Kasus: Maling

  • Sosok Kusyanto, Pencari Bekicot Korban Salah Tangkap yang Dipersekusi Aipda IR Kini Mentalnya Hancur – Halaman all

    Sosok Kusyanto, Pencari Bekicot Korban Salah Tangkap yang Dipersekusi Aipda IR Kini Mentalnya Hancur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah sosok Kusyanto, pencari bekicot yang viral dipersekusi oleh oknum polisi untuk mengaku mencuri pompa air.

    Kusyanto malam itu hanya ingin mencari bekicot.

    Namun, di sela waktu istirahat di persawahan Desa Suru, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Kusyanto justru disambangi oknum polisi dan ditekan untuk mengaku mencuri.

    Kejadin tersebut terjadi pada Minggu (2/3/2025) malam, sekitar pukul 22.00 WIB.

    Detik-detik oknum polisi mencengkeram dan mencekik leher Kusyanto viral di media sosial.

    Terdengar teriakan oknum polisi yang kini diketahui berinisial Aipda IR, berteriak di depan Kusyanto.

    “Ngaku rak (Ngaku nggak)! Ngaku rak (Ngaku nggak)! Hey! Hey! Mateni kowe ra patheken (Membunuhmu tidak masalah). Saiki diesel mbok dokok ndi? (Sekarang dieselnya kamu taruh mana),” teriak Aipda IR memaksa Kusyanto.

    Kusyanto beberapa kali mengelak tuduhan tersebut.

    “Mboten, Pak mboten (Tidak, Pak, Tidak),” jawab Kusyanto.

    Kusyanto lantas digelandang ke Mapolsek Geyer untuk diperiksa.

    “Saya diapit di motor dan Pak Polisi itu duduk di belakang. Di perjalanan, kepala saya juga dipukul, disuruh ngaku mencuri pompa air diesel.”

    “Salah saya apa, saya tidak tahu apa-apa. Katanya di sana banyak pompa air diesel hilang,” jelas Kusyanto, Sabtu (8/3/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Dari hasil penyidikan, Satreskrim Polsek Geyer menyatakan Kusyanyo benar-benar hanya pencari bekicot.

    Tidak ada bukti dirinya melakukan tindak pencurian.

    “Kusyanto tidak bersalah dan tuduhan pencurian itu tidak bisa dibuktikan, Dia benar-benar pencari bekicot.”

    “Di bronjong (keranjang) motornya juga masih banyak bekicot. Anggota kami Aipda IR telah salah tangkap,” terang penyidik yang enggan disebutkan namanya.

    Sosok Kusyanto lantas menjadi pembicaraan.

    Kusyanto sendiri merupakan pria berusia 38 tahun.

    Ia merupakan pencari bekicot asal Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan.

    “Demi Allah, saya bukan pencuri. Keseharian cuma berburu bekicot untuk dijual,” tutur Kusyanto sambil terisak menangis saat ditemui di rumahnya.

    Kusyanto telah dikembalikan dengan disaksikan perangkat desa setelah dinyatakan tidak bersalah.

    Namun, trauma Kusyanto masih membekas.

    Ia meminta Aipda IR meminta maaf secara langsung dan nama baiknya dipulihkan.

    Kusyanto mengaku sakit hati dan malu setelah video persekusinya viral di media sosial.

    “Saya orang gak punya, gak bisa berbuat apa-apa. Saya hanya ingin IR meminta maaf secara langsung dan nama baik saya dipulihkan. Saya sakit hati, malu dan takut pergi keluar,” terang Kusyanto.

    Masih dari Kompas.com, Kusyanto tinggal di rumah berukuran 12 meter x 14 meter.

    Kediamannya mencerminnya betapa sederhana hidupnya.

    Rumah Kusyanto pun hanya berdinding kayu, beralaskan tanah tanpa plafon.

    “Walau orang kecil, saya tidak pernah mencuri. Saya dipaksa mengaku maling, padahal saya bukan maling,” tegas pria tamatan Sekolah Dasar tersebut.

    Tetangga juga menyebut sosok Kusyanto merupakan orang yang tidak neko-neko.

    “Kasihan Kusyanto difitnah, dihajar, dan dipermalukan. Dia gak neko-neko, disuruh apapun oleh para tetangga juga nurut,” tegas Sri Mutipah, tetangga Kusyanto.

    Kakak Kusyanto, Jumiyatun, menuntut hal serupa seperti adiknya.

    “Apa karena kami orang tak punya terus diperlakukan seenaknya. Kami minta nama baik Kusyanto dipulihkan dan pelaku meminta maaf secara langsung. Mental adik saya hancur. Kasihan,” ungkapnya.

    Kasi Humas Polres Grobogan, AKP Danang Esanto, mengatakan, kepolisian masih mendalami kasus dugaan salah tangkap yang melibatkan Aipda IR, anggota Polsek Geyer.

    “Kami akan melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terkait video viral tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku,” terang Danang.

    Dikutip dari TribunBanyumas.com, Aipda IR telah diperiksa sejak Jumat (7/3/2025).

    “Masih dalam penyelidikan.”

    “Saksi-saksi masih dalam proses,” jelas AKP Danang.

    Ia menurutkan, polisi telah meminta maaf kepada Kusyanto.

    Saat ini, Aipda IR belum ditahan, namun masih menjalani pemeriksaan intensif di Propam Polres Grobogan.

    Banyak pihak menyoroti prosedur penangkapan yang tidak sesuai SOP.

    Begitu juga dengan kekerasan yang dilakukan Aipda IR.

    Polres Grobogan berjanji akan menangani kasus ini dengan transparan dan sesuai prosedur.

    Aipda IR Harus Disanksi karena Tidak Profesional

    Pakar Hukum Pidana, Boris Tampubolon, menyikapi viral video aksi salah tangkap terhadap Kusyanto (38) pencari bekicot asal Desa Dimoro, Toroh, Grobogan.

    Kusyanto dituduh mencuri pompa air dan diperkusi sejumalah orang termasuk oknum polisi, meski akhirnya terbukti tidak bersalah.

    “Saya sangat prihatin dan menyesalkan perbuatan oknum polisi dari Polsek Geyer tersebut,” papar Boris dikutip, Minggu (9/3/2025).

    Menurutnya, perbuatan oknum polisi yang melakukan intimidasi untuk mendapatkan pengakuan dalam video tersebut sangat tidak profesional dan jelas telah melanggar hukum. 

    Ia menyebut polisi seharusnya menjalankan tugas dengan profesional, sesuai prosedur hukum dan menghormati hak asasi manusia. 

    Hal ini dinyatakan tegas dalam Pasal 5 huruf c Peraturan Kapolri No. 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi Polri (Perkap 7/2022) bahwa Polisi wajib menjalankan tugas, wewenang dan tanggungjawab secara profesional, proporsional, dan prosedural. 

    Serta, Pasal 7 huruf a Perkap 7/2022 juga menyatakan, Polisi wajib menghormati harkat dan martabat manusia berdasarkan prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia.

    “Polisi tidak boleh melakukan perbuatan-perbuatan intimidasi kepada siapapun untuk mengejar pengakuan,” ucapnya.

    Boris menyebut hal ini jelas diatur dalam Perkap Pasal 10 ayat 2 huruf e Perkap No. 7/2022.

    “Intinya menyatakan polisi dilarang melakukan pemeriksaan terhadap seseorang dengan cara memaksa, intimidasi dan atau kekerasan untuk mendapatkan pengakuan,” paparnya.

    Lebih lanjut, Boris mengatakan, dalam Pasal 13 ayat 1 huruf a Perkap 8 tahun 2009 tentang Implementasi HAM, polisi dilarang melakukan intimidasi, ancaman, siksaan fisik, psikis ataupun seksual untuk mendapatkan informasi, keterangan atau pengakuan.

    “Bila perbuatan oknum polisi sebagaimana diberitakan ini benar adanya. Maka ini jelas sangat merugikan dan mencoreng nama baik Polri. Hemat saya, Polri harus segera memproses oknum yang bersangkutan dan diberikan sanksi,” paparnya.

    Menurutnya, polri juga secara institusi harus meminta maaf kepada korban salah tangkap tersebut untuk memulihkan nama baik korban. 

    “Bila perlu, Polri harus mengambil langkah-langkah pemulihan lainnya baik dari pemulihan traumanya ataupun ganti kerugian secara materi kepada korban,” ujar Founder Dalimunthe & Tampubolon Lawyers (DNT Lawyers) itu. (*)

    Sebagian yang ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Kasus Polisi Salah Tangkap Pencari Bekicot, Polres Grobogan Minta Maaf!

    (Tribunnews.com/ Siti N/ Seno Tri Sulistiyono) (Kompas.com/ Puthut Dwi Putranto Nugroho) (TribunBanyumas.com)

  • Tukang Bakso di Tasikmalaya Ditusuk Dua Pelaku Berkendara Motor
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        9 Maret 2025

    Tukang Bakso di Tasikmalaya Ditusuk Dua Pelaku Berkendara Motor Bandung 9 Maret 2025

    Tukang Bakso di Tasikmalaya Ditusuk Dua Pelaku Berkendara Motor
    Tim Redaksi
    TASIKMALAYA, KOMPAS.com
    – Rendi (26), salah seorang pedagang bakso malam asal Cikalong, Kabupaten
    Tasikmalaya
    , ditusuk oleh dua pria yang mengendarai motor di Jalan Sewaka, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Sabtu (8/3/2025) tengah malam.
    Korban mengalami luka sobek di perut dan dibawa ke RSUD Soekardjo Tasikmalaya untuk mendapatkan perawatan seusai ditolong masyarakat.
    Kejadian ini meresahkan warga dan menjadi teror ketakutan masyarakat saat keluar malam di jalanan Tasikmalaya karena rawan kriminalitas saat
    bulan puasa
    .
    Sampai saat ini, kedua pelaku masih bebas seusai melarikan diri dan sedang dikejar petugas kepolisian.
    “Saudara saya sedang berjalan dengan roda dagangannya di pinggir Jalan Sewaka dua jalur. Memang jalan sedang sepi dan tiba-tiba ada dua pria mendekatinya dari belakang pakai motor kemudian turun. Langsung, memaksa meminta uang,” jelas Dede, saudaranya Rendi di rumah sakit, Minggu (9/3/2025).
    Saat mencoba melawan dan mempertahankan hasil jualannya, korban ditusuk dengan pisau sampai tersungkur.
    Kemudian, para pelaku membawa kabur uang hasil jualannya sambil melarikan diri menggunakan motornya.
    “Setelah menusuk, mereka langsung bawa uang dan kabur. Katanya sih sampai Rp 3 juta uangnya dibawa kabur,” kata dia.
    Selama ini, korban kesehariannya berdagang bakso keliling pada malam hari saat bulan Ramadhan.
    Biasanya, kalau bukan bulan puasa, sering berjualan sejak siang sampai sore atau malam, tetapi tak begitu larut.
    “Iya, karena memang ini bulan puasa, jadi jualannya sampai tengah malam, kadang mau sahur baru pulang ke rumah,” ucap dia.
    Kejadian ini dibenarkan oleh Kepala Polsek Mangkubumi, Tasikmalaya, Iptu Jajat Jatnika, bahwa seorang pedagang menjadi korban penusukan dua pria berkendara motor di Jalan Sewaka, Kota Tasikmalaya malam tadi.
    Kasus ini pun sedang ditangani petugas Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota untuk mengejar para pelaku.
    “Iya, kasusnya saat ini sedang diselidiki oleh penyidik Polres Tasikmalaya Kota. Korban sudah dirawat dan kondisinya mulai membaik,” kata dia.
    Kerawanan di jalanan Kota Tasikmalaya saat malam hari seakan menjadi momok menakutkan bagi masyarakat selama ini.
    Apalagi, memasuki bulan puasa, aksi kejahatan jalanan selalu meningkat, terutama menjelang Lebaran.
    “Biasa, maling, begal, dan geng motor di jalanan selalu meningkat menjelang Lebaran. Iya, kita sebagai masyarakat waspada saja saat melintas di jalanan malam hari,” kata Umar Khadafi (58), salah seorang tokoh masyarakat, di dekat lokasi kejadian Jalan Sewaka, Kota Tasikmalaya.
    Apalagi, selama ini jalanan di dekat rumah tinggalnya kalau malam hari sepi dan sering dipakai jalur melintas kawanan geng motor.
    Masyarakat selama ini hanya bisa waspada dan melakukan kegiatan bersama untuk mengusir pelaku kriminalitas, terutama kawanan geng motor dan pelaku kejahatan lainnya supaya tidak masuk ke lingkungan.
    “Iya, kalau tidak aman begini ya bagaimana lagi. Masyarakat pasti bertindak kalau lingkungan tidak aman dan diganggu orang jahat,” ungkap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pensiunan BUMN Kaget Ponselnya Hilang saat Beli Sandal, Maling Beraksi Cuma Hitungan Detik

    Pensiunan BUMN Kaget Ponselnya Hilang saat Beli Sandal, Maling Beraksi Cuma Hitungan Detik

    TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Nasib apes dialami seorang pensiunan BUMN.

    Berniat untuk beli sandal, pria paruh baya itu malah kaget mendapati ponselnya sudah raib.

    Berdasarkan pemantauan CCTV milik toko, diketahui ada maling yang melakukan aksi pencurian.

    CCTV milik sebuah toko di Jalan Sidingkap, Kelurahan Kemayoran, Kota Bangkalan itu menangkap momen aksi seorang pria melakukan pencurian sebuah handphone (HP) pada Kamis (6/3/2025) siang. 

    Dalam rekaman CCTV berdurasi 21 detik, aksi pencurian terjadi pada pukul 11.13 WIB.     

    Tidak hanya mereka waktu kejadian pencurian, rekaman CCTV juga menayangkan wajah pelaku.

    Bahkan tergambar jelas nomor polisi sepeda motor Honda Beat yang ditumpangi pria tersebut.

    Saat beraksi, pelaku mengenakan jaket berwarna merah dipadu dengan sarung warna hijau kombinasi cokelat.

    Pelaku tidak sampai turun dari motornya, melainkan cukup menjulurkan tangan kirinya untuk meraih HP yang tertinggal di kolong sepeda motor.

    Korban atas aksi pencurian itu adalah Zabir, pria paruh baya pensiunan salah satu BUMN.

    Ia memilih bergegas melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Bangkalan setelah melihat tayangan CCTV toko.  

    “Saat itu mau beli sandal, kebetulan HP tertinggal di kolong motor, kejadiannya sangat singkat,” ungkap Zabir yang merupakan warga Kota Bangkalan saat ditemui usai membuat laporan di SPKT Polres Bangkalan.  

    Meski telah membuat laporan polisi, Zabir masih berharap agar pria yang terekam CCTV bersedia mengembalikan HP miliknya.

    Menurutnya, nilai kerugian materi atas kehilangan HP itu tidak seberapa dibandingkan dengan nilai kegunaan atau manfaat dari barang miliknya itu.  

    “Saat kejadian ada seorang pembeli melihatnya mengambil, saya cek di CCTV. Saya ingin segera ditangani karena saya butuh HP itu, mohon kepada yang mengambil untuk dikembalikan ke saya, nilainya tidak seberapa. Cuma saya perlu data-data di HP itu,” pungkas Zabir sambil berlalu meninggalkan sejumlah awak jurnalis.

    Sementara itu, aksi maling lainnya juga pernah terjadi di Surabaya, Jawa Timur.

    Sepak terjang dua maling kambuhan (residivis) spesialis sepeda pancal (roadbike) senilai belasan juta rupiah berhasil ditumpas oleh Anggota Unit Reskrim Polsek Wonocolo Polrestabes Surabaya. 

    Kedua tersangka merupakan warna Wonocolo, Surabaya, berinisial MIA dan BTT. Mereka bukan penjahat ‘kemarin sore’ atau amatiran. 

    Tercatat, keduanya, sudah pernah dipenjara tiga kali atas kasus yang sama. 

    Kapolsek Wonocolo Polrestabes Surabaya Kompol Haryoko Widhi mengatakan, keduanya mencuri sepeda angin jenis balap (roadbike) senilai Rp19 juta di sebuah teras rumah kawasan Jalan Jemursari Gang I, Wonocolo, Surabaya. 

    Pada Senin (2/9/2024) malam, mereka beraksi dengan cara berkeliling mengendarai motor sarapan aksi di kawasan permukiman tersebut. 

    Nah, sebelum itu, ternyata keduanya baru saja berpesta minuman keras di emperan teras Gedung Jatim Expo, Jalan Frontage A Yani, Surabaya, sejak sore hari. 

    Lantaran teras rumah dalam keadaan sepi, dan pagar pembatas area halaman juga tak terkunci sehingga memudahkan si eksekutor Tersangka BTT mencuri sepeda tersebut. 

    “Mencuri sepeda roadbike harganya sekitar Rp19 juta. Mereka residivis kasus yang sama. Objeknya sepeda angin. Mereka spesialis sepeda angin sepeda Roadbike (RB),” katanya, saat di Mapolsek Wonocolo, pada Sabtu (8/3/2025). 

    Lalu, Kanit Reskrim Polsek Wonocolo Polrestabes Surabaya AKP Kusminto mengatakan, para tersangka menyimpan sepeda angin tersebut di salah satu rumah mereka. 

    Lalu, memfoto sepeda angin hasil curian itu menggunakan ponsel dan mengunggahnya melalui fitur penjualan barang (marketplace) yang tersedia pada aplikasi medsos Facebook (FB) milik pribadi mereka. 

    Ternyata, ungkap Kusmianto, keduanya memasang tarif harga sekitar lima juta rupiah sepeda angin yang sejatinya memiliki harga pasaran sekitar belasan juta rupiah. 

    Setelah beberapa hari diunggah, para tersangka memperoleh pembeli yang meminta proses transaksi secara cash on delivery (COD) di Kabupaten Menganti. 

    “Modusnya, mereka keliling, tapi didahului pesta miras di Jatim Expo. Lalu masuk ke rumah yang sepi terasnya. 1 naik motor, dan 1 eksekutor. Mereka spesialis pencuri sepeda angin sepeda balap merek tertentu,” ujar Kusmianto. 

    Sementara itu, Tersangka MIA mengaku sudah pernah dipenjara beberapa kali. “Iya pak saya tertangkap tiga kali,” ujarnya. 

    Lalu, Tersangka BTT mengaku mengetahui harga prestisius dari sepeda angin yang dicurinya karena memiliki hobi bersepeda. 

    “Saya tahu harga mahal sepeda itu, karena hobi sepeda pak,” ujarnya saat diinterogasi Kompol Haryoko Widhi. 

    Kemudian, sepeda angin hasil curian tersebut, dijual melalui layanan marketplace pada FB. Proses penjualan terhadap pembeli di Kabupaten Menganti dilakukan secara cash on delivery (COD). 

    “Enggak mau motor pak, karena gampang sepeda. Saya jual ke Menganti. Saya jual di medsos FB lalu janjian,” katanya. 

    Nah, uang hasil penjualan sepeda angin curian itu dibagi berdua untuk dipakai berfoya-foya, pesta miras, berkunjung ke tempat hiburan malam, dan bermain judi online. 

    “Sepeda dijual Rp5 juta, buat minum-minum, pesta, iya (LC), kadang slot,” pungkasnya.

  • Kena Musibah 1 Dekade Lalu, Kabar 7 Keluarga Korban Kecelakaan Dul Kini Beda, Anak Maia: Tetap Jaga

    Kena Musibah 1 Dekade Lalu, Kabar 7 Keluarga Korban Kecelakaan Dul Kini Beda, Anak Maia: Tetap Jaga

    TRIBUNJATIM.COM – Ingatkah anda dengan kejadian kecelakaan yang menimpa anak Maia Estianty dan Ahmad Dhani?

    Kecelakaan itu dialami oleh Dul Jaelani.

    Musisi Dul Jaelani pernah mengalami musibah kecelakaan yang menewaskan tujuh orang.

    Nah, ternyata keluarga Ahmad Dhani dan Maia Estianty masih menjalin komunikasi dengan para keluarga korban sampai kini.

    Diketahui, kecelakaan yang terjadi di ruas Tol Jagorawi KM 8 itu menewaskan tujuh orang.

    Bagi Dul Jaelani, peristiwa ini menjadi pengalaman yang membekas dalam hidupnya.

    “Alhamdulillah, saya masih berhubungan dengan mereka. Saya tetap menjaga komunikasi,” ujar Dul saat ditemui di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

    Tak hanya itu, Dul bersama kedua orangtuanya, Ahmad Dhani dan Maia Estianty, masih menanggung kehidupan anak-anak korban yang kehilangan orangtua akibat kecelakaan tersebut.

    Meski peristiwa itu terjadi lebih dari satu dekade lalu, Dul tetap merasa bertanggung jawab dan menjadikan pengalaman tersebut sebagai pelajaran hidup yang berharga.

    “Kejadian itu menjadi pengingat bagi saya agar lebih semangat menjalani hidup dan tidak menyia-nyiakan waktu,” ungkapnya.

    Selain itu, Dul menekankan pentingnya bersyukur atas segala hal yang dimiliki. 

    Menurutnya, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sudah diberikan kehidupan yang baik, tetapi sering merasa kurang.

    “Kadang kita hidup sudah cukup, tapi tetap merasa ada yang kurang. Sebenarnya, kita hanya perlu lebih banyak bersyukur,” pungkasnya.

    Dul Jaelani cerita soal titik terendah dalam hidupnya.

    Heboh Dul Jaelani ngaku ingin jadi wakil bupati. Ini jawaban Maia Estianty. (Instagram Maia Estianty)

    Meski usianya terbilang masih muda, Dul pernah ada di titik terendah yang membuatnya tak bisa melakukan apa-apa.

    Masalah yang dialaminya itu tak hanya menyerang pikiran, namun juga sampai ke fisiknya.

    Dul bercerita bahwa ia sempat tidak bisa berdiri di momen terendahnya itu.

    Sayangnya, putra bungsu Maia Estianty dan Ahmad Dhani itu tak mau blak-blakan soal momen terendahnya dalam hidup.

    “Aku nggak bisa nyebutin kapan (titik terendah dalam hidup), tapi aku pernah nggak bisa jalan,” ucap Dul Jaelani di kawasan TB Simatupang Jakarta Selatan belum lama ini.

    “Itu pasti kena fisik sama psikis ya, tapi itu bagian dari hidup,” ujarnya.

    Maia Estianty dan Dul Jaelani akhirnya tahu siapa maling di rumahnya (YouTube/Trans TV Official, Maia Al El Dul TV)

    Menurutnya, apapun yang terjadi harus tetap dihadapi dan jangan menjadikan diri sendiri lemah untuk merasakan sakit.

    “That’s life gitu, kita harus jadi kuat, jangan cengeng,” kata Dul.

    Kini Dul sudah memiliki cara sendiri untuk mengekspresikan kesedihan dan rasa sakitnya, sehingga ia bisa melalui hal-hal buruk dengan sebaik mungkin

    “Aku punya medium untuk mengekspresikan,” ungkap Dul.

    Kisah cinta Dul dan Tissa Biani juga mencuri perhatian.

    Anak Maia dan Ahmad Dhani itu sudah bertahun-tahun jalin hubungan dengan sang aktris.

    Beri restu, Maia Estianty ucap punya syarat khusus jika Dul Jaelani mau nikahi Tissa Biani, melangkahi Al dan El. (KOLASE via KOMPAS.com – Instagram)

    Belakangan kabar mengenai Tissa Biani dan Dul Jaelani yang serius ke jenjang pernikahan menjadi sorotan.

    Terlebih-lebih keduanya sudah mendapat restu dari orang tua Dul, Maia Estianty dan Ahmad Dhani.

    Namun, sebelum menikah, sang artis cantik memberi peringatan kepada kekasihnya.

    Dia tak ingin Dul poligami kelak jika sudah menjadi suaminya.

    Dia bahkan tak segan mengguat cerai anak bungsu Maia dan Ahmad Dhani ini.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Tissa Biani tegas bakal mundur dari Dul Jaelani jika mempunyai niat untuk poligami.

    Bahkan Tissa Biani tak akan segan menggugat cerai Dul Jaelani bila setelah menikah nanti menghendaki poligami.

    Pembahasan soal poligami antara Tissa Biani dan Dul Jaelani itu saat keduanya hadir dalam acara talkshow.

    Dul Jaelani, anak musisi Ahmad Dhani sempat panik saat ditanya kekasihnya, Tissa Biani soal poligami.

    Momen Dul Jaelani panik terekam saat bersama Tissa Biani jadi bintang tamu talkshow For Your Pagi.

    Dalam acara itu, Dul diminta membacakan pertanyaan dari kru untuk Tissa Biani. Rupanya salah satunya adalah tentang poligami.

    “Jika suatu saat kita sudah menikah dan aku bilang aku mau poligami, maka kamu akan?” ucap Dul saat membacakan pertanyaan, dikutip dari akun TikTok @foryourpagit7 pada Sabtu (17/8/2024).

    Tissa Biani awalnya tersenyum. Namun, kemudian ucapannya membuat kekasihnya, Dul Jaelani panik.

    “Aku akan balikin pertanyaannya, ‘Kamu mau beneran emang?’” sahut Tissa Biani secara spontan.

    “Hah? Loh, enggak. Kan aku nanya ke kamu,” sahut Dul Jaelani agak panik.

    “Aku akan membalikan. Memang kamu beneran dari hati mau poligami?” ujar pemain film Agak Laen itu.

    Dul lantas mengaku tidak berencana untuk memadu Tissa Biani.

    “Enggak, enggak. Tapi kamu bakal gimana?” ujar Dul Jaelani.

    Tissa pun kemudian menegaskan bahwa ia akan memilih berpisah bila anak bungsu Maia Estianty ini menduakannya.

    “Ya, kalau misalnya mau poligami mah terserah. Tapi aku mundur. Mundur dari dirimu. Aku tidak mau bersamamu lagi. Iya (gugat cerai),” ucap Tissa Biani serius.

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Detik-Detik Rekaman CCTV Maling Gondol Kotak Amal di Mushola Pesu Magetan

    Detik-Detik Rekaman CCTV Maling Gondol Kotak Amal di Mushola Pesu Magetan

    Magetan (beritajatim.com) – Aksi pencurian kotak amal terjadi di Mushola Nurul Huda, yang terletak di kawasan Kantor Desa Pesu, Kecamatan Maospati, Magetan, pada Sabtu (8/3/2025) dini hari.

    Kejadian ini terekam kamera CCTV yang terpasang di Balai Desa Pesu, memperlihatkan seorang pria menggotong kotak amal keluar mushola sebelum menutup pintunya kembali.

    Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh warga saat hendak menunaikan Sholat Subuh. Mereka mendapati kotak amal yang biasanya berada di ruang sholat jamaah pria sudah raib.

    Setelah melapor kepada perangkat desa dan memeriksa rekaman CCTV, dipastikan bahwa kotak amal tersebut telah dicuri. Pagi harinya, warga menemukan kotak amal dalam kondisi rusak di pinggir lapangan desa, sekitar 100 meter dari mushola. Uang yang tersisa di dalamnya hanya Rp1.200.

    Pelaku diduga keluar masuk dari ruang jemaah wanita. Pintu mushola tersebut tidak pernah dikunci lantaran digunakan untuk ibadah sewaktu-waktu oleh jamaah. Namun, hal ini justru dimanfaatkan pelaku untuk mencuri kotak amal mushola tersebut.

    “Pelaku membawa kotak amal dari dalam mushola keluar pagar. Perawakannya kira-kira 165 cm, badannya tegap. Kami tahu saat pagi hari saat mau Sholat Subuh. Ya kira-kira isi kotaknya Rp500.000 karena setelah selametan megengan itu banyak yang memasukkan uang ke kotak amal,” ujar Sholeh Ansori, Pengurus Mushola Nurul Huda.

    Sholeh juga menegaskan bahwa ini adalah pertama kalinya pencurian terjadi di Mushola Nurul Huda. Ia menduga pelaku bukan warga Desa Pesu. “Kalau dilihat dari CCTV kayaknya bukan warga sini,” katanya.

    Sementara itu, Kasi Pembangunan Desa Pesu, Budi Utomo, menjelaskan bahwa pihaknya langsung mengecek rekaman CCTV setelah mendapat laporan warga. “Kami juga memastikan bahwa inventaris kantor tidak hilang. Ternyata yang hilang memang kotak amal itu saja. Saat ini sudah kami laporkan ke Polsek Maospati,” katanya.

    Pihak kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap identitas dan keberadaan pelaku pencurian ini. Warga diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan kejadian mencurigakan demi mencegah kejadian serupa di kemudian hari. [fiq/ian]

  • 5
                    
                        Aksi Gagal Maling Ban Serep di Tol Tangerang: Pelaku Kabur, Mobil Dihancurkan Sopir Truk 
                        Megapolitan

    5 Aksi Gagal Maling Ban Serep di Tol Tangerang: Pelaku Kabur, Mobil Dihancurkan Sopir Truk Megapolitan

    Aksi Gagal Maling Ban Serep di Tol Tangerang: Pelaku Kabur, Mobil Dihancurkan Sopir Truk
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Sejumlah sopir truk kompak merusak mobil yang digunakan komplotan
    pencuri ban serep
    di Jalan Tol Tangerang-Merak KM 36, Banten, pada Kamis (6/3/2025).
    Aksi perusakan itu terjadi setelah para pelaku tepergok hendak mencuri ban sebuah truk di bahu jalan tol.
    Para pelaku yang panik langsung melarikan diri dan meninggalkan mobil Avanza hitam berpelat nomor B-2735-PFS beserta barang curian mereka.
    Polisi kini tengah menyelidiki kasus ini dan mengamankan barang bukti berupa ban truk yang diduga hasil kejahatan.
    Kepala Induk Patroli Jalan Raya (PJR) Serang Korlantas Polri, Kompol Deny Yuda, mengatakan, aksi pencurian ini gagal karena para pelaku tepergok oleh sopir truk yang menjadi korban.
    Sadar aksinya ketahuan, pelaku langsung melarikan diri meninggalkan mobil beserta barang curian di lokasi.
    “Dari keterangan saksi bahwa pelaku langsung melarikan meninggalkan mobil,” ujar Deny saat dikonfirmasi, Jumat (7/3/2025).
    Mobil yang ditinggalkan itu kemudian menjadi sasaran amukan para sopir truk yang berada di lokasi.
    Dengan menggunakan tongkat besi, mereka merusak berbagai bagian kendaraan, mulai dari kaca hingga body mobil.
    Sementara, saat pintu bagasi mobil dibuka, terlihat satu ban besar yang biasa digunakan untuk truk, diduga hasil curian. 
    Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat mobil yang dihancurkan para sopir tersebut mengalami kerusakan parah.
    “Kejadian di KM 36 arah Merak. Diduga mobil pelaku curi ban, sopir-sopir yang saat itu berada di lokasi berusaha menolong sopir yang diduga korban curi ban serepnya,” ujar Deny Yuda saat dikonfirmasi, Jumat (7/3/2025).
    Akibat perusakan tersebut, mobil yang digunakan pelaku harus diderek dan diamankan ke Induk PJT Ciujung untuk penyelidikan lebih lanjut.
    Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Arief, membenarkan kejadian tersebut. Arief memastikan pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap pelaku.
    Selain itu, barang bukti berupa ban yang diduga hasil kejahatan sudah diamankan.
    Polisi mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan ban di sekitar lokasi kejadian segera melapor ke Polresta Tangerang.
    “Sementara masih proses pelaporan oleh korban, nanti bisa di-cross check ke Reskrim Polsek Cikupa, Tigaraksa untuk kejelasannya,” ucap Deny.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2 Warga Purworejo Banyuwangi Kepergok Jarah Toko

    2 Warga Purworejo Banyuwangi Kepergok Jarah Toko

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Dua pria di Banyuwangi nekat melakukan aksi pencurian dengan pemberatan di sebuah toko. Kedua pelaku yang ditangkap tersebut berinisial TT (36) dan H (35), kini harus berurusan dengan pihak berwajib.

    Diketahui, mereka melancarkan aksinya di sebuah toko yang berada di Dusun Gumukrejo, Desa Purwoharjo, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, pada Kamis (6/3/2025) dini hari Pukul 00.00 WIB.

    “Para pelaku terlibat pencurian dengan pemberatan di sebuah toko masuk wilayah operasi Polsek Purwoharjo ” kata Kapolsek Purwoharjo, AKP Heru Slamet Harianto, Jumat (7/3/2025).

    AKP Heru menceritakan, kedua pelaku telah membagi peran masing-masing untuk melakukan pencurian. Dimana, pelaku berinisial TT asal Purwoharjo memiliki tugas untuk melihat situasi dengan tetap berada di kendaraan Honda Spm PCX warna putih.

    Tersangka maling toko, diamankan petugas di Polsek Purwoharjo.

    Sedangkan H yang juga asli Purwoharjo, kebagian melaksanakan tugas pencurian. Dengan menggunakan satu besi panjang, H masuk toko dengan melakukan pengrusakan pada gembok pagar. Setelah terbuka, pelaku masuk dan berhasil mengambil uang tunai sebesar Rp.99.500.

    “H juga mengambil sebuah karung putih di dalam toko tersebut untuk mengantongi barang-barang yang dicurinya,” terang AKP Heru.

    Aksi pencurian diketahui oleh S (60), ayah pemilik toko asal Bangorejo. Setelah kepergok, pelaku TT yang bertugas mengawasi kondisi dan masih berada di kendaraan langsung tancap gas untuk kabur meninggalkan H.

    Pelaku berinisial H pun juga mencoba untuk melarikan diri namun berhasil tertangkap oleh warga yang kemudian diserahkan kepada Polsek Purwoharjo.

    Saat ini, kedua pelaku memakai baju oren di Polsek Purwoharjo guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

    “Tak lama kami juga berhasil mengamankan rekan pelaku (TT). Dan Korban JS melaporkan kejadian itu,” pungkas AKP Heru. [alr/but]

     

  • Aksi Pria Curi Kotak Amal di Masjid Gresik Dipergoki Warga, Ending Nyaris Babak Belur Dimassa

    Aksi Pria Curi Kotak Amal di Masjid Gresik Dipergoki Warga, Ending Nyaris Babak Belur Dimassa

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

    TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Seorang pria nekat mencuri kotak amal di dalam masjid yang berada di Desa Gempolkurung, Kecamatan Menganti, Gresik.

    Aksi tersebut berhasil dipergoki warga, pelaku pun diamankan warga.

    Aksi maling tersebut terekam kamera CCTV dengan durasi 1 menit 22 detik.

    Seorang laki-laki itu masuk masjid, dan memindahkan kotak amal. Setelah dipindah ke lokasi yang tidak terekam camera CCTV, maling keluar.

    Warga yang mengetahui ada orang yang mencurigakan, langsung bertanya kepada maling tersebut. Gelagatnya kian mencurigakan, maling tersebut berjalan cepat, Warga pun langsung meneriaki maling.

    Hingga akhirnya warga mengamankan terduga pelaku pencurian kotak amal tersebut.

    Dalam video tersebut, maling beraksi sekitar pukul 14.00 WIB, Kamis (6/3/2025).

    Selanjutnya, maling yang berhasil diamankan nyaris dimassa warga.

    Berdasarkan video amatir, warga yang emosi membawa kayu, hendak dipukulkan ke kepala pelaku pencurian kotak amal tersebut. Pelakunya mengenakan celana pendek, kaos dan membawa tas selempang.

    Warga yang berkepala dingin langsung menyerahkan maling kotak amal ke Polsek Menganti.

    Kapolsek Menganti AKP Moch Dawud membenarkan kejadian tersebut. Pelaku melakukan aksinya sendirian.

    “Benar, tadi sore ada maling mencuri kotak amal masjid, saat ini masih dalam penyelidikan,” ujar Dawud.

    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Menganti, Ipda Kukuh Prasetyo menambahkan, maling sudah diamankan di Mapolsek Menganti. Saat ini tengah menjalani pemeriksaan.

    “Saat ini masih dilakukan tindak lanjut penyelidikan. Sementara ini, uang hasil dicuri di kotak amal sebesar Rp 300 ribu,” tambahnya.

  • Hendak Beli Sandal, HP Samsung S24 Ultra Digondol Maling

    Hendak Beli Sandal, HP Samsung S24 Ultra Digondol Maling

    Bangkalan (beritajatim.com) – Aksi pencurian dilakukan oleh seorang pria di sebuah toko sendal yang berada di Jalan Raya Kemayoran, Kabupaten Bangkalan.

    Tak tanggung-tanggung, ponsel yang dicuri yakni Samsung S24 Ultra senilai belasan juta.

    Korban yakni Sabir langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolres Bangkalan. Ia mengaku, kejadian berlangsung saat dirinya hendak membeli sandal di toko tersebut.

    “Saya beli sandal itu naik motor. Hp saya taruh di jok depan motor. Setibanya di toko itu saya lupa bawa hp,” kata korban, Kamis (6/3/2025).

    Ia mengatakan, selang beberapa saat kemudian ia teringat hpnya tertinggal dan hendak mengambil di kantong motornya. Namun, saat mengambil, ponselnya sudah raib tidak ada di tempat semula.

    “Pegawai toko sempat lihat ada orang mendekati motor saya, diduga orang itu yang ambil,” ungkapnya.

    Ia lalu mengecek cctv toko tersebut, alhasil pelaku menggunakan motor matik berwarna putih dengan plat nomor L 3832 ID. Pelaku menggunakan jaket merah dan sarung berwarna kuning bercorak hijau.

    “Kami bawa rekaman cctv itu ke polisi untuk bukti adanya aksi pencurian btersebut,” tandasnya.[sar/ted]

  • Pelaku Pencuri Kotak Amal Masjid di Gresik Nyaris Dimassa Warga

    Pelaku Pencuri Kotak Amal Masjid di Gresik Nyaris Dimassa Warga

    Gresik (beritajatim.com)- Pelaku pencuri kotak amal masjid nyaris dimassa warga. Kejadian itu berlangsung di Desa Gempol Kurung, Kecamatan Menganti, Gresik.

    Beruntung emosi warga yang sudah geram berhasil diredam. Kasus ini sudah ditangani Polsek Menganti.

    Sebelum diamankan, aksi pelaku terekam kamera CCTV berdurasi 1 menit 22 detik. Pelaku yang mengenakan kaos hitam celana pendek warna merah mengambil kotak amal.

    Usai menjalankan aksi, pelaku keluar dari pintu masjid. Warga yang mengetahui ada orang yang mencurigakan langsung menanyakan alasan keluar masjid seorang diri.

    Merasa sudah kepergok, pelaku yang juga mengenakan anting di sebelah kiri malah berjalan cepat. Warga pun berteriak ada maling. Spontan tanpa dikomando mengejar pelaku.

    Setelah tertangkap, pelaku diamankan. Warga yang sudah nyaris memukul beramai-ramai tapi bisa dicegah. Selanjutnya, warga menyerahkan pelaku ke polisi.

    Kapolsek Menganti AKP M.Dawud membenarkan kejadian tersebut. Pelaku seorang diri menjalankan aksinya saat mencuri kotak amal.

    “Sudah kami amankan, termasuk kotak amal yang dicuri. Pelaku masih menjalani pemeriksaan motifnya melakukan pencurian,” ujarnya, Kamis (6/3/2025).

    Setelah menjalani pemeriksaan lanjut dia, pelaku dijebloskan ke penjara. Barang bukti kotak amal sudah diamankan termasuk uang Rp 300 ribu.

    “Dihadapan penyidik pelaku mengaku seorang diri, dan kasus masih kami kembangkan lagi,” pungkas Dawud. (dny/ted)