Kasus: Maling

  • Diadukan ke DPRD Jember Soal Surat ke KPK, Wabup Djoko Saya Hanya Menjalankan Tugas

    Diadukan ke DPRD Jember Soal Surat ke KPK, Wabup Djoko Saya Hanya Menjalankan Tugas

    Jember (beritajatim.com) – Wakil Bupati Djoko Susanto mengapresiasi pertemuan antara sejumlah pendukung Bupati Muhammad Fawait dan aktivis LSM dengan Ketua DPRD Jember Ahmad Halim, di gedung parlemen, Rabu (24/9/2025).

    “Itu bentuk kepedulian kepada daerah,” kata Djoko saat ditemui Beritajatim.com.

    Dalam pertemuan dengan Halim, mereka mempersoalkan tindakan Djoko yang menyurati Komisi Pemberantasan Korupsi sehingga membuat Kabupaten Jember menjadi pemberitaan nasional dan memicu kegaduhan. Mereka juga DPRD Jember mengambil sikap dan memediasi Bupati Fawait dengan Wabup Djoko.

    Namun Djoko mempertanyakan tudingan kegaduhan yang diarahkan kepadanya. “Itu terkait dengan mindset yang harus kita betulkan,” katanya.

    “Misalkan ada maling. Lalu yang jaga di pos kamling itu teriak-teriak” ‘maling, maling, maling’. Yang dinilai bikin gaduh itu yang mana? Yang secara eksplisit berteriak tadi, atau justru malingnya yang senyap-senyap saja?” kata Djoko tersenyum.

    Djoko kembali menegaskan, surat yang dilayangkannya ke KPK, Mendagri, dan Gubernur berisi permohonan pembinaan terhadap Pemkab Jember. “Ini bentuk tanggung jawab saya sebagai wakil bupati,” katanya.

    Ada enam butir laporan dalam surat itu. Pertama, soal inkonsistensi kebijakan yang ditandai dengan dikeluarkannya Keputusan Bupati Nomor 100.3.3.2/126/1.12/2025 tentang Tim Pengarah Percepatan Pembangunan Daerah (TP3D).

    Kedua, soal tidak berjalannya meritokrasi kepegawaian aparatur sipil negara, yang berpotensi pada rendahnya profesionalitas aparatur dan kerawanan tindak pidana korupsi, kolusi, dan nepotisme.

    Laporan berikutnya adalah mengenai pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Jember, yang dipandang Djoko, tidak menggambarkan prinsip transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.

    Keempat, soal lemahnya sistem tata kelola aset milik daerah. Djoko mencontohkan penggunaan kendaraan bermotor oleh orang yang tidak berhak.

    Kelima, soal terhambatnya koordinasi antara wakil bupati dengan organisasi perangkat daerah, yang ditandai dengan adanya ketidakpatuhan dan pembangkangan ASN kepada wakil bupati.

    Terakhir, soal tidak direalisasikannya hak keuangan dan protokoler Djoko sebagai wakil bupati Jember.

    “Waktu kami, bupati, saya, dan beberapa kepala dinas diundang KPK, KPK mengatakan bahwa tugas wakil bupati lebih banyak di bidang pengawasan. Lah kalau saya melakukan pengawasan, apa yang salah?” kata Djoko.

    Djoko sendiri tidak pernah merasa mengungkapkan isi surat itu ke publik sebelum media massa memberitakannya. “Justru kemarin saya ngomong itu karena kalian tanya. Dimintai konfirmasi. Artinya sumber terbukanya surat itu bukan saya. Tapi KPK pun ya sah-sah saja mengungkap fakta,” katanya.

    “Sesuatu yang faktual, apa yang salah? Justru yang diam-diam itu yang menurut saya cara berpikirnya salah,” kata Djoko.

    Djoko kemudian mempertanyakan wacana mediasi antara dirinya dengan Bupati Muhammad Fawait oleh DPRD Jember. “Kalau mau dimediasi, yang dimediasi apanya? Saya bekerja sebagaimana amanah konstitusi. Saya bekerja karena saya disumpah. Kalau saya menjalankan amanah undang-undang, apa yang salah?” katanya. [wir]

  • Pendukung Bupati Fawait dan Aktivis LSM Curhat Soal Wabup ke Ketua DPRD Jember

    Pendukung Bupati Fawait dan Aktivis LSM Curhat Soal Wabup ke Ketua DPRD Jember

    Jember (beritajatim.com) – Sejumlah pendukung Bupati Muhammad Fawait dan aktivis lembaga swadaya masyarakat menemui Ahmad Halim, Ketua DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (24/9/2025), untuk mencurahkan isi hati alias curhat soal Wakil Bupati Djoko Susanto.

