Kasus: Narkoba

  • Kriminal kemarin, mutasi Polda Metro hingga begal di kawasan KBT

    Kriminal kemarin, mutasi Polda Metro hingga begal di kawasan KBT

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita kriminal yang tayang di kanal Metro pada Senin (30/12) masih menarik untuk Anda simak kembali hari ini, mulai dari akhir tahun, Polri lakukan mutasi besar-besaran di Polda Metro Jaya hingga polisi tangkap empat pelaku begal yang beraksi di kawasan KBT.

    Berikut rangkumannya:

    Pria yang hadang Transjakarta di Daan Mogot mabuk tapi negatif narkoba

    Pria berinisial MT yang menghadang laju kendaraan termasuk Transjakarta serta nyaris melukai personel Kepolisian di Jalan Daan Mogot, Jembatan Besi, Cengkareng, Jakarta Barat, sedang mabuk tapi negatif narkotika jenis apapun.

    “Sudah kami tes urine, negatif dari jenis narkoba apapun,” kata Kapolsek Cengkareng Kompol Abdul Jana di Jakarta pada Senin.

    Baca selengkapnya di sini.

    Pria bersajam yang hadang Transjakarta di Jakbar sempat serang polisi

    Seorang pria berinisial MT yang bersenjata tajam dan menghadang kendaraan termasuk Transjakarta di Jalan Daan Mogot, Jembatan Gantung, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin, sempat melakukan perlawanan dan menyerang personel Kepolisian sebelum akhirnya bisa ditangkap.

    Kapolsek Cengkareng, Kompol Abdul Jana menjelaskan bahwa awalnya polisi menerima laporan dari warga adanya pria yang mengamuk sambil menghadang-hadang kendaraan di Daan Mogot.

    Baca selengkapnya di sini.

    Polisi tangkap empat pelaku begal yang beraksi di kawasan KBT

    Polsek Duren Sawit berhasil menangkap empat orang pelaku pencurian dengan kekerasan (begal) yang terjadi di Jalur Kanal Banjir Timur (KBT) RT 08/11, Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur pada Kamis dini hari (26/12).

    “Kami berhasil menangkap empat pelaku begal yang berinisial MI (18), MAN (22), MR (18) dan MHF (15). Pelaku MHF berstatus anak berhadapan hukum (ABH), saat ini kita titip ke panti sosial Jakarta Timur,” kata Kapolsek Duren Sawit AKP Sutikno di Mapolsek Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin.

    Baca selengkapnya di sini.

    Polisi tangkap remaja bersenjata tajam yang hendak tawuran di Gropet

    Petugas Kepolisian menangkap 13 remaja bersenjata tajam yang hendak tawuran di kawasan Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Sabtu sekitar pukul 04.00 WIB.

    Kepala Satuan (Kasat) Samapta Polres Metro Jakarta Barat, AKBP M Hari Agung Julianto menyebutkan, awalnya petugas Kepolisian mendapat laporan adanya keributan di Jalan Jelambar Utama RT2/RW4, Jelambar Baru, Grogol Petamburan, sehingga tim patroli segera menuju lokasi.

    Baca selengkapnya di sini.

    Akhir tahun, Polri lakukan mutasi besar-besaran di Polda Metro Jaya

    Kepolisian Republik Indonesia (Polri) pada Senin mengumumkan mutasi terhadap 734 personel tingkat perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) di seluruh Indonesia, termasuk di lingkungan Polda Metro Jaya.

    Puluhan personel Polda Metro Jaya yang dimutasi meliputi tingkat perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) Polda serta mulai dari pejabat utama hingga Kapolres.

    Baca selengkapnya di sini.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kapolres Serang Pamer Program ‘Ngariung Iman-Aman’ Turunkan Angka Kriminal

    Kapolres Serang Pamer Program ‘Ngariung Iman-Aman’ Turunkan Angka Kriminal

    Serang

    Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko menyebut bahwa kasus kriminal turun berkat ada program ‘Ngariung Iman’ dan Ngariung Aman. Kejahatan sepanjang 2024 turun dibandingkan tahun 2023 dari 1.510 kasus menjadi 963 kasus.

