Kasus: Maling

  • Pencipta Lagu Nuansa Bening Pernah Tolak Uang Rp50 Juta dari Manajer Vidi Aldiano: Tak Suka Caranya

    Pencipta Lagu Nuansa Bening Pernah Tolak Uang Rp50 Juta dari Manajer Vidi Aldiano: Tak Suka Caranya

    TRIBUNJATIM.COM – Masalah royalti lagu kini tengah menjadi perhatian serius di Indonesia.

    Belakangan musisi yang sudah mendapat gugatan dari pencipta lagu adalah Agnez Mo.

    Kini usai kasus tersebut mencuat ke publik.

    Satu per satu pencipta lagu bersuara terkait masalah royalti, di antaranya pencipta lagu Nuansa Bening.

    Adapun lagu Nuansa Bening terkenal dinyanyikan oleh musisi Vidi Aldiano.

    Vidi Aldiano dikenal di industri musik Indonesia setelah menyanyikan lagu Nuansa Bening ciptaan Keenan Nasution.

    Namun, lagu Nuansa Bening yang mengenalkan Vidi Aldiano ke panggung musik itu tidak berdampak baik ke pencipta lagunya.

    Keenan Nasution mengaku tidak mendapat royalti performance rights dari lagu Nuansa Bening selama dinyanyikan Vidi Aldiano sejak 2008.

    “Saya sama sekali tidak dapat dari Vidi,” kata Keenan Nasution di Cipete, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025), dikutip dari Wartakotalive.

    Menurut Keenan Nasution, manajer Vidi Aldiano sempat mendatangi rumahnya dan membawa uang Rp 50 juta.

    Saat itu Keenan Nasution menduga, uang itu adalah apresiasi dari Vidi Aldiano yang populer setelah menyanyikan lagu Nuansa Bening.

    PENCIPTA LAGU NUANSA BENING – Pencipta Keenan Nasution di Cipete, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025). Keenan Nasution dikenal sebagai pencipta lagu Nuansa Bening yang membawa penyanyi Vidi Aldiano dikenal di industri musik Indonesia. (Warta Kota/Arie Puji)

    “Saya baru ketemu manajernya di tahun 2024 yang datang membawa uang Rp 50 juta setelah lagu itu dinyanyikan Vidi di tahun 2008,” ucap Keenan Nasution.

    “Itu uang terima-kasih katanya buat saya dari lagu Nuansa Bening,” lanjutnya.

    Namun, Keenan Nasution mengaku menolak uang yang diberikan manajer Vidi Aldiano itu.

    Sebab, Keenan Nasution ingin menghitung sendiri royalti performance rights lagu Nuansa Bening yang seharusnya didapatkannya.

    “Saya tolak karena saya tidak suka caranya, datang langsung bawa uang,” ujar Keenan Nasution.

    Selang beberapa waktu kemudian, Harry Kiss yang dikenal sebagai ayah Vidi Aldiano datang menemui Keenan Nasution.

    “Biar nanti dihitung royalti performance rights,” kata Keenan Nasution.

    Di sisi lain, musisi Ahmad Dhani blak-blakan menyebut masih banyak penyanyi mental maling di tengah ramai sorotan soal royalti.

    Ia bahkan membandingkan antara Ari Lasso dengan Once Mekel.

    Ahmad Dhani mengatakan masih banyak musisi yang tidak membayarkan royalti lagu ciptaannya.

    Bahkan untuk sekedar meminta izin dibawakan dalam sebuah acara saja, ia merasa itu tidak dilakukan.

    “Kalau ada penyanyi yang ngotot bahwa nyanyi aja yang penting bayar, mah itu kelakuan mental maling,” kata Ahmad Dhani di kawasan Fatmawati Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025), dikutip dari Wartakotalive.

    “Ada persepsi ‘yang penting bayar’. Karena selama 10 tahun ini nggak ada bayar ke kita, sejak 2014 UU Hak Cipta itu ada gak ada yang bayar,” ungkapnya.

