Kasus: Maling

  • Menhan: Saya Bingung, Kok Tak Banyak Orang yang Masuk TNI?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        4 Februari 2025

    Menhan: Saya Bingung, Kok Tak Banyak Orang yang Masuk TNI? Nasional 4 Februari 2025

    Menhan: Saya Bingung, Kok Tak Banyak Orang yang Masuk TNI?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Menteri Pertahanan
    (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin mengaku heran karena menurutnya, tidak banyak orang yang ingin masuk
    TNI
    .
    Pernyataan ini disampaikan Sjafrie di hadapan anggota Komisi I DPR saat rapat kerja, Selasa (4/2/2025). Hadir juga Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto yang mendampingi Menhan.
    “Saya juga bingung kenapa kok tidak banyak orang yang masuk Tentara Nasional Indonesia, mungkin karena gajinya kecil. Ini mungkin jadi perhatian kita bersama,” kata Menhan dalam ruang rapat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
    Lepas dari situ, Sjafrie mengungkit soal mahalnya biaya untuk pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista).
    Terkait hal ini, Sjafrie menyinggung soal menjaga
    kedaulatan negara
    yang tidak bisa diukur dengan uang.
    “Jadi kita memang susah, susah diukur, karena kita hanya
    intangible benefit
    untuk negara yaitu kedaulatan, tinggal kita sekarang ditanya apakah kedaulatan itu harganya berapa? Nah ini lah yang kita kerjakan, bahwa memang alutsista kebutuhan TNI itu mahal, Pak,” ujar dia.
    Berkaitan dengan alutsista, Menhan pun mengaku wajar jika TNI sebagai pengguna alutsista terkesan menghabiskan uang negara.
    Namun, ia kemudian menggambarkan negara sebagai sebuah rumah yang perlu dijaga agar tidak dimasuki maling.
    “Urgensinya adalah memang alutsista ini adalah kebutuhan kita, sedikit saya mau memberitahu kepada bapak ibu sekalian, bahwa TNI memang menghabiskan uang negara. Tapi sebaliknya TNI tidak memberi keuangan negara,” tutur Menhan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tingkah Maling di Hadapan CCTV sebelum Beraksi, Tahu ada Kunci Rumah yang Disimpan di Bawah Keset

    Tingkah Maling di Hadapan CCTV sebelum Beraksi, Tahu ada Kunci Rumah yang Disimpan di Bawah Keset

    TRIBUNJATIM.COM – Aksi maling sebelum menguras isi rumah korbannya terekam CCTV.

    Diketahui terdapat empat anggota komplotan pencuri yang mencuri di rumah yang sedang ditinggal penghuninya kerja.

    Mereka leluasa mengobrak-abrik rumah yang berada di Jalan Anyar, Kelurahan Margabakti, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Minggu (2/2/2025) siang.

    Komplotan itu datang mengendarai dua motor.

    Mereka datang mengendarai dua sepeda motor.

    Sebelum melakukan aksinya, satu pelaku sempat melihat dan menunjuk kamera CCTV yang ada di seberang rumah korban.

    Satu pelaku yang mengenakan jaket, celana jin, dan helm hitam kemudian masuk rumah korban.

    Akibat aksi mereka, Eka sang pemilik rumah mengalami kerugian.

    Dia mengatakan, saat kejadian warung tutup dan tidak ada ada orang dirumah.

    Namun, sekolah buka tapi tidak ada yang melihatnya.

    “Ada dua kendaraan berboncengan, jadi empat orang,” ungkap Eka, Senin (3/2/2025).

    Dia mengatakan, para pelaku masuk lewat pintu samping lalu mengacak-ngacak isi rumah dan kamar korban.

    “Nyimpen kunci di bawah keset jadi pelaku nyari dan pelaku lewat pintu samping. Mungkin ada mata-mata karena tahu nyimpen kuncinya,” ucap Eka.

    Eka tak mengenal para pelaku yang terekam CCTV.

    “Bukan warga sekitar, tapi enggak tahu kalau mata-mata mah, karena banyak yang dicurigai,” kata Eka.

    Akibat peristiwa itu, beberapa barang raib digondol kawanan pencuri.

    “Yang hilang uang, enggak besar, Rp 500 ribu, dan perhiasan tiga gram lebih disimpan di laci kamar depan,” jelas Eaka.

