Kasus: Maling

  • Ketua Gangster di Surabaya Cengengesan Saat Dirilis Polisi, Sebut Bawa Sajam untuk Konten

    Ketua Gangster di Surabaya Cengengesan Saat Dirilis Polisi, Sebut Bawa Sajam untuk Konten

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua gangster di Surabaya malah cengengesan saat dirilis oleh pihak kepolisian, Senin (16/10/2023). Sambil cengengesan, ia menyebut bahwa anggotanya membawa sajam untuk membuat konten.

    Ketua Gangster GukGukGuk Dimas Prasetya (19) warga Jalan Kapas Gading mengatakan bahwa setiap mereka tawuran sebelumnya sudah janjian dengan musuh lewat DM instagram. Mereka lantas bertemu sesuai janji dan menyiapkan tim konten yang akan merekam aksi mereka termasuk ketika menakut-nakuti warga Surabaya.

    “Iya ada yang ngerekam. Buat senang-senang saja (tawuran dan bawa sajam),” ujarnya ketika dirilis di Polsek Tambaksari, Senin (16/10/2023).

    Baca Juga: Terpengaruh Alkohol, Tiga Pemuda Pasuruan Ini Nekat Maling Tapi Ketangkap Warga

    Dimas Prasetya sebelumnya sudah pernah diamankan oleh tim Respati dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Namun, ia tidak kapok dan kembali melakukan aksi tawurannya di Jalan Kedung Cowek dan Jalan Rangkah. Ia pun kembali diamankan oleh anggota Unit Reskrim Polsek Tambaksari pada Kamis (12/10/2023) kemarin. Di Hadapan polisi dan awak media, Ia mengakui membeli senjata tajam dengan cara online dengan harga Rp 500 ribu.

    “Belinya online,” ujarnya sambil sesekali mengusap poni dan cengengesan.

    Sementara itu, Admin Gangster Suzuran Ricki Andi menjelaskan dalam kelompoknya tidak dikenal ketua. Ia mengatakan bahwa selama ini pihaknya tawuran hanya untuk konten. Tidak ada gesekan antar gangster.

    “Untuk senang-senang saja pak,” katanya.

    Baca Juga: Terkait Kasus Ronald Tannur, Mantan Kapolsek Lakarsantri Dipropamkan

    Ia juga menjelaskan bagaimana mendapatkan member-member baru untuk menjadi kelompok gangsternya. Awalnya, mereka adalah teman satu tongkrongan. Seiring seringnya bertemu, beberapa anggota yang sudah tergabung lalu mengajak anak-anak baru untuk ikut membuat konten tawuran.

    “Ya diajak-ajak main dulu. Baru nanti diajak tawuran,” imbuhnya.

    Kapolsek Tambaksari, Kompol Ari Bayuaji menghimbau agar masyarakat Surabaya menjaga anak-anaknya agar tidak terjerumus ke hal-hal yang kurang baik. Selain itu, ia juga menghimbau agar masyarakat segera melapor ke kantor polisi terdekat atau polisi RW yang bertugas ketika mendapati situasi kamtibmas yang tidak kondusif.

    Baca Juga: Begini Pengakuan Orang Tua RDY, 3 Hari Tak Pulang Rumah

    “Kami himbau agar bapak-ibu juga ikut mengawasi anak-anaknya agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan yang salah. Mari kita sama-sama jaga situasi kondusifitas kota Surabaya,” pungkasnya. (ang/ian)

  • Terpengaruh Alkohol, Tiga Pemuda Pasuruan Ini Nekat Maling Tapi Ketangkap Warga

    Terpengaruh Alkohol, Tiga Pemuda Pasuruan Ini Nekat Maling Tapi Ketangkap Warga

    Pasuruan (beritajatim.com) – Tiga pemuda asal Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan dibekuk Polres Pasuruan Kota. Hal ini dikarenakan ketiga pemuda tersebut telah melakukan aksi pencurian dan kekerasan.