    Ia kemudian menjadikan Once sebagai contoh yang tak menuaikan kewajibannya membayar royalti performing rights.

    “Makanya Once berhenti bawain lagu saya karena dia gak bisa buktiin udah bayar. Ini hal-hal yang gak mungkin ada ketika kami akan akan merevisi UU,” terangnya.

    Ia membandingkan Once dengan Ari Lasso yang masih memberikan royalti secara direct license kepada dirinya sebagai pencipta beberapa lagu Dewa 19.

    “Suka sama suka, tepo seliro, kan, kayak Ari Lasso dia gak nyanyiin lagu Dewa juga gak apa-apa makanya saya kasih tarif satu lagu sekian,” beber Dhani.

    Dhani menilai bahwa Ari Lasso bisa saja manggung tak membawakan lagu-lagu Dewa 19, berbeda dengan Once yang dia anggap lagu solonya tak setenar lagu Dewa 19.

    “Kan dia bisa gak bawain lagu Dewa tapi kalau dia suka gak apa-apa, akhirnya dia selalu bayar tiga lagu dewa, nggak (bawain) juga gak apa-apa tetap bisa jalan shownya Ari,” jelas Dhani.

    “Kecuali Once mungkin agak sulit kalau gak bawain lagu Dewa karena lagu hitsnya kan gak banyak kayak Ari Lasso,” tuturnya.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Sebelum Beraksi, Perampok Lansia di Bekasi Survei Rumah Korban 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Februari 2025

    Sebelum Beraksi, Perampok Lansia di Bekasi Survei Rumah Korban Megapolitan 17 Februari 2025

    Sebelum Beraksi, Perampok Lansia di Bekasi Survei Rumah Korban
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tiga perampok yang membunuh seorang lansia bernama Bimih (71) di Bekasi terlebih dahulu mensurvei rumah korban sebelum melancarkan aksinya bersama dua rekan lainnya.
    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra mengungkapkan, mereka yang survei terlebih dahulu ke lokasi adalah DA alias M (27), AG alias T (30) dan MR (25).
    Peristiwa bermula saat DA tengah berada di rumahnya bersama AG dan MR di Kampung Teluk Ambulu, Jayalaksana, Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Rabu (5/2/2025) pukul 20.00 WIB.
    Saat itu, DA bercerita kepada MR dan AG bahwa ada warung kelontong milik nenek-nenek yang tinggal seorang diri.
    Berangkat dari informasi itu, mereka berboncengan menggunakan sepeda motor ke rumah pemilik warung kelontong sekaligus korban bernama Bimih dengan waktu tempuh kurang lebih 20 menit.
    Sebelum tiba di tempat kejadian perkara (TKP), MR dan AG menurunkan DA di depan gang dekat warung kelontong Bimih.
    “Setelah MR dan AG tiba di warung korban, mereka masuk ke warung untuk melihat situasi warung sambil membeli rokok,” ujar Wira di Polda Metro Jaya, Senin (17/2/2025).
    Setelah membeli rokok, MR dan AG menjemput DA dan kembali ke rumah.
    Setelah beberapa hari atau Minggu (9/2/2025) pukul 17.00 WIB, MR bersama AG tiba di rumah DA untuk menjalankan aksi perampokan di warung kelontong milik Bimih.
    Tidak lama kemudian, RY alias A alias T (20) juga tiba di rumah DA. Ke-4 pelaku menuju tanggul air Toang yang berjarak 500 meter dari TKP. Di sana, mereka menunggu DA menjemput NM (31) yang turut terlibat dalam aksi perampokan.
    Sekitar pukul 18.15 WIB, AG terlebih dahulu tiba dan menyelinap masuk ke dalam rumah korban setelah diantar oleh RY.
    Satu jam kemudian, MR tiba dan menyelinap ke dalam rumah korban usai diantar NM. Namun, MR menyelinap ke dalam rumah korban dibantu oleh NM yang berpura-pura membeli.
    “Pada saat korban melayani saudara NM, saat itulah MR langsung masuk ke dalam warung dan langsung masuk ke rumah serta naik ke lantai dua yang mana tangganya persis setelah pintu masuk rumah,” ungkap Wira.
    MR dan AG pun bersembunyi di lantai dua rumah korban untuk mengawasi Bimih.
    Saat tengah malam atau Senin (10/2/2025) pukul 00.25 WIB setelah korban tertidur lelap, MR dsn AG turun ke lantai satu untuk mengambil Digital Video Recorder (DVR) Closed Circuit Television (CCTV) agar aksi perampokan ini tidak ketahuan.
    Hanya saja, Bimih tiba-tiba terbangun dari tidurnya.
    “Korban teriak, ‘maling! maling!’. Kemudian MR dan AG menutup mulut korban dan mengi yang dengan kain. Namun, korban masih teriak,” ujar Wira.
    Dengan pikiran singkatnya, AG dan MR kembali menutup mulut Bimih dan mencekik korban hingga tewas
    “MR dan AG mengambil uang korban sebesar Rp 11 juta dan handphone beserta boksnya milik korban,” ucap dia.
    “Pukul 01.10, MR dan AG dijemput oleh NM dan RY menggunakan dua motor untuk kabur,” tambah dia.
    Kini, ke-5 pelaku telah ditangkap di lokasi yang berbeda.
    MR dan AG ditangkap di Desa Talok, Kresek, Kota Tangerang pada Rabu (12/2/2025) pukul 14.10 WIB.
    Sedangkan DA, NM, dan RY ditangkap di Pakisjaya, Karawang, Jaw Barat, Kamis (13/2/2025) pukul 11.20 WIB.
    Mereka dijerat dengan Pasal 365 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pencurian dengan Kekerasan atau Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, dengan ancaman hukuman maksimal penjara seumur hidup atau 15 tahun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pria Diduga Maling di Proyek Gedung Jakpus Tewas Dikeroyok Massa

    Pria Diduga Maling di Proyek Gedung Jakpus Tewas Dikeroyok Massa

    Jakarta

    Seorang pria diduga maling tertangkap basah saat beraksi di proyek gedung di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Pelaku dipukuli hingga tewas di lokasi kejadian.

    “Betul (peristiwa maling dipukuli hingga meninggal). (Tempat kejadian perkara) Gedung B proyek PMI,” kata Kapolsek Senen Kompol Bambang Santoso saat dihubungi, Senin (17/3/2024).

    Bambang mengatakan pihaknya menerima laporan pada pukul 07.30 WIB pagi tadi. Saat dicek, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia. Berdasarkan keterangan sementara korban dikeroyok lantaran kedapatan tengah mencuri di gedung proyek tersebut.

    “Infonya meninggal dunia di tempat. Kronologis sementara korban diduga melakukan pencurian kemudian dikeroyok hingga tewas,” jelasnya.

    Saat ini sebanyak 24 orang sudah diamankan untuk dimintai keterangan terkait kasus tersebut. Pihak kepolisian masih melakukan serangkaian pendalaman.

    “Untuk lebih detail kami sedang melakukan penyelidikan lebih dalam. Sudah ada yang diamankan sekitar 24 orang, lanjut sedang diperiksa,” imbuhnya.

    (mea/mea)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Maling Beraksi di TK Semampir Probolinggo, Diringkus Polisi Saat Patroli

    Maling Beraksi di TK Semampir Probolinggo, Diringkus Polisi Saat Patroli

    Probolinggo (beritajatim.com) – Kejadian pencurian kembali terjadi di wilayah hukum Polres Probolinggo. Kali ini, sasaran pelaku adalah sebuah Taman Kanak-kanak (TK) di kawasan Semampir, Kraksaan. Pelaku berhasil diamankan oleh petugas saat melakukan patroli rutin.

    Peristiwa pencurian ini terjadi pada Minggu (16/2/2025). Pelaku yang mengenakan kaos biru berhasil masuk ke dalam area TK dan melakukan aksinya. Beruntung, aksi pelaku berhasil digagalkan oleh petugas kepolisian yang sedang melakukan patroli rutin di sekitar lokasi.

    Kasi Humas Iptu Merdhania Pravita Shanty membenarkan adanya penangkapan tersebut. “Pelaku berhasil diamankan oleh anggota Sat Samapta yang sedang berpatroli,” ujarnya, Senin (17/2/2025).

    Saat ini, pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di ruang Satreskrim Polres Probolinggo. Polisi masih mendalami motif pelaku melakukan pencurian di tempat pendidikan anak-anak.

    “Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku untuk mengetahui secara detail modus operandi dan barang bukti yang berhasil diamankan,” tambah Iptu Merdhania.

    Peristiwa pencurian di tempat pendidikan seperti TK tentu saja sangat mengkhawatirkan. Pihak kepolisian mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama para pengelola sekolah, untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan di lingkungan sekolah.

    “Kami juga meminta kepada masyarakat untuk segera melaporkan jika melihat ada orang yang mencurigakan di sekitar sekolah,” imbuhnya. (ada/ted)

  • Debat Panas Pengacara Perusahaan Aguan dengan Charlie Candra, Said Didu: Makin Jelas

    Debat Panas Pengacara Perusahaan Aguan dengan Charlie Candra, Said Didu: Makin Jelas

    Lebih lanjut, Muannas juga menyinggung bahwa sertifikat yang diklaim oleh Charlie Chandra adalah hasil dari rangkaian tindak pidana.

    Di mana ayahnya juga diduga terlibat dalam kasus penadahan sebelum akhirnya melarikan diri ke Australia pada tahun 2015.

    “Jangan hanya melihat tahun 1988, karena sertifikat itu dibuat atas dasar pemalsuan yang sudah terjadi sejak jauh sebelumnya. Sertifikat ini dibatalkan bukan karena ada Proyek PIK, tetapi karena putusan hukum yang sudah inkrah,” tambahnya.

    Muannas menantang Charlie Chandra untuk membuktikan klaimnya di pengadilan, bukan hanya membangun opini di media sosial.

    “Sudahlah, jangan maling teriak maling. Buktikan saja nanti di pengadilan kalau masih ngotot dan ngeyel,” tegas Muannas.

    Menanggapi perdebatan tersebut, Muhammad Said Didu hanya memberikan tanggapan singkat.

    “Makin jelas,” kata Said Didu @msaid_didu (17/2/2025).

    Meski tidak memberikan pernyataan panjang, komentar tersebut mengisyaratkan bahwa ia mendukung argumen yang dilontarkan Charlie Chandra.

    Kasus pagar laut sendiri telah menjadi perhatian publik setelah muncul polemik terkait proyek reklamasi dan kepemilikan lahan.

    Dengan kembali mencuatnya perdebatan ini di media sosial, publik kini menunggu bagaimana kelanjutan dari kasus yang melibatkan berbagai pihak ini.

    (Muhsin/fajar)

  • Prabowo Seharusnya Tak Hanya Omon-omon Terhadap Perilaku Korup Pejabat Negara

    Prabowo Seharusnya Tak Hanya Omon-omon Terhadap Perilaku Korup Pejabat Negara

    GELORA.CO  – Pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang meminta pejabat berprilaku korup untuk mendatangi rumahnya secara diam-diam, dinilai hanya omong kosong dalam isu pemberatan korupsi. 

    Seharusnya, Presiden Prabowo bisa mnyeret pejabat korup ke aparat penegak hukum, dalam hal ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung.

     

    “Presiden itu eksekutif pelaksana Undang-Undang, jika ada bawahannya melanggar hukum atau korupsi, jika punya komitmen ditindak atau diberhentikan sementara dan dilaporkan ke KPK atau Kejaksaan,” kata pakar hukum pidana Abdul Fickar Hadjar kepada JawaPos.com, Minggu (16/2).

     

    Ia menegaskan, Presiden Prabowo seharusnya membuka pintu lebar bagi KPK maupun Kejaksaan untuk menangkap pejabat yang berpliku korup. Sehingga tidak ada pihak-pihak yang menghalang-halangi aparat memgusut setiap prilaku korupsi yang melibatkan pejabat negara.

     

    “Jika langkah itu yang dilakukan itu konsisten dan punya komitmen tinggi. Tapi jika tidak, maka itu hanya omon omon saja,” cetus Fickar.

     

    Karena itu, Fickar menunggu ketegasan pemerintah terhadap isu pemberantasan korupsi. 

     

    “Kita tunggu saja apakah Prabowo hanya omin omon atau memang benar punya konitmen antikorupsi,” tegasnya.

     

    Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden RI Prabowo Subianto menyerukan kepada para pejabat yang terlanjur melakukan praktik korupsi untuk segera bertaubat. Ia menegaskan, pemerintahan yang dipimpinnya harus bersih dari praktik korupsi.

    Pernyataan itu disampaikan Prabowo dalam acara puncak perayaan HUT Gerindra ke-17, di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2). 

     

    Mulanya, Prabowo berbicara soal komitmen pemerintahan di bawah kepemimpinannya terhadap pemberantasan korupsi. Ia mengklaim, hal ini tak mudah untuk diwujudkan lantaran ada pula pihak yang melawan.

     

    “Ada yang melawan, ada. Kalau kita yang mau bersihkan korupsi dilawan, kira kira yang lawan kita siapa? Yang lawan kita itu koruptor itu, yang maling-maling itu,” ujar Prabowo.

     

     

    Prabowo menegaskan agar barisan pemerintah yang ingin memberantas korupsi tidak takut. Ia menyatakan, mereka sudah berada di jalan benar ketika ingin menghapus korupsi.

     

    “Kita tidak gentar, kita tidak takut kita akan terus membersihkan mereka itu,” tegasnya.

     

    Lebih lanjut, Prabowo mengingatkan mereka untuk berbuat. Ia pun memberi kesempatan bagi pejabat jika ingin bercerita bisa langsung menemui di rumah dinas yang terletak di kawasan Widya Chandra.

     

    “Saya katakan lebih baik kalian baik-baik ya kan, kalau malu diam-diam, malam-malam datang ke saya deh, ya. Nggak usah ke Istana, saya di Widya Chandra,” pungkasnya

  • Duit Rp7 Juta dan Emas 7 Gram Milik Nenek di Magetan Digondol Maling, Terekam CCTV

    Duit Rp7 Juta dan Emas 7 Gram Milik Nenek di Magetan Digondol Maling, Terekam CCTV

    Magetan (beritajarim.com) – Lanjar, nenek berusia 81 tahun di Magetan, Jawa Timur, menjadi korban pencurian setelah tabungan dan perhiasannya lenyap dibawa kabur maling. Warga Kelurahan Kebonagung, Kecamatan/Kabupaten Magetan, kehilangan uang tunai sebesar Rp7 juta dan emas seberat 7 gram yang ia simpan dalam lemari terkunci di kamarnya. Aksi pencurian ini terekam kamera CCTV milik tetangganya.

    Kejadian ini terungkap saat Lanjar hendak mengambil uang untuk membayar tukang sayur. Namun, ia terkejut saat mendapati uang dan emasnya telah raib, bahkan kartu tanda penduduk (KTP) miliknya ikut hilang.

    “Ya kaget saya, Mas. Uang tabungan dan simpanan emas yang saya kumpulkan bertahun-tahun tiba-tiba hilang. KTP saya juga dibawa,” ujarnya dengan wajah syok pada Sabtu (15/2/2025).

    Merasa ada yang janggal, ia segera meminta bantuan tetangga. Setelah mengecek rekaman CCTV, terlihat seorang pria paruh baya masuk ke rumahnya melalui pintu samping. Berdasarkan perhitungan Nenek Lanjar, total kerugiannya mencapai sekitar Rp15 juta.

    Cucu korban, Sri Utami, bersama Ketua RT setempat langsung melaporkan kejadian ini ke polisi. Ia berharap rekaman CCTV dapat membantu mengungkap identitas pelaku dan tabungan neneknya bisa kembali.

    “Nenek saya hidup sendirian di rumah, sementara anak-anaknya merantau. Uang dan emas itu dikumpulkannya bertahun-tahun dengan hidup hemat, demi simpanan di hari tua. Eh, malah dicuri orang yang tidak bertanggung jawab,” sesalnya.

    Sementara itu, pihak kepolisian dari Polres Magetan segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan bukti serta keterangan saksi. Beberapa rekaman CCTV lain juga sedang diperiksa untuk mengidentifikasi pelaku.

    “Dugaan sementara, pelaku beraksi seorang diri dengan metode hunting, menyasar rumah yang pengawasannya lemah, seperti rumah lansia yang tinggal sendirian atau rumah kosong,” ungkap salah satu petugas.

    Selain itu, saksi lain menyebut bahwa pelaku sempat mencoba melakukan aksinya di lokasi lain tetapi kepergok pemilik rumah. Saat itu, ia mengaku sebagai tukang servis televisi.

    Hingga kini, polisi masih memburu pelaku. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada, terutama warga lanjut usia yang tinggal sendirian, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.[fiq/kun]

  • Gelap Mata Terlilit Utang, Ibu Rumah Tangga Nekat Bobol Rumah Kenalannya, Kuras Rp 49 Juta

    Gelap Mata Terlilit Utang, Ibu Rumah Tangga Nekat Bobol Rumah Kenalannya, Kuras Rp 49 Juta

    TRIBUNJATIM.COM – Ibu rumah tangga berinisial AR (28) nekat maling setelah gelap mata terlilit utang.

    Ia mencuri di rumah kenalannya yang juga tetangganya.

    Hingga akhirnya ia ditangkap oleh Unit PPA Satreskrim Polres Kebumen setelah melakukan pencurian di rumah tetangganya.

    Tindakan kriminal ini terjadi pada Jumat (31/1/2025) di Desa Babadsari, Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

    Kapolres Kebumen, AKBP Eka Baasith, melalui Kasatreskrim AKP Yosua Farin Setiawan, menjelaskan AR menggunakan modus kedekatan untuk melancarkan aksinya.

    Tersangka telah mengenal korban, ST (54), dan mengetahui kapan rumah korban kosong.

    Sekira pukul 16.00 WIB, AR masuk ke rumah korban melalui pintu depan yang tidak terkunci.

    Ia kemudian membobol pintu bufet menggunakan obeng dan mengambil barang-barang berharga.

    Korban melaporkan kerugian yang diperkirakan mencapai Rp49 juta, yang terdiri dari uang tunai dan perhiasan emas.

    Setelah pencurian, AR menggadaikan perhiasan emas seberat kurang lebih 37 gram ke pegadaian dan mentransfer hasil gadai ke rekening pribadinya.

    “Sebagian uang tersebut akan digunakan untuk melunasi utang,” ungkap AKP Yosua Farin Setiawan dalam konferensi pers di Mapolres Kebumen, Jumat (14/2/2025).

    Polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti saat menangkap AR.

    Barang bukti tersebut meliputi uang tunai senilai Rp 13.214.000, surat perhiasan, buku tabungan Bank BRI milik korban, serta sepeda motor yang digunakan tersangka untuk melancarkan aksinya.

    Selain itu, polisi juga menemukan obeng dan dompet perhiasan milik tersangka.

    AR dijerat dengan Pasal 363 ayat 1 ke-5 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman pidana penjara selama tujuh tahun.

    Sementara itu, kisah utang berujung petaka lainnya juga pernah terjadi di Buleleng, Bali.

    Seorang pria disekap hingga tewas akibat masalah utang.

    Utang korban diketahui menumpuk hingga Rp 60 juta.

    Diketahui, pria bernama I Pande Gede Putra Palguna itu meninggal setelah disekap dan disiksa selama 13 hari.

    Pelaku adalah tiga wanita yang bernama Leni, Oki dan Intan.

    (DOK. Tribunnews)

    Kematian I Pande Gede Putra Palguna, seorang pria berusia 53 tahun, terungkap dalam konferensi pers yang diadakan oleh Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi, pada Kamis, 13 Februari 2025.

    Kapolres menjelaskan bahwa hubungan antara Pande dan ketiga tersangka awalnya baik.

    Pande tinggal di kos milik Oki dan Intan sejak November 2024 dan sering meminjam uang dari mereka.

    Total pinjaman yang diajukan Pande mencapai Rp 60 juta dengan alasan untuk membayar utang kepada Leni.

    Namun, pada akhir Januari 2025, Oki dan Intan menyadari bahwa mereka telah dibohongi.

    Selain itu, Leni menerima telepon dari seorang wanita yang mengeklaim bahwa Pande telah memperkosanya dan sering menjelekkan Leni.

    “Hal tersebut menjadi pemicu sakit hati para tersangka, hingga akhirnya melakukan penyiksaan terhadap korban,” ungkap  AKBP Ida Bagus.

    Penyiksaan dan Kematian

    Pande disekap sejak 20 Januari 2025 dan mengalami berbagai bentuk penyiksaan yang mengerikan.

    Korban meninggal dunia pada 2 Februari 2025.

    Setelah mengetahui kematian Pande, Oki dan Intan menghubungi Leni, dan ketiganya merencanakan pembuangan jasad korban ke Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng.

    Polisi telah menyita sejumlah barang bukti terkait kasus ini, termasuk mobil rental yang digunakan untuk mengangkut jasad Pande, rekaman CCTV, dan data digital perjalanan mobil dari lokasi kejadian di Denpasar menuju lokasi pembuangan di Buleleng.

    Barang-barang yang digunakan untuk menyiksa Pande juga disita, seperti korek api gas, kaleng obat pembasmi serangga, sapu, serok, kabel ties, dan setrika.

    Ketiga tersangka kini dihadapkan pada pasal 338 dan/atau pasal 35 ayat 1 dan 3 juncto pasal 55 KUH Pidana, dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun.

  • Negara Tidak Bisa Berhasil Kalau Elitenya Tak Bisa Kerja Sama, Apalagi Maling

    Negara Tidak Bisa Berhasil Kalau Elitenya Tak Bisa Kerja Sama, Apalagi Maling

    JAKARTA – Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Presiden Prabowo Subianto bicara soal pentingnya kerja sama antar elite politik. Sebuah negara tak bisa berhasil bila elitenya tak solid bahkan menjadi maling.

    Hal ini disampaikan Prabowo dalam pidato politiknya dalam HUT ke-17 Partai Gerindra yang digelar di Sentul, Jawa Barat, Sabtu, 15 Februari. Mantan Menteri Pertahanan itu awalnya bicara demokrasi khas Indonesia yang tidak mengenal lawan politik.

    “Tidak ada lawan politik, yang ada adalah kawan seperjuangan,” kata Prabowo saat berpidato di hadapan tamu undangan dan para kader yang hadir.

    Adapun kegiatan tersebut dihadiri ketua umum partai koalisi Indonesia Maju (KIM) hingga perwakilan PDI Perjuangan PDIP.

    Kemudian hadir juga para menteri dan wakil menteri di Kabinet Merah Putih serta tamu undangan lain.

    “Dan kita bersaing tapi untuk ujungnya mengabdi, berbakti kepada negara, bangsa, dan rakyat Indonesia,” sambung Prabowo yang mendapatkan riuh tepuk tangan.

    Prabowo kemudian menyebut punya keyakinan hanya negara yang elitenya bekerja sama bisa bangkit. Katanya, sudah banyak contoh yang terjadi dan bisa dilihat masyarakat.

    “Negara kalau elitenya tidak bisa kerja sama, apalagi elitenya maling tidak mungkin negara itu bisa berhasil,” tegasnya.

    “Kita mengerti hal ini, saya mengerti hal ini. Karena itu demokrasi kita harus khas, demokrasi kita harus setelah bersaing kita anggap pemilu, pilkada itu pertandingan. Kita bersaing. Begitu ada yang menang, ada yang kalah kita harus bersatu, kita harus kerja sama,” sambungnya.

    Meski begitu, Prabowo bilang tak semuanya harus masuk dalam pemerintahan. “Kalau perlu iya. Kalau tidak, juga enggak apa. Dalam arti, mereka yang tidak masuk kita tetap anggap patriot bangsa Indonesia,” pungkasnya.

  • Prabowo Ngaku Siap Dikritik, tapi Ada Syaratnya

    Prabowo Ngaku Siap Dikritik, tapi Ada Syaratnya

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Prabowo Subianto menyebut siap dikritik terkait kinerjanya di pemerintahan. Hal itu disampaikannya saat HUT ke-17 Gerindra di SICC Sentul, Bogor, Jawa Barat pada hari ini, Sabtu 15 Februari 2025.

    Tak sendirian, sang presiden datang di acara partai yang dipimpinnya tersebut bersama ketua umum partai lain. Contohnya Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Demokrat AHY, Ketua NasDem Surya Paloh, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, sampai petinggi PDIP Olly Dondokambey.

    Prabowo mengaku siap diberi kritik, tapi ada syaratnya

    Presiden Prabowo menyebut tidak masalah apabila dirinya dikritik. Hanya saja, pria 73 tahun itu menekankan harusnya kritik yang dilontarkan harus benar, kritik tersebut hendaknya tidak dilandasi oleh dendam.

    “Kita harus mau dikritiik, saudara-saudara, tapi kritiknya benar. Jangan kritik berdasarkan dendam,” ucapnya di depan hadirin.

    Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyinggung soal demokrasi di Indonesia yang di dalamnya tidak boleh ada lawan politik. Menurutnya, yang ada hanyalah kawan seperjuangan yang harusnya sama-sama berbakti kepada rakyat.

    “Negara, walaupun kaya, walaupun luas, walaupun punya sumber alam yang luar biasa, kalau elitenya nggak bisa kerja sama, apalagi elitenya maling. Tidak mungkin negara itu bisa berhasil. Kita mengerti hal ini, saya mengerti hal ini,” ujarnya.

    Demokrasi Indonesia, kata presiden, harus bersaing. Setelah proses pemilu selesai dan sudah ada yang menang, Prabowo ingin semuanya bersatu. Caranya tidak mesti dengan semuanya masuk ke pemerintahan.

    “Kalau perlu, iya (masuk pemerintahan), kalau perlu. Kalau tidak juga, nggak apa-apa, dalam arti mereka yang gak masuk pemerintahan, kita tetap anggap sebagai rakyat patriot bangsa Indonesia,” ujarnya.

    “Mungkin mereak di luar. Berarti mereka membantu kita. Mereka akan koreksi kita, mereka akan mengawasi kita. Kita harus mau diawasi. Kita harus mau dikoreksi,” ucapnya melanjutkan.

    Demikian penjelasan Prabowo soal kritik, ia mengaku siap dikritik, tapi ada syaratnya. Salah satunya adalah kritik itu tidak boleh dilandasi dendam.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News