindak tegas sesuai hukum yang berlaku” kata Bobby, Sabtu (14/12/2024).

    Bobby juga menegaskan bahwa pihaknya telah memerintahkan Propam Polres Lamongan untuk segera melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terkait informasi kasus tersebut.

    “Sudah saya perintahkan Propam untuk melakukan penyelidikan secara transparan dan profesional. Dan bila terbukti bersalah, sekali lagi saya tegaskan akan kami tindak tegas,” ujar Bobby.

    Kapolres juga mengingatkan seluruh anggota Polri di wilayah hukum Polres Lamongan untuk selalu menjaga integritas dan menjunjung tinggi prinsip pelayanan kepada masyarakat. “Tidak ada toleransi untuk perilaku yang mencoreng nama baik institusi,” tegas Bobby.

    Pebih lanjut Bobby mengatakam bahwa menjaga kepercayaan masyarakat adalah yang utama dan harga mati. Sementara itu untuk tindak lanjut kasus yang beredar di media terkait oknum Polsek Babat saat ini sedang didalami untuk memastikan kebenarannya.

    AKBP Bobby juga meminta kepada publik, untuk turut mengawasi dan melaporkan jika mengetahui adanya tindakan yang tidak sesuai dengan tugas dan fungsi kepolisian. “Agar masyarakat tak perlu takut melaporkan, jika mengetahui atau bahkan mengalami sendiri adanya oknum anggota kami yang bertindak diluar tugas dan fungsinya, pasti akan segera kami tindaklanjuti,” tutur Bobby. (kun)

  • Polsek Pangkalan Lampam OKI Sumsel Diserang Warga: Kaca Kantor Pecah, 6 Pelaku Ditangkap – Halaman all

    Polsek Pangkalan Lampam OKI Sumsel Diserang Warga: Kaca Kantor Pecah, 6 Pelaku Ditangkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KAYUAGUNG- Kantor Polsek Pangkalan Lampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan (Sumsel) diserang warga pada Kamis (12/12/2024).

    Sekretaris Desa (Sekdes) Sunggutan, Karya mengatakan enam warganya diamankan terkait penyerangan Polsek tersebut.

    “Mereka sudah berada di polres OKI dan sedang kita dampingi di sana,” katanya Karya sewaktu dikonfirmasi media pada Sabtu (14/12/2024) sore.

    Menurut cerita dari warganya, Karya menyebut kejadian pada Kamis (12/12/2024) itu ada penangkapan oleh tim gabungan Satresnarkoba Polres OKI dan Polsek Pangkalan Lampam. Sedangkan saat kejadian, ia sedang berada di luar desa.

    “Saat penangkapan bandar narkoba itu berhasil kabur dan ada dua warga yang tertangkap. Di situ ada barang bukti berupa narkoba. Kemudian keduanya diamankan ke Polsek Pangkalan Lampam,” paparnya.

    Tidak berselang lama keluarga dari pelaku yang diamankan itu tidak menerima.

    Sehingga bersama warga lainnya mendatangi polsek.

    “Sehingga terjadilah penyerangan di kantor polsek, seperti yang terekam dalam video tersebut,” tukasnya.

    Dikonfirmasi terpisah Wakapolres OKI, Kompol I Putu Suryawan membenarkan bahwa sudah ada pelaku penyerangan diamankan dan dibawa ke Polres OKI.

    “Sudah ada di polres,” jawabnya singkat.

    Penjelasan polisi

    Sebelumnya, dalam video beredar terlihat ada warga sedang berlarian saat aksi penyerangan itu terjadi.

    Massa yang melakukan penyerangan diduga hendak memasuki halaman kantor polisi.

    Di sana juga terdengar teriakan dari puluhan massa, serta terlihat adanya kerusakan dan pecahan kaca yang terjadi di kantor Polsek tersebut.

    Kapolres OKI, AKBP Hendrawan Susanto membenarkan ada kejadian seperti yang terlihat dalam video.

    “Setelah insiden pengrusakan,  situasi terkini sudah kondusif,” katanya saat dihubungi Jum’at (13/12/2024) siang.

