Kasus: Kemacetan

  • H+4 Lebaran, 90 Ribu Kendaraan Melintas di Tol Jomo

    H+4 Lebaran, 90 Ribu Kendaraan Melintas di Tol Jomo

    Mojokerto (beritajatim.com) – 90 ribu unit kendaraan tercatat melintas di Jalan Tol Jombang-Mojokerto (Jomo) pada H+4 Lebaran atau Minggu (14/4/2024). Arus lalu lintas di tol tersebut menunjukkan peningkatan, berdasarkan catatan Astra Infra Toll Road Tol Jomo.

    Catatan tersebut sesuai dengan prediksi pihak Astra Infra Toll Road Tol Jomo. 90 unit kendaraan tersebut melintas di titik paling puncak selama arus mudik dan balik Lebaran 2024.

    “Bisa lebih dari estimasi. Karena pantauan kami sampai sore ini (kemarin), telah mencapai hampir 90 ribu kendaraan. Dominasi terbanyak pada jalur A atau dari arah Barat ke Timur,’’ ujar Ketua Rencana Pengamanan (Renpam) Lebaran 2024 Astra Tol Jomo, Hidayatullah Almaududi, Senin (15/4/2024).

    Astra Infra Toll Road Tol Jombang-Mojokerto memperkirakan kepadatan di tol Trans Jawa ini masih akan berlanjut hingga hari ini. Hal ini tak lepas dari psiko-sosial masyarakat yang memilih hari terakhir libur Lebaran untuk menghabiskan waktu di jalan. Sehingga pihaknya terus melakukan langkah antisipasi.

    Bersama PJR Jatim III Ditlantas Polda Jatim, lanjut Yayak (sapaan akrab, red), Astra Infra Toll Road Tol Jombang-Mojokerto mengantisipasi dalam menghadapi tingginyaa potensi kecelakaan. Khususnya yang diakibatkan microsleep atau mengantuk karena kondisi fisik yang lelah.

    “Untuk sementara ini, 7 pintu di Gerbang Tol (GT) Bandarkedungmulyo, 4 pintu di GT Jombang dan di GT Mojokerto Barat masih bisa melayani semua kendaraan yang melintas. Namun jika terjadi antrean, akan kami tambah dengan 12 mobile reader yang disiapkan untuk mengurai kemacetan,” tegasnya. [tin/beq]

  • Arus Balik Lebaran, Rekayasa Lalin Dilakukan di 3 Persimpangan Blitar

    Arus Balik Lebaran, Rekayasa Lalin Dilakukan di 3 Persimpangan Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Puncak arus balik lebaran di Kabupaten Blitar berlangsung selama dua hari kemarin, yakni Sabtu dan Minggu (14/04/24). Beberapa persimpangan sempat macet dan ramai dilewati kendaraan. Namun rekayasa lalu lintas terus diterapkan hingga hari ini (15/04/24) untuk antisipasi lonjakan kendaraan.

    Dari pantauan terlihat arus lalu lintas di simpang empat Garum pada Minggu siang cukup ramai lancar. Sebab, polisi sejak pagi sudah menonaktifkan traffic light di  tersebut dan dibatasi barrier, agar hanya lurus tanpa bisa belok di persimpangan. Sehingga kondisi lalu lintas dapat berjalan lancar tanpa ada penumpukan kendaraan.

    “ Pada Minggu pagi persimpangan Desa Serut, Desa Tumpang Kecamatan Talun dan Desa Sambong Kecamatan Kanigoro sempat terjadi kemacetan dari arah Malang menuju Blitar. Karena meningkatnya volume kendaraan dan jalan yang sempit,” ujar Anjar Eko Juli Admanto, Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Blitar.

    Dia melanjutkan, penyebab lainnya, karena pada tiga persimpangan tersebut tidak bisa diterapkan rekayasa lalu lintas flash pada traffic light. Hanya jalur nasional dan Selopuro yang bisa dilakukan flash dan dibatasi barrier. Untuk mengatasi itu, petugas gabungan melakukan rekayasa lalu lintas secara manual.

    Namun pada Minggu sore, arus lalu lintas pada tiga lokasi itu sudah normal dan ramai lancar. Bahkan kondisi itu berbeda ketika Sabtu sore yang kondisinya cukup macet. Dipastikan puncak arus balik terjadi pada Sabtu hingga Minggu malam. Kepadatan arus lalu lintas juga terjadi di beberapa jalan menuju lokasi wisata seperti Kampung Cokelat,  Blitar Park dan area pantai, syukurnya terpantau masih ramai lancar.

    “ Kami masih menerapkan rekayasa lalu lintas untuk besok (red, hari ini). Namun sudah melewati puncak arus balik. Sebab kendaraan yang menuju Surabaya atau Malang belum ramai hingga Minggu sore, sehingga kami mengantisipasi hal tersebut,” pungkasnya.

    Sementara itu, hal berbeda disampaikan oleh Kanit Turjawali Satlantas Polres Blitar Ipda Putut Siswahyudi yang mengaku tidak ada kemacetan di Kabupaten Blitar. Hanya terpantau ramai lancar di semua persimpangan, terutama jalur nasional.

    “ Secara umum pada hari ini (red, kemarin) terpantau ramai lancar pada semua titik jalan di Kabupaten Blitar. Sebab, terjadi peningkatan volume kendaraan. Namun masih tergolong lancar,” ujar, Kanit Turjawali Satlantas Polres Blitar.

    Dia melanjutkan, untuk jalan kabupaten yang dilakukan rekayasa lalu lintas hanya di simpang tiga Selopuro. Dengan menerapkan flash pada traffic light dan dibatasi barrier. Persimpangan di jalan nasional dari Kesamben hingga Garum juga diterapkan rekayasa lalu lintas yang sama.

    Sedangkan persimpangan lainnya, dipastikan aman dari kemacetan atau penumpukan kendaraan. Meskipun tidak dilakukan rekayasa yang sama, sehingga tidak terjadi kemacetan Panjang. Hanya saja lebih ramai dari biasanya dan didominasi dengan kendaraan roda empat.

    Putut menyebut, puncak arus balik lebaran di Kabupaten Blitar ini berlangsung sejak Sabtu hingga Minggu malam. Namun tidak dipungkiri, beberapa kendaraan luar kota pada Senin ini masih ada di tempat wisata atau hendak pulang ke kota tujuan. Karena mereka baru masuk kerja pada Selasa nanti.

    “ Selain pemasangan barrier, kami juga melakukan pengalihan arus yang ramai untuk diarahkan ke jalur sepi. Rekayasa lalu lintas ini terus diterapkan hingga besok atau sampai volume kendaraan berkurang. Bila besok (red, hari ini) sudah berkurang, ya tidak kami terapkan lagi,” ungkapnya.

    Laki-laki pakai rompi hijau ini, menambahkan bahwa polisi masih terus mengantisipasi adanya lonjakan volume arus balik hingga Senin. Karena, para pekerja kantor masih akan masuk pada Selasa besok.[owi/aje]

  • Tips Perjalanan Balik Menuju Surabaya Aman dan Nyaman

    Tips Perjalanan Balik Menuju Surabaya Aman dan Nyaman

    Surabaya (beritajatim.com) – Puncak arus balik Lebaran diprediksi terjadi pada tanggal 13-16 April 2024. Berbeda dengan arus mudik, arus balik memiliki karakteristik yang lebih sulit dikelola karena arus kendaraan yang terpusat pada satu titik, yaitu Ibu Kota dan sekitarnya.

    Pemerintah telah memberlakukan berbagai rekayasa lalu lintas seperti one way, contra flow, dan ganjil genap untuk mengurai kemacetan. Namun, sebagai pemudik, Anda juga perlu melakukan persiapan untuk memastikan perjalanan yang aman dan nyaman. Berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti:

    Pastikan Kendaraan dalam Kondisi Prima

    Sebelum memulai perjalanan, periksa kondisi kendaraan secara menyeluruh. Pastikan mesin, oli, rem, sistem kelistrikan, ban, kaki-kaki mobil, dan air radiator dalam kondisi baik. Bawalah juga peralatan seperti obeng, tang, dan dongkrak untuk berjaga-jaga.

    Hindari Kelebihan Muatan

    Patuhi batas kapasitas kendaraan dan jangan membawa muatan berlebihan. Kelebihan muatan dapat membuat mobil oleng dan membahayakan keselamatan.

    Istirahat yang Cukup

    Pastikan Anda dan pengemudi lainnya dalam kondisi fit sebelum memulai perjalanan. Istirahatlah dengan cukup dan hindari mengemudi dalam keadaan lelah. Jika merasa lelah, singgahlah di rest area untuk beristirahat sejenak.

    Patuhi Aturan Lalu Lintas

    Selalu patuhi aturan lalu lintas dan rambu-rambu jalan. Gunakan sabuk pengaman dan hindari bermain gadget saat mengemudi.

    Gunakan Asuransi Mobil

    Pastikan kendaraan Anda memiliki asuransi mobil untuk mengantisipasi berbagai risiko di jalan, seperti kerusakan atau kehilangan. Pilihlah asuransi mobil dengan cakupan manfaat yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

    Informasi Tambahan

    Pantau informasi terkini terkait arus balik Lebaran dari sumber terpercaya seperti media massa atau website resmi instansi terkait.

    Siapkan bekal makanan dan minuman secukupnya untuk menghindari kelaparan dan dehidrasi selama perjalanan.
    Gunakan aplikasi navigasi untuk membantu Anda memilih rute terbaik dan menghindari kemacetan.

    Tetaplah sabar dan waspada selama perjalanan. Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat meminimalkan risiko kecelakaan dan memastikan perjalanan arus balik Lebaran yang aman dan nyaman. (ted)

  • SE MENPANRB Tentang WFH, Ini Imbauan PJ Wali Kota Kediri

    SE MENPANRB Tentang WFH, Ini Imbauan PJ Wali Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – PJ Wali Kota Kediri Zanariah memberikan himbauan kepada seluruh ASN Pemerintah Kota Kediri terkait dengan sistem kerja pada 16-17 April 2024. Sistem kerja ini berpedoman pada Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Minggu (14/4/2024).

    Keputusan tersebut diambil pemerintah demi mendukung kelancaran mobilitas arus balik dan pengendalian kemacetan lalu lintas setelah libur nasional dan cuti bersama Idulfitri 1445 H.

    “Para ASN Pemerintah Kota Kediri tanggal 16-17 April 2024 ada kombinasi pelaksanaan tugas kedinasan di kantor (work from office/ WFO) atau dari rumah (work from home / WFH). Jadi siapa saja yang bekerja dari rumah yang menentukan adalah Kepala OPD-nya masing-masing,” jelas PJ Wali Kota Kediri.

    Lebih lanjut Zanariah menuturkan bahwa tidak semua OPD di Pemerintah Kota Kediri bisa melaksanakan pengaturan kombinasi sistem kerja atau WFH. Karena OPD yang memberikan layanan pada masyarakat seperti kesehatan, keamanan dan ketertiban, penanganan bencana, energi, logistik, pos, transportasi dan distribusi, obyek vital nasional, proyek strategis nasional, konstruksi, dan utilitas dasar harus WFO 100%.

    Pada layanan lainnya, seperti layanan administrasi pemerintah contohnya perumusan kebijakan, penelitian, perencanaan, analisis, monitoring dan evaluasi, serta layanan dukungan pimpinan contohnya kesekretariatan, keprotokolan, kehumasan dan lainnya agar menyesuaikan maksimal 50% yang melaksanakan WFH.

    “Bagi ASN yang sudah ada di Kediri, masuk seperti biasa dan ikut serta halal bihalal sesuai dengan yang telah direncanakan,” imbuhnya. [nm/aje].

  • Atasi Penumpukan Penumpang, Terminal Seloaji Ponorogo Keluarkan Armada Cadangan

    Atasi Penumpukan Penumpang, Terminal Seloaji Ponorogo Keluarkan Armada Cadangan

    Ponorogo (beritajatim.com) – Prediksi puncak arus balik lebaran terjadi pada hari ini Minggu (14/4) di Terminal Tipe A Seloaji Ponorogo. Ribuan orang diperkirakan akan memenuhi lokasi pemberangkatan di dalam terminal kebanggaan warga bumi reog itu. Untuk mengatasi penumpukan penumpang untuk keberangkatan, Terminal Seloaji Ponorogo pun mengeluarkan armada bus cadangan. Dengan adanya bus cadangan itu, diharapkan tidak ada penumpang yang terlantar lama di terminal.

    “Hari ini sudah ada 2 bus cadangan yang keluar,” kata Kepala Satuan Pelaksana Terminal Tipe A Seloaji Ponorogo, Purwanto, Minggu (14/04/2024).

    Kedua bus cadangan yang keluar itu, melayani pemberangkatan untuk antar kota dalam provinsi (AKDP), yakni semuanya untuk tujuan Surabaya. Purwanto menjelaskan bahwa bus cadangan ini, baru keluar hari ini. Sehari sebelumnya, atau H+3 lebaran kondisi di Terminal Seloaji juga ramai, namun kondisinya lancar. Sehingga tidak perlu mengeluarkan armada cadangan.

    “Kemarin meski juga ramai, tetapi kondisinya lancar. Sehingga tidak perlu mengeluarkan bus cadangan. Baru hari ini dikeluarkan,” katanya.

    Terminal Seloaji Ponorogo, kata Purwanto menyiapkan beberapa bus cadangan. Sehingga jika nantinya terjadi penumpukan yang banyak, bus-bus cadangan itu akan dikeluarkan.

    “Armada cadangan tetap stanby. Jika ada penumpukan penumpang langsung kita lakukan antisipasi,” katanya.

    Julian, salah satu penumpang mudik arus balik mengungkapkan bahwa dirinya sempat berebut masuk ke bus AKDP untuk jurusan Surabaya. Banyaknya orang yang berebut, membuatnya belum bisa masuk ke dalam bus. Ia pun terpaksa menunggu di terminal, hingga dirinya benar-benar bisa masuk ke dalam bus.

    “Ya rencananya pulang ke Surabaya hari ini. Tadi berebut tidak dapat masuk. Ini nunggu sampai bisa masuk dan dapat bus untuk ke Surabaya,” katanya.

    Untuk diketahui sebelumnya, puncak arus balik lebaran diperkirakan terjadi di Terminal Tipe A Seloaji Ponorogo pada hari ini Minggu (14/4). Ribuan orang di terminal ini, nantinya akan bertolak dari Ponorogo menuju ke tempat perantauannya.

    Keramaian yang berujung penumpukan penumpang itu, diperparah dengan kondisi jalanan jalur Ponorogo-Madiun yang diklaim ada kemacetan di beberapa titik. Sehingga pemberangkatan armada bus di Terminal Seloaji Ponorogo pun sempat tertunda dari jadwal. Namun, tertundanya jadwal itu juga tidak terlalu lama, dikisaran 1/2 jam hingga 1 jam.

    “Ada kemacetan di jalur Ponorogo-Madiun. Sehingga pemberangkatan armada bus ada yang agak tertunda dari jadwalnya,” ungkap Purwanto.[end/aje]

  • Hari Ini Puncak Arus Balik Lebaran, Terminal Seloaji Ponorogo Ramai

    Hari Ini Puncak Arus Balik Lebaran, Terminal Seloaji Ponorogo Ramai

    Ponorogo (beritajatim.com) – Puncak arus balik Lebaran diperkirakan terjadi di Terminal Tipe A Seloaji Ponorogo pada hari ini Minggu (14/4). Terpantau oleh wartawan beritajatim, ada ratusan penumpang pemberangkatan yang memenuhi pemberhentian bus di terminal kebanggaan warga Ponorogo tersebut.

    Hari ini memang diperkirakan merupakan puncak arus balik lebaran Idul Fitri 1445 hijriah. Ribuan orang di terminal ini nantinya akan bertolak dari Ponorogo menuju ke tempat perantauannya.

    “Hari ini penumpang pemberangkatan ramai di Terminal Seloaji Ponorogo,” kata Kepala Satuan Pelaksana Terminal Tipe A Seloaji Ponorogo, Purwanto, Minggu (14/04/2024).

    Keramaian yang berujung penumpukan penumpang itu, diperparah dengan kondisi jalanan jalur Ponorogo-Madiun yang ada kemacetan di beberapa titik. Sehingga pemberangkatan armada bus di Terminal Seloaji Ponorogo pun sempat tertunda dari jadwal. Namun, tertundanya jadwal itu juga tidak terlalu lama, dikisaran 1/2 jam hingga 1 jam.

    “Ada kemacetan di jalur Ponorogo-Madiun. Sehingga pemberangkatan armada bus ada yang agak tertunda dari jadwalnya,” ungkap Purwanto.

    Peningkatan angka keberangkatan penumpang yang merupakan arus balik Lebaran Idul Fitri 1445 hijriah sudah terlihat pada H+1 Lebaran. Saat itu, total penumpang keberangkatan mencapai 3.181 orang. Jumlah itu, terus meningkat seiring pergantian hari, dimana pada H+2 Lebaran diangka 3.575 orang. Peningkatan jumlah signifikan terjadi pada H+3 Lebaran, yakni penumpang keberangkatan mencapai 5.448 orang.

    “Untuk hari diprediksi penumpang arus balik lebaran diatas 5.000 orang,” katanya.

    Purwanto menambahkan bahwa pada hari Sabtu (13/4) atau H+3 Lebaran kondisi pemberangkatan penumpang mencapai 5.000 orang lebih, namun meski begitu arusnya ramai lancar, tidak ada penumpukan penumpang. Baru kali ini, sempat terjadi kondisi penumpukan penumpang di tempat pemberhentian armada bus di dalam Terminal Seloaji Ponorogo.

    “Bisa diperkirakan hari ini merupakan puncak arus balik Lebaran di Terminal Seloaji Ponorogo,” pungkasnya. [end/but]

  • Pemkab Kediri Optimis Jembatan Jongbiru Rampung Sesuai Target

    Pemkab Kediri Optimis Jembatan Jongbiru Rampung Sesuai Target

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri optismistis selesai tepat waktu. Pembangunan jembatan ini ditargetkan selesai pada 1 Mei 2024.

    Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kediri, Irwan Chandra Wahyu Purnama, mengatakan progres pembangunan Jembatan Jongbiru telah mencapai 75 persen. Itu data yang dia dapat per akhir pekan pertama April 2024.

    “Sampai akhir minggu (pekan) pertama April ini sudah mencapai angka 75 persen,” ujar Irwan.

    Irwan mengaku bersyukur progres tersebut sudah sesuai dengan rencana kerja dan garis waktu yang sudah ditetapkan. Sehingga dia optimistis pengerjaan konstruksi Jembatan Jongbiru rampung di 1 Mei 2024.

    “Semoga tidak ada kendala dan jembatan dapat selesai tepat waktu,” kata dia.

    Jembatan Jongbiru merupakan salah satu akses antara kawasan timur dan barat Sungai Brantas Kabupaten Kediri. Selama ini, akses tersebut hanya bisa dilayani via Jembatan Bandar dan Jembatan Semampir sebelum pembangunan Jembatan Brawijaya Kota Kediri dan Jembatan Wijaya Kusuma Ngadiluwih.

    Selain itu, jembatan ini akan menjadi akses menuju Bandara Internasional Dhoho Kediri dari utara sebelum selesainya proyek Jalan Tol Kediri-Tulungagung. Juga untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas ke barat sungai dengan mengurangi beban Jembatan Semampir.

    “Semoga macet dapat dikurangi dengan kembalinya Jembatan Jongbiru,” kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kediri, Sukadi. [nm/beq]

  • Nekat Ngeblong di Jalur Macet Jombang, Dua Bus Digiring ke Sawah

    Nekat Ngeblong di Jalur Macet Jombang, Dua Bus Digiring ke Sawah

    Jombang (beritajatim.com) – Bus Sugeng Rahayu nekat ngeblong di titik kemacetan yang disebabkan palang pintu KA (Kereta Api) Dusun Plosorejo Desa/Kecamatan Bandarkedungmulyo Jombang. Bus ini ngeblong ketika deretan kemacetan arus balik lebaran memanjang.

    Bus mengambil jalur lawan. Tentu saja, hal ini sangat berbahaya bagi pengendara lain. Beruntung, ada sejumlah petugas dari Sat Lantas Polres Jombang yang sedang siaga di lokasi. Karuan saja, bus ugal-ugalan tersebut langsung diberi peringatan keras.

    Bahkan, oleh korps berseragam coklat, bus digiring ke jalan sawah yang berdekatan dengan lokasi. Mereka diminta parkir selama kurang lebih 20 menit sembari mendapatkan peringatan dari petugas.

    “Ada dua bus yang ngeblong kemarin sore. Untuk sementara, kami hanya memberikan peringatan,” ujar Kasat Lantas Polres Jombang AKP Nur Arifin, Minggu (14/4/2024).

    Nur Arifin berharap, bus tidak ngeblong saat berada di lokasi macet. Yakni ketika palang pintu difungsikan karena ada kereta api lewat. Jika itu dilakukan oleh bus antarkota, maka sangat berbahaya bagi pengguna jalan lainnya.

    Palang pintu KA Dusun Plosorejo merupakan salah satu titik rawan kemacetan di Jombang selama arus mudik dan balik lebaran. Betapa tidak, palang pintu ini berdekatan dengan palang pintu KA lainnya yang berada di Simpang Mengkreng Kecamatan Purwoasri Kediri di sisi barat.

    Sedangkan di sisi timur, berdekatan dengan jembatan Kayen. Jembatan ini menjadi titik macet karena mengalami penyempitan atau bottle neck. Antara simpang Mengkreng dengan palang pintu Plosorejo dan jembatan Kayen jaraknya tidak sampai 1 Km.

    Selain itu, titik macet juga berada di TL (Trafic Lifgt) Mojotrisno Mojoagung serta GT (Gerbang Tol) Jombang yang berada di Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang. [suf]

  • Banyak Tenda Hajatan Ganggu Arus Balik di Sampang

    Banyak Tenda Hajatan Ganggu Arus Balik di Sampang

    Sampang (beritajatim.com) – Ada beberapa penyebab kemacetan di jalan raya Sampang pada arus balik hari raya Idul Fitri 1445 Hijriyah/2024 Masehi. Salah satunya yakni adanya tenda hajatan warga yang berada di pingir jalan raya.

    Kapolsek Kedungdung, Polres Sampang, Iptu Syafriwanto membenarkan bahwa sempat terjadi kemacetan kendaraan pemudik di jalur penghubung Sampang-Ketapang.

    “Pasca Lebaran banyak warga yang mengelar hajatan, sehingga membuat atrean kendaraan, tetapi bisa diatasi oleh petugas, salah satunya kemarin di sekitar pasar Kedungdung,” ujarnya, Sabtu (13/4/2024).

    Tidak hanya itu, pria yang akrab disapa Safri ini menjelaskan bahwa tersendatnya arus pemudik juga disebabkan adanya penumpukan kendaraan di sejumlah titik simpang tiga.

    “Jalan simpang tiga yang tidak dilengkapi dengan traffic light juga menjadi penyebab kemacetan,” imbuhnya.

    Sekadar diketahui, hajatan pasca lebaran ini sering dijumpai di pulau garam khususnya di Kabupaten Sampang. [sar/but]

  • Polisi Bantu Dorong Mobil Mogok di Lumajang

    Polisi Bantu Dorong Mobil Mogok di Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Sebuah mobil milik pemudik tiba-tiba mogok di tengah jalan raya Lumajang-Probolinggo, tepatnya di Desa Mlawang, Kecamatan Klakah, Lumajang, Sabtu (13/4/2024). Keberuntungan datang karena petugas kepolisian dengan sigap mendorongnya ke pinggir jalan.

    “Seiring arahan dari Kapolres Lumajang dalam Operasi Ketupat 2024, petugas kami siap memberikan pelayanan maksimal guna memastikan perjalanan mudik dan balik berlangsung aman dan lancar,” ungkap Ipda Sugiarto, Kasubsi Pidm Sihumas Polres Lumajang.

    Selain menghindari kemacetan, tindakan mendorong mobil yang mogok juga bertujuan agar lalu lintas tetap lancar. Kasubsi Pidm Humas Polres Lumajang, Ipda Sugiarto, menjelaskan bahwa penyebab mogoknya mobil tersebut belum pasti, namun diperkirakan ada masalah dengan mesin mobil atau muatan yang berlebihan, terutama mengingat kondisi jalur yang cenderung menanjak.

    “Kami menduga masalah bisa berasal dari mesin atau beban muatan, terutama karena jalur yang cukup terjal. Mengatasi mogoknya mobil ini adalah tugas kami sebagai kepolisian, namun juga merupakan tanggung jawab kemanusiaan untuk saling membantu,” ujarnya.

    Pemilik mobil, Solikin, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada petugas kepolisian yang memberikan pelayanan yang baik di berbagai pos pengamanan dan pos pelayanan terpadu.

    “Kami sangat berterima kasih kepada petugas kepolisian yang selalu siap memberikan pelayanan terbaik. Terutama saat libur lebaran tahun 2024 ini, mereka telah membantu agar perjalanan kami aman dan lancar,” kata Solikin. [vid/but]