Kasus: Maling

  • Pria di Jember Dihajar Warga Hingga Bonyok, Ketahuan Mencuri Burung Cucak Rowo di Perumahan

    Pria di Jember Dihajar Warga Hingga Bonyok, Ketahuan Mencuri Burung Cucak Rowo di Perumahan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

    TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER – H, pria umur 34 tahun babak belur dihajar warga , karena kepergok mencuri burung cucak rowo milik warga di di Perumahan Queen Garden, Kelurahan Tegal Besar Kecamatan Kaliwates Jember.

    Kini, pria asal Kecamatan Ajung Jember ini ditahan di Mapolsek Kaliwates, untuk dilakukan interogasi dan pemeriksaan.

    Kapolsek Kaliwates, Kompol Nur Hadi Suseno mengatakan, pelaku melakukan pencurian tersebut kemarin (3/1/2025). Pria ini ketahuan mengambil burung dalam sangkar milik korban yang tinggal di Perumahan itu 

    “Saat akan beraksi terduga pelaku kepergok dan diamankan oleh warga sekitar. Warga yang geram dengan ulah terduga pelaku, memberikan bogem mentah ke wajah pria ini,” ujarnya, Sabtu (4/1/2024).

    Setelah menghajar maling ini, kata dia, warga melaporkan hal tersebut ke Polsek Kaliwates Jember. Kemudian menyerahkan pelaku kepada polisi untuk diproses hukum.

    “Laporan dari warga, ada pencurian burung. Habis itu, anggota kami meluncur ke lokasi dan disitu sudah ada tersangkanya. Kemudian langsung kamu amankan ke polsek,” ucap Nur Hadi.

    Nur Hadi mengatakan, pelaku saat ini masih diperiksa oleh penyidik. Dia mengaku belum mengetahui harga burung Cucak Rowo yang dicuri oleh maling ini.

    “Saya kurang paham nilainya kalau harga burung cucak rowo. Saya belum tahu persis. yang jelas sudah diamankan ada di Polsek, satu orang,” imbuhnya.

  • 3 Fakta Perampokan Saat Pengendara Mobil Terjebak Macet di Tol Tanjung Priok

    3 Fakta Perampokan Saat Pengendara Mobil Terjebak Macet di Tol Tanjung Priok

    Jakarta: Seorang pria berinisial IBA (52) menjadi korban perampokan saat terjebak macet di KM 13 Jalan Tol Akses Tanjung Priok, Jakarta Utara. Peristiwa ini terjadi pada Jumat 3 Januari 2025 sore. 

    Tidak hanya IBA, istrinya turut diserang oleh gerombolan perampok yang beraksi dengan membawa senjata tajam. Kejadian tersebut menggegerkan masyarakat, karena terjadi di tengah kemacetan, di salah satu jalan tol yang biasanya relatif aman. 

    Berikut adalah tiga fakta yang harus diketahui terkait dengan peristiwa perampokan yang terjadi di Jalan Tol Akses Tanjung Priok tersebut.
    1. Perampokan di tengah Kemacetan
    Peristiwa perampokan ini berawal saat korban dan istrinya terjebak dalam kemacetan di KM 13 Tol Akses Tanjung Priok pada sore hari. Saat itu, keduanya berada di dalam mobil, tidak menyangka bahwa kemacetan yang biasa terjadi di jalur tol tersebut menjadi celah bagi para pelaku untuk melakukan aksi kejahatan. 

    “Awal kejadian pada saat tiba di TKP terjadi kemacetan dan korban berada di dalam mobil,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Sabtu 4 Januari 2025.

    Kemacetan yang memaksa kendaraan bergerak lambat memberi kesempatan kepada komplotan perampok untuk menghampiri mobil korban, yang saat itu tidak bisa bergerak cepat atau melarikan diri. 

