Kasus: Maling

  • Klarifikasi Polisi Usai Suruh Warga Lepaskan Maling Motor di Cikarang

    Klarifikasi Polisi Usai Suruh Warga Lepaskan Maling Motor di Cikarang

    Bisnis.com, JAKARTA — Polres Metro Bekasi menjelaskan terkait persoalan anggota Polsek Cikarang Utara yang menyarankan warga untuk melepaskan maling motor yang sudah ditangkap.

    Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa menjelaskan dalam peristiwa itu terjadi kesalahpahaman penyampaian dari anggotanya tersebut.

    “Jadi memang pas tadi pada saat penyerahan itu mungkin ada penyampaian yang kurang pas daripada anggota tapi secara umum,” ujarnya kepada wartawan, dikutip Kamis (11/9/2025).

    Dia menekankan bahwa pelaku pencurian itu sudah dilakukan penahanan. Selain itu, barang bukti pencurian juga telah diamankan untuk keperluan proses hukum yang ada.

    Adapun, kata Mustofa, untuk salah satu anggota Polsek Cikarang Utara yang viral itu telah dibawa ke Bidpropam Polda Metro Jaya untuk diperiksa.

    “Mohon maaf atas kesalahpahaman yang disampaikan oleh anggota saya. Tapi saya menjamin 100% tersangka dan bb sudah saya ada di kantor,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, video anggota Polsek Cikarang Utara viral di media sosial @lbj_jakarta usai menyarankan warga untuk melepaskan maling motor usai ditangkap.

    Terlihat, anggota dengan kaos khas kepolisian berkaos Polri tengah berbincang dengan warga yang telah menangkap pelaku pencurian motor.

    Namun, warga dan anggota kemudian berdebat lantaran maling tersebut disarankan untuk dilepaskan. Mendengar saran tersebut warga yang menangkap justru malah kebingungan dengan sikap anggota yang bersikukuh untuk melepaskan pencuri.

    “Sudah lepaskan lagi. Sekarang begini, mohon maaf sebelumnya. Kalau kalian bawa tapi tidak buat LP [laporan polisi] buat apa. tidak ada buat jerat dia,” tutur anggota Polsek dalam video viral tersebut.

  • Ulah Anggota Polsek Cikarang: Suruh Warga Lepas Maling Motor Berujung Kapolres Minta Maaf
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 September 2025

    Ulah Anggota Polsek Cikarang: Suruh Warga Lepas Maling Motor Berujung Kapolres Minta Maaf Megapolitan 11 September 2025

    Ulah Anggota Polsek Cikarang: Suruh Warga Lepas Maling Motor Berujung Kapolres Minta Maaf
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Anggota Polsek Cikarang Utara kedapatan menyuruh melepaskan maling motor yang berhasil ditangkap warga pada Selasa (9/9/2025) dini hari.
    Dalam video yang diunggah akun Instagram @info_cikarang_karawang, tampak sejumlah warga menyerahkan maling motor yang diketahui bernama Yogi Iskandar (45) ke Polsek Cikarang Utara.
    Namun anggota Polsek Cikarang malah meminta warga melepaskan pelaku karena tidak membuat laporan.
     
    “Enggak usah dibawa ke kita, sudah lepasin saja,” kata oknum polisi dikutip dalam video tersebut, Rabu.
    “Terus dibawa ke mana ini (pelaku) Pak,” tanya warga.
    Kemudian, polisi itu mengatakan bahwa apabila pelaku ditahan hingga persidangan, motor korban juga ikut diamankan.
    “Kalau kamu bikin laporan, motor kamu ditahan di sini juga sampai dibawa kejaksaan, motor baru dilepaskan,” ucap anggota polisi.
     
    Kapolsek Cikarang Utara Kompol Sutrisno membenarkan peristiwa dalam video yang viral.
    Namun, ia menyebut anggotanya salah memberikan penjelasan kepada warga.
     