    Dia mengatakan, pelaku ternyata memeriksa semua area karena rumahnya berantakan.

    “Kasur, baju, hingga tas dikeluarin, dan posisi uang ada di tas digantung jadi gampang diambil. Bahkan, celengan anak dengan uang 40 ribu lebih diambil juga,” katanya. 

    Sementara itu, aksi maling lainnya juga pernah terjadi di Denpasar, Bali.

    Seorang pemuda di Bali nekat mencuri motor kakak mantan pacarnya.

    Aksi itu ternyata dilatarbelakangi karena masalah asmara.

    Pemuda bernama Dandi itu mencuri akibat dirinya kesal tak mendapatkan restu dari keluarga mantannya.

    Sebab, kakak mantan pacarnya melarang untuk menjalin hubungan dengan sang adik.

    Akhirnya dia nekat mencuri sepeda motor milik Hilwa Firhana yang tak lain kakak dari mantan tersangka.

    Peristiwa itu terjadi pada Minggu 12 Januari 2025 sekira jam 12.00 Wita di depan kamar kos Jalan Tukad Cilincing No. 65 X, Renon, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali. 

    Tersangka Dandi mulanya berjalan kaki dari mess tempat tinggalnya, di warung tempat kerjanya tersebut sekitar 500 meter dari TKP.

    Setelah sampai TKP tersangka masuk ke dalam area kos kemudian memundurkan sepeda motor korban Honda Scoopy warna putih DK 3872 WD.

    Pemuda bertato ini awalnya mendorong motor tersebut sampai keluar pagar kos.

    Lantas, dia mengambil kunci remote kontak yang kebetulan tersimpan di dashboard sepeda motor lalu dibawa kabur.

    Saat itu korban dan adiknya bergegas mengejar pelaku namun tidak ketemu.

    Korban lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Densel untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

    “Motifnya tersangka kesal dengan korban karena menyuruh tersangka untuk tidak berhubungan lagi dengan saudara perempuan korban,” ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi.

    Pria tamatan sekolah dasar yang merupakan mantan dari adik korban, akhirnya berhasil ditangkap di sebuah hotel di Jalan Yos Sudarso Denpasar. 

    “Pelaku mengakui perbuatanya telah mengambil sepeda motor korban,”

    “Pelaku mengambil dengan mudah karena tidak kunci stang dan remote kuncinya tersimpan di dashboardnya,” bebernya. 

    Atas perbuatannya, Dandi dijerat pasal yang disangkakan pasal 362 KUHP dengan ancaman maksimal penjara selama-lamanya 5 tahun. 

    Sementara itu, aksi maling lainnya juga pernah terjadi di Yogyakarta.

     Aksi maling helm sikapnya mendadak berubah setelah aksinya viral di media sosial.

    Diketahui, seorang wanita terekam CCTV sedang mencuri helm di sebuah parkiran stasiun.

    Tampil berpakaian rapi, namun wanita itu malah mengambil helm di atas motor yang bukan miliknya.

    Hingga akhirnya video itu kemudian viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Twitter atau X @celenganduit.

    Menurut akun itu, kejadian pencurian terjadi di Stasiun Tugu, Yogyakarta, pada Senin (27/1/2025).

    Tampak pada video, wanita itu memakai jelana jeans, kemeja kotak-kotak, kerudung biru, dan tas bahu.

    Ia berjalan dengan santai di parkiran kemudian menuju ke motor yang berada tak jauh dari kamera CCTV.

    Wanita itu awalnya memegang helm itu dan memperhatikan sekelilingnya.

    Rupanya helm itu dikunci oleh pemiliknya sehingga tidak mudah dicopot.

    Ia pun terlihat berusaha melepaskan kunci helm tersebut.

    Aksinya sempat terhenti karena ada seseorang yang melintas di sekitarnya.

    Wanita itu menurunkan lengannya dari helm dan melihat ke arah kanan.

    Setelah itu, sang wanita pun kembali melakukan aksinya dengan membuka kunci helm.

    Setelah berhasil dicopot, ia langsung membawa helm itu pergi.