    Dia menjelaskan bahwa beberapa anggota Polsek Pangkalan Lampam mengalami luka ringan pada tangan dan pinggang, namun telah mendapatkan perawatan.

    “Ada beberapa petugas kondisinya sudah sehat dan seluruh personel Polsek kami konsolidasi dalam keadaan lengkap,” tambahnya.

     

    Masih katanya bahwa pengamanan di lokasi didukung oleh satu peleton personel dari Satbrimob yang tergabung personel Polres OKI dan Polsek Pangkalan Lampam.

    “Kami telah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, perangkat desa, dan kecamatan agar pihak yang melakukan pengerusakan bersedia menyerahkan diri,” pesannya.

    Teruntuk saat ini, Hendrawan menyebut tengah mengidentifikasi warga yang terlibat berdasarkan video yang beredar.

    “Proses penegakan hukum atas peristiwa ini sedang berlangsung,” tukasnya.

     

    Penulis: Winando Davinchi

    dan

    Kondisi Terkini Pasca Kantor Polsek Pangkalan Lampam OKI Diserang Massa, Pelaku Penyerangan Diburu

  • Kesaksian Wanita Prancis yang Diperkosa 50 Pria Atas Perintah Suami

    Kesaksian Wanita Prancis yang Diperkosa 50 Pria Atas Perintah Suami

    Jakarta

    Mereka muda, tua, kekar, kurus, berkulit hitam dan putih. Di antara mereka ada yang bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran, pengemudi truk, tentara, petugas keamanan, jurnalis, dan seorang DJ.

    Mereka adalah 50 pria yang dituduh memperkosa Gisle Pelicot atas perintah suaminya, Dominique Pelicot, 72, yang membiusnya selama satu dekade dengan pil tidur.

    Fakta bahwa mereka secara luas mewakili gambaran kecil masyarakat Prancis berarti mereka dijuluki Monsieur-Tout-Le-Monde (Tuan Setiap Orang).

    Minggu depan mereka akan dijatuhi vonis pengadilan di akhir persidangan yang dimulai pada September silam.

    Jika terbukti bersalah, secara kolektif mereka menghadapi hukuman lebih dari 600 tahun penjara.

    Beberapa di antara mereka tak menunjukkan rasa bersalah, namun kebanyakan dari mereka menunduk saat menjawab pertanyaan hakim dan sesekali mendongak untuk menatap mata pengacara mereka.

    Peringatan: Artikel ini memuat detail yang mungkin mengganggu Anda.

    Beberapa pengacara terdakwa menilai latar belakang mereka sebagai orang biasa bisa meringankan vonis hakim nantinya.

    “Orang-orang biasa melakukan hal-hal yang luar biasa,” kata Antoine Minier, pengacara yang mewakili tiga terdakwa.

    “Saya pikir hampir semua orang bisa berakhir dalam suatu situasimungkin tidak persis seperti initetapi bisa saja rentan melakukan kejahatan serius,” katanya kepada BBC.

    ‘Tubuh saya memperkosanya, tapi otak saya tidak’

    Jaksa telah mendasarkan tuntutan hukuman mereka terhadap para terdakwa pada faktor-faktor yang memberatkan.

    Seperti misalnya: berapa kali terdakwa datang ke rumah Pelicot, apakah mereka menyentuh Gisle Pelicot secara seksual, dan apakah mereka melakukan kekerasan terhadapnya.

    Joseph C, 69, kakek yang merupakan pensiunan pelatih olahraga, terancam hukuman empat tahun penjara atas tuduhan kekerasan seksual jika terbukti bersalah. Itu adalah hukuman paling ringan yang dituntut oleh jaksa.

    Di sisi lain, ada Romain V, 63, yang terancam hukuman 18 tahun penjara.

    ReutersDominique Pelicot, yang diduga telah membius dan memperkosa istrinya Gisle Pelicot, muncul di gedung pengadilan di Avignon, Prancis, 11 September 2024, dalam sketsa ruang sidang ini.

    Ia mengidap HIV dan dituduh memperkosa Gisle Pelicot sebanyak enam kali tanpa mengenakan alat pelindung.

    Pengacaranya beralasan bahwa kliennya telah menjalani perawatan selama beberapa tahun dan tak mungkin menularkan virus tersebut.