    Baca juga: Terekam CCTV, Komplotan Maling Spesialis Rumah Kosong di Kudus Dibekuk Polisi

    2. Serangan Pelaku Menggunakan Senjata Tajam 
    Saat terjebak dalam kemacetan, komplotan perampok yang berjumlah enam orang datang mendekat dengan membawa senjata tajam. Mereka mengadang mobil korban dan langsung melakukan serangan terhadap istri korban yang berada di sampingnya. 

    “Kemudian datang 6 orang pelaku dengan membawa senjata tajam yang langsung mengadang mobil korban dan berusaha menyerang istri korban dari samping,” ujar Ade Ary. 

    Serangan yang dilakukan oleh para pelaku sangat cepat dan brutal, dengan maksud untuk menakut-nakuti korban dan memaksa mereka menyerahkan barang berharga. Keberadaan senjata tajam memperburuk situasi dan menambah ancaman terhadap keselamatan korban yang tidak dapat melarikan diri karena macet. 
    3. Kerugian dan Luka Akibat Perampokan 
    Akibat perampokan tersebut, korban kehilangan ponsel yang ditaksir bernilai sekitar Rp 1,5 juta. Selain itu, korban juga mengalami luka lecet di jari telunjuk kanan akibat serangan fisik yang dilakukan oleh para pelaku. 

    “Atas kejadian tersebut korban menderita kerugian berupa kehilangan HP serta korban mendapat luka lecet di jari telunjuk sebelah kanan,” kata Ade Ary.

    Meskipun korban selamat, peristiwa ini menambah panjang daftar kejahatan jalanan yang terjadi di Jakarta. Saat ini, pihak kepolisian dari Polres Metro Jakarta Utara telah menerima laporan dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. 

    Jakarta: Seorang pria berinisial IBA (52) menjadi korban perampokan saat terjebak macet di KM 13 Jalan Tol Akses Tanjung Priok, Jakarta Utara. Peristiwa ini terjadi pada Jumat 3 Januari 2025 sore. 
     
    Tidak hanya IBA, istrinya turut diserang oleh gerombolan perampok yang beraksi dengan membawa senjata tajam. Kejadian tersebut menggegerkan masyarakat, karena terjadi di tengah kemacetan, di salah satu jalan tol yang biasanya relatif aman. 
     
    Berikut adalah tiga fakta yang harus diketahui terkait dengan peristiwa perampokan yang terjadi di Jalan Tol Akses Tanjung Priok tersebut.

    1. Perampokan di tengah Kemacetan

    Peristiwa perampokan ini berawal saat korban dan istrinya terjebak dalam kemacetan di KM 13 Tol Akses Tanjung Priok pada sore hari. Saat itu, keduanya berada di dalam mobil, tidak menyangka bahwa kemacetan yang biasa terjadi di jalur tol tersebut menjadi celah bagi para pelaku untuk melakukan aksi kejahatan. 
    “Awal kejadian pada saat tiba di TKP terjadi kemacetan dan korban berada di dalam mobil,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Sabtu 4 Januari 2025.
     
    Kemacetan yang memaksa kendaraan bergerak lambat memberi kesempatan kepada komplotan perampok untuk menghampiri mobil korban, yang saat itu tidak bisa bergerak cepat atau melarikan diri. 
     
    Baca juga: Terekam CCTV, Komplotan Maling Spesialis Rumah Kosong di Kudus Dibekuk Polisi

    2. Serangan Pelaku Menggunakan Senjata Tajam 

    Saat terjebak dalam kemacetan, komplotan perampok yang berjumlah enam orang datang mendekat dengan membawa senjata tajam. Mereka mengadang mobil korban dan langsung melakukan serangan terhadap istri korban yang berada di sampingnya. 
     
    “Kemudian datang 6 orang pelaku dengan membawa senjata tajam yang langsung mengadang mobil korban dan berusaha menyerang istri korban dari samping,” ujar Ade Ary. 
     
    Serangan yang dilakukan oleh para pelaku sangat cepat dan brutal, dengan maksud untuk menakut-nakuti korban dan memaksa mereka menyerahkan barang berharga. Keberadaan senjata tajam memperburuk situasi dan menambah ancaman terhadap keselamatan korban yang tidak dapat melarikan diri karena macet. 