    “Dari catatan akhir tahun, angka tindak kejahatan sepanjang 2024 turun sebesar 36 persen dibanding tahun 2023 dari 1.510 menjadi 963 kasus dengan jumlah penyelesaian, sebanyak 830 kasus. Sementara tahun 2023, dari 1.510 kasus kejahatan, 921 berhasil diselesaikan,” ujar Condro, Senin (30/12/2024).

    Dari ratusan kasus itu ada pengungkapan yang menjadi perhatian publik di Kabupaten Serang. Yaitu kasus packing beras dari yang tidak layak konsumsi yang dioplos pemutih dan pengharum. Termasuk dioplos dengan beras premium dari Bulog.

    “Barang bukti kasus ini 25 ton beras Bulog, 5 ton beras sudah dioplos,” ungkapnya.

    Kemudian, untuk kasus Narkoba, memang ada kenaikan 10 kasus di tahun ini dari 92 kasus di tahun sebelumnya menjadi 102 kasus. Penyelesain perkaranya sebanyak 99 perkara.

    “Pengungkapan kasus narkoba yang menonjol pada 2024 ini adalah pengungkapan peredaran sabu jaringan internasional dengan barang bukti 23,9 kg sabu serta 805 butir pil ekstasi,” jelasnya.

    “Untuk korban meninggal dunia juga turun dari 121 di tahun 2023 menjadi 82 jiwa pada 2024 dengan kerugian materi mencapai Rp 1.191.000.000,” jelasnya.

    Condro mengungkap bahwa menurunnya angka kejahatan dan gangguan kamtibmas di Kabupaten Serang salah satunya dengan pengoptimalan program Ngariung Iman Ngariung Aman. Program ini ia gulirkan sejak Januari 2024.

    Program ini dilakukan dengan dua kali dalam satu hari dengan hadir ke warga-warga di desa. Ia mendengarkan problem di masyarakat termasuk curhat mereka soal layanan publik.

    “Setiap problem yang disampaikan masyarakat harus segera diselesaikan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Ini sebagai bentuk kehadiran Polri dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tandasnya.

    (bri/azh)

  • 5 Orang Dituduh Terlibat dalam Kematian Liam Payne, Ada Karyawan Hotel dan Sahabat Dekat

    5 Orang Dituduh Terlibat dalam Kematian Liam Payne, Ada Karyawan Hotel dan Sahabat Dekat

    Jakarta, Beritasatu.com – Sebanyak lima orang telah dituntut terkait dengan kematian tragis penyanyi Liam Payne, yang ditemukan jatuh dari balkon lantai tiga sebuah hotel di Buenos Aires, Argentina, pada 16 Oktober 2024 lalu. Sebanyajk empat dari lima orang tersebut s merupakan karyawan hotel tempat Payne menginap. 

    Selain keempat orang tersebut, satu orang lainnya yang dituntut adalah Roger Nores yang merupakan sahabat dekat Liam Payne. Mereka menurut BBC, Senin (30/12/2024)  kini menghadapi tuduhan pembunuhan dan pasokan narkoba dalam kasus yang menggemparkan dunia hiburan internasional ini.

    Menurut keterangan dari pihak berwenang di Argentina, manajer hotel Gilda Martin, resepsionis Esteban Grassi, dan Roger Nores, dikenakan tuduhan pembunuhan karena gagal memenuhi kewajiban untuk merawat penyanyi tersebut. Mereka diduga menyebabkan risiko besar terhadap keselamatan Payne dengan tidak memberikan pertolongan yang seharusnya.

    “Selain itu, dua karyawan hotel lainnya, Ezequiel Pereyra dan Braian Paiz, dituduh terlibat dalam pasokan narkoba yang diduga dikonsumsi oleh Payne sebelum insiden tersebut,” tulis BBC. 

    Mantan personel One Direction, Liam Payne meninggal dunia akibat jatuh dari balkon hotel di Argentina – (Instagram @liampayne/Istimewa)

    Pihak jaksa mengungkapkan bahwa pada malam kejadian, keadaan Payne yang sedang terpengaruh alkohol dan obat-obatan sangat membahayakan. Gilda Martin, sebagai manajer hotel, diduga gagal mencegah Payne untuk dibawa ke kamar hotelnya dalam kondisi yang membahayakan. 