    Mereka mempersoalkan tindakan Djoko yang menyurati Komisi Pemberantasan Korupsi sehingga membuat Kabupaten Jember menjadi pemberitaan nasional. Kustiono Musri, salah satu pendukung Fawait, menyayangkan kegaduhan yang dibuat oleh Djoko.

    Menurut Kustiono, selama masa Reformasi, hubungan antara bupati dan wakil bupati tidak selamanya harmonis. “Apa yang terjadi antara (Wakil Bupati) Pak Bagong (Sutrisnadi) dengan (Bupati) Pak Samsul (Hadi Siswoyo) waktu itu tidak sampai membuat gaduh,” katanya. Bupati Samsul dan Wabup Bagong memimpin Jember pada periode 2000-2005.

    Hal serupa, kata Kustiono, juga ditunjukkan Bupati MZA Djalal dan Wakil Bupati Kusen Andalas yang menjabat 2005-2015. “Mereka tidak mesra-mesra amat sebetulnya. Bahwa ada persoalan-persoalan,tetapi beliau-beliau mampu memberikan rasa tenteram pada masyarakat Jember sehingga tidak ada kegaduhan,” katanya.

    Saat Bupati Faida berseberangan dengan Wabup Abdul Muqit Arief, Kustiono menyebut keduanya tidak memperkeruh suasana. “Tidak membongkar aib hubungan keduanya itu ke ruang publik,” katanya.

    Kustiono mengatakan, seharusnya Wabup Djoko tidak mengambil cara aktivis. “Yang penting gaduh dulu agar menjadi perhatian. Kalau sebagai aktivis, itu mungkin satu-satunya cara yang bisa kami ambil. Tapi dengan status wakil bupati enggak bisa begitu,” katamya.

    Ribut Supriadi, pendukung Bupati Fawait lainnya, merasa malu karena Jember menjadi sorotan di media sosial. “Seharusnya kedua belah pihak meredam diri saat ini, menunjukkan prestasi yang telah dicapai selama ini ataupun menunjukkan capaian-capaian yang belum terlaksana. Bukan menunjukkan kekisruhan,” katanya.

    Tak cukup curhat, Ribut berpantun soal konflik tersebut. “Nonton bioskop di akhir pekan, iklannya kok pemerintahan. Harusnya capaian yang dibuktikan, bukan kisruh yang dipertontonkan,” katanya.

    Sementara itu, politisi Partai Gerindra yang juga mantan anggota DPRD Jember, Sumpono, prihatin dengan kondisi saat ini. “Disharmoni antara para pimpinan membuat kami menangis,” katanya.

    Sementara itu aktivis LSM Formasi Miftahul Rahman menilai, pernyataan Wabup Djoko menurunkan reputasi pemerintah Jember.

    “Mendowngrade pemerintahan bahwa seolah-olah Jember ini pada posisi yang tidak on the track menjalankan pemerintahan. Kalau itu dibaca oleh banyak kepentingan, saya kira akan menjadi semakin buruk: bahwa pemerintahan Jember ini seolah-olah menjadi terbiarkan,” kata Miftahul.

    Miftahul ingin DPRD Jember meminta penjelasan lebih lanjut kepada Djoko soal butir-butir laporan ke KPK dan Mendagri. Pertama, soal inkonsistensi kebijakan yang ditandai dengan dikeluarkannya Keputusan Bupati Nomor 100.3.3.2/126/1.12/2025 tentang Tim Pengarah Percepatan Pembangunan Daerah (TP3D).

    Kedua, soal tidak berjalannya meritokrasi kepegawaian aparatur sipil negara, yang berpotensi pada rendahnya profesionalitas aparatur dan kerawanan tindak pidana korupsi, kolusi, dan nepotisme.

    Laporan berikutnya adalah mengenai pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Jember, yang dipandang Djoko, tidak menggambarkan prinsip transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.

    Keempat, soal lemahnya sistem tata kelola aset milik daerah. Djoko mencontohkan penggunaan kendaraan bermotor oleh orang yang tidak berhak.

    Kelima, soal terhambatnya koordinasi antara wakil bupati dengan organisasi perangkat daerah, yang ditandai dengan adanya ketidakpatuhan dan pembangkangan ASN kepada wakil bupati.

    Terakhir, soal tidak direalisasikannya hak keuangan dan protokoler Djoko sebagai wakil bupati Jember.

    Setelah mengkritik habis Wabup Djoko, Kustiono memuji sikap Bupati Fawait dalam menyikapi konflik tersebut. “Untungnya kita itu punya bupati yang meskipun muda tapi masih mampu memenej emosinya,” katanya.

    “Tapi balik lagi kami ke sini hari ini tidak dalam rangka membela Bupati atau membela wakil Bupati. Kami ingin agar persoalan yang memalukan dan merugikan masyarakat Jember secara umum ini bisa segera disikapi secara konstitusional, secara elegan oleh wakil rakyat di DPRD,” kata Kustiono.

