Kasus: KKN

  • Menilik Potensi Unik Desa Telagharjo Banyuwangi, Daun Durian Disulap Jadi Teh Herbal Obat Asam Urat

    Menilik Potensi Unik Desa Telagharjo Banyuwangi, Daun Durian Disulap Jadi Teh Herbal Obat Asam Urat

    Liputan6.com, Banyuwangi – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, berhasil meluncurkan inovasi produk kesehatan yang berpotensi menjadi produk unggulan desa.

    Para mahasiswa memperkenalkan teh herbal “THEDA” yang dirancang untuk membantu penderita asam urat sekaligus membuka jalan bagi kemandirian ekonomi warga, dengan memanfaatkan daun durian.

    Inisiatif ini lahir dari pengamatan jeli para mahasiswa terhadap potensi dan permasalahan di Desa Tegalharjo, khususnya di Dusun Sidodadi dan Darungan. Di satu sisi, wilayah ini memiliki kelimpahan pohon durian yang daunnya selama ini belum termanfaatkan secara optimal.

    Di sisi lain, data dari Puskesmas setempat yang divalidasi melalui wawancara langsung dengan warga menunjukkan tingginya prevalensi penderita asam urat (hiperurisemia) di kalangan masyarakat.

    “Kami melihat ada titik temu yang sempurna antara sumber daya alam yang melimpah dengan kebutuhan kesehatan masyarakat,” ujar Nilna, anggota KKN dari FISIP, Senin (11/8/2025).

    Penelitian menunjukkan bahwa daun durian mengandung senyawa flavonoid dan tanin yang dapat menghambat aktivitas enzim xantin oksidase, yaitu enzim yang berperan dalam pembentukan asam urat di dalam darah. Ini adalah solusi berbasis kearifan lokal yang sangat potensial.

    Untuk mewujudkan gagasan ini, tim KKN melakukan serangkaian persiapan matang, mulai dari koordinasi dengan Kepala Dusun Darungan, melakukan beberapa kali uji coba produk dengan mencampurkan bahan pendukung seperti serai dan jahe untuk meningkatkan khasiat dan cita rasa, hingga mematangkan konsep sosialisasi.

    Puncak dari program ini adalah kegiatan sosialisasi dan demonstrasi yang diadakan bersama warga Dusun Darungan. Dalam acara ini, masyarakat tidak hanya diberikan pemahaman mendalam mengenai manfaat, kandungan, dan khasiat daun durian, tetapi juga diajak praktik langsung untuk mengolah daun durian menjadi teh herbal THEDA, lengkap dengan panduan pengemasan hingga strategi pemasaran sederhana.

    “Dalam sosialisasi kali ini disertai dengan demonstrasi langsung bersama masyarakat sehingga masyarakat bisa praktik langsung mengenai step by step dalam pengolahan Theda,” ungkap Nilna.

     

  • 4 Motor Mahasiswa KKN Dicuri, Kapolres Lumajang Diultimatum HMI, Apa Isinya?
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        10 Agustus 2025

    4 Motor Mahasiswa KKN Dicuri, Kapolres Lumajang Diultimatum HMI, Apa Isinya? Regional 10 Agustus 2025

    4 Motor Mahasiswa KKN Dicuri, Kapolres Lumajang Diultimatum HMI, Apa Isinya?
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com –
    Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mendesak Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar untuk mundur dari jabatannya.
    Tuntutan ini merupakan buntut dari kasus pencurian empat sepeda motor milik mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Lumajang.
    Pencurian terjadi dalam rentang waktu tiga hari, masing-masing di Kantor Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso, dan rumah Kepala Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh.
    Empat unit sepeda motor hilang. Tiga di antaranya milik mahasiswa Universitas Jember, dan satu milik mahasiswa dari Universitas Islam Negeri KH. Achmad Shidiq (UIN KHAS) Jember.
    Akibat kejadian ini, delapan perguruan tinggi peserta KKN kolaboratif menarik 1.328 mahasiswa mereka dari lokasi pengabdian, meski masa KKN belum selesai.
    Ketua Umum HMI Komisariat Lumajang, Intan, menyebut bahwa Kapolres Lumajang telah gagal memberikan rasa aman bagi masyarakat dan peserta KKN di wilayah tersebut.
    “HMI se-Kabupaten Lumajang mendesak Kapolres Lumajang untuk mundur dari jabatannya karena telah meresahkan dan gagal memberikan rasa aman kepada masyarakat Lumajang,” ujar Intan di Lumajang, Minggu (10/8/2025).
    Menurut Intan, maraknya kasus pencurian sepeda motor menunjukkan lemahnya tindakan preventif dari aparat keamanan di Kabupaten Lumajang.
    “Kejadian pencurian yang berulang kali menunjukkan adanya masalah sistemik yang perlu ditangani secara serius,” lanjutnya.
    Intan menekankan bahwa meskipun para korban bukan warga Lumajang, mereka adalah mahasiswa yang tengah mengabdi membangun peradaban di masyarakat.
    “Penting bagi semua pihak untuk menyadari bahwa mahasiswa yang melakukan pengabdian masyarakat adalah aset berharga bagi pembangunan komunitas, dan mereka berhak untuk merasa aman dalam menjalankan tugasnya,” katanya.
    HMI menuntut agar dalam waktu 3×24 jam, pihak kepolisian segera mengungkap pelaku pencurian.
    Jika tidak, HMI bersama elemen masyarakat sipil akan menggelar demonstrasi untuk menuntut Kapolres mundur dari jabatannya.
    “Jika dalam waktu 3×24 jam Kapolres Lumajang belum berhasil menguak kejahatan pencurian sepeda motor di Kabupaten Lumajang, HMI se-Kabupaten Lumajang akan turun ke jalan bersama elemen civil society untuk mendesak Kapolres Lumajang mundur dari jabatannya,” tegas Intan.
    Hingga berita ini ditayangkan, Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar belum memberikan jawaban atas tuntutan dan ultimatum yang dilayangkan HMI kepada dirinya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jadi Korban Curanmor, Unej Tarik Seluruh Mahasiswa KKN di Lumajang

    Jadi Korban Curanmor, Unej Tarik Seluruh Mahasiswa KKN di Lumajang

    LUMAJANG – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember (Unej) menarik seluruh mahasiswanya yang ikut serta dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif 2025 di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, akibat maraknya kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor).

    “Kebijakan itu diambil setelah terjadinya pencurian kendaraan bermotor milik mahasiswa peserta KKN Kolaboratif 2025 sebanyak dua kali dan kemarin Jumat (8/8) ada motor warga yang hilang di dekat posko KKN,” kata Sekretaris LP2M Unej bidang Pengabdian kepada Masyarakat, Ali Badrudin dilansir ANTARA, Sabtu, 9 Agustus.

    Menurutnya, kebijakan tersebut diambil untuk memberikan rasa aman dan bentuk perlindungan kepada mahasiswa yang mengikuti KKN Kolaboratif di Kota Pisang tersebut.

    “Kami sudah menggelar rapat secara daring dengan organisasi perangkat daerah (OPD) Lumajang dan PIC dari kampus pengirim KKN Kolaboratif bahwa hasil keputusan bersama menarik seluruh mahasiswa KKN di Lumajang hari ini,” tuturnya.

    Beberapa kejadian curanmor disebut punya modus yang sama. Karenanya jadian itu dinilai bukan kebetulan, karena hilangnya motor mahasiswa bukan dari faktor kelalaian dan hilangnya di tempat aman.

    “Ini adalah momentum bersama melakukan perbaikan dalam hal kondusivitas keamanan di Lumajang, bukan berarti kami menilai Lumajang tidak baik-baik saja, tetapi diharapkan dari pemkab dan aparat kepolisian di Lumajang bergerak ke arah lebih baik,” katanya.

    Dalam rapat yang dilakukan, disepakati semua PTN dan PTS menarik mahasiswanya di 105 desa dengan total mahasiswa sebanyak 1.328 orang.

    “Para mahasiswa memulai KKN Kolaboratif tanggal 15 Juli 2025 dan seharusnya baru berakhir pada 20 Agustus 2025, namun dengan kejadian banyaknya curanmor, maka ditarik. Penarikan itu hanya untuk lokasi Lumajang, sementara di kota lain tetap berjalan sesuai jadwal,” katanya.

    Sebelumnya dilaporkan terjadi pencurian kendaraan bermotor yang menimpa mahasiswa peserta KKN Kolaboratif 2025 di Kabupaten Lumajang. Kejadian pertama menimpa mahasiswa yang terjun di Desa Alun-Alun, Kecamatan Ranuyoso terdapat dua sepeda motor yang dicuri.

    Sepeda motor itu milik mahasiswa FISIP Unej dan satu lagi milik mahasiswi UIN KHAS Jember. Kemudian, kejadian kedua menimpa mahasiswa Unej yang melaksanakan KKN Kolaboratif di Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh.

    Kejadian ketiga di Desa Lempeni, Kecamatan Tempeh, sepeda motor warga hilang di dekat posko KKN, sehingga dengan penarikan itu tidak ada lagi mahasiswa KKN Kolaboratif yang menjadi korban curanmor di Lumajang.

    Beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta dalam KKN Kolaboratif di Lumajang, yakni Unej, UIJ, UIN KHAS, STIA Pembangunan, Poltekes Jember, Unipar, UniLu, dan STKIP Lumajang.

  • UNEJ Tarik Ribuan Peserta KKN dari Lumajang Usai Sepeda Motor Mahasiswa Dicuri

    UNEJ Tarik Ribuan Peserta KKN dari Lumajang Usai Sepeda Motor Mahasiswa Dicuri

    Liputan6.com, Lumajang – Universitas Jember (UNEJ) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), memutuskan menarik seluruh mahasiswanya yang turut serta dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif 2025 di kabupaten Lumajang. Kebijakan ini diambil setelah terjadinya pencurian kendaraan bermotor milik mahasiswa peserta KKN Kolaboratif 2025.

    Penarikan mahasiswa KKN itu terpaksa dilakukan pihak kampus untuk memberikan rasa aman dan bentuk perlindungan kepada mahasiswa.

    Aksi pencurian kendaraan bermotor yang menimpa mahasiswa peserta KKN Kolaboratif 2025 di Kabupaten Lumajang bahkan bukan cuma satu kali.

    Kejadian pertama menimpa mahasiswa yang terjun di Desa Alun-Alun Kecamatan Ranuyoso, ada dua sepeda motor yang dicuri. Satu milik mahasiswa FISIP UNEJ dan satu lagi milik mahasiswi UIN KHAS Jember.

    Kejadian kedua menimpa mahasiswa UNEJ yang melaksanakan KKN Kolaboratif di Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh.

    Terkait hal itu, Sekertaris LP2M UNEJ bidang Pengabdian kepada Masyarakat, Ali Badrudin menyebutkan, semua PTN dan PTS yang mengikuti program KKN Kolaboratif di Lumajang telah bertemu secara daring dengan Pemkab Lumajang yang diwakili oleh Bappeda dan Bakesbangpol Lumajang.

    Dalam rapat ini disepakati, semua PTN dan PTS untuk menarik semua mahasiswanya. Sebagai informasi para mahasiswa memulai KKN Kolaboratif tanggal 15 Juli dan seharusnya baru berakhir pada 20 Agustus 2025 nanti.

    “Kami berencana menarik mahasiswa UNEJ mulai besok, penarikan ini hanya untuk lokasi Lumajang, sementara di kota lain tetap berjalan sesuai jadwal,” ujar Ali Badrudin Jumat (8/8/2025)

    Untuk diketahui, pada program KKN Kolaboratif di Lumajang, UNEJ menerjunkan 1.070 mahasiswa yang tersebar di 102 desa di Lumajang.

    Selain UNEJ, perguruan tinggi yang turut serta adalah Universitas Islam Jember, UIN KHAS Jember, STIA Pembangunan Jember, UNIPAR Jember, Poltekes Jember, Universitas Lumajang, dan STIKP Lumajang.

     

  • 8
                    
                        Imbas Pencurian Motor Saat KKN, Unej Tarik 11 Mahasiswanya dari Lumajang
                        Surabaya

    8 Imbas Pencurian Motor Saat KKN, Unej Tarik 11 Mahasiswanya dari Lumajang Surabaya

    Imbas Pencurian Motor Saat KKN, Unej Tarik 11 Mahasiswanya dari Lumajang
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Universitas Jember (Unej) menarik 11 mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) dari Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
    Kebijakan ini menyusul pencurian dua sepeda motor milik mahasiswa KKN di Kantor Desa Alun-alun.
    Salah satu mahasiswa Unej bernama Thoriq, turut jadi korban pencurian tersebut. Satu motor lagi yang hilang, diketahui milik Ika Wahyu mahasiswa UIN Jember.
    Adapun Kantor Desa Alun-alun dijadikan posko KKN oleh mahasiswa dari Unej dan UIN Jember.
    Wakil Ketua Tim Kerja Hubungan Masyarakat Iim Fahmi Ilman mengatakan, pihaknya langsung menarik mahasiswa KKN di Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso.
    Penarikan mahasiswa KKN terhitung sejak Rabu (6/8/2025), sesaat setelah mahasiswa Unej dilaporkan jadi korban pencurian sepeda motor di Kantor Desa Alun-alun.
    “Berdasarkan informasi dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Unej, memang hari ini kami melaksanakan penarikan 11 mahasiswa UNEJ yang sedang melaksanakan KKN Kolaboratif di Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso,” kata Fahmi melalui pesan WhatsApp, Rabu (6/8/2025).
    Fahmi mengatakan penarikan mahasiswa KKN ini merupakan langkah bijak dari kampus untuk memberikan rasa aman kepada para mahasiswa yang sedang melaksanakan tugas KKN.
    Dengan penarikan mahasiswa ini, kata Fahmi, program KKN dari mahasiswa yang bertugas di Desa Alun-alun, dianggap selesai.
    Mereka menyelesaikan tugas 15 hari lebih awal dari yang seharusnya berakhir pada 20 Agustus 2025.
    Adapun, para mahasiswa dari Unej mulai diterjunkan KKN di Desa Alun-alun sejak 15 Juli 2025.
    “Khusus untuk mahasiswa di desa Alun-alun ditarik ke kampus kembali dan dinyatakan KKN-nya sudah selesai, kami mempertimbangkan kondisi mental mahasiswa kami,” katanya. 
    Kantor Balai Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dibobol maling, Rabu (6/8/2025).
    Akibatnya, dua unit sepeda motor milik mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) dari Universitas Jember (Unej) dan Universitas Islam Negeri Jember raib.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jadi Pembina Upacara, Polisi di Meranti Ajak Siswa SD Tanam Pohon

    Jadi Pembina Upacara, Polisi di Meranti Ajak Siswa SD Tanam Pohon

    Kepulauan Meranti

    Upacara bendera di SDN 03 Teluk Samak, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti pagi tadi sedikit berbeda dari biasanya. Pengibaran bendera Merah Putih dipimpin oleh polisi selaku pembina upacara yang ditutup dengan kegiatan menanam pohon.

    Kegiatan dipimpin langsung oleh Kapolsek Rangsang, Ipda D Turnip yang hadir bersama Ps Kanit Binmas Bripka Benny Surya, dan Bhabinkamtibmas Desa Teluk Samak Bripka SP Silaen. Upacara diikuti oleh para guru serta siswa-siswi SDN 03 Teluk Samak dan mahasiswa KKN dari IAIN Datuk Laksamana Bengkalis.

    Dalam amanatnya, Ipda Turnip mengajak para siswa untuk mencintai lingkungan dengan cara sederhana namun penuh makna, yakni menanam pohon. Kapolsek menyampaikan pentingnya pohon untuk keberlangsungan generasi yang akan datang.

    Para siswa juga diberikan pemahaman tentang karhutla dan bahaya asap yang mengancam akibat pembakaran hutan dan lahan. Kegiatan ini kemudian ditutup dengan penanaman bibit matoa di halaman sekolah.

    Kapolsek meminta para siswa untuk menjaga bibit dan merawatnya hingga tumbuh menjadi pohon yang kuat. Setelah itu, Kapolsek membagikan hadiah kepada siswa berupa paket alat tulis.

    “Konsep ini adalah pendekatan strategis dan humanis yang bertujuan untuk menjaga ketertiban sosial dan keberlanjutan lingkungan hidup,” AKBP Aldi, Senin (4/8/2025).

    Menurutnya, Green Policing merupakan jawaban atas berbagai tantangan zaman, seperti krisis lingkungan, perubahan iklim, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta masalah sosial yang berkaitan dengan ekonomi dan ekologi.

    (mea/mea)

  • Penuntasan Sederet Kasus Jokowi Tinggal Tunggu Momen Pas

    Penuntasan Sederet Kasus Jokowi Tinggal Tunggu Momen Pas

    GELORA.CO – Penuntasan kasus-kasus yang terkait dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi oleh Presiden Prabowo Subianto diyakini hanya menunggu momen dan waktu yang tepat.

    Menurut Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto, dengan posisinya sebagai presiden, mestinya Prabowo sangat mudah mengeksekusi agenda-agenda yang menjadi harapan publik.

    “Namun posisinya masih dilingkari oleh Jokowi dan dinastinya, apalagi wapresnya masih anak kandung dari Jokowi. Saat ini penuntasan kasus-kasus yang terkait dengan Jokowi dan lain-lain hanya menunggu momen dan waktu yang tepat,” kata Hari kepada RMOL, Minggu 3 Agustus 2025.

    Hari menilai, bila Prabowo masih mempertahankan loyalis Jokowi dan melingkar di dalam Kabinet Merah Putih (KMP), maka mustahil kasus ijazah palsu dan dugaan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) Jokowi akan terungkap.

    Hari melanjutnya, viralnya bendera One Piece menjadi sinyal kepada Prabowo dan loyalisnya. Sebab logo One Piece pernah digunakan Gibran Rakabuming Raka pada masa kampanye Pilpres 2024.

    “Gibran sempat menggunakan pin Jolly Roger di dada kirinya saat mengunjungi rumah Presiden Prabowo Subianto di Jakarta, 21 Januari 2024 lalu. Apakah kemunculan bendera One Piece merupakan cara pendukung Gibran merongrong Prabowo?” pungkas Hari.

  • Sekda Jabar Minta Kampus Swasta Atasi Pengangguran dan Sampah: Jangan Bangga di Menara Gading!
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        3 Agustus 2025

    Sekda Jabar Minta Kampus Swasta Atasi Pengangguran dan Sampah: Jangan Bangga di Menara Gading! Regional 3 Agustus 2025

    Sekda Jabar Minta Kampus Swasta Atasi Pengangguran dan Sampah: Jangan Bangga di Menara Gading!
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Sekretaris Daerah (Sekda)
    Jawa Barat
    , Herman Suryatman, mendorong perguruan tinggi swasta (PTS) di wilayahnya untuk terlibat aktif dalam menyelesaikan persoalan krusial daerah seperti pengangguran, kemiskinan, hingga pengelolaan sampah.
    Dorongan itu disampaikan Herman saat membuka Musyawarah Nasional Ke-VII Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) yang digelar di Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Kota Bandung, Sabtu (2/8/2025).
    “PTS jangan bangga di menara gading, tetapi harus turun tangan menyelesaikan persoalan konkret di lapangan bersama pemerintah dan masyarakat,” kata Herman dalam keterangan tertulis, Minggu (3/8/2025).
    “Dalam perspektif budaya Sunda, kita hanya akan maju apabila ada kolaborasi, sinergi antar berbagai komponen,” sambungnya.
    Herman menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat dalam membangun daerah secara berkelanjutan.
    “Pembangunan hanya bisa dilaksanakan dengan baik apabila ada sinergi antara resi (cendekiawan/perguruan tinggi), prabu (pemerintah), dan rama (masyarakat),” ucapnya.
    Ia menyebut tingkat pengangguran terbuka di Jawa Barat masih cukup tinggi, yakni 6,74 persen atau di atas rata-rata nasional sebesar 4,7 persen.
    Sementara itu, tingkat kemiskinan mencapai 7,02 persen. Dari jumlah pengangguran tersebut, sekitar 20 persen merupakan lulusan SMA dan SMK.
    Sebagai upaya konkret, Pemerintah Provinsi Jabar bekerja sama dengan APTISI akan mengerahkan sekitar 100.000 mahasiswa PTS untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik yang tersebar di 27 kabupaten/kota.
    Program KKN tersebut akan difokuskan pada dua isu utama: pengelolaan sampah dan pengembangan kewirausahaan.
    “Setiap hari, Jawa Barat menghasilkan 29.000 ton sampah, sebagian besar TPSA belum menggunakan teknologi yang baik. Kita akan dorong pengelolaan sampah dari hulu hingga rumah tangga,” tutur Herman.
    Untuk mendukung kontribusi perguruan tinggi, Pemprov Jabar akan menyediakan daftar permasalahan daerah (long list) yang dapat diakses secara digital oleh civitas akademika.
    Peneliti yang mengambil tema dari daftar tersebut akan mendapat kemudahan berupa akses data dan percepatan proses administrasi.
    “Proposal penelitian cukup satu sampai dua hari bisa selesai, karena datanya sudah kami siapkan,” katanya.
    PTS juga akan dilibatkan dalam pelatihan vokasi bagi lulusan SMA dan SMK yang belum terserap dunia kerja. Saat ini, tercatat ada sekitar 320.000 lulusan yang masih menganggur di Jawa Barat.
    “Ada sekitar 320.000 lulusan SMA SMK yang menganggur. Jika 300 PTS di Jabar terlibat memberikan pelatihan keterampilan yang relevan, angka pengangguran akan menurun signifikan,” ujarnya.
    Padahal, lanjut Herman, Jawa Barat merupakan provinsi dengan nilai investasi tertinggi di Indonesia, mencapai Rp251 triliun.
    Namun tingginya investasi belum memberikan dampak signifikan terhadap penurunan angka pengangguran.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Rombongan Mahasiswa KKN Unand Tersesat di Hutan Limapuluh Kota

    Kronologi Rombongan Mahasiswa KKN Unand Tersesat di Hutan Limapuluh Kota

    Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 24 orang tersesat di hutan Pauh Sangik, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar). Koordinator Pos SAR Kabupaten Limapuluh Kota Roni Nur menyebutkan, 24 orang yang tersesat tersebut terdiri dari wali nagari atau kepala desa, pemuda setempat dan 17 mahasiswa program kerja kuliah nyata (KKN) Universitas Andalas (Unand).

    Rombongan itu merupakan peserta tracking, dilaporkan hilang kontak pada Kamis (31/7) pukul 22.00 WIB.

    “Kontak terakhir dengan rombongan itu pukul 16.00 WIB, namun setelah itu tidak ada kabar lagi,” kata Roni. Dikutip dari Antara, Jumat (1/8).

    Mereka awalnya berangkat dari Kantor Wali Nagari Pauh Sangik pada Kamis (31/7) sekitar pukul 09.00 WIB untuk melihat kopi hutan. Belasan mahasiswa Unand itu didampingi langsung wali nagari atau kepala desa beserta pemuda setempat.

    Sesuai jadwal, seharusnya rombongan kembali ke lokasi awal pukul 18.00 WIB. Namun, hingga pukul 22.00 tidak ada kabar dan dinyatakan hilang kontak.

    Mendapat laporan dari masyarakat terkait hilangnya 24 orang, Tim SAR Posko Kabupaten Limapuluh Kota yang terdiri dari tujuh personel bergerak cepat menuju lokasi.

    Dalam misi pencarian tersebut, Tim SAR juga bekerja sama dengan personel kepolisian, TNI, Palang Merah Indonesia (PMI), relawan hingga masyarakat setempat.

    Peralatan yang digunakan di antaranya drone thermal, perlengkapan medis, alat komunikasi dan alat bantu navigasi.

    Setelah menempuh perjalanan sekitar dua jam lebih, Tim SAR akhirnya berhasil menemukan rombongan pejalan kaki pada Jumat (1/8) dini hari sekitar pukul 04.40 WIB dalam keadaan selamat dan langsung dievakuasi ke kantor Wali Nagari Pauh Sangik.

    Dia menyebutkan dari 24 pejalan kaki tersebut beberapa di antaranya mengalami cidera hingga kelelahan. Namun, Tim SAR gabungan dibantu petugas medis bergerak cepat memberikan untuk pertolongan agar cedera yang dialami tidak semakin parah.

    “Semua peserta tracking yang tersesat sudah berhasil ditemukan dalam kondisi selamat,” pungkasnya.

  • Kalau Tidak Datang Tentu Ramai

    Kalau Tidak Datang Tentu Ramai

    GELORA.CO  – Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) buka suara mengenai acara reuni ke-45 angkatan 1980 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dituding settingan. Jokowi mengatakan, dirinya sudah lama tak bertemu teman temannya.

    Ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini mengaku sebenarnya masih dalam pemulihan. “Jika tak datang, tentu akan membuat ramai, sehingga saya memutuskan datang,” kata Jokowi di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Kamis (31/7/2025). 

    Disinggung tidak memakai seragam reuni seperti teman seangkatannya, Jokowi mengaku sebenarnya mendapat seragam reuni. Namun, karena seragamnya kaus lengan pendek sedangkan alergi kulit di lengannya belum sembuh total, sehingga tidak memakai seragam tersebut.

    Jokowi juga mengaku sejak menjadi presiden tidak masuk di grup Whats App (WA) mana pun, termasuk dalam grup reuni yang ramai diperbincangkan masyarakat.

    Ungkap Sosok Mulyono

    Jokowi juga membeberkan sosok Mulyono yang belakangan dikabarkan sebagai calo di Terminal Tirtonadi Solo. “Semua kok diragukan, ijazah diragukan, skripsi diragukan, KKN diragukan, teman diragukan,” kata Jokowi.

    Jokowi mengatakan, Mulyono merupakan teman satu angkatan dengan dirinya tahun 1980. Dirinya lulus lebih cepat pada November tahun 1985, sedangkan Mulyono lulus tahun 1987. 

    Sepengetahuannya, Mulyono bekerja di Jambi di PT. Restorasi Ekosistem Indonesia. Terkait tudingan Mulyono adalah calo tiket di Terminal Bus Tirtonadi Solo, Jokowi mempersilakan masyarakat untuk mengecek sendiri