    “Iya, ini ada kesalahpahaman anggota yang kurang tepat memberi pelayanan,” kata Sutrisno saat dikonfirmasi, Rabu.
    Sutrisno mengatakan saat ini warga sudah dilayani membuat laporan polisi. Kasus tersebut juga sudah ditangani Polsek Cikarang Utara.
    “Tapi selanjutnya setelah diterima oleh Perwira Pengendali, LP dapat dilayani dengan baik,” ujarnya.
    Di sisi lain, Sutrisno mengaku bahwa dirinya diperiksa Polda Metro Jaya akibat tindakan anak buahnya tersebut.
    “Nanti ya. Saya lagi dimintai keterangan juga oleh Polda,” ujar Sutrisno.
    Setelah video viral beredar, polisi menetapkan Yogi sebagai tersangka.
    Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa menjelaskan, kasus ini bermula ketika Yogi berangkat dari rumah orangtuanya di Karawang pada pukul 01.00 WIB menggunakan kendaraan umum menuju rumahnya di Cikarang.
    Sekitar pukul 03.45 WIB, Yogi tiba di kawasan SGC, Cikarang Utara, lalu berjalan kaki ke rumah. Dalam perjalanan, ia melihat sepeda motor korban terparkir di depan kontrakan dalam keadaan sepi.
    “Kemudian tersangka masuk ke halaman dengan membuka gerbang yang tertutup, namun tidak terkunci,” ujar Mustofa saat konferensi pers, Rabu (10/9/2025).
    Yogi lantas mendekati sepeda motor yang terkunci stang. Ia mengambil kunci T dan anak kunci yang sudah dibawanya, lalu mencongkel kunci motor.
    “Setelah berhasil membobol, tersangka mendorong motor korban sekitar 4 meter. Saat itu, saksi yang baru pulang kerja melihat dan berteriak maling,” jelas Mustofa.
    Teriakan itu menarik perhatian warga yang langsung mengejar dan mengamankan pelaku. Yogi sempat dipukuli massa hingga mengalami luka-luka. Pelaku kemudian diserahkan ke Mapolsek Cikarang Utara sekitar pukul 05.00 WIB.
    Kasus ini kemudian dilaporkan dengan nomor LP/B/99/IX/2025/SPKT/POLSEK CIKARANG UTARA/POLRES METRO BEKASI/POLDA METRO JAYA.
    “Motif tersangka untuk digunakan sendiri atau akan dijual, kemudian uangnya dipakai untuk keperluan pribadi,” kata Mustofa.
    Polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya satu kunci kontak, satu STNK asli, satu gagang kunci berbentuk T serta satu unit sepeda motor Honda Vario hitam Nopol Z-2358-CH tahun 2015 dalam kondisi kunci rusak.
    “Pasal yang kami kenakan adalah Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan, dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara. Saat ini tersangka ditahan di Polres Metro Bekasi,” tegas Mustofa.
    Mustofa menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ulah anggota Polsek Cikarang Utara yang menyuruh melepaskan Yogi.
    “Kami memohon maaf kepada teman-teman yang mungkin mendapati video viral ada anggota yang tidak profesional dalam hal menerima pengaduan masyarakat,” ujar Mustofa, Rabu (10/9/2025).
    Menurut Mustofa, anggota yang terlibat beserta Kapolsek Cikarang Utara telah dibawa ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Metro Jaya untuk diperiksa.
    “Sudah dibawa ke Bidpropam Polda Metro Jaya anggota kita bersama kapolsek untuk kita klarifikasi ada atau tidaknya pelanggaran terhadap kapolsek, terhadap anggota,” katanya.
    Ia menegaskan, keduanya akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku apabila terbukti melakukan pelanggaran, baik disiplin maupun kode etik.
    “Apakah ada (pelanggaran) disiplinnya, apakah ada kode etiknya, apakah kategorinya menurunkan harkat dan martabat kepolisian, yang jelas semua kita proses sesuai dengan prosedur yang berlaku,” tutur Mustofa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ruang Kelas hingga Kantor Kepsek Sekolah Dasar di Lumajang Dibobol Maling, Proyektor hingga Tabung Gas Raib

    Ruang Kelas hingga Kantor Kepsek Sekolah Dasar di Lumajang Dibobol Maling, Proyektor hingga Tabung Gas Raib

    Lumajang (beritajatim.com) – Aksi pencurian di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali terjadi. Kali ini Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tempeh Tengah 01 di Kecamatan Tempeh menjadi sasaran pencurian.