    Jaksa mampu mengungkap detail sedalam ini karena, tidak seperti kasus perkosaan pada umumnya, ada banyak sekali bukti, mengingat dugaan kekerasan seksual massal ini direkam oleh Dominique Pelicot selama lebih dari satu dekade.

    Pria tersebut telah mengakui semua tuduhan terhadapnya dan memberi tahu pengadilan bahwa ke-50 orang rekannya juga bersalah.

    Semua bukti video menunjukkan tidak ada satu pun pria yang dapat menyangkal bahwa mereka pernah pergi ke rumah Pelicot.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Akan tetapi, kebanyakan dari mereka menentang keras tuduhan pemerkosaan berat yang dapat mengakibatkan hukuman berat.

    Undang-undang pemerkosaan di Prancis mendefinisikan pemerkosaan sebagai tindakan seksual apa pun yang dilakukan dengan “kekerasan, paksaan, ancaman, atau kejutan”, undang-undang ini tidak merujuk pada perlunya persetujuan.

    Oleh karena itu, para terdakwa juga berpendapat bahwa mereka tidak bisa ditetapkan bersalah melakukan pemerkosaan karena mereka tidak menyadari Gisle Pelicot tidak dalam posisi untuk memberikan persetujuannya.

    “Tidak ada kejahatan tanpa adanya niat untuk melakukannya,” kata seorang pengacara pembela.

    ReutersDalam sketsa pengadilan ini, Gisle Pelicot memberikan keterangan di persidangan dengan sosok suaminya, Dominique Pelicot, di latar belakang, pada 19 November 2024.

    “Tubuh saya memperkosanya, tetapi otak saya tidak,” tegas relawan pemadam kebakaran Christian L.

    Satu-satunya pria dari 50 orang yang tidak dituduh memperkosa Gisle Pelicot adalah Jean-Pierre M, 63, yang dijuluki “murid” Dominique Pelicot.

    Setelah belajar cara membius istrinya agar dapat melakukan kekerasan terhadapnya, dia melakukannya selama lima tahun dan mengakuinya.

    Jean-Pierre M menyalahkan kejahatan yang dia lakukan pada pertemuannya dengan Dominique Pelicot, yang menurutnya “menenangkan, seperti sepupu”.

    Jaksa menuntut hukuman penjara 17 tahun terhadapnya.

    ‘Dimanipulasi dan ditipu oleh Pelicot’

    Ahmed T, tukang ledeng berusia 54 tahun yang telah menikah dengan kekasih masa kecilnya selama 30 tahun, mengatakan bahwa jika dia ingin memperkosa seseorang, dia tidak akan memilih seorang perempuan berusia 60-an.

    Redouane A, pria pengangguran berusia 40 tahun, berpendapat bahwa jika dia memang berniat memperkosa Gisle, dia tidak akan mengizinkan suami Gisle mengambil video.

    Beberapa orang juga mengatakan mereka diintimidasi oleh Dominique Pelicot, yang menurut seorang pengacara kepada BBC, adalah “karakter yang menjijikkan”.

    Di persidangan, sambil menangis, perawat laki-laki Redouan E, mengungkap bahwa dia terlalu takut pada Dominique untuk meninggalkan kamar tidur.

    ReutersDalam sketsa ini, Dominique Pelicot, yang diduga telah membius dan memperkosa istrinya Gisele Pelicot, berada di ruang sidang bersama 50 terdakwa lainnya di gedung pengadilan di Avignon, Prancis, 17 September 2024.

    “Mungkin Anda tidak bisa melihatnya dari video, tetapi saya benar-benar takut!” katanya kepada para hakim.

    Sementara yang lain mengaku ditawari minuman yang dicampur narkoba dan karena itu tidak dapat mengingat kejadian tersebut, meskipun Dominique Pelicot membantah pernah melakukannya.

    Namun, sebagian besar berkukuh mereka telah dimanipulasi atau ditipu oleh Dominique Pelicot, yang meyakinkan mereka bahwa mereka ikut serta dalam permainan seks atas persetujuan pasangan Pelicot.

