Kasus: Maling

  • Aksi Heroik Emak-emak di Bogor Nekat Hadang Maling Tabung Gas hingga Ditabrak

    Aksi Heroik Emak-emak di Bogor Nekat Hadang Maling Tabung Gas hingga Ditabrak

    JABAR EKSPRES – Aksi berani dari seorang emak-emak di Ciseeng, Bogor, Jawa Barat, menjadi sorotan publik setelah videonya viral di media sosial.

    Ibu muda ini dengan nekat menghadang seorang pria yang mencoba melarikan diri setelah mencuri tabung gas.

    Baca juga : GEGER, Warga Temukan Mayat Wanita Tanpa Kepala dan Kaki Dalam Koper di Ngawi

    Peristiwa ini berakhir dramatis ketika sang pelaku ditangkap warga.

    Kapolsek Parung, Doddy Rosjadi, mengungkapkan bahwa pelaku, seorang pria berinisial DFR (26), datang dari Pamulang, Tangerang Selatan, menggunakan sepeda motor.

    Dengan modus berkeliling kawasan Parung dan Ciseeng, ia mencari target yang lengah.

    “Pelaku melihat sebuah warung kecil yang dijaga seorang anak perempuan. Ia kemudian mengambil tabung gas yang ada di warung tersebut dan menaikkannya ke motornya,” ungkap Doddy, Jumat (24/1/2025).

    Namun, aksi ini tidak berjalan mulus. Sang penjaga warung menyadari pencurian tersebut dan berteriak meminta bantuan.

    Ibu muda berinisial I (29), yang saat itu sedang berbicara dengan rekannya, langsung bertindak cepat.

    Ia berdiri di tengah jalan dan menghadang laju motor pelaku.

    “Pelaku yang panik akhirnya menabrak ibu pemilik warung itu hingga terjatuh. Namun, warga yang mendengar keributan langsung berdatangan untuk membantu dan akhirnya mengamankan pelaku,” tambah Doddy.

    Rekaman video viral yang memperlihatkan aksi heroik ini langsung ramai diperbincangkan di berbagai platform media sosial.

    Dalam video tersebut, terlihat Ibu I berjalan menuju rekannya yang berhenti di pinggir jalan.

    Beberapa saat kemudian, ia berdiri di tengah jalan dan menghadang sepeda motor yang dikendarai DFR.

    Tidak disangka, motor yang melaju kencang itu menabraknya hingga ia tersungkur ke tanah.

    Meski demikian, ibu tersebut segera bangkit dan memegangi pelaku yang diduga mencuri tabung gas.

    Ia juga mendapatkan bantuan dari rekannya, yang ikut menahan pelaku hingga warga setempat tiba di lokasi.

    Baca juga : Terbukti Hina Nabi Muhammad, Penyanyi Tataloo Akhirnya Divonis Hukuman Mati

    Berkat keberanian Ibu I dan respons cepat warga, pelaku berhasil diamankan dan diserahkan ke Polsek Parung.

  • Pengakuan Penadah Motor Curian, Modal Teman Dekat dan Medsos, Polisi Sita 3 Karung Pelat Nomor

    Pengakuan Penadah Motor Curian, Modal Teman Dekat dan Medsos, Polisi Sita 3 Karung Pelat Nomor

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Anggota Polda Jatim menemukan tiga karung berisi 114 pelat nopol motor hasil curian di rumah seorang pria tersangka penadah motor curian kawasan Kabupaten Situbondo, berinisial Z (50). 

    Setelah diselidiki, ternyata Tersangka Z telah menjalankan bisnis ‘lancung’ penadahan sekaligus penyalur motor curian dari para penjahat di beberapa wilayah kabupaten dan kota, selama empat tahun. 

    Kanit IV Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim Kompol Jamal mengatan, tersangka biasanya menerima pasokan motor curian dari satu komplotan eksekutor pencurian motor di beberapa wilayah Jatim. 

    Namun, anggota dari satu komplotan eksekutor pencurian motor tersebut, jumlahnya banyak. Terkadang mereka beraksi secara berpasang-pasangan dan pola pasangan berganti-ganti. 

    Tersangka Z biasanya menghargai satu motor curian yang dikirim oleh komplotan tersebut, senilai Rp4-6 juta. 

    Lalu, tersangka bakal menjualnya ke warga atau rekanan kenalannya lebih mahal Rp200-500 ribu.