    Berdasarkan rekaman CCTV di lokasi, aksi tersebut dilakukan seorang diri. Pelaku terlihat masuk ke sejumlah bangunan sekolah dengan melewati pintu gerbang bagian depan, lalu membobol pintu ruang kerja guru hingga menyelinap ke ruangan kepala sekolah.

    Dalam aksinya, pelaku berhasil menggasak satu unit proyektor LCD, dua tabung gas elpiji, serta satu rice cooker yang ada di dalam sekolah.

    Kepala Sekolah SDN Tempeh Tengah 01 Samsul Arifin mengatakan, pelaku masuk ke gedung sekolah pada Selasa malam (9/9/2025) sekitar pukul 20.00 WIB.

    “Ini kemungkinannya pelaku masuk lewat gerbang depan. Kejadiannya kan jam 8 malam, kondisinya saat itu hujan terus yang jaga tidak sempat kontrol,” terang Samsul Arifin, Rabu (10/9/2025).

    Berbekal sebuah headlamp, pelaku terlihat mengendap-endap masuk dan menggeledah ruang kepala sekolah, namun tidak menemukan barang berharga. Selanjutnya, ia masuk ke ruang operator dan mengambil satu unit proyektor LCD. Meski sempat membuka laci di ruang tersebut, laptop yang ada di dalamnya tidak ikut dibawa.

    Selain itu, pelaku juga membobol pintu dapur dan TK di area sekolah, lalu membawa kabur dua tabung gas elpiji serta satu rice cooker. Pelaku diketahui mengenakan penutup kepala, kaos bermotif putih, dan celana pendek. Setelah menggasak sejumlah barang, ia kabur lewat pintu belakang.

    Atas kejadian ini, pihak sekolah langsung melaporkan kasus pencurian tersebut ke Polsek Tempeh. “Aksi pencurian ini sudah kami laporkan ke Polsek Tempeh, berharapnya pelaku bisa segera ditemukan sehingga tidak ada korban selanjutnya,” ucap Samsul.

    Sementara itu, Polres Lumajang memastikan masih melakukan penyelidikan terkait kasus pencurian di SDN Tempeh Tengah 01 tersebut. [has/ian]

  • Maling Curi Uang Pakai Cara Baru, Hati-hati Dapat Notifikasi Ini

    Maling Curi Uang Pakai Cara Baru, Hati-hati Dapat Notifikasi Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bisnis perhotelan sedang menghadapi ancaman serius di ranah digital. Ada modus penipuan baru yang dilancarkan pejahat siber untuk membobol sistem platform yang bergerak di industri hospitality.

    Para ‘maling’ dilaporkan menggunakan serangan phishing super canggih dan bisa mengelabui korban. Tujuannya untuk memanen data-data penting seperti username, password, token otentikasi multi-factor (MFA). Hal ini turut berisiko membobol akun bank korban dan mencuri uang di dalam saldo rekening.

    TechRadar melaporkan ada 2 platform hospitality yang sudah menjadi korban, yakni Expedia Partner Central dan Cloudbeds, menurut tim peneliti ancaman di MimeCast, serta dua peneliti lain bernama Samantha Clarke dan Ankit Gupta.

    Tim peneliti menemukan kampanye yang sedang berlangsung untuk mendistribusikan email dengan subjek yang mendesak dan penting bagi bisnis. Hal ini disengaja untuk mendorong tindakan segera dari manajer dan staf hotel.

    Biasanya, notifikasi pesan email membahas peringatan pelacakan umum, pembaruan sistem, konfirmasi pemesanan tamu, dan notifikasi pusat mitra.

    Topik-topik ini umum di industri perhotelan, dan umumnya sensitif terhadap waktu. Hotel yang gagal menanggapi pesan-pesan ini tepat waktu biasanya akan kehilangan pendapatan.

    Hal ini yang kemudian dimanfaatkan oleh para maling untuk mengelabui pihak hotel. Saat mereka terpancing untuk bertindak, maka data dipanen habis-habisan oleh maling.

