Kasus: Kemacetan

  • KCI tutup Stasiun Karet demi keselamatan pengguna

    KCI tutup Stasiun Karet demi keselamatan pengguna

    Penumpang menunggu kereta berhenti di Stasiun Karet, Jakarta, Kamis (2/1/2025). Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan rencana penutupan Stasiun Karet pada tahun ini lantaran dinilai berdekatan dengan Stasiun BNI City dan sebagai upaya efisiensi pengembangan ekosistem perkeretaapian agar lebih optimal. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/rwa.

    KCI tutup Stasiun Karet demi keselamatan pengguna
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 03 Januari 2025 – 12:52 WIB

    Elshinta.com – VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan penutupan Stasiun Karet dilandasi oleh pertimbangan keselamatan penumpang dan kerentanan akses menuju Stasiun Karet yang memicu kemacetan.

    “Faktor keselamatan menjadi pertimbangan utama (penutupan Stasiun Karet) karena dengan rangkaian sebanyak 12 gerbong KRL tidak preipal di perlintasan (rangkaian KRL akan menutup perlintasan),” ujar Joni di Jakarta, Jumat (3/1).

    Joni menjelaskan bahwa dalam satu jam, pengguna commuter line yang masuk ke Stasiun Karet mencapai hampir 2 ribu penumpang, dengan waktu tunggu pemberangkatan selama 10 menit.

    Hal itu, lanjut dia, membutuhkan kapasitas ruang tunggu sebanyak 330 orang. Padahal, saat ini, hall Stasiun Karet hanya dapat menampung sekitar 150 orang, yang dinilai menimbulkan risiko terhadap keselamatan pengguna.

    “Belum lagi akses menuju pintu masuk Stasiun Karet rentan memicu kemacetan lantaran berada dekat perlintasan sebidang,” kata dia.

    Sedangkan, apabila Stasiun Karet digabung dengan BNI City, Joni meyakini para penumpang dapat menikmati fasilitas dan layanan yang optimal dengan keamanan yang terjamin.

    Terlebih, lokasi stasiun BNI City di Dukuh Atas sudah terintegrasi dengan beragam moda transportasi lainnya.

    Dalam upaya mengurangi waktu tempuh perjalanan kereta, saat ini KAI Commuter bersama PT KAI (Persero) tengah melakukan pembahasan dan koordinasi bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan atau DJKA, untuk mengintegrasikan operasional Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City.

    Sebab, berdasarkan riset dan pengamatan faktual yang dilakukan, posisi Stasiun Karet hanya berjarak 350 meter dari Stasiun BNI City.

    “Pengguna Commuter Line akan terlayani lebih baik di Stasiun BNI City yang selama ini baru melayani rata-rata 2.408 orang atau sebanyak 100 orang pengguna per jam setiap hari.

    Sedangkan dari sisi kapasitas maksimal, Stasiun BNI City dapat menampung penumpang sebanyak 2.000 pengguna setiap jamnya,” kata Joni.

    Sumber : Antara

  • KAI: 37 ribu penumpang kereta jarak jauh tiba di Jakarta usai liburan

    KAI: 37 ribu penumpang kereta jarak jauh tiba di Jakarta usai liburan

    penumpang yang akan berangkat dari Jakarta diperkirakan masih mengalami peningkatan

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta mencatat usai libur Natal dan tahun baru sebanyak 37.446 penumpang kereta api jarak jauh (KAJJ) tiba di Jakarta pada Jumat ini.

    “Tercatat ada 10.210 penumpang tiba di Stasiun Gambir, 14.580 penumpang tiba di Stasiun Pasar Senen, dan 12.656 penumpang tiba di stasiun Daop 1 lainnya,” kata Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Selain itu Ixfan menyebut penumpang yang akan berangkat dari Jakarta diperkirakan masih mengalami peningkatan karena sampai saat ini PT KAI masih menjual tiket kereta api jarak jauh (KAJJ).

    Lebih lanjut, dia menyebut jumlah penumpang yang akan berangkat dari Stasiun Pasar Senen mencapai 12.769 penumpang. Lalu Stasiun Gambir mencapai 8.728 penumpang dan stasiun daop 1 Jakarta lainnya mencapai 6.659 penumpang.

    “Walaupun mengalami penurunan dibanding sebelumnya. Angka tersebut masih mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan hari-hari biasa,” ujar Ixfan.

    Sementara itu, Ixfan menyampaikan jumlah tiket KAJJ yang terjual selama angkutan Nataru 2024/2025 mencapai 615.330 tempat duduk. Sedangkan, untuk jumlah penumpang yang datang ke Jakarta selama masa Nataru 2024/2025 sejak 19 Desember 2024-3Januari 2025 mencapai 602.371 penumpang.

    “Kami terus berupaya meningkatkan pelayanan mulai dari menghadirkan posko-posko hingga promo tiket KAJJ,” ucap Ixfan.

    Adapun tujuan paling banyak penumpang antara lain Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, Purwokerto, Surabaya, dan Tegal.

    Ixfan menghimbau kepada calon penumpang yang menggunakan jasa angkutan kereta api untuk datang satu jam lebih awal sebelum keberangkatan kereta api.

    “Untuk musim ramai (high season) biasanya pintu masuk stasiun dipadati kendaraan pribadi. Ini saya pantau tadi di depan stasiun ini, khususnya Pasar Senen banyak kemacetan. Jadi imbauan kami kepada para pelanggan yang menuju ke Stasiun Pasar Senen agar berangkat lebih awal,” jelas Ixfan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • DJKA Kemenhub Masih Kaji Rencana Penutupan Stasiun Karet

    DJKA Kemenhub Masih Kaji Rencana Penutupan Stasiun Karet

    Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan masih mengkaji mengenai rencana penutupan Stasiun Karet, Jakarta Pusat.

    “Masih kami kaji [rencana penutupan Stasiun Karet],” kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal dilansir dari Antara, Jumat (3/1/2025).

    Meski begitu, Risal tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai rencana penutupan stasiun tersebut.

    Dirinya hanya hanya menyebutkan bahwa keterangan lebih lanjut akan disampaikan melalui Humas DJKA Kemenhub.

    “Nanti dikabari humas” (informasi lanjutan),” kata Risal pula.

    Sebelumnya, VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan penutupan Stasiun Karet dilandasi oleh pertimbangan keselamatan penumpang dan kerentanan akses menuju Stasiun Karet yang memicu kemacetan.

    “Faktor keselamatan menjadi pertimbangan utama (penutupan Stasiun Karet) karena dengan rangkaian sebanyak 12 gerbong KRL tidak preipal di perlintasan (rangkaian KRL akan menutup perlintasan),” ujar Joni ketika dihubungi dari Jakarta, Jumat.

    Joni menjelaskan bahwa dalam satu jam, pengguna commuter line yang masuk ke Stasiun Karet mencapai hampir 2 ribu penumpang, dengan waktu tunggu pemberangkatan selama 10 menit.

    Hal itu, ujar dia pula, membutuhkan kapasitas ruang tunggu sebanyak 330 orang. Padahal, saat ini, Hall Stasiun Karet hanya dapat menampung sekitar 150 orang, yang dinilai menimbulkan risiko terhadap keselamatan pengguna.

    “Belum lagi akses menuju pintu masuk Stasiun Karet rentan memicu kemacetan lantaran berada dekat perlintasan sebidang,” kata dia.

    Sedangkan, apabila Stasiun Karet digabung dengan BNI City, Joni meyakini para penumpang dapat menikmati fasilitas dan layanan yang optimal dengan keamanan yang terjamin.

    Terlebih, lokasi Stasiun BNI City di Dukuh Atas sudah terintegrasi dengan beragam moda transportasi lainnya.

    Dalam upaya mengurangi waktu tempuh perjalanan kereta, saat ini KAI Commuter bersama PT KAI (Persero) tengah melakukan pembahasan dan koordinasi bersama DJKA Kemehub, untuk mengintegrasikan operasional Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City.

    Sebab, berdasarkan riset dan pengamatan faktual yang dilakukan, posisi Stasiun Karet hanya berjarak 350 meter dari Stasiun BNI City.

    “Pengguna Commuter Line akan terlayani lebih baik di Stasiun BNI City yang selama ini baru melayani rata-rata 2.408 orang atau sebanyak 100 orang pengguna per jam setiap hari,” kata Joni pula.

    “Sedangkan dari sisi kapasitas maksimal, Stasiun BNI City dapat menampung penumpang sebanyak 2.000 pengguna setiap jamnya,” ujar Joni.

    Sebelumnya, marak pemberitaan mengenai rencana kemungkinan penutupan Stasiun Karet. Hal itu disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau kereta bandara di Stasiun BNI Jakarta, Rabu (1/1).

  • Rekayasa Lalu Lintas Alun-Alun Tuban, Becak Dialihkan, Arus Jadi Satu Arah

    Rekayasa Lalu Lintas Alun-Alun Tuban, Becak Dialihkan, Arus Jadi Satu Arah

    Tuban (beritajatim.com) – Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup (DLHP) Kabupaten Tuban resmi melaksanakan uji coba rekayasa lalu lintas selama dua pekan di kawasan Alun-Alun Tuban. Kebijakan ini mencakup pengalihan jalur becak serta penerapan sistem satu arah dari selatan ke utara untuk semua jenis kendaraan bermotor maupun tidak bermotor.

    Kepala DLHP Tuban, Bambang Irawan, menjelaskan bahwa pengaturan ini bertujuan untuk mengatasi kemacetan di jalan-jalan utama seperti Jl. Sunan Bonang, Jl. Lukman Hakim, Jl. Pahlawan, AKBP Suroko, dan Basuki Rahmad.

    “Becak memang harus ditata, selain jumlahnya banyak juga membuat crowded di jalan,” ujar Bambang, Jumat (3/1/2025).

    Menurut pria yang akrab disapa Bambang, rekayasa lalu lintas untuk becak telah dirancang bersama LLAJ (Lalu Lintas dan Angkutan Jalan). Becak akan diarahkan dari Jl. Lukman Hakim menuju Jl. Basuki Rahmad, kemudian berlanjut ke Jl. Pemuda, dan keluar di pintu barat Sunan Bonang.

    “Jadi ada in out, dia balik kosong, lewat lagi Lukman Hakim ke Dr. Wahidin, lalu balik ke Kebonsari,” jelas Bambang.

    Kepala DLHP Tuban, Bambang Irawan,

    Selain itu, pengunjung yang berziarah ke Makam Sunan Bonang harus melalui pintu timur. Para peziarah yang menggunakan kendaraan Elf diwajibkan parkir di Pantai Boom. Kendaraan tersebut tidak diperbolehkan menurunkan penumpang di kawasan Alun-Alun Tuban atau Sunan Bonang.

    “Untuk area Alun-Alun sudah disterilkan, dan semuanya terpusat di Pantai Boom, baik parkir maupun PKL. Peziarah turun di parkiran Pantai Boom, kemudian naik becak menuju pintu barat Sunan Bonang,” tambah Bambang.

    Becak yang beroperasi dalam sistem ini dibagi menjadi dua zona: kawasan becak atas dan becak bawah. Total ada 80 becak yang berpartisipasi dalam uji coba ini. Jika tidak ada kendala selama dua pekan pelaksanaan, aturan ini akan diberlakukan secara permanen.

    “Sejauh ini, tidak ada kendala yang berarti,” pungkas Bambang. [ayu/beq]

  • Kemacetan Parah di Perbatasan Riau-Sumbar, Antrean Panjang akibat Betonisasi Jalan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        3 Januari 2025

    Kemacetan Parah di Perbatasan Riau-Sumbar, Antrean Panjang akibat Betonisasi Jalan Regional 3 Januari 2025

    Kemacetan Parah di Perbatasan Riau-Sumbar, Antrean Panjang akibat Betonisasi Jalan
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com
    – Kemacetan parah terjadi di perbatasan Provinsi
    Riau
    dengan Sumatera Barat (
    Sumbar
    ), Jumat (2/1/2025).
    Kemacetan ini disebabkan betonisasi jalan di antara Kabupaten Kampar, Riau, dan Kabupaten 50 Kota, Sumbar. Kendaraan harus bergantian lewat karena diberlakukan sistem buka tutup.
    Panjang antrean semakin parah akibat peningkatan volume kendaraan selama libur Natal dan Tahun Baru.
    Arus lalu lintas hampir serupa, padat baik dari Riau ke Sumbar maupun sebaliknya.
    Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Kampar, AKP Vino Lestari, mengatakan, perbaikan jalan terjadi di wilayah Sumbar.
    “Kemacetan disebabkan betonisasi jalan dekat tugu batas Riau-Sumbar, yang merupakan wilayah hukum Polres 50 Kota,” ujar Vino kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp.
    Vino menyebut sudah berkoordinasi dengan Polres 50 Kota untuk mengatur lalu lintas di titik
    macet
    tersebut.
    “Anggota Satlantas Polres Kampar ikut mengatur lalu lintas di wilayah 50 Kota,” kata Vino.
    Ia menambahkan, pengaturan lalu lintas di lokasi macet berlangsung hingga pukul 02.00 WIB.
    Sementara itu, Polres Kampar juga fokus mengatur lalu lintas di lokasi perbaikan jalan di KM 106/107 Desa Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar.
    Polres 50 Kota diharapkan dapat fokus mengatur lalu lintas di titik betonisasi jalan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2.497 Kecelakaan Terjadi Selama Operasi Lilin Nataru

    2.497 Kecelakaan Terjadi Selama Operasi Lilin Nataru

    Jakarta, Beritasatu.com – Angka kecelakaan dan jumlah korban jiwa selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) menunjukkan penurunan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan saat menutup Operasi Lilin 2024 yang berlangsung selama 13 hari, mulai 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.

    Aan Suhanan mengungkapkan, angka kecelakaan lalu lintas selama Operasi Lilin 2024 mengalami penurunan 14% dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam periode tersebut, tercatat 2.497 kecelakaan yang terjadi.

    “Periode Nataru ini untuk angka kecelakaan mengalami penurunan,” kata Aan Suhanan, Jumat (3/1/2025).

    Selain penurunan angka kecelakaan, jumlah korban jiwa juga mengalami penurunan sebesar 17% dibandingkan 2023. Sebanyak 55 nyawa berhasil diselamatkan selama operasi ini.

    Kepadatan kendaraan selama liburan Nataru, terutama di area wisata, menjadi salah satu tantangan utama selama Operasi Lilin 2024. Sebagai respons, pihak kepolisian melakukan rekayasa lalu lintas, termasuk penerapan sistem one way untuk mengurangi kemacetan dan memperlancar arus kendaraan.

    Aan Suhanan menilai, secara keseluruhan, pelaksanaan Operasi Lilin 2024 berjalan lancar dan kondusif, sehingga angka kecelakaan dan korban jiwa selama Operasi Lilin Nataru bisa menurun. 

  • Jalan Jenderal Sudirman-Thamrin Masih Lengang Pagi Ini
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Januari 2025

    Jalan Jenderal Sudirman-Thamrin Masih Lengang Pagi Ini Megapolitan 3 Januari 2025

    Jalan Jenderal Sudirman-Thamrin Masih Lengang Pagi Ini
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah ruas jalan di Jakarta Pusat masih terpantau lengang dua hari setelah libur Tahun Baru 2025.
    Pengamatan Kompas.com, Jumat (3/1/2025) sekitar pukul 07.05 WIB, Jalan MH Thamrin terlihat lebih kosong dari biasanya. Biasanya, ruas jalan ini sering terjadi kemacetan.
    Namun, pagi ini tidak adanya kemacetan yang berarti. Suasana jalan juga tampak sunyi tanpa bunyi klakson yang sering terdengar saat kemacetan terjadi.
    Pagi ini, dari perbatasan Jalan Medan Merdeka Barat, menyusuri Jalan MH Thamrin menuju Bundaran Hotel Indonesia bisa ditempuh dalam waktu kurang dari lima menit menggunakan motor.
    Selain di jalan, suasana di Halte Transjakarta Monumen Nasional (Monas) juga masih tampak sepi. Antrean penumpang terjadi hanya di beberapa pintu menuju bus, tapi kondisi di dalam halte tidak sepadat hari biasanya.
    Tak hanya itu, lalu lintas di sekitar kawasan Stasiun Karet juga tampak tidak seramai biasanya. Kepadatan mulai terlihat ketika kendaraan sudah melewati lampu merah Jalan Penjernihan 1 dan memasuki arah Jalan Jenderal Sudirman.
    Sementara, lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman dari arah Gedung DPR RI masih tampak sepi, tidak menimbulkan kemacetan yang berkepanjangan.
    Begitu juga dengan lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman dari arah Dukuh Atas, jumlah kendaraan yang melintas terpantau tidak menyebabkan antrean.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anak Kereta Murka Stasiun Karet Hendak Ditutup Pindah ke BNI City

    Anak Kereta Murka Stasiun Karet Hendak Ditutup Pindah ke BNI City

    Jakarta

    Rencana pemerintah untuk menutup Stasiun Karet dan memindahkan operasionalnya ke Stasiun BNI City menuai protes keras dari para pengguna KRL, khususnya yang kerap menggunakan Stasiun Karet.

    Kemarahan netizen tumpah ruah di media sosial. Berbagai platform seperti Twitter, Instagram, dan Facebook dibanjiri komentar bernada kekecewaan dan protes.

    “Bni city justru deketnya ke sudirman, pemerintah harusnya juga liat seberapa banyak orang yg lebih sering gunain stasiun bni sama karet. Banyak orang yg turun dan naik di karet, otomatis kalo ditutup pasti rutinitas mereka berubah dan jaraknya bisa lebih jauh,” terang @nightfuryyyy.

    “Apa yang mereka tau tentang KRL? Sehari-hari aja pake mobil pribadi atau dinas. Coba dulu rasain naik KRL di rush hour. Karet sepadet itu mau lu tutup stasiunnya. Mending yg lu tutup Stasiun KRL BNI City, gak guna soalnya. Org mau intergrasi ke MRT dr Sudirman juga bisa,” ujar @doiebluesky.

    “Mereka pikir dekat karena surveynya naik kendaraan kali ya. Gw jalan dari BNI city ke karet wangi parfum gw udah ilang di jalan,” kata @lehugalu.

    “aku bingung deh buat keputusan keputusan kaya gini mereka pernah beneran ngerasain naik krl nya dulu gak ya? atau jalan dari bni city ke karetnya? terus dasarnya tuh apa? kenapa ya kita tuh harus dpt pelayan publik yang hasil keputusannya selalu bodoh? kaya? researchnya mana???.” @whisperingwon.

    “Nggak kebayang itu sepenuh apa kalau semuanya dijadiin satu di st. Sudirman karena sejujurnya st. BNI City & st. Sudirman bukan alternatif yang baik buat penutupan st. Karet,” tutur @asongforthesun.

    Alasan Stadiun Karet Ditutup Pindah ke