    3. Kerugian dan Luka Akibat Perampokan 

    Akibat perampokan tersebut, korban kehilangan ponsel yang ditaksir bernilai sekitar Rp 1,5 juta. Selain itu, korban juga mengalami luka lecet di jari telunjuk kanan akibat serangan fisik yang dilakukan oleh para pelaku. 
     
    “Atas kejadian tersebut korban menderita kerugian berupa kehilangan HP serta korban mendapat luka lecet di jari telunjuk sebelah kanan,” kata Ade Ary.
     
    Meskipun korban selamat, peristiwa ini menambah panjang daftar kejahatan jalanan yang terjadi di Jakarta. Saat ini, pihak kepolisian dari Polres Metro Jakarta Utara telah menerima laporan dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. 

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Kepergok Hendak Mencuri, Bocah 13 Tahun di Bogor Ditangkap Warga

    Kepergok Hendak Mencuri, Bocah 13 Tahun di Bogor Ditangkap Warga

    Bogor

    Bocah berusia 13 tahun ditangkap oleh warga di wilayah Empang, Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat. Dia ditangkap usai kepergok hendak mencuri dari dalam rumah warga.

    “Telah diamankan satu orang anak laki-laki yang diduga hendak melakukan percobaan pencurian,” kata Kapolsek Bogor Selatan AKP Maman Firmansyah, Sabtu (4/1/2025).

    Makan mengatakan peristiwa itu terjadi pada hari Jumat (3/1) kemarin. Bocah tersebut kepergok langsung oleh pemilik rumah.

    “Diduga pelaku dipergoki oleh pemilik rumah pada saat masuk ke dalam rumahnya. Pemilik rumah terbangun dan berteriak maling,” bebernya.

    Mendengar teriakan itu, warga sekitar kemudian berkumpul. Mereka bersama-sama mengejar pelaku dan menangkapnya.

    “Atas informasi tersebut Kanit Reskrim Polsek Bogor Selatan segera mendatangi TKP (tempat kejadian perkara), selanjutnya dibawa ke Polsek Bogor Selatan beserta korban,” ungkapnya.

    “Kemudian anggota menyerahkan yang bersangkutan dalam hal ini terduga pelaku ke Dinas Sosial Kota Bogor, karena di bawah umur dan korban membuat pernyataan tidak ingin memproses secara hukum,” pungkasnya.

    (rdh/maa)

  • Mengenal Daerah Sukolilo yang Dikait-kaitkan Terkait Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang – Halaman all

    Mengenal Daerah Sukolilo yang Dikait-kaitkan Terkait Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Baru-baru ini publik dikagetkan dengan kasus penembakan di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak atau Tol Tangerang Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten. Bos rental mobil bernama  Ilyas Abdurahman tewas saat sedang mengambil mobil Honda Brio yang hendak dicuri sekelompok kawanan perampok bersenjata api.

    Kasus yang menewaskan bos rental di Rest Area Tol Jakarta-Merak mengingatkan kita kepada perkara serupa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Saat itu bos rental mobil berinisial BH yang tewas dikeroyok di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah pada Kamis, 6 Juni 2024 silam.

    Banyak yang mengaitkan kasus penembakan di Tangerang tersebut dengan peristiwa serupa yang terjadi di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah. Warganet pun langsung menuding daerah tersebut sebagai ‘kampung maling’ dan ‘desa penadah’ bahkan menuliskan julukan tersebut pada lokasi Kecamatan Sukolilo di googlemaps.

    Terlepas dari peristiwa tersebut, nama Sukolilo sebenarnya menjadi doa untuk masyarakat setempat. IAIN Kudus Repository dalam sebuah artikelnya menyebutkan Sukolilo berasal dari dua kosakata Suko berarti senang dan Lilo yang berarti ikhlas.

    Dengan harapan masyarakat Sukolilo memiliki budi pekerti senang, ikhlas, saling menolong dan senang memberi. Mengenai sejarah nama Sukolilo sendiri belum diketahui secara pasti.