    “Artinya, siapa pun di balik kampanye ini mengerti alur kerja perhotelan,” kata tim peneliti, dikutip dari TechRadar, Rabu (10/9/2025).

    Lebih lanjut, peneliti menjelaskan bahwa link di dalam email dari maling akan membawa korban ke landing page berbahaya. Desainnya mirip dengan laman login Expedia dan Cloudbeds.

    Dari situ, maling mampu mengamankan kredensial login dan berpotensi mengamankan otentikasi multi-factor.

    Data sensitif kemudian bisa turut dipanen. Misalnya alamat email, nomor jaminan sosial, paspor, nomor identitas atau KTP, tanggal lahir, alamat pos, dan data-data lain yang penting bagi penjahat siber.

    Serangan phishing ini juga memberikan maling akses ke layanan-layanan penting korban, termasuk akun bank. Bisnis perhotelan kerap mengumpulkan data-data sensitif seperti itu yang memang sangat bernilai bagi penipu siber.

    Kurang dari sebulan yang lalu, seorang penjahat siber berhasil membobol sistem pemesanan yang digunakan oleh banyak hotel di Italia dan mencuri informasi sensitif ribuan tamu.

    Sebelumnya, jaringan hotel ternama, termasuk Marriott dan Hilton, mengalami kebocoran data pelanggan sensitif sebagai bagian dari serangan rantai pasokan terhadap mitra mereka.

    Hal ini menunjukkan bahwa penipu makin canggih dalam mengelabui korban. Platform dan bisnis yang terkait dengan banyak data pribadi perlu pengamanan sistem berlapis agar tak terjerat penipuan berujung kerugian data dan keuangan. Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Isak Tangis Ibu Delpedro Pecah Dipelukan Bivitri, Saat Kunjungi Rutan Polda Metro

    Isak Tangis Ibu Delpedro Pecah Dipelukan Bivitri, Saat Kunjungi Rutan Polda Metro

    Bisnis.com, JAKARTA — Di halaman Gedung Direktorat Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Polda Metro Jaya pecah tangis seorang ibu dari aktivis HAM Delpedro Marhaen.

    Dia adalah Magda Antista. Meski bukan kali pertama mengunjungi Delpedro, tangis Magda masih tak terbendung melihat anaknya harus mendekam di balik jeruji besi.

    Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, isak tangis Magda terjadi saat memeluk pakar hukum tata negara sekaligus akademisi kesohor Bivitri Susanti.

    Bivitri hadir untuk mengunjungi sejumlah aktivis HAM, termasuk Delpedro yang ditahan akibat dari serangkaian kericuhan aksi Demonstrasi di Jakarta akhir Agustus lalu.

    Kepada Bivitri, Magda menyatakan bahwa anaknya bukan penjahat atau koruptor. Dia hanya seorang pembela rakyat yang ingin ada perbaikan untuk Indonesia.

    “Kenapa? Kan bukan penjahat anak saya, bukan maling, bukan koruptor. Dia [Delpedro] hanya belain rakyat. Dia hanya ingin ada perbaikan di negara ini,” kata Magda seraya menangis dipelukan Bivitri, Rabu (10/9/2025).

    Dalam hal ini, Bivitri menyikapi luapan emosi Magda dan menguatkan bahwa Delpedro tidak bersalah dalam perkara ini. 

    “Sabar, sabar. Iya tidak bersalah [Delpedro]. Pasti kita bantu,” tutur Bivitri sambil mengusap punggung Magda.

    Sementara itu, kakak Delpedro, Delpiero Hegelian mengemukakan bahwa dalam kunjungannya ini pihaknya telah membawa buku, makanan hingga alat mandi.

    “Makanan, buku-buku. Kalau hari ini, kita bawa makanan dan buku. Kalau kemarin alat mandi dan makanan. Permintaan yang lain,” ujar Delpiero.

    Kasus Delpedro 

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary mengatakan Delpedro telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penghasutan provokatif terhadap pelajar untuk demo.

    Delpedro dituding telah menghasut anak dibawah umur melakukan tindakan anarkis serta menyebarkan informasi bohong melalui media sosial.