    “BISA-BISANYA HELM DI PARKIRAN STASIUN TUGU DICOLONG SAMA MBAK INI

    buat teman teman yg kenal atau tau sama mba ini bisa tolong bilangin ke mbaknya suruh balikin helm nyaa,” tulis akun @celenganduit.

    Ia pun menceritakan detail kronologi kejadian yang menimpa temannya itu.

    Menurut akun itu, temannya yang merupakan korban kehilangan helm itu tinggal di Klaten dan sedang magang di rumah sakit daerah Wates, Yogyakarta.

    Kemudian pada Jumat (24/1/2025) sore sekitar pukul 16.00 WIB, ia hendak pulang ke Klaten menggunakan KRL.

    Sementara ia pulang ke Klaten, motor dan helmnya dititipkan di Stasiun Tugu.

    Namun saat ia kembali lagi ke Jogja pada Kamis (30/1/2025), dirinya kaget saat menemukan helmnya sudah hilang.

    Saat dicek CCTV, rupanya helm itu dicuri oleh wanita tersebut pada Senin (27/1/2025) sekitar pukul 17.00 WIB.

    “kejadiannya helm hilang di hari senin jam 5 sore,” tulisnya.

    Setelah viral di media sosial, wanita itu akhirnya mengembalikan helm yang ia curi tersebut.

    Menurut pihak stasiun, wanita itu datang ke Stasiun Tugu untuk mengembalikan helm miliki korban.

    “pagii temen temen, terimakasih banyakk yang uda bantuin like komen sama retweet pihak dari stasiun udah ngabarin katanya si mbaknya ini dateng ke stasiun ngembaliin helm nya jadii masalahnya uda selesai yaa gais, nanti aku takedown postinganku,” tulisnya lagi.

    Ia pun membagikan pesan dari pihak Stasiun kepadanya.

    Awalnya, pihak Stasiun Tugu mengaku akan bertanggung jawab atas kehilangan dan meminta korban datang.

    Pihak Stasiun Tugu juga meminta agar postingan yang sudah viral itu untuk dihapus.

    Kemudian ia kembali mengirim pesan bahwa pelaku sudah datang dan mengembalikan helmnya.

    “Selamat malam mb,

    Mohon maaf mengganggu ini td orang yg bawa helm e mb e ke parkir yk

    Bisa ketemu kapan ya,” tulisnya.

    Sementara itu, aksi pencurian lainnya juga pernah terjadi di Surabaya.

    Dua orang maling menyatroni parkiran masjid di kawasan Jalan Simo Gunung Kramat, Sawahan, Surabaya, pada Jumat (17/1/2025) malam. 

    Berdasarkan video CCTV berdurasi 46 detik yang viral di medsos. Pelaku jumlahnya dua orang berboncengan motor Suzuki Satria Fu. 

    Pelaku yang bertindak sebagai eksekutor pencurian motor tampak memakai jaket berwarna cokelat, bercelana jeans biru dan berhelm warna putih. 

    Sedangkan pelaku yang bertindak sebagai joki motor sarana aksi tampak memakai jaket warna hitam, bercelana warna hitam, bersepatu dan berhelm warna putih. 

    Setelah turun dari bonceng motor, pelaku eksekutor pencurian langsung berjalan masuk ke area parkir sisi dalam masjid tersebut. 

    Pelaku langsung membobol lubang kunci motor lalu mendorong motor untuk dinaiki dan dibawa kabur. 

    Warga setempat berinisial TY membenarkan, aksi pencurian motor seperti dalam video tersebut, lokasinya di parkir masjid tersebut. 

    “Itu sepedanya orang yang diambil. Berhubung itu yang kemalingan masih di daerah saya,” ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, pada Jumat (31/1/2025). 

    Anehnya, para pelaku lebih memilih mencuri motor Honda Beat yang terparkir di sisi dalam parkiran masjid. 

    Padahal, di area parkir depan masjid, terdapat motor Honda Scoopy yang lebih dekat dengan keberadaan para pelaku, dan lebih mudah aksesnya manakala dicuri. 

    “Kan di situ ada Scoppy di luar, tapi Scoppynya tidak diambil malahan ambil yang (motor) Beat di depan gang, karena Scoppy-nya itu platnya M,” pungkasnya.