    “Mereka ditempatkan dalam situasi yang membuat mereka [merasa] ditipu,” kata Christophe Bruschi, pengacara Joseph C, kepada BBC.

    “Mereka ditipu.”

    Baca juga:

    Namun, Dominique Pelicot selalu mengatakan bahwa dia menjelaskan dengan sangat jelas kepada para tersebut bahwa istrinya tidak mengetahui rencana tersebut.

    Ia memberi mereka instruksi agar tidak membangunkan istrinya atau meninggalkan jejak bahwa mereka pernah ada di sanaseperti meminta mereka menghangatkan tangan sebelum menyentuh istrinya, atau tidak meninggalkan bau parfum atau rokok, katanya.

    “Mereka semua tahu, mereka tidak dapat menyangkalnya.”

    Keluarga menanti jawaban

    Sejak September, ke-50 pria tersebut telah muncul, satu demi satu, di depan pengadilan di Avignon.

    Biasanya dalam kasus pemerkosaan, proses persidangan dapat memakan waktu beberapa hari.

    Dalam persidangan ini, karena banyaknya jumlah terdakwa yang terlibat, sidang-sidang tersebut dipadatkan menjadi beberapa jam saja.

    Kehidupan pribadi para terdakwa diungkap, yang sering kali mengubah sesi pengadilan menjadi serangkaian cerita tentang pelecehan dan trauma.

    Simone M, pekerja konstruksi berusia 43 tahun, mengatakan ia diperkosa saat berusia 11 tahun oleh teman kerabat yang mempekerjakannya untuk menggembalakan ternak di Kaledonia Baru, wilayah seberang laut Prancis.

    ReutersMinggu depan, 50 pria yang dituduh memperkosa Gisle Pelicot akan menghadapi vonis pengadilan.

    Ayah empat anak Jean-Luc L, 46, menuturkan di pengadilan bagaimana ia dan keluarganya meninggalkan Vietnam dengan perahu karet saat ia masih kecil dan tinggal di kamp pengungsi di Thailand selama beberapa tahun sebelum pindah ke Prancis.

    Fabien S, pria berusia 39 tahun dengan beberapa catatan kriminaltermasuk perdagangan narkoba dan penyerangan seksual terhadap anak di bawah umurdianiaya dan dipukuli oleh orang tua asuh sejak usia sangat muda.

    Seperti beberapa orang lainnya, Fabien mengatakan bahwa ia baru menyadari saat menjalani pemeriksaan psikiater yang diperintahkan oleh pengadilan bahwa ingatan masa kecilnya yang samar dan menyakitkan sebenarnya merupakan pemerkosaan.

    Baca juga:

    Banyak istri, pasangan, dan anggota keluarga terdakwa dipanggil untuk memberikan kesaksian.

    Mereka juga berebut jawaban saat berusaha memahami bagaimana pria-pria dalam hidup mereka bisa berakhir “terjebak dalam situasi seperti ini”.

    “Saya terkejut, itu sama sekali tak seperti dia biasanya. Dia adalah kebahagiaan dalam hidup saya,” kata ayah Christian L. yang sudah lanjut usia.

    Petugas pemadam kebakaran itu juga sedang diselidiki karena memiliki foto-foto yang menunjukkan pelecehan anaksama seperti empat orang lainnyadan terancam hukuman 16 tahun penjara.

    “Pasti ada sesuatu yang terjadi, dia pasti depresi,” ayahnya bertanya-tanya.

    ‘Saya akan selalu ada untuknya’

    Corinne, mantan istri Thierry Pa yang berusia 54 tahun, mantan pekerja bangunan, mengatakan bahwa mantan suaminya itu selalu bersikap “baik” dan “hormat” kepadanya dan anak-anak mereka.

    Corinne tampaknya membuka peluang untuk rujuk dengan mantan suaminya tersebut.

    “Ketika mereka memberi tahu saya apa yang dituduhkan kepadanya, saya berkata: ‘tidak mungkin, itu tidak mungkin… Saya sama sekali tidak mengerti apa yang sedang dilakukannya di sini.’”