    “Sementara dia menerima 1 komplotan. Masih pengembangan. Tapi kadang ganti ganti. Langsung dijual ke orang yang datang ke dia. Dia sudah dikenal oleh warga suka menyediakan motor murah. Sudah 4 tahun dia,” ujarnya kepada TribunJatim.com, di Mapolda Jatim, pada Jumat (27/1/2025). 

    Menurut Kasubdit III Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur, masih banyak penadah yang sedang diburu oleh anak buahnya. 

    Berdasarkan pantauan hasil pengintaian sementara, ada beberapa penadah yang menerima pasokan motor hasil curian dari komplotan kecil pelaku curanmor. 

    Nah, khusus Tersangka Z, selama kurun waktu empat tahun memperoleh pasokan motor hasil curian dari lima orang pelaku yang sasaran aksinya tersebar di wilayah Jatim. 

    Seperti Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Malang dan Surabaya.

    Terkadang Tersangka X sudah memesan motor yang menjadi sasaran pencurian kepada para eksekutor. 

    Tak ayal, Jumhur menerangkan, wilayah Pulau Madura tak melulu menjadi tujuan utama penadahan hasil eksekutor pencurian motor di wilayah Jatim. 

    Karena, berdasarkan temuan kasus kejahatan curankor yang berhasil diungkap oleh personelnya, para pelaku penadahan berada di Kabupaten Pasuruan, dan ada pula yang berada di Kabupaten Situbondo. 

    “Kalau ada orang yang menyatakan semua gelaran Tuhan mau dijual ke Madura nyatanya juga tidak terkadang memang ada yang dijual ke wilayah Pasuruan,” ujarnya seusai konferensi pers di halaman Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, pada Jumat (24/1/2025). 

    Kemudian, Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman menduga kuat komplotan eksekutor maling motor yang menjadi penyuplai penadahan Tersangka Z berasal dari banyak kabupaten kota di Jatim, termasuk beberapa daerah provinsi lain. 

    Namun, belum ditemukan adanya fakta bahwa tersangka menjual motor hasil curanmor yang ditampungnya disalurkan penjualnya ke luar negeri, sebagaimana temuan kasus yang sempat viral beberapa bulan lalu. 

    Lalu, mengenai metode penjualan motor curanmor yang berhasil ditadah. Farman menjelaskan, tersangka biasa menjualnya secara tersembunyi dari mulut ke mulut atau jejaring perkenalkan terbatas yang dimiliki tersangka. 

    Dan, pangsa pasarnya, para pembeli yang bermukim di kawasan perkebunan ataupun pegunungan. 

    Bahkan, tak jarang, tersangka menjual motor hasil curanmor tersebut secara utuh ke fitur jual beli barang marketplace yang disediakan Facebook atau platform media lain. 

    “Bagaimana cara menjualnya. Yang kami temukan, biasanya ada 1 grup di medsos. Atau secara perorangan itu dari mulut ke mulut, ada grupnya. Sasaran di wilayah agak jauh apakah itu wilayah Madura, atau wilayah dekat dengan perkebunan atau pegunungan,” ujar Farman. 

    Sementara itu, Tersangka Z berdalih jikalau dirinya baru sekali membeli motor hasil curian komplotan maling. 

    Dirinya menjual barang motor hasil curian tersebut hanya untuk memperoleh keuntungan sekitar Rp200-600 ribu. 

    “Saya cuma terima dari 1 orang. Dari Klaseman, Gending, Probolinggo. Saya beli Rp6 juta. Saya jual Rp6,2 juta,” ujar Tersangka Z saat diinterogasi AKBP Arbaridi Jumhur itu. 

    Dan, lanjut Tersangka Z, terkadang dirinya memperoleh pasokan motor curian dari penadahan selama empat kali kurun waktu sepekan. 

    “Kadang-kadang pesanan, kadang langsung datang,” pungkasnya. 

    Sekadar diketahui, Tersangka Z merupakan satu diantara 142 orang tersangka maling motor yang berhasil ditangkap oleh anggota gabungan Tim Jatanras Polda Jatim beserta satreskrim polres jajaran Polda Jatim, sepanjang Bulan Januari 2025. 

    Dari data tersebut, Polda Jatim berhasil ungkap lima kasus, menangkap tujuh tersangka, dan mengamankan 14 unit motor. 

    Sedangkan, satreskrim jajaran berhasil ungkap 152 kasus dengan 135 tersangka. Nah, 130 orang tersangka berusia dewasa. 