    Diketahui ketiga tersangka itu berinisial MA (29), MM (24), dan MUD (19). Menurut keterangan korban KH yang juga merupakan pegawai Cafe Jalan Tengah yang berada di Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Minggu (15/10/2023) sekitar pukul 01.30 WIB.

    Saat itu KH yang merupakan seorang securiti cafe sedang berjaga dan duduk didalamnya. Namun tiba-tiba korban didatangi oleh tiga orang yang tak dikenal dengan menggunakan kendaraan vixion.

    Baca Juga: Pemuda Milenial Ponorogo Syukuran, Mas Gibran Berpeluang Maju Pilpres 2024

    “Tiga orang itu datang lalu menanyakan keveradaan salah seorang pegawai, namun pegawai tersebut sedang sakit dan dirawat di rumah sakit. Saat memepet korban salah satu tersangka juga membawa satu batu berukuran besar,” kata Plt Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Aipda Junaedi, Senin (16/10/2023).

    Junaedi menceritakan lebih lanjut, setelah dipepet, KH langsung lari keluar cafe dan berteriak minta tolong. Alhasil ketiga tersangka tersebut ikut lari kocar-kacir dan membawa sepeda motornya ke arah selatan.

    Namun usahanya itu sia-sia dikarenakan warga berhasil menangkap dua dari tiga tersangka. Saat berhasil diamankan, tersangka sempat diamuk oleh warga dan diikatnya.

    Baca Juga: Pendemo dan Polisi Bentrok di Stadion Jombang

    “Setelah dua orang temannya tertangkap, satu tersangka dengan inisial MA menyerahkan diri ke Polres Pasuruan Kota. Saat ini ketiga tersangka sudah diamankan di Polres Pasuruan Kota untukdimintai keterangan lebih lanjut,” tambahnya.

    Sedangkan untuk korvan KH saat ini mengalami trauma dikarenakan adanya ancaman oleh pelaku pada saat kejadian. (ada/ian)

  • Saksi Eric Ceritakan Bagaimana Terdakwa Usman Cemarkan Nama Baiknya

    Saksi Eric Ceritakan Bagaimana Terdakwa Usman Cemarkan Nama Baiknya

    Surabaya (beritajatim.com) – Saksi pelapor Eric Sastrodikoro didatangkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Siska Christina dan Darwis dalam sidang lanjutan dugaan pencemaran nama baik dengan Terdakwa Usman Wibisono, Rabu (11/10/2023).

    Dalam persidangan yang digelar di ruang Cakra PN Surabaya, saksi Eric Sastrodikoro menceritakan bagaimana terdakwa Usman Wibisono mencemarkan nama baiknya dan juga Tjandra Sridjaja serta Bambang Irwanto.

    Saat itu, tepatnya pada 23 Maret 2023 Terdakwa mengapload surat somasi di group whatsaap forum sabuk hitam agar saksi Erick Sastrodikoro, Bambang Irwanto dan Dr. Tjandra Sridjaja Pradjonggo S.H.M.H difitnah memiliki kewajiban mengembalikan dana keuntungan dana arisan sebesar Rp 11 085.480.000 kepada Perguruan Mental Karate Kyokushinkal karate Do Indonesia, padahal kata Erick hal itu tidak ada.

    Surat somasi tersebut sengaja diteruskan oleh Terdakwa. Selain itu, Terdakwa juga membuat narasi dalam grup WhatsApp tersebut yang isinya sangat jelas Doel berapa uang arisan yang ada di rekening penampungan arisan BCA ?Gak tau ??? Saya kasih tau ya hanya Rp 16.170.099 kemana jumlah yang lain ???? Dimana uang sisa hasil usaha arisan periode 1 s/d 4 itu ??? Jgn kuatir sy bisa buktikan jumlah yang di transfer keluar rekening lebih dari Rp 11 miliar. Ini bukan fitnah tetapi jelas,” ujar Eric menirukan bunyi whatsaap di group tersebut.

