Kasus: Maling

  • Maling Gercep Curi Lambang Mobil Xiaomi yang Ada Emasnya

    Maling Gercep Curi Lambang Mobil Xiaomi yang Ada Emasnya

    Jakarta

    Kasus pencurian pertama logo Xiaomi SU7 Ultra terjadi di China. Usut punya usut, lambang Xiaomi yang terpasang di kap depan itu mengandung emas.

    CEO Xiaomi Lei Jun telah menyiapkan hal yang istimewa untuk kelompok pertama pemilik Xiaomi SU7 Ultra, yakni sebuah lencana mobil edisi khusus dengan emas 24 karat di atasnya.

    Ketika diumumkan, hal ini dengan cepat menimbulkan kekhawatiran tentang logo yang dicuri, lalu dijual untuk mendapat uang tunai.

    “Emas pada lambang hanyalah lapisan tipis. Semua orang, tolong jangan mendapatkan ide tentang mencurinya, tidak ada gunanya melanggar hukum atas jumlah emas sebanyak itu,” kata Lei Jun dikutip dari Carnewschina, Kamis (13/3/2025).

    Sayangnya imbauan tersebut tidak dihiraukan, baru-baru ini satu unit Xiaomi SU7 Ultra terpantau di jalan dengan lencana yang hilang.

    Insiden ini membuat pemilik mobil frustrasi dan menimbulkan kekhawatiran di antara pemilik mobil lainnya tentang keamanan lencana Xiaomi SU7 Ultra.

    Logo Xiaomi SU7 Foto: Weibo

    Carnewschina melaporkan ada seseorang yang penasaran dengan lencana emas 24 karat itu. Lalu dia membawa lencana itu ke toko emas dan melelehkannya. Dia mengatakan lencana itu memiliki 0,3 gram emas di dalamnya, setara dengan harga 29,22 USD atau sekitar Rp 479 ribuan.

    Salah satu platform online perdagangan barang bekas terbesar di Tiongkok, juga menampilkan lencana berlapis emas 24k Xiaomi SU7 Ultra, dan harganya 200 USD, jelas jumlahnya jauh lebih banyak daripada jumlah harga emas yang dilelehkan.

    Xiaomi SU7 Ultra ditenagai oleh baterai ternary Li-ion 93,7 kWh. Sekali cas sampai penuh, mobil ini bisa menjangkau jarak hingga 630 kilometer (CLTC).

    Baterai ini mendukung pengisian daya cepat 5,2 C dan dapat diisi daya dari 10 persen hingga 80 persen dalam waktu 11 menit. Baterainya mendukung daya pelepasan puncak sebesar 1.330 kW.

    Xiaomi juga akan menawarkan Nürburgring Limited Edition dengan dua tempat duduk yang lebih tangguh untuk SU7 Ultra.

    Xiaomi SU7 Ultra dijual dengan harga mulai dari 529.900 yuan. Kalau dirupiahkan harganya setara Rp 1,198 miliar.

    (riar/rgr)

  • Hajar Maling hingga Tewas, 4 Orang di Sumut Jadi Tersangka dan Terancam 7 Tahun Penjara – Halaman all

    Hajar Maling hingga Tewas, 4 Orang di Sumut Jadi Tersangka dan Terancam 7 Tahun Penjara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polsek Medan Tembung, Kota Medan, Sumatera Utara menangkap empat orang pria karena main hakim sendiri.

    Empat orang pria tersebut diduga memukuli maling hingga tewas dan jasad korban dibuang di semak-semak.

    Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto mengatakan, korban yang dianiaya adalah maling jemuran.

    “Sehingga benar sebelum pada hari yang sama telah ditemukan seseorang yang diduga mencuri jemuran yang tidak jauh dari lokasi,” kata AKBP Bayu Putro Wijayanto, dikutip dari Tribun-Medan.com.

    Empat orang yang pria yang kini jadi tersangka tersebut yakni Sudirman (32), Hasan Ashri (32), Muhammad Ridho (24), Rahmat Dermawan (31).

    Sejumlah barang bukti seperti pakaian korban dan barang bukti hasil curian jemuran turut diamankan polisi.

    Atas tindakannya, keempat tersangka dikenakan pasal 170 ayat (1) ke 3e KHUPidana atau pasal 351 ayat (3) KHUPidana dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

    Sementara itu, salah satu tersangka, Sudirman menceritakan bahwa aksi main hakim sendiri tersebut terjadi pada Senin (10/3/2025) dini hari di di Jalan Mahoni, Desa Sampali, Kecamatan Percut Seituan.

    Ia mengatakan, pertama kali mengetahui adanya maling (korban) saat angsa miliknya berisik.

    “Angsa saya awalnya bising. Jadi saya dibangunin istri saya,” kata Sudirman.

    Saat ia terbangun dan melihat kondisi angsanya, ternyata jemurannya sudah tidak ada.

    Tak lama kemudian, saat keluar dari pintu depan,  ia melihat korban sedang memegang jemuran.

    “Jadi saya tendang terus saya piting. Maling! maling! Saya teriak terus minta tolong Amat (tersangka),”

    ”Saya gak sanggup karena dia (korban) berontak. Lalu datang Ridho (tersangka), digiringlah di masjid jemuran saya pikul dan bawa ke masjid juga,” lanjut sudirman, dikutip dari TribunMedan.com.