    Balkon kamar hotel tersebut, yang dinilai sebagai ancaman serius bagi Payne, seharusnya membuat Martin bertindak lebih hati-hati dalam menjaga keselamatan tamunya. Dalam dokumen pengadilan, disebutkan bahwa seharusnya Payne diletakkan di tempat yang lebih aman hingga bantuan medis tiba.

    Sementara itu, Esteban Grassi, resepsionis utama hotel, juga diduga berperan dalam kejadian tersebut dengan meminta tiga orang untuk “menyeret” Payne yang tidak bisa berdiri ke kamarnya, bukannya menjaga keselamatannya. Tindakan ini dianggap sebagai kelalaian yang berpotensi menyebabkan kematian Payne.

    Roger Nores, sahabat dekat Liam Payne, turut dituntut dalam kasus ini atas tuduhan pembunuhan. Ia diduga telah gagal untuk merawat dan memberikan bantuan yang diperlukan kepada Payne setelah mengetahui kondisi fisiknya yang tidak stabil. Nores dituduh mengabaikan tanggung jawabnya sebagai teman dengan meninggalkan Payne dalam keadaan yang sangat rentan, meskipun mengetahui bahwa Payne memiliki kecanduan terhadap narkoba dan alkohol.

    Selain kelima orang yang dituntut, Ezequiel Pereyra dan Braian Paiz, yang masing-masing bekerja sebagai karyawan hotel dan pelayan, juga dihadapkan pada tuduhan pasokan narkoba. Mereka diduga memasok kokain kepada Liam Payne pada beberapa kesempatan menjelang tragedi tersebut, yang diduga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi keputusan Payne untuk melompat dari balkon.

    Jika terbukti bersalah, ketiga terdakwa yang dituduh dengan pembunuhan dapat dijatuhi hukuman penjara antara satu hingga lima tahun. Sementara itu, dua orang yang dituduh menyediakan narkoba berisiko mendapat hukuman penjara yang lebih berat, yakni antara empat hingga 15 tahun.

    Kematian Liam Payne, yang terungkap melalui hasil tes toksikologi dan laporan autopsi, menunjukkan bahwa ia meninggal akibat “trauma multipel” serta perdarahan internal dan eksternal, akibat terjatuh dari balkon. Dalam penyelidikan lebih lanjut, ditemukan bahwa Payne mungkin terjatuh dalam keadaan tidak sadar atau setengah sadar, yang semakin menguatkan tuduhan bahwa ia tidak sadar akan tindakan yang dilakukannya.

    Kasus ini terus berkembang dan memunculkan pertanyaan mengenai tanggung jawab pihak-pihak yang seharusnya menjaga keselamatan dan kesejahteraan Payne. Sebanyak lima orang dituntut dalam kasus kematian Liam Payne ini kini harus menghadapi pengadilan untuk mempertanggungjawabkan peran mereka dalam tragedi tersebut.

  • Polisi Spanyol Ungkap 7 Ton Kokain Disembunyikan di Kontainer Bawah Tanah

    Polisi Spanyol Ungkap 7 Ton Kokain Disembunyikan di Kontainer Bawah Tanah

    Jakarta

    Kepolisian Spanyol menyita tujuh ton kokain yang disembunyikan dalam kontainer pengiriman barang di bawah tanah lahan pertanian. Tiga tersangka penyelundupan ditangkap.

    Dikutip AFP, Senin (30/12/2024), pihak kepolisian melakukan operasi tersebut pada Jumat (27/12) pekan kemarin. Polisi setempat mendeteksi dua speedboat mencurigakan di muara Sungai Guadalquivir.

    Kapal-kapal tersebut dilacak ke sebuah kawasan pedesaan di kotamadya Coria del Rio, sebelah selatan kota Seville. Di sana para tersangka menyimpan kokain dalam dua kontainer yang disembunyikan di bawah tanah.