    “Saudara DMR diduga melakukan tindak pidana menghasut untuk melakukan pidana dan atau menyebarkan informasi elektronik yang diketahuinya membuat pemberitahuan bohong yang menimbulkan kerusuhan dan keresahan,” ujar Ade Ary di Jakarta, Selasa (2/9/2025).

    Delpedro juga disebut kepolisian telah membuat seruan yang diunggah melalui akun Instagram Lokataru Foundation untuk tidak takut untuk melawan saat demonstrasi.

    Bahkan, kata Ade, unggahan poster kolaborasi itu juga menjamin anak-anak yang hadir ke lokasi aksi akan tetap aman.

    “Menyebarkan flyers yang berisi kata-kata ‘kita lawan bareng’. Di situ juga ada hashtag #jangantakut kemudian ada caption di bawahnya ‘polisi butut, jangan takut’,” tutur Ade.

    Atas perbuatannya, Delpedro dipersangkakan pasal berlapis mulai dari Pasal 160 KUHP, Pasal 45A Ayat 3 Juncto Pasal 28 Ayat 3 UU No.1/2024 tentang ITE, hingga Pasal 76H Jo Pasal 15 Jo Pasal 87 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

  • Alat Pantau Aktivitas Vulkanik Gunung Kelud Senilai Rp 1,5 Miliar Dicuri, Ini Dampaknya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        10 September 2025

    Alat Pantau Aktivitas Vulkanik Gunung Kelud Senilai Rp 1,5 Miliar Dicuri, Ini Dampaknya Surabaya 10 September 2025

    Alat Pantau Aktivitas Vulkanik Gunung Kelud Senilai Rp 1,5 Miliar Dicuri, Ini Dampaknya
    Tim Redaksi
    BLITAR, KOMPAS.com
    – Seperangkat alat pemantauan aktivitas vulkanik Gunung Kelud yang ada di Stasiun Jura, stasiun pemantauan yang terletak di sisi selatan Kelud di wilayah Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, hilang dicuri.
    Petugas pemantauan Gunung Kelud, Budi Prianto mengatakan bahwa setidaknya terdapat 12 item peralatan yang terpasang di Stasiun Jura yang terletak di lereng Gunung Kelud sisi selatan hilang.
    “Beberapa hari lalu kita lihat alat di Stasiun Jura mati. Biasanya karena aki ngedrop atau panel tertimpa pohon tumbang. Setelah kita datangi, ternyata sudah dibobol maling,” kata Budi saat dikonfirmasi, Rabu (10/9/2025).
    Barang-barang yang dicuri tersebut, kata Budi, antara lain GNSS Leica GR30,
    seismic broadband certimus
    , kabel
    grounding tower
    , perangkat penangkal petir, kabel solar panel, 6 unit accu merek Panasonic, dan
    switch hub moxa.
    Budi mengatakan bahwa peralatan yang hilang tersebut bernilai sekitar Rp 1,5 miliar.
    Menurut Budi, pemantauan aktivitas vulkanik Gunung Kelud secara umum masih dapat dilakukan karena masih ada sejumlah stasiun pemantauan lainnya.
    Namun, hilangnya peralatan di Stasiun Jura, kata dia, akan mengurangi akurasi analisis aktivitas vulkanik Gunung Kelud karena tidak melibatkan data yang dideteksi dari lereng sisi selatan.
    “Dapat dikatakan ini akan menghambat kemampuan pengamat dalam mendapatkan gambaran utuh aktivitas Gunung Kelud. Analisis menjadi kurang komprehensif,” ujarnya.
    Stasiun Jura yang letaknya tidak jauh dari jalur pendakian Gunung Kelud dari sisi selatan merupakan bagian dari sistem pemantauan vulkanik Gunung Kelud.
    Data dari sejumlah stasiun pemantauan, kata Budi, dikumpulkan untuk dianalisis dengan pengiriman melalui transmisi radio.
    Kaki Gunung Kelud di sisi selatan berada di wilayah utara Kabupaten Blitar, sedangkan sisi barat berada di wilayah Kabupaten Kediri.
    Gunung Kelud merupakan gunung berapi aktif meskipun sudah lebih dari 10 tahun tidak terjadi peningkatan aktivitas vulkanik hingga erupsi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ulah Anggota Polsek Cikarang: Suruh Warga Lepas Maling Motor Berujung Kapolres Minta Maaf
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 September 2025