    Lalu, lima orang tersangka sisanya merupakan kategori berusia anak-anak atau disebut sebagai anak berkonflik dengan hukum (ABH).

    Dan, barang bukti kendaraan yang ditemukan sekitar 120 unit motor dan mobil. 

    Nah, beberapa tersangka yang ditangkap berstatus sebagai residivis. Yakni, tangkapan Polres Lamongan dua orang, Polres Pasuruan dua orang, Polres Pasuruan tiga orang, dan Polrestabes Surabaya satu orang. 

    Ratusan orang tersangka itu, merupakan hasil kerja keras pengungkapan kasus dari 157 laporan kepolisian yang dibuat oleh masyarakat sebagai korbannya. 

    Setelah diselidiki dan dilakukan penggeledahan di tempat persembunyian tersangka eksekutor pencurian dan penadahnya, ternyata ditemukan 134 motor milik warga atau korban. 

    Bahkan, saat menggeledah kediaman Tersangka Z di Situbondo yang menjadi tempat penadah motor hasil curian, ditemukan pelat nopol motor hasil curian yang sudah berhasil dijual sebanyak 114 pelat yang diwadahi tiga karung. 

  • Bermula Ikut Geng Motor, 5 Anak Turut Curi Kendaraan Bermotor Saat Konvoi, Polda Jatim Tindak Tegas

    Bermula Ikut Geng Motor, 5 Anak Turut Curi Kendaraan Bermotor Saat Konvoi, Polda Jatim Tindak Tegas

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Lima dari 142 tersangka maling motor yang ditangkap anggota gabungan Tim Jatanras Polda Jatim beserta satreskrim polres jajaran Polda Jatim, sepanjang bulan Januari 2025, masih berusia sekolah. 

    Menurut Kasubdit III Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, para tersangka yang berusia muda atau kategori anak berkonflik dengan hukum (ABH) tersebut, bukan secara profesional menjalankan aksi pencurian motor. 

    Mereka terkadang telah terlibat dalam kelompok geng motor yang kerap berkumpul dan berkonvoi di jalanan wilayah kawasan permukiman mereka. 

    Kemudian, di tengah aksi konvoi bermotor, mereka melakukan aksi perampasan kendaraan motor milik warga di jalanan yang sedang dilewati rombongan tersebut. 

    “Anak-anak karena mereka itu sebenarnya awalnya mendompleng gabung ikut kelompok geng motor, lalu timbul (aksi kejahatan) saat mereka sedang rombongan konvoi kumpul-kumpul, tapi sebenarnya untuk aksi kejahatan kemunculan mereka bukan secara profesional,” ujarnya saat konferensi pers di halaman Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, pada Jumat (24/1/2025). 

    Dari 142 orang tersangka tersebut, Polda Jatim berhasil mengungkap lima kasus, lalu menangkap tujuh tersangka, dan menyita 14 unit motor hasil curian. 

    Sedangkan, satreskrim jajaran polres se-Jatim berhasil mengungkap 152 kasus dengan 135 tersangka. 130 orang tersangka berusia dewasa. 

    Lalu, lima orang tersangka sisanya merupakan kategori berusia anak-anak atau disebut sebagai ABH. 

    Barang bukti kendaraan yang ditemukan sekitar 120 unit motor dan mobil. 

    Menurut Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, beberapa tersangka yang ditangkap berstatus sebagai residivis. 

    Tercatat, tersangka yang ditangkap Polres Lamongan dua orang, Polres Pasuruan dua orang, Polres Pasuruan tiga orang, dan Polrestabes Surabaya satu orang. 

    “Pasal 363 pencurian pemberatan. Pasal 365 pencurian kekerasan. Pasal 362 pencurian. Termasuk yang kami tangkap penadah Pasal 480,” kata Farman. 

    Ratusan orang tersangka itu, merupakan pengungkapan kasus dari 157 laporan kepolisian yang dibuat oleh masyarakat sebagai korbannya. 

    Setelah diselidiki dan dilakukan penggeledahan di tempat persembunyian tersangka eksekutor pencurian dan penadahnya, ternyata ditemukan 134 motor milik warga atau korban. 

    Bahkan, saat menggeledah rumah tersangka Z di Situbondo yang menjadi tempat penadah motor hasil curian, ditemukan pelat nopol motor hasil curian yang sudah dijual sebanyak 114 pelat yang diwadahi tiga karung. 

    “barang bukti kami di depan, ada pelat nopol sejumlah 114 motor curian dan berhasil dijual motornya ke beberapa daerah,” katanya. 