    Polisi mengatakan penyitaan kokain ini terbesar yang diselundupkan ke Spanyol selatan dengan speedboat. Polisi turut menyita tiga senjata, termasuk senpi jenis AK-47, dan dua kendaraan curian.

    Secara terpisah, pihak berwenang Portugal menyita hampir 3,5 ton kokain yang disembunyikan dalam kiriman pisang di sebuah kapal kargo yang tiba dari Amerika Latin.

    Koordinator investigasi polisi, Vitor Ananias mengatakan operasi yang dilakukan bersama Badan Kejahatan Nasional Inggris itu menemukan simpanan itu di pelabuhan Setubal, tepat di selatan Lisbon.

    “Mengingat banyaknya palet berisi pisang yang diangkut dengan kapal, penemuan narkoba itu hanya mungkin dilakukan berkat kerja keras dan cermat para penyidik,” kata polisi dalam sebuah pernyataan.

    (idn/fas)

  • Profil AKBP Arief Mukti Kapolres Solok Selatan yang Dimutasi, Pernah Dituding Bekingi Tambang Ilegal – Halaman all

    Profil AKBP Arief Mukti Kapolres Solok Selatan yang Dimutasi, Pernah Dituding Bekingi Tambang Ilegal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut profil AKBP Arief Mukti, Kapolres Solok Selatan yang dimutasi dari jabatannya.

    Rotasi jabatan dilakukan Kapolri Listyo Sigit Prabowo lewat Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2776/XII/KEP/2024 tertanggal 29 Desember 2024.

    Satu di antara yang kena rotasi adalah AKBP Arief Mukti yang menjabat Kapolres Solok Selatan, Polda Sumatera Barat.

    “AKBP Arief Mukti Surya Adhi Sabhara Kapolres Solok Selatan Polda Sumbar dimutasikan sebagai Pamen Stamaops Polri,” demikian tertulis dalam Surat Telegram Kapolri, dikutip TribunPadang.com, Senin (30/12/2024).

    Nama AKBP Arief Mukti sebelumnya menjadi bahan perbincangan publik karena dituding menjadi beking tambang ilegal.

    Semua tidak lepas dari kasus Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tembak mati Kasat Reskrim Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshari.

    Disebutkan kasus polisi tembak polisi dilatarbelakangi tambang ilegal.

    Adapun tudingan AKBP Arief Mukti menjadi baking tambang ilegal datang dari Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumatera Barat pada awal Desember 2024 kemarin.

    Direktur Eksekutif WALHI Sumbar, Wengki Purwanto menduga yang bersangkutan menerima uang dari beroperasinya tambang ilegal.

    “Ternyata Kapolres (Solok Selatan) disebut menerima aliran dana tambang ilegal per bulan itu Rp 600 juta per bulan dari 20 unit alat berat, dan dari tambang-tambang lain yang disebut tambang tradisional,” ujar Wengki, dikutip dari TribunPadang.com.

    Oleh karenanya, WALHI mendesak agar dilakukan pemeriksaan terhadap AKBP Arief Mukti.

    Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan menegaskan, pihaknya sudah mengambil langkah dengan mendalami keterlibatan yang bersangkutan.

    “Masih didalami,” ujarnya.

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, AKBP Arief Mukti merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2001.

    Dalam pendidikan tingginya, ia telah berhasil menyelesaikan studi S-2 Magister Kajian Ilmu Kepolisian di Universitas Airlangga.

    Karier AKBP Arief Mukti sudah cukup malang melintang di dalam kepolisian tanah air.

    Sejumlah jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diembannya.

    Ia tercatat pernah bertugas di Polres Lamongan.

    Pada tahun 2015, AKBP Arief Mukti dipercaya untuk menduduki posisi sebagai Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Lamongan.

    Setelah itu, Arief Mukti diangkat untuk mengisi kursi jabatan posisi sebagai Wakapolres Lamongan pada tahun 2017.

    Semenjak itu, karier AKBP Arief Mukti Surya Adhi Sabhara makin melesat.

    Pada tahun 2020, ia sempat dipercaya untuk menjabat posisi sebagai Kasubdit Dalmas Polda Jatim.

