Kasus: Maling

  • Halte Transjakarta di Cakung Terbengkalai karena Kurang Pengawasan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 April 2025

    Halte Transjakarta di Cakung Terbengkalai karena Kurang Pengawasan Megapolitan 23 April 2025

    Halte Transjakarta di Cakung Terbengkalai karena Kurang Pengawasan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah halte Transjakarta di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur, kondisinya terbengkalai.
    Warga Cakung, Siswanto (62), mengatakan, hilangnya besi di Halte Transjakarta itu karena pengawasan yang kurang.
    ‘Harapannya sih ya biar bagus, cuman gimana pengawasannya kurang,” ucap Siswanto saat ditemui kompas.com, Rabu (23/4/2025).
    Dalam pengawasan halte Transjakarta di Cakung ini perlu melibatkan polisi.
    “Mereka enggak mengontrol setiap malam, enggak 24 jam, jadi ya harus ada keterlibatan pihak berwajib,” ungkap Siswanto.
    Sementara itu, Adi pedagang soto dekat dengan Halte Transjakarta di kawasan Cakung, menjelaskan,  sebelum terbengkalai halte-halte tersebut masih dijaga oleh petugas.
    “Dulu masih ada yang jaga karena masih beli tiket kan. Nah, sekarang sudah jarang beli tiket karena pakai kartu. Itu dulu aman dan banyak yang menggunakan,” kata Adi.
    Halte Transjakarta itu sudah lama terbengkalai dan mirisnya ada yang baru dibangun langsung dicuri besi-besinya.
    “Halte yang di tengah (Tipar Cakung) malah belum beroperasi. Itu dibangun sekitar satu tahun, dua tahun ini tapi sudah di maling,” ucap Adi
    Pengamatan Kompas.com di lokasi pada Rabu siang, terdapat 13 halte di Jalan Raya Bekasi yang mengalami kerusakan dan terbengkalai.
    Ke-13 halte tersebut, meliputi tiga titik di Halte United Tractor, tiga titik di Halte Tipar Cakung, dua titik di Halte Pasar Cakung, tiga titik di Halte Cakung Cilincing, satu titik Halte Raya Bekasi Pulogebang, dan satu titik Halte Ujung Menteng.
    Lempengan besi untuk pijakan anak tangga dan lantai ruang tunggu penumpang hilang. Area itu hanya menyisakan rangka besi.
    Tidak hanya itu, kaca-kaca di ruang tunggu penumpang dan loket juga sudah tidak terlihat.
    Sebagian besar halte dipenuhi dengan coretan vandalisme dan tertutup semak-semak liar. Saat ini, hanya tersisa rangka besi, atap, serta tempat duduk besi di sebagian besar halte.
    Meskipun kondisi tersebut memprihatinkan, masih ada beberapa penumpang Transjakarta yang menunggu bus di beberapa halte di Jalan Raya Bekasi, Cakung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ironi Halte Transjakarta di Cakung: Pencurian Besi Marak, Warga Protes Kondisi Rusak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 April 2025

    Ironi Halte Transjakarta di Cakung: Pencurian Besi Marak, Warga Protes Kondisi Rusak Megapolitan 23 April 2025