    Farman menjelaskan, masyarakat diimbau tidak membeli motor hasil kejahatan pencurian motor, meskipun harganya murah. 

    Selain karena tidak memiliki keabsahan surat kepemilikan yang resmi, masyarakat yang terbukti membeli motor hasil curanmor, dapat dikategorikan sebagai penadah hasil kejahatan. 

    Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat yang terlanjur membeli motor itu, untuk segera melaporkan dan menyerahkan kembali ke kepolisian.

    Agar, pihak kepolisian dapat melakukan penyelidikan untuk menangkap para pelakunya. Dan, motor tersebut dapat dikembalikan kepada pemiliknya yang sah. 

    “Kami juga menegaskan pada para residivis dan para pelaku, kami melakukan tindakan tegas dan terukur. Apabila kemudian kami temukan ada dilakukan perbuatan pencurian pemberatan atau pencurian kekerasan yang belakangan marak,” pungkasnya. 

    Sementara itu, seorang korban pencurian motor, Setiyo Hadi mengaku bersyukur motornya yang sempat dicuri oleh komplotan maling di Parkiran SPBU Kalianak Surabaya, berhasil ditemukan oleh Anggota Polda Jatim. 

    Semula pria yang keseharian bekerja sebagai sopir taksi online tersebut pasrah motornya amblas ‘digarong’ komplotan maling. 

    Namun, saat memperoleh kabar motornya berhasil ditemukan, Hadi merasa lega.

    Tidak sia-sia dirinya meminta pertolongan pengusutan kasus kepada pihak kepolisian. 

    “Saya terima kasih pada Polda Jatim yang berhasil menemukan motornya. Asli Benowo saya sopir taksi online. Kehilangan di pom bensin Kalianak,” ujar Hadi saat ditanyai Kombes Pol Dirmanto, Kabid Humas Polda Jatim, di konferensi pers tersebut. 

  • Seorang Transpuan Mengamuk di Apotek, Kesal karena Direkam Saat Paksa Minta Uang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 Januari 2025

    Seorang Transpuan Mengamuk di Apotek, Kesal karena Direkam Saat Paksa Minta Uang Megapolitan 24 Januari 2025

    Seorang Transpuan Mengamuk di Apotek, Kesal karena Direkam Saat Paksa Minta Uang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Video seorang transpuan yang mengamuk di dalam apotek dan sempat berdebat dengan penjaga apotek viral usai diunggah akun Instagram @Jakartabarat24jam.
    Peristiwa itu terjadi di sebuah apotek yang berada di Jalan Haji Lebar, Kembangan, Jakarta Barat. 
    Kejadian itu dikonfirmasi oleh Kapolsek Kembangan Komisaris Taufik. Dia mengatakan, korban telah membuat laporan mengenai kejadian itu.
    “Korban baru sempat melapor, baru sore ini. Diantar dokter pemilik apotek,” kata Taufik saat dihubungi, Jumat (24/1/2025).
    Taufik juga mengonfirmasi, pelaku sempat datang sebanyak dua kali. Pertama untuk meminta dirinya diviralkan. Kedua, memaksa korban untuk menghapus video.
    “Yang pertama pelaku minta diviralkan, setelah diviralkan pelaku datang lagi minta dihapus,” tambah Taufik.
    Taufik mengatakan, dua video tersebut dialami oleh dua korban yang berbeda.
    Walaupun handphone korban kedua sempat diambil diancam akan dijual, kata Taufik, pelaku sudah mengembalikannya.
    Kini laporan kepolisian sudah diproses. Akan tetapi, Taufik enggan membeberkan pasal yang dikenakan kepada pelaku.
    “Sudah dibuatkan laporan. (Pasal yang dilaporkan) nanti ya,” tambah Taufik.
    Adapun perdebatan transpuan di apotek terjadi saat pelaku itu sempat masuk ke sebuah ruangan. Ia berdebat dengan seseorang di dalam ruangan itu. Namun, belum jelas apa yang mereka perdebatkan.
    Seseorang yang merekam perdebatan kemudian didatangi oleh transpuan tersebut lantaran kesal.
    “Viralin, Mbak. Yang penting kita enggak nyopet. Viralin buruan. Ada b*nc*ng gila gitu. Bawa mobil. Tapi, aku enggak maksa ya (minta-minta). Maksa, ya? Viralin. Ada hukum enggak coba? Tapi yang maksa punya mobil enggak Mbak? Jawab m*mp*s,” kata transpuan tersebut kepada perekam video, dikutip Jumat (24/1/2025).
    Dalam narasi video itu dijelaskan, transpuan itu sempat meminta uang kepada petugas apotek dan ditolak. Karena tak diberi uang, pelaku pun marah.
    Selepas diviralkan, waria itu justru datang kembali dan mengancam penjaga apotek untuk menjual handphone yang ia ambil seharga Rp 500.000.
    “Namun usai viral bukannya intropeksi diri, dia malah melabrak pegawai yang memviralkan aksinya,” tulis keterangan dalam video itu.
    Dalam keterangan video, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (22/1/2025).
    Video berbeda juga diunggah dalam Instagram tersebut saat transpuan itu datang kembali ke apotek. Dia mencari keberadaan orang yang menyebarkan videonya.
    “Mbak, yang viralin gue mana? Yang viralin gue mana orangnya? Gue bawa mobil kan. Lo hapus enggak? Kalau enggak, gue maki-maki lo. Mana buruan? Jangan teriak. Lo berani teriak maling? Gue bawa mobil ya,” kata transpuan itu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Akhir Nasib Maling di Sampang Gondol Motor Dinas BPKAD, Ditangkap Tanpa Perlawanan