    Barulah setelah itu ia dimutasi ke Polda Sumbar pada tahun 2021.

    Saat itu, AKBP Arief Mukti dipercaya untuk mengemban jabatan sebagai Kasubdit I Ditreskrimsus Polda Sumbar.

    Pada Juni 2022, AKBP Arief Mukti mendapat kepercayaan untuk menduduki posisi jabatan sebagai Kapolres Solok Selatan.

    Rekam jejak karier AKBP Arief Mukti sebagai Kapolres Solok Selatan pun tak main-main.

    Ia pernah mengungkap kasus peredaran obat terlarang narkoba jenis sabu seberat 32,61 gram dan ganja seberat 479 gram pada tahun 2024.

    Saat itu, Polres Solok Selatan di bawah komando AKBP Arief Mukti juga menangkap 23 orang yang terkait dengan kasus narkoba tersebut.

    Kini, ia dimutasi sebagai Pamen Stamaops Polri per 29 Desember 2024.

    Sementara kursi Kapolres Solok Selatan diduduki oleh AKBP M. Faisal Perdana, sebelumnya menjabat sebagai Analis Kebijakan Muda Bidpropam Polda Sumbar (penugasan pada Kompolnas).

    AKBP Arief Mukti Surya Adhi Sabhara, S.H., S.I.K., M.Si. (Dok. Humas Polres Solok Selatan)

    AKBP Arief Mukti diketahui memiliki kekayaan sebesar Rp 2,9 miliar yang dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Komisi Pemberantasan Korupsi (LHKPN KPK) pada 8 Maret 2024.

    Harta kekayaannya didominasi berupa aset tanah di Kota Surabaya senilai Rp 2,5 miliar.

    AKBP Arief Mukti juga memiliki dua kendaraan roda empat senilai Rp 890.000.000

    Jumlah kekayaannya harus dikurangi lantaran memiliki utang sebesar Rp 469 juta.

    Berikut daftar lengkap rincian harta kekayaan milik AKBP Arief Mukti:

    Tanah Dan Bangunan Rp. 2.500.000.000

    1. Tanah Dan Bangunan Seluas 150 M2/178 M2 Di Kab / Kota Kota Surabaya , Hasil Sendiri Rp. 2.500.000.000

    Alat Transportasi Dan Mesin Rp. 890.000.000

    1. Mobil, Mitsubishi Pajero Sport 2.4l Dakar Ultimate Tahun 2022, Hasil Sendiri Rp. 690.000.000

    2. Mobil, Jeep Cj7 Tahun 1982, Hasil Sendiri Rp. 200.000.000

    Harta Bergerak Lainnya Rp. —-

    Surat Berharga Rp. —-

    Kas Dan Setara Kas Rp. 10.000.000

    Harta Lainnya Rp. —-

    Utang Rp. 469.000.000

    Total Harta Kekayaan Rp. 2.931.000.000

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Kapolres Diduga Terlibat Praktik Beking Tambang di Solok Selatan, Polda Sumbar: Masih Didalami

    (Tribunnews.com/Endra/Rakli Almughni)(TribunPadang.com/Wahyu Bahar)

  • 63 Pecandu Narkotika di Tulungagung Ikuti Rehabilitasi di BNN

    63 Pecandu Narkotika di Tulungagung Ikuti Rehabilitasi di BNN

    Tulungagung (beritajatim.com) – Sepanjang tahun 2024 ini, puluhan pengguna narkoba mengikuti program rehabilitasi yang digelar oleh BNN Kabupaten Tulungagung. Beberapa diantaranya merupakan hasil asesment dari pihak terkait.

    Terdapat dua oknum ASN yang mengikuti program rehabilitasi ini. Selain itu terdapat peserta rehabilitasi yang masih berstatus sebagai pelajar.

    Kepala BNN Kabupaten Tulungagung, Rose Iptriwulandhani mengatakan sepanjang tahun ini total terdapat 63 orang yang mengikuti program rehabilitasi. Proses rehabilitasi dilakukan di klinik yang telah bekerja sama dengan BNN.