    Minta DPRD Jember Memediasi
    Ribut Supriadi mendesak DPRD Jember memediasi konflik antara Bupati Fawait dan Wabup Djoko. “Kita harapkan DPRD bisa menjadi penengah di antara keduanya dan bisa memanggil keduanya untuk memberikan penjelasan,” katanya.

    “Kami mohon kepada pimpinan DPRD untuk segera mengambil sikap. Yang kami pedulikan adalah sustainable development. Pembangunan Jember yang berkelanjutan yang pada akhirnya bertumpu pada satu gol, satu tujuan yaitu Jember lebih baik. Jember makmur. Jember baru. Jember maju,” kata Sumpono.

    Menurut Kustiono, publik Jember membutuhkan upaya DPRD Jember untuk menyelesaikan persoalan. “Statement dari DPRD secara institusi, itu yang dibutuhkan oleh publik Jember, bahwa persoalan ini sudah menjadi atensi,” katanya.

    Kustiono berharap DPRD Jember menggunakan hak parlemen. “Wakil rakyat itu memungkinkan dan punya hak konstitusi, hak bertanya. Agar publik mengetahui secara utuh, wakil rakyat mengundang mereka berdua, ditakoni (ditanyai). Istilahnya di diundang-undang itu kan hak interpolasi, medeni (menakutkan),” kata Kustiono.

    Namun Kustiono menyarankan agar tidak menggunakan istilah hak interpelasi. “Memungkinkan untuk memanggil atau mengundang ngopi bareng seperti itu. Saya pikir publik akan menangkap itu sebagai upaya yang elegan yang ‘oh ya wis mari’ (oh sudah selesai, red),” katanya.

    Sikap Ketua DPRD Jember
    Ketua DPRD Jember Ahmad Halim berterima kasih kepada Kustiono dan kawan-kawan yang telah menyampaikan aspirasi kepada parlemen. Namun dia mengingatkan posisi DPRD Jember dengan bupati dan wakil bupati yang sejajar.

    Mediasi, menurut Halim, justru bisa dilakukan oleh level pemerintah yang lebih tinggi. “Misalkan dimediasi oleh gubernur atau Mendagri, karena Mendagri adalah penanggung jawab pemerintahan yang berlangsung,” katanya.

    DPRD Jember hanya bisa melayangkan surat kepada Menteri Dalam Negeri untuk memfasilitasi pertemuan DPRD dengan Bupati dan Wakil Bupati.

    “Walaupun tergantung kepada niat nanti. Kalau niatnya enggak pengin damai susah juga, kan ya? Kalau niatnya enggak ada yang pengin ketemu antara hati sama hati. ya, agak susah juga,” kata Halim.

    Sementara itu sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Jember yang mengusung pasangan Fawait-Djoko saat pilkada, Ahmad Halim akan melaporkan persoalan ini kepada induk partai.

    Halim menyarankan kepada para aktivis lembaga swadaya masyarakat untuk membuat petisi kepada masyarakat umum untuk mendapatkan legitimasi. “Walaupun hanya bersifat imbauan. Walaupun saya meyakini tetap kembali kepada individu masing-masing. antara bupati dan wakil bupati,” katanya.

    Halim mengaku sudah ditelepon oleh dewan pimpinan sejumlah partai pengusung soal surat Wabup Djoko ke KPK dan Mendagri. Dia tak ingin situasi berlarut-larut.

    “Ibaratnya Jember ini sudah punya karpet merah dalam perhatian dari pemerintah pusat untuk kemajuan masyarakat maupun ekonominya. Kesempatannya sekarang. Untuk itu kita saling menahan diri, menahan diri, menahan emosi sambil berikhtiar, berdoa mungkin malam Maulid Nabi bisa menggugah hati para pimpinan-pimpinan kita,” kata Halim.

    Tanggapan Wabup Djoko Susanto
    Wabup Djoko Susanto mengapresiasi pertemuan antara sejumlah pendukung Bupati Fawait dan aktivis LSM dengan Ketua DPRD Jember Ahmad Halim. “Itu bentuk kepedulian kepada daerah,” katanya kepada Beritajatim.com.

    Namun Djoko mempertanyakan tudingan kegaduhan yang diarahkan kepadanya. “Itu terkait dengan mindset yang harus kita betulkan,” katanya.

    “Misalkan ada maling. Lalu yang jaga di pos kamling itu teriak-teriak” ‘maling, maling, maling’. Yang dinilai bikin gaduh itu yang mana? Yang secara eksplisit berteriak tadi, atau justru malingnya yang senyap-senyap saja?” kata Djoko tersenyum.

    Djoko kembali menegaskan, surat yang dilayangkannya ke KPK, Mendagri, dan Gubernur berisi permohonan pembinaan terhadap Pemkab Jember. “Ini bentuk tanggung jawab saya sebagai wakil bupati,” katanya.

    “Waktu kami, bupati, saya dan beberapa kepala dinas diundang, KPK mengatakan bahwa tugas wakil bupati lebih banyak di bidang pengawasan. Lah kalau saya melakukan pengawasan, apa yang salah?” kata Djoko.

    Djoko juga tidak pernah merasa mengungkapkan isi surat itu ke publik sebelum media massa memberitakannya. “Justru kemarin saya ngomong itu karena kalian tanya. Dimintai konfirmasi. Artinya sumber terbukanya surat itu bukan saya. Tapi KPK pun ya sah-sah saja mengungkap fakta,” katanya.

    “Sesuatu yang faktual, apa yang salah? Justru yang diam-diam itu yang menurut saya cara berpikirnya salah,” kata Djoko.

    Djoko kemudian mempertanyakan wacana mediasi antara dirinya dengan Bupati Muhammad Fawait oleh DPRD Jember. “Kalau mau dimediasi, yang dimediasi apanya? Saya bekerja sebagaimana amanah konstitusi. Saya bekerja karena saya disumpah. Kalau saya menjalankan amanah undang-undang, apa yang salah?” katanya. [wir]

  • Motor Dicuri Berhasil Ditemukan Tanpa Bantuan Polisi, Begini Trik Driver Ojol Kejar Pelaku Curanmor

    Motor Dicuri Berhasil Ditemukan Tanpa Bantuan Polisi, Begini Trik Driver Ojol Kejar Pelaku Curanmor

    GELORA.CO  – Insiden pencurian motor yang dialami Ahmad Robiansyah (26), tak membuatnya lantas melapor polisi untuk mengejar N-Max miliknya saat dibawa kabur maling, di Blok A Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).

    Ahmad memilih untuk memanggil temannya dan melacak keberadaan pelaku lewat GPS yang dipasangnya di sepeda motor sebagai proteksi keamanannya.

    “GPS itu aplikasi kayak buat matiin mesin gitu, pelacak gitu. Jadi GPS itu ada yang buat matiin mesin, ada yang buat pelacak doang. Kalau saya yang beli yang bisa matiin mesinnya juga,” kata Ahmad saat ditemui di Mapolsek Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (23/9/2025).

    “Jadi kalau misalkan saya di luar apa gimana motor saya diambil, motornya saya matiin mesinnya. Mau dikontak, mau disela, mau diapain pun eggak bisa,” imbuhnya.

    Hal itu juga lah yang membuat korban bisa memergoki pelaku tengah mendorong motor curiannya di wilayah Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat.

    Ahmad bahkan meringkus pelaku, membawanya ke Ketua RT setempat, sebelum polisi datang mengamankannya.

    Kepada wartawan, Ahmad menuturkan jika GPS untuk motor bisa dipasang di motor manapun. Pemasangan GPS tersebut bisa dilakukan lewat bengkel-bengkel kendaraan.

    Untuk membeli GPS tersebut pun tidak lah sulit apalagi mahal, Ahmad hanya merogoh kocek Rp 300.000 untuk 1 buah GPS yang dibeli lewat marketplace online.

    “Dari jarak jauh bisa, enggak ada jarak tempuhnya, sih soalnya di GPS-nya juga pakai jaringan ya. Pakai paketan juga juga,” ujar dia.

    Ahmad menyebut, cara ini cukup efektif. Sebab sudah 2 kali dirinya menggagalkan aksi pencurian dengan cara mematikan mesin motor menggunakan GPS

  • Maling Rampok Harta Karun Emas Rp 11 Miliar, Modusnya Tak Terduga

    Maling Rampok Harta Karun Emas Rp 11 Miliar, Modusnya Tak Terduga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di era teknologi canggih, maling bisa dengan mudah membobol sistem pengamanan ketat di tempat penyimpanan ‘harta karun’ berharga di museum.

    Pada Agustus 2024, puluhan museum di Prancis dilaporkan telah menjadi korban penyerangan ransomware yang membuat sistem mereka kacau balau.

    Baru-baru ini, Museum Nasional Sejarah Alam Prancis juga terkena serangan siber pada Juli 2025. Penyerangan tersebut berhasil merusak sistem museum yang berdampak pada pembatalan sebuah pameran.

    Setelah sistem rusak, maling mencuri bongkahan emas senilai US$705.000 atau setara Rp11,7 miliar, dikutip dari The Register, Senin (22/9/2025).

    Emas itu ditampilkan dalam etalase museum. Pihak museum mengatakan maling menggunakan alat penggiling sudut untuk memotong pintu pengaman. Kemudian maling menggunakan obor las untuk membuka kotak yang berisi spesimen emas.

    Menurut sumber kepolisian, para pencuri kemungkinan tahu bahwa serangan siber sebelumnya telah menonaktifkan sistem pengawasan dan alarm di museum.

    Wakil Direktur Jenderal Museum Nasional Sejarah Alam Prancis, Emmanuel Skoulios, mengatakan bongkahan emas yang dicuri secara total memiliki berat 6 kilogram. Ia mengatakan emas tersebut kemungkinan besar telah dilebur, sehingga barang-barang tersebut mustahil ditemukan kembali.

    Pencurian barang berharga sudah beberapa kali terjadi di Prancis. Pekan lalu, Kering yang merupakan pemilik merek-merek mahal seperti Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen, melaporkan pembobolan sistem oleh pihak ketiga.

    Oknum penyerang berhasil memperoleh akses sementara ke data pelanggan terbatas dari beberapa outlet di bawah Kering. Maling tersebut dikatakan mencuri rekam jejak outlet, tetapi informasi keuangan perusahaan aman.

    Toko perhiasan Tiffany juga mengakui ada pembobolan yang berdampak pada lebih dari 2.500 konsumen. Penyerangan ke salah satu anak usaha konglomerasi LVMH tersebut dilaporkan dilakukan oleh kelompok penjahat siber ‘Scattered Spider’.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Daftar Password Paling Disukai Maling M-Banking, Awas Rekening Dikuras

    Daftar Password Paling Disukai Maling M-Banking, Awas Rekening Dikuras

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebocoran data berskala raksasa yang melibatkan lebih dari 16 miliar kredensial login dilaporkan mengguncang dunia siber beberapa saat lalu.

    Insiden yang pertama kali diungkap oleh Cybernews dan Forbes itu langsung dikategorikan sebagai darurat keamanan siber global.

    Pakar menyatakan data tersebut bukan hasil daur ulang dari peretasan lama, melainkan dikumpulkan secara sistematis oleh malware jenis infostealer yang mencuri username dan password dari perangkat terinfeksi.

    Malware ini diam-diam mencuri username dan password dari perangkat yang terinfeksi, lalu mengunggahnya ke server yang dikendalikan peretas.

    Kebocoran ini mencakup setidaknya 30 kumpulan data terpisah, dengan masing-masing berisi puluhan juta hingga lebih dari 3,5 miliar entri.

    Data yang bocor sangat terstruktur, mencantumkan URL layanan, diikuti oleh username dan password sehingga sangat mudah dieksploitasi oleh pelaku kejahatan

    Layanan populer seperti Apple, Google, Facebook, Telegram, GitHub, hingga platform pemerintahan disebut masuk dalam daftar target potensial.

    Penyedia keamanan kata sandi, Specops, mengungkapkan 10 kata sandi yang paling umum digunakan penyerang untuk mengeksploitasi koneksi Remote Desktop Protocol (RDP) Microsoft.

    Untuk diketahui RPD adalah metode praktis untuk masuk dan mengendalikan PC dan server jarak jauh, terutama untuk pekerja hybrid.

    Tetapi RDP juga merupakan sasaran empuk bagi para penjahat siber yang ingin mendapatkan akses ke jaringan organisasi dan sumber daya penting lainnya.

    Itulah mengapa menggunakan kata sandi yang kuat dan rumit untuk akun desktop jarak jauh sangat penting.

    Specops memasukkan lebih dari 1 miliar kata sandi yang dicuri oleh penjahat siber pada 2024 untuk dianalisis. Hasilnya menunjukkan bahwa banyak orang mengabaikan standar ketika membuat kata sandi, bahkan untuk sistem yang penting.

    Organisasi yang memantau server RDP mereka telah menemukan ratusan atau bahkan ribuan percobaan login yang gagal dari para peretas, bot, geng ransomware, dan banyak lagi.

    Begitu mereka menemukan port RDP yang terbuka dan terekspos, para penyerang menggunakan brute force untuk mencoba sejumlah besar kombinasi nama pengguna dan kata sandi untuk mendapatkan akses.

    Semakin sederhana kata sandi, semakin cepat penyerang dapat memperoleh dan mengeksploitasi akses. 

    Bocornya password bisa menjadi jalan masuk maling untuk mencuri identitas hingga kredensial akun penting seperti keuangan. Jangan sampai m-banking Anda dibobol dan rekening terkuras habis lantaran password mudah dibobol.

    Lantas, kombinasi kata sandi seperti apa yang gampang dibobol maling?

    Di peringkat pertama ada kata sandi 123456 yang paling sering dicuri oleh penjahat. Hal ini mengindikasikan, banyak orang masih menggunakan gabungan “keyboard walk”, kata sandi yang dibuat dengan mengetikkan serangkaian tombol yang berdekatan pada keyboard.

    Di peringkat kedua adalah 1234, yang dipilih oleh orang-orang yang tidak mau repot-repot menambahkan angka 5 dan 6.

    Berikutnya adalah Password1, diikuti oleh 12345. Di posisi kelima ada kata sandi P@sswOrd, yang menunjukkan bahwa beberapa orang hanya menambahkan karakter khusus di kata sandi mereka meskipun tergolong lemah.

    P@sswOrd populer karena memenuhi persyaratan standar delapan karakter, satu huruf kapital, satu angka, dan satu karakter khusus.

    Daftar Password Paling Umum Dibobol Maling

    123456

    1234

    Password1

    12345

    P@ssw0rd

    password

    Password123

    Welcome1

    12345678

    Aa123456

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 2 Maling Laptop dan HP di Bendungan Hilir Ditangkap Berkat Pelacakan Digital
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 September 2025

    2 Maling Laptop dan HP di Bendungan Hilir Ditangkap Berkat Pelacakan Digital Megapolitan 20 September 2025

    2 Maling Laptop dan HP di Bendungan Hilir Ditangkap Berkat Pelacakan Digital
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang pria berinisial YG (26) menjadi korban pencurian oleh dua maling, yakni W (45) dan R (31), di indekos wilayah Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo mengatakan, tindak pidana ini dilaporkan korban melalui layanan call center 110.
    Unit Reskrim Polsek Tanah Abang menangkap pelaku W dan R hasil pelacakan jejak digital pada barang hasil curian. 
    “Korban mendapati kamar kosnya dalam keadaan tidak terkunci dan sejumlah barang berharga hilang berupa laptop, tablet, handphone, dan tas,” ucap Susatyo dalam keterangannya, Sabtu (20/9/2025).
    Dari peristiwa ini, korban mengalami kerugian senilai Rp 20,2 juta.
    Namun, pelarian dua maling itu sia-sia karena ditangkap oleh Unit Reskrim Polsek Tanah Abang.
    “Dua tersangka berinisial W dan R berhasil diamankan beserta barang bukti di lokasi yang berbeda,” ujar Susatyo.
    Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Haris Akhmad Basuki menjelaskan bahwa pencurian terjadi ketika YG pulang kerja dan mendapati kamar kosnya dalam keadaan tidak terkunci serta gemboknya hilang.
    “Dari penyelidikan, barang-barang milik pelapor ditemukan di wilayah Cipondoh, Tangerang. Kami pun langsung melakukan penangkapan terhadap dua pelaku yang diduga kuat melakukan pencurian,” jelas Haris.
    Polisi mengamankan barang bukti laptop merek MSI, tablet Infinix, ponsel Vivo, tas Steady Gods, serta uang tunai hasil penjualan salah satu barang curian.
    Kedua tersangka telah ditahan dan dijerat dengan Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian dengan pemberatan. Pelaku terancam hukuman penjara maksimal tujuh tahun.
    “Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan melapor segera jika menemukan kejadian serupa,” tegas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pencuri Emas 1,5 Kg di Rumah Bidan di Blitar Pakai Modus Ngaku dari Kementerian

    Pencuri Emas 1,5 Kg di Rumah Bidan di Blitar Pakai Modus Ngaku dari Kementerian

    Blitar (beritajatim.com) – Rumah bidan senior di Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar disatroni komplotan maling pada tanggal 12 Agustus 2025 lalu. Diketahui para pelaku menggasak emas seberat 1,5 kilogram senilai kurang lebih Rp2 miliar.

    Selain emas, komplotan maling juga membawa kabur uang tunai senilai Rp20 juta. Kuat dugaan pelaku pencurian ini merupakan sindikat atau komplotan spesialis pencurian dan perampokan.

    Pasalnya sebelum kejadian, ada dua orang terduga pelaku yang menyamar sebagai petugas dari kementerian. Mereka mendatangi rumah bidan tersebut dan mengajak berbicara sang pembantu dan suami dari korban yang sedang sakit.

    “Para pelaku ini mengaku dari petugas kementerian dia ngakunya ASN lagi survei dan mau menyalurkan bantuan pot bunga dari program presiden,” ucap B (74), pemilik rumah pada Jumat (19/9/2025).

    Saat sang pembantu dan suaminya sedang asyik ngobrol, pelaku lain diduga masuk ke rumah melalui pintu samping. Dalam hitungan menit uang 20 juta serta emas 1,5 kilogram yang disimpan di lemari pun raib digondol pelaku.

    Kedua terduga pelaku yang menyamar sebagai petugas dari kementerian itu pun kemudian pergi sesaat setelah aksi bisa dilancarkan.

    “Mereka ini seperti sudah ahli, langsung masuk kamar utama tanpa mengacak ngacak kamar yang lain, bahkan emas yang saya simpan di pojokan lemari juga digondol,” imbuhnya.

    Aksi pencurian bernilai fantastis tersebut, terjadi saat pemilik rumah yang merupakan bidan senior di Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar sedang berkunjung ke Banyuwangi. Saat ditinggal itu, di rumah hanya ada sang suami dan pembantu.

    “Saat itu yang dirumah suami saya yang sedang sakit dan seorang pembantu, pelaku itu seperti sudah tahu dan langsung mencongkel pintu kamar utama tempat dimana emas dan uang saya simpan,” ungkap B (74), pemilik rumah saat dikonfirmasi pada Kamis (18/9/2025).

    Diketahui emas yang dicuri oleh para komplotan maling ini merupakan tabungan dan investasi dari sang bidan. Emas tersebut ditabung oleh sang bidan sejak tahun 1991 yang kemudian terkumpul hingga sekarang.

    Namun setelah terkumpul, emas dan perhiasan sekitar 1,5 kilogram tersebut justru raib usai digondol oleh komplotan maling. Kini kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polsek Kesamben.

    “Uang tunainya sekitar Rp20 juta saya simpan di kresek, kemudian emas dan perhiasan seberat 1,5 kilogram,” imbuhnya.

    Menurut sang bidan, sebelum aksi pencurian itu, ada seorang pria yang datang ke rumahnya. Pria tersebut berpura-pura menanyakan lingkungan. Diduga pria tersebut sengaja mengalihkan perhatian sang pembantu yang ada di rumah agar komplotan tersebut bisa masuk.

    “Suami saya yang mau kencing juga ditemui sama satu lagi pelaku disitu sang pelaku juga bertanya-tanya dan mengalihkan perhatian,” tegasnya.

    Kini sang bidan berharap kasus ini bisa segera diungkap oleh polisi. Pasalnya emas dan uang tersebut merupakan tabungan masa tuanya.

    “Sebetulnya sudah ditindaklanjuti oleh polisi tapi saya berharap ini bisa segera diselesaikan,” tegasnya. [owi/beq]

  • Pencuri Vespa di Depok Sempat Todongkan Golok dan Lompat ke Kali Usai Tepergok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 September 2025

    Pencuri Vespa di Depok Sempat Todongkan Golok dan Lompat ke Kali Usai Tepergok Megapolitan 18 September 2025

    Pencuri Vespa di Depok Sempat Todongkan Golok dan Lompat ke Kali Usai Tepergok
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
     RS, maling motor Vespa matic di Jalan Ponpes Qotrun, Cipayung Jaya, Kota Depok, pada Rabu (10/9/2025) lalu sempat mengayunkan golok ke warga usai aksinya tepergok.
    Saat itu, RS dikejar seorang warga yang melihatnya membawa motor curian.
    “Dia sempat lari, lari sambil mengeluarkan golok, diayunkan ke warga yang melakukan pengejaran,” kata Kapolsek Pancoran Mas AKP Hartono dalam jumpa pers di Polsek Pancoran, Kamis (18/9/2025).
    Setelah mengayunkan golok, RS melompat ke kali sebelum akhirnya berhasil diamankan warga. Sementara itu, seorang pelaku lain berinisial J kabur meninggalkan lokasi.
    Hartono menjelaskan, aksi pencurian bermula ketika RS bersama J mengintai sebuah Vespa yang terparkir di teras rumah korban. Dengan menggunakan kunci
    letter
    T, mereka berhasil membobol motor tersebut.
    “Pelaku kemudian mendorong atau menyetut kendaraan untuk meninggalkan TKP, sudah lumayan jauh (kaburnya),” ungkap Hartono.
    Namun, aksi ini ternyata terlihat oleh salah seorang saksi dan mereka langsung mengejar RS dan J.
    Dari hasil pemeriksaan, RS diketahui merupakan residivis kasus pencurian motor dengan vonis 2,5 tahun penjara.
     
    Kini ia sudah ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka dengan ancaman hukuman 7–9 tahun penjara sesuai Pasal 363 KUHP. Sementara itu, J masih dalam pengejaran polisi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rumah Bidan di Blitar Disatroni Maling, Emas 1,5 Kg Senilai Rp2 Miliar Raib

    Rumah Bidan di Blitar Disatroni Maling, Emas 1,5 Kg Senilai Rp2 Miliar Raib

    Blitar (beritajatim.com) – Rumah bidan senior di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar disatroni komplotan maling pada Jumat, 12 Agustus 2025 lalu. Diketahui para pelaku menggasak emas seberat 1,5 kilogram senilai kurang lebih Rp2 miliar.

    Selain emas senilai kurang lebih 2 miliar, komplotan maling juga membawa kabur uang tunai senilai Rp.20 juta. Aksi pencurian bernilai fantastis tersebut, terjadi saat pemilik rumah yang merupakan bidan senior di Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar sedang berkunjung ke Banyuwangi.

    “Saat itu yang dirumah suami saya yang sedang sakit dan seorang pembantu, pelaku itu seperti sudah tahu dan langsung mencongkel pintu kamar utama tempat dimana emas dan uang saya simpan,” ungkap B (74), pemilik rumah saat dikonfirmasi pada Kamis (18/9/2025).

    Diketahui emas yang dicuri oleh para komplotan maling ini merupakan tabungan dan investasi dari sang bidan. Emas tersebut ditabung oleh sang bidan sejak tahun 1991 yang kemudian terkumpul hingga sekarang.

    Namun setelah terkumpul, emas dan perhiasan sekitar 1,5 kilogram tersebut justru raib usai digondol oleh komplotan maling. Kini kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polsek Kesamben.

    “Uang tunainya sekitar Rp20 juta saya simpan di kresek, kemudian emas dan perhiasan seberat 1,5 kilogram,” imbuhnya.

    Menurut sang bidan, sebelum aksi pencurian itu, ada seorang pria yang datang ke rumahnya. Pria tersebut berpura-pura menanyakan lingkungan. Diduga pria tersebut sengaja mengalihkan perhatian sang pembantu yang ada di rumah agar komplotan tersebut bisa masuk.

    “Suami saya yang mau kencing juga ditemui sama satu lagi pelaku. Di situ sang pelaku juga bertanya-tanya dan mengalihkan perhatian,” tegasnya.

    Kini sang bidan berharap kasus ini bisa segera diungkap oleh polisi. Pasalnya emas dan uang tersebut merupakan tabungan masa tuanya.

    “Sebetulnya sudah ditindaklanjuti oleh polisi tapi saya berharap ini bisa segera diselesaikan,” tegasnya. [owi/beq]

  • Gawat, Gelang Firaun Berusia 3.000 Tahun Digondol Maling

    Gawat, Gelang Firaun Berusia 3.000 Tahun Digondol Maling

    Jakarta

    Pencarian level nasional sedang berlangsung di Mesir, setelah sebuah gelang emas tak ternilai milik seorang firaun kuno menghilang dari sebuah museum di Kairo.

    Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir menyebutkan, gelang berusia 3.000 tahun itu sedang direstorasi di laboratorium ketika hilang dari Museum Mesir.

    Foto gelang tersebut telah dikirim ke bandara, pelabuhan laut, dan perbatasan darat di seluruh Mesir untuk membantu mencegah penyelundupannya keluar dari negara itu.

    “Gelang itu dihiasi dengan manik-manik lapis lazuli berbentuk bola, milik Raja Amenemope dari Periode Menengah Ketiga,” demikian pernyataan Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir seperti dikutip dari NBC News.

    Dikenal karena warna biru tua dan bintik-bintik emasnya, lapis lazuli sangat dihargai di Mesir kuno karena hubungannya dengan para dewa dan konon memiliki kekuatan penyembuhan.

    Gelang itu merupakan salah satu koleksi artefak yang sedang dipersiapkan untuk diangkut ke Italia menjelang pameran bertajuk ‘Treasures of the Pharaohs’ di sebuah museum di Roma mulai bulan depan.

    Direktur Jenderal Museum Kairo memperingatkan bahwa beberapa gambar yang beredar di media sosial merupakan artefak yang berbeda.

    Pihak kementerian mengatakan bahwa mereka sengaja menunda pengumuman hilangnya gelang tersebut untuk menghindari gangguan pada penyelidikan. Sebuah komite khusus telah dibentuk untuk menginventarisasi dan meninjau semua artefak yang disimpan di laboratorium restorasi museum untuk memastikan tidak ada artefak lain yang hilang.

    Amenemope adalah seorang firaun dari dinasti ke-21 yang memerintah Mesir dari tahun 993 hingga 984 SM. Pemakamannya terkenal karena menjadi salah satu dari tiga pemakaman kerajaan yang utuh yang diketahui dari Mesir kuno.

    Makamnya ditemukan oleh ahli Mesir Kuno asal Prancis, Pierre Montet dan Georges Goyon, pada April 1940, tetapi penggaliannya tertunda karena Perang Dunia II.

    Untuk diketahui, Mesir sebenarnya tak asing dengan pencurian karya seni dan barang antik kelas kakap. Lukisan Poppy Flowers karya Vincent van Gogh, yang bernilai sekitar USD55 juta, dicuri dari Museum Mohamed Mahmoud Khalil di Kairo pada 1977, ditemukan kembali dua tahun kemudian, lalu dicuri lagi pada 2010. Lukisan itu hingga kini belum ditemukan kembali.

    (rns/rns)