Kasus: Kemacetan

  • Dharma Pongrekun Ralat Pernyataannya soal "Cabut" Lampu Merah: Enggak Semua…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Oktober 2024

    Dharma Pongrekun Ralat Pernyataannya soal "Cabut" Lampu Merah: Enggak Semua… Megapolitan 31 Oktober 2024

    Dharma Pongrekun Ralat Pernyataannya soal “Cabut” Lampu Merah: Enggak Semua…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun meralat pernyataan sebelumnya bahwa akan meniadakan lampu merah demi mengatasi kemacetan.
    Di sela kegiatannya di daerah Kuningan Barat, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024), Dharma menegaskan, tak semua lampu merah akan ditiadakan.
    “Enggak semua (lampu merah ditiadakan). Jalanan sepi ya tetap pakai lampu lalu lintas supaya jangan ada orang nekat ngebut,” kata Dharma. 
    Sementara itu, jalanan yang padat oleh kendaraan bermotor barulah akan dibebaskan dari lampu lalu lintas agar semakin tidak ada penumpukan volume kendaraan.
    “Jangan sampai ada penumpukan akibat lampu merah. Tetapi dibikin mengalir seperti air,” ujar Dharma.
    “Jangan sampai ada yang menyilang, ini dia mau motong ke kanan, tapi harus tunggu lampu merah di sini,” lanjut dia.
    Selain itu Dharma juga berencana memperbanyak lingkaran seperti Bundaran Hotel Indonesia sebagai pergantian persimpangan. Desain bernama roundabout ini dianggap akan memperlancar arus lalu lintas.
    “Kami akan perbanyak namanya roundabout itu, kayak Bundaran HI, supaya kendaraan selalu mengalir walupun pelan. Sehingga orang menikmati mobilnya juga enak,” ungkap dia. 
    Sebelumya diberitakan, Dharma Pongrekun menyampaikan lampu lalu lintas tidak efektif untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.
    “Jadi ternyata setelah kami pelajari, lampu merah, separator jalan, itu harus dicabut. Karena ternyata kadang-kadang di sininya (satu sisi) padat, di sininya (sisi lainnya) kosong,” ungkap Dharma Pongrekun di Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024).
    Selain itu, Dharma memiliki rencana membangun jalan layang (overpass) dan lintas bawah (underpass) dalam waktu tujuh hari untuk mengurangi kemacetan di jalan-jalan Jakarta. 
    “Mengatasi kemacetan, tujuh hari di dalam membuat overpass dan underpass. Jadi supaya menghindari adanya lampu merah di persimpangan-persimpangan jalan,” kata Dharma.
    Ia mengeklaim sudah ada teknologi yang dapat digunakan untuk merealisasikan ide membangun overpass dan underpass dalam waktu tujuh hari.
    “Membangun itu hanya tujuh hari, teknologinya sudah ada lima teknologi yang bisa dilakukan, tinggal pilih yang mana,” ungkap dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kecelakaan Mobil di Tol Dalkot, Lalin Kapuk Arah Pluit Sempat Macet

    Kecelakaan Mobil di Tol Dalkot, Lalin Kapuk Arah Pluit Sempat Macet

    Jakarta

    Satu unit mobil mengalami kecelakaan di Tol Dalam Kota tepatnya di Kapuk arah Pluit jalur bawah pagi ini. Imbas kecelakaan itu sempat membuat kemacetan.

    “Informasinya sebelumnya ada kecelakaan, namun sudah selesai di Km 23+700 Kapuk arah Pluit, mobil pribadi,” kata petugas call center Jasa Marga, Cindy, saat dihubungi, Kamis (31/10/2024).

    Belum diketahui penyebab kecelakaan tersebut. Saat ini kecelakaan tersebut telah selesai ditangani. Belum diketahui apakah ada korban jiwa atau tidak dalam kecelakaan tersebut.

    “Tidak ada informasi lebih lengkapnya,” katanya.

    Belum diketahui juga apakah ada korban dalam peristiwa tersebut. Saat ini lalu lintas di sekitar lokasi dilaporkan kembali lancar setelah sebelumnya sempat mengalami kemacetan.

    “Sebelumnya menyebabkan kepadatan, namun saat ini sudah lancar.

    (yld/zap)

  • 2 Truk Kecelakaan di Tol Janger Arah Tomang, Lalin Macet

    2 Truk Kecelakaan di Tol Janger Arah Tomang, Lalin Macet

    Jakarta

    Kecelakaan melibatkan 2 unit truk yaitu truk muatan hebel dan truk box di Tol Janger di Km 3+800 Kedoya arah Tomang pagi ini. Imbasnya lalu lintas mengalami kemacetan.

    “Kecelakaan di ruas Tol Janger ini adanya di Km 3+800, melibatkan 2 kendaraan, yaitu kendaraan truk hebel dan truk box,” kata petugas call center Jasa Marga, Ihsan, saat dihubungi, Kamis (31/10/2024).

    Kendaraan yang terlibat kecelakaan itu saat ini telah selesai dievakuasi. Namun saat ini lalu lintas di sekitar lokasi masih mengalami kemacetan imbas penanganan kecelakaan tersebut.

    “Saat ini sudah selesai evakuasi dan sudah disingkirkan tinggal imbas kepadatannya saja,” katanya.

    Ia menyebut kemacetan terjadi menjelang lokasi kecelakaan, yaitu dari Km 5 hingga Km 3. Sementara itu titik kepadatan lainnya berada di Kunciran arah Karang Tengah karena padat volume kendaraan.

    “Kepadatannya ini dari Km 5 di sekitaran Kedoya atau Meruya sampai dengan Km 3+800, padat karena imbas penanganannya,” ujarnya.

    “Ada penanganan untuk korban, dari truk box. Sekarang dalam tahap penanganan dibawa ke RS,” tuturnya.

    (yld/zap)

  • Sah! JTCC Tersambung Penuh dengan Jaringan JORR 2

    Sah! JTCC Tersambung Penuh dengan Jaringan JORR 2

    Jakarta, Gatra.com – Jalan Tol Cibitung–Cilincing (JTCC) yang dibangun dan dioperasikan oleh PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) Group melalui PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (PT CTP Tollways) kini telah tersambung penuh dengan lima ruas jalan tol dalam jaringan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2. Pengoperasian ruas tol ini diresmikan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

    Senior Vice President Sekretariat Perusahaan SPSL, Kiki M. Hikmat mengatakan, peresmian Jalan Tol Cimanggis-Cibitung Seksi 2B Nagrak-Cibitung menandai tersambungnya keseluruhan Jakarta Outer Ring Road (JORR-2) dari Cengkareng (Bandara Soekarno-Hatta) di ujung barat hingga kawasan Cilincing (Pelabuhan Tanjung Priok).

    “Dengan demikian, Jalan Tol Cibitung–Cilincing (JTCC) yang dibangun dan dioperasikan SPSL Group melalui PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (PT CTP Tollways) telah tersambung dengan lima ruas jalan tol dalam jaringan JORR-2,” ujar Kiki dalam keterangannya, Jumat (12/7/2024).

    Ia menambahkan, tersambungnya JORR-2 secara keseluruhan memudahkan pergerakan orang dan barang, terutama untuk kendaraan berat pengangkut logistik.

    “Kendaraan logistik dari kawasan barat yang selama ini melewati rute padat kini dapat melalui JTCC, langsung menuju dan dari Pelabuhan Tanjung Priok. Hal ini tentunya memperlancar arus logistik dan mobilitas masyarakat,” katanya.

    Sementara itu, Direktur Utama PT CTP Tollways, Ari Sunaryono mengatakan, JTCC siap menampung arus kendaraan dari selatan dan memfasilitasi kelancaran pergerakan orang dan barang, termasuk kendaraan logistik dari dan menuju pelabuhan.

    “Yang paling dekat adalah dari Kawasan Industri MM2100 Cibitung melalui Simpang Susun Setu Utara Cimaci,” kata Ari.

    Menurut data dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), total panjang Jalan Tol JORR 2 mencapai 111 kilometer dan terdiri dari enam ruas tol, yaitu Tol Cengkareng-Kunciran, Kunciran-Serpong, Serpong-Cinere, Cinere-Jagorawi, Cimanggis-Cibitung, dan Cibitung-Cilincing.

    Penyelesaian JTCC menandai penyempurnaan struktur jaringan jalan tol di kawasan Jabodetabek, yang sebelumnya telah memiliki Tol Lingkar Dalam Kota dan Tol JORR 1, sehingga menciptakan sistem transportasi yang lebih terintegrasi dan efisien.

    Kiki berharap, beroperasinya JORR 2 secara penuh akan mengurangi kemacetan, mempercepat waktu tempuh, dan memberikan alternatif rute yang lebih banyak bagi pengguna jalan.

    “Hal ini tentunya memberikan dampak positif terhadap aktivitas logistik dan distribusi barang di kawasan ini, serta mendukung pertumbuhan ekonomi regional maupun nasional,” pungkasnya.

    30

  • Jangan Ada Lagi Lampu Merah!

    Jangan Ada Lagi Lampu Merah!

    Jakarta

    Dharma Pongrekun menyebut lampu merah menjadi biang kemacetan di Jakarta. Untuk itu menurutnya lampu merah hingga separator jalan tak efektif mengurai kemacetan.

    Calon Gubernur Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun menyorot keberadaan lampu merah yang tersebar di banyak jalan Jakarta. Menurut Dharma, keberadaan lampu merah itu justru menjadi biang kerok kemacetan.

    Sebagai gantinya, kata Dharma, dia akan membangun underpass dan overpass di persimpangan yang selama ini menggunakan lampu merah.

    “Jadi, supaya menghindari adanya lampu merah di persimpangan-persimpangan jalan, sudah ada teknologi yang hanya dalam 7 hari overpass dan underpass itu akan terbangun,” ungkap Dharma dikutip detikNews.

    Menurutnya, lampu merah yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas itu tidak efektif. Diakui Dharma, pihaknya telah memetakan sejumlah persimpangan yang kerap dilanda macet gegara lampu merah. Nantinya lokasi tersebut akan dibangun overpass dan underpass.

    “(Titik prioritasnya) Di persimpangan-persimpangan jalan yang masih menggunakan lampu merah. Pokoknya titik macet sudah dipetakan. Jadi, harus diperbanyak. Jangan ada lagi lampu merah. Thamrin saja masih ada lampu merah,” lanjutnya lagi.

    Fungsi Lampu Merah

    Untuk diketahui, penggunaan lampu merah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia nomor 49 tahun 2014 tentang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL). Lampu merah disebut juga dengan APILL. Dijelaskan dalam aturan itu, APILL adalah perangkat elektronik yang menggunakan isyarat lampu yang dapat dilengkapi dengan isyarat bunyi untuk mengatur lalu lintas orang dan/atau kendaraan di persimpangan atau pada ruas jalan.

    Khusus APILL tiga warna yang terdiri dari lampu merah, kuning, dan hijau dipergunakan untuk mengatur kendaraan. APILL tiga warna ini ditempatkan di pemisah lajur atau median menghadap arah lalu lintas kendaraan.

    Selain lampu merah, Dharma juga menyoroti adanya separator jalan yang juga berkontribusi terhadap kemacetan Jakarta. Menurutnya, baik separator maupun lampu merah lebih efektif bila diganti dengan overpass maupun underpass.

    “Karena nanti ada underpass-nya, ada overpass-nya. Dia akan lebih sirkulasinya akan jalan, kayak air,” tutup Dharma.

    (dry/rgr)

  • Janji Atasi Macet, Dharma Pongrekun Ingin Bangun "Overpass" dan "Underpass" dalam 7 Hari
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Oktober 2024

    Janji Atasi Macet, Dharma Pongrekun Ingin Bangun "Overpass" dan "Underpass" dalam 7 Hari Megapolitan 30 Oktober 2024

    Janji Atasi Macet, Dharma Pongrekun Ingin Bangun “Overpass” dan “Underpass” dalam 7 Hari
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Calon gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun, ingin membangun jalan layang (
    overpass
    ) dan jalan bawah tanah (
    underpass
    ) untuk mengatasi kemacetan Jakarta. 
    Dia mengatakan, proyek pembangunan 
    overpass 
    dan 
    underpass 
    bisa diselesaikan dalam waktu singkat, bahkan hanya tujuh hari. 
    “Mengatasi kemacetan, tujuh hari di dalam membuat
    overpass
    dan
    underpass
    . Jadi supaya menghindari adanya lampu merah di persimpangan-persimpangan jalan,” kata Dharma di Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024).
    Dharma menyebut, sudah ada teknologi yang bisa digunakan untuk membangun
    overpass
    dan
    underpass
    dalam waktu tujuh hari saja. Namun, ia tak memerinci teknologi yang dimaksud. 
    “Membangun itu hanya tujuh hari, sudah ada lima teknologi yang bisa dilakukan, tinggal pilih yang mana,” ungkapnya.
    Dharma bilang, jika dirinya jadi gubernur Jakarta, pembangunan 
    overpass 
    dan 
    underpass 
    akan diprioritaskan di titik-titik persimpangan jalan. Hal ini diyakini mampu mengurangi kemacetan Jakarta.
    “Sangat efektif, kan ada lebih efektif daripada yang kita lihat di Bundaran Semanggi, karena nanti ada
    underpass
    , ada
    overpass
    . Jadi seperti air jalan air,” pungkasnya.
    Seperti diketahui, ada tiga calon gubernur dan wakil gubernur yang akan berkompetisi pada Pilkada Jakarta 2024.
    Ketiganya yakni, pasangan nomor urut 1 yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Ridwan Kamil-Suswono. Nomor urut 2, calon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
    Sementara, nomor urut 3 ada pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan, Pramono Anung dan Rano Karno.
    Adapun masa kampanye Pilkada 2024 resmi dimulai pada 25 September 2024. Kampanye akan berlangsung hingga 23 November 2024.
    Sementara, hari pemungutan suara akan digelar serentak di seluruh Indonesia pada 27 November 2024.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ganjil Genap Jakarta Hari Ini Rabu 30 Oktober 2024: Aturan dan Tips Berkendara – Page 3

    Ganjil Genap Jakarta Hari Ini Rabu 30 Oktober 2024: Aturan dan Tips Berkendara – Page 3

    1. Periksa Tanggal dan Pelat Nomor:

    Pastikan Anda mengetahui apakah hari ini adalah tanggal ganjil atau genap. Sesuaikan rencana perjalanan Anda dengan pelat nomor kendaraan yang Anda miliki.

    2. Gunakan Aplikasi Navigasi:

    Aplikasi navigasi seperti Google Maps atau Waze dapat membantu Anda menemukan rute alternatif untuk menghindari jalur ganjil genap. Aplikasi ini juga memberikan informasi terkini tentang kondisi lalu lintas.

    3. Manfaatkan Transportasi Umum:

    Jika pelat nomor kendaraan Anda tidak sesuai dengan tanggal, pertimbangkan untuk menggunakan transportasi umum. Jakarta memiliki berbagai pilihan transportasi, seperti TransJakarta, MRT, dan KRL yang bisa menjadi alternatif praktis.

    4. Carpooling:

    Berbagi kendaraan dengan teman atau rekan kerja yang memiliki pelat nomor sesuai bisa menjadi solusi efektif. Selain menghemat biaya, carpooling juga dapat mengurangi jumlah kendaraan di jalan.

    5. Rencanakan Waktu Perjalanan:

    Hindari bepergian pada jam-jam sibuk jika memungkinkan. Merencanakan perjalanan di luar jam ganjil genap dapat membantu Anda menghindari kemacetan dan stres.

    6. Periksa Kendaraan:

    Pastikan kendaraan Anda dalam kondisi prima sebelum berangkat. Pemeriksaan rutin seperti tekanan ban, oli, dan rem dapat mencegah masalah di jalan yang bisa memperlambat perjalanan Anda.

    7. Siapkan Diri untuk Kemungkinan Macet:

    Meskipun Anda telah merencanakan segala sesuatunya, kemacetan bisa saja terjadi. Siapkan diri dengan hiburan seperti musik atau podcast untuk membuat perjalanan lebih menyenangkan.

    Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat menghadapi tantangan kebijakan ganjil genap dengan lebih baik.

    Kebijakan ini memang dirancang untuk mengurangi kepadatan lalu lintas, dan partisipasi serta kesadaran dari setiap pengendara dapat membantu mewujudkan lalu lintas yang lebih lancar dan efisien di Jakarta.

    Tetaplah patuhi aturan lalu lintas dan jadilah pengendara yang bertanggungjawab.

  • Dharma-Kun tawarkan “blockchain” untuk deteksi pelanggaran tata kelola

    Dharma-Kun tawarkan “blockchain” untuk deteksi pelanggaran tata kelola

    Teknologi ini terdesentralisasiJakarta (ANTARA) – Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2024 nomor urut dua (2), Dharma Pongrekun-Kun Wardana menawarkan penerapan teknologi rantai blok (blockchain) kepada publik kota ini untuk mendeteksi pelanggaran tata kelola pemerintahan.

    “Teknologi ini sebetulnya bisa mengurangi banyak hal, yang pertama korupsi, penyimpangan, kemudian pungutan liar ataupun juga orang-orang dalam yang memanipulasi data yang ada. Karena semuanya itu bisa terlihat dengan cukup baik,” kata Kun Wardana saat ditemui usai audiensi dengan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa.

    Teknologi blockchain adalah mekanisme basis data lanjutan yang memungkinkan berbagi informasi secara transparan dalam sebuah jaringan.

    Lebih lanjut, kata Kun, teknologi blockchain adalah teknologi yang terdesentralisasi, yakni setiap di wilayah DKI Jakarta akan ditempatkan peladen (server) masing-masing.

    Sistem yang terdesentralisasi itu akan meminimalisasi adanya manipulasi dalam tata kelola pemerintahan, termasuk manipulasi data.

    Baca juga: Survei sebut elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono capai 47,8 persen 

    “Teknologi ini terdesentralisasi. Jadi, kalau kita saat ini, kita kan lebih banyak tersentralisasi. Jadi, kemungkinan manipulasi itu tinggi,” kata Kun.

    Semua tindakan pemerintah berbasis data, kata Kun, bisa dilacak secara efektif dengan teknologi ini.

    “Begitu terdesentralisasi, tercatat di setiap wilayah ataupun tempat-tempat yang nanti akan dipasang server-server tadi, maka bila ada yang mengubah, maka mereka akan bisa dilacak dengan baik,” katanya. 

    Dengan penerapan teknologi blockchain, ucap Kun, tidak akan ada lagi manipulasi, kecuali penambahan data.

    “Kemudian juga di dalam teknologi ini tidak ada penghapusan data, tidak ada edit, tidak ada manipulasi. Maka dari itu yang ada itu hanya menambah. Jadi, kalau hanya menambah, kita bisa melihat siapa yang menambah, di tanggal berapa,” imbuh Kun.

    Baca juga: Ini solusi Dharma-Kun atasi kemacetan Jakarta

    Kun menjamin bahwa tata kelola pemerintahan dapat dijejaki 100 persen dengan teknologi itu.

    “Kita dengar sekarang kan banyak keresahan masyarakat. Khususnya soal Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, Kartu Lansia Jakarta (KLJ), atau kartu bantuan lain. Misalnya mereka yang harusnya menerima Rp600 ribu ternyata mereka hanya mendapatkan Rp300 ribu. Mereka sudah mengeluh sejak lama, bahkan banyak juga yang sudah tidak mendapatkannya lagi,” ungkap Kun.

    Dengan teknologi blockchain, kata Kun, maka semua manipulasi itu bisa dideteksi hingga kemudian diselesaikan.

    “Sehingga dengan hal ini, maka semua transaksi yang tercatat itu akan transparan dan kelebihannya juga dia (teknologi blockchain) tidak bisa diretas,” katanya. 

    Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengadakan debat kedua calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2024 di Beach City International Stadium (BCIS), Jakarta Utara, Minggu malam (27/10).

    Baca juga: Pramono bakal bentuk Pasukan Putih untuk bantu Puskesmas di Jakarta

    Tema yang diangkat dalam debat kedua yakni “Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial”. Tema ini terbagi atas enam subtema, yakni infrastruktur terintegrasi dan pelayanan dasar prima, pendidikan dan kesehatan.

    Kemudian penanganan ketimpangan sosial, pembangunan ekonomi digital dan UMKM, lalu, pariwisata dan ekonomi kreatif serta inflasi bahan pokok.

    Peserta debat tersebut adalah pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).

    Sebelumnya, debat pertama digelar di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10) malam dengan tema “Penguatan SDM dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global”.

    Adapun debat tahap ketiga Pilkada Jakarta dijadwalkan kembali pada 17 November 2024.

    Baca juga: Tiga cawagub Jakarta jawab tantangan inflasi dan rantai pasok pangan

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Ini solusi Dharma-Kun atasi kemacetan Jakarta

    Ini solusi Dharma-Kun atasi kemacetan Jakarta

    Tujuh hari bisa buat ‘overpass’ atau jalan layang dan ‘underpass’ (lintas bawah)Jakarta (ANTARA) – Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jakarta 2024 nomor urut dua (2), Dharma Pongrekun-Kun Wardana berencana mengusung program tujuh hari bisa buat satu jalan layang (overpass) dan lintas bawah (underpass) untuk mengatasi kemacetan di kota ini. 

    “Tujuh hari bisa buat ‘overpass’ atau jalan layang dan ‘underpass’ (lintas bawah). Jadi, supaya menghindari adanya lampu merah di persimpangan-persimpangan jalan,” kata Dharma kepada wartawan usai audiensi dengan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) di Jakarta, Selasa.

    Dharma mengeklaim bahwa teknologi mewujudkan ide itu sudah ada, namun dia belum membeberkan detail teknologi yang dimaksud.

    “Sudah ada teknologi yang hanya dalam tujuh hari ‘overpass’ dan ‘underpass’ itu akan terbangun,” katanya. 

    Dharma menyebut bahwa titik-titik yang diprioritaskan untuk ide pembangunan itu adalah persimpangan-persimpangan dengan lampu merah.

    Baca juga: Suswono nilai UMKM penting sebagai tulang punggung ekonomi lokal

    “Di persimpangan-persimpangan jalan yang masih menggunakan lampu merah. Sudah dipetakan, jadi harus diperbanyak,” ucap Dharma. 

    Dharma mengeklaim bahwa ide tersebut akan lebih efektif mengatasi kemacetan dibandingkan dengan Bundaran Semanggi.

    “Akan lebih efektif dari apa yang kita lihat di Bundaran Semanggi. Karena nanti ada ‘underpass’-nya, ada ‘overpass’-nya, sirkulasinya (lalu lintas) akan jalan kayak air,” kata Dharma.

    Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengadakan debat kedua calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2024 di Beach City International Stadium (BCIS), Jakarta Utara, Minggu malam (27/10).

    Tema yang diangkat dalam debat kedua yakni “Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial”. Tema ini terbagi atas enam subtema, yakni infrastruktur terintegrasi dan pelayanan dasar prima, pendidikan dan kesehatan.

    Baca juga: Pramono bakal bentuk Pasukan Putih untuk bantu Puskesmas di Jakarta

    Kemudian penanganan ketimpangan sosial, pembangunan ekonomi digital dan UMKM, lalu, pariwisata dan ekonomi kreatif serta inflasi bahan pokok.

    Peserta debat tersebut adalah pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).

    Sebelumnya, debat pertama digelar di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10) malam dengan tema “Penguatan SDM dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global”.

    Adapun debat tahap ketiga Pilkada Jakarta dijadwalkan kembali pada 17 November 2024.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Urai Macet ke Borobudur, Flyover Canguk Rampung Desember 2024 – Page 3

    Urai Macet ke Borobudur, Flyover Canguk Rampung Desember 2024 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI Yogyakarta, Direktorat Jenderal Bina Marga tengah menyelesaikan pembangunan Flyover Canguk di Magelang, Jawa Tengah. 

    Keberadaan Flyover Canguk diharapkan dapat mengurai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari arah Semarang, Yogyakarta, Salatiga, dan Kota Magelang. Sekaligus mendukung konektivitas Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.  

    Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU Rachman Arief Dienaputra mengatakan, pembangunan infrastruktur konektivitas diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien. Dengan konektivitas yang semakin lancar, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.

    “Pembangunan Flyover Canguk akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, di samping itu juga memberikan alternative bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian,” kata Rachman Arief, Selasa (29/10/2024).

    Dengan dibangunnya Flyover Canguk, diharapkan dapat memperlancar konektivitas dan mengurai kemacetan pada segmen jalan nasional di perkotaan yang berada di Magelang. 

    Flyover Canguk dibangun pada simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari empat arah, yakni Jalan Nasional Soekarno Hatta dan Jalan Urip Sumoharjo dengan jalan provinsi ruas Magelang-Salatiga dan Jalan Telaga Warna yang merupakan jalan kabupaten menuju Kota Magelang.