    Ironi Halte Transjakarta di Cakung: Pencurian Besi Marak, Warga Protes Kondisi Rusak
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kondisi halte-
    halte Transjakarta
    di sepanjang Jalan Raya Bekasi,
    Cakung
    , Jakarta Timur, memprihatinkan.
    Sejumlah halte bahkan terbengkalai akibat ulah pencurian besi yang terus terjadi berulang kali.
    Salah satu yang paling mencolok adalah halte yang baru dibangun dua tahun lalu di Tipar Cakung, yang kini sudah rusak parah karena besi dicuri.
    Adi (41), seorang pedagang soto yang berjualan di sekitar halte menuturkan, halte itu belum sempat beroperasi, namun sudah menjadi sasaran maling.
    “Halte yang di tengah (Tipar Cakung) malah belum beroperasi. Itu dibangun sekitar satu atau dua tahun lalu, tapi sudah dimaling,” kata Adi, Rabu (23/4/2025).
    Pencurian besi ini sudah terjadi sejak lama, dan kondisinya semakin parah karena tidak ada perbaikan dari pemerintah.
    Adi juga menyayangkan minimnya perhatian terhadap halte tersebut.
    “Kalau halte belum diperbaiki, cuma jembatan penyeberangan orang (JPO) yang pernah dicat dan diperbaiki. Selebihnya, tidak ada,” tambahnya.
    Sementara itu, warga sekitar lainnya, Siswanto (62), mengemukakan, para penumpang kini terpaksa menunggu bus di bawah halte yang rusak, lantaran sebagian besar lantai dan struktur halte sudah hilang dicuri.
    “Paling kalau naik dari bawah, enggak di atas karena bahaya sudah bolong,” ujar Siswanto.
    Menurut Siswanto, kondisi ini semakin buruk setelah petugas yang menjaga halte tidak ada lagi.
    “Saat masih ada operatornya masih aman, jadi dulu ada yang jaga. Begitu sudah enggak ada semuanya langsung begini habis deh besinya,” kata Siswanto.
    Keluhan tentang rusaknya halte Transjakarta di kawasan Cakung ini juga telah ramai diperbincangkan di media sosial.
    Salah satu pengguna Twitter, @txttransportasi, menulis, “TransJakarta & Dishub masih niat pakai halte di sepanjang jalan Pulogadung-Cakung enggak sih? Halte bus TransJakarta di sana sebagian besar sudah pada rusak, lantainya juga sudah enggak ada pada dicolongin.”
    Berdasarkan pengamatan Kompas.com di loksi pada Rabu (23/4/2025) menunjukkan bahwa 13 halte di sepanjang Jalan Raya Bekasi, Cakung, dalam kondisi rusak parah.
    Ke-13 halte tersebut tersebar di titik-titik seperti Halte United Tractor, Tipar Cakung, Pasar Cakung, Cakung Cilincing, Raya Bekasi Pulogebang, dan Ujung Menteng.
    Besi pijakan anak tangga dan lantai ruang tunggu penumpang hilang, meninggalkan hanya rangka besi yang sudah rapuh.
    Kaca di ruang tunggu dan loket juga sudah tidak terlihat, sementara banyak coretan vandalisme memenuhi dinding halte yang kini tertutup semak-semak liar.
    (Reporter: Febryan Kevin Candra Kurniawan | Editor: Larissa Huda)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Maling Motor Berpistol di Tebet Masih Diburu, Polisi Kumpulkan Bukti-bukti  – Halaman all

    Maling Motor Berpistol di Tebet Masih Diburu, Polisi Kumpulkan Bukti-bukti  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi masih melakukan pengejaran terhadap maling motor berpistol yang beraksi di wilayah Tebet, Jakarta Selatan.

    Kanit Reskrim Polsek Tebet AKP Suwarno menuturkan pihaknya tengah mengumpulkan barang bukti.

    “Kami Polsek terus melakukan pengumpulan bukti-bukti dan meminta keterangan saksi-saksi,” ucapnya kepada wartawan, Rabu (23/4/2025).

    Upaya penangkapan terus dilakukan meski pelaku bersembunyi di suatu tempat.

    AKP Suwarno menambahkan pencarian pelaku juga dibantu jajaran di tingkat Polres dan Polda.

    “Kami pihak polsek belum ada penangkapan semua masih bergerak,” tukasnya.

    Sebelumnya, aksi maling motor berpistol viral di wilayah Tebet Jakarta Selatan, Minggu (20/4/2025) sekira pukul 05.00 WIB.

    Kapolsek Tebet Murodih menuturkan pelaku diduga berjumlah dua orang.

    “Masih proses penyelidikan,” ucapnya Senin (21/4/2025).

    Kronologi kejadian saat korban MT (54) baru selesai menjalani solat Subuh kemudian melihat istrinya berteriak.

    Peristiwa itu terjadi tepatnya di Gang Merpati 4 Rt 04/15 Kelurahan Menteng Dalam Kecamatan Tebet Jakarta Selatan pukul 05.10 WIB.

    Istri korban melihat pelaku hendak mendorong motor milik korban.

    Kemudian korban melakukan pengejaran kurang lebih 3-5 meter pelaku sebanyak 2 orang langsung naik motor.

    Satu di antara pelaku yang membonceng melakukan penembakan terhadap korban mengenai pinggul korban.

    Selanjutnya pelaku menembak kembali ke arah rumah warga hingga mengenai kaca.

    Proyektil peluru itu menembus lemari warga dan pelaku kabur. 

    “Korban saat ini sedang dalam perawatan di RSCM,” ungkap Kapolsek.