  • Dedi Mulyadi Akan Sikat Oknum LSM dan Wartawan yang Kerap Peras Kepsek
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        3 Februari 2025

    Dedi Mulyadi Akan Sikat Oknum LSM dan Wartawan yang Kerap Peras Kepsek Bandung 3 Februari 2025

    Dedi Mulyadi Akan Sikat Oknum LSM dan Wartawan yang Kerap Peras Kepsek
    Editor
    KOMPAS.com
    – Gubernur
    Jawa Barat
    terpilih RI
    Dedi Mulyadi
    menegaskan akan menindak tegas oknum LSM dan wartawan yang kerap memeras kepala sekolah dengan dalih mengusik dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
    Modus yang digunakan, menurutnya, adalah dengan menuding adanya penyalahgunaan dana BOS, lalu berujung pada permintaan uang.
    “Kita ini sebenarnya dianggap maling, kepala sekolah dianggap maling, ujung-ujungnya mereka minta duit,” kata salah seorang kepala SMA di
    Subang
    saat berbincang dengan Dedi Mulyadi dan ditayangkan di akun YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Senin (3/2/2025).
    Menurut laporan dari para kepala sekolah, rata-rata oknum tersebut meminta uang sebesar Rp2 juta. Bahkan, jika uang tidak diberikan, mereka memaksa pihak sekolah membeli barang yang mereka tawarkan.
     
    “Biasanya maksa jual barang. Padahal di pasar banyak. Misalnya seragam 300 setel, mereka minta kita beli minimal 5 paket,” keluh salah satu kepala sekolah.
    Karena tekanan tersebut, beberapa kepala sekolah merasa terpaksa menuruti permintaan para oknum tersebut.
    “Pengeluaran non-budgeter per tahun bisa mencapai di bawah Rp5 juta per sekolah, tapi kalau dikumulasi jumlahnya sangat besar,” tambahnya.
    Salah satu kepala sekolah mengaku bahkan pernah berpikir untuk mengundurkan diri karena merasa tertekan dengan praktik pemerasan tersebut.
    “Saya pernah mau mundur dari kepala sekolah karena pusing menghadapi hal ini,” ungkapnya.
    Menanggapi hal ini, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa praktik semacam ini harus dihentikan. Ia berencana membuat Memorandum of Understanding (MoU) dengan Aparat Penegak Hukum (APH) agar kepala sekolah memiliki perlindungan hukum.
    “Ke depan, tidak boleh lagi ada praktik seperti ini. Jika ada yang datang mengaku LSM atau wartawan dan tujuannya meminta duit, laporkan saja ke pihak berwajib,” tegasnya.
    Dedi juga menegaskan bahwa kepala sekolah tidak perlu takut menghadapi ancaman semacam itu.
    “Bapak-bapak tidak usah takut. Saya beberapa kali membela kepala sekolah yang dikriminalisasi hanya karena hal seperti ini,” ujarnya.
    Dedi menegaskan bahwa dunia pendidikan seharusnya bersih dari praktik mencari keuntungan pribadi. Seluruh alokasi dana pendidikan juga harus diaudit agar jika terjadi kesalahan administrasi, bisa segera diperbaiki tanpa intervensi pihak luar yang memiliki niat buruk.
    Dengan adanya langkah tegas ini, diharapkan praktik pemerasan terhadap kepala sekolah dapat dihentikan, sehingga dana pendidikan dapat digunakan sepenuhnya untuk kepentingan siswa dan kemajuan sekolah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bahlil Geram WNA China Maling Emas 774 Kg Divonis Bebas, Janji Kasasi

    Bahlil Geram WNA China Maling Emas 774 Kg Divonis Bebas, Janji Kasasi

    Jakarta

    Vonis bebas terhadap Warga Negara (WN) China Yu Hao terkait kasus pencurian 774 kg emas dan 937 Kg perak dari tambang di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi sorotan DPR. Yu Hao divonis bebas setelah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi (PT) Pontianak.

    Dalam catatan detikcom, Kementerian ESDM menyebut nilai kerugian akibat pertambangan emas tanpa izin di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat mencapai Rp 1,02 triliun. Kerugian tersebut berasal dari cadangan emas yang hilang sebanyak 774,27 kg dan perak sebanyak 937,7 kg.

    Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi Nasdem, Gulam Mohamad Sharon menilai vonis tersebut tidak adil mengingat besarnya jumlah pencurian emas yang dilakukan. Ia juga membandingkan vonis hukum terhadap rakyat kecil yang tetap berjalan.

    “Terkait emas untuk di Kalbar, kurang adil juga, kurang fair, 774 kg divonis bebas sedangkan masyarakat yang menambah peti itu bisa dihukum 2 tahun Pak Menteri,” ujar Sharon dalam rapat kerja dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Komisi XII DPR RI Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025).

    Protes juga muncul dari Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi Gerindra, Rokhmat Ardiyan yang menilai bebasnya pelaku sudah kelewat batas. Ia minta yang bersangkutan dihukum seadil-adilnya.

    “Kami minta tegakkan hukum yang seadil-adilnya untuk pemain tambang ilegal, itu amanat Pak Presiden jangan sampai negara ini bocor terus menerus, apalagi ada pemain emas yang dihukum bebas. Ini sudah kelewat batas, ini harus diusut tuntas, ini merugikan negara,” sebut Rokhmat.

    Merespons itu, Bahlil mengaku tidak suka dengan vonis bebas tersebut, apalagi Kementerian ESDM terlibat langsung dalam pengungkapan kasusnya.

    “Menyangkut dengan vonis bebas saya pun nggak suka dengernya, saya kaget juga kenapa bisa divonis bebas. Karena yang nangkap itu kan waktu itu Pak Inspektur,” ujar Bahlil.

    Bahlil menjelaskan kasus terjadi di lokasi tambang emas yang memiliki izin usaha pertambangan (IUP), namun bukan untuk ditambang oleh terdakwa. Yang bersangkutan sebenarnya bisa dihukum maksimal 5 tahun sesuai perundang-undangan.

    “Ternyata setelah saya baca undang-undang memang tuntutan maksimalnya itu 5 tahun, Jadi tidak ada by design karena undang-undangnya mengatakan bahwa tuntutan itu maksimal 5 tahun,” imbuhnya.

    Dengan putusan bebas itu Bahlil menegaskan pihaknya bakal mengajukan kasasi. Ia menegaskan kasus seperti itu tidak boleh ditolerir karena terbukti melakukan pelanggaran hukum.

    “Jadi kami sekarang naik kasasi, kami naik kasasi, bukan didiamkan barang ini. Saya juga kaget karena ini marwah negara,” tegasnya.

    (ily/hns)

  • Terkait Langkanya LPG 3 Kg, Begini Kata Dinas ESDM Jabar

    Terkait Langkanya LPG 3 Kg, Begini Kata Dinas ESDM Jabar

    JABAR EKSPRES – Kelangkaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg yang terjadi di berbagai daerah di Jawa Barat memicu antrean panjang warga di pangkalan resmi. Warga saat ini seolah masih ‘berburu’ gas bersubsidi tersebut.

    Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat menegaskan, kebijakan distribusi gas bersubsidi sepenuhnya berada di bawah kewenangan pemerintah pusat.

    Kendati demikian, Analis Ketahanan Energi Dinas ESDM Jawa Barat, Arnold Mateus, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM terkait kondisi ini.

    BACA JUGA:Pangkalan Gas Melon Mulai Kewalahan Layani Warga setelah Larangan Penjualan ke Warung

    “Sebenarnya ini ada di ranah pemerintah pusat, tetapi pemerintah daerah juga memiliki kewenangan dalam urusan perdagangan,” kata Arnold kepada awak media di Bandung, Senin (3/2).

    Menurutnya, Dinas ESDM Jawa Barat saat ini fokus menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat agar pasokan LPG 3 kg tetap lancar dan tidak menimbulkan antrean panjang seperti yang terjadi di berbagai daerah.

    “Kami coba berkomunikasi intens dengan Kementerian ESDM terkait distribusi elpiji, supaya bisa sampai ke masyarakat dan tidak terjadi kelangkaan,” ujarnya.

    BACA JUGA:Di Tengah Polemik Larangan Penjualan LPG 3 Kg, Maling Tabung Gas Beraksi pada Siang Bolong

    Sejak diberlakukannya aturan baru pada 1 Februari 2025, di mana pembelian LPG 3 kg hanya bisa dilakukan di pangkalan resmi Pertamina, antrean panjang terjadi di berbagai wilayah.