    Surat somasi tersebut kata Eric dipastikan tanpa adanya bukti-bukti apapun atau hanya sengaja secara bersama-sama membuat atau menggunakan surat palsu untuk membuat surat somasi tersebut yang jelas-jelas fitnah dengan menista nama baik sekedar pemerasan kata Eric diluar sidang.

    Erick menjelaskan, arisan tersebut adalah arisan yang diselenggarakan oleh perkumpulan pembinaan karate kyokoshinkai, dengan ketua umum Tjandra Sridjaja, wakil Bambang Irwanto.

    Peserta arisan adalah anggota dan simpatisan dari luar. Iuran per bulan Rp 250 ribu per orang. Uang disetorkan ke rekening perkumpulan pada bank BCA atas nama perkumpulan. Spesimen tanda tangan ketua umum dalam hal ini Tjandra Sridjaja. Erick menambahkan, uang dalam rekening perkumpulan tidak hanya arisan namun juga sebagian dari CSR teman-teman Tjandra Sridjaja. “Terakhir saldo di rekening Rp 7,9 miliar di bank BCA , Maya pada dan Arta Graha,” ujar Erick.

    Masih kata Erick, saat meneruskan somasi di grup whatsaap, Terdakwa bukan bagian dari anggota arisan, bukan juga pengurus perguruan mental karate kyokushinkai serta bukan anggota Perkumpulan PMK kyokushinkai.
    Lanjut Erick, Terdakwa juga pernah mengancam akan memanggil influencer, wartawan dan akan mengapload ke media sosial. Dengan harapan agar saksi menyerahkan uang arisan sebesar Rp 11 miliar seperti yang dikatakan Terdakwa, padahal sebelumnya per-wa minta Rp.8M

    Erick menambahkan, Terdakwa sejak awal mempunyai niat membuat malu dirinya. Dan hal itu berdampak besar pada kehidupan Erick, terutama Komunitas pekerjaan, keluarga dan gereja. “Pembayaran kerjaan yang biasanya bisa mundur, sejak ada kabar tersebut langsung minta cash. Kalau yang ga tau masalah ini yang sebenarnya, ya akan berkomentar bahwa Eric itu maling,” ujarnya.

    Sementara Usman membantah bahwa dia bukan anggota arisan. Didepan majelis hakim Usman menunjukkan bahwa dia adalah bagian dari anggota arisan yakni sejak tahun 2014 sampai 2017.

    Yunus Hariyanto Ketua Dewan Guru menerangkan dengan pernah dipenjaranya Terdakwa harusnya lebih berhati-hati dalam bertindak. Meski perbuatan sebelumnya tidak ada hubungannya dengan kasus ini, setidaknya dia pernah ada masalah hukum. “Terdakwa pernah ditahan dipenjara di Medaeng tapi tidak jera jera,”ujarnya. [uci/kun]

    BACA JUGA: Usman Wibisono Segera Diadili Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

  • Warga Sampang Bangun Tidur, HP dan Motor Hilang Digondol Maling

    Warga Sampang Bangun Tidur, HP dan Motor Hilang Digondol Maling

    Sampang (beritajatim.com) – Seorang pemuda inisial RM (21) asal Dusun Dalem, Desa Banjar Talelah, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, diamankan polisi lantaran terlibat kasus pencurian sepeda motor milik warga Desa Banjar Tabulu, Camplong.

    “Setelah diamankan tersangka mengakui telah mengambil barang berupa dua unit sepada motor dan satu buah Handphone,” terangnya, Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Sujianto (8/10/2023).

    Lebih laniut Sujianto menambahkan aksi pencurian itu bermula korban Abdul Holik memarkir motornya Honda Beat warna putih bersebelahan dengan motor adiknya dengan posisi kunci kontak masih menempel.