    Pihak kepolisian sudah melakukan olah TKP, menginterogasi korban serta. encari saksi saksi.

    Selain itu langkah pengecekan hasil rekaman CCTV pun sudah dilakukan.

    Ditemukan mata kunci letter T yang digunakan pelaku dalam melancarkan aksinya.

  • Diteriaki ‘Maling’, Pelaku Curanmor di Tangerang Lepas 5 Tembakan, Motor Masuk Selokan – Halaman all

    Diteriaki ‘Maling’, Pelaku Curanmor di Tangerang Lepas 5 Tembakan, Motor Masuk Selokan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Aksi pencurian motor di kawasan Curug Sangereng, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (22/4/2025), nyaris berakhir tragis. Saat diteriaki warga, pelaku panik dan melepaskan lima tembakan ke udara dalam upaya dramatis melarikan diri. Salah satu motor curian bahkan tercebur ke dalam selokan!

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa insiden itu terjadi sekitar pukul 11.35 WIB di sebuah rumah kos.

    Dua pria pelaku pencurian, berinisial YP (34) dan H, tengah beraksi mencuri motor Kawasaki Ninja hijau dengan pelat B 3451 YT saat aksinya dipergoki penjaga kos.

    “Karena curiga dengan adanya dua orang tersebut, penjaga kosan menutup separuh gerbang kosan dan meneriaki pelaku tersebut ‘maling’,” ungkap Ade Ary, dalam keterangannya, Rabu (23/4/2025).

    “Pada saat itu, pelaku YP dan H panik dan kabur, mengeluarkan senjata api dan menembakannya sebanyak sekitar lima kali ke udara,” imbuhnya.

    Tembakan membelah siang hari yang panas itu, membuat warga sekitar berhamburan. Dalam kekacauan, salah satu pelaku kehilangan kendali saat mengendarai motor dan malah nyungsep ke dalam selokan.

    Sementara satu pelaku lainnya berhasil melarikan diri ke arah kantor Desa Curug Sangereng dan mencuri motor Honda Beat B 6529 JRD yang sedang terparkir. Aksi tersebut berlangsung dalam hitungan menit.

    “Sementara itu, satu pelaku lainnya, YP, berhasil diamankan oleh warga dan sempat diamuk oleh warga,” kata Ade Ary.

    Pelaku atas nama YP pun langsung dibawa ke RS Mitra Keluarga Pagedangan untuk mendapat perawatan.

    Korban pemilik motor yang jadi sasaran pencurian diketahui seorang perempuan muda berinisial SA (21).

    Kini, kasus maling motor ini tengah ditangani oleh Polsek Kelapa Dua, sementara polisi terus memburu pelaku lain yang masih kabur.

  • Tas Mewah Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Dicuri di Restoran!

    Tas Mewah Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Dicuri di Restoran!

    Washington DC

    Tas mewah merek Gucci milik Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (AS) Kristi Noem dicuri saat dia sedang makan di sebuah restoran di Washington DC, beberapa hari lalu. Pelaku teridentifikasi lewat rekaman CCTV, tapi sejauh ini belum ada penangkapan yang dilakukan.

    Insiden pencurian ini, seperti dilansir CNN, Rabu (23/4/2025), terjadi saat Noem sedang makan di sebuah restoran The Capital Burger di Washington DC pada Minggu (20/4) waktu setempat. Dia meletakkan tas mewahnya itu di bawah kursi, di dekat kakinya.

    Rekaman CCTV dari restoran tersebut, yang sedang dikaji oleh para penyidik Secret Service AS, menunjukkan pelaku yang berjenis kelamin laki-laki duduk di meja sebelah Noem. Pada satu momen, pelaku sengaja bergerak mendekati Noem sembari membidik tas Gucci yang ada di dekat kaki sang menteri.

    Dituturkan para penyidik Secret Service bahwa pelaku, yang tampak mengenakan pakaian warna gelap, duduk di meja kosong di sebelah Noem dengan punggungnya menghadap ke arahnya dan menggunakan kaki kirinya untuk menggeser tas mewah Noem ke dekatnya.

    Setelah itu, si pelaku tampak mengamati situasi sekitarnya di dalam restoran, sebelum akhirnya mengambil tas tangan itu, menutupinya dengan jaketnya dan pergi meninggalkan restoran tersebut. Saat Noem berdiri dari kursinya, barulah dia menyadarinya tasnya telah hilang.