    Ia pun memanggil kepala lingkungan terkait aksi maling tersebut.

    “Jadi saya panggil juga kepling setelah itu Pak Eko,”

    “Begitu saya kembali, korban diikat di tiang listrik. Disiramlah dia (korban) pakai air biar mau mengaku orang mana,”

    “Kemudian kami pukul bersama warga setempat (massa). Diikat dan telah meninggal.” tutup sudirman.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Kronologi Maling Jemuran di Jalan Mahoni Dihajar Warga hingga Tewas, 4 Pelaku Ditangkap

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunMedan.com, Haikal Faried Hermawan)

  • Prabowo Subianto Berencana Bangun Penjara Khusus Koruptor di Pulau Terpencil

    Prabowo Subianto Berencana Bangun Penjara Khusus Koruptor di Pulau Terpencil

    “Nggak ada negara yang korupsi gila-gilaan bisa kaya, tidak ada. Korupsi menuju negara hancur,” tegasnya.

    Ia juga menyoroti bahwa akibat dari praktik korupsi, banyak tenaga pendidik dan tenaga kesehatan yang kesulitan dalam menjalankan tugasnya.

    “Saudara-saudara, koruptor-koruptor itulah yang buat guru-guru susah, dokter-dokter susah, perawat-perawat susah, petani susah. Karena itu, terima kasih dukungan Saudara-saudara,” ungkapnya.

    Menurut Prabowo, pendidikan yang berkualitas sangat bergantung pada pengelolaan keuangan negara yang bersih dan efisien.

    “Pendidikan kunci daripada semuanya, tapi untuk pendidikan yang bagus kita perlu apa? Uang. Mencapai pendidikan tinggi tidak dengan omon-omon, uang. Untuk itu, kita harus pintar mengelola uang, pintar, pandai, cerdas, andal, hemat,” tambahnya.

    Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa dirinya tidak akan mundur dalam menghadapi para koruptor. Ia siap mempertaruhkan nyawanya demi kepentingan bangsa dan rakyat.

    “Saya tidak akan mundur menghadapi koruptor. Mereka harusnya mengerti saya ini siap mati untuk bangsa dan rakyat ini,” tegasnya.

    Ia menambahkan bahwa dirinya tidak gentar menghadapi siapa pun, termasuk mafia yang memiliki kekuatan besar.

    “Saya tidak takut mafia mana pun, saya tidak takut. Apalagi ada Kapolri sama Panglima TNI, apalagi ada guru-guru yang akan membantu saya,” katanya.

    Prabowo pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam memberantas korupsi.

    “Kita bersama akan menghadapi maling-maling itu, dan kita akan mengusir mereka dari bumi Indonesia kalau perlu,” tandasnya.
    (Wahyuni/Fajar)

  • 6 Handphone Pekerja Konveksi di Pesanggrahan Digasak Maling, Polisi Ringkus Pelaku

    6 Handphone Pekerja Konveksi di Pesanggrahan Digasak Maling, Polisi Ringkus Pelaku

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN – Toko konveksi di Jalan Sabar 2, Pesanggrahan, Jakarta Selatan disatroni maling.

    Pelaku mencuri enam unit handphone (HP) milik para pekerja konveksi yang sedang tertidur pulas setelah makan sahur.

    Peristiwa pencurian ini terjadi pada Sabtu (8/3/2025) pagi sekitar pukul 06.00 WIB.

    Aksi pelaku terekam CCTV yang terpasang di salah satu sudut toko dan videonya viral di media sosial.

    Dalam rekaman CCTV, maling HP itu terlihat mengenakan jaket berwarna hitam, celana panjang abu-abu, dan topi.

    Pelaku lebih dulu mengamati situasi di dalam toko sebelum akhirnya mencuri HP para pekerja konveksi.

    Setelahnya, pelaku langsung keluar dari toko konveksi tersebut dan meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP).

    Lima hari setelah beraksi atau pada Kamis (13/3/2025), pelaku diringkus Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    “Penangkapan pelaku Ega Suherman alias Ega pada Kamis, 13 Maret 2025 sekira pukul 10.00 WIB,” kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Resa Marasabessy, Jumat (14/3/2025).

    Ressa menambahkan, pelaku ditangkap di wilayah Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kabar Baik! Polres Jakpus Buka Fasilitas Penitipan Kendaraan Saat Mudik

    Kabar Baik! Polres Jakpus Buka Fasilitas Penitipan Kendaraan Saat Mudik

    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang perayaan lebaran Idul Fitri, tidak sedikit masyarakat yang akan memutuskan untuk mudik ke kampung halaman dan meninggalkan perantauan sementara waktu.

    Namun sayangnya, hal ini bakal menjadi kekhawatiran tersendiri karena harus meninggalkan rumah dalam kondisi kosong hingga rawan kemalingan yang dapat menimbulkan kerugian besar, salah satunya adalah kendaraan.

    Menyikapi hal ini, dikabarkan bahwa pihak Polres Jakarta Pusat telah menghadirkan fasilitas penitipan kendaraan bagi masyarakat yang ingin berangkat mudik dengan lebih tenang.