    Dia yakin bahwa kematian putra mereka yang berusia 18 tahun telah menyebabkan mantan suaminya jatuh ke dalam depresi berat, mulai minum-minum, dan akhirnya berhubungan dengan Dominique Pelicot.

    ReutersSeorang perempuan berjalan melewati slogan yang bertuliskan “Selamat datang para saudari kami, [yang] datang untuk mendukung Gisele” di tembok kota.

    “Saya akan selalu ada untuknya, apa pun yang terjadi,” kata mantan pacar Joan K., pria kelahiran Guyana.

    Di usianya yang ke-27, ia adalah terdakwa termuda dan mantan tentara di Angkatan Darat Prancis.

    Dia membantah telah memperkosa Gisle Pelicot sebanyak dua kali. Meskipun dia selalu mendapati Gisle dalam kondisi pingsan, dia tidak menyadari bahwa Gisle tidak memberikan persetujuannya.

    Sambil berlinang air mata, perempuan bernama Samira mengatakan bahwa dia telah menghabiskan tiga setengah tahun terakhir “mencari jawaban” mengapa Jerme V pergi ke rumah Pelicot sebanyak enam kali.

    Baca juga:

    “Kami berhubungan seks setiap hari, saya tidak mengerti mengapa dia harus mencari di tempat lain,” isaknya.

    Dia masih menjalin hubungan dengan Jerme V, yang bekerja di toko sayur pada saat penangkapannya.

    Dia adalah salah satu dari sedikit orang yang mengakui telah memperkosa Gisle, dan mengatakan bahwa dia menyukai gagasan untuk memiliki “kebebasan bertindak tanpa batas” terhadap Gisle, namun menyalahkan hal itu pada “hasrat seksual yang tidak terkendali”.

    Gisle Pelicot: Mereka memperkosa saya dengan kesadaran penuh

    Banyak mantan dan pasangan terdakwa saat ini telah menjalani tes untuk mengetahui apakah mereka juga telah dibius seperti Gisle.

    Seorang perempuan mengatakan bahwa dia “selalu memiliki keraguan besar” bahwa “pria yang penuh hormat, perhatian, dan baik hati” yang dikenalnya telah menyiksanya juga tanpa sepengetahuannya.

    Sejak dimulainya persidangan, banyak yang membicarakan perlunya menemukan unsur yang dapat menghubungkan semua orang ini bersama-sama.

    Kesamaannya, di samping fakta bahwa semua pria pergi ke kediaman Pelicot atas kemauan mereka sendiri, “masih belum ditemukan,” kata pengacara Gisle.

    ReutersGisle Pelicot, korban pemerkosaan massal yang diduga dilakukan oleh suaminya saat itu, Dominique Pelicot, di rumah mereka di kota Mazan, Prancis selatan.

    Tetapi ada satu faktor yang tidak dapat disangkal lagi dimiliki oleh semua terdakwa: mereka secara sadar membuat pilihan untuk tidak melapor ke polisi.

    Petugas pemadam kebakaran Jacques C, 73, mengatakan ia sempat mempertimbangkannya namun “kemudian kehidupan terus berjalan”, sementara teknisi listrik Patrice N, 55, mengatakan ia “tidak ingin menyia-nyiakan hari di kantor polisi”.

    Pada hari-hari awal persidangan, Gisle Pelicot ditanya apakah menurutnya sah untuk berpikir bahwa para pria tersebut telah dimanipulasi oleh suaminya.

    Dia menggelengkan kepalanya: “Mereka tidak memperkosa saya dengan menodongkan pistol ke kepala mereka. Mereka memperkosa saya dengan kesadaran penuh.”

    Hampir seperti renungan, dia bertanya: “Mengapa mereka tidak pergi ke polisi? Bahkan panggilan telepon anonim bisa menyelamatkan hidup saya.”

    “Tapi tidak ada satu pun yang melakukannya,” katanya setelah jeda.

    “Tidak ada satu pun dari mereka.”

    (ita/ita)

  • Kebocoran uang negara terjadi di semua lapisan

    Kebocoran uang negara terjadi di semua lapisan

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Kepala Bappenas: Kebocoran uang negara terjadi di semua lapisan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 13 Desember 2024 – 15:05 WIB

    Elshinta.com – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy menyatakan, kebocoran keuangan negara terjadi di dalam semua lapisan dan bidang.