    Akhir Nasib Maling di Sampang Gondol Motor Dinas BPKAD, Ditangkap Tanpa Perlawanan

    Laporan Wartawan TribunJatim, Hanggara Pratama 

    TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG – Pria berinisal MS asal Desa Sokobanah Tengah, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Madura diringkus pihak kepolisian setempat.

    Pasalnya, pria berusia 32 tahun tersebut terbukti melakukan pencurian sepeda motor (Curanmor) berplat merah, milik BPKAD Sampang pada November 2024 lalu.

    Insiden pencurian itu bermula saat pemegang kendaraan dinas, Budi Utomo (44) asal Perumahan Permata Selong, Sampang diberitahukan rekannya bernama Slamet, jika kendaraan dinas Jenis Kawasaki KLX telah hilang dicuri.

    Kendaraan dinas tersebut sebelumnya digunakan oleh rekannya tersebut lantaran Budi Utomo tengah menjalankan dinas ke luar kota.

    “Kendaraan dinas itu hilang di rumah Slamet. Berhubung kendaraan dinas, pelapor harus mengurus BPKB ke dinas terlebih dahulu saat lapor Polisi,” kata Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Safril Selfianto, Jumat (24/1/2025).

    Atas laporan tersebut, pihaknya melakukan penyelidikan dan hasilnya pelaku berhasil diamankan tanpa adanya perlawanan saat berada di kediamannya.

    Bahkan, personel yang bertugas juga berhasil membawa barang bukti kendaraan dinas Kawasaki KLX Nopol M 5924 NP beserta, kunci T yang digunakan pelaku saat mencuri.

    “Untuk pelaku saat ini ditahan di Mapolres Sumenep karena juga melakukan pencurian sepeda motor di wilayah Kabupaten Sumenep,” pungkasnya.

  • Jimat Maling Motor di Koja Tak Ampuh, Pelaku Tetap Benjol Diamuk Massa 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 Januari 2025

    Jimat Maling Motor di Koja Tak Ampuh, Pelaku Tetap Benjol Diamuk Massa Megapolitan 24 Januari 2025

    Jimat Maling Motor di Koja Tak Ampuh, Pelaku Tetap Benjol Diamuk Massa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) berinisial TH mendapatkan benjolan di kepala usai menerima bogem mentah karena diamuk massa di daerah Pasar Waru, Lagoa, Koja, Jakarta Utara, Jumat (24/1/2025) dini hari.
    Sebuah benda disebut jimat yang TH bawa tidak ampuh melindunginya dari bogem mentah sejumlah warga.
    “(Jimatnya) Kayak keris kecil gitu. Tapi habis dipukul (warga) begitu, benjol juga, enggak kebal,” kata Kanit Reskrim Polsek Koja AKP Alex Chandra saat dikonfirmasi, Jumat (24/1/2025).
    Peristiwa bermula saat TH mencuri sepeda motor milik warga seorang diri pada Kamis (22/1/2025) dini hari.
    “Setelah diambil motor, dia tinggal. Kemudian beberapa waktu, dia bertemu temannya, minta antar untuk mengambil motornya. Iya, yang melakukan (pencurian) itu satu orang,” ujar Alex.
    Sementara itu, teman TH tidak mengetahui bahwa motor yang mereka hendak ambil itu merupakan hasil curian. Dengan tenang, teman TH mengantar pelaku ke daerah Pasar Waru.
    Namun, warga yang sudah curiga menunggu kedatangan dua pemuda tersebut hingga akhirnya melakukan aksi main hakim sendiri.
    “Untuk sementara, baru satu yang sudah ditetapkan tersangka,” kata Alex.
    Atas perbuatannya, TH dijerat berupa Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman pidana tujuh tahun penjara.
    Berdasarkan unggahan Instagram
    @
    jakut.info, sejumlah warga berbondong-bondong mengamuk TH yang saat itu tengah menggunakan kaos berwarna kuning.
    Salah satu warga teriak sambil membawa bambu berukuran panjang.
    Pada momen main hakim sendiri ini, tampak warga memojokkan TH ke salah satu sudut hingga akhirnya tak berkutik.
    Namun, setelah diperiksa, warga menemukan sebuah benda yang disebut jimat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9 Makam Sunan Wali Songo Ini Cocok Jadi Destinasi Wisata Religi saat Libur Isra Mikraj