    Sementara dalam sebuah blog https://sukolilodesa.wordpress.com/ menceritakan sejarah nama Sukolilo yang tak lepas dari leganda pada zaman kerajaan Mataram Islam.

    Dalam blog tersebut menceritakan bahwa nama Sukolilo dihubungkan dengan legenda pertemuan Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Pemanahan yang diperkirakan hidup pada abad ke XV-XVI.

    Ketika itu Ki Ageng Pemanahan mencari kakak seperguruannya Ki Ageng Giring di wilayah Sumbersoko. Saat sampai di rumahnya, ternyata Ki Ageng Giring tidak berada di rumah, ia sedang berada di sawah.

    Kemudian Ki Ageng Pemanahan dijamu oleh Nyai Ageng Giring. Kemudian istri Ki Ageng Giring itu menyuguhkan degan atau air kelapa muda kepada sang tamu.

    Saat pulang, Ki Ageng Giring langsung mencari air degan yang akan diminumnya. Ki Ageng Giring marah kepada Nyai Ageng karena airnya telah disuguhkan pada adik seperguruannya itu.

    Namun kemarahan tersebut dapat ditahan menyadari yang meminumnya adalah adik seperguruannya. Lalu Ki Ageng Giring pun mengatakan bahwa air kelapa muda tersebut memiliki petuah.

    Petuah tersebut adalah bahwa siapapun yang meminum air kelapa tersebut niscaya akan menurunkan raja-raja di tanah Jawa.

    Ternyara air kelapa yang diminum oleh Ki Ageng Pemanahan memiliki petuah, niscaya siapapun yang meminum air kelapa tersebut akan melahirkan raja-raja di tanah Jawa. Yang artinya bahwa keturunan Ki Ageng Pemanahan yang bakalan jadi raja, bukan keturunan Ki Ageng Giring.

    Ki Ageng Giring pun meminta kepada Ki Ageng Pemanahan untuk menjadikan agar kelak merelakan keturunannya (Ki Ageng Giring) menjadi raja pada keturunan ketiga.

    Namun permintaannya tersebut ditolakoleh adik seperguruan Ki Ageng Giring, tawar-menawar berlangsung lama, hingga menghasilkan kesepakatan kelak pada keturunan ketujuh menjadi raja di tanah Jawa.

    Saat sang tamu pamit, Ki Ageng Giring pun mengantar Ki Ageng Pemanahan sampai Tulang Tumenggung (lokasi penyebrangan aliran sungai Sumber Lawang yang memiliki dua muara).

    “Dhi, sampai sini saja saya dapat mengantarkan adhi (Dik sampai sini saja saya mengantarkan adik),” kata Ki Ageng Giring.

    “Ya, Kang, maturnuwun tindak apik kakang marang aku. Lelakon sing wis dak tindakake wingi-wingi, nyuguh karo degan sing tak ombe banyune aku yo ora ngerti sak sukolilamu aku njaluk pengapuro. (Ya kak, terimakasih atas tindakan baik kakak pada saya. Kejadian kemarin-kemarin, air kelapa yang kuminum kemarin, saya tidak tahu sama sekali. Saya minta maaf dan keikhlasanmu,” kata Ki Ageng Pemanahan.

    “Yo, dhi, podho-podho pengapurane (Iya dik, sama-sama minta maaf,” jawab Ki Ageng Giring.

    Talang Tumenggung merupakan saksi ucapan Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Pemanahan, hingga menjadi nama “Sukolilo”.

    Entah pertemuan kedua orang tersebut benar atau tidak namun yang jelas keduanya merupakan tokoh masa lalu yang berpengaruh di tanah Jawa.

    Ki Ageng Pemanahan yang merupakan keturunan Raja Brawijaya V merupakan seorang tokoh bersejarah melahirkan banyak raja zaman Mataram Islam.

