Kasus: Kemacetan

  • Periksa Lagi 26 Titik Ganjil Genap Jakarta Hari Ini Rabu 13 November 2024 – Page 3

    Periksa Lagi 26 Titik Ganjil Genap Jakarta Hari Ini Rabu 13 November 2024 – Page 3

    1. Periksa Pelat Nomor Kendaraan:

    Sebelum berangkat, pastikan pelat nomor kendaraan Anda sesuai dengan tanggal hari ini. Jika tanggal ganjil, maka hanya kendaraan dengan pelat nomor ganjil yang diizinkan melintas di area ganjil genap, dan sebaliknya.

    2. Gunakan Transportasi Alternatif:

    Jika pelat nomor Anda tidak sesuai dengan aturan hari ini, pertimbangkan untuk menggunakan transportasi umum seperti bus, kereta, atau layanan ride-sharing. Ini tidak hanya membantu Anda menghindari denda, tetapi juga mengurangi beban lalu lintas.

    3. Rencanakan Rute Perjalanan:

    Manfaatkan aplikasi navigasi yang dapat memberikan informasi terkini tentang kondisi lalu lintas dan rute alternatif. Hindari jalan-jalan yang diberlakukan kebijakan ganjil genap jika pelat nomor Anda tidak sesuai.

    4. Cek Peraturan Terkini:

    Peraturan ganjil genap bisa berubah sewaktu-waktu. Pastikan untuk selalu memeriksa pengumuman resmi dari pemerintah daerah atau Dinas Perhubungan DKI Jakarta agar tidak terkena sanksi akibat ketidaktahuan.

    5. Berkendara di Luar Jam Ganjil Genap:

    Jika memungkinkan, atur jadwal perjalanan Anda di luar jam-jam pemberlakuan ganjil genap, yaitu sebelum pukul 06.00, antara pukul 10.00 hingga 16.00, atau setelah pukul 21.00.

    6. Pertimbangkan Kendaraan Ramah Lingkungan:

    Beberapa jenis kendaraan, seperti mobil listrik atau hybrid, mungkin mendapat pengecualian dari kebijakan ganjil genap. Pertimbangkan untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan sebagai solusi jangka panjang.

    7. Gunakan Kendaraan yang Dikecualikan:

    Beberapa kendaraan seperti ambulans, pemadam kebakaran, dan kendaraan dinas berpelat khusus biasanya dikecualikan dari aturan ini. Jika Anda memiliki akses ke kendaraan tersebut dan sesuai dengan keperluan, manfaatkanlah.

    Dengan menerapkan kebijakan ganjil genap, diharapkan Jakarta dapat mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan kualitas udara.

    Para pengendara diimbau untuk mematuhi aturan ini demi kenyamanan dan keselamatan bersama. Tetaplah bijak dalam memilih moda transportasi dan selalu prioritaskan keselamatan selama berkendara.

  • 7 Perbedaan Dasar Tol Cipularang dan Tol Purbaleunyi

    7 Perbedaan Dasar Tol Cipularang dan Tol Purbaleunyi

    Jakarta: Tidak sedikit netizen kebingungan membedakan ruas tol Cipularang dan Purbaleunyi saat menyebarkan informasi terkait kecelakaan beruntun di KM 92 yang terjadi pada Senin 11 November 2024. Di media sosial, beberapa pengguna terlihat keliru menyebutkan lokasi kecelakaan, memicu perdebatan mengenai jalur tol yang sebenarnya.

    Peristiwa kecelakaan beruntun tersebut terjadi di ruas tol Cipularang, namun sebagian besar warganet justru menyebutnya sebagai Purbaleunyi. Meskipun kedua jalan tol ini menghubungkan wilayah yang sama, yaitu Bandung dan Jakarta, nama ruasnya sering kali menjadi sumber kebingungan, terutama saat informasi harus disampaikan dengan cepat di tengah insiden besar.

    Tol Cipularang dan Tol Purbaleunyi merupakan dua jalur utama yang menghubungkan Jakarta dengan Bandung. Meskipun kedua tol ini memiliki tujuan yang serupa, yaitu mempercepat perjalanan antara kedua kota, ada banyak perbedaan mendasar antara Tol Cipularang (Cikampek–Purwakarta–Padalarang) dan Tol Purbaleunyi (Purwakarta–Bandung–Cileunyi). 

    Berikut adalah tujuh aspek utama yang membedakan kedua ruas tol tersebut yang dihimpun dari berbagai sumber:
    1. Lokasi dan Rute
    Tol Cipularang adalah jalur tol sepanjang sekitar 58,5 kilometer yang menghubungkan Cikampek di bagian timur Jawa Barat dengan Padalarang di Kabupaten Bandung Barat. Cipularang diresmikan pada tahun 2005 dan telah menjadi jalur utama bagi kendaraan yang melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Bandung. Jalur ini menghubungkan daerah Cikampek melalui Purwakarta dan berakhir di Padalarang, yang kemudian terhubung dengan jalur tol menuju Bandung.

    Baca juga: 5 Tips Aman Berkendara di Jalan Tol saat Musim Hujan

    Sebaliknya, Tol Purbaleunyi merupakan jalur sepanjang sekitar 88 atau 90 kilometer yang melintasi Purwakarta hingga Cileunyi di Bandung Timur. Tol Purbaleunyi bisa dikatakan sebagai kelanjutan dari Cipularang, memperluas koneksi jalan tol hingga ke bagian timur Bandung. Bagi kendaraan yang ingin menuju Cileunyi atau daerah di sekitar Bandung Timur, Tol Purbaleunyi menjadi pilihan utama, sekaligus memberikan jalur alternatif dari Jakarta menuju wilayah tersebut.

    Meskipun kedua jalur tol ini berada di provinsi yang sama dan melayani rute yang sebagian besar searah, masing-masing memiliki perbedaan signifikan dalam hal jarak tempuh serta daerah yang dilalui. Hal ini membuat Cipularang menjadi pilihan utama bagi sebagian besar pengendara dari Jakarta ke Bandung, sementara Purbaleunyi lebih sering dipilih oleh pengendara yang ingin menghindari titik-titik padat di Cipularang atau yang menuju ke daerah timur Bandung.
    2. Kondisi Jalan dan Topografi
    Tol Cipularang memiliki kondisi jalan yang dikenal cukup menantang karena topografinya yang berbukit-bukit. Tol ini melewati beberapa bukit dan pegunungan, termasuk area Jatiluhur yang berada di ketinggian cukup signifikan. 

    Akibatnya, Cipularang memiliki beberapa tanjakan dan turunan yang curam, terutama di sekitar KM 92, yang sering menjadi titik rawan kecelakaan. Pengemudi disarankan berhati-hati karena jalur ini sering kali licin saat hujan dan dapat berbahaya ketika jarak pandang terbatas pada malam hari.

    Sementara itu, Tol Purbaleunyi memiliki kontur yang lebih landai dan stabil dibandingkan Cipularang. Meski ada beberapa tanjakan, jalur ini tidak memiliki tikungan tajam yang membahayakan, sehingga memberikan kenyamanan lebih bagi pengendara. Pemandangan di sepanjang Purbaleunyi juga lebih terbuka dan datar, memungkinkan kendaraan melaju lebih stabil dan relatif aman tanpa banyak hambatan topografis.

    Perbedaan topografi ini berdampak pada karakteristik masing-masing tol. Cipularang sering kali menarik minat wisatawan yang ingin menikmati pemandangan perbukitan Jawa Barat, tetapi juga memiliki tantangan tersendiri bagi pengemudi yang kurang terbiasa dengan medan terjal. Purbaleunyi, sebaliknya, menjadi jalur yang lebih aman dan nyaman bagi pengendara yang mengutamakan kestabilan jalan.
    3. Fasilitas dan Infrastruktur
    Tol Cipularang memiliki fasilitas yang cukup lengkap, terutama di area rest area yang lebih besar dan luas. Rest area di sepanjang Cipularang menyediakan berbagai fasilitas mulai dari tempat makan, pom bensin, hingga masjid dan toilet yang nyaman. Beberapa rest area di Cipularang, seperti yang berada di KM 72 dan KM 97, sangat populer dan kerap dipenuhi pengunjung pada hari-hari libur panjang. Jalur ini juga dilengkapi dengan pengawasan lalu lintas yang ketat untuk meningkatkan keamanan pengemudi.

    Di sisi lain, Tol Purbaleunyi memiliki rest area yang lebih sederhana dan umumnya lebih kecil dibandingkan dengan yang ada di Cipularang. Fasilitas yang disediakan mencukupi kebutuhan dasar pengendara seperti pom bensin dan toilet. Namun, kelebihan dari Purbaleunyi adalah lalu lintasnya yang cenderung lebih lancar dan tidak terlalu padat, sehingga pengemudi sering kali bisa melintasinya tanpa banyak hambatan.

    Pengemudi yang melintasi Tol Cipularang sering mengandalkan fasilitas lengkap di rest area untuk beristirahat, terutama saat perjalanan panjang atau kemacetan. Sementara itu, pengendara di Tol Purbaleunyi cenderung menggunakan rest area sebagai tempat perhentian singkat tanpa perlu menghabiskan waktu lama.
    4. Kecepatan dan Kemacetan
    Tol Cipularang sering kali mengalami kemacetan, terutama pada titik-titik rawan seperti di KM 92, serta di area Purwakarta saat arus balik liburan atau musim mudik tiba. Kemacetan terjadi karena tingginya volume kendaraan yang menggunakan jalur ini, ditambah dengan kondisi jalan yang menanjak dan berkelok. Pada hari-hari biasa, arus kendaraan di Cipularang relatif lancar, namun ketika volume kendaraan meningkat, risiko kecelakaan juga meningkat akibat kontur jalan yang cukup ekstrem.

    Tol Purbaleunyi memiliki karakteristik yang sedikit berbeda. Meskipun juga bisa mengalami kemacetan pada waktu-waktu tertentu, terutama saat arus mudik atau libur panjang, kondisi lalu lintasnya relatif lebih lancar dibandingkan Cipularang. Dengan kontur yang lebih stabil, pengemudi di Tol Purbaleunyi cenderung mengalami perjalanan yang lebih nyaman dan cepat karena risiko kecelakaan lebih rendah.

    Karakteristik kemacetan di kedua tol ini menunjukkan bahwa Cipularang lebih padat dan menantang, sementara Purbaleunyi menawarkan pengalaman berkendara yang lebih aman dan stabil meskipun juga bisa macet pada waktu tertentu.
    5. Pemeliharaan dan Keamanan
    Tol Cipularang memerlukan pemeliharaan rutin yang lebih intensif karena kondisi jalannya yang rawan bergelombang dan rawan longsor di beberapa titik. Pihak pengelola secara berkala melakukan perbaikan untuk menjaga keamanan jalan, terutama pada daerah yang sering mengalami penurunan tanah atau kerusakan akibat hujan deras. Cipularang juga dikenal dengan pengawasan ketat dari pihak pengelola dan kepolisian untuk meminimalisir risiko kecelakaan.

    Tol Purbaleunyi juga mendapatkan perhatian pemeliharaan yang baik dari pihak pengelola, namun umumnya lebih terfokus pada peningkatan kapasitas dan pemeliharaan rutin saja. Karena jalurnya lebih stabil dan tidak berada di area pegunungan yang berisiko tinggi, perawatan yang diperlukan tidak sebanyak Cipularang. Hal ini menjadikan Purbaleunyi lebih hemat dalam biaya pemeliharaan dan perbaikan, namun tetap terjaga keamanannya.

    Secara keseluruhan, Cipularang lebih memerlukan pengawasan ketat dan perbaikan berkala akibat kondisi topografi yang ekstrem, sedangkan Purbaleunyi cenderung lebih stabil dan memerlukan perbaikan yang lebih ringan.
    6. Sejarah Pembangunan 
    Pembangunan Cipularang mulai direncanakan pada tahun 1991 dan selesai tahun 2005. Awalnya, proyek ini dinamakan Plan Tol Cigolarang yang akan menghubungkan Jakarta dengan Bandung melalui Jonggol. 

    Namun, rencana ini berubah dan akhirnya tol dibangun melintasi pegunungan timur Jatiluhur. Sedangkan, Purbaleunyi lebih lama ada karena merupakan bagian dari pengembangan tol di Jawa Barat yang menghubungkan wilayah sekitar Bandung.

    7. Keunikan Pemandangan 
    Cipularang menawarkan pemandangan alam berupa bukit dan perbukitan yang indah, yang terlihat jelas sepanjang perjalanan, terutama di Jembatan Cikubang. Di sisi lain, Tol Purbaleunyi tidak memiliki pemandangan yang sekompleks Cipularang, namun tetap menyediakan jalur yang nyaman bagi pengendara.

    Jakarta: Tidak sedikit netizen kebingungan membedakan ruas tol Cipularang dan Purbaleunyi saat menyebarkan informasi terkait kecelakaan beruntun di KM 92 yang terjadi pada Senin 11 November 2024. Di media sosial, beberapa pengguna terlihat keliru menyebutkan lokasi kecelakaan, memicu perdebatan mengenai jalur tol yang sebenarnya.
     
    Peristiwa kecelakaan beruntun tersebut terjadi di ruas tol Cipularang, namun sebagian besar warganet justru menyebutnya sebagai Purbaleunyi. Meskipun kedua jalan tol ini menghubungkan wilayah yang sama, yaitu Bandung dan Jakarta, nama ruasnya sering kali menjadi sumber kebingungan, terutama saat informasi harus disampaikan dengan cepat di tengah insiden besar.
     
    Tol Cipularang dan Tol Purbaleunyi merupakan dua jalur utama yang menghubungkan Jakarta dengan Bandung. Meskipun kedua tol ini memiliki tujuan yang serupa, yaitu mempercepat perjalanan antara kedua kota, ada banyak perbedaan mendasar antara Tol Cipularang (Cikampek–Purwakarta–Padalarang) dan Tol Purbaleunyi (Purwakarta–Bandung–Cileunyi). 
    Berikut adalah tujuh aspek utama yang membedakan kedua ruas tol tersebut yang dihimpun dari berbagai sumber:

    1. Lokasi dan Rute

    Tol Cipularang adalah jalur tol sepanjang sekitar 58,5 kilometer yang menghubungkan Cikampek di bagian timur Jawa Barat dengan Padalarang di Kabupaten Bandung Barat. Cipularang diresmikan pada tahun 2005 dan telah menjadi jalur utama bagi kendaraan yang melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Bandung. Jalur ini menghubungkan daerah Cikampek melalui Purwakarta dan berakhir di Padalarang, yang kemudian terhubung dengan jalur tol menuju Bandung.
     
    Baca juga: 5 Tips Aman Berkendara di Jalan Tol saat Musim Hujan
     
    Sebaliknya, Tol Purbaleunyi merupakan jalur sepanjang sekitar 88 atau 90 kilometer yang melintasi Purwakarta hingga Cileunyi di Bandung Timur. Tol Purbaleunyi bisa dikatakan sebagai kelanjutan dari Cipularang, memperluas koneksi jalan tol hingga ke bagian timur Bandung. Bagi kendaraan yang ingin menuju Cileunyi atau daerah di sekitar Bandung Timur, Tol Purbaleunyi menjadi pilihan utama, sekaligus memberikan jalur alternatif dari Jakarta menuju wilayah tersebut.
     
    Meskipun kedua jalur tol ini berada di provinsi yang sama dan melayani rute yang sebagian besar searah, masing-masing memiliki perbedaan signifikan dalam hal jarak tempuh serta daerah yang dilalui. Hal ini membuat Cipularang menjadi pilihan utama bagi sebagian besar pengendara dari Jakarta ke Bandung, sementara Purbaleunyi lebih sering dipilih oleh pengendara yang ingin menghindari titik-titik padat di Cipularang atau yang menuju ke daerah timur Bandung.

    2. Kondisi Jalan dan Topografi

    Tol Cipularang memiliki kondisi jalan yang dikenal cukup menantang karena topografinya yang berbukit-bukit. Tol ini melewati beberapa bukit dan pegunungan, termasuk area Jatiluhur yang berada di ketinggian cukup signifikan. 
     
    Akibatnya, Cipularang memiliki beberapa tanjakan dan turunan yang curam, terutama di sekitar KM 92, yang sering menjadi titik rawan kecelakaan. Pengemudi disarankan berhati-hati karena jalur ini sering kali licin saat hujan dan dapat berbahaya ketika jarak pandang terbatas pada malam hari.
     
    Sementara itu, Tol Purbaleunyi memiliki kontur yang lebih landai dan stabil dibandingkan Cipularang. Meski ada beberapa tanjakan, jalur ini tidak memiliki tikungan tajam yang membahayakan, sehingga memberikan kenyamanan lebih bagi pengendara. Pemandangan di sepanjang Purbaleunyi juga lebih terbuka dan datar, memungkinkan kendaraan melaju lebih stabil dan relatif aman tanpa banyak hambatan topografis.
     
    Perbedaan topografi ini berdampak pada karakteristik masing-masing tol. Cipularang sering kali menarik minat wisatawan yang ingin menikmati pemandangan perbukitan Jawa Barat, tetapi juga memiliki tantangan tersendiri bagi pengemudi yang kurang terbiasa dengan medan terjal. Purbaleunyi, sebaliknya, menjadi jalur yang lebih aman dan nyaman bagi pengendara yang mengutamakan kestabilan jalan.

    3. Fasilitas dan Infrastruktur

    Tol Cipularang memiliki fasilitas yang cukup lengkap, terutama di area rest area yang lebih besar dan luas. Rest area di sepanjang Cipularang menyediakan berbagai fasilitas mulai dari tempat makan, pom bensin, hingga masjid dan toilet yang nyaman. Beberapa rest area di Cipularang, seperti yang berada di KM 72 dan KM 97, sangat populer dan kerap dipenuhi pengunjung pada hari-hari libur panjang. Jalur ini juga dilengkapi dengan pengawasan lalu lintas yang ketat untuk meningkatkan keamanan pengemudi.
     
    Di sisi lain, Tol Purbaleunyi memiliki rest area yang lebih sederhana dan umumnya lebih kecil dibandingkan dengan yang ada di Cipularang. Fasilitas yang disediakan mencukupi kebutuhan dasar pengendara seperti pom bensin dan toilet. Namun, kelebihan dari Purbaleunyi adalah lalu lintasnya yang cenderung lebih lancar dan tidak terlalu padat, sehingga pengemudi sering kali bisa melintasinya tanpa banyak hambatan.
     
    Pengemudi yang melintasi Tol Cipularang sering mengandalkan fasilitas lengkap di rest area untuk beristirahat, terutama saat perjalanan panjang atau kemacetan. Sementara itu, pengendara di Tol Purbaleunyi cenderung menggunakan rest area sebagai tempat perhentian singkat tanpa perlu menghabiskan waktu lama.

    4. Kecepatan dan Kemacetan

    Tol Cipularang sering kali mengalami kemacetan, terutama pada titik-titik rawan seperti di KM 92, serta di area Purwakarta saat arus balik liburan atau musim mudik tiba. Kemacetan terjadi karena tingginya volume kendaraan yang menggunakan jalur ini, ditambah dengan kondisi jalan yang menanjak dan berkelok. Pada hari-hari biasa, arus kendaraan di Cipularang relatif lancar, namun ketika volume kendaraan meningkat, risiko kecelakaan juga meningkat akibat kontur jalan yang cukup ekstrem.
     
    Tol Purbaleunyi memiliki karakteristik yang sedikit berbeda. Meskipun juga bisa mengalami kemacetan pada waktu-waktu tertentu, terutama saat arus mudik atau libur panjang, kondisi lalu lintasnya relatif lebih lancar dibandingkan Cipularang. Dengan kontur yang lebih stabil, pengemudi di Tol Purbaleunyi cenderung mengalami perjalanan yang lebih nyaman dan cepat karena risiko kecelakaan lebih rendah.
     
    Karakteristik kemacetan di kedua tol ini menunjukkan bahwa Cipularang lebih padat dan menantang, sementara Purbaleunyi menawarkan pengalaman berkendara yang lebih aman dan stabil meskipun juga bisa macet pada waktu tertentu.

    5. Pemeliharaan dan Keamanan

    Tol Cipularang memerlukan pemeliharaan rutin yang lebih intensif karena kondisi jalannya yang rawan bergelombang dan rawan longsor di beberapa titik. Pihak pengelola secara berkala melakukan perbaikan untuk menjaga keamanan jalan, terutama pada daerah yang sering mengalami penurunan tanah atau kerusakan akibat hujan deras. Cipularang juga dikenal dengan pengawasan ketat dari pihak pengelola dan kepolisian untuk meminimalisir risiko kecelakaan.
     
    Tol Purbaleunyi juga mendapatkan perhatian pemeliharaan yang baik dari pihak pengelola, namun umumnya lebih terfokus pada peningkatan kapasitas dan pemeliharaan rutin saja. Karena jalurnya lebih stabil dan tidak berada di area pegunungan yang berisiko tinggi, perawatan yang diperlukan tidak sebanyak Cipularang. Hal ini menjadikan Purbaleunyi lebih hemat dalam biaya pemeliharaan dan perbaikan, namun tetap terjaga keamanannya.
     
    Secara keseluruhan, Cipularang lebih memerlukan pengawasan ketat dan perbaikan berkala akibat kondisi topografi yang ekstrem, sedangkan Purbaleunyi cenderung lebih stabil dan memerlukan perbaikan yang lebih ringan.

    6. Sejarah Pembangunan 

    Pembangunan Cipularang mulai direncanakan pada tahun 1991 dan selesai tahun 2005. Awalnya, proyek ini dinamakan Plan Tol Cigolarang yang akan menghubungkan Jakarta dengan Bandung melalui Jonggol. 
     
    Namun, rencana ini berubah dan akhirnya tol dibangun melintasi pegunungan timur Jatiluhur. Sedangkan, Purbaleunyi lebih lama ada karena merupakan bagian dari pengembangan tol di Jawa Barat yang menghubungkan wilayah sekitar Bandung.

    7. Keunikan Pemandangan 

    Cipularang menawarkan pemandangan alam berupa bukit dan perbukitan yang indah, yang terlihat jelas sepanjang perjalanan, terutama di Jembatan Cikubang. Di sisi lain, Tol Purbaleunyi tidak memiliki pemandangan yang sekompleks Cipularang, namun tetap menyediakan jalur yang nyaman bagi pengendara.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Kampanye Akbar RIDO akan dimeriahkan Band Dewa 19

    Kampanye Akbar RIDO akan dimeriahkan Band Dewa 19

    Jakarta (ANTARA) –

    Kampanye Akbar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) yang digelar di Lapangan Cendrawasih, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (14/11) akan dimeriahkan band legendaris, yakni Dewa 19.

     

    “Acara yang bertajuk ‘Satuin Jakarta’ ini akan diramaikan oleh grup musik legendaris Dewa bersama Ello dan Virzha serta dimeriahkan beberapa artis ibu kota,” kata Ketua Dewan Pengarah Tim Pemenangan RIDO Ahmed Zaki Iskandar saat jumpa pers di DPD Golkar DKI, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa malam.

     

    Menurut Zaki, kampanye akbar itu merupakan momentum yang kuat untuk menyatukan dukungan warga Jakarta kepada pasangan calon nomor urut 1 itu di Pilkada Jakarta yang akan digelar 27 November 2024.

     

    “Kami berharap seluruh warga Jakarta, terutama yang ada di Jakarta Barat dan Jakarta Utara bisa hadir dalam acara ‘Satuin Jakarta’ yang digelar pada Kamis siang, mulai pukul 14.00 WIB-17.30 WIB,” ujarnya.

     

    Dia pun memperkirakan sebanyak 20.000 pendukung pasangan RIDO akan memadati Lapangan Cendrawasih, Kalideres tersebut.

     

    Pihaknya pun mengundang ratusan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk berpartisipasi dalam acara itu dengan memberikan makanan gratis kepada masyarakat.

     

     

    “Acara ini diharapkan bisa langsung menyentuh masyarakat dan juga menyampaikan visi-misi pasangan langsung di tengah-tengah masyarakat. Nah, sekarang ini dalam kampanye akbar kita menginginkan semua warga masyarakat yang hadir bisa mendengarkan langsung visi-misinya Ridwan Kamil-Suswono,” tuturnya.

     

    Tim Pemenangan RIDO juga mengundang jajaran Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk hadir dalam kampanye terbuka tersebut.

     

    “Seluruh partai KIM Plus, yakni 16 partai juga diundang. Kami berharap para petinggi partai bisa hadir di acara tersebut untuk memberikan dukungan terhadap pasangan RIDO,” kata Ketua DPD Golkar DKI Jakarta itu.

     

    Dalam kesempatan itu, Zaki mengimbau kepada masyarakat yang hadir dalam kampanye akbar itu agar tidak membawa anak-anak di bawah umur.

     

    Dia juga mengingatkan agar masyarakat menggunakan transportasi umum untuk hadir ke lokasi kampanye, sehingga tidak menimbulkan kemacetan arus lalu lintas.

     

    “Kami pun meminta maaf kepada warga dan pengguna jalan bila kampanye akbar RIDO mengganggu aktivitas pengguna jalan dan warga,” kata Zaki.

    Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah menetapkan pasangan calon Ridwan Kamil-Suswono nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana nomor urut 2 dan Pramono Anung-Rano Karno nomor urut 3 pada Pilkada DKI Jakarta, yang digelar 27 November 2024.

    Baca juga: Dharma janji desain ulang tata kota Jakarta

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Triono Subagyo
    Copyright © ANTARA 2024

  • RIDO berkomitmen jadikan Jakarta kota layak huni kelas dunia 

    RIDO berkomitmen jadikan Jakarta kota layak huni kelas dunia 

    Jakarta (ANTARA) –

    Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menyatakan komitmennya untuk membawa Jakarta sebagai kota layak huni kelas dunia dengan ketahanan ekologis jika terpilih dalam Pilkada 2024.

     

    Suswono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa, menyebutkan bersama Ridwan Kamil, dirinya sudah menyiapkan beberapa program kunci yang akan diimplementasikan ke depannya, salah satunya dukungan pengurangan emisi dan peningkatan kualitas udara Jakarta

     

    Suswono, yang pernah menjabat sebagai Menteri Pertanian di era Presiden Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mengatakan, upaya peningkatan kualitas udara dan pengurangan emisi dilakukan dengan sejumlah program.

     

    Program itu yakni melalui penambahan ruang terbuka hijau, target menanam tiga juta pohon, pembangunan “vertical garden” (dinding), serta promosi “urban farming” (pertanian perkotaan).

     

     

    RIDO juga berkomitmen pada peningkatan sistem sensor kualitas udara secara waktu nyata (real-time) untuk pengambilan kebijakan yang terukur.

     

    Dia juga mengatakan, ingin melakukan reformasi sistem pengelolaan sampah melalui sjumlah program untuk mengatasi krisis sampah yang terjadi di Jakarta.

     

    “Kami berkomitmen memperbaiki sistem pengelolaan sampah dari hulu ke hilir dengan memperkuat bank sampah, insentif ekonomi sirkular dan memperkenalkan kurikulum ‘zero waste’ (bebas sampah) untuk pelajar dari tingkat SD hingga SMA,” katanya.

     

    Terkait mitigasi kemacetan serta moda transportasi, lanjut dia, pihaknya berencana memperluas jaringan transportasi publik dan memfasilitasi sistem transportasi pintar yang mengintegrasikan moda transportasi di dalam dan sekitar Jakarta.

     

     

    Sementara, untuk pengentasan kawasan kumuh, kata Suswono, Jakarta akan ditata ulang dengan model bernama “Kampung Keren Jakarta” yang mengubah kawasan kumuh menjadi “urban village” berinfrastruktur lengkap.

     

    “Program ini termasuk membangun hunian vertikal di atas lahan milik pemerintah serta penyediaan infrastruktur dasar seperti air bersih, sanitasi, dan akses jalan,” ujarnya.

    Atasi banjir 

    Sementara itu, Ridwan Kamil menuturkan pihaknya memiliki strategi untuk mengatasi permasalahan banjir dan genangan di Jakarta.

     

    “Kami mendukung program normalisasi dan naturalisasi sungai, pembangunan danau retensi, serta proyek tanggul laut (Giant Sea Wall) untuk melindungi kawasan pesisir Jakarta,” kata Ridwan Kamil, saat berkampanye di kawasan Koja, Jakarta Utara.

     

     

    “Teori banjir semua sama, tinggal eksekusinya. Di selatan (Jakarta) itu diperbanyak parkir air kalau hujandari Bogor, bendungan sudah dibangun oleh Pak Jokowi dan saya gubernur (Jabar) dulu, kita akan belanja (permasalahan) di sana lebih banyak, sehingga air ditahan dulu,” kata dia.

     

    Sementara, untuk Jakarta di kawasan tengah atau pusat nantinya akan diperbanyak sumur resapan, biopori plus naturalisasi.

     

    Nanti di bagian utara, akan dicanangkan pembangunan “giant sea wall” yang sudah disetujui oleh Presiden Prabowo Subianto.

     

    Dia pun optimistis dengan tiga jurus yang diterapkan di Selatan, Pusat dan Utara maka banjir di Jakarta bisa dikondisikan.

     

    “Tiga (jurus) tadi harusnya dalam lima tahun, kita cicil kerjakan mudah-mudahan banjir akan berkurang,” katanya.

    Baca juga: Pemprov DKI berkomitmen sukseskan Pilkada 2024

    Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah menetapkan pasangan calon Ridwan Kamil-Suswono nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana nomor urut 2 dan Pramono Anung-Rano Karno nomor urut 3 pada Pilkada DKI Jakarta, yang digelar 27 November 2024.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Olah TKP Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang KM 92, Sopir Ungkap Posisi Persneling Truk
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        12 November 2024

    Olah TKP Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang KM 92, Sopir Ungkap Posisi Persneling Truk Bandung 12 November 2024

    Olah TKP Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang Km 92, Sopir Ungkap Posisi Persneling Truk
    Editor
    KOMPAS.com
    – Insiden
    kecelakaan
    beruntun yang melibatkan belasan kendaraan terjadi di Tol Cipularang Km 92 arah Jakarta pada Senin (11/11/2024) sekitar pukul 15.10 WIB. 
    Akibatnya, satu orang meninggal dunia dan tiga lainnya mengalami luka berat. Dalam hasil sementara olah tempat kejadian perkara (TKP),
    polisi
    menduga truk tronton yang mengangkut kardus mengalami kesulitan mengendalikan kendaraan di jalan menurun. 
    Lalu, terungkap bahwa posisi persneling truk tersebut berada di gigi empat, yang dianggap tidak tepat untuk jalan menurun dengan kondisi beban berat. 
    Dalam kondisi ini, truk gagal mengurangi kecepatan dan mulai kehilangan kendali, yang kemudian menyebabkan tabrakan beruntun dengan kendaraan-kendaraan lain yang berada di belakangnya.
    “Untuk pengemudi juga termasuk yang kita rawat ada di sana ini pengemudi kita dapatkan tadi di kendaraan tersebut hanya sendirian artinya tidak ada kernet kita tadi ke TKP di situ turunan kurang lebih 5 kilo sampai TKP,” ucap Kakorlantas Irjen Aan Suhanan kepada wartawan, Senin (11/11/2024).
    “Kemudian didapatkan fakta untuk posisi persneling ada di gigi 4, artinya ini gigi tinggi sementara di situ turunan,” tambahnya, dilansir dari
    Tribunnews.com

    Sementara itu, Wadirlantas Polda Jabar AKBP Edwin Affandi mengatakan, Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat (Ditlantas Polda Jabar) tim Traffic Accident Analysis (TAA) langsung turun tangan untuk melakukan penyelidikan mendalam. 
    Proses olah TKP ini dilakukan di sepanjang 400 meter dari Km 92+600 hingga Km 92+200 untuk mengumpulkan bukti-bukti teknis yang terkait, seperti jejak pengereman, posisi kendaraan yang terlibat, dan kondisi jalan.
    Menurut AKBP Edwin, olah TKP diperkirakan akan memakan waktu sekitar 30 menit, meskipun akses jalan yang padat membuat proses berlangsung lebih lama dari perkiraan. 
    Selain itu, selama proses investigasi berlangsung, pihak kepolisian melakukan pengalihan arus kendaraan dari arah Bandung menuju Jakarta ke jalur arteri. 
    Para pengguna jalan dialihkan keluar di Exit Tol Cikamuning di Km 116 untuk menghindari kemacetan lebih parah.
    “Untuk pengguna jalan yang melintas di Tol Cipularang dari arah Bandung menuju Jakarta kami alihkan sementara melalu jalur arteri, mereka akan keluar di Exit Tol Cikamuning di Km 116,” kata AKBP Edwin.
    Melalui hasil olah TKP yang dilakukan tim TAA, diharapkan penyebab kecelakaan dapat diidentifikasi secara menyeluruh, dan tindakan preventif lebih lanjut dapat diterapkan guna mencegah kecelakaan beruntun di masa depan.
    Berdasar
    update
    data dari Satlantas Polres Purwakarta, 27 korban luka dan 1 korban meninggal dunia. 
    Berikut ini data untuk korban luka ringan:
    Data korban luka berat adalah sebagai berikut:
    Untuk korban meninggal adalah Salsabila, 13 tahun, perempuan, pelajar, Jakarta Selatan. 
    Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Truk Biang Kerok Kecelakaan Maut di KM 92 Tol Cipularang: Posisi Persneling Gigi 4 di Jalan Menurun
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Arus Lalu Lintas Dialihkan

    Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Arus Lalu Lintas Dialihkan

    Purwakarta: Jasa Marga memberlakukan pengalihan arus lalu lintas setelah terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan lebih dari 10 kendaraan di Tol Cipularang KM 92 arah Jakarta. Pengguna jalan dari Bandung yang menuju Jakarta diimbau untuk mengikuti rute alternatif yang telah disediakan demi kelancaran lalu lintas dan keselamatan bersama.

    Melalui akun Instagram resminya, @official.jasamarga, Jasa Marga menyampaikan bahwa pengalihan dilakukan dengan mengarahkan kendaraan keluar melalui Gerbang Tol (GT) Cikamuning. 

    Baca juga: Fakta-fakta Terkini Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 92

    “Pengguna jalan dari Bandung arah Jakarta yang akan melintas, dialihkan keluar melalui GT Cikamuning di KM 116 dan masuk kembali melalui GT Jatiluhur di KM 84,” demikian penjelasan Jasa Marga yang dikutip Senin 11 November 2024.

    Langkah pengalihan arus ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk menangani kemacetan yang terjadi akibat kecelakaan beruntun tersebut, sekaligus memastikan keamanan bagi para pengguna jalan.

    “Antisipasi perjalanan Kawan JM untuk menghindari kepadatan,” ujar Jasa Marga.

    Masyarakat diimbau untuk berhati-hati dan mengikuti informasi terkini dari Jasa Marga terkait kondisi lalu lintas di jalur bebas hambatan ini.

    Kecelakaan beruntun terjadi di Tol Cipularang KM 92 arah Jakarta, tepatnya di wilayah Plered, Purwakarta, Senin 11 November 2024 sekitar pukul 15.30 WIB. Insiden yang melibatkan sejumlah kendaraan ini menyebabkan kemacetan panjang di lokasi kejadian.

    Purwakarta: Jasa Marga memberlakukan pengalihan arus lalu lintas setelah terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan lebih dari 10 kendaraan di Tol Cipularang KM 92 arah Jakarta. Pengguna jalan dari Bandung yang menuju Jakarta diimbau untuk mengikuti rute alternatif yang telah disediakan demi kelancaran lalu lintas dan keselamatan bersama.
     
    Melalui akun Instagram resminya, @official.jasamarga, Jasa Marga menyampaikan bahwa pengalihan dilakukan dengan mengarahkan kendaraan keluar melalui Gerbang Tol (GT) Cikamuning. 
     
    Baca juga: Fakta-fakta Terkini Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 92
    “Pengguna jalan dari Bandung arah Jakarta yang akan melintas, dialihkan keluar melalui GT Cikamuning di KM 116 dan masuk kembali melalui GT Jatiluhur di KM 84,” demikian penjelasan Jasa Marga yang dikutip Senin 11 November 2024.
     
    Langkah pengalihan arus ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk menangani kemacetan yang terjadi akibat kecelakaan beruntun tersebut, sekaligus memastikan keamanan bagi para pengguna jalan.
     
    “Antisipasi perjalanan Kawan JM untuk menghindari kepadatan,” ujar Jasa Marga.
     
    Masyarakat diimbau untuk berhati-hati dan mengikuti informasi terkini dari Jasa Marga terkait kondisi lalu lintas di jalur bebas hambatan ini.
     
    Kecelakaan beruntun terjadi di Tol Cipularang KM 92 arah Jakarta, tepatnya di wilayah Plered, Purwakarta, Senin 11 November 2024 sekitar pukul 15.30 WIB. Insiden yang melibatkan sejumlah kendaraan ini menyebabkan kemacetan panjang di lokasi kejadian.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Jasa Marga ungkap Truk Kardus Terlibat Kecelakaan Beruntun KM 92 Tol Cipularang

    Jasa Marga ungkap Truk Kardus Terlibat Kecelakaan Beruntun KM 92 Tol Cipularang

    Purwakarta: Kecelakaan beruntun yang melibatkan truk pengangkut kardus terjadi di KM 92 Ruas Tol Cipularang arah Jakarta sekitar pukul 15.00-an WIB. Insiden ini mengakibatkan kemacetan panjang dan memaksa pengalihan arus lalu lintas bagi pengguna jalan yang menuju Jakarta.

    “Terjadi kecelakaan truk pengangkut kardus di KM 92 Ruas Tol Cipularang arah Jakarta,” tulis Jasa Marga dalam akun instastory-nya, Senin 11 November 2024.

    Menurut keterangan resmi Jasa Marga, kendaraan dari arah Bandung menuju Jakarta kini dialihkan untuk keluar melalui Gerbang Tol (GT) Cikamuning di KM 116, dan dapat kembali masuk ke jalan tol melalui GT Jatiluhur di KM 84. Langkah ini diambil guna menghindari kepadatan yang terjadi di sekitar lokasi kecelakaan.

    Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Arus Lalu Lintas Dialihkan

    “Pengguna jalan dari Bandung arah Jakarta yang akan melintas, dialihkan keluar melalui GT Cikamuning di KM 116 dan masuk kembali melalui GT Jatiluhur di KM 84. Antisipasi perjalanan Kawan JM untuk menghindari kepadatan,” tulis Jasa Marga dalam akun Instagram resminya.

    Jasa Marga juga menyarankan agar pengguna jalan memantau update kondisi lalu lintas melalui CCTV yang dapat diakses di aplikasi TRAVOY. Ini memberikan informasi langsung terkait situasi terkini di sepanjang ruas jalan tol yang terdampak.

    Sementara itu, petugas dari Jasa Marga dan kepolisian terus berupaya mengevakuasi kendaraan yang terlibat kecelakaan, termasuk truk pengangkut kardus yang menjadi salah satu penyebab kemacetan.

    Hingga saat ini, informasi lebih lanjut mengenai jumlah kendaraan yang terlibat maupun jumlah korban masih menunggu konfirmasi dari pihak berwenang.

    Para pengguna jalan diimbau untuk tetap berhati-hati dan mematuhi arahan petugas di lapangan demi kelancaran arus lalu lintas serta keselamatan bersama.

    Purwakarta: Kecelakaan beruntun yang melibatkan truk pengangkut kardus terjadi di KM 92 Ruas Tol Cipularang arah Jakarta sekitar pukul 15.00-an WIB. Insiden ini mengakibatkan kemacetan panjang dan memaksa pengalihan arus lalu lintas bagi pengguna jalan yang menuju Jakarta.
     
    “Terjadi kecelakaan truk pengangkut kardus di KM 92 Ruas Tol Cipularang arah Jakarta,” tulis Jasa Marga dalam akun instastory-nya, Senin 11 November 2024.
     
    Menurut keterangan resmi Jasa Marga, kendaraan dari arah Bandung menuju Jakarta kini dialihkan untuk keluar melalui Gerbang Tol (GT) Cikamuning di KM 116, dan dapat kembali masuk ke jalan tol melalui GT Jatiluhur di KM 84. Langkah ini diambil guna menghindari kepadatan yang terjadi di sekitar lokasi kecelakaan.
    Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Arus Lalu Lintas Dialihkan
     
    “Pengguna jalan dari Bandung arah Jakarta yang akan melintas, dialihkan keluar melalui GT Cikamuning di KM 116 dan masuk kembali melalui GT Jatiluhur di KM 84. Antisipasi perjalanan Kawan JM untuk menghindari kepadatan,” tulis Jasa Marga dalam akun Instagram resminya.
     
    Jasa Marga juga menyarankan agar pengguna jalan memantau update kondisi lalu lintas melalui CCTV yang dapat diakses di aplikasi TRAVOY. Ini memberikan informasi langsung terkait situasi terkini di sepanjang ruas jalan tol yang terdampak.
     
    Sementara itu, petugas dari Jasa Marga dan kepolisian terus berupaya mengevakuasi kendaraan yang terlibat kecelakaan, termasuk truk pengangkut kardus yang menjadi salah satu penyebab kemacetan.
     
    Hingga saat ini, informasi lebih lanjut mengenai jumlah kendaraan yang terlibat maupun jumlah korban masih menunggu konfirmasi dari pihak berwenang.
     
    Para pengguna jalan diimbau untuk tetap berhati-hati dan mematuhi arahan petugas di lapangan demi kelancaran arus lalu lintas serta keselamatan bersama.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Buntut Kecelakaan Beruntun, Kendaraan Diarahkan Keluar GT Cikamuning KM 116

    Buntut Kecelakaan Beruntun, Kendaraan Diarahkan Keluar GT Cikamuning KM 116

    Jakarta: Rekayasa lalu lintas dilakukan aparat kepolisian untuk mengurai kemacetan di ruas Tol Cipularang KM 92 akibat kecelakaan beruntun. Kendaraan dari arah Bandung menuju Jakarta akan dikeluarkan di gerbang tol (GT) Cikamuning, tepatnya di KM 116.

    “Saat ini lagi melakukan normalisasi jalur dan membantu evakuasi dari kendaraan maupun korban yang terlibat kecelakaan,” kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham Abast saat dikonfirmasi, Senin, 11 November 2024.

    Jules mengatakan kendaraan akan diarahkan menuju Jakarta melalui jalur arteri Purwakarta.  Kendaraan baru bisa masuk tol lagi melalui GT Sadang, tepatnya di KM 87. Sehingga, kendaraan bisa melanjutkan perjalanan tanpa melewati lokasi kecelakaan.

    “Itu rencana rekayasa yang kita lakukan saat ini, terkait kecelakaan di KM 92,” jelas Jules.
     

    Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di Ruas Tol Cipularang KM 92 arah Jakarta pukul 15.15 WIB. Kecelakaan melibatkan truk pengangkut kardus bermuatan berat.

    Diduga kecelakaan karena rem truk blong. Kemudian, menabrak kendaraan di depannya. Ada lebih dari 10 kendaraan terlibat kecelakaan. Namun, belum dipastikan korban dalam peristiwa ini.

    Jakarta: Rekayasa lalu lintas dilakukan aparat kepolisian untuk mengurai kemacetan di ruas Tol Cipularang KM 92 akibat kecelakaan beruntun. Kendaraan dari arah Bandung menuju Jakarta akan dikeluarkan di gerbang tol (GT) Cikamuning, tepatnya di KM 116.
     
    “Saat ini lagi melakukan normalisasi jalur dan membantu evakuasi dari kendaraan maupun korban yang terlibat kecelakaan,” kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham Abast saat dikonfirmasi, Senin, 11 November 2024.
     
    Jules mengatakan kendaraan akan diarahkan menuju Jakarta melalui jalur arteri Purwakarta.  Kendaraan baru bisa masuk tol lagi melalui GT Sadang, tepatnya di KM 87. Sehingga, kendaraan bisa melanjutkan perjalanan tanpa melewati lokasi kecelakaan.
    “Itu rencana rekayasa yang kita lakukan saat ini, terkait kecelakaan di KM 92,” jelas Jules.
     

    Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di Ruas Tol Cipularang KM 92 arah Jakarta pukul 15.15 WIB. Kecelakaan melibatkan truk pengangkut kardus bermuatan berat.
     
    Diduga kecelakaan karena rem truk blong. Kemudian, menabrak kendaraan di depannya. Ada lebih dari 10 kendaraan terlibat kecelakaan. Namun, belum dipastikan korban dalam peristiwa ini.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AZF)

  • KAI Angkut 57,14 Juta Ton Barang pada Januari-Oktober 2024, Mayoritas Batu Bara

    KAI Angkut 57,14 Juta Ton Barang pada Januari-Oktober 2024, Mayoritas Batu Bara

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI melaporkan peningkatan angkutan barang menggunakan kereta api sebesar 9,14% menjadi 57,14 juta ton barang sepanjang Januari-Oktober 2024. 

    VP Public Relation KAI Anne Purba mengatakan pengangkutan barang menggunakan kereta api sepanjang sepuluh bulan terakhir mengalami peningkatan positif.

    KAI mencatatkan angkutan barang berbagai komoditi pada periode Januari hingga Oktober 2024 dengan mengangkut 57.144.338 ton barang atau meningkat 9,14% dibanding periode yang sama pada 2023 sebesar 52.354.669 ton barang. 

    Anne mengatakan pertumbuhan angkutan barang tersebut salah satunya ditopang oleh adanya penambahan frekuensi perjalanan dan rute, serta penambahan gerbong batu bara dalam satu rangkaiannya di wilayah KAI Divre III Palembang dan KAI Divre IV Tanjungkarang. 

    “Hal ini dilakukan untuk merespon peningkatan permintaan pelanggan terhadap transportasi barang dengan kereta api,” kata Anne dalam keterangan resmi, Senin (11/11/2024). 

    Angkutan batu bara mendominasi dengan total 45.764.456 ton atau 80,12% dari keseluruhan angkutan barang KAI. Angkutan batu bara lebih terpusat di Sumatera bagian selatan yang biasanya dibutuhkan untuk mendukung pasokan energi nasional. 

    Selain batu bara, kata Anne, hampir di semua komoditas lainnya juga menunjukkan pertumbuhan yang positif, berkisar antara 5% hingga 71%. Hal ini menunjukan mulai adanya peningkatan kebutuhan dari pelaku ekonomi dalam mendistribusikan barangnya melalui transportasi kereta api. 

    Dari sisi ketepatan waktu keberangkatan ataupun kedatangan kereta api juga mengalami peningkatan performa. Pada Januari hingga Oktober 2024 On Time Performance keberangkatan mencapai rata-rata 97,95 persen atau meningkat dibanding periode yang sama pada tahun 2023 yaitu 96,87%. Lalu untuk on time performance kedatangan mencapai 94,68% atau meningkat signifikan dibanding rata-rata ketepatan waktu kedatangan pada tahun 2023 di periode yang sama yaitu 82,52%. 

    Anne juga mengatakan, KAI melayani berbagai komoditas angkutan barang seperti peti kemas, batu bara, semen, BBM, CPO, pupuk, retail, dan lainnya. Angkutan barang menggunakan kereta api memiliki berbagai keunggulan seperti ketepatan waktu, keamanan, kapasitas besar, bebas pungutan liar, dan dikelola oleh SDM yang profesional.

    Kelebihan kereta api salah satunya adalah kapasitasnya yang sangat besar. Satu gerbong bisa mengangkut 50 ton atau seukuran 2 truk kontainer. Bahkan, satu rangkaian KA angkutan batu bara di Sumatera bagian selatan dapat menarik 61 gerbong atau 3.000 ton sekaligus. Jika diangkut truk butuh kurang lebih 120 truk.

    “Angkutan barang dengan kereta api tentunya lebih mendukung efisiensi biaya logistik, mengurangi kemacetan, polusi, kerusakan jalan. Selain itu, hal ini menjadi salah satu kontribusi KAI dalam meningkatkan daya saing perekonomian global,” tutup Anne.

  • Korban Terjepit, Tim SAR Kesulitan Evakuasi Kecelakaan di KM 92 Tol Cipularang – Espos.id

    Korban Terjepit, Tim SAR Kesulitan Evakuasi Kecelakaan di KM 92 Tol Cipularang – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di KM 92 Tol Cipularang, Senin (11/11/2024).

    Esposin, PURWAKARTA — Kepala Kepolisian Resor Purwakarta, AKBP Lilik Ardiansyah, mengatakan petugas sempat kesulitan mengevakuasi korban kecelakaan beruntun di ruas Tol Cipularang KM 92 karena ada beberapa pengemudi dan penumpang kendaraan yang terjepit.

    “Kecelakaan beruntun melibatkan sejumlah kendaraan, ada kurang lebih 16 kendaraan yang terlibat,” kata Kapolres di Karawang, Jawa Barat, Senin (11/11/2024) petang.

    Promosi
    Cerita Sukses Pelaku Usaha Berkembang Bersama Rumah BUMN Binaan BRI

    Ia menyampaikan bahwa petugas gabungan dari kepolisian, Jasa Marga, dan tim medis dikerahkan ke lokasi kecelakaan untuk menangani evakuasi korban.

    Sejumlah korban yang mengalami luka-luka telah dibawa ke rumah sakit terdekat, di antaranya Rumah Sakit Abdul Rojak dan Rumah Sakit Siloam Purwakarta, untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

    Kapolres mengatakan proses evakuasi korban cukup sulit karena beberapa kendaraan posisinya menumpuk. Kondisi itu menjadi kendala tersendiri dalam evakuasi.

    “Petugas berusaha secepat mungkin untuk mengevakuasi korban dan membuka jalur agar arus lalu lintas dapat kembali normal sebab arus lalu lintas cukup padat,” katanya sebagaimana dilansir Antara. 

    Sementara itu, Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat menyebutkan jumlah kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan beruntun di jalan Tol Cipularang Kilometer 92 dari arah Jakarta ke Bandung sebanyak 19 unit. 

    “Termonitor 19 unit kendaraan (terlibat kecelakaan), satu orang meninggal dunia dan delapan orang luka-luka,” kata Wadirlantas Polda Jabar AKBP Edwin Affandi di Bandung.

    Edwin mengungkapkan belum dapat memastikan kondisi sopir truk yang terlibat kecelakaan karena masih dalam proses evakuasi di lapangan.

    “15 orang personel berada di lokasi kejadian,” kata dia.

    Penyebab Kecelakaan

    Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham, mengungkapkan tabrakan beruntun tersebut diduga dipicu truk bermuatan berat yang mengalami rem blong sehingga menabrak lebih dari lima kendaraan di depannya.

    “Rem blong karena bermuatan cukup banyak, cukup berat, sehingga menabrak kendaraan yang ada di depannya,” kata Jules.

    Jules mengatakan tim kepolisian juga masih melakukan proses olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengidentifikasi jumlah kendaraan serta penyebab pasti kecelakaan.

    Dia menambahkan evakuasi masih dilakukan dan normalisasi tengah berjalan. Pihaknya juga melakukan upaya rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kemacetan yaitu mengeluarkan kendaraan melalui Exit Tol Cikamuning

    “Kendaraan diarahkan melalui jalur arteri di Purwakarta, kemudian memasuki kembali tol melalui Pintu Tol Sadang,” katanya.

     

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.