    Di salah satu pangkalan di Jalan Suryani, Kota Bandung, antrean sudah terjadi sejak pagi, bahkan pembeli datang dari luar daerah seperti Cimahi.

    Kelangkaan ini juga berdampak pada pelaku usaha kecil seperti Arumsari (70), yang bergantung pada LPG 3 kg untuk usaha warung pindangnya.

    “Biasanya bisa beli beberapa kali dalam seminggu, sekarang cuma boleh satu tabung. Padahal saya butuh empat tabung sehari,” keluhnya.

  • Perhiasan dan Logam Mulia Pejabat Pemkab Tulang Bawang Raib Digondol Maling

    Perhiasan dan Logam Mulia Pejabat Pemkab Tulang Bawang Raib Digondol Maling

    Liputan6.com, Lampung – Penyelidikan peristiwa pembobolan rumah milik seorang pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulang Bawang di Perumahan Bukit Kencana, Jalan P Antasari, Kelurahan Kalibalau Kencana, Kecamatan Kedamaian, Kota Bandar Lampung, pada Minggu (26/1/2025) masih terus berlangsung.

    Polisi kini telah memeriksa sekitar 10 saksi dalam peristiwa dugaan pencurian dengan pemberatan (curat) tersebut. 

    “Kami telah meminta keterangan dari beberapa saksi dan terus mendalami kasus ini. Kami berkomitmen untuk mengungkap semua perkara yang ada, termasuk kasus ini,” kata Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol. Alfret Jacob Tilukay, Sabtu (1/2/2025).

    Sejumlah perhiasan emas dan logam mulia dilaporkan hilang, dengan total kerugian yang diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

    Namun, penyelidikan menghadapi sejumlah kendala, termasuk saksi yang tidak kooperatif. Polisi berkoordinasi dengan warga sekitar untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

    Terkait total kerugian, polisi masih mengumpulkan bukti berupa surat-surat atau dokumen lain yang dapat memastikan nilai barang yang hilang.

    “Kami masih mendalami berapa jumlah pasti kerugiannya. Saat ini, kami baru menerima pengakuan dari korban, termasuk jenis perhiasan yang hilang, seperti cincin, kalung, dan gelang. Kami juga akan menelusuri apakah barang-barang ini telah dijual,” tambahnya.

    Polisi juga menyelidiki dugaan kerusakan di lokasi kejadian untuk mengetahui apakah pelaku masuk dengan cara merusak pintu atau jendela rumah korban.

    Sementara itu, pihak kepolisian telah mengantongi beberapa bukti yang mengarah pada identitas pelaku, meski belum ada penetapan tersangka.

    Hingga saat ini, sejumlah saksi telah diperiksa, namun jumlahnya masih di bawah sepuluh orang. Polisi terus mengumpulkan informasi untuk mengungkap kasus pencurian ini.

     

    Peduli Tetangga dengan Sembako Cantel Ala Warga Ajibarang Banyumas

  • Trik Maling Bobol Indomaret di Genuk Semarang, Lompat dari Pohon

    Trik Maling Bobol Indomaret di Genuk Semarang, Lompat dari Pohon

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Sebuah toko retail Indomaret dibobol oleh komplotan maling di Jalan KH Zaenudin Raya, Kelurahan Karangroto, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Minggu (2/2/2025).

    Belum diketahui berapa jumlah maling yang melakukan pembobolan.

    Polisi kini masih memburu para terduga pelaku.

    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena membenarkan kejadian pencurian tersebut.

    Pihaknya telah menyebar anggota di lapangan untuk memburu para pelaku.

    “Iya anggota sedang penyelidikan di lapangan,” paparnya saat dihubungi, Senin (3/2/2025).

    Kejadian pencurian ini pertama kali diketahui oleh dua karyawan toko Indomaret yang hendak membuka toko pada Minggu (2/2/2025) sekira pukul 06.40 WIB.

    Kedua saksi kaget melihat atap toko bagian tengah sudah bolong dengan lebarnya cukup untuk dilintasi tubuh orang dewasa.