    Di dalam tas mewah merek Gucci itu disebut terdapat berbagai barang, mulai dari dompet Louis Vuitton Clemence, SIM milik Noem, obat-obatan, kunci apartemen, paspor, lencana untuk mengakses Departemen Keamanan Dalam Negeri AS atau DHS, tas makeup, cek kosong, dan uang tunai US$ 3.000 (Rp 50 juta).

    Belum ada komentar dari pihak restoran terkait insiden ini. Tidak diketahui secara jelas apakah si pelaku mengetahui identitas Noem saat melakukan pencurian itu, atau apakah Noem merupakan target acak dari aksi pelaku.

    ‘Lihat juga Video: Viral! Aksi Maling Motor Bersenpi di Tangerang, Berujung Diamuk Massa’

    Dituturkan seorang sumber yang memahami penyelidikan bahwa agen Secret Service juga ada di dalam restoran bersama Noem saat insiden itu terjadi. Noem saat itu sedang makan bersama keluarganya. Namun tidak disebutkan jumlah agen Secret Service yang menemani Noem pada saat itu.

    Insiden tersebut menuai kekhawatiran di kalangan pakar penegakan hukum, karena seorang pencuri bisa begitu dekat dengan anggota kabinet pemerintahan Presiden Donald Trump dan berhasil kabur membawa barang-barangnya. Disebutkan bahwa insiden ini mungkin merupakan kelalaian keamanan.

    “Ini merupakan pelanggaran keamanan yang sebenarnya memiliki konsekuensi tinggi, dan perlu segera ditinjau lebih lanjut oleh Secret Service dan DHS, serta mitra penegakan hukum lainnya,” ucap analis penegakan hukum CNN dan mantan agen Secret Service, Jonathan Wackrow.

    Lihat juga Video ‘Viral! Aksi Maling Motor Bersenpi di Tangerang, Berujung Diamuk Massa’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tol Dekat JIS Disatroni Maling: 400 Pelat Besi Hilang, Beton Rapuh Bayangi Warga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 April 2025

    Tol Dekat JIS Disatroni Maling: 400 Pelat Besi Hilang, Beton Rapuh Bayangi Warga Megapolitan 23 April 2025

    Tol Dekat JIS Disatroni Maling: 400 Pelat Besi Hilang, Beton Rapuh Bayangi Warga
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Satu per satu pelat besi di kolong Tol Dalam Kota, Plumpang-Pluit, dekat Jakarta International Stadium (JIS) yang membentang di kawasan Papanggo, Jakarta Utara, lenyap tanpa jejak.
    Bukan karena kelalaian teknis atau bencana alam, tapi ulah tangan-tangan gelap yang bekerja di siang bolong dengan palu, linggis, dan keyakinan bahwa tak ada yang bisa menghentikan mereka.
    Seorang warga sekitar, Muin (65) (bukan nama sebenarnya) mengatakan, jumlah pelat yang hilang dicuri tak main-main. Jumlahnya mencapai 400 potong pelat.
    “Itu kalau diprediksi pelat besi yang hilang bisa sekitar 300-400 lembar,” kata Muin kepada Kompas.com di lokasi pada Selasa (22/4/2025).
    Rumah Muin hanya berjarak seratus meter dari titik pencurian. Dari tempat itulah, ia menyaksikan sebuah drama suram tentang kejahatan yang tak lagi bersembunyi dalam gelap.
    Pencurian pelat besi
    ini bukanlah aksi sembunyi-sembunyi. Mereka disebut memilih waktu siang menjelang adzan Dzuhur untuk beraksi.
    “Kalau siang itu bentar lagi Dzuhur,” ujarnya.
    Di waktu itu, bunyi palu dan linggis bersahut-sahutan dengan suara lalu lintas dari atas.
    Ketika pelat-pelat besi berhasil dicongkel dari langit-langit kolong tol, bunyinya menghantam tanah dengan dentuman yang cukup untuk membuyarkan tidur siang warga.
    Pencurian pelat ini tidak hanya mencuri barang, tapi juga rasa aman warga. Hilangnya pelat besi membuat struktur beton di atasnya semakin terekspos.
    Bagi Muin dan warga lain, itu adalah ancaman laten. Kecemasan itu semakin membesar ketika pada Rabu (16/4/2025), kolong tol itu dilalap api.
    Muin meyakini kebakaran itu berkaitan dengan pelat yang dicuri.
    “Karena bisa jadi kebakaran kemarin karena adanya pencurian pelatnya, karena kan itu ada bekas lemnya, kena panas mencair makanya kebakar,” ucap Muin.
    Kisah ini tak berhenti di pencurian. Ini bertambah kelam saat kejahatan tersebut tak gentar melawan hukum.
    Dalam satu kejadian, seorang pencuri berhasil ditangkap aparat, tetapi justru melawan aparat.
    “Dulu, pernah satu ketangkap. Puluhan orang menyerang membawa sajam,” ungkap Muin.
    Penegak hukum pun terdesak. Bahkan, sempat ada upaya pengeroyokan terhadap petugas.
    “Petugas di sini aja pernah mau dikeroyok itu pernah kejadian. Akhirnya, dilepas lagi (pelaku) sama busernya,” tutur Muin.
    Dalam kondisi seperti itu, bukan hanya pelat besi yang raib, tapi juga wibawa hukum.
    Kini, warga pun hanya bisa menyaksikan, sambil menyimpan kekhawatiran suatu hari beton tol yang berdiri di dekat sekitar mereka akan menjadi simbol kealpaan yang nyata.
    (Reporter: Shinta Dwi Ayu | Editor: Faieq Hidayat, Akhdi Martin Pratama)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga sayangkan halte Transjakarta di Jalan Bekasi-Cakung terbengkalai