    “Ada 63 klien yang mengikuti program rehabilitasi, mereka ada yang datang secara mandiri dan yang datang berdasarkan hasil asesmen,” ujarnya, Senin (30/12/2024).

    Dari jumlah tersebut terdapat dua ASN yang mengikuti program rehabilitasi. Keduanya berasal dari Dinas Kesehatan Tulungagung. Oknum ASN ini ditangkap oleh Polda Jawa Timur di sebuah ruang karaoke di Surabaya.

    Berdasar hasil asesmen mereka mengikuti rehabilitasi di BNN Tulungagung. “Selain itu terdapat juga beberapa klien yang masih berstatus pelajar,” tuturnya.

    Pihak BNN juga melakukan pengukuran persentasi kualitas hidup penyalahgunaan narkotika. Dari hasil pengukuran persentase kualitas hidup penyalahguna narkotika menggunakan WHO Quality, diperoleh hasil kualitas hidup 79,59 persen pada domain fisik, 75,63 persen pada domain sosial, dan 80,10 persen pada domain lingkungan. Hasil ini melebihi terget yang ditetapkan. “Angka itu di atas target minimal yakni 66 persen,” pungkasnya. [nm/kun]

  • Jelang Pergantian Tahun, 11.321 Botol Miras di Cimahi Dimusnahkan Polisi

    Jelang Pergantian Tahun, 11.321 Botol Miras di Cimahi Dimusnahkan Polisi

    JABAR EKSPRES – Polres Cimahi memusnahkan 11.321 botol minuman keras (miras) ilegal dari berbagai merek di Lapangan BPKB Polres Cimahi, Jalan Amir Mahmud, Kota Cimahi, pada Senin (30/12/2024).

    Langkah ini dilakukan untuk mencegah tindak kriminal serta menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Ribuan botol miras tersebut dihancurkan menggunakan alat berat stoom walls dalam pemusnahan yang dipimpin langsung oleh Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto.

    Kegiatan ini turut dihadiri jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dari Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB).

    “Ini adalah hasil dari kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) yang setiap hari dilakukan oleh jajaran Polres Cimahi, dengan dukungan dari rekan-rekan TNI dan pihak terkait lainnya. Langkah ini bertujuan menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat di wilayah hukum Polres Cimahi,” ujar AKBP Tri Suhartanto di Mapolres Cimahi.

    Pemusnahan barang bukti ini merupakan hasil operasi jajaran Sat Narkoba, Sat Sabhara, dan polsek-polsek di wilayah hukum Polres Cimahi.

    “Pemusnahan ini menjadi salah satu bukti kinerja Polres Cimahi yang profesional dengan terus melakukan pengungkapan kasus narkoba dan perdagangan miras ilegal,” tambah Tri.

    Ia menjelaskan bahwa pemusnahan miras ini dilakukan sebagai langkah preventif menjelang perayaan tahun baru di wilayah hukum Polres Cimahi.

    “Dengan pelaksanaan ini, diharapkan dapat meminimalisir segala bentuk kejahatan di tengah masyarakat,” lanjutnya.

    Selain 11.321 botol miras ilegal, barang bukti yang dimusnahkan juga mencakup 329 liter tuak dan 370 botol plastik.

    “Tanpa adanya sinergitas dari semua instansi terkait dan peran aktif masyarakat, upaya penanggulangan narkoba dan penjualan miras ilegal tidak akan terlaksana secara maksimal,” pungkasnya. (Mong)

  • Polrestabes Surabaya Musnahkan Sabu, Miras, Ganja, dan Knalpot Brong

    Polrestabes Surabaya Musnahkan Sabu, Miras, Ganja, dan Knalpot Brong

    Surabaya (beritajatim.com) – Jelang penutupan tahun 2024, Polrestabes Surabaya musnahkan 15 kilogram sabu, 1,9 kilogram ganja, 3.444 fbotol miras dan 527 knalpot brong, Senin (30/12/2024). Pemusnahan itu dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Lurhfie Sulistiawan.

    “Barang yang dimusnahkan berasal dari Satres Narkoba, Satlantas, dan Satreskrim Polrestabes Surabaya,* ujar Luthfie.

    Barang bukti narkoba yang dimusnahkan berasal dari pengungkapan 3 kasus sebelumnya. 15 kilogram sabu dan 1,9 kilogram ganja yang dimusnahkan berasal dari 4 tersangka yang sudah diamankan. Sementara itu, selama tahun 2024 Satresnarkoba Polrestabes Surabaya menangkap 138 tersangka dan membongkar hampir 783 kasus. Angka tersebut diklaim mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2023 yang mencatatkan 1.203 kasus.

    “Penurunan kasus ini menunjukkan bahwa tren peredaran narkoba dapat diminimalisir. Lalu juga Seluruh bahan bukti sudah kami musnahkan di mesin incinerator. Sebelum dimusnahkan sudah diperiksa oleh laboratorium Polda Jatim,” tutur Luthfie.

    Sementara itu, 527 knalpot brong menggunakan alat berat buldozer ini dimaksudkan sebagai edukasi bagi masyarakat, perihal tertib berlalu lintas dan tak mengganggu kenyamanan pengendara lain.

    “Knalpot brong ini merupakan hasil dari penindakan yang dilaksanakan oleh Satlantas Polrestabes Surabaya dalam rangka mengamankan kota, terutama dalam menyambut tahun baru 2025,” terangnya.

    Jelang perayaan natal dan tahun baru 2025, Luthfie menghinbau agar masyarakat Surabaya bisa merayakan tahun baru dengan tetap menjaga situasi Kamtibmas. “Kami berharap perayaan tahun baru bisa berlangsung aman dan kondusif,” pungkas Lurhfie. (ang/but)

  • BNNP DKI ungkap total ada 21 kasus narkoba pada 2024

    BNNP DKI ungkap total ada 21 kasus narkoba pada 2024

    Jakarta (ANTARA) – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta mengungkapkan total ada 21 kasus peredaran narkoba sepanjang 2024 dengan menyita barang bukti seberat 35,7 kilogram (kg).

    “Tahun 2024, kami berhasil melampaui target yang ditetapkan dengan mengungkap kasus peredaran gelap Narkotika sebanyak 21 berkas perkara atau 233,33 persen dari target tahun 2024 yaitu sebanyak 9 berkas perkara,” kata Kepala BNNP DKI Jakarta Brigjen Pol Nurhadi Yuwono dalam konferensi pers capaian kinerja BNNP DKI Jakarta Tahun 2024 di Kantor BNNP DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin.

    Rinciannya, barang bukti sabu seberat 2.790,8 gram (2,7 kg), ganja seberat 32.706,59 gram (32,7 kg) dan 263 butir ekstasi. Berdasarkan kasus tersebut, dari 21 tersangka terdapat dua berstatus daftar pencarian orang (DPO) dari kasus sebelumnya.

    “Satu tersangka merupakan DPO kasus pada 2024 dan merupakan napi yang berada di dalam Lapas Tangerang, serta satu tersangka merupakan DPO kasus tahun 2023 yang melarikan diri,” ujar Nurhadi.

    Adapun salah satu modus yang paling banyak diungkap dari peredaran gelap narkoba yaitu paket narkoba yang dikirim melalui jasa ekspedisi. Sedangkan jenis narkoba yang diungkap, jenis ganja dan sabu masih menjadi jenis yang paling banyak disalahgunakan.

    Selain itu, Nurhadi menjelaskan, selama 2024, pihaknya telah melaksanakan pemusnahan barang bukti narkoba menggunakan mobil insinerator sebanyak tiga kali di halaman kantor BNNP DKI Jakarta dan satu kali secara terpusat di BNN RI.

    Sebelumnya, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol. Marthinus Hukom mengungkapkan bahwa pihaknya telah menangkap 985 tersangka dari total 620 kasus selama 2024.