    Dilansir dari laman Antara, masyarakat dapat menitipkan kendaraan di Mako Polres ataupun Polsek terdekat dengan tempat tinggal nantinya.

    Hal ini juga telah disampaikan oleh Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, Kapolres Metro Jakarta Pusat terkait program yang telah dihadirkan demi menciptakan rasa nyaman bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik.

    Terkait hal ini, Susatyo menerangkan bahwa pelayanan penitipan kendaraan ini sebenarnya sudah menjadi program tahunan bagi Polri.

    Akan tetapi, ada beberapa persyaratan yang juga harus dipenuhi oleh setiap masyarakat jika ingin melakukan penitipan kendaraan ini di Polres.

    Perlu untuk diketahui juga bahwa pelaksanaan penitipan kendaraan ini akan dimulai saat masa arus mudik, dengan ketentuan akan diumumkan dalam waktu dekat.

    Sehingga bagi masyarakat yang berminat, dapat melakukan update informasi setiap waktu agar tidak ketinggalan info penitipan kendaraan ini.

    Di sisi lain terkait mudik, Susatyo juga mengingatkan untuk masyarakat agar lebih teliti dan bijak sebelum meninggalkan rumah dalam waktu yang lama.

    Selain kemalingan, kejadian cukup sering terjadi saat rumah ditinggal mudik adalah kebakaran akibat listrik ataupun tabung gas yang dibiarkan begitu saja.

    “Kami mengimbau agar ketika nanti mudik cek semuanya, karena dikhawatirkan sering terjadi kebakaran, jadi kami juga titip pesan kepada masyarakat untuk waspada,” jelasnya.

    Ini tentunya menjadi salah satu hal yang tidak boleh disepelekan, selain mewaspadai masuknya maling ke rumah yang akhirnya menimbulkan berbagai macam kerugian.

    Kebakaran bisa saja disebabkan oleh berbagai hal, terutama arus listrik sehingga pastikan dengan baik sebelum meninggalkan rumah.

    Tidak hanya merugikan diri sendiri, tentunya kebakaran juga bisa menimbulkan bencana bagi orang sekitar apalagi jika terjadi saat musim panas.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 3 Mobil Pikap Milik Juragan Toko Bangunan di Surabaya Dicuri Komplotan Maling dalam Semalam

    3 Mobil Pikap Milik Juragan Toko Bangunan di Surabaya Dicuri Komplotan Maling dalam Semalam

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Cerita pilu juragan toko bahan bangunan di Jalan Pandegiling, Tegalsari, Surabaya, yang kehilangan tiga mobil pikap L300 dalam semalam, pada Jumat (7/3/2025) karena dicuri komplotan maling. 

    Tiga unit mobil yang hilang itu, diparkir di halaman utama teras depan toko bangunan milik Jimmi Sugiarto (39). 

    Masing-masing mobil pikap jenis L300 yang dicuri maling itu, bernopol L-8063-NB, L-8353-CO, dan L-9098-AL.

    Akibat aksi pencurian tersebut, Jimmi mengaku mengalami kerugian hingga kisaran hampir setengah miliar, meskipun dua mobil pikap diantaranya terbilang pabrikan lama. 

    Ceritanya, Jimmi Sugiarto baru menyadari toko bangunannya dibobol komplotan maling setelah mendapati kondisi pintu pagar besi lipat utama di depan dalam keadaan tidak terkunci. 

    Ia juga tidak menyetujui, di mana keberadaan gembok pagarnya itu, entah sengaja dibawa oleh para pelaku, atau barang kali sudah dibuang di selokan sekitar lokasi toko bangunannya. 

    Nah, saat dirinya membuka lebar-lebar pagar halaman tersebut, Jimmi baru menyadari bahwa tiga kendaraan operasional toko bangunan; L300 hilang. 

    Menyadari toko bangunannya disatroni maling, ia bergegas memeriksa file dokumen video dari empat titik kamera CCTV yang dipasang di bagian bangunan lantai dasar dan lantai dua. 

    Ternyata, kamera CCTV miliknya, merekam aktivitas tiga orang pria dewasa tak dikenal menyatroni toko bangunan dan mencuri tiga pikap, sekitar pukul 02.00 WIB. 

    Semula terpantau seorang pelaku pria berjaket dengan tudung penutup kepala, lalu memakai slayer penutup separuh wajahnya. 

    Sosok tersebut terpantau membobol pagar, setelah berhasil, kemudian menghubungi dua pelaku lainnya untuk mencuri tiga mobil pikap lainnya. 

    “Kondisi gembok hilang. Iya (diduga dibawa pelaku). Ciri-ciri pelaku orang dewasa. Cowok semua. Pakai kerudung dan tutup slayer,” ujarnya saat ditemui TribunJatim.com, pada Selasa (11/3/2025). 

    Menurut Jimmi, para pelaku merupakan spesialis. Mereka cuma membutuhkan waktu kurang dari 30 menit untuk membobol gembok pagar parkiran. Padahal kondisi ketiga mobil terkunci setir. 