    Warga sayangkan halte Transjakarta di Jalan Bekasi-Cakung terbengkalai

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah warga menyayangkan kondisi halte Transjakarta (Tj) di Jalan Raya Bekasi hingga Pasar Cakung, Jakarta Timur yang memprihatinkan dan terlihat terbengkalai.

    “Udah lama ini haltenya rusak. Penyebabnya saya kurang tau, tapi kelihatannya kaya ga dipakai, ga beroperasi. Padahal bus Transjakarta masih melintas dan beroperasi di wilayah tersebut,” kata salah satu warga Cakung, Siswanto (62) saat tengah melintasi halte Transjakarta di Jalan Raya Bekasi, Jakarta Timur, Selasa.

    Siswanto menyayangkan kondisi halte yang seharusnya menjadi bangunan dan bagian dari peningkatan layanan transportasi publik, namun kini tampak terbengkalai, penuh debu, berkarat, serta tak terurus.

    “Paling kalau ada yang naik bus Transjakarta itu dari bawah, tidak di atas halte karena sudah bolong, sehingga berbahaya bagi penumpang,” ujarnya.

    Berdasarkan pantauan ANTARA, terlihat halte yang berada di sisi dan tengah jalan ini sepi dari aktivitas penumpang dan petugas bus Transjakarta. Hanya satu sampai dua warga menunggu kedatangan Transjakarta.

    Atap halte juga sudah mulai rusak, beberapa kaca pecah, dan banyak coretan vandalisme di dinding-dinding halte. Papan nama halte pun nyaris tidak terbaca.

    Warga menaiki Transjakarta di bawah halte di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur yang sudah rusak, Selasa (22/4/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza

    Akses menuju halte cukup sulit karena sudah tertutup semak-semak liar dan tumpukan sampah. Atap halte dan besi yang banyak hilang itu diduga dicuri oleh orang tak dikenal.

    “Iya ini mau naik Transjakarta. Ya kita dari bawah, soalnya kalau dari atas udah begini kondisinya, udah lama juga ini rusak mau gimana lagi,” kata warga Cakung, Danang (38) sambil menunggu kedatangan bus.

    Kondisi halte Transjakarta yang terbengkalai itu sempat viral di media sosial, sehingga memicu pertanyaan publik mengenai perencanaan dan pengelolaan infrastruktur transportasi di Jakarta.

    “TransJakarta dan Dishub masih niat pakai halte-halte di sepanjang Jalan Pulo Gadung-Cakung gak sih? Halte-halte bus TransJakarta di sana sebagian besar udah pada rusak, plat lantainya juga udah gak ada, pada dicolongin. Dengan kondisi kayak begini maling besi malah senang karena merasa dikasih ruang dan kesempatan,” tulis akun X @txttransportasi.

    Bahkan, halte yang terlihat seperti terbengkalai ini membuat warga khawatir saat hendak menunggu kedatangan Transjakarta.