    Mereka juga melihat sejumlah barang di antaranya seperangkat alat las, tabung gas elpiji 3 kilogram, dan satu buah linggis berserakan di dekat mesin ATM yang ada di dalam toko.
    Kondisi toko juga berantakan. Melihat kondisi itu, kedua karyawan ini melaporkan kejadian itu ke polisi.

    Petugas Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polrestabes Semarang yang melakukan olah tempat kejadian perkara menyusuri lubang di tengah atap toko hingga ke luar toko.

    Dari hasil penelusuran ternyata para pelaku  memasuki area toko dari pohon setinggi sekitar tujuh meter yang berada di kebun kosong samping toko Indomaret tersebut.

    Selepas berhasil melompat ke atap toko, para pelaku masuk dengan merusak atap yang terbuat dari galvalum.

    Para pelaku lantas berusaha membuka paksa mesin ATM menggunakan alat las.

    Namun, usaha itu sia-sia lantaran alarm mesin ATM berbunyi dengan suara keras ketika para maling hampir selesai mengelas bagian cover depan mesin ATM.

    Sontak, mereka meninggalkan mesin ATM dengan tangan kosong.

    Sementara, kerugian barang di toko masih dilakukan stock opname atau audit barang.

    “Iya untuk uang di ATM belum sempat diambil,” sambung Kompol Andika.

    Dari hasil rekaman CCTV, para pelaku menggunakan penutup kepala dan sarung tangan.  Kendati begitu, polisi masih melakukan penyelidikan. (Iwn)

  • Video Diteriaki Maling, 2 Oknum Polisi Nyaris Dihajar Massa seusai Peras Sejoli Rp 2,5 Juta – Halaman all

    Video Diteriaki Maling, 2 Oknum Polisi Nyaris Dihajar Massa seusai Peras Sejoli Rp 2,5 Juta – Halaman all

    Dua oknum polisi di Semarang, Jawa Tengah nyaris diamuk massa gara-gara memeras pasangan muda-mudi pada Jumat (31/1/2025) malam.

    Tayang: Senin, 3 Februari 2025 07:52 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Dua oknum polisi di Semarang, Jawa Tengah nyaris diamuk massa gara-gara memeras pasangan muda-mudi.

    Peristiwa ini berlangsung di Telagamas, Kecamatan Semarang Utara pada Jumat (31/1/2025) malam.

    Kapolrestabes Semarang, Kombes Muhammad Syahduddi membenarkan dua anggotanya terlibat dalam pemerasan tersebut.(*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Waspada Dapat Telepon dari Maling M-Banking, Ini Ciri-Cirinya

    Waspada Dapat Telepon dari Maling M-Banking, Ini Ciri-Cirinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kejahatan dengan metode penipuan vishing masif terjadi akhir-akhir ini. Vishing sendiri adalah phising suara yang bertujuan memancing korban menyerahkan akses atau informasi yang bisa digunakan membajak HP atau aplikasi mobile.

    Korban phising dipancing untuk mengklik link tertentu atau mendownload file yang menanamkan malware di HP.

    Untuk itu Anda mesti waspada jika menerima telepon dari orang asing. Paling tidak kenali dulu ciri khas vishing yang biasa dilakukan oleh para penjahat.

    Berikut tanda telepon dari penipu yang harus diwaspadai:

    1. Mengaku dari pemerintah atau perusahaan besar

    Waspadai telepon dari orang yang mengaku mewakili lembaga pemerintah atau perusahaan besar. Penipu berperan sebagai orang yang mempunyai otoritas untuk mengintimidasi korban. Berhati-hatilah terhadap penelepon yang mengaku dari lembaga seperti FBI, atau perusahaan besar seperti Amazon, Apple, Microsoft, atau Netflix.

    2. Menawarkan kesepakatan atau hadiah

    Jangan percaya siapapun yang mengatakan Anda telah terpilih untuk mendapatkan sebuah hadiah. Jika Anda tidak mengikuti lotere atau mengikuti suatu program undian, kemungkinan besar itu adalah penipuan.

    3. Tidak tahu nama Anda

    Penelepon menggunakan sapaan yang umum tanpa menyebut nama orang yang dihubungi. Petugas resmi yang menelepon untuk meminta informasi atau meminta uang seharusnya tahu nama lawan bicara mereka.

    4. Penipu mengklaim ada utang yang belum dibayar

    Para pelaku penipuan menggunakan taktik intimidasi klasik dengan utang yang belum dibayar. Mereka lalu akan mengancam dengan denda atau hukuman penjara.

    Jika ragu, tutup telepon dan hubungi perusahaan atau agensi secara langsung untuk mengetahui apakah ancaman tersebut dapat dipercaya.

    5. Meminta informasi sensitif

    Pelaku biasanya meminta data yang bersifat pribadi seperti nomor KTP atau nomor kartu kredit. Jangan pernah memberikan apa yang mereka minta untuk alasan apapun.

    6. Perangkat terinfeksi malware

    Korban akan diberi tahu bahwa perangkat yang digunakan telah terinfeksi malware atau virus. Jika Anda diberitahu hal ini selama panggilan telepon, jangan pernah menginstal perangkat lunak akses jarak jauh seperti AnyDesk atau TeamViewer.

    7. Meminta informasi pribadi yang seharusnya sudah diketahui

    Perusahaan asuransi yang menghubungi seharusnya sudah punya informasi soal nomor klaim. Begitu juga pihak sekolah seharusnya tahu nama anak dari orang tua yang mereka hubungi.

    Jangan tertipu oleh seseorang yang meminta Anda untuk “memverifikasi” informasi Anda.

    8. Ada jeda saat menjawab telepon

    Para penipu menggunakan teknologi panggilan otomatis yang baru menghubungkan korban dengan mereka saat Anda menjawab.

    (mkh/mkh)

  • Ditinggal Belanja, Uang Rp35 Juta Raib Digasak Maling

    Ditinggal Belanja, Uang Rp35 Juta Raib Digasak Maling

    JABAR EKSPRES – Kejadian pencurian yang mengejutkan terjadi di Lingkungan Cikabuyutan Timur, RT04/12, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, ketika Eni Rohaeni, seorang warga setempat, kehilangan uang tunai sebesar Rp35 juta dan perhiasan berharga seberat 21 gram. Peristiwa ini terjadi pada hari Minggu 2 Februari 2025 sekitar pukul 10.00 WIB, saat Eni sedang berbelanja.

    Eni Rohaeni mengungkapkan bahwa ia menyadari ada yang tidak beres setelah pulang ke rumah. “Saya kaget pas sampai ke rumah, gerbang dan pintu depan sudah terbuka,” ujarnya dengan nada cemas.

    Ia menjelaskan bahwa saat memasuki rumah, semua pintu kamar terbuka dan kondisi rumah terlihat berantakan, menandakan bahwa pencurian telah terjadi. Eni menyimpan uang dan perhiasan tersebut di dalam lemari, yang kini sudah tidak ada lagi.

    BACA JUGA:Viral, Warga Barhasil Amankan Terduga Pelaku Pencurian di Rancasari

    Lebih lanjut, Eni menjelaskan bahwa pada saat kejadian, rumah dalam keadaan kosong karena suaminya sedang bekerja. “Uang dan perhiasan raib dibawa kabur maling,” tambahnya.

    Mendengar laporan dari Eni, pihak kepolisian dari Polsek Pataruman dan Polres Banjar segera terjun ke lokasi untuk melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Tim Inafis dari Polres Banjar juga turut serta dalam proses investigasi untuk mengumpulkan bukti-bukti yang ada.

    Kasat Reskrim Polres Banjar, AKP Carsono, yang memimpin penyelidikan, menyatakan bahwa pihaknya sedang mendalami kasus dugaan pencurian yang terjadi pada siang bolong tersebut. “Kami akan lakukan pendalaman dan pengecekan CCTV di rumah tetangganya. Semoga kasus ini segera terungkap,” kata AKP Carsono.

    Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menyimpan barang berharga di dalam rumah untuk menghindari kejadian serupa. “Masyarakat diharapkan tetap waspada dan melaporkan setiap kejadian mencurigakan kepada pihak berwajib,” ujarnya.

    BACA JUGA:Aksi Pencurian Sepeda Motor di Kelapa Gading, Polisi Berhasil Amankan Pelaku

    Carsono juga mengingatkan atas kejadian ini harua menjadi peringatan bagi warga sekitar untuk lebih waspada dan menjaga keamanan rumah mereka, terutama saat meninggalkan rumah dalam waktu yang cukup lama.