    Apalagi, posisi ketiga mobil pikap yang diparkir dengan posisi moncong mobil menghadap langsung dengan pintu lipat toko bangunan. 

    Lalu di bagian sisi belakang ‘pantat’ mobil pikap yang berjejer itu, terdapat dua kendara bak terbuka roda tiga yang juga rodanya terkunci. 

    “Kondisi mobil saya dalam keadaan terkunci. Jadi sudah terkunci setir jejer 4. Belakang mobil ada tossa 3 unit dikunci setir juga. Jadi semua dibandrek bobol,” terangnya. 

    Akibat pencurian tersebut, ia mengaku mengalami kerugian hingga kisaran hampir setengah miliar. 

    Apalagi STNK dari ketiga mobil tersebut, sudah tersimpan dalam laci dasbor masing-masing mobil. 

    “Nilai kerugian sekitar Rp400-500 juta. Itu 2 mobil lama dan 1 mobil baru. Di dalam mobil ada STNK semua. Tapi belum terpasang GPS,” jelasnya. 

    Namun, ia sudah melaporkannya ke markas kepolisian setempat, dan berharap para pelaku dapat segera ditangkap. Terlebih, ketiga mobilnya dapat segera kembali lagi. 

    Mengenai dugaan keterlibatan pihak ‘orang dalam’ dari salah satu karyawannya. Jimmi enggan berspekulasi macam-macam, dan tetap memasrahkan proses penyelidikan kepada pihak kepolisian. 

    “Soal indikasi orang dalam, saya kurang tahu. Masih diselidiki. Sampai saat ini, belum ada informasi tambahan soal kemungkinan pelaku ketangkap,” katanya. 

    “Harapannya, semoga bisa ketemu lagi mobil kami. Mohon bantuannya pihak kepolisian. Dan pelaku bisa segera ditangkap,” pungkasnya. 

    Sementara itu, Kapolsek Tegalsari Polrestabes Surabaya Kompol Rizki Santoso mengatakan, pihak korban sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pihaknya.

    Dan kini proses penyelidikan masih terus dilakukan untuk memburu para pelaku termasuk mencari keberadaan ketiga mobil pikap tersebut. 

    “Masih penyelidikan,” ujar Rizki saat dihubungi awak media. 

  • Pengakuan Jambret 10 TKP yang Babak Belur Dihajar Warga Sukomanunggal Surabaya

    Pengakuan Jambret 10 TKP yang Babak Belur Dihajar Warga Sukomanunggal Surabaya

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Terungkap kronologi penjambret ‘benjut’ babak belur dihajar warga usai gagal menjambret tas pemotor yang hendak membeli makanan sahur di Jalan Raya Tanjungsari, Sukomanunggal, Surabaya, Kamis (6/3/2025) dini hari. 

    Informasinya, Tersangka yang babak belur dihajar warga itu, remaja berinisial RPW (19) warga Menganti, Gresik. 

    Luka di sekujur tubuh akibat bogeman mentah yang dilakukan oleh warga yang geram atas ulahnya, sempat membuatnya dirawat di RS Bhayangkara Surabaya. 

    Sedangkan, seorang temannya, AMSD (19) yang bertindak sebagai joki motor sarana sempat berhasil kabur. 

    Namun, pelariannya tak lama, karena kurang dari 24 jam, Anggota Unit Reskrim Polsek Sukomanunggal, dikomandoi langsung oleh kepala unit (Kanit) Ipda Eko Yudha Prasetyo, berhasil menangkapnya di tempat persembunyian. 

    Nah, ceritanya, insiden penjambretan yang berujung kegagalan yang dilakukan oleh kedua pelaku, bermula saat korban baru saja berbelanja membeli makanan sahur. 

    Sekitar pukul 02.00 WIB, Korban IF yang dibonceng oleh pacarnya, RD, mengendarai motor, mendadak didekati oleh motor Honda Vario sarana kejahatan yang dikendarai oleh kedua pelaku. 

    Korban IF sempat mengira bahwa pemotor yang sedang mendekatinya tak ubahnya pemotor biasa yang sedang bermanuver menyalip kendaraannya. 

    Namun, perkiraannya salah. Pemotor itu, memang sengaja mendekatinya untuk berniat jahat. 

    Pasalnya, si pelaku eksekutor; RPW sekonyong-konyong menarik tas bertali yang tertambat di pundak kanannya. 

    Tarikan yang menghentak itu membuat tali tas terlepas dari penguasaan korban. Dan komplotan begal itu, berhasil memperoleh barang incarannya. 

    Namun, tak ingin pasrah begitu saja meratapi tas milik sang pacar raib ‘digondol’ maling, Saksi RD berusaha mengeber kencang motornya untuk mengejar pelaku. 

    Akhirnya pelarian para pelaku berhasil digagalkan, setelah Saksi RD menabrakkan motornya mengenai motor Honda Vario yang dipakai para pelaku. 

    Keduanya terjerembab dari atas motor hingga tersungkur berkalang aspal, Pelaku RPW berhasil disergap dan dihajar warga yang melihat kejadian tersebut. 

    Namun, tidak dengan Pelaku AMS yang berhasil kabur menjauhi lokasi kejadian hingga luput dari buruan warga dan para pengendara yang geram dengan ulahnya. 