    “Terus haltenya juga jadi kaya gini, orang-orang yang nyolong besinya tuh secara terang-terangan ngambilnya, kemarin liat bapak-bapak lagi nyopotin lantai besinya, jadi tempat tidur gelandangan juga, jadi takut kalo pulang malam dan harus nunggu bus di sini,” tulis akun X @cavepop.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Diteriaki ‘Maling’, Pelaku Curanmor di Tangerang Lepas 5 Tembakan, Motor Masuk Selokan – Halaman all

    Viral Maling Motor Bersenpi Diamuk Massa di Tangerang, Polisi Buru Rekan Pelaku – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kapolsek Kelapa Dua, Kompol Gusprihatin Zen, membenarkan ada pencurian kendaraan bermotor (curanmor) alias maling motor di kawasan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Dia mengatakan jika kejadian tersebut terjadi pada Senin kemarin, 21 April 2025.

    “Benar kejadiannya kemarin,” ujar Gusprihatin dalam keterangannya kepada awak media, Selasa (22/4/2025).

    Satu dari dua pelaku curanmor tersebut berhasil diamankan warga sekitar, sebelum berujung digelandang oleh petugas kepolisian.

    Gusprihatin menegaskan jika pihaknya saat ini masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya.

    “Satu orang terduga pelaku diamankan, untuk pelaku lainnya dalam proses pengejaran,” tutur Gusprihatin.

    “Kami masih mendalami dan mengejar, mohon doa dan dukungan,” lanjutnya.

    Sebelumnya, kejadian ini heboh di media Instagram. Salah satunya diposting akun @infopagedangan.id.

    Pada postingan video tersebut, satu orang terduga curanmor tampak dibekuk warga, setelah sebelumnya melakukan perlawanan dengan menodongkan senjata api (senpi).

    “Dua orang pelaku pencurian sepeda motor (Curanmor) menurut informasi diduga pelaku membawa s*nj*ta api. Satu diantaranya tertangkap dan dihakimi oleh warga yang berada dilokasi di depan kelurahan curug sangereng, tangerang. Kini pelaku sudah diamankan oleh pihak kepolisian setempat Senin (21/4),” tulis caption akun tersebut.

  • Diduga Ada Polisi yang Jadi Debt Collector di Kasus Pengeroyokan, Polda Riau Beri Penjelasan – Halaman all

    Diduga Ada Polisi yang Jadi Debt Collector di Kasus Pengeroyokan, Polda Riau Beri Penjelasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Beredar kabar ada anggota polisi yang menjadi debt collector dalam kasus penganiayaan di halaman Polsek Bukit Raya, Pekanbaru, Riau.

    Kabid Humas Polda Riau Kombes Anom Karibianto pun meluruskan kabar tersebut.

    Ia menuturkan bahwa tidak ada anggota Polri yang merupakan bagian dari tim debt collector.

    “Soal anggota polisi, dapat saya jelaskan, ada di salah satu TKP, korban sempat ketemu dan menyelesaikan (dengan pelaku). Ini kan dimulai dari kejadian korban dari hotel (Furaya), berlanjut ke Jalan Parit Indah dan ke Polsek Bukit Raya,” kata Kombes Pol Anom Karibianto pada Tribunpekanbaru.com, Selasa (22/4/2025).

    Ia menuturkan di salah satu TKP ada empat orang anggota Polri yang sedang tidak bertugas dan bukan bagian dari debt collector.

    “Di salah satu TKP, 4 anggota Polri tidak sedang bertugas dan tidak bagian dari debt collector. Saat itu mereka sedang makan,” tambahnya.

    Saat itu para anggota polisi tersebut melihat ada mobil yang melaju kencang hingga menyenggol kendaraan lain.

    Mereka pun berusaha mengejar mobil tersebut.

    “Kendaraan itu diteriaki maling. Dia Polri. Melihat kejadian itu, berinisiatif mengejar sampailah ke Polsek (Bukit Raya). Mereka lapor ke anggota yang tertua di sana,” ujarnya.

    Sementara itu, Ditreskrimum Polda Riau Kombes Asep Darmawan menambahkan, saat kejadian, para anggota polisi tersebut tengah makan.

    “Mereka lihat kendaraan itu melaju kencang dan jalannya zig zag. Anggota itu ngikutin. Masuk ke Polsek. Dia pun melapor ke Polsek,” kata Kombes Asep.

    Kronologi Kejadian

    Aksi pengeroyokan ini bermula dari dua debt collector dari tim yang berbeda bertemu di sebuah hotel untuk menarik satu unit mobil.

    Saat itu terjadi keributan di antara dua tim tersebut. Keduanya memperebutkan siapa yang berhak menarik mobil tersebut.

