Kasus: Maling

  • Maling Ponsel di Warung Cipete Ternyata Residivis
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Oktober 2025

    Maling Ponsel di Warung Cipete Ternyata Residivis Megapolitan 12 Oktober 2025

    Maling Ponsel di Warung Cipete Ternyata Residivis
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – AS (29),  pencuri ponsel di warung kelontong di Gang Cempaka II, Cipete Utara, Jakarta Selatan, ternyata seorang residivis.
    “Nah, tersangka ini merupakan seorang residivis. Dia telah melakukan tindak pidana secara berulang, dua kali,” kata Wakil Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKP Igo Fazar Akbar, Minggu (12/10/2025).
    Igo mengatakan, AS merupakan seorang spesialis pencuri ponsel. Dia pernah tercatat pertama kali melancarkan aksinya pada 2021.
    “Dilihat dari putusan pengadilan sebelumnya yang menjerat tersangka, dia dipersangkakan Pasal 362. Ada kemungkinan bahwa dia adalah residivis dari pencurian spesialis handphone,” kata dia.
    Berdasarkan pengakuan pelaku, pencurian ini dilakukan karena pelaku terdesak kondisi ekonomi yang tidak stabil.
    Bekerja serabutan, pelaku tak bisa memenuhi tagihan kontrakannya. Sehingga ia pun mencuri ponsel sebagai jalan pintasnya.
    “Bahwa motif dari pelaku, dia butuh membayar kontrakan dan makan. Sehingga tergoda untuk melakukan pencurian,” ucap Igo.
    Ponsel curian itu kemudian langsung dijual olehnya kepada penadah.
    Igo mengatakan, polisi saat ini sedang memburu penadah ponsel curian itu.
    “Handphone sudah dijual ke penadah. Saat ini kami sedang mencari atau mendalami terhadap penerima barang tersebut,” kata Igo.
    Sebelumnya diberitakan, AS mencuri dua unit ponsel di sebuah warung kelontong di Gang Cempaka II, Cipete Utara, Jakarta Selatan, Senin (6/10/2025).
    Mulanya pelaku berpura-pura berbelanja di warung kelontong tersebut.
    Saat pemilik warung sedang menyiapkan pesanannya, AS melihat keberadaan dua ponsel di atas etalase. Dengan hati-hati, diambilnya ponsel itu dan langsung melarikan diri.
    “Saat korban ingin mengambil pesanan terlapor, tanpa korban sadari, ternyata dua HP milik korban telah diambil oleh terlapor,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selata Kompol Murodih dalam keterangannya, dikutip Minggu (12/10/2025).
    Korban, YS (33), sempat mencoba mengejar pelaku, tetapi tak terkejar. Kemudian korban langsung melaporkan kejadian ini ke polisi.
    Akibat kejadian ini, korban menderita kerugian sebesar Rp19.500.000.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bukan Maling, Mengapa Pria di Ancol Diteriaki dan Diamuk Warga?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Oktober 2025

    Bukan Maling, Mengapa Pria di Ancol Diteriaki dan Diamuk Warga? Megapolitan 12 Oktober 2025

    Bukan Maling, Mengapa Pria di Ancol Diteriaki dan Diamuk Warga?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPA.com
    – Seorang pria berinisial AS, diamuk warga usai diteriaki maling oleh rekannya sendiri di Jalan Ancol Selatan, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (10/10/2025) sekitar pukul 19.30 WIB.
    Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok, AKP Handam Samudro mengatakan, AS diteriaki maling usai sempat terlibat percekcokan dengan rekannya.
    “Yang bersangkutan bukan melakukan tindak pidana pencurian, namun awalnya memiliki masalah dengan salah satu temannya terkait dengan masalah pekerjaan mereka terdahulu di Tangerang sebagai teknisi lampu reklame,” ujar Handam saat dikonfirmasi, Minggu (12/10/2025).
    Ketika sedang cekcok, AS memukul rekannya tersebut dan berlari. Kemudian, ia diteriaki maling oleh rekannya.
    Ketika diteriaki maling, AS berusaha bersembunyi di rumah warga.
    “Kemudian, dia (AS) berada di salah satu rumah warga. Warga tersebut sempat menanyakan perihal yang bersangkutan lari. Setelah dijelaskan, warga mempersilahkan masuk untuk sembunyi di atap rumahnya,” kata Handam.
    Ketika ingin naik ke atap rumah warga, AS tetap diteriaki maling oleh rekannya tersebut.
    Sampai akhirnya, warga sekitar mendatangi TKP dan memaksa AS untuk turun.
    Panik melihat massa terus bertambah, AS lari dari atap satu ke atap lainnya. Kemudian, dua orang warga menyusulnya ke atas atap.
    Warga tersebut berusaha menyeret AS untuk turun. Namun, ia ketakutan dan berusah melakukan perlawanan ke warga.
    Meseki begitu, AS tetap kalah dan berhasil dibawa turun dan diamuk massa.
    Kemudian, AS diselamatkan oleh polisi dan dibawa ke Polsek Tanjung Priok.
    “Kami mendapat informasi dari masyarakat tim kami cepat mendatangi TKP dan melakukan pengamanan AS agar terhindar dari amukan warga,” ucap Handam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi lakukan olah TKP terkait kasus penjambretan pewarta ANTARA

    Polisi lakukan olah TKP terkait kasus penjambretan pewarta ANTARA

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat menyatakan telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi terkait kasus penjambretan yang dialami pewarta ANTARA.

    “Kami sudah menindaklanjuti informasi adanya kejadian penjambretan Jl. Bungur 17 Kemayoran,” kata Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Pusat Ipda Ruslan Basuki saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Dia mengatakan saksi mata mengaku mendengar teriakan dari korban dan langsung mengejar pelaku penjambretan itu, namun tidak terkejar.

    Menurut dia, saksi tidak bisa mengejar pelaku tersebut karena kabur menggunakan sepeda motor dengan kecepatan tinggi, mengarah ke Jalan Bungur dan arah Senen, Jakarta Pusat.

    “Saksi mendengar teriakan maling, maling, sekitar jam 19.00 WIB. Selanjutnya, saksi langsung mengejar pelaku, tetapi tidak terkejar,” ujar Ruslan.

    Petugas pun meminta agar korban segera melaporkan kasus tersebut sehingga dapat ditindaklanjuti lebih jauh.

    Sementara itu, korban bernama Agatha Olivia Victoria yang merupakan pewarta Kantor Berita ANTARA itu mengatakan ia langsung menuju ke Polres Metro Jakarta Pusat untuk membuat laporan penjambretan.

    “Saya lagi mau ke Polres,” kata Agatha saat dikonfirmasi.

    Sebelumnya, Agatha menjelaskan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, setelah ia meliput di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Jalan Bungur, Jakarta Pusat.

    Berdasarkan pengakuannya, saat itu dia pulang dengan berjalan kaki dari pengadilan ke Stasiun Kereta Kemayoran.

    Dia lalu memutuskan untuk berjalan melewati Jalan Bungur Besar 17 yang berseberangan dengan gedung pengadilan.

    Jalan yang berada di dekat Pasar Kombongan itu dia pilih karena memiliki akses tembus ke arah Stasiun Kemayoran.

    Dia mengatakan jalan tersebut sebenarnya buntu untuk dilalui kendaraan, namun di ujung jalan masih bisa dilewati pejalan kaki.

    Saat masuk ke Jalan Bungur Besar 17, dia melihat sesosok pria berperawakan sedikit berisi, menggunakan kaus gelap dan celana pendek melaju dengan sepeda motor jenis kopling dari dalam gang ke arah jalan raya.

    Dia menghampiri Agatha yang saat itu sedang memegang telepon seluler sambil berjalan masuk ke dalam Jalan Bungur Besar 17.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Honda Revo Aura CBR Rilis, Harganya Rp 16 Jutaan

    Honda Revo Aura CBR Rilis, Harganya Rp 16 Jutaan

    Jakarta

    Honda Revo model 2026 sudah dirilis di Vietnam. Sekarang motor bebek itu punya aura motor sport seperti CBR series.

    Honda Revo atau Honda RSX di Vietnam itu mengadopsi pola tricolor; merah, putih, biru seperti warna-warna pada Honda CBR Series.

    Untuk menambah kesan super sport, fairing Honda Revo itu didesain ulang, ada ventilasi menyerupai winglet mini. Fairing bawah ini terinspirasi dari Honda Winner X atau kalau di Indonesia mirip dengan Supra GTR 150.

    Tampilan shockbreaker belakang yang berwarna merah bikin tampilan motor ini makin terlihat mencolok.

    Meski tampilannya makin garang, fitur-fiturnya masih sederhana. Lampu depan dan belakang masih menggunakan halogen, begitu juga panel instrumennya yang tetap analog. Fitur andalan lainnya mencakup kunci magnetik anti-maling, shock belakang berwarna merah, serta bagasi di bawah jok yang cukup untuk menyimpan barang-barang kecil.

    Di balik tampilannya yang segar, performa motor ini masih mengandalkan mesin satu silinder 109,1 cc pendingin udara yang menghasilkan tenaga maksimum 6,56 kW (8,8 dk) pada 7.500 rpm dan torsi puncak 8,77 Nm pada 6.000 rpm. Dengan bobot hanya 102 kg dan tinggi jok 760 mm, motor ini mudah dikendarai oleh pria maupun wanita.

    Motor ini punya efisiensi bahan bakar yang oke. Honda di Vietnam menyebut RSX bisa mencapai konsumsi BBM 1,56 liter per 100 kilometer, artinya dengan 1 liter bensin, kendaraan tersebut bisa menempuh sekitar 64 kilometer.

    Honda Revo terbaru di Vietnam dibanderol sekitar 25.566.545 VND atau sekitar Rp 16 jutaan. Penyegaran ini diharapkan mampu mempertahankan daya tariknya di segmen motor bebek yang masih punya konsumen loyal.

    Di Indonesia saat ini Honda Revo dijual Rp 17.985.000.

    (riar/rgr)

  • Sempat Tegang, PT KAI Berhasil Tertibkan Rumah di Lahan Miliknya di Madiun

    Sempat Tegang, PT KAI Berhasil Tertibkan Rumah di Lahan Miliknya di Madiun

    Madiun (beritajatim.com) – Suasana tegang sempat diwarnai, saat PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan penertiban terhadap aset milik seorang warga. Salah satu rumah di Jalan Sukokaryo No. 28, Kelurahan Madiun Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Rabu (8/10/2025).

    Penertiban dilakukan setelah penghuni rumah dinilai tidak memenuhi kewajiban pembayaran sewa dan tidak memperpanjang masa kontrak, meski masih menempati aset tersebut. Aset yang ditertibkan berupa tanah seluas 262 meter persegi dengan bangunan seluas 60 meter persegi, dengan nilai mencapai Rp476.904.000.

    Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun Rokhmad Makin Zainul mengatakan, langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam mengamankan dan menertibkan aset negara yang masih dikuasai pihak ketiga tanpa izin resmi.

    “Penertiban ini dilakukan dalam rangka pengamanan aset milik PT Kereta Api Indonesia. Hari ini kami melakukan pengambilalihan kembali aset yang dikuasai penyewa. Rumah yang ditertibkan berada di nomor 28,” jelas Rokhmad Makin Zainul.

    Menurutnya, proses penertiban tersebut telah melalui tahapan panjang. Penyewa diketahui menempati rumah tersebut sejak September 2017 berdasarkan perjanjian kontrak sewa. Namun setelah masa kontrak berakhir, penyewa tidak memperpanjang perjanjian dan tetap menempati rumah tanpa izin.

    “Sudah dilakukan mediasi hingga lima kali melalui Kejaksaan Negeri, tetapi yang bersangkutan tidak pernah hadir. Kami juga telah melayangkan tiga kali surat somasi, namun tidak ada tanggapan. Karena itu, kami akhirnya menarik kembali aset tersebut,” terangnya.

    Dari hasil penelusuran, total tunggakan sewa mencapai lebih dari Rp 50 juta sejak 2017 hingga saat ini. Proses penertiban juga dilakukan dengan pengawasan aparat serta petugas keamanan internal PT KAI untuk memastikan kegiatan berjalan tertib dan kondusif.

    Sementara itu, dari pihak keluarga penghuni rumah menyatakan keberatan atas tindakan tersebut. Dwiani Widyastuti, keluarga dari pemilik rumah bernama Siti Aisyah, mengaku kaget saat mengetahui barang-barang di dalam rumah dikeluarkan oleh petugas dan diangkut menggunakan truk tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

    “Tadi barang langsung diangkut ke truk, padahal itu barang pribadi, bukan barang PT KAI. Kalau PT KAI naikkan itu kan ya maaf, kayak maling,” ujar Dwiani dengan nada kecewa.

    Dwiani menilai, pihak PT KAI seharusnya lebih dulu berkomunikasi dengan penghuni rumah. Terlebih, kata dia, pemilik rumah Siti Aisyah saat ini sedang berada di luar kota.

    “Harusnya ada omongan dulu. Apalagi yang punya rumah masih di luar kota. kenapa tiba-tiba barang diangkat,” lanjutnya.

    Ia menegaskan, keluarganya tidak menolak keberadaan PT KAI sebagai pemilik aset, namun meminta agar penghuni lama tetap dihargai. Dwiani menyebut keluarganya telah menempati rumah itu selama lebih dari enam dekade, dengan menanggung seluruh biaya perawatan dan tagihan secara mandiri.

    “Kami di sini sudah 60 tahun. PBB bayar sendiri, listrik dan air pasang sendiri. Kalau rusak, ya kami yang memperbaiki. PT KAI enggak pernah bantu memperbaiki,” jelasnya.

    Dwiani juga menyoroti kebijakan penarikan sewa yang dinilainya semakin memberatkan warga. Ia berharap PT KAI lebih terbuka dan mengedepankan dialog sebelum mengambil tindakan, agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. (rbr/ian)

  • Polisi Bongkar Sindikat Maling HP Raksasa, 15 Pelaku Ditangkap

    Polisi Bongkar Sindikat Maling HP Raksasa, 15 Pelaku Ditangkap

    Jakarta, CNBC Indonesia – China ditemukan jadi markas penyaluran maling HP internasional. Setidaknya ada 40 ribu ponsel curian yang dikirim dari Inggris menuju China tahun lalu.

    Temuan tersebut berasal dari penyelidikan iPhone curian di Inggris. Korban berupaya untuk melacak ponselnya itu dan berujung ke sebuah gudang dekat Bandara Heathrow.

    “Petugas keamanan di sana sangat membantu dan mereka menemukan ponsel dalam sebuah kotak di antara 894 ponsel lain,” kata inspektur detektif Mark Gavin dikutip dari BBC, Rabu (8/10/2025).

    Petugas menemukan semua hp curian itu akan dikirim ke Hong Kong. Kemudian petugas berupaya mencegat pengiriman selanjutnya.

    Dari sana, mereka berhasil menangkap dua orang tersangka asal Afghanistan berusia 30 tahun. Keduanya didakwa melakukan konspirasi menerima barang curian dan menyembunyikan atau menghilangkan harta benda hasil kejahatan.

    Mobil yang dikendarai keduanya juga berisi puluhan ponsel. Sementara di kediamannya terdapat 2.000 perangkat lain.

    Seorang pria yang merupakan warga negara India (29) juga telah ditangkap dan didakwa dengan pelanggaran yang sama.

    Penyelidikan terus dilakukan. Hingga minggu lalu, 15 orang ditangkap dengan dugaan pencurian.

    Tren Pencurian Terus Meningkat

    Tren pencurian di Inggris, khususnya di London terus mengalami peningkatan. Bahkan Menteri Negara urusan kejahatan dan kepolisian, Sarah Jones mengatakan kini banyak penjahat yang berhenti mengedarkan narkoba untuk beralih ke bisnis pencurian telepon karena lebih menguntungkan.

    “Jika mencuri ponsel dan nilainya ratusan poundsterling, Anda bisa mengerti kenapa penjahat selangkah lebih maju dan ingin memanfaatkan kejahatan baru beralih ke sana,” jelasnya.

    Menurut investigasi kepolisian, pencuri jalanan akan dibayar 300 poundsterling (Rp 6,6 juta) untuk merampok. Kemudian perangkat akan dijual di China mencapai 4.000 poundsterling (Rp 88,9 juta).

    BBC mencatat jumlah ponsel yang dicuri di London meningkat tiga kali lipat dalam empat tahun terakhir. Pada 2020, terdapat 28.609 ponsel dicuri dan meningkat menjadi 80.588 unit HP tahun lalu.

    Kantor Statistik Nasional setempat juga menemukan pencurian meningkat di seluruh Inggris dan Wales sebesar 15% pada Maret 2025. Jumlah itu jadi yang tertinggi sejak tahun 2003 lalu.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Uang BLT Tak Cukup Bayar Utang, Pria Madiun Curi Kotak Amal di Ngawi, Dihajar Warga

    Uang BLT Tak Cukup Bayar Utang, Pria Madiun Curi Kotak Amal di Ngawi, Dihajar Warga

    Ngawi (beritajatim.com) — Seorang pria asal Madiun nyaris menjadi bulan-bulanan warga setelah ketahuan mencuri uang dari kotak amal di sebuah masjid di Desa Rejomulyo, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Rabu (8/10/2025) siang.

    Ironisnya, pelaku baru saja menerima bantuan sosial berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) sehari sebelumnya.

    Pelaku diketahui berinisial N (53), warga Kelurahan Tawangrejo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. Ia diamankan warga sekitar pukul 10.00 WIB, setelah dipergoki pengurus masjid saat mengambil uang dari kotak amal yang kebetulan tidak terkunci.

    Pengurus masjid, Abdul Achmad, menuturkan dirinya memergoki pelaku saat berada di kamar mandi masjid. “Saya lihat dia ambil uang dari kotak amal, langsung saya teriaki maling. Uangnya sempat dibuang di dekat pintu keluar, lalu warga berdatangan dan menangkapnya,” ungkapnya.

    Warga yang marah sempat memukul pelaku sebelum akhirnya dilerai oleh perangkat desa. Paikem, Kepala Dusun setempat, mengatakan polisi segera datang ke lokasi untuk mengamankan pelaku. “Begitu saya datang, warga sudah ramai. Saya minta berhenti memukul, karena polisi sudah dalam perjalanan,” ujarnya.

    Petugas dari Polsek Karangjati kemudian membawa pelaku beserta barang bukti ke kantor polisi. Dari tangan N, polisi menyita uang hasil curian sebesar Rp279 ribu, berikut sebuah sepeda motor yang digunakan pelaku. Selain itu, ditemukan pula uang Rp600 ribu dan kartu ATM di dalam tas pelaku, yang diakuinya berasal dari dana BLT yang diterima di kantor kelurahan sehari sebelumnya.

    Kepada polisi, N mengaku nekat mencuri karena terdesak kebutuhan ekonomi. “Uang BLT mau saya pakai buat bayar utang, tapi kurang Rp50 ribu. Saya khilaf akhirnya nyolong. Sudah apes, malah ketangkap dan dipukuli,” ujar pelaku dengan wajah pasrah.

    Menurut Kanit Reskrim Polsek Karangjati, IPDA Sunarto, pelaku kini ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut. “Pelaku sempat dipukuli warga sebelum kita amankan. Dari hasil pemeriksaan awal, ia mengaku sudah enam kali mencuri uang kotak amal, lima di antaranya dilakukan di wilayah Madiun,” jelasnya.

    Dugaan sementara, aksi pencurian dilakukan spontan karena pelaku melihat kotak amal tidak terkunci. [fiq/ted]

  • Cerita Rumah Warga di Tanggamus Lampung Jadi ‘Langganan’ Maling

    Cerita Rumah Warga di Tanggamus Lampung Jadi ‘Langganan’ Maling

    Liputan6.com, Jakarta Rumah milik Trimadyo (30) di Pekon Banyu Urip, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Lampung, tiga kali disatroni maling. Insiden terakhir terjadi pada Senin (6/10/2025) pagi, pelaku tak hanya merampok, tapi juga diduga berupaya memerkosa adik korban yang masih berusia belasan tahun.

    Para pelaku diduga menggunakan modus berbeda setiap kali beraksi, namun kali ini mereka berpura-pura menjadi sales berpenampilan rapi dengan kemeja putih dan celana hitam.

    Mereka datang berboncengan menggunakan sepeda motor, lalu masuk ke rumah korban melalui pintu samping.

    “Sudah tiga kali kejadian perampokan di rumah itu. Warga di sini sudah sangat resah,” ujar Sagiman (50), tetangga korban, Rabu (8/10/2025).

    Dia berharap aparat kepolisian segera menangkap para pelaku agar warga kembali merasa aman.

    Trimadyo menceritakan, sebelum kejadian, adiknya menerima pesan dari nomor tak dikenal yang mengaku sebagai keponakan dan memberitahu bahwa kakek mereka sedang sakit. Pesan itu menjadi pancingan agar Trimadyo keluar rumah bersama istrinya.

    “Begitu saya keluar sudah jauh dari rumah, tiga orang tak dikenal berpakaian rapi langsung masuk ke rumah. Mereka pura-pura jadi sales, tapi kemudian mencekik dan mengancam adik saya pakai senjata tajam,” ungkapnya.

    Korban sempat disekap dan rumahnya diacak-acak. Pelaku bahkan mencoba melecehkan korban, namun berhasil digagalkan karena korban melawan dengan berteriak dan menendang pelaku hingga mereka kabur.

    Akibat kejadian itu, sejumlah barang berharga milik korban, termasuk emas seberat lima gram dan uang tabungan, raib dibawa pelaku.

    Korban kemudian dibawa ke puskesmas dan kini mengalami trauma berat.

    “Adik saya sampai sekarang masih ketakutan. Setiap ditanya tentang kejadian itu, dia selalu menangis,” ungkapnya.

    Hingga kini pihak keluarga belum membuat laporan resmi ke polisi karena kondisi korban yang masih terguncang.

    Kasat Reskrim Polres Tanggamus, AKP Khairul Yassin Ariga mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Iya sudah ke TKP, saat ini masih dalam tahap penyelidikan dan pendalaman. Tim dari Polsek Wonosobo kemarin sudah melakukan pendampingan ke keluarga korban dan berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Tanggamus,” jelas dia.

  • RW di Bekasi Akan Gunakan Dana Hibah Rp 100 Juta untuk Beli Laptop dan Pagar Anti Maling 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Oktober 2025

    RW di Bekasi Akan Gunakan Dana Hibah Rp 100 Juta untuk Beli Laptop dan Pagar Anti Maling Megapolitan 7 Oktober 2025

    RW di Bekasi Akan Gunakan Dana Hibah Rp 100 Juta untuk Beli Laptop dan Pagar Anti Maling
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Program dana hibah Rp 100 juta per RW yang digulirkan Pemerintah Kota Bekasi disambut antusias oleh para pengurus lingkungan.
    Sejumlah RW telah menyiapkan rencana penggunaan dana tersebut untuk membeli alat penunjang kegiatan warga hingga perlengkapan fasilitas umum.
    Ketua RW 03 Kelurahan Kalibaru, Suhanda, mengatakan jika dana hibah sudah cair, wilayahnya berencana membeli laptop untuk mendukung kegiatan administrasi di tingkat RT.
    “Ya aktivitas di RT kan harus ada laporan-laporan, kan biasanya kami diminta sama kelurahan nih, bikin ini itu, ya itu kan perlu. Kalau ada
    backup
    di database RT masing-masing,” ujar Suhanda saat ditemui di kediamannya, Selasa (7/10/2025).
    Menurut dia, selama ini para RT kesulitan saat diminta membuat laporan karena tidak memiliki perangkat memadai.
    “Biasanya kami meminjam laptop warga yang punya,” tambahnya.
    Selain laptop, RW 03 juga berencana membeli bangku tambahan untuk keperluan acara warga, seperti rapat lingkungan, pertemuan, hingga kegiatan sosial.
    “Mau beli bangku, sebagian yang ada kurang. Tentu ya kalau acara rapat, pertemuan warga, terus ada, contoh yang sekarang ada yang meninggal nih, tentu perlu bangku tuh,” jelasnya.
    Suhanda menambahkan, sebagian RT memang sudah memiliki peralatan tersebut, tetapi belum memadai.
    “Belum memadai semua itu. Nanti Insya Allah kalau ada dana itu ya kita pakai, pergunakan untuk itu,” ujarnya.
    Selain itu, dana hibah juga rencananya akan digunakan untuk membeli tenda. Namun, untuk perbaikan jalan, menurut Suhanda, tidak memungkinkan karena membutuhkan anggaran lebih besar dari dana hibah RW.
    Sementara itu, Ketua RW 02 Kelurahan Kalibaru, Aris Darmaji, menyampaikan pihaknya akan memanfaatkan dana hibah untuk pembangunan pagar di setiap gang lingkungan.
    “Kalau di RW 02 itu bakal dimanfaatkan untuk pembuatan pagar di setiap gang, yang mana nantinya kalau sudah malam, pintu pagar ditutup agar tidak ada maling masuk,” kata Aris.
    Ia menambahkan, dana hibah juga akan digunakan untuk membeli jaring penyaring sampah yang akan dipasang di aliran Kali Baru serta lampu penerangan di gang-gang.
    “Kemudian, ingin beli jaring penyaring sampah untuk sekitaran Kalibaru RW 02, dan lampu penerangan di setiap jalan di gang,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pura-Pura Jadi Pembeli, Pria Ini Gasak Emas 25 Gram di Jakut – Page 3

    Pura-Pura Jadi Pembeli, Pria Ini Gasak Emas 25 Gram di Jakut – Page 3

    Andry menerangkan, kejadian bermula saat pemilik toko melayani pelaku yang berpura-pura hendak membeli emas. Saat penjaga toko lengah, pelaku langsung menyambar kalung emas 25 gram dan kabur ke arah luar pasar.

    “Kemudian korban berteriak maling, saksi yang mengetahui hal tersebut saksi bersama warga berhasil mengamankan pelaku beserta barang bukti emas 25 gram,” ujar dia.

    Dia mengatakan, pelaku langsung diserahkan ke petugas Bhabinkamtibmas Tugu Utara yang kebetulan sedang berpatroli.

    Dari tangan pelaku, polisi menemukan kaling emas seberat 25 gram, uang tunai Rp 700 ribu, serta tas kecil berisi identitas pribadi.

    Pelaku kemudian digelandang ke Polsek Koja untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Dalam kasus ini, MF dijerat Pasal 362 KUHP.