    Anak sulung Pemanahan yaitu Sutawijaya atau Panembahan Senopati berhasil memerdekaan Kadipaten Mataram dari Pajang menjadi kerajaan sendiri hingga keturunannya yang menjadi raja-raja Mataram.

    Image Buruk

    Terlepas dari nama baik berdasarkan legenda tersebut, nama Kecamatan Sukolilo kini sangat buruk di mata masyarakat Indonesia, karena ulah sebagian warganya itu.

    Bahkan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat itu merasa tak rela wilayah tersebut dicap sebagai kampung maling.

    Menurutnya, masih banyak warganya yang taat hukum. ”Saya ndak mau di sini dilabeli di maps kampung bla-bla, masyarakat bla-bla. Karena di Sukolilo masih banyak masyarakat yang taat hukum. Masih banyak yang baik,” ujar Ahmad Luthfi.

    Kapolda memaknai Sukolilo sebagai kampung masyarakat yang suka ikhlas beramal dan berkorban. Ia tak mau peristiwa main hakim sendiri yang berakhir dengan korban tewas tak terjadi lagi.

    ”Semoga ndak ada kejadian seperti kemarin. Itu bisa terjadi di mana saja, kapan saja. Kami ndak ingin Sukolilo seperti kemarin lagi,” tutur dia.

    Camat Sukolilo Andrik Sulaksono mengatakan isu kampung penadah mobil rental curian itu merupakan opini warga di media sosial yang muncul usai peristiwa pengeroyokan. “Sepengetahuan saya tidak ada kampung penadah atau sebagainya,” kata Andrik.

    Sementara Kasi Humas Polresta Pati Ipda Muji Sutrisna menyampaikan perlu ada kajian lebih lanjut terkat isu wilayah Sukolilo sebagai kampung penadah.

    “Kalau bicara kampung penadah harus ada kajian mendalam, jadi menurut saya tidak benar,” ujarnya.

  • Maling Vespa di Kota Malang Pakai HT untuk Lancarkan Aksi, Tertangkap Akibat Motor Curian Mogok

    Maling Vespa di Kota Malang Pakai HT untuk Lancarkan Aksi, Tertangkap Akibat Motor Curian Mogok

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Ada fakta menarik ditemukan dalam penangkapan maling motor Vespa di Kota Malang.

    Dari barang bukti yang ditemukan pada tersangka curanmor Surya Bhaskara (31), polisi menemukan alat komunikasi Handy Talkie (HT).

    Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Muhammad Soleh menjelaskan, fungsi serta kegunaan alat komunikasi HT itu yang ditemukan pada tersangka curanmor tersebut.

    “Dari hasil pemeriksaan, tersangka berinisial SB (Surya Bhaskara) ini bergerak bersama 4 teman komplotannya. Mereka bergerak berbagi tugas, ada yang menjadi pemetik dan ada juga yang memantau kondisi,” ujarnya dalam konferensi pers yang digelar di Polresta Malang Kota, Kamis (2/1/2025).

    Dirinya menjelaskan, bahwa HT dipakai tersangka sebagai alat komunikasi dengan sesama teman komplotannya.

    “Ketika pelaku yang memantau kondisi melihat ada sasaran kendaraan, maka segera memberitahu ke pemetik. Mereka berkomunikasi dengan memakai HT, kemudian pemetik pun bergerak,” pungkasnya.

    Seperti diberitakan sebelumnya, Satreskrim Polresta Malang Kota bersama Unit Reskrim Polsek Lowokwaru, menangkap pelaku curanmor bernama Surya Bhaskara (31), warga Ternate Tengah Maluku Utara.

    Ia ditangkap usai ketahuan mencuri motor Vespa milik korban berinisial TS (23) di Jalan Mertojoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang pada Rabu (1/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB.

    Diketahui, ia gagal kabur jauh lantaran motor Vespanya mogok.

    Dari hasil pemeriksaan terungkap, bahwa tersangka SB adalah salah satu anggota komplotan spesialis curanmor asal Surabaya. Dan saat beraksi, komplotan ini berjumlah sebanyak lima orang.