    Anggota Polsek Cikarang Utara Suruh Lepaskan Maling Motor yang Ditangkap Warga Megapolitan 10 September 2025

    Anggota Polsek Cikarang Utara Suruh Lepaskan Maling Motor yang Ditangkap Warga
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Anggota Polsek Cikarang Utara diduga menyuruh melepaskan pencuri motor yang ditangkap warga Rabu (10/9/2025) dini hari.
    Dalam video yang diunggah akun Instagram @info_cikarang_karawang, warga menyerahkan pencuri motor ke Polsek Cikarang Utara. Namun anggota polisi meminta warga melepaskan pelaku karena tidak membuat laporan. 
    “Enggak usah dibawa ke kita, sudah lepasin saja,” kata oknum polisi dikutip dalam video tersebut, Rabu.
    “Terus dibawa kemana ini (pelaku) pak,” tanya warga.
    Dia juga mengatakan jika pelaku ditahan hingga persidangan, motor korban juga ikut diamankan.
    “Kalau kamu bikin laporan, motor kamu ditahan disini juga sampai dibawa kejaksaan, motor baru dilepaskan,” ucap anggota polisi.
    Kapolsek Cikarang Utara, Kompol Sutrisno membenarkan peristiwa tersebut. Namun anggotanya salah memberikan penjelasan kepada warga. 
    “Iya, ini ada kesalahpahaman anggota yang kurang tepat memberi pelayanan,” kata Sutrisno saat dikonfirmasi, Rabu.
    Sutrisno mengatakan saat ini warga sudah dilayani membuat laporan polisi. Kasus tersebut juga sudah ditangani Polsek Cikarang Utara. 
    “Tapi selanjutnya setelah diterima oleh Perwira Pengendali, LP dapat dilayani dengan baik,” ujarnya.
    Sutrisno mengaku saat ini dirinya sedang dimintai keterangan oleh Polda Metro Jaya terkait video viral tersebut. 
    Dia belum bisa menjabarkan detail terkait siapa oknum anggota serta kronologinya.
    “Nanti ya. Saya lagi dimintai keterangan juga oleh Polda,” ujarnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Alat Deteksi Gunung Kelud Blitar Senilai 1,5 M yang Dicuri Belum 1 Tahun Terpasang

    Alat Deteksi Gunung Kelud Blitar Senilai 1,5 M yang Dicuri Belum 1 Tahun Terpasang

    Blitar (beritajatim.com) – Peralatan vital pendeteksi aktivitas vulkanik Gunung Kelud yang berada di Stasiun Jura, Blitar, kini tinggal kenangan. Alat canggih senilai Rp1,5 miliar itu telah raib digondol maling. Peristiwa ini makin ironis lantaran peralatan tersebut ternyata baru dipasang sekitar satu tahun lalu.

    Menurut Budi Prianto, Petugas Jaga Pos Pantau Gunung Kelud menyebut bahwa alat ini tergolong baru karena belum 1 tahun terpasang di lokasi tersebut. Awalnya pemasangan alat ini bertujuan untuk mengumpulkan data tambahan mengenai aktivitas Gunung Kelud dari sisi selatan.

    Namun belum setahun digunakan untuk mengumpulkan data, kini alat tersebut telah raib digondol maling. Jelas dengan kondisi ini analisis data aktivitas Gunung Kelud dari sisi selatan yakni Blitar terganggu.

    “Alat ini baru satu tahun belum genap setahun malahan terpasang disitu, karena awal-awalnya kan lebih konsentrasi di Gunung Keludnya saja terus kita geser ke selatan,” ucap Budi Prianto, Petugas Jaga Pos Pantau Gunung Kelud, Rabu (10/9/2025).

    Stasiun Jura merupakan bagian penting dari sistem pemantauan Gunung Kelud, khususnya untuk mengumpulkan data dari sisi selatan. Data yang terkumpul di stasiun ini dikirimkan ke pos pemantau melalui transmisi radio. Meskipun alat yang dicuri berfungsi sebagai cadangan data, keberadaannya sangat krusial untuk analisis yang lebih akurat.