    Marthinus menjelaskan bahwa BNN RI menangkap 974 tersangka dari kasus tindak pidana narkotika dan 11 tersangka dari kasus laboratorium klandestin. Untuk kasusnya terdiri dari 618 kasus narkotika dan dua kasus laboratorium klandestin.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • 5
                    
                        Anggotanya Curi Mobil lalu Tembak Mati Warga Sambil Mabuk, Kapolda Kalteng: Saya Malu
                        Regional

    5 Anggotanya Curi Mobil lalu Tembak Mati Warga Sambil Mabuk, Kapolda Kalteng: Saya Malu Regional

    Anggotanya Curi Mobil lalu Tembak Mati Warga Sambil Mabuk, Kapolda Kalteng: Saya Malu
    Tim Redaksi
    PALANGKA RAYA, KOMPAS.com
    – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Tengah (Kalteng) Inspektur Jenderal
    Djoko Poerwanto
    mengungkapkan rasa malunya terhadap kasus pencurian dengan kekerasan (curas) yang dilakukan oleh oknum anggotanya.
    Hal itu diungkapkan Djoko saat menyampaikan paparan dalam acara rilis akhir tahun 2024 Polda Kalteng di markas polda setempat, Palangka Raya, Senin (30/12/2024).
    “Kami mohon maaf ada anggota kami yang melakukan perbuatan pidana serius, melakukan dugaan tindak pidana curas yang mengakibatkan meninggalnya orang, saya sebagai Kapolda malu, saya harus meminta maaf kepada semuanya,” ungkap Djoko di hadapan hadirin acara itu.
    Djoko menjelaskan, kasus
    Brigadir Anton
    merupakan hal yang sangat memalukan dan merupakan pil pahit bagi kinerja Polda Kalteng selama ini.
    Selain menyampaikan permohonan maaf kepada publik, lanjut Djoko, pihaknya juga sudah memecat yang bersangkutan dari institusi kepolisian lantaran melakukan tindak pidana yang sangat serius.
    “Hal itu memalukan dan merupakan pil pahit, ini harus menjadi titik balik kami, agar bagaimana kami bisa melayani masyarakat dengan baik,” tuturnya.
    Diketahui, kasus curas itu diduga dilakukan oleh mantan anggota Polresta Palangka Raya dari Satuan Samapta Bhayangkara (Sabhara) bernama Anton Kurniawan Stiyanto (AKS) yang berpangkat Brigadir.

    Brigadir Anton melakukan pembunuhan terhadap seorang sopir ekspedisi asal Banjarmasin bernama Budiman Arisandi dengan menembak kepalanya dua kali pada 27 November lalu.
    Usai menembak Budiman hingga tewas, Anton dibantu sopirnya yang berinisial MH membuang mayat itu ke kebun sawit yang ada di Jalan Trans Kalimantan, Kabupaten Katingan.
    Tak sampai di situ, Brigadir Anton kemudian mencuri mobil Budiman untuk dijual dan hasilnya dibagi-bagikan ke rekan-rekannya yang terlibat. Parahnya lagi, Anton melakukan aksi kejinya itu ketika dalam pengaruh narkotika jenis sabu.
    Saat diwawancarai awak media untuk menanyakan perkembangan kasus itu, Djoko Poerwanto hanya memberikan jawaban normatif. Kata Djoko, proses penyidikan terhadap kasus itu masih aktif berjalan.
    “Proses tetap jalan, penyidikan dilakukan dengan baik dan benar, saat ini penyidikan sifatnya masih aktif,” kata Djoko.
    Selain curas yang mengakibatkan korban meninggal, yang menonjol dari kasus ini juga karena adanya penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh Brigadir Anton.
    Selama melakukan aksi kejinya, Anton diketahui memakai narkoba jenis sabu. Hal ini pun menjadi sorotan oleh Komisi III DPR RI saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan jajaran pejabat utama Polda Kalteng, beberapa hari usai terungkapnya kasus ini.
    Komisi III mendesak
    Kapolda Kalteng
    agar mengusut jaringan narkotika yang ada di balik kasus penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh Brigadir Anton tersebut. Menanggapi hal itu, Djoko menyebut bahwa penyidikan masih berjalan.
    “Masih aktif penyidikan (kasus ini), jadi kalau ada alat bukti, dengan kecukupan minimal dua alat bukti (saja), kami tidak akan menutup-nutupi (kasus ini),” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.