    Baca Juga: Bertahun-tahun Keruk Bumi Blitar, Penambang Pasir Hanya Sumbang 24 Juta untuk Perbaikan Jalan

    Lalu korban masuk ke dalam kamar dan otak atik handphone hingga ia tertidur. Setelah bangun, ternyata handphonenya sudah tidak ada di tempat semula. Yang lebih mengagetkan lagi, sepeda motor miliknya juga hilang.

    “Jadi, selain handphone juga sepeda motor milik korban hilang digondol maling,” imbuhnya.

    Sementara akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian akibat pencurian hingga mencapai Rp 17 juta.

    Baca Juga: Tawaran Pemkab Bojonegoro Bagi Warga Terdampak Bendungan Karangnongko Masih Buntu

    “Tersangka RM terancam dijerat dengan pasal 363 ayat 2 KUHP tentang pencurian,” pungkasnya. [sar/ian]

  • Pakai Jilbab dan Masker, Pencuri Satroni Warung Es Degan dan Bakso di Mojokerto

    Pakai Jilbab dan Masker, Pencuri Satroni Warung Es Degan dan Bakso di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah warung es degan dan bakso di Jalan Raya Raden Wijaya, Kelurahan/Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto disatroni maling. Pelaku yang terekam CCTV (closed circuit television) terjadi diduga seorang laki-laki namun mengenakan jilbab untuk menutupi wajahnya.

    Aksi pencurian tersebut terjadi pada, Kamis (28/9/2023) sekira pukul 02.00 WIB. Dalam rekaman CCTV berdurasi sekitar 4.53 detik ini, pelaku berhasil masuk warung setelah menjebol tembok lalu membuka pintu belakang. Pelaku terlihat seorang diri dengan menggenakan jilbab warna hitam.

    Pelaku mamakain hem motif kotak-kotak, celana pendek dan memakai masker putih. Dalam rekaman CCTV tersebut pelaku tampak mondar-mandir diduga mencari barang yang diincar. Memeriksa dagangan di meja, warung sisi belakang, meja depan, hingga belakang.

    Baca Juga: Satgas Anti Mafia Bola PSII Disebut Akal-akalan, Erick Thohir: Sekarang Kita Bawa Publik Figur

    Diduga karena tidak menemukan uang, pelaku lantas menyambar keripik, degan, dan membawa kabur parang. Aksi pencurian baru diketahui pemilik warung es degan dan bakso, Titik Kustiar Ningsih (46) pada keesokan harinya, Jumat (29/9/2023) saat korban membuka warung sekira pukul 09.00 WIB.

    Warga Lingkungan Kranggan, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto tersebut dikejutkan beberapa dagangan dalam warung miliknya hilang. Setelah dilakukan pemeriksaan dan rekaman CCTV, pelaku diketahui mencuri keripik, empat buah degan, dan satu parang (bendo).

    “Dari rekaman CCTV, pelakunya bukan perempuan. Kelihatannya laki-laki tapi dia mengenakan jilbab hitam. Total kerugiannya tidak banyak, mungkin sekitar Rp150 ribu. Saya khawatirkan bendonya, takutnya dibuat hal yang tidak baik oleh pelaku,” ungkapnya.

    Baca Juga: Mahasiswa Farmasi Universitas Jember Bangun Rumah Toga di Lereng Bukit

    Menurutnya, aksi pencurian di warung miliknya bukan kali pertama. Aksi pencurian di akhir bulan tersebut merupakan kali keempat, diduga pelaku tahu jam buka warung. Sebelumnya pelaku juga mencuri kotak amal anak yatim dan parang, namun pemilik tidak tahu isi kotak amal anak yatim tersebut.

    “Tidak tahu berapa uang di kotak amal itu tapi setiap ada pencurian bendo untuk memangkas degan itu selalu hilang. Pedagang di sekitar lokasi juga resah karena bukan warung saya saja yang jadi sasaran, sudah ada empat warung jadi sasaran dan biasanya waktunya bersamaan,” tegasnya. [tin/ian]

  • Gagal Curi Motor Residivis Asal Pandaan Dihajar Masa

    Gagal Curi Motor Residivis Asal Pandaan Dihajar Masa

    Pasuruan (beritajatim.com) – Gagal curi motor Mukhammad Mukhlis (25) malah bonyok dihajar masa. Mukhlis sendiri merupakan warga Desa Durensewu, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.

    Diketahui Mukhlis berusaha mencuri sepeda motor Yamaha Mio dengan nomor polisi N-5183-TDQ yang terparkir di depan rumah korban. Sepeda motor tersebut merupakan milik Indah Surya Watiningrum warga Desa Tawangreji, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.

    “Kejadian ini terjadi pada Selasa (26/9/2023) sekitar pujul 10.30 WIB. Saat itu sepeda motor korban sedang diparkir di depan rumahnya yang terletak di Desa Tawangrejo,” kata Kanit Reskrim Poksek Pandaan, Iptu Budi Luhur, Rabu (27/9/2023).

    Baca Juga: Perajin Cobek di Mojokerto Kebanjiran Pesanan Saat Maulid Nabi

    Budi menceritakan, mulanya pelaku sedang berusaha mendekati sepeda motor korban yang sedang terparkir didepan rumah korban. Saat itu sepeda motor korban dalam keadaan tidak dikunci stir.

    Sehingga pelaku langsung menuntun sepeda motor menjauh dari rumah korban. Dirasa sudah jauh, pelaku mulai mengutak atik sepeda motor yang hendak dinyalakan mesinnya.

    Namun, sebelum mesin menyala, aksi pelaku ketahuan oleg seorang warga yang berada dilokasi. Saat itu saksi mulai menanyai pelaku, namun pelaku tak menghiraukan sehingga diteriaki maling.

    Baca Juga: ‘Prabowo-Erick Thohir’ Terlontar dalam Kades Cup Kawangrejo Jember

    “Saat ditegur, pelaku langsung melarikan diri, sehingga saksi meneriaki pelaku dengan sebutan maling. Warga yang mendengar suara saksi langsung mengejar pelakundan kemudian diamankan,” ceritanya.

    Budi juga mengatakan bahwa pelaku merupakan seorang residivis kasus penyalah gunaan narkoba jenis sabu. Pada bulan Juli kemarin, pelaku baru saja keluar dari penjara.

    Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian sampai Rp 5 juta. sedangkan barang bukti yang berhasil diamankan polisi yakni satu unit sepeda motor Yamaha Mio warna hijau milik korban. (ada/ian)

  • Warga di Jombang Tangkap Maling Motor, Pelaku Babak Belur

    Warga di Jombang Tangkap Maling Motor, Pelaku Babak Belur

    Jombang (beritajatim.com) – Warga di Desa Sembung Kecamatan Perak Kabupaten Jombang menangkap pelaku curanmor (pencurian kendaraan bermotor). Pelaku menggondol motor yang sedang terparkir di tanggul sawah setempat.

    “Pelaku beraksi seorang diri. Saat menggondol motor dari tanggul sungai, ketahuan pemilik. Kemudian dikejar dan ditendang oleh pemilik tadi. Lalu berteriak maling-maling. Warga langsung berkumpul dan menghajarnya,” ujar Khoirul  Huda, Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan Desa Sembung, Selasa (26/9/2023).

    Khoirul menjelaskan, pencurian motor tersebut terjadi Senin (25/9/2023) pagi. Saat itu, seorang petani bernama Sobirin (42), sedang ke sawah. Dia memarkir sepeda motor Honda Supra S 6581 WH di atas tanggul. Sobirin kemudian turun ke sawah.

    Namun Shobirin lupa, kunci kendaraan tersebut masih menempel. Saat asyik bekerja, Shobirin melihat sepeda motor tersebut digondol oleh seorang pemuda. Sontak saja, Shobirin berlari mengejar. Nafasnya naik turun.

    Beruntung dia berhasil mengejar. Lalu menendang pelaku hingga terjatuh. Seiring dengan itu, petani ini berteriak maling-maling sembari meminta bantuan. Warga sekitar yang mendengar teriakan tersebut ikut membantu. Mereka beramai-ramai menuju lokasi.