    “Kebocoran itu bisa dari berbagai sisi. Kebocoran dari penerimaan, kebocoran dari pengeluaran, dan kebocoran dari inefisiensi, dan ini terjadi dalam semua lapisan dan juga terjadi di semua bidang,” ujarnya dalam acara Peluncuran Whistle Blowing System (WBS) 2.0 di Jakarta, Jumat (13/12).

    Pertama, kebocoran uang disebabkan penerimaan negara belum optimal mengingat tax ratio Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih sekitar 10 persen, jauh di bawah negara seperti Malaysia dan Thailand yang sudah di atas 15 persen.

    Selanjutnya ialah kebocoran Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) di atas 30 persen yang telah berlangsung sejak 30 tahun lamanya. Sumber utama dari kebocoran APBN adalah korupsi yang melibatkan pengusaha, birokrasi, legislatif, hingga penegak hukum.

    “Berdasarkan data Transparency International, Indeks Persepsi Korupsi atau Perception Corruption Index Indonesia tahun 2023 skornya masih 34 dari 100 dan ini berada di peringkat 115 dari 180 negara. Jadi indikator korupsi, indeks persepsi korupsi sejalan, sejalan dengan prestasi kita di banyak segi,” kata Rachmat.

    Kemudian, potensi kerugian negara turut berasal dari penambangan ilegal yang diperkirakan mencapai Rp105 triliun per tahun.

    Judi online juga disebut memberikan kerugian ekonomi hingga Rp900 triliun pada tahun 2024.

    “Kebocoran masih ditambah lagi kebocoran-kebocoran lain karena belanja-belanja yang tidak pas. Mulai dari belanja negara sampai belanja rumah tangga, belanja rumah tangga sampai belanja individu, dan belanja individu itu terjadi pada hal-hal yang seharusnya sudah dilarang, ada belanja narkoba. Jadi, sekarang belanja narkoba sudah menjadi bagian dari kebocoran yang harus menjadi bagian yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan, yang seharusnya kita atasi,” ungkap Kepala Bappenas.

    Sumber : Antara

  • Yusril: Negosiasi Pengembalian Terpidana Bali Nine ke Australia Hampir Final

    Yusril: Negosiasi Pengembalian Terpidana Bali Nine ke Australia Hampir Final

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menyebut bahwa pemerintah Indonesia masih berunding dengan pemerintah Australia terkait dengan pengembalian narapidana kasus narkoba Bali Nine. 

    Usai menghadiri rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Prabowo Subianto, Jumat (13/12/2024), Yusril menyebut Indonesia tengah mengajukan sejumlah syarat ke pemerintah Australia terkait dengan pengembalian narapidana sindikat pengedar narkoba itu. 

    “Kita sedang berunding dengan pemerintah Australia, kita mengajukan sejumlah syarat dan mereka sedang mempelajari hal itu dan insyaallah dalam waktu dekat ini mereka akan respons usulan-usulan kita,” katanya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Sabtu (14/12/2024). 

    Yusril optimistis sebagian besar syarat yang diajukan RI ke Australia bisa disetujui. Apabila disetujui, maka kedua negara hanya tinggal perlu menyiapkan teknis pelaksanaan pengembalian Bali Nine. 

    Menurutnya, perundingan antara RI-Australia sudah hampir final. Dia menyebut, hasilnya segera direalisasikan seketika perundingan rampung secara keseluruhan. 

    Yusril mengaku masih memasan target agar pengembalian narapidana Bali Nine ke Australia bisa turut dilakukan sebelum pergantian tahun, sebagaimana terpidana Mary Jane Veloso ke pemerintah Filipina. 

    “Baik Filipina maupun dengan Australia akan kita laksanakan insyaallah dalam waktu yang tidak terlalu lama dan pada bulan Desember ini mudah-mudahan semuanya sudah selesai. Bahkan, sebelum hari Natal mudah-mudahan sudah selesai,” paparnya. 

    Bali Nine merupakan sindikat pengedar narkoba yang dijalankan oleh sembilan WNA Australia di Bali pada 2005 silam. 