    Diperkirakan alat deteksi ini sudah dicuri 3 hari sebelum ketahuan. Pasalnya selama 3 hari berturut-turut alat deteksi aktivitas Gunung Kelud tersebut sudah tidak mengirimkan data.

    “Ya, mudah-mudahan dikembalikan dengan tersiarnya berita ini,” Imbauannya.

    Kondisi Stasiun Jura sendiri memang tidak dijaga. Namun bangunan yang berukuran 3 kali 5 meter tersebut dikunci dengan gembok. Namun hal itu tidak menghalangi para maling untuk membobol bangunan tersebut.

    “Kebetulan itu lokasinya juga di dekat jalur pendakian, tapi saya pikir kalau yang mengambil pendaki enggak mungkin ya karena mereka jalan aja sudah kecapekan,” tegasnya.

    Kini kasus pencurian alat deteksi Gunung Kelud tersebut akan segera dilaporkan ke polisi. Namun pihak pos jaga Gunung Kelud berharap ada itikad baik dari pencuri untuk mengembalikan alat-alat penting itu. [owi/aje]

  • Alat Deteksi Gunung Kelud Blitar Rp1,5 Miliar Raib, Analisis Data Terganggu

    Alat Deteksi Gunung Kelud Blitar Rp1,5 Miliar Raib, Analisis Data Terganggu

    Blitar (beritajatim.com) – Alat pemantauan aktivitas Gunung Kelud yang dipasang di sisi selatan dan masuk wilayah Kabupaten Blitar hilang dicuri orang. Alat deteksi Gunung Kelud senilai Rp.1,5 miliar tersebut kini sudah raib digondol maling.

    Adapun peralatan yang hilang adalah GNSS Leica GR30, seismik broadband certimus, kabel grounding tower, penangkal petir, kabel solar panel, 6 unit accu panasonic, siwtch hub moxa. Akibat hilangnya pelataran tersebut aktivitas pemantauan Gunung Kelud menjadi terganggu.

    “Kita pantau sebelum kejadian, alat yg kita pasang mati, Biasanya kendala, aki ngedrop, panel ketutupan pohon, tidak nyangka, pas didatangi itu ternyata sudah dibobol maling,” Ungkap Budi, petugas pengamat Gunung Kelud, Rabu (10/9/2025).

    Sebuah stasiun pemantauan gunung api di sisi selatan Gunung Kelud ini, dikenal juga sebagai Stasiun Jura. Pencurian ini pertama kali diketahui setelah tim pengamat melihat adanya kejanggalan pada data transmisi.

    Setelah diperiksa ternyata alat pemantauan aktivitas gunung yang terpasang telah raib dicuri. Akibat pencurian itu kini pemantauan aktivitas gunung Kelud menjadi terganggu dan hanya mengandalkan manual.

    “Belum (laporan polisi), rencana siang ini Polsek mau kesana,” tegasnya.

    Stasiun Jura merupakan bagian penting dari sistem pemantauan Gunung Kelud, khususnya untuk mengumpulkan data dari sisi selatan. Data yang terkumpul di stasiun ini dikirimkan ke pos pemantau melalui transmisi radio. Meskipun alat yang dicuri berfungsi sebagai cadangan data, keberadaannya sangat krusial untuk analisis yang lebih akurat.

    “Untuk pemantauan secara umum belum terganggu, namun untuk analisis data sisi selatan agak terganggu,” jelas Budi.

    Meskipun sistem pemantauan utama masih berjalan, hilangnya alat cadangan ini menghambat kemampuan pengamat dalam mendapatkan gambaran utuh tentang aktivitas gunung.

    Saat ini, pihak pengamat gunung api belum membuat laporan resmi kepada polisi. Namun, rencananya, petugas pengamat akan melaporkan aksi pencurian ini ke Polsek Garum Kabupaten Blitar.