    BACA JUGA:
    Pencurian di Jombang Terus Terjadi, Kali Ini Giliran Wilayah Mojoagung

    Karena emosi, warga pun menghajar pelaku hingga babak belur. Pukulan dan tendangan mendarat di tubuh pelaku. Bahkan pelaku nyaris dibakar. Namun hal tersebut berhasil dicegah oleh perangkat desa. Pelaku kemudian dibawa ke balai desa.

    Dari hasil pemeriksaan, pelaku bernama Tono (32), warga Jambersari Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. “Kami geledah tas pelaku. Isinya, tiga buah ponsel (telepon seluler), charger, serta silet. Mengakunya dia dari Malang. Pelaku langsung kita serahkan ke Polsek Perak,” ujar Khoirul sembari menunjukkan lokasi pencurian. [suf]

  • Warga Kemuteran Gresik Kehilangan Perhiasaan Bernilai Ratusan Juta

    Warga Kemuteran Gresik Kehilangan Perhiasaan Bernilai Ratusan Juta

    Gresik (beritajatim.com) – Warga Kelurahan Kemuteran, Gresik, Titin Rokayah (47) kehilangan perhiasan yang bernilai ratusan juta. Peristiwa itu, sudah terjadi April 2023 lalu. Saat itu, Titin sedang membongkar isi brankas yang berisi uang tunai dan 10 batang emas seberat 100 gram.

    Setelah dicek tidak ada masalah. Kemudian korban kembali memasukkan perhiasan dan uang tunai miliknya ke dalam brankas. Korban selanjutnya bergegas pergi ke toko miliknya di Jalan Samanhudi, Gresik.

    Pada 8 Mei 2023 korban kembali membuka brankas tanpa mengecek isi brankas. Merasa kuatir, pada 15 Mei 2023, korban kembali membuka dan mengecek isi brankas. Dirinya langsung kaget karena barang perhiasannya sudah tidak ada.

    Perhiasan 10 batang emas dengan berat 100 gram lenyap. “Saat kejadian itu, seingat saya pembantu pulang pada 14 Mei 2023,” kata Rokayah, Senin (25/9/2023).

    Sadar perhiasannya dicuri, korban melaporkan kejadian ini ke Polres Gresik. Korban mengaku lupa menyimpan barang perhiasaan emas tersebut tidak didalam brankas yang tidak terkunci. “Saya simpan di brankas itu. Tapi saya lupa menguncinya,” ungkapnya.

    BACA JUGA:
    Sekolah di Gresik Disatroni Maling, 8 Unit Laptop Raib

    Ia menambahkan, selama proses laporan yang sudah berjalan sekitar empat bulan ini, korban belum mendapatkan informasi dari kepolisian. “Hanya dipanggil ke kantor polisi dan diperiksa. Termasuk pembantu saya. Namun, setelah itu, saya tanya kepada penyidik tidak ada balasan perkembangan kasus hingga saat ini,” tambahnya.

    Sementara itu, secara terpisah Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengatakan, kasus tersebut masih dilakukan penyelidikan. “Anggota kami masih melakukan penyelidikan termasuk memburu pelakunya,” pungkasnya. [dny/suf]

  • Pencurian di Jombang Terus Terjadi, Kali Ini Giliran Wilayah Mojoagung

    Pencurian di Jombang Terus Terjadi, Kali Ini Giliran Wilayah Mojoagung

    Jombang (beritajatim.com) – Kasus pencurian di wilayah Jombang terus saja terjadi. Kali menimpa Yusuf Abdi (43), warga Jl Veteran Desa Miagan Kecamatan Mojoagung. Sepeda motor Honda Vario milik korban amblas digondol pelaku, Sabtu (23/9/2023) dini hari.