    Mereka datang ke Kota Malang naik mobil lalu didrop di wilayah Kecamatan Lowokwaru. Selanjutnya, mereka pun beraksi mencuri motor.

    Pada awalnya, komplotan ini mencuri motor Honda Beat dan Honda Scoopy di Jalan Joyo Taman Sari. Dan dengan motor curian itu, mereka bergerak mencari sasaran lainnya yaitu motor Vespa di Jalan Mertojoyo, namun aksinya gagal.

    Dalam penangkapan tersebut, polisi mengamankan dua motor yaitu Honda Beat dan Vespa berikut tersangka Surya Bhaskara serta alat kunci T dan alat komunikasi HT. Lalu untuk motor Honda Scoopy, lolos dibawa kabur pelaku lainnya.

    Atas perbuatannya tersebut, tersangka Surya Bhaskara dijerat dengan Pasal 363 KUHP. Dengan ancaman hukuman pidana penjara selama 7 tahun.

    Dan hingga saat ini, Satreskrim Polresta Malang Kota masih terus mendalami dan melakukan pengembangan atas kasus curanmor tersebut

  • Polres Bogor Bakal Operasi Senpi Buntut Maling Motor Tembakan Airsoft Gun

    Polres Bogor Bakal Operasi Senpi Buntut Maling Motor Tembakan Airsoft Gun

    Jakarta

    Polres Bogor akan melakukan operasi kepemilikan senjata api (senpi) buntut pencuri motor yang menembak warga di Jasinga beberapa waktu lalu. Termasuk bagi yang memiliki airsoft gun.

    “Saya telah memerintahkan Kasat Serse untuk melakukan operasi senjata api, karena airsoft gun itu dilarang, diaturannya juga dilarang,” kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, Kamis (2/1/2024).

    Rio mengatakan meski peluru airsoft gun menggunakan gotri, namun terdapat mekanisme mesin di dalamnya. Sehingga dikategorikan sebagai senpi.

    “Itu (air softgun) merupakan salah satu senjata, walaupun itu menggunakan peluru gotri, namun mekanisme mesinnya ada jadi dikategorikan senjata,” bebernya.

    Dia juga mengimbau masyarakat yang masih memiliki airsoft gun, untuk diserahkan. Sebelum nantinya terjaring operasi oleh pihak kepolisian.

    “Kalau masyarakat ada yang memiliki airsoft gun, segera diserahkan. Daripada nanti akan terkena operasi yang akan dilakukan oleh petugas kami,” imbaunya.

    “Betul, kalau kejadian itu memang betul, satu orang kita tangkap, sekarang lagi pengembangan dulu, untuk cari pelaku lainnya,” kata Kapolsek Jasinga AKP Budi Sehabudin ketika dimintai konfirmasi, Minggu (29/12/2024).

    Budi menyampaikan peristiwa terjadi pagi tadi sekitar pukul 05.30 WIB. Pelaku dipergoki korban hingga akhirnya ditangkap warga.

    Korban mengalami luka akibat ditembak pelaku. “Iya (korban ditembak), pakai air soft gun, kena paha korban. Hanya luka ringan,” kata Budi.

    (rdh/dek)

  • Pelaku Jambret di Sukolilo Surabaya Butuh Uang untuk Bayar Angsuran 

    Pelaku Jambret di Sukolilo Surabaya Butuh Uang untuk Bayar Angsuran 

    Surabaya (beritajatim.com) –  Pelaku jambret yang diamankan warga beserta petugas kepolisian dari Polsek Sukolilo pada Minggu (29/12/2024) di Jalan Klampis Jaya kemarin ternyata membutuhkan uang untuk membayar angsuran Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) yang sedang digadaikan di leasing.

    2 pelaku jambret yang apes itu adalah Mochamad Basori (31) warga Jalan Semarang dan Moch Zainul Arifin (30) warga Jalan Babat, Bubutan. Mereka berdua bekerja sama untuk menjambret ibu rumah tangga asal Keputih Siti Khadijah.