    Kendati sempat berhasil kabur, Pelaku AMS berhasil ditangkap setelah diburu oleh Anggota Unit Reskrim Polsek Sukomanunggal kurang dari 24 jam. 

    “Mereka tertangkap saat menjambret di Jalan Karangpoh, atas keberanian korban melakukan perlawanan sehingga pelaku jatuh, dan temannya yang kabur juga berhasil kami tangkap tak lama setelah itu,” ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan di Halaman Mapolsek Sukomanunggal, pada Senin (10/3/2025). 

    Sementara itu, Pelaku AMSD mengatakan, dirinya bersama Lelaku RPW sudah pernah beraksi menjambret di 10 lokasi kejadian yang tersebar di Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik. 

    Mulai dari Kecamatan Driyorejo sebanyak dua kali, sekitar kawasan Lidah Kulon jalanan dekat Unesa sebanyak dua kali. 

    Lalu, kawasan jalanan dekat monumen patung belalai Citraland sebanyak dua kali, kawasan Kupang Jaya sebanyak sekali

    Ada juga kawasan Jalan Tanjungsari sebanyak satu kali dan Kawasan Kecamatan Wiyung sebanyak satu kali.

    “10 kali pak. Citraland, Wringinanom, Putat Jaya dan lainnya,” ujar Tersangka AMSD saat diinterogasi Kombes Pol Luthfie. 

    Tersangka AMSD mengaku, biasanya beraksi pada tengah malam hingga dini hari telah memasukkan waktu subuh. 

    Sasarannya adalah pemotor wanita yang terpantau lemah, yakni berkendara seorang diri dan membawa barang bawaan; tas selempang yang mudah untuk ditarik. 

    “Modusnya langsung tarik tas. Sasarannya cewek yang sendirian. Saya incar tas,” katanya. 

    Kebiasaan terlibat aksi kejahatan jalannya seperti menjambret diakui oleh Tersangka AMSD karena terdesak biaya hidup. Apalagi dirinya tidak memiliki pekerjaan tetap. 

    Namun, uang hasil kejahatan itu, diakuinya dipakai sebatas untuk berpesta minuman kerjas dengan teman-teman tongkrongannya. Dan selebihnya, seperti judi online atau bermain di tempat hiburan malam, tidak.

    Tapi terpenting, dirinya mengaku kapok terlibat dan berulah kembali menjambret orang. 

    “Hasilnya, buat minum. Enggak judi online. Enggak pinjol. Saya kapok. Belum pernah ketangkap,” pungkasnya. 

  • Sosok Kusyanto, Korban Salah Tangkap Polisi, Si Pencari Bekicot Nangis Dituduh Maling: Demi Allah

    Sosok Kusyanto, Korban Salah Tangkap Polisi, Si Pencari Bekicot Nangis Dituduh Maling: Demi Allah

    TRIBUNJATIM.COM – Sosok Kusyanto viral di media sosial. 

    Hal ini lantaran ia dituduh maling pompa air oleh sejumlah orang, termasuk Aipda IR, anggota Polsek Geyer.

    Bahkan Kusyanto diancam dibunuh karena perbuatannya. 

    Padahal, Kusyanto ternyata seorang pencari bekicot

    Menjadi korban salah tangkap kasus pencurian, nasib Kusyanto jadi sorotan. 

    Kapolres Grobogan AKBP Ike Yulianto mengunjungi rumah Kusyanto (38) di Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (9/3/2025) malam.

    Sebelumnya, pria pencari bekicot itu diduga menjadi korban salah tangkap sejumlah orang termasuk Aipda IR, anggota Polsek Geyer.

    Video yang mendokumentasikan Kusyanto diinterogasi Aipda IR dengan tudingan maling pompa air, viral di media sosial baru-baru ini.

    Kedatangan Yulianto dalam rangka meminta maaf atas tindakan berlebihan yang dilakukan oleh anggotanya itu terhadap Kusyanto.

    “Kami sudah mendengarkan runtutan cerita yang disampaikan Pak Kusyanto mulai awal hingga terjadinya interogasi tersebut,” kata Yulianto.

    Yulianto menegaskan, saat ini Aipda IR sedang berproses menjalani pemeriksaan Propam Polres Grobogan dengan dilakukan tindakan penempatan khusus.

    Yulianto pun berujar tidak akan tebang pilih dan memastikan Aipda IR menerima sanksi sesuai dengan perbuatannya.

    “Oknum tersebut akan mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku,” tegas Yulianto.

    Duduk perkara kasus salah tangkap

    POLISI SALAH TANGKAP – (kiri) Video Kusyanto dipermalukan di muka umum oleh IR, anggota Polsek Geyer, Polres Grobogan viral di media sosial baru-baru ini. Kusyanto saat ditemui di rumahnya di Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (8/3/2025). Kusyanto adalah korban salah tangkap polisi dan dituduh mencuri pompa air. (IST – KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO)

    Berdasarkan keterangan saksi-saksi, sebelum penangkapan Kusyanto oleh Aipda IR beserta warga, dalam beberapa bulan terakhir, warga setempat mengaku sering kehilangan barang seperti mesin pompa air hingga onderdil mesin diesel.

    Nahas, Minggu (2/3/2025) malam sekitar pukul 22.00 WIB, Kusyanto yang beristirahat usai berburu bekicot di pinggir kanal persawahan Desa Suru, Kecamatan Geyer justru dicurigai sebagai pencuri.

    Saat itu motor Honda Verza milik Kusyanto terparkir di sana.

    Warga lantas menghubungi Aipda IR yang kebetulan rumahnya dekat dengan lokasi.

    Aipda IR beserta sejumlah warga kemudian mengamankan Kusyanto yang dituduh sebagai pencuri.

    Kusyanto kemudian dibawa ke rumah warga yang pernah kehilangan pompa air bermesin diesel hingga terjadilah interogasi seperti dalam video yang beredar.

    Untuk menghindari tindakan main hakim sendiri lantaran saat itu banyak warga yang menonton, Kusyanto kemudian dibawa ke Mapolsek Geyer.

    Yulianto pun membenarkan hasil penyelidikan Satreskrim Polsek Geyer menyebutkan Kusyanto tidak terbukti melakukan pencurian.

    “Lantaran tak terbukti melakukan pencurian, selanjutnya Kusyanto dipersilahkan untuk pulang,” pungkas Yulianto.

    Untuk diketahui, Kusyanto (38), pria pencari bekicot mengalami trauma berat usai dipersekusi dengan tudingan “maling” pompa air

    Warga Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ini diketahui menjadi korban salah tangkap sejumlah orang yang didalangi anggota kepolisian berpangkat Aipda.

    Faktanya, Kusyanto tidak terbukti mencuri meski telah ketiban apes dan merugi menerima kekerasan fisik serta psikis

    Di hadapan kerumunan warga, lajang bertubuh ceking ini dipaksa untuk mengakui perbuatan yang tidak pernah sekalipun ia lakukan.

    “Demi Allah, saya bukan pencuri.

    Keseharianku cuma berburu bekicot untuk dijual,” tutur Kusyanto yang tak kuasa menahan tangis saat ditemui di rumahnya, Sabtu (8/3/2025).

    Video Kusyanto dipermalukan di muka umum oleh IR, anggota Polsek Geyer, Polres Grobogan itu viral di media sosial baru-baru ini.

    Dalam rekaman amatir berdurasi pendek itu mendokumentasikan Kusyanto yang pasrah di tengah intimidasi yang ia terima.

    Kusyanto yang duduk di kursi dengan kedua tangannya terikat di belakang itu diinterogasi oleh IR yang berdiri di hadapannya.

    Mulut Kusyanto lantas dicengkeram IR menggunakan tangan kanannya hingga wajahnya mendongak ke atas.

    IR kemudian mencekik leher Kusyanto dengan tangan kirinya diikuti kepalan tangan kanan IR yang menekan jidat Kusyanto.

    Aksi tak pantas itu dilakukan di ruang tamu hingga menjadi tontonan warga sekitar.

    “Ngaku rak (Ngakut tidak)! ngaku rak! hey, hey, hey! mateni kowe rak pateken (membunuh kamu tidak masalah). 

    Saiki diesel mbok dolok ndi? (sekarang diesel kamu taruh mana),” pekik IR memaksa Kusyanto.

    “Mboten pak mboten (Bukan pak bukan),” lirih Kusyanto memohon.

    Berita Viral lainnya

  • JATIM TERPOPULER: Tabungan Lebaran Emak-emak Mojokerto Lenyap – Maling Motor Beraksi Sahur di Gresik

    JATIM TERPOPULER: Tabungan Lebaran Emak-emak Mojokerto Lenyap – Maling Motor Beraksi Sahur di Gresik

    TRIBUNJATIM.COM – Kumpulan berita peristiwa yang terjadi di Jawa Timur (Jatim) tersangkum dalam berita terpopuler Jatim, Selasa, 11 Maret 2025.

    Berita pertama, emak-emak melakukan demonstrasi di Balai Desa Gading, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (10/3/2025), buntut uang tabungan Lebaran lenyap. 

    Selanjutnya berita warga Desa Balunglor Kecamatan Balung Jember, Jawa Timur menemukan jenazah Nenek Tima di aliran Sungai Bedadung, Senin (10/3/2025). 

    Ada juga berita mengenai pelaku pencurian motor asal Madura di Gresik diringkus polisi. Beraksi saat sahur.

    Berikut selengkapnya berita terpopuler Jatim hari ini, Selasa (11/3/2025) di TribunJatim.com.

    1. Emak-emak Mojokerto Geruduk Balai Desa, Buntut Tabungan Lebaran Lenyap Diduga Dibawa Kabur Pengurus

    TABUNGAN – Puluhan emak-emak nasabah koperasi simpan pinjam melakukan demo, di Balai Desa Gading, Jatirejo, Mojokerto, Senin (10/3/2025). Mereka menuntut uang tabungan yang diduga dibawa kabur oknum pengurus koperasi agar dikembalikan. (Istimewa/TribunJatim.com)

    Puluhan emak-emak melakukan demonstrasi di Balai Desa Gading, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (10/3/2025).

    Mereka menuntut kejelasan uang tabungan Lebaran di TPSP (Tempat Pelayanan Simpan Pinjam), yang diduga dibawa kabur oleh oknum pengurus koperasi di desa setempat.

    Massa protes dengan membawa buku tabungan dan poster bertuliskan, ‘Kembalikan uang kami’, ‘Semua boleh pergi asal jangan tabungan kami,’ Ubur-ubur ikan lele, uangku kau bawa kabur le.’

    Salah seorang nasabah, Siti Maratus Sholikhah (27), mengatakan, tabungan miliknya sebesar Rp 122 juta.

    Uang itu bukan hanya milik dia, melainkan juga tabungan keluarga, ibu dan anaknya, serta tetangganya.

    Ia bahkan menjual sepeda motornya hingga utang ke kerabat, untuk dana talangan mengembalikan uang tabungan dari nasabah yang dirinya koordinir.

    “Sudah menabung tujuh tahun, setor Rp 2-3 juta setiap Rabu. Tapi awal November 2024, uang tabungan tidak bisa diambil. Saya jual motor, pinjam ke saudara untuk mengembalikannya,” ungkap Siti kepada wartawan, Senin.

    Dirinya bersama nasabah lain, beberapa kali mendatangi rumah I, pengurus koperasi.

    Namun yang bersangkutan beralasan ada permasalahan di bank sehingga tidak bisa mencairkan uang tabungan.

    Hingga akhirnya para nasabah melakukan unjuk rasa di Balai Desa Gading, supaya pihak koperasi mengembalikan tabungannya.

    “Saya tidak bisa mengambil uang sejak November 2024. I beralasan ada masalah di bank, dan selalu menunda-nunda,” kata Siti.

    Furi (30) salah seorang nasabah, mengaku, dirinya sudah tujuh tahun menabung di koperasi itu. 

    Baca selengkapnya

    2. Update Nenek di Jember Hanyut di Sungai Saat Buang Air Besar, Polisi Temukan Sudah Tak Bernyawa

    EVAKUASI KORBAN HANYUT – Polisi dan warga evakuasi jenazah nenek Tima di aliran Sungai Bedadung Desa Balunglor Kecamatan Balung Jember, Jawa Timur, Senin (10/3/2025) Korban hanyut di Sungai Bedadung kawasan Desa Kaliwining Kecamatan Rambipuji Jember sejak, Sabtu (8/3/2025)  (ISTIMEWA/Dokumen Polsek Balung Jember)

    Warga Desa Balunglor Kecamatan Balung Jember, Jawa Timur menemukan jenazah Nenek Tima di aliran Sungai Bedadung, Senin (10/3/2025). 

    Nenek umur 75 tahun inu dilaporkan hilang dan hanyut di sungai Bedadung kawasan Desa Kaliwining Kecamatan Rambipuji Jember sejak Sabtu (8/3/2025). 

    Kapolsek Balung Iptu Dwi Sugiyanto mengatakan, jasad perempuan lanjut usia ini ditemukan pada pukul 06.30 WIB, dalam kondisi sudah tidak bernyawa di aliran sungai. 

    “Personel Polsek Balung mendatangi TKP perempuan ini telah meninggal dunia di aliran sungai. Selanjutnya kami bersama warga evakuasi jenazah korban,” ujarnya. 

    Menurutnya, jenazah nenek ini langsung dibawa ke Puskamas Balunglor, untuk dilakukan pemeriksaan medis. Kata dia, pihak keluaraga juga menolak dilakukan aotopsi 

    “Sehingga korban langsung dibawa pulang ke rumah duka yaitu rumah yang terletak di Dusun Bedadung wetan Desa Kaliwining Kecamatan Rambipuji,” urai Dwi. 

    Dwi mengungkapkan, dokter Puskesmas Balunglor juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan terhadap jasad korban. 

    “Tidak diketemukan tanda – tanda kekerasan kemudian korban dimakamkan,” urainya 

    Berdasarkan keterangan awal, Kata Dwi, kronologi kejadian ini awalnya korban bersama keluarganya pamit ke Sungai Bedadung, Sabtu (8/3/2025) pukul 06.00 WIB untuk buang air besar. 

    Baca selengkapnya

    3. Maling Motor Asal Madura Beraksi di Gresik saat Sahur, Dibekuk Polisi saat Kabur Menuju Surabaya

    PELAKU RANMOR DITANGKAP – Pelaku curanmor asal Madura ditangkap Tim Kalamunyeng usai membawa kabur sepeda motor, Senin (10/3/2025). Dua pelaku curanmor ditetapkan tersangka, satu orang DPO. (Istimewa/Polres Gresik)

    Pelaku pencurian sepeda motor asal Madura nekat beraksi di Gresik.

    Kedua pelaku ditangkap saat kabur ke Surabaya.

    Tim Raimas Kalamunyeng Sat Samapta Polres Gresik mengejar pelaku ranmor tersebut.

    Saat menggelar patroli rutin yang digelar pada Minggu dini hari, tim berhasil mengungkap kasus pencurian kendaraan bermotor di Jalan Panglima Sudirman, Gresik.