    Keributan sempat diredam oleh anggota polisi yang tengah berada di sekitar hotel.

    Setelah dari hotel, kedua tim sepakat untuk bertemu di sebuah tempat sekitar pukul 00.30 WIB.

    Saat itu korban dan suaminya yang juga debt collector datang menggunakan sebuah mobil.

    Namun, tiba-tiba para pelaku marah kepada korban dan memukul mobil korban.

    Korban akhirnya kabur dan sampai di Polsek Bukit Raya.

    Bukannya berhenti, para pelaku yang mengejar hingga ke Polsek Bukit Raya dan melakukan penganiayaan di depan kantor polisi tersebut.

    Para terduga pelaku langsung memukul pelapor dengan menggunakan alat berupa batu dan kayu ke mobil serta ke arah kepala bagian belakang pelapor sehingga pelapor mengalami luka dan mengeluarkan darah serta kaki sebelah kiri mengalami rasa sakit.

    Kapolsek Dicopot

    Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan mencopot Kapolsek Bukit Raya Kompol Syafnil.

    Pencopotan ini merupakan buntut penganiayaan sesama debt collector yang terjadi di halaman Polsek Bukit Raya.

    “Mutasi ini bukan hanya bagian dari rotasi rutin, namun juga mencerminkan komitmen institusi dalam menjaga kualitas dan integritas pelayanan publik,”

    “Setiap anggota Polri wajib memahami bahwa jabatan adalah amanah, dan kepercayaan masyarakat tidak boleh dikhianati oleh kelalaian, pembiaran, atau ketidaktegasan dalam bertindak,” kata Kapolda Herry Heryawan.

    Ia juga menuturkan bahwa memberikan atensi pada kasus ini.

    “Saya menegaskan bahwa Polda Riau tidak akan menolerir segala bentuk gangguan kamtibmas, termasuk tindakan premanisme berkedok debt collector,” katanya.

    “Setiap pelanggaran hukum, baik dilakukan oleh masyarakat umum maupun yang terjadi di lingkungan institusi kepolisian akan ditindak secara profesional, transparan, dan tanpa pandang bulu,” tambahnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Polda Riau Jawab Soal Isu Anggotanya Ikut Bagian Debt Collector di Kasus Penganiayaan Depan Mapolsek

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunPekanbaru.com, Dian Maja Palti Siahaan)

  • 4
                    
                        400 Pelat Besi Kolong Tol Dekat JIS Ludes Dicuri Maling
                        Megapolitan

    4 400 Pelat Besi Kolong Tol Dekat JIS Ludes Dicuri Maling Megapolitan

    400 Pelat Besi Kolong Tol Dekat JIS Ludes Dicuri Maling
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ada sekitar 400 pelat besi di kolong Tol Dalam Kota, Plumpang-Pluit yang terletak di dekat Jakarta International Stadium (JIS) di RT 10, RW 08, Papanggo, Jakarta Utara ludes dicuri maling.
    “Seluruh pelat besinya sudah dicuri maling. Itu kalau diprediksi pelat besi yang hilang bisa sekitar 300-400 lembar,” ucap warga bernama Muin (bukan nama sebenarnya) (65) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Selasa (22/4/2025).
    Pengamatan Kompas.com di lokasi, seluruh atap kolong tol di Papanggo ini sudah tak lagi dilapisi pelat besi.
    Padahal, pelat besi tersebut berfungsi untuk melapisi beton tol yang berada di atas pemukiman penduduk.
    Oleh sebab itu, sebagai warga yang rumahnya hanya berjarak 100 meter dari kolong tol, Muin merasa khawatir apabila beton tol tersebut tidak lagi kokoh imbas pelat besinya dicuri.
    Muin juga menduga, terbakarnya
    kolong tol Papanggo
    pada Rabu (16/4/2025) lalu, salah satu penyebabnya karena pelat besinya sudah tidak ada.
    “Karena bisa jadi kebakaran kemarin karena adanya pencurian pelatnya, karena kan itu ada bekas lemnya, kena panas mencair makanya kebakar,” ucap Muin.
    Muin mengaku, pernah memergoki secara langsung saat para maling besi itu beraksi.
    Biasanya, kata Muin, para pencuri besi beraksi secara terang-terangan menjelang adzan Dzuhur.
    “Kalau siang itu bentar lagi Dzuhur,” jelas Muin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.