    9 Makam Sunan Wali Songo Ini Cocok Jadi Destinasi Wisata Religi saat Libur Isra Mikraj

    Liputan6.com, Yogyakarta – Isra Mikraj merupakan peristiwa penting dan bersejarah bagi umat Muslim. Selain diperingati dengan melakukan berbagai amalan, berdoa, beribadah, dan menjalankan tradisi turun-temurun, Isra Mikraj juga menjadi waktu yang tepat untuk lebih mendalami berbagai sejarah di balik destinasi wisata religi Tanah Air.

    Dalam sejarah Islam, Isra Mikraj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-12 kenabian Nabi Muhammad SAW. Tahun ini, Isra Mikraj diperingati pada Senin, 27 Januari 2025.

    Destinasi wisata religi yang bisa menjadi pilihan kali ini adalah makam para wali songo. Wali songo merupakan sembilan tokoh agama yang berkontribusi besar pada penyebaran Islam Indonesia, khususnya di Jawa dan sekitarnya.

    Mengutip dari kemenpar.go.id, berikut sembilan makam wali songo yang cocok jadi destinasi wisata religi saat libur Isra Mikraj:

    1. Makam Sunan Ampel

    Makam Sunan Ampel berlokasi di dalam kompleks Masjid Jami Ampel, Semampir, Surabaya. Semasa hidupnya, Sunan Ampel telah mendirikan Pesantren Ampeldenta di Surabaya. Pesantren tersebut sekaligus menjadi pesantren tertua di Jawa.

    Sunan Ampel terkenal dengan prinsip moh limo dalam setiap dakwahnya, yakni moh main (tidak berjudi), moh ngumbih (tidak mengkonsumsi minuman keras), moh madat (tidak mengkon- sumsi narkotika), moh maling (tidak mencuri) dan moh madon (tidak melakukan zina). Setelah wafat, Sunan Ampel dimakamkan di sebelah barat masjid Ampel Surabaya, yang kini menjadi salah satu destinasi wisata religi di Indonesia.

    2. Makam Sunan Giri

    Sunan Giri wafat pada 1506. Makamnya berada di Desa Giri, Gresik, Jawa Timur. Kompleks Makam Sunan Giri hingga kini masih menjadi destinasi wisata religi yang tak pernah sepi, bahkan di hari-hari biasa.

    Semasa hidupnya, Sunan Giri mempelajari dakwah Islam dari Sunan Ampel. Selanjutnya, dakwahnya dilakukan melalui media lagu permainan anak-anak.

    3. Makam Sunan Gresik

    Syeh Maulana Malik Ibrahim lebih dikenal sebagai Sunan Gresik. Ia merupakan salah satu Sunan Wali Songo yang memiliki nasab; jalur keturunan Nabi Muhammad SAW, dari Husain bin Ali RA.

    Selama berdakwah, Sunan Gresik menggunakan strategi melalui jalur niaga (perdagangan). Sunan Gresik wafat pada 1419 dan dimakamkan di Desa Gapurosukolilo, Jalan Malik Ibrahim, Kabupaten Gresik, Jawa Tengah.

     

  • Kematian Kopilot Wings Air dan Kabar Pemecatannya

    Kematian Kopilot Wings Air dan Kabar Pemecatannya

    JAKARTA – Memiliki pekerjaan dengan penghasilan tinggi menjadi impian semua orang. Tak jarang, apapun dilakukan untuk mendapatkannya. Namun, profesi dengan pendapatan tinggi memiliki tuntutan dan tanggung jawab yang berat juga.