    Sembilan orang sindikat ini ditangkap di Bali dengan penangkapan di Bandara Ngurah Rai dan Kuta. Narapidana Renae Lawrence, Marthin Stephens Scott Rush, Michael Czuga ditangkap di Bandara Ngurah Rai dengan barang bukti heroin yang diikat di tubuh mereka. Empat orang ini berusaha membawa keluar heroin dari Bali.  

    Kemudian, penangkapan terhadap Si Yi Chen, Tan Duc Thanh Nguyen, dan Matthew Norman ditangkap di sebuah hotel di dekat Pantai Kuta dengan barang bukti 300 gram heroin. 

    Sementara itu, Andrew Chan dan Myuran Sukamaran yang merupakan otak dari sindikat ini juga ditangkap di Bandara Ngurah Rai setelah penangkapan pertama. Total ada 8 kg heroin yang didapat dalam penangkapan tersebut.

  • Prabowo Mau Napi Narkoba Dilibatkan dalam Program Swasembada Pangan, Ini Alasannya

    Prabowo Mau Napi Narkoba Dilibatkan dalam Program Swasembada Pangan, Ini Alasannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto disebut ingin agar para narapidana kasus narkotika bisa dilibatkan dalam program swasembada pangan hingga komponen cadangan (komcad).

    Hal itu diungkap oleh Menteri Hukum Supratman Andi Agtas usai menghadiri rapat terbatas (ratas) dengan Presiden terkait dengan rencana pemberian amnesti kepada sejumlah terpidana, Jumat (13/12/2024).

    Supratman mengungkap narapidana kasus narkotika dari kalangan penggunaa merupakan salah satu kelompok terpidana yang ingin diusulkan ke Presiden agar bisa diberikan amnesti. Prabowo disebut ingin mengutamakan para pengguna itu agar bisa direhabilitasi sehingga tidak memenuhi penjara.

    “Sekali lagi, ini dilakukan adalah Presiden menyarankan tadi supaya bagi mereka yang masih berusia produktif, itu sedapat mungkin bisa diikutkan dalam kegiatan yang terkait dengan swasembada pangan. Harus dilatih, di luar rehabilitasi,” jelas Supratman kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, dikutip Sabtu (14/12/2024). 

    Selanjutnya, apabila sudah dinyatakan bebas, Prabowo menyarankan agar para mantan terpidana bisa diikutsertakan dalam komponen cadangan (komcad) militer.

    “Kalau nanti dianggap sudah bisa bebas, Presiden menyarankan untuk bisa ikut dalam komponen cadangan. Bagi yang umur produktif ya, dan masih kuat,” ungkap Supratman, yang juga merupakan Politisi Partai Gerindra. 

    Adapun Supratman mengungkap alasan di balik rencana pemberian amnesti kepada terpidana pengguna narkotika adalah salah satunya karena tingkat keterisian penjara yang sudah melewati batas (overloaded). 

    Mantan Ketua Baleg DPR itu memastikan rencana pemberian amnesti itu hanya kepada pengguna, bukan pengedar atau bandar. Dia memperkirakan rencana tersebut bisa mengurangi tingkat kepenuhan lapas di Indonesia hingga 30%. 

    “Kalau dengan jumlah yang diperkirakan seperti itu, baru mengurangi kurang lebih sekitar 30%,” katanya.

    Saat ini, terang Supratman, pemerintah masih mengkaji soal diversifikasi kategori pengguna narkotika yang tengah menjadi  warga binaan lapas. Kategorinya bisa diperluas apabila ada perubahan Surat Edaran (SE) Mahkamah Agung (MA). 

    Adapun terdapat sejumlah kategori terpidana lain yang rencanya ingin diusulkan agar diberikan amnesti. Berdasarkan data Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakata, ada sekitar 44.000 narapidana yang berpotensi diusulkan untuk mendapatkan amnesti dari Presiden. 

    Selain pengguna obat-obatan terlarang, terpidana kasus penghinaan atau pelanggaran UU ITE, narapidana dengan penyakit berkelanjutan serta terkait dengan kasus Papua juga dipertimbangkan untuk diusulkan.