    “Alat yang hilang ini sebagai backup data sisi selatan, untuk pemantauan secara umum belum terganggu, untuk analisa data sisi selatan agak terganggu,” tandasnya. (Owi/ted)

  • Dalam Sepekan, Lima Sepeda Motor di Bojonegoro Raib, Pelaku Masih Buron

    Dalam Sepekan, Lima Sepeda Motor di Bojonegoro Raib, Pelaku Masih Buron

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Dalam kurun waktu sepekan, kasus pencurian sepeda motor (curanmor) di wilayah hukum Polres Bojonegoro sudah terjadi sebanyak lima kali. Pelaku yang menjalankan aksinya di lima kecamatan berbeda itu kini masih buron.

    Kasus pencurian pertama terjadi pada Jumat (5/9/2025) tiga kejadian curanmor sekaligus. Pertama, di halaman Masjid An-Nidhom Desa Bulu, Kecamatan Sugihwaras. Pelaku menggondol Honda Scoopy yang tengah diparkir saat pemiliknya menunaikan ibadah salat.

    “Benar, pemiliknya bernama Isa Anshori (22) warga Desa Bulu. Saat ini kami masih lidik (penyelidikan),” ungkap Kapolsek Sugihwaras, AKP Wahjoe Febri, Senin (8/9/2025).

    Selanjutnya, lokasi kedua, di Desa Pekuwon, Kecamatan Sumberrejo, sebuah Suzuki Smash dengan Nomor Polisi S-3124-CE juga dilaporkan hilang. Namun, Kapolsek Sumberrejo, Iptu Zakaria Abdul Rahim, saat berusaha dikonfirmasi perihal kejadian tersebut, belum merespon.

    Kemudian, tempat kejadian perkara (TKP) ketiga, di Desa Payaman, Kecamatan Ngraho, motor Honda Beat dengan Nomor Polisi B-4289-BJO milik warga setempat, juga dilaporkan hilang, saat ditinggal pemiliknya mancing di kawasan setempat.

    “Motornya dibawa mancing oleh anak pelapor. Dan terparkir di area pemancingan. Untuk pelaku masih dalam pengejaran, semoga segera tertangkap,” kata Kapolsek Ngraho, Iptu Sutaryanto.

    TKP keempat, terjadi pada Sabtu (6/9/2025) di Desa Drokilo, Kecamatan Kedungadem, sebuah Honda Scoopy dengan Nomor Polisi S-2966-AD juga dilaporkan hilang saat terparkir di Masjid desa setempat. Peristiwa ini, dibenarkan oleh Kapolsek Kedungadem, AKP Matsuiswanto. “Benar, kejadiannya pada Sabtu malam Minggu. Posisi kuncinya masih nempel,” ujar AKP Matsuiswanto.

    Rentetan pencurian ini berlanjut pada hari ini, Senin (8/9/2025), dimana sebuah Honda Vario S-4881-BA yang terparkir di Balai Desa Tulungagung, Kecamatan Baureno, turut digasak maling. Namun, pihak kepolisian masih belum menerima laporan dari pihak korban. “Masih dalam penyilidikan. Masih memeriksa dan mencari keterangan saksi-saksi,” tutur Kapolsek Baureno, Iptu M Sholeh.

    Sementara itu, Kanit 1 Pidana Umum (Pidum) Satreskrim Polres Bojonegoro, Ipda Michael Manansi mengungkapkan, dirinya akan segera melakukan penyelidikan terhadap rentetan curanmor yang marak di sejumlah wilayah di Bojonegoro ini. “Langsung (kami) selidiki, mas,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Polisi lulusan Akpol tahun 2022 ini memaparkan, para petugas sedikit mengalami kesulitan dalam mendeteksi maling-maling yang masih berkeliaran ini, disebabkan modus mereka mengambil motor yang kuncinya masih menempel.

    “Karena modusnya kunci nempel, untuk pelaku sedikit sulit diidentifikasi. Karena pekerjaan utamanya bukan itu,” tutur polisi asal Padang, Sumatera ini.

    Ipda Michael menghimbau, kepada warga Kabupaten Bojonegoro untuk selalu waspada terhadap kendaraan pribadi. Ia menekankan, agar kunci masih menempel tidak menjadi kebiasaan, walaupun ditinggal hanya dalam waktu singkat. “Jangan jadi kebiasaan untuk membiarkan kunci menempel di kendaraan walau ditinggal sebentar,” pesannya. [lus/kun]