    “Saya bantuin teman saya butuh uang untuk bayar angsuran BPKB,” kata Basori, Kamis (02/01/2025).

    Basori mengaku berperan sebagai eksekutor. Sementara ia percaya dengan Zainul untuk menentukan korbannya. Ia menceritakan saat itu sudah berputar-putar keliling kota Surabaya untuk menentukan korbannya.

    Saat melintas di Jalan Klampis Jaya, ia melihat seorang perempuan mengendarai sepeda motor sendirian. Keduanya pun langsung melakukan aksi penjambretan.

    “Saya yang berperan sebagai eksekutor pak. Teman saya yang menyetir sepeda motor yang menentukan korban,” tutur Basori.

    Naas, keduanya terlibat kecelakaan saat kabur sehingga bisa diamankan warga dan anggota Polsek Sukolilo yang kebetulan sedang patroli. Kepada petugas, Basori mengaku baru melakukan aksi penjambretan sekali. Kini ia mendekam di sel tahanan Polsek Sukolilo.

    “Baru sekali (melakukan aksi jambret). Dulu saya pernah masuk penjara karena masalah narkoba,” pungkas Basori.

    Diketahui sebelumnya, Gegara terlibat kecelakaan dan menabrak pengendara motor lain, 2 jambret di Surabaya gagal melancarkan aksinya dengan tuntas, Jumat (27/12/2024) sekitar pukul 21.45 WIB. Akibatnya mereka langsung diamankan warga.

    Kapolsek Sukolilo, Kompol I Made Patera Negara mengatakan, 2 pelaku jambret yang apes itu adalah Mochamad Basori (31) warga Jalan Semarang dan Moch Zainul Arifin (30) warga Jalan Babat, Bubutan. Keduanya melakukan aksi penjambretan di Jalan Klampis Jaya terhadap seorang perempuan bernama Siti Khadijah warga Keputih.

    “Kedua pelaku merampas tas milik korban Siti, lalu mereka kabur. Saat itu mereka berboncengan,” kata I Made Patera Negara saat dikonfirmasi Beritajatim.com, Kamis (02/01/2025).

    Setelah berhasil merampas tas milik korban, kedua pelaku kabur mengendarai sepeda motor sport warna merah ke arah selatan. Naas, saat melintas di depan pom bensin Jalan Klampis Jaya kedua pelaku jambret Surabaya itu menabrak sebuah sepeda motor Yamaha Mio hingga korbannya luka-luka. Mendapati ada kecelakaan, warga sekitar pun turut membantu.

    “Saat diamankan warga, kedua pelaku bisa beralasan mengejar jambret. Istilahnya maling teriak maling,” tutur Made. [ang/aje]

  • Terlibat Kecelakaan, 2 Jambret Surabaya Diamankan Warga

    Terlibat Kecelakaan, 2 Jambret Surabaya Diamankan Warga

    Surabaya (beritajatim.com) Gegara terlibat kecelakaan dan menabrak pengendara motor lain, 2 jambret di Surabaya gagal melancarkan aksinya dengan tuntas, Jumat (27/12/2024) sekitar pukul 21.45 WIB. Akibatnya mereka langsung diamankan warga.

    Kapolsek Sukolilo, Kompol I Made Patera Negara mengatakan, 2 pelaku jambret yang apes itu adalah Mochamad Basori (31) warga Jalan Semarang dan Moch Zainul Arifin (30) warga Jalan Babat, Bubutan. Keduanya melakukan aksi penjambretan di Jalan Klampis Jaya terhadap seorang perempuan bernama Siti Khadijah warga Keputih.

    “Kedua pelaku merampas tas milik korban Siti, lalu mereka kabur. Saat itu mereka berboncengan,” kata I Made Patera Negara saat dikonfirmasi beritajatim.com, Kamis (02/01/2025).