    Bagi segelintir orang yang tak sanggup memikul beban pekerjaan tersebut, meninggalkan profesi tersebut jadi salah satu pilihan. Atau, yang terburuk adalah depresi lalu bunuh diri.

    Motif tersebut serupa dengan kasus tewasnya pria berinisial NA (29). Diduga lantaran dipecat dari pekerjaannya sebagai kopilot di Wings Air, ia mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

    Senin malam, 18 November, menjadi awal mula ditemukannya NA dalam kondisi tergantung. Sang adik, Ciprianus, jadi orang pertama yang mengetahuinya.

    Sebelum menemukan kakaknya dengan kondisi leher terjerat tali tambang, Ciprianus berulang kali menghubungi NA melalui sambungan telepon. Tapi, tak ada jawaban dari kakaknya itu.  Dia pun memutuskan pergi ke kos NA di Jalan Rawa Lele, Kalideres, Jakarta Barat.

    Setibanya di kos sang kakak, Ciprianus langsung menaiki anak tangga menuju kamar kakaknya yang ada di lantai 2. Di sana, dia menemukan kamar kakaknya terkunci. Beberapa kali pintu dan jendela dia ketuk, nama sang kakak juga terus diteriakkan. Tapi, tak ada jabawan dari dalam kamar tersebut.

    Membuka paksa jendela jadi pilihan saat itu. Mencongkel layaknya maling terpaksa dia lakukan. Setelah berhasil masuk, dia tercengang dan teriak. Ciprianus melihat NA sudah terjerat tali tambang yang diikat ke kusen pintu.

    “Saat melihat kakaknya dengan kondisi seperti itu, adiknya langsung minta bantuan penghuni kos yang lain,” ucap Kapolsek Kalideres AKP Indra Maulana saat dikonfirmasi, Kamis, 21 November.

    NA langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun, kondisi saat itu tak memungkinkan untuk menolong NA, sebab dia sudah dipastikan meninggal.

    NA bunuh diri setelah ada surat pemberhentian kerja dari kantornya. Surat itu tak ada di kamar kosnya, tapi ada di rumah orang tuanya, di Solo. Surat itu dikirim sesuai dengan alamat yang tertera di kartu tanda penduduk NA.

    “Dikirimkannya itu ke rumah orang tuanya di Solo. Jadi tidak ada di TKP,” kata Indra.

    Meski motif dari aksi bunuh diri telah perkuat dengan adanya surat itu, polisi enggan langsung menyimpulkan hal tersebut. Sehingga, dikatakan jika perkara itu masih akan didalami. “Masih dalam proses peyelidikan dan pendalaman,” singkat Indra.

    Wings Air Merespons

    Pihak Wings Air memastikan kebenaran pemberhentian kerja NA. Namun, mereka tak menjelaskan alasan pembehentian tersebut. Yang dijelaskan dalam pernyataan Wings Air terhadap kasus ini adalah seluruh karyawan Lion Air Group harus bekerja sesuai dengan penerapan aturan kerja, kedisiplinan, dan pelaksanaan standar operasional prosedur yang berlaku.

    “Hal ini sudah sesuai ketentuan dalam memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan atau safety first,” ucap Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis

    Selain itu, Wings Air juga telah mengimplementasikan program pembinaan kepada seluruh karyawan, termasuk awak pesawat. Tujuannya, meningkatkan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, integritas dan berkarakter baik, sebagai upaya peningkatan kinerja tinggi.

    Dalam pernyataan itu tertulis juga langkah penindakan sesuai aturan akan dilakukan jika para karyawan Lion Air Group tak memenuhi standar yang diharapkan.

    “Apabila dalam fase pembinaan, karyawan atau awak kokpit tidak memenuhi kualifikasi atau hasil yang diharapkan, maka perusahaan akan memberikan penindakan dan keputusan sesuai aturan,” kata Danang.

  • Rekening Rp 10 Triliun Dibobol Maling Menyamar Jadi Karyawan

    Rekening Rp 10 Triliun Dibobol Maling Menyamar Jadi Karyawan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sindikat penipu berhasil membobol rekening kripto senilai US$659 juta atau sekitar Rp10 triliun sepanjang 2024. Modusnya melibatkan penyamaran untuk mengelabui korban.

