Kasus: Narkoba

  • Menko Polkam Bentuk Desk Khusus Tangani Kebakaran Hutan dan TPPO – Page 3

    Menko Polkam Bentuk Desk Khusus Tangani Kebakaran Hutan dan TPPO – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Polkam) Budi Gunawan berencana membentuk dua desk baru untuk menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto. Pertama, dia akan membentuk desk untuk menangani masalah kebakaran hutan menjelang musim kemarau.

    “Ada rencana penambahan 2 desk lagi sesuai dengan tingkat kebutuhan. Pertama kebakaran hutan, karena diperkirakan karena curah hujan sampe bulan 3 selesai, stelah itu musim panas,” jelas Budi Gunawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (22/1/2025).

    Selain itu, dia akan membentuk desk khusus mengatasi tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Budi menjelaskan desk ini dibentuk untuk melindungi para pekerja migran Indonesia.

    “Kemudian ada desk untuk TPPO. (Ini) untuk perlindungan kepada pekerja migran kita,” ujarnya.

    Budi menyampaikan kementeriannya telah memiliki tujuh desk untuk mencapai target yang diinginkan Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya, program kesejahteraan masyarakat.

    “Ya terutama untuk devisa negara, semuanya untuk mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, banyak program program kesejahteraan masyarakat yang beliau inginkan bisa jalan,” kata Budi.

    Di sisi lain, Budi memastikan kementeriannya akan menindak tegas perusahaan yang melanggar aturan pertanahan dan hutan sesuai arahan Prabowo. Dia mengungkapkan sudah ada perusahaan yang terindikasi melakukan pelanggaran.

    “Sedang dilakukan pendalaman dan pematangan,” ucap Budi.

    Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan pada 4 November 2024 membentuk tujuh desk yang merupakan satuan kerja lintas kementerian/lembaga untuk mempercepat penanganan tujuh persoalan yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    Tujuh desk itu mencakup Desk Pilkada, Desk Pencegahan Penyeludupan, Desk Pemberantasan Narkoba, Desk Penanganan Judi Online, Desk Koordinasi Peningkatan Penerimaan Devisa Negara, Desk Pencegahan Tindak Pidana Korupsi, dan Desk Keamanan Siber dan Perlindungan Data.

     

  • Kolaborasi Tanam Jagung Serentak di Pemalang, Dukung Swasembada Pangan

    Kolaborasi Tanam Jagung Serentak di Pemalang, Dukung Swasembada Pangan

    Liputan6.com, Jakarta – Polres Pemalang bersama Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah melaksanakan penanaman jagung secara serentak di wilayah Kabupaten Pemalang. Total lahan yang ditanam seluas 2 Hektar, dengan jumlah bibit sebanyak 40 kilogram, Selasa (21/1/2025).

    Dalam pelaksanaannya, Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo bersama Forkopimda Kabupaten Pemalang turut hadir menanam bibit jagung di kawasan Technopark Randudongkal, Pemalang.

    “Kegiatan ini digelar Polri bersama Kementan secara serentak di Indonesia, dalam rangka mendukung program asta cita Presiden Republik Indonesia, untuk mencapai swasembada pangan nasional,” katanya.

    Eko mengatakan, program penanaman jagung juga dilaksanakan oleh jajaran Polsek dan stakeholder terkait, dengan memanfaatkan lahan perkebunan dan lahan produktif di wilayah masing-masing.

    “Kami berharap, program ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi para petani di seluruh wilayah Kabupaten Pemalang,” ujarnya.

    Menurut dia, Polres Pemalang dan jajaran Polsek akan terus berkolaborasi dengan instansi terkait hingga masyarakat petani, untuk memastikan keberhasilan program penanaman jagung di wilayah Kabupaten Pemalang.

    “Dengan demikian, diharapkan potensi lahan produktif di seluruh wilayah Kabupaten Pemalang dapat dimaksimalkan, demi mendukung pencapaian swasembada pangan nasional,” kata Kapolres Pemalang.

     

    Produk TKI Gagal, Nyandu dan Edarkan Narkoba Terancam 20 Tahun Penjara dan Denda Rp10 Miliar

  • Residivis pencuri tabung gas di Grogol Petamburan ternyata positif pakai narkoba

    Residivis pencuri tabung gas di Grogol Petamburan ternyata positif pakai narkoba

    Jakarta (ANTARA) – Seorang mantan narapidana (redivis) berinisial M (38) yang mencuri tiga tabung gas di Tanjung Duren Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat ternyata positif mengonsumsi narkoba jenis sabu.