    Kasus pencurian ini merupakan yang keempat dalam seminggu terakhir ini. Sebelumnya, terjadi di Desa Sebani Kecamatan Sumobito dan Desa Mancar Kecamatan Peterongan. Kemudian terakhir, di Musala Dusun Medeleg Desa Tampingmojo Kecamatan Tembelang.

    Seluruh kejadian itu terekam CCTV dan sudah dilaporkan kepada pihak berwajib. Hanya saja, seluruh pelaku belum tertangkap. Pencurian di Desa Sebani, pelaku berhasil membawa kabur satu unit sepeda motor Honda Beat dengan plat nomor S 6560 OC.

    Sedangkan di Desa Mancar Kecamatan Peterongan, pelaku membawa menggasak sepeda motor Honda Vario nopol BD 4889 ID. Kemuduan pada Rabu (20/9/2023) dini hari, komplotan maling menjebol kotak amasal Musala Dusun Medeleg.

    Pencurian di Desa Miagan Kecamatan Mojoagung, pelaku berjumlah dua orang dan terekam CCTV milik korban. Dalam rekaman tersebut nampak dua orang berboncengan motor matic. Keduanta berjaket. Awalnya, mereka berhenti di jembatan yang ada di depam rumah korban.

    BACA JUGA:
    Jombang Jadi ‘Surga’ Bagi Pelaku Kriminal

    Pelaku tidak langsung masuk rumah korban. Namun duduk-duduk dulu di jembatan sembari melihat situasi. Nah, ketika siasana sepi, pria yang berjaket masuk. Sedangkan satu pelaku lagi mengawasai situasi. Sejurus kemudian pria berjaket keluar sembari menggelandang sepeda motor Vario S 5009 OL.

    “Kami tahunya tadi pas bangun tidur. Karena sepeda motor Vario tidak ada di tempat semula. Lalu kami lihat rekaman CCTV. Ternyata sekitar pukul 02.40 dini hari ada maling yang masuk rumah,” ujar Ana Ida Fatmawati (41), istri dari Yusuf Abdi.

    “Pelaku kemudian menyeberang ke arah barat. Pelaku masuk dengan cara merusak gerbang. Pelaku pakai topi dan berjaket. Atas kejadian tersebut kami sudah melaporkan ke Polsek Mojoagung,” ujarnya sembari menunjukkan surat bukti laporan. [suf]

  • Viral, Maling Motor di Masjid Agung Bangkalan

    Viral, Maling Motor di Masjid Agung Bangkalan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Viral di media sosial pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di Masjid Agung, Kabupaten Bangkalan. Aksi itu terekam oleh kamera CCTV dari sudut masjid.

    Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang pemuda berbaju muslim dan mengenakan sarung berada di masjid. Tak lama kemudian, ia berjalan ke arah parkiran. Dia berusaha membobol kunci sepeda motor milik jamaah.

    Sebelum berhasil membobol motor matic berwarna merah tersebut, ia terlihat memperhatikan kondisi sekitar. Karena merasa aman ia berhasil membawa kabur kendaraan milik jemaah.

    Salah satu jamaah Masjid Agung, Mustofa mengatakan bahwa dirinya mengetahui kejadian tersebut melalui rekaman CCTV yang tersebar di Medsos. Setelah kejadian tersebut dirinya mengaku khawatir jika memarkir motor di Masjid Agung Bangkalan.

    “Sebagai warga, kami berharap adanya pengelolaan parkir, supaya jemaah bisa beribadah dengan tenang,” terangnya, Jumat (22/9/2023).

    BACA JUGA:
    Warga Tangkap Spesialis Curanmor di Sekitar UTM Bangkalan

    Tak hanya itu, ia juga mengaku tidak keberatan jika pihak masjid menerapkan parkir berbayar. Hal itu diperlukan agar tidak terjadi kejadian serupa dan bisa maksimal dalam melakukan pengamanan kendaraan jemaah masjid.

    “Kalaupun harus bayar parkir, tidak masalah asalkan keamanan kendaraan kami terjamin,” tandasnya. [sar/suf]