    Setelah berhasil merampas tas milik korban, kedua pelaku kabur mengendarai sepeda motor sport warna merah ke arah selatan. Naas, saat melintas di depan pom bensin Jalan Klampis Jaya kedua pelaku jambret Surabaya itu menabrak sebuah sepeda motor Yamaha Mio hingga korbannya luka-luka. Mendapati ada kecelakaan, warga sekitar pun turut membantu.

    “Saat diamankan warga, kedua pelaku bisa beralasan mengejar jambret. Istilahnya maling teriak maling,” tutur Made.

    Kedua pelaku tidak menyadari bahwa korban masih mengejar. Sehingga ketika korban tiba di lokasi kecelakaan mengaku kepada petugas kepolisian dari Polsek Sukolilo dan warga jika dia baru saja dijambret oleh kedua pelaku. Petugas pun menemukan tas hitam berisi dompet dan telepon seluler milik korban.

    “Atas barang bukti dan pengakuan korban, keduanya langsung dibawa ke Polsek Sukolilo untuk menjalani pemeriksaan,” pungkas Made.

    Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua pelaku dijerat dengan pasal 365 KUHP dengan ancaman pidana kurungan penjara 9 tahun kurungan penjara. [ang/aje]

  • Pulang Berlibur, Warga Bekasi Mendapati Rumahnya Dibobol Maling: Perhiasan dan 2 Unit Iphone Raib

    Pulang Berlibur, Warga Bekasi Mendapati Rumahnya Dibobol Maling: Perhiasan dan 2 Unit Iphone Raib

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIKARANG PUSAT – Pulang berlibur, warga Perumahan Cluster Caribbean, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi mendapati rumahnya dibobol maling pada Selasa (31/12/2024). 

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, korban pemilik rumah berinisial HPA pergi berlibur saat momen Natal dan Tahun Baru. 

    “Korban beserta keluarga pergi berlibur ke daerah Jawa, rumah kosong ditinggal penghuninya,” kata Ade Ary dalam keterangann yang diterima TribunJakarta.com, Rabu (1/1/2025). 

    Setibanya di rumah sekira pukul 17.00 WIB, korban curiga lantaran kunci pintu utama sudah dalam kondisi terbuka. 

    “Ada kerusakan di kusen pintu rumah diduga bekas cungkilan atau dorongan paksa,” jelas dia. 

    Sadar ada yang tidak beres, korban bergegas mengecek kamar tempat dia menyimpan brankas barang berharga. 

    “Korban mengecek brankas dan mendapati berbagai macam perhiasan sudah hilang serta dua unit handphone Iphone 7 dan 13, dan jam tangan Eiger,” jelas dia. 

    Akibat kejadian tersebut, korban telah melapor ke Polres Metro Bekasi untuk selanjutnya dapat diselidiki lebih lanjut. 

    “Kasusnya ditangkap Restro Bekasi, saat ini masih dalam lidik,” ungkap Ade Ary. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kawanan Maling Bobol Rumah Kosong di Bekasi, Perhiasan hingga Ponsel Raib – Page 3

    Kawanan Maling Bobol Rumah Kosong di Bekasi, Perhiasan hingga Ponsel Raib – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sebuah rumah kosong di Jalan Cluster Caribbean Blok F, Hegarmukti, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, disatroni kawanan maling. Barang-barang berharga di rumah tersebut dilaporkan ludes dibawa kabur.

    Peristiwa ini diketahui oleh pemilik rumah sepulang dari berlibur pada Selasa, 31 Desember 2024, sekitar pukul 17.00 WIB.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menerangkan, korban HPA bersama keluarga baru saja pulang berlibur. Korban kaget melihat kondisi rumah.

    “Saat dibuka ada kerusakan di kusen pintu rumah. Diduga telah dicongkel atau didorong paksa,” kata Ade Ary dalam keterangannya, Rabu (1/1/2025).

    Ade Ary mengatakan, korban kemudian mengecek kamar. Rupanya, perhiasan yang tersimpan didalam brangkas raib.

    “Saat korban masuk ke dalam kamar, berbagai macam perhiasan telah hilang,” ujar dia.