    Awalnya, patroli digelar untuk menindaklanjuti laporan masyarakat terkait gangguan suara sound horeg di wilayah Kecamatan Driyorejo.

    Namun, setelah dilakukan pengecekan, laporan tersebut tidak terbukti. Tim kemudian melanjutkan patroli ke arah Gresik Kota, standby di Alun-Alun Gresik, hingga bergerak menuju Jalan Panglima Sudirman.

    Sekitar pukul 03.00 WIB, Tim Raimas Kalamunyeng mencurigai keberadaan empat orang yang nongkrong di depan rumah warga, tepatnya di samping Bank BRI Cabang.

    Saat tim berusaha mendekati, keempatnya justru melarikan diri dengan sepeda motor.

    Tidak tinggal diam, petugas langsung melakukan pengejaran dan berhasil mengamankan satu pengendara motor Honda Vario merah di Jalan Panglima Sudirman.

    Baca selengkapnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Dipermalukan Polisi, Pencari Bekicot Korban Salah Tangkap: Walau Orang Kecil, Saya Bukan Maling – Halaman all

    Dipermalukan Polisi, Pencari Bekicot Korban Salah Tangkap: Walau Orang Kecil, Saya Bukan Maling – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Vidoe aksi polisi salah tangkap pencari bekicot yang dituduh maling di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, viral lewat media sosial.

    Diketahui polisi yang melakukan penangkapan diketahui berinisial Aipda IR, anggota Polsek Geyer Polres Grobogan.

    Sementara korban salah tangkap bernama Kusyanto (38), warga Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

    Akibat kejadian ini, Kusyanto merasa dipermalukan oleh oknum polisi.

    Meskipun sebagai orang kecil, ia menegaskan dirinya bukanlah pencuri sebagaimana yang dituduhkan Aipda IR.

    “Walau orang kecil, saya tidak pernah mencuri. Saya dipaksa mengaku maling, padahal saya bukan maling,” tegasnya, dikutip dari TribunJateng.com, Senin (10/3/2025).

    Kusyanto kini menuntut Aipda IR untuk meminta maaf, sehingga nama baiknya kembali bersih.

    “Saya meminta oknum itu meminta maaf dan pulihkan nama baik saya. Saya takut dan malu,” tandasnya.

    Dirangkum polresgrobogan.com, kronologi kejadian bermula saat aksi pencurian pada beberapa bulan terakhir.

    Warga kehilangan sejumlah barang seperti mesin pompa air hingga onderdil mesin diesel.

    Para korban menduga bahwa pelaku pencurian tersebut yakni pengendara sepeda motor Honda Verza warna merah yang malam itu ada di sana.

    Kemudian pada Minggu (2/3/2025), seorang warga yakni Mulyoto mendapatkan panggilan ponsel dari warga lain bernama Bagus Prasetyo.

    Bagus menyampaikan kepada Mulyoto bahwa telah melihat sepeda motor Honda Verza warna merah tanpa plat nomor parkir di pinggir kanal.

    Pemilik sepeda motor Honda Verza warna merah tersebut, dicurigai oleh warga sebagai pelaku pencurian. 

    Mendapat informasi tersebut, Mulyoto kemudian menghubungi Aipda IR yang kebetulan rumahnya dekat dengan lokasi.

    Aipda IR pun kemudian bergegas menuju lokasi ditemukannya sepeda motor yang oleh warga diduga sebagai pelaku pencurian.

    Sementara itu, Mulyoto juga berangkat menuju lokasi.

    Namun, sesampainya di pertigaan Desa Suru, Geyer, Grobogan, Mulyoto melihat bahwa Kusyanto sudah bersama masyarakat serta Aipda IR.

    Oleh Aipda IR bersama warga, Kusyanto dibawa ke rumah warga bernama Murman yang juga pernah kehilangan barang, hingga terjadilah interogasi yang viral di media sosial.

    Kusyanto kemudian dibawa ke Polsek Geyer untuk menghindari tindakan main hakim sendiri.

    Pada akhirnya, korban salah tangkap ini dipulangkan karena tidak terbukti melakukan pencurian.

    POLISI SALAH TANGKAP – Pencari bekicot di Grobogan menjadi korban salah tangkap polisi, Minggu (2/3/2025). Ia mengalami kekerasan fisik dan mental meski tak terbukti mencuri.  (TribunJateng/IST)

    Kapolres Grobogan, AKBP Ike Yulianto memberikan perhatian terkait kejadian salah tangkap ini.

    Bahkan, ia mengunjungi Kusyanto yang menjadi korban salah tangkap di rumahnya pada Minggu (9/3/2025) malam.

    AKBP Ike dalam kesempatan tersebut mendapatkan cerita langsung dari korban.

    “Kami sudah mendengarkan runtutan cerita yang disampaikan Pak Kusyanto mulai awal hingga terjadinya interogasi tersebut,” katanya, dikutip dari polresgrobogan.com.

    AKBP Ike melanjutkan, sudah mengambil langkah dengan mengamankan Aipda IR.

    Yang bersangkutan sudah dilakukan penempatan khusus alias dipatsus.

    “Oknum tersebut akan mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku,” tegas AKBP Ike.

    (Tribunnews.com/Endra)(TribunJateng.com/Muslimah)