    Menurut laporan gabungan yang dirilis Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat (AS), aksi penipuan ini dilakukan diduga merupakan ulah kelompok Lazarus yang terkait dengan Korea Utara.

    Modusnya menggunakan rekayasa sosial dan menyisipkan malware yang disebut ‘TraderTraitero’ untuk melancarkan aksi pencurian kripto.

    Selain itu, laporan juga mengungkapkan mereka menyusupkan seseorang sebagai pekerja IT pada perusahaan blockchain. Tujuannya agar pencurian kripto bisa disebut sebagai ancaman dari orang dalam alias internal.

    “Amerika Serikat, Jepang, dan Republik Korea memberi peringatan pada entitas sektor swasta, khususnya industri kerja blockchain dan freelance meninjau seluruh peringatan dan pengumuman agar lebih menginformasikan langkah-langkah mitigasi ancaman siber,” ujar pernyataan itu, dikutip dari Tech Crunch, Kamis (23/1/2025).

    “Selain itu, perlu mengurangi risiko dengan tidak memperkerjakan pekerja IT Korea Utara,” kata tiga pemerintahan tersebut.

    Laporan tersebut mengonfirmasi Korea Utara bertanggung jawab atas beberapa serangan tahun lalu. Misalnya mencuri US$235 juta (Rp 3,8 triliun) pada Wazirx, sebuah pertukaran kripto terbesar di India, yang terjadi bulan Juli.

    Begitu juga serangan lain dari DMM Jepang senilai US$308 juta (Rp 5 triliun), Upbit dan Radiant Capital masing-masing US$50 juta (Rp 814 miliar) dan Rain Management sebesar US$16,13 juta (Rp 262,8 miliar).

    Dalam laporan AS sebelumnya, diperkirakan Korea Utara berhasil mencuri US$3 miliar (Rp 48,8 triliun) dalam kripto antara 2017-2023. Uang hasil curian itu dikatakan untuk mendanai program senjata nuklir.

    Sementara dari data lain terungkap para peretas dari Korea Utara bertanggung jawab dari 61% pencurian kripto tahun lalu. Total yang telah dicuri setara dengan US$1,34 miliar (Rp 21,8 triliun).

    (fab/fab)

  • Polisi Tangkap Dua Bocah Maling HP Milik Pedagang di Grogol Petamburan Jakbar – Halaman all

    Polisi Tangkap Dua Bocah Maling HP Milik Pedagang di Grogol Petamburan Jakbar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua bocah berinisial RAP (14) dan JP (17) ditangkap jajaran Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Polres Metro Jakarta Barat diduga mencuri handphone (HP) milik pedagang berinisial A.

    Kejadian pencurian tersebut terjadi di sebuah rumah toko (ruko) kawasan Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (17/1/2025).

    Kedua pelaku awalnya hendak mencuri sepeda motor yang ada di lokasi tersebut. 

    Lantaran mengalami kesulitan saat beraksi, pelaku RAP akhirnya beralih ke ruko yang tampak terbuka dengan membawa senjata tajam (sajam) berupa celurit. 

    Sementara rekannya, JP, tengah menunggu di luar.

    “Jadi ruko itu awalnya tempat jual nasi goreng, sate gitu. Kebetulan masih terbuka, dia melihat ada HP di situ. Lalu dia ngambil, kebetulan yang bersangkutan (korban) ada di situ juga,” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Kamis (23/1/2025).

    Saat pelaku RAP beraksi, korban lalu terbangun. 

    Sadar aksinya diketahui, pelaku lantas mengancam akan membunuh korban dengan celurit.

    “Pelaku mengancam si korban ‘jangan bergerak atau saya bunuh kamu’. Lalu selanjutnya dia kabur dan itu terakam di CCTV,” ujarnya.

    Tak lama setelah kejadian tersebut, polisi kemudian mendapat informasi dari warga dan langsung membekuk kedua pelaku yang tengah berada di rumah orangtuanya. 

    “Jadi estafet pertama ditangkap dulu yang eksekutor, selanjutnya ditangkap yang temannya,” jelas Aprino.

    Kepada polisi, pelaku mengaku baru kali pertama melakukan pencurian tersebut. 

    Adapun alasan pelaku melakukan pencurian lantaran kesulitan ekonomi.

    “Hari-hari kerjanya tidak kerja. Jadi lebih ada kerja apa, serabutan gitu. Karena sudah tidak sekolah,” pungkasnya.

    Kekinian, kedua pelaku masih dalam pemeriksaan lebih lanjut di Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan.