Kasus: Kemacetan

  • 2 Kecamatan di Sumbawa Diterjang Banjir Bandang, 50 Hektar Sawah dan Tanggul Terdampak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Desember 2024

    2 Kecamatan di Sumbawa Diterjang Banjir Bandang, 50 Hektar Sawah dan Tanggul Terdampak Regional 22 Desember 2024

    2 Kecamatan di Sumbawa Diterjang Banjir Bandang, 50 Hektar Sawah dan Tanggul Terdampak
    Tim Redaksi
    SUMBAWA, KOMPAS.com

    Banjir bandang
    melanda dua kecamatan di Kabupaten
    Sumbawa
    , Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (22/12/2024).
    Dua kecamatan itu yakni Kecamatan Sumbawa dan Moyo Hilir, sementara di Kecamatan Unter Iwes, pohon tumbang menyebabkan kemacetan.
    Kepala BPBD Sumbawa, Muhammad Nurhidayat, mengungkapkan bahwa
    banjir bandang
    dan pohon tumbang disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi antara pukul 15.00 hingga 17.00 Wita.
    “Kami sudah terjun ke lokasi bencana dan melakukan asesmen. Tidak ada korban jiwa,” kata Nurhidayat, Minggu.


    BPBD Sumbawa Warga terdampak banjir bandang di jalan raya menuju Desa Moyo, Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa karena tanggul jebol Minggu sore
    Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbawa, Rusdianto, merinci bahwa banjir bandang menggenangi lahan pertanian seluas 50 hektar di Desa Moyo, Kecamatan Moyo Hilir, akibat meluapnya Sungai Sabeta.
    “Banjir surut sekitar satu jam setelah kejadian,” jelasnya.
    Kemacetan terjadi di jalan lintas Desa Moyo akibat luapan Sungai Sabeta.
    “Warga tidak bisa melewati jalan raya menuju Desa Moyo karena banjir bandang yang menyebabkan tanggul jebol. Kemacetan berlangsung sekitar 30 menit,” tambahnya.
    Rusdianto menyebutkan bahwa banjir belum meluap ke rumah warga, melainkan hanya menggenangi jalan raya dan area persawahan.
    “Masyarakat langsung melakukan gotong royong untuk membersihkan saluran yang tersumbat,” ujarnya.
    Di Kecamatan Moyo Hilir, banjir juga menutup akses Jalan Lintas Sumbawa-Bima, menyebabkan kemacetan yang cukup panjang di Kampung Banjir, tepat setelah Lapas Kelas II Sumbawa.
    Sementara itu, di Kecamatan Sumbawa, khususnya di Kelurahan Samapuin, banjir bandang juga menggenangi jalan dan menutup akses jalan lintas Sumbawa-Bima setelah Ponpes Abu Bakar.
    “Akibat banjir, terjadi kemacetan di jalan raya karena meluapnya air di saluran yang berada di jalan tersebut,” ungkap Rusdianto.
    Banjir juga menerjang lokasi jalan Sunan Kalijaga, yang menghubungkan RSUP Manambai Abdul Kadir dengan perumahan PPN.
    Di Kecamatan Unter Iwes, hujan deras disertai angin menyebabkan pohon tumbang yang menutupi ruas jalan Lintas Sumbawa-Bima di kilometer 3.
    “Kemacetan panjang terjadi di jalan raya setelah pom bensin akibat pohon tumbang,” jelasnya.
    BPBD Sumbawa telah melakukan koordinasi dengan desa dan kecamatan yang terdampak bencana.
    “Kami terus memantau perkembangan kejadian bencana di lapangan dan melakukan pelaporan serta penyebaran informasi,” katanya lagi.
    Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengingat curah hujan masih tinggi.
    “Kami bersama TNI, Polri, dan masyarakat telah menyiapkan langkah-langkah penanganan darurat guna membantu warga jika terdampak bencana pada puncak musim hujan ini,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wajib Tahu! Prediksi Tanggal dan Titik Rawan Macet Puncak di Akhir Tahun

    Wajib Tahu! Prediksi Tanggal dan Titik Rawan Macet Puncak di Akhir Tahun

    Jakarta

    Kawasan Puncak Bogor selalu menjadi tempat liburan favorit selama libur Natal dan Tahun Baru. Polisi pun telah memprediksi puncak arus kendaraan hingga titik rawan macet di Puncak.

    Adapun hari ini situasi arus lalu lintas ke Puncak masih ramai lancar. Polisi mengatakan antrean kendaraan jauh berkurang jika dibanding kemarin.

    “Situasi arus lalulintas untuk saat ini cukup cenderung ramai lancar. Untuk peningkatan kendaraan di pagi hari memang belum terjadi, layaknya hari kemarin di hari Sabtu,” kata KBO Satlantas Polres Bogor Iptu Ardian Novianto di Simpang Gadog, Bogor, Minggu (22/12/2024).

    Dia mengatakan sistem satu arah atau one way belum diterapkan hari ini. Dia mengatakan antrean kendaraan hari ini sekitar 200 meter, sementara kemarin 3 km.

    “(Peningkatan volume kendaraan) untuk pagi hari ini cenderung berkurang sehingga antrean ketika penerapan ganjil genap dilaksanakan sejak pukul 06.00 WIB sampai 08.30 WIB, antreannya hanya sekitar 100-200 meter saja, tidak seperti kemarin antreannya sampai 2-3 km,” ujarnya.

    Ardian mengatakan ada 3.000 kendaraan yang melintas lewat Tol Jagorawi dan arteri Jalan Raya Ciawi ke arah Pucak sejak dini hari tadi. Namun kemudian one way mulai diberlakukan siang tadi.

    Adapun polisi juga telah memprediksi tanggal-tanggal yang bakal menjadi puncak volume kendaraan. Titik rawan macet juga telah dipetakan.

    Lantas, kapan saja tanggal yang menjadi momen puncak kepadatan kendaraan?

    Prediksi Puncak Volume Kendaraan

    Arus lalu lintas menuju Puncak Bogor (Foto: Sholihin/detikcom)

    Puncak lonjakan volume kendaraan pada periode libur Natal dan tahun baru di Jl Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat, diprediksi terjadi pada 25, 29 dan 30 Desember. Personel hingga sarana dan prasarana pun ditambah untuk mengantisipasi kemacetan.

    “Jadi kalau untuk prediksi (lonjakan) kendaraan yang melintas di Jl Raya Puncak, baik yang akan naik (arah Puncak) maupun yang akan turun (arah Jakarta), prediksi kami akan terjadi di hari tanggal 25 Desember, untuk masa libur Natal. Tetapi untuk masa libur tahun baru, prediksi kami itu terjadi pada tanggal 30 dan 31 Desember,” kata Ardian.

    Ardian menyebutkan 689 personel gabungan disiagakan untuk mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas saat libur Natal dan tahun baru di Jl Raya Puncak. Sarana dan prasarana juga ditambah untuk memperlancar aktivitas pengendara.

    “Untuk antisipasi lonjakan arus lalu lintas baik ketika perayaan libur Natal di jalur Puncak, memang bersamaan dengan operasi lilin memang semuanya ditambah, tidak seperti pengamanan saat weekend biasa. Sehingga personel, sarana, dan prasarana, semuanya ditambah untuk mengantisipasi kepadatan ataupun lonjakan arus yang tinggi,” kata Ardian.

    “Saat ini personel yang disiagakan di jalur Puncak, gabungan dari berbagai unsur dari TNI, Dishub Satpol PP, BPBD, total ada 689 personel khusus di jalur Puncak saja,” lanjutnya.

    Selain itu, pos pengamanan juga dibuat di empat titik untuk mempermudah pelayanan dan pengaturan lalu lintas.

    “Kemudian pos pengamanan juga dibuat di empat titik, yakni di Cisarua, kemudian Attawun, hingga Gadog, sehingga nantinya masyarakat yang nantinya butuh informasi dan bantuan kepolisian, bisa disampaikan di empat titik pos tersebut,” tandasnya.

    4 Titik Rawan Kemacetan

    Ilustrasi jalur wisata Puncak Bogor (Foto: ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA)

    Dia juga mengungkap bahwa ada empat titik utama rawan kemacetan di Jl Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat, saat libur Natal dan tahun baru. Salah satu titiknya adalah Simpang Taman Safari Bogor.

    “Ada kurang lebih empat titik besar atau utama yang jadi troublespot. Pertama, di Simpang Pasir Muncang, kedua Simpang Megamendung, ketiga Pasar Cisarua, dan keempatnya adalah Simpang Taman Safari,” katanya.

    Ardian menyebutkan alasan empat titik persimpangan tersebut jadi pemicu kemacetan karena jadi akses menuju kawasan wisata dan penginapan. Sejumlah petugas disiagakan di empat titik rawan macet tersebut.

    “Memang titik titik itu adalah titik yang banyak dilalui masyarakat yang beraktivitas maupun wisatawan yang melintasi persimpangan tersebut karena di dalamnya ada kawasan wisata, hotel, dan vila yang digunakan untuk menginap atau digunakan untuk wisata di Puncak ini,” kata Ardian.

    “Terkait empat titik itu ada personel yang disiagakan untuk mengurai kemacetan,” imbuhnya.

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

  • DKI pastikan armada bus di Terminal Kalideres siap untuk mudik Nataru

    DKI pastikan armada bus di Terminal Kalideres siap untuk mudik Nataru

    Suasana di Terminal Bus Kalideres, Jakarta Barat. ANTARA/HO-Pemprov DKI Jakarta.

    DKI pastikan armada bus di Terminal Kalideres siap untuk mudik Nataru
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 22 Desember 2024 – 15:07 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan armada bus di Terminal Bus Kalideres, Jakarta Barat dalam kondisi baik, sehingga perjalanan mudik masyarakat di momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 dapat berjalan lancar, aman dan terkendali.

    “Kami pastikan kelancaran warga yang akan mudik ke kampung halamannya masing-masing. Tadi ada yang ke wilayah Sumatra, tapi banyak juga yang ke wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,” kata Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

    Lebih lanjut Teguh menjelaskan, armada bus telah disiapkan para Perusahaan Otobus (PO) untuk masyarakat di momen akhir tahun ini.

    Adapun di terminal tipe A telah disiapkan sebanyak 2.846 unit bus dengan rincian Terminal Kalideres 567 bus, Terminal Terpadu Pulogebang 1.010 bus, Terminal Kampung Rambutan 1.175 bus dan Terminal Tanjung Priok 94 unit bus.

    Teguh menambahkan, keselamatan penumpang dan awak bus menjadi prioritas utama.

    Oleh karena itu, telah dilakukan pemeriksaan kondisi kendaraan dan perlengkapannya (ramp check) terhadap 477 bus antarkota dan antarprovinsi (AKAP), serta bus pariwisata di empat terminal sejak 1 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.

    Selain itu, disediakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi para penumpang, serta tes urine untuk sopir dan kernet bus oleh Badan Narkotika Nasional (BNN).

    “Sejauh ini Alhamdulilah hasilnya baik. Adapun sakit kepala dan lainnya itu bisa diatasi. Untuk penumpang juga sudah kita sediakan tes kesehatan gratis dan biayanya sudah kita siapkan,” kata Teguh.

    Teguh juga telah menginstruksikan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta untuk menyiapkan skema terkait lonjakan angkutan barang, rekayasa lalu lintas, serta penugasan petugas di titik rawan kemacetan.

    Ia memaparkan, Dishub Provinsi DKI Jakarta akan menurunkan 2.775 personel yang bertugas untuk pengendalian dan pengaturan di DKI Jakarta.

    Selain itu, sinergi lintas sektoral juga telah dilakukan guna memastikan kelancaran arus mudik Nataru 2025.

    Hal itu di antaranya Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

    Adapun antisipasi yang dilakukan yaitu satuan penyelenggaraan administrasi (satpas) ambulans dan lainnya.

    Teguh juga menegaskan, pengecekan dilakukan tidak hanya di terminal, tetapi juga di pelabuhan dan bandara.

    “Kami pesankan kepada seluruh masyarakat untuk memastikan rumah yang ditinggalkan dalam keadaan aman,” katanya.

    Kemudian, tambahnya, bagi pembawa mobil untuk menyiapkan kendaraan dengan baik agar laik dan lancar.
     
    “Kita harapkan perjalanan mudik nanti menjadi perjalanan yang aman dan nyaman, agar dapat kembali lagi ke tempat tujuan dalam keadaan sehat,” kata Teguh.

    Sumber : Antara

  • Daftar Jalur Rawan Kecelakaan dan Macet Momen Nataru di Yogyakarta

    Daftar Jalur Rawan Kecelakaan dan Macet Momen Nataru di Yogyakarta

    Jakarta, CNN Indonesia

    Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta telah memetakan sejumlah titik di jalur yang rawan kecelakaan dan rawan macet saat momen liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (nataru) di daerah itu.

    “Pada arus mudik libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, di wilayah Sleman terdapat beberapa titik jalan nasional maupun provinsi dan kabupaten yang rawan terjadi kecelakaan dan kemacetan lalu lintas,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman Arip Pramana di Sleman, Minggu (22/12) disitat dari Antara.

    Menurut dia, dari hasil pemetaan yang dilakukan di lapangan, titik rawan kecelakaan lalu lintas untuk jalan nasional meliputi Jalan Wates kilometer (km) 5,7,9, Jalan Solo di antaranya di km 1, km 13 dan 10, kemudian Jalan Magelang di km 11 dan km 14.

    “Sedangkan untuk jalan provinsi dan kabupaten kerawanan terjadi di jalur menuju destinasi wisata, di antaranya jalur menuju objek wisata Taman Tebing Breksi di perbukitan Prambanan,” ucapnya.

    Ia menjelaskan, untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas di titik-titik tersebut pihaknya terus melakukan pemantauan, khususnya pada jam-jam padat arus kendaraan.
    “Kami akan melakukan monitoring dan menerjunkan personel untuk melakukan patroli lalu lintas,” katanya.

    Arip mengatakan, untuk titik-titik yang rawan terjadi kemacetan arus lalu lintas meliputi simpang empat Tempel dan simpang empat Denggung di Jalan Magelang.

    Selanjutnya di simpang empat Demak Ijo dan simpang empat Pelem Gurih di Jalan Godean. Sementara untuk Jalan Wates kemacetan rawan terjadi di simpang tiga Gamping dan kawasan Pasar Gamping.

    Sedangkan untuk arus lalu lintas melalui Jalan Lingkar Utara, titik rawan macet meliputi di simpang empat Monumen Jogja Kembali (Monjali), simpang empat Gejayan, simpang empat Condongcatur dan simpang tiga Maguwoharjo.

    Untuk jalur mudik di Jalan Solo kemacetan lalu lintas rawan terjadi di simpang tiga Bansara Adisutjipto, simpang tiga Raden Ronggo Kalasan, simpang empat Kalasan dan simpang empat Prambanan.

    “Pengaturan arus laku lintas di titik-titik tersebut dikendalikan melalui sistem ATCS untuk persimpangan jalan kabupaten, kemudian koordinasi dengan Dishub DIY untuk simpang jalan provinsi dan koordinasi dengan BPTD 10 Wilayah Jateng DIY untuk ruas jalan nasional serta penanganan langsung ke lapangan apabila diperlukan oleh Tim Patroli dan pemelihara APPIL,” tutup Arip.

    (Antara/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Andai Transjakarta Koridor I Blok M-Kota Jadi Dihapus…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Desember 2024

    Andai Transjakarta Koridor I Blok M-Kota Jadi Dihapus… Megapolitan 22 Desember 2024

    Andai Transjakarta Koridor I Blok M-Kota Jadi Dihapus…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Muncul rencana penghapusan Transjakarta koridor satu rute Blok M-Kota imbas pembangunan jalur Moda Raya Terpadu (MRT).
    Transjakarta koridor satu telah beroperasi selama 20 tahun sejak diresmikan pada 15 Januari 2004. Rute ini melewati Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin, jalan utama pusat perekonomian dan pemerintahan alias segitiga emas Jakarta.
    Selain itu, rute ini juga melewati Jalan Sultan Hasanuddin, Jalan Trunojoyo, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Medan Merdeka Barat Jalan Gajah Mada, hingga Jalan Kali Besar Timur.
    Ada lebih dari 20 halte yang dilalui Transjakarta koridor satu, meliputi sejumlah titik di Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, hingga Jakarta Barat. Perinciannya sebagai berikut:
    Di setiap halte, Transjakarta koridor 1 hanya berhenti sekitar dua menit untuk mengangkut dan menurunkan penumpang.
    Sehingga, waktu perjalanan dari halte awal hingga pemberhentian akhir tidak sampai satu jam, hanya sekitar 50 menit saja.
    Sementara, dari sekitar 20 halte pemberhentian Transjakarta koridor 1, penumpang paling banyak naik dari Halte Senayan Bank DKI dan Tosari.
    Halte Tosari sendiri dekat dengan perkantoran, pusat perbelanjaan, Bundaran HI, dan stasiun MRT. Pada hari kerja, kawasan tersebut diramaikan oleh para pekerja kantoran.
    Sementara, pada akhir pekan, wilayah ini jadi sasaran warga untuk belanja atau berfoto ria.
    Sementara, halte yang paling banyak penumpang turun adalah Monas dan Kali Besar.
    Rencana penghapusan Transjakarta koridor 1 ini menuai penolakan dari para pelanggan Transjakarta. Stefani (27) misalnya, khawatir penghapusan Transjakarta koridor 1 mempersulit dia dalam bermobilitas. 
    Warga Kebayoran, Jakarta Selatan, yang bekerja di Juanda, Jakarta Pusat itu sehari-harinya naik Transjakarta koridor 1.
    Penolakan juga datang dari warga Petukangan, Jakarta Selatan bernama Pija (18). Pija menilai, Transjakarta koridor 1 sangat praktis.
    Sebab, untuk mencapai Kota, pelanggan dari Blok M tak perlu transit atau berpindah. 
    “Enggak (setuju) sih, karena kalau dari pribadi mungkin Blok M ke Kota tuh cukup strategis karena gampang, enggak transit, satu jalan,” kata Pija.
    Penumpang lain yang langganan naik Transjakarta jurusan Blok M-Kota bernama Asmi (30) mengungkapkan, pada hari kerja, rute ini sangat ramai penumpang.
    “Penuh banget, ya, terutama sore jam 3 ke atas,” ujar Asmi.
    Asmi bilang, saat berangkat menuju kantornya, ia tak pernah dapat tempat duduk karena penuhnya penumpang Transjakarta.
    Biasanya, Asmi baru dapat tempat duduk ketika bus tiba di Halte Monas. Sebab, pada hari kerja, banyak penumpang yang turun di halte ini.
    Wacana penghapusan Transjakarta rute Blok M-Kota akibat bersinggungan dengan jalur Transjakarta ini pun menuai kritik.
    Pengamat transportasi sekaligus Ketua Instran (Inisiatif Strategis untuk Transportasi) Darmaningtyas menilai, Transjakarta tidak bisa digantikan dengan MRT.
    Pasalnya, karakteristik pelanggan kedua moda transportasi tersebut berbeda. Tarif MRT juga tak sama dengan Transjakarta.
    “Karakter pelanggan Transjakarta (TJ) itu berbeda dengan karakter pelanggan MRT, baik dari aspek sosial ekonomi, tarif, maupun pola perjalanannya, sehingga tidak bisa keberadaan MRT itu menggantikan layanan TJ, meskipun satu rute,” kata Darma dalam keterangan tertulis, Minggu (22/12/2024).
    Dari aspek sosial ekonomi misalnya, pelanggan MRT memiliki kelas sosial ekonomi yang lebih tinggi. Ini terlihat dari penampilan fisik, jenis pakaian pengguna MRT yang rata-rata bermerek, parfum yang digunakan, hingga tas yang dibawa.
    Menurutnya, sangat jarang pengguna MRT menenteng tas plastik atau kardus. Sementara, pemandangan demikian lumrah terlihat di KRL.
    “Jadi dari aspek sosial ekonomi ini saja, sangat tidak realistis memindahkan pelanggan TJ ke MRT,” ujarnya.
    Kedua, dari segi tarif, MRT jauh lebih mahal karena dihitung berdasarkan jarak tempuh. Untuk menaiki rute MRT Lebak Bulus–Bundaran HI, tarifnya mencapai Rp 14.000. Sementara, tarif Transjakarta TJ hanya Rp 3.500.
    “Dengan tarif sebesar itu, jelas tidak mungkin terjangkau oleh pengguna TJ. Tarif itu terjangkau bagi pengguna mobil pribadi,” kata Darma.
    Menurut Darma, rencana penghapusan Transjakarta koridor satu membuktikan bahwa Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) tak memahami kondisi lapangan, termasuk pelanggan MRT dan Transjakarta.
    Dia khawatir, dengan dihapusnya koridor 1 Transjakarta, masyarakat yang semula menggunakan transportasi umum justru beralih pakai sepeda motor. Sehingga, hal ini berpotensi meningkatkan angka kemacetan.
    “Begitu mereka dipaksa pindah ke MRT karena layanan TJ Koridor 1 dihapuskan, maka mereka akan pindah ke sepeda motor. Dan ini jelas suatu kekonyolan yang tidak terampuni,” tutur dia.
    Polemik ini bermula dari Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta yang mengungkapkan rencana penghapusan rute Transjakarta yang bersinggungan dengan MRT.
    Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menuturkan, langkah itu diambil supaya tidak terjadi tumpang tindih antarmoda transportasi umum.
    “Contohnya untuk MRT Lebak Bulus sampai Kota (jika sudah) terbangun, maka untuk koridor satu Transjakarta dari Blok M sampai Kota itu nanti ditiadakan,” kata Syafrin saat dikonfirmasi, Jumat (20/12/2024).
    Syafrin menyebut, penghapusan bakal dilakukan setelah pengerjaan jalur MRT

    rute Lebak Bulus sampai Kota rampung.
    “Memang sudah masuk dalam rencana induk transportasi Jakarta,” ucap dia.
    Selain itu, Dishub juga berencana menghapus rute Transjakarta koridor dua Pulogadung-Harmoni jika seluruh jaringan MRT sudah terbangun.
    Menurut Syafrin, rencana itu akan direalisasikan pada tahun 2029.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengusaha Soroti Antrean Panjang Kendaraan di Pelabuhan Bandar Bakau Jaya, Ada Apa? – Page 3

    Pengusaha Soroti Antrean Panjang Kendaraan di Pelabuhan Bandar Bakau Jaya, Ada Apa? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Jelang Natal dan Tahun Baru 2025, Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) menyoroti kepadatan dan antrian kendaraan barang di Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ), bahkan antrean kendaraan mengular keluar pelabuhan.

    Kondisi sebaliknya terjadi di Pelabuhan Merak. Hingga 21 Desember 2024, kondisi Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni sangat lengang bahkan cenderung kosong, meskipun sebelumnya diprediksi menjadi salah satu tanggal terjadinya arus puncak liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

    Ketua Umum Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Khoiri Soetomo mengatakan kondisi seperti ini merupakan dampak pengalihan seluruh kendaraan barang golongan VII ke atas ke Pelabuhan BBJ. Sementara kendaraan selainnya diarahkan ke Pelabuhan Merak.

    “Keputusan ini menyebabkan kemacetan di Pelabuhan BBJ, mengingat jumlah kapal yang terbatas yang melayani rute tersebut. Sementara itu, Pelabuhan Merak dengan kapasitas yang lebih besar justru tidak optimal dimanfaatkan,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (22/12/2024).

    Dia menegaskan jika kondisi antrean kendaraan di BBJ tidak seharusnya terjadi jika pengaturan pembatasan kendaraan selama angkutan Nataru 2025 dilakukan dengan tetap mengoptimalkan pelabuhan Merak-Bakauheni untuk melayani kendaraan angkutan barang.

    Khoiri menjelaskan sebelum pelaksanaan angkutan Nataru dimulai, Gapasdap telah memberikan berbagai masukan dalam rapat koordinasi terkait rencana operasi pelabuhan Merak-Bakauheni.

    Pertama, Berdasarkan data operasional, kapasitas pelabuhan Merak-Bakauheni saat arus Nataru masih mampu menampung seluruh kendaraan dengan pola operasi padat. Jika diterapkan pola operasi sangat padat, kapasitas yang tersedia bahkan jauh lebih besar.

     

  • Pengamat: Dishub Harusnya Pikirkan Pindahkan Pengguna Mobil ke MRT atau TJ, Bukan Sebaliknya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Desember 2024

    Pengamat: Dishub Harusnya Pikirkan Pindahkan Pengguna Mobil ke MRT atau TJ, Bukan Sebaliknya Megapolitan 22 Desember 2024

    Pengamat: Dishub Harusnya Pikirkan Pindahkan Pengguna Mobil ke MRT atau TJ, Bukan Sebaliknya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengamat transportasi sekaligus Ketua Inisiatif Strategis untuk Transportasi (Instran) Darmaningtyas mengkritik rencana Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta menghapus koridor satu dan dua Transjakarta (TJ) karena bersinggungan dengan jalur MRT.
    Menurut Darma, Dishub seharusnya memikirkan langkah untuk mengalihkan pengguna kendaraan pribadi ke transportasi umum, bukan malah meniadakan rute transportasi umum yang krusial.
    “Berpikirlah bagaimana membangun integrasi layanan MRT dengan TJ dan bagaimana memindahkan pengguna mobil pribadi ke MRT maupun TJ,” kata Darma dalam keterangan tertulis, Minggu (22/12/2024).
    “Jangan sekali-kali berpikir menghapuskan layanan yang terbukti telah memiliki jaringan layanan begitu banyak dan luas, kecuali hanya mencari mudahnya saja,” ujarnya.
    Darma khawatir, penghapusan Transjakarta koridor satu (Blok M-Jakarta Kota) dan koridor dua (Pulogadung-Monas) justru mengalihkan pelanggan transportasi umum ke kendaraan pribadi seperti sepeda motor.
    Hal itu berpotensi menambah kemacetan Jakarta yang setiap hari sudah padat.
    “Begitu mereka dipaksa pindah ke MRT karena layanan TJ Koridor 1 dan 2 dihapuskan, maka mereka akan pindah ke sepeda motor, dan ini jelas suatu kekonyolan yang tidak terampuni,” kata Darma.
    Pun menurut Darma, MRT tak bisa menggantikan Transjakarta. Pasalnya, karakteristik pelanggan dan tarif kedua moda transportasi tersebut berbeda.
    Dari aspek sosial ekonomi misalnya, pelanggan MRT memiliki kelas sosial ekonomi yang lebih tinggi. Ini terlihat dari penampilan fisik, jenis pakaian pelanggan MRT yang rata-rata bermerek, parfum yang digunakan, hingga tas yang dibawa.
    Selain itu, menurutnya, sangat jarang pengguna MRT menenteng tas plastik atau kardus. Sementara, pemandangan demikian lumrah terlihat di KRL.
    “Jadi dari aspek sosial ekonomi ini saja, sangat tidak realistis memindahkan pelanggan TJ ke MRT,” ujarnya.
    Dari segi tarif, MRT juga jauh lebih mahal karena dihitung berdasarkan jarak tempuh. Untuk menaiki rute MRT Lebak Bulus–Bundaran HI, tarifnya mencapai Rp 14.000. Sementara, tarif Transjakarta hanya Rp 3.500.
    “Dengan tarif sebesar itu, jelas tidak mungkin terjangkau oleh pengguna TJ. Tarif itu terjangkau bagi pengguna mobil pribadi,” kata Darma.
    Darma pun menilai, rencana penghapusan koridor satu dan dua Transjakarta membuktikan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) tak memahami kondisi lapangan.
    “Jadi semestinya cara berfikir insan Dinas Perhubungan Daerah Khusus Jakarta (DKJ) itu bukan menghapus layanan TJ Koridor 1 dan 2, tapi bagaimana memindahkan pengguna mobil pribadi ke angkutan umum, khususnya MRT,” kata dia.
    Sebelumnya diberitakan, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta mengungkapkan rencana penghapusan rute Transjakarta yang bersinggungan dengan MRT.
    Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menuturkan, langkah itu diambil supaya tidak terjadi tumpang tindih antarmoda transportasi umum.
    “Contohnya untuk MRT Lebak Bulus sampai Kota (jika sudah) terbangun, maka untuk koridor satu Transjakarta dari Blok M sampai Kota itu nanti ditiadakan,” kata Syafrin saat dikonfirmasi, Jumat (20/12/2024).
    Syafrin menyebut, penghapusan bakal dilakukan setelah pengerjaan jalur MRT rute Lebak Bulus sampai Kota rampung.
    “Memang sudah masuk dalam rencana induk transportasi Jakarta,” ucapnya.
    Selain itu, Dishub juga berencana menghapus rute Transjakarta koridor dua Pulo Gadung-Harmoni jika seluruh jaringan MRT sudah terbangun.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gibran Jamin Tak Ada Kemacetan di Libur Panjang Nataru

    Gibran Jamin Tak Ada Kemacetan di Libur Panjang Nataru

    Jakarta, CNN Indonesia

    Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka memastikan takkan ada kemacetan lalu lintas dan penumpukan kendaraan selama libur panjang Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Ia menyatakan pemerintah akan berupaya memastikan libur Nataru akan berjalan kondusif.

    “Liburan Nataru juga kita pastikan aman, tidak ada kemacetan, penumpukan,” kata Gibran di GPIB Paulus, Jakarta, Minggu (22/12) pagi.

    Gibran mengatakan ia juga telah melakukan kunjungan ke salah satu jalur tol serta proyek Stasiun KCIC di Karawang guna memastikan mobilitas masyarakat berjalan lancar selama libur Nataru.

    Selain itu, menyampaikan juga akan berkunjung ke luar Pulau Jawa untuk meninjau kesiapan menghadapi libur panjang Nataru 2025.

    “Intinya sesuai dengan arahan beliau [Prabowo] di ratas kemarin, kita ingin perayaan Natal tahun ini berjalan dengan lancar, aman, nyaman,” ucapnya.

    Puncak gelombang keberangkatan pemudik di libur Nataru ini diprediksi terjadi pada Selasa, 24 Desember. Sekitar 18,4 juta warga diperkirakan akan meninggalkan Jakarta.

    Angka ini meningkat sebesar 12 persen dibandingkan pada 2023, yang mencatat sekitar 16,4 juta warga Jabodetabek melakukan perjalanan ke luar kota.

    Sejauh ini, hingga 20 Desember volume kendaraan yang meninggalkan Jakarta baru mengalami kenaikan sekitar 4,6 persen.

    “Perkiraan kami akan ada sekitar 18,4 juta masyarakat yang akan ke luar Jakarta untuk melakukan libur Natal atau tahun baru pada tahun ini,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (21/12).

    (mnf/gil)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gibran Hadiri Perayaan Natal Remaja GKI Wahid Hasyim Jakarta

    Gibran Hadiri Perayaan Natal Remaja GKI Wahid Hasyim Jakarta

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menghadiri perayaan Natal Komisi Remaja Gereja Kristen Indonesia (GKI) Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (22/12/2024). Gibran yang tiba sekitar pukul 10.46 WIB diterima dengan hangat oleh pihak gereja.

    Tidak hanya menghadiri perayaan Natal, Gibran juga berbincang dengan beberapa remaja serta membagikan bingkisan.

    “Hari ini saya berkunjung ke salah satu gereja di Jakarta, kebetulan hari ini ada perayaan Natal untuk remaja, jadi mampir ke sini sebentar sambil membagikan kado Natal,” ujar Wapres Gibran seusai acara kepada awak media.

    Gibran mengatakan, anak muda harus memiliki sikap kritis. “Bagus, bagus, bagus, anak-anak sekarang memang harus kritis dan mereka harus tahu apa yang dilakukan pemerintah,” katanya.

    Lebih lanjut, Gibran berharap, perayaan Natal dan Tahun Baru (nataru) tahun ini berjalan lancar dan aman. “Liburan nataru juga kita pastikan semuanya aman, tidak ada kemacetan, penumpukan. Itulah kenapa kemarin kita berkunjung ke salah satu tol dan ada pembukaan stasiun baru (kereta cepat) di Karawang,” ungkapnya.

  • Transjakarta Koridor 1 dan 2 Akan Dihapus, Pelanggan Dikhawatirkan Pindah ke Kendaraan Pribadi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Desember 2024

    Transjakarta Koridor 1 dan 2 Akan Dihapus, Pelanggan Dikhawatirkan Pindah ke Kendaraan Pribadi Megapolitan 22 Desember 2024

    Transjakarta Koridor 1 dan 2 Akan Dihapus, Pelanggan Dikhawatirkan Pindah ke Kendaraan Pribadi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Rencana penghapusan koridor satu dan dua Transjakarta (TJ) karena bersinggungan dengan jalur MRT dikhawatirkan mengalihkan pelanggan transportasi umum ke kendaraan pribadi seperti sepeda motor.
    Hal itu dinilai berpotensi menambah kemacetan Jakarta yang setiap hari sudah padat.
    “Begitu mereka dipaksa pindah ke MRT karena layanan TJ Koridor 1 dan 2 dihapuskan, maka mereka akan pindah ke sepeda motor, dan ini jelas suatu kekonyolan yang tidak terampuni,” kata pengamat transportasi sekaligus Ketua Inisiatif Strategis untuk Transportasi (Instran) Darmaningtyas dalam keterangan tertulis, Minggu (22/12/2024).
    Darma menilai, MRT tak bisa menggantikan Transjakarta. Pasalnya, karakteristik pelanggan dan tarif kedua moda transportasi tersebut berbeda.
    Dari aspek sosial ekonomi misalnya, pelanggan MRT memiliki kelas sosial ekonomi yang lebih tinggi. Ini terlihat dari penampilan fisik, jenis pakaian pelanggan MRT yang rata-rata bermerek, parfum yang digunakan, hingga tas yang dibawa.
    Selain itu, menurutnya, sangat jarang pengguna MRT menenteng tas plastik atau kardus. Sementara, pemandangan demikian lumrah terlihat di KRL.
    “Jadi dari aspek sosial ekonomi ini saja, sangat tidak realistis memindahkan pelanggan TJ ke MRT,” ujarnya.
    Kedua, dari segi tarif, MRT jauh lebih mahal karena dihitung berdasarkan jarak tempuh. Untuk menaiki rute MRT Lebak Bulus–Bundaran HI, tarifnya mencapai Rp 14.000. Sementara, tarif Transjakarta hanya Rp 3.500.
    “Dengan tarif sebesar itu, jelas tidak mungkin terjangkau oleh pengguna TJ. Tarif itu terjangkau bagi pengguna mobil pribadi,” kata Darma.
    Darma pun menilai, rencana penghapusan koridor satu dan dua Transjakarta membuktikan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) tak memahami kondisi lapangan.
    “Jadi semestinya cara berfikir insan Dinas Perhubungan Daerah Khusus Jakarta (DKJ) itu bukan menghapus layanan TJ Koridor 1 dan 2, tapi bagaimana memindahkan pengguna mobil pribadi ke angkutan umum, khususnya MRT,” kata dia.
    Sebelumnya diberitakan, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta mengungkapkan rencana penghapusan rute Transjakarta yang bersinggungan dengan MRT.
    Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menuturkan, langkah itu diambil supaya tidak terjadi tumpang tindih antarmoda transportasi umum.
    “Contohnya untuk MRT Lebak Bulus sampai Kota (jika sudah) terbangun, maka untuk koridor satu Transjakarta dari Blok M sampai Kota itu nanti ditiadakan,” kata Syafrin saat dikonfirmasi, Jumat (20/12/2024).
    Syafrin menyebut, penghapusan bakal dilakukan setelah pengerjaan jalur MRT rute Lebak Bulus sampai Kota rampung.
    “Memang sudah masuk dalam rencana induk transportasi Jakarta,” ucapnya.
    Selain itu, Dishub juga berencana menghapus rute Transjakarta koridor dua Pulo Gadung-Harmoni jika seluruh jaringan MRT sudah terbangun.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.