    “Indikasi positif narkoba dan juga yang bersangkutan ini sempat juga ya selain tadi kasus pencurian (tabung gas) juga ada kasus penganiayaan,” ucap Kanit Reskrim Polsek Gropet, AKP Aprino Tamara kepada wartawan di Jakarta pada Rabu.

    Dalam rekaman CCTV, pelaku melancarkan askinya pada Kamis (9/1) malam saat hujan lebat mengguyur Jakarta.

    Pelaku mengenakan payung sambil mengintai salah satu rumah warga. Pelaku kemudian masuk ke dalam rumah warga dan mengambil tiga tabung gas yang kemudian dijual ke lapak barang bekas.

    Aprino menegaskan, pihaknya mudah menangkap pelaku pasca kejadian karena banyak yang mengenal dan tinggal di lingkungan tersebut.

    “Dalam rekaman itu, jelas bahwa orang semua orang (warga setempat) mengenali karena kebetulan yang bersangkutan itu tinggal di sana,” ucap Aprino.

    Polisi pun berhasil menangkap pelaku dalam waktu kurang dari 1×24 di rumahnya.

    Lebih lanjut, Aprino menyebut bahwa pelaku M merupakan warga Tanjung Duren Selatan yang sudah empat kali keluar masuk penjara.

    “Yang bersangkutan kebetulan sudah empat kali bolak-balik masuk ke penjara atau menjalani hukuman, semuanya kami yang menindaklanjuti,” kata Aprino.

    Atas perbuatannya, pelaku disangkakan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.

    “Ancaman 5 tahun pidana penjara,” pungkas Aprino.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sosok Kekasih Bripda Faras Batal Menikah, Tatapan Kosong karena sang Polisi Ditikam Bandar Narkoba – Halaman all

    Sosok Kekasih Bripda Faras Batal Menikah, Tatapan Kosong karena sang Polisi Ditikam Bandar Narkoba – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tita (22), adalah orang spesial bagi Bripda Faras Nabhan Atallah anggota Satresnarkoba Polres Lahat.

    Bripda Faras menjadi korban meninggal karena ditikam saat penggerebekan bandar narkoba di Tanjung Sakti Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan.

    Sementara kepada wartawan, sang kekasih mengungkap cerita sebelum Bripda Faras menjemput maut.

    Tita mengetahui kabar tersebut dari teman satu letting almarhum.

    Keduanya tidak bertemu sekitar 12 hari lamanya.

    “Dapat kabar dari kawan satu lettingnya sekitar jam setengah 4 tadi kalau Ayas kena tusuk sajam saat penggerebekan,” ujar Tita saat dijumpai, Rabu (22/1/2025), dikutip dari TribunSumsel.com.

    Tita mengungkap almarhum pernah bercerita tentang rencana menikah.

    Rencana pernikahan kedua bisa diwujudkan jika Tita telah lulus kuliah.

    “Ada rencana menikah, tapi menunggu saya lulus kuliah dan sama-sama sukses,” katanya.

    Tita menyebut terakhir kali ia bertemu dengan almarhum ialah sekitar tanggal 10 Januari 2025.

    Saat pertemuan terakhir itu, Tita sudah melihat gelagat yang aneh dari Faras.

    “Tatapannya kosong, dan dia juga agak tertutup di media sosial,” katanya.

    Selain itu ada sebuah pesan dari almarhum ke Tita yang diingatnya.

    “Dia bilang kamu bisa sendiri jangan manja,” katanya.

    Bripda Faras Nabhan Atallah, anggota Polres Lahat, tewas saat melakukan penggerebakan narkoba di Lahat.

    Sementara rekannya, Brigpol Didit Prasetyo dan Bripka Kunto Wibisono, masih menjalani perawatan di rumah sakit.

    Diketahui, Bripda Faras Nabhan Atallah saat ini berusia 23 tahun.

    Orang tua Bripda Faras Nabhan Atallah tinggal di perumahan Villa Gardena 4, Jalan Jepang, Kelurahan Alang-alang Lebar, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang.

    Pantauan di lokasi, suasana duka menyelimuti kediaman keluarga almarhum di Palembang, Rabu siang. 

    Sejumlah tetangga, kerabat hingga kolega ayah almarhum yang juga anggota polisi terlihat sudah berada di rumah duka sambil menunggu kedatangan jenazah Bripda Faras yang masih dalam perjalanan dari Lahat menuju ke Palembang. 

    “Jenazah belum sampai, kemungkinan siang atau sore ini. Habis salat Ashar mau dimakamkan,” ujar Ahmad Fauzi ayah kandung almarhum, dengan mulut bergetar.

    Namun, keluarga belum bisa dimintai keterangan mengenai kabar duka tersebut.

    Rencananya, jenazah Bripda Faras akan dimakamkan di TPU Kebun Bunga, Sukarami, Palembang.

    Selain Bripda Faras, dua personel lainnya mengalami luka serius dan masih menjalani perawatan di RSUD Lahat.

    Sementara, terduga pelaku penikaman diketahui sudah diamankan dan saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polres Lahat. 

    Kronologi

    Dari informasi yang dihimpun, Bripda Faras meninggal saat melakukan penangkapan dua tersangka bandar ganja yakni Ebi (27) dan Lindi Fernandes (20), di simpang tiga PUMU, Kecamatan Tanjung Sakti PUMU, Lahat, Sumsel.

    Sebelumnya polisi sering mendapat laporan bahwa pelaku diduga sering menjadikan rumahnya tempat transaksi narkotika jenis Ganja.

    Mendapat informasi tersebut, Kasat Resnarkoba Polres Lahat memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan dan penangkapan terkait tindak pidana narkotika jenis ganja tersebut. 

    Saat anggota melakukan penggerebekan di kediaman Ebi, Ebi yang saat itu kebetulan membuka pintu rupanya telah menyiapkan sebilah parang.

    Saat pintu pintu terbuka langsung mengibaskan parangnya ke tiga anggota tersebut secara membabi buta. 

    Usai lakukan penyerangan, Ebi langsung melarikan diri melalui pintu belakang, sambil memegang parang di tangan kanannya.

    Secara spontan, satu anggota yang terluka langsung menembakkan pistolnya ke kaki betis kiri Ebi, hingga buatnya tersungkur.

    Kejadian itu jelas buat warga sekitar jadi heboh. Meski terluka, anggota yang lakukan penggerebekan itu langsung menangkan Ebi, dan lakukan penggeledahan di rumahnya.

    Alhasil, polisi menemukan satu bulan tas ransel berwarna cokelat berisi 1.2 kilogram ganja kering siap edar, yang telah dibungkus per paketan.

    “Ya memang ada anggota kita yang meninggal dalam tugas. Tiga anggota menjadi korban, satu anggota meninggal saat lakukan penangkapan pelaku narkoba. Untuk pelakunya telah diamankan,” terang Kapolres Lahat AKBP God Parlasro Sinaga SIK, melalui Kasubsi Humas, Aiptu Lispono, Rabu.

    Dari kejadian itu, polisi bukan hanya berhasil menangkap Ebi, Lidi yang jadi rekan Ebi juga berhasil diamankan.

    Untuk korban almarhum Bripda Faras sudah diserahkan ke pihak keluarga, sedangkan dua anggota lain yang terluka, tengah dalam perawatan medis di RS Besemah, Kota Pagaralam.

    Setelah petugas berhasil melumpuhkan pelaku dan Lindi Fernandes petugas polisi melakukan penggeledahan dan pemeriksaan terhadap rumah milik terduga pelaku.

    Dari penggeledahan, didapatkan barang bukti berupa satu buah tas ransel warna cokelat berisi daun kering diduga narkotika jenis ganja berat brutto 1020 gr (seribu dua puluh gram) dan pelaku EBI mengakui barang bukti tersebut adalah miliknya.

    “Selanjutnya kedua pelaku dan barang bukti dibawa ke Sat Narkoba Polres Lahat untuk pemeriksaan lebih lanjut, ” Sampainya.

    Brigpol Didit Prasetyo dan Bripka Kunto Wibisono masih menjalani perawatan di rumah sakit akibat serangan parang yang dilayangkan Ebi, bandar narkoba saat penggerebekan. 

    Saat ini keduanya masih mendapat perawatan di RSUD Besemah Pagar Alam akibat kibasan senjata tajam jenis pisau yang dilayangkan pelaku. 

    Brigpol Didit Prasetyo mengalami luka pada bagian lengan dan bawah ketiak, sedangkan Bripka Kunto Wibisono alami luka pada bagian pantat. 

    “Keduanya masih dirawat di RSUD Besemah. Sejauh ini keduanya sadar meski masih menahan rasa sakit akibat luka,” terang Kapolres Lahat, AKBP God Parlasro Sinaga SIK, melalui Kasubsi Humas, Aiptu Lispono, Rabu (22/1/2025).

    Adapun suasana duka menyelimuti upacara pelepasan jenazah personel Polres Lahat, Bripda Faras Nabhan Attalah.

    Upacara pelepasan jenazah sendiri bertindak sebagai Inspektur upacara Wakapolres Lahat, Kompol Ishandi Saputra,  SH, S. I. K., M.IK, Perwira Upacara Kabag Sdm Polres Lahat Kompol Sutrisman, S.H.,M.M dan komandan upacara IPDA Noprianto serta diikuti oleh seluruh personil Polres Lahat dan Bhayangkari Polres Lahat. 

    Setelah pelepasan jenazah personil Polres Lahat Bripda Faras Nabhan Attalah dibawa ke rumah duka yang berada di Kota Palembang dengan menggunakan R4 Dinas (Ambulance).

    Bripda Faras Nahbah Atallahsendiri wafat saat menjalankan tugas sebagai anggota Satnarkoba Lahat. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Berencana Menikahinya, Kekasih Ungkap Pesan Terakhir Bripda Faras Nabhan Atallah Sebelum Tewas
    Penulis: andyka wijaya

  • Sindikat Pengedar Narkoba Digerebek Polisi Mojokerto, Sita Sabu dan Pil Dobel L Senilai Rp 507 Juta

    Sindikat Pengedar Narkoba Digerebek Polisi Mojokerto, Sita Sabu dan Pil Dobel L Senilai Rp 507 Juta

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Romadoni

    TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO – Polisi menangkap tujuh tersangka sindikat pengedar narkoba dan ribuan pil dobel L di wilayah Pacet, Mojokerto, Jawa Timur (Jatim).

    Barang bukti yang disita dari ketujuh tersangka yaitu, sabu-sabu dengan estimasi senilai Rp 88.257.000 dan 139,803 ribu butir pil double L senilai Rp 419,490 juta, dengan total Rp 507,7 juta.

    “Total barang bukti yang diamankan, sabu-sabu seberat 67,89 gram dan sebanyak 139,803 ribu butir pil double L,” ucap Kasat Reskoba Polres Mojokerto Kota, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Suparlan, Rabu (22/1/2025).

    Dikatakan AKP Suparlan, tersangka PD alias Purwo Diky Haryono (24) ditangkap di sebuah rumah kos kawasan Pacet, Kabupaten Mojokerto, pada Jumat (10/1/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.

    Rumah kos yang ditempati tersangka ternyata digunakan sebagai gudang menyimpan sabu-sabu dan pil double L.

    Mirisnya, ribuan butir pil double diedarkan dengan sasaran pelajar seharga Rp 3.000 per/butir.

    “Dari pengakuan tersangka PD,  pengedaran pil double L akan diedarkan dengan sasaran pelajar wilayah Mojokerto Raya,” jelasnya.

    Menurut dia, peran tersangka PD adalah menyuplai barang haram melalui sistem ranjau untuk pengedar di Mojokerto. 

    Tersangka mendapat imbalan Rp 2 juta setiap transaksi narkoba sabu-sabu seberat satu ons, ia juga  mengedarkan pil double L pada kalangan pelajar.

    “Peran tersangka PD sebagai gudang sekaligus kurir, disimpan di rumah kos kawasan Pacet. Kita masih mengembangkan pemilik narkoba karena sistem terputus,” bebernya.

    Modus tersangka PD, mengambil kiriman narkoba melalui jasa paket  di Terminal Kertajaya kemudian dibawa ke rumah kos Pacet. Setelah itu, dirinya mengantarkan ke pembeli dengan sistem ranjau di wilayah Mojokerto Raya.

    Hasil pengembangan kasus narkoba itu, petugas berhasil menangkap tersangka AS di Mojoagung, Jombang dengan barang bukti sabu-sabu seberat 44,34 gram 

    Atas perbuatannya tersangka PD dan AS dijerat pasal berlapis yaitu , pasal 112 ayat (2) dengan ancaman maksimal hukuman 20 tahun penjara dan, pasal 435 Sub 436 UU Nomor 17 tahun 2023 tentang kesehatan maksimal 12 tahun.

    “Kita terus mengembangkan kasus ini, karena jaringan pengedar narkoba masih ada di Mojokerto dan wilayah Pacet,” pungkasnya.

    Tersangka PD, mengaku tergiur menjadi kurir narkoba dengan iming-iming imbalan besar senilai Rp 2 juta. Dirinya sudah melakoni bisnis haram ini selama tiga bulan.

    “Baru tiga bulan, ya tergiur imbalan besar. Saya cuma mengantarkan di wilayah Mojokerto, dapat dua juta dari narkoba dan tiga ratus ribu dari pil double L,” pungkasnya.

  • 22 Januari Diperingati Sebagai Hari Pejalan Kaki Nasional, Ini Sejarahnya dan Tujuannya

    22 Januari Diperingati Sebagai Hari Pejalan Kaki Nasional, Ini Sejarahnya dan Tujuannya

    Jakarta: Setiap tanggal 22 Januari, Indonesia merayakan Hari Pejalan Kaki Nasional. Peringatan ini memiliki makna khusus, yaitu untuk mengenang peristiwa tragis di Tugu Tani, Jakarta Pusat, pada tahun 2012, yang merenggut nyawa sembilan pejalan kaki.

    Lantas, bagaimana sejarah terbentuknya Hari Pejalan Kaki Nasional ini? Siapa penggagasnya, dan apa tujuan peringatannya? Berikut Medcom.id telah merangkum informasinya.

    Sejarah Hari Pejalan Kaki Nasional

    Pada tanggal 22 Januari 2012, sebuah kecelakaan tragis terjadi di kawasan Tugu Tani, Jakarta. Sebuah mobil yang dikemudikan oleh seorang pengemudi di bawah pengaruh narkoba menabrak sekelompok pejalan kaki yang sedang berjalan di trotoar. Insiden ini menyebabkan sembilan orang meninggal dunia dan beberapa lainnya terluka.

    Tragedi ini menggugah kesadaran publik tentang pentingnya keselamatan pejalan kaki dan perlunya memperbaiki infrastruktur jalan untuk melindungi pengguna jalan yang rentan.

    Tragedi ini menjadi titik awal ditetapkannya Hari Pejalan Kaki Nasional oleh Koalisi Pejalan Kaki (KOPEKA). Menurut KOPEKA, peringatan Hari Pejalan Kaki Nasional menjadi momentum penting untuk menggalakkan budaya berjalan kaki yang aman dan nyaman. 

    Tujuan Peringatan Hari Pejalan Kaki Nasional

    Penetapan Hari Pejalan Kaki Nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hak dan keselamatan pejalan kaki. Indonesia memiliki populasi pejalan kaki yang besar, namun infrastruktur dan fasilitas pendukungnya masih belum memadai. Hal ini menyebabkan banyak pejalan kaki yang rentan mengalami kecelakaan.

    Untuk memastikan keselamatan pejalan kaki, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan pengguna jalan lainnya. Pemerintah perlu menyediakan infrastruktur yang memadai, seperti trotoar yang lebar dan aman, serta penyeberangan yang nyaman. Masyarakat juga perlu disiplin dan tertib dalam berlalu lintas, serta menghormati hak-hak pejalan kaki.

    Manfaat Berjalan Kaki

    Peringatan Hari Pejalan Kaki Nasional juga menjadi pengingat akan manfaat besar dari aktivitas berjalan kaki untuk kesehatan. Berikut adalah manfaat berjalan kaki:

    1. Menyehatkan jantung
    Jalan kaki secara rutin dapat meningkatkan sirkulasi darah dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

    2. Meningkatkan suasana hati
    Aktivitas ini membantu melepaskan hormon endorfin yang dapat memperbaiki suasana hati.

    3. Mendukung kontrol berat badan
    Berjalan kaki membakar kalori dan membantu menjaga berat badan ideal.

    4. Memperkuat otot dan tulang
    Aktivitas ini melibatkan banyak otot tubuh, terutama di kaki, sehingga dapat meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang.

    5. Mengurangi stres
    Berjalan kaki di luar ruangan, terutama di tempat dengan pemandangan alam, dapat membantu menenangkan pikiran.

    Selain manfaat kesehatan, berjalan kaki juga memiliki manfaat lingkungan. Berjalan kaki tidak menghasilkan polusi udara, sehingga dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu, berjalan kaki juga dapat mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan kualitas udara di kota-kota besar.

    Jakarta: Setiap tanggal 22 Januari, Indonesia merayakan Hari Pejalan Kaki Nasional. Peringatan ini memiliki makna khusus, yaitu untuk mengenang peristiwa tragis di Tugu Tani, Jakarta Pusat, pada tahun 2012, yang merenggut nyawa sembilan pejalan kaki.
     
    Lantas, bagaimana sejarah terbentuknya Hari Pejalan Kaki Nasional ini? Siapa penggagasnya, dan apa tujuan peringatannya? Berikut Medcom.id telah merangkum informasinya.

    Sejarah Hari Pejalan Kaki Nasional

    Pada tanggal 22 Januari 2012, sebuah kecelakaan tragis terjadi di kawasan Tugu Tani, Jakarta. Sebuah mobil yang dikemudikan oleh seorang pengemudi di bawah pengaruh narkoba menabrak sekelompok pejalan kaki yang sedang berjalan di trotoar. Insiden ini menyebabkan sembilan orang meninggal dunia dan beberapa lainnya terluka.

    Tragedi ini menggugah kesadaran publik tentang pentingnya keselamatan pejalan kaki dan perlunya memperbaiki infrastruktur jalan untuk melindungi pengguna jalan yang rentan.

    Tragedi ini menjadi titik awal ditetapkannya Hari Pejalan Kaki Nasional oleh Koalisi Pejalan Kaki (KOPEKA). Menurut KOPEKA, peringatan Hari Pejalan Kaki Nasional menjadi momentum penting untuk menggalakkan budaya berjalan kaki yang aman dan nyaman. 

    Tujuan Peringatan Hari Pejalan Kaki Nasional

    Penetapan Hari Pejalan Kaki Nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hak dan keselamatan pejalan kaki. Indonesia memiliki populasi pejalan kaki yang besar, namun infrastruktur dan fasilitas pendukungnya masih belum memadai. Hal ini menyebabkan banyak pejalan kaki yang rentan mengalami kecelakaan.
     
    Untuk memastikan keselamatan pejalan kaki, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan pengguna jalan lainnya. Pemerintah perlu menyediakan infrastruktur yang memadai, seperti trotoar yang lebar dan aman, serta penyeberangan yang nyaman. Masyarakat juga perlu disiplin dan tertib dalam berlalu lintas, serta menghormati hak-hak pejalan kaki.

    Manfaat Berjalan Kaki

    Peringatan Hari Pejalan Kaki Nasional juga menjadi pengingat akan manfaat besar dari aktivitas berjalan kaki untuk kesehatan. Berikut adalah manfaat berjalan kaki:

    1. Menyehatkan jantung
    Jalan kaki secara rutin dapat meningkatkan sirkulasi darah dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

    2. Meningkatkan suasana hati
    Aktivitas ini membantu melepaskan hormon endorfin yang dapat memperbaiki suasana hati.
     
    3. Mendukung kontrol berat badan
    Berjalan kaki membakar kalori dan membantu menjaga berat badan ideal.
     
    4. Memperkuat otot dan tulang
    Aktivitas ini melibatkan banyak otot tubuh, terutama di kaki, sehingga dapat meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang.
     
    5. Mengurangi stres
    Berjalan kaki di luar ruangan, terutama di tempat dengan pemandangan alam, dapat membantu menenangkan pikiran.

    Selain manfaat kesehatan, berjalan kaki juga memiliki manfaat lingkungan. Berjalan kaki tidak menghasilkan polusi udara, sehingga dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu, berjalan kaki juga dapat mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan kualitas udara di kota-kota besar.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Duka Keluarga Bripda Faras, Polisi yang Tewas Ditusuk Bandar Narkoba di Lahat – Halaman all

    Duka Keluarga Bripda Faras, Polisi yang Tewas Ditusuk Bandar Narkoba di Lahat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Keluarga Bripda Faras Nahbah Atallah, anggota Satresnarkoba Polres Lahat, mengalami kesedihan mendalam setelah Faras tewas diserang bandar narkoba saat penggerebekan pada Rabu (22//1/2025).

    Dari pantauan di rumah duka di Villa Gardena 4, Jalan Jepang, Kelurahan Alangalang Lebar, Palembang, Sumatra Selatan, pelayat mulai berdatangan untuk memberikan ucapan duka cita.

    Ayah Bripda Faras, Kompol Ahmad Fauzi, terlihat sangat terpukul.

    Bripda Faras tewas akibat serangan dengan parang saat melakukan penangkapan dua tersangka bandar narkoba, Ebi (27) dan Lindi Fernandes (20), di Simpang Tiga PUMU, Kecamatan Tanjung Sakti.

    Kejadian ini berlangsung sekira pukul 03.30 WIB.

    Sebelum penangkapan, polisi menerima laporan Ebi sering menjadikan rumahnya sebagai tempat transaksi narkotika jenis ganja.

    Saat anggota kepolisian melakukan penggerebekan, Ebi yang membuka pintu langsung menyerang dengan parang, melukai dua anggota lainnya, Brigpol Didit Prasetyo dan Bripka Kunto Wibisono.

    Setelah penyerangan, Ebi melarikan diri, namun salah satu anggota yang terluka berhasil menembak kakinya hingga terjatuh.

    Dalam penggeledahan, polisi menemukan 1,2 kilogram ganja kering siap edar di rumah Ebi.

    Tindakan Pihak Berwenang

    Kasubsi Humas Polres Lahat, Aiptu Lispono, mengkonfirmasi, satu anggota tewas dalam tugas.

    “Ya, memang ada anggota kita yang meninggal dalam tugas. Tiga anggota menjadi korban, satu di antaranya meninggal saat melakukan penangkapan pelaku narkoba,” jelasnya.

    Dua anggota yang terluka saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Lahat.

    Sementara itu, Ebi dan Lindi telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polres Lahat.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Tergiur Imbalan Uang, Pekerja Proyek di Mojokerto Nekat Jualan Narkoba

    Tergiur Imbalan Uang, Pekerja Proyek di Mojokerto Nekat Jualan Narkoba

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dari tujuh tersangka yang berhasil diamankan anggota Satnarkoba Polres Mojokerto, salah satunya adalah PD. Pekerja proyek asal Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto ini tergiur imbangan Rp2 juta per ons sehingga nekat mengedarkan narkoba di Mojokerto Raya.

    Hal tersebut seperti yang dijelaskan KBO Satresnarkoba Polres Mojokerto Kota, Iptu Achadi Mughan. “Tersangka diamankan di sebuah kos-kosan di wilayah Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto dengan barang bukti sabu 16,26 gram dan pil double L sebanyak 138.000 butir,” ungkapnya, Rabu (22/1/2025).

    Barang bukti sabu-sabu dan ratusan ribu butir pil doubel L tersebut diamankan setelah tersangka mengambil barang bukti tersebut di sekitar Terminal Kertajaya Kota Mojokerto. Petugas yang melakukan pemantauan terhadap tersangka langsung membuntuti.

    “Tersangka mendapatkan kiriman paket yang diambil di Terminal Kertajaya dengan sistem ranjau. Kita buntuti dan tersangka bersama barang bukti kita amankan di sebuah kos-kosan do wilayah Pacet, Kabupaten Mojokerto. Tersangka dijanjikan seseorang dengan keuntungan Rp2 juta/ons,” katanya.

    Pihaknya masih melakukan pengembangan lantaran jaringan tersangka terputus. Dimungkinkan masih ada beberapa jaringan masih di Mojokerto. Hal ini dilakukan dalam upaya maksimal membantu program Presiden Republik Indonesia, Asta Cita yakni 100 hari kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

    “Tersangka sebagai gudang dan kurir, tersangka mendapatkan kiriman kemudian disimpan dan diedarkan sesuai dengan perintah seseorang. Dari hasil keterangan tersangka, bisnis ini dijalani sekitar 2-3 bulan lalu. Masih kita lakukan pengembangan,” ujarnya.

    Sementara itu, tersangka PD warga Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto mengaku, sudah sekitar 2 sampai 3 bulan sebagai pemakai dan kurir narkoba. “Di wilayah Mojokerto. Tudak tahu, disuruh menaruh. Awalnya tidak mau tapi tergiur uang dan makainya, sabu Rp2 juta,” jelasnya.

    Sebelumnya, di awal tahun 2025, di bulan Januari anggota Satnarkoba Polres Mojokerto Kota berhasil mengungkap kasus narkotika senilai Rp507.747.000. Dari berbagai jenis narkoba yang diamankan dari tujuh tersangka tersebut, polisi berhasil menyelamatkan 140.508 jiwa.

    Tujuh tersangka tersebut yakni berinisial TY, YW, FS, EP, PD, AS dan RF. Dari ketujuh tersangka diamankan barang bukti yang berhasil diamankan meliputi narkoba golongan 1 jenis sabu dengan berat bruto 67,89 gram, pil double L sebanyak 139.830 butir, tujuh unit timbangan digital.

    Delapan unit Handphone (HP), empat unit sepeda motor, serta uang hasil penjualan sebesar Rp415.000. Tersangka TY, YW, FS dan EP dijerat dengan Pasal 114 ayat (1) sub Pasal 112 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman 20 tahun penjara dan denda Rp10 miliar.

    Tersangka PD dan AS dijerat Pasal 114 ayat (2) sub Pasal 112 ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup dan denda Rp10 miliar. Tersangka PD dan RF dijerat dengan Pasal 435 sub 436 UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dan terancam hukuman 12 tahun penjara dan denda Rp5 miliar. [tin/but]

  • Kronologi Bripda Faras Tewas saat Penggerebekan Bandar Narkoba di Lahat Sumsel, Dua Pelaku Ditangkap – Halaman all

    Kronologi Bripda Faras Tewas saat Penggerebekan Bandar Narkoba di Lahat Sumsel, Dua Pelaku Ditangkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penangkapan bandar narkoba di Tanjung Sakti, Lahat, Sumatra Selatan, berujung penikaman anggota polisi bernama Bripda Faras Nahbah Attalah.

    Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun dinyatakan tewas pada Rabu (22/1/2025).

    Kapolres Lahat, AKBP God Parlarso Sinsitor Sinaga, mengatakan dua rekan korban yang mengalami penusukan dapat diselamatkan yakni Brigpol Didit Prasetyo dan Bripka Kunto Wibisono.

    “Dua anggota yang terluka sedang mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit,” tukasnya.

    Kasus penikaman terjadi saat dua bandar narkoba melakukan perlawanan saat ditangkap.

    “Benar, anggota kami diserang saat penggerebekan, dan satu anggota kami, Bripda Faras, meninggal dunia akibat luka tusuk,” ungkapnya, Rabu, dikutip dari TribunSumsel.com.

    Ia menambahkan dua bandar narkoba yang melakuakn penyerangan telah diamankan di Mapolres Lahat.

    “Pelaku sudah kami amankan dan saat ini sedang diperiksa. Kami juga mempersiapkan prosesi pemakaman almarhum,” sambungnya.

    Jenazah telah dibawa ke Palembang untuk dimakamkan.

    “Kami kehilangan anggota terbaik kami. Dua rekan lainnya masih dalam perawatan, dan kami berharap mereka segera pulih,” lanjutnya.

    Kasus penusukan berawal saat jajaran Polres Lahat hendak menggerebek dua bandar narkoba jenis ganja bernama Ebi (27) dan Lindi Fernandes (20) pada Rabu (22/1/2025) sekitar pukul 03.30 WIB.

    Kedua pelaku yang telah mengetahui kedatangan petugas kepolisian menyiapkan parang dari balik pintu.

    Ketika pintu dibuka, pelaku Ebi menikam tiga personel Polres Lahat.

    Ebi kemudian berusaha melarikan diri melaui pintu belakang.

    Salah satu personel menembak kaki kiri Ebi sehingga terjatuh.

    Meski berujung kematian Bripda Faras, kedua pelaku dapat ditangkap dengan barang bukti tas ransel berwarna cokelat berisi 1,2 kilogram ganja kering.

    Salah satu rekan korban, Ajie Nugraha, mengaku kaget mendengar kabar kematian teman saat menempuh pendidikan.

    Di matanya, Bripda Faras Nabhan Attallah merupakan sosok yang tak banyak tingkah.

    “Orangnya baik dan biasa bercanda,” tuturnya.

    Ia terakhir berkomunikasi dengan korban pada Desember 2024 lalu.

    Sebelum meninggal, korban sempat menonaktifkan media sosialnya.

    “Akhir-akhir ini ia sering menutup diri tidak pernah lagi posting di medsos,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di Sripoku.com dengan judul Bak Firasat Sebelum Bripda Faras Gugur, Sang Kekasih Mengaku Sering Bertemu di Mimpi

    (Tribunnews.com/Mohay) (Sripoku.com/Andi Wijaya)

  • Iran Eksekusi Mati Pria yang Bunuh Polisi

    Iran Eksekusi Mati Pria yang Bunuh Polisi

    Jakarta

    Seorang pria dieksekusi mati di Iran pada hari Rabu (22/1) atas pembunuhan seorang polisi di wilayah bagian tengah negara itu.

    “Pembunuh itu sengaja menabrak komandan polisi kota Zarandieh dengan mobilnya saat dia menghentikan penyelundup di pinggir jalan raya,” demikian laporan kantor berita resmi pengadilan, Mizan Online, dilansir AFP, Rabu (22/1/2025).

    Insiden itu terjadi pada 30 Mei 2023, di provinsi Markazi di Iran tengah, menurut kantor berita tersebut.

    Terdakwa dijatuhi hukuman mati berdasarkan hukum Iran, yang diterapkan dalam kasus pembunuhan ketika keluarga korban meminta hukuman mati.

    “Orang tua korban menolak untuk memaafkan pembunuh itu dan hukuman mati dilaksanakan di penjara Saveh pagi ini,” Mizan Online melaporkan.

    Menurut kelompok-kelompok hak asasi manusia termasuk Amnesty International, otoritas Iran telah melakukan jumlah eksekusi tertinggi kedua di seluruh dunia per tahun setelah China.

    Hukuman mati diterapkan di Iran untuk kejahatan besar termasuk pembunuhan, perdagangan narkoba, pemerkosaan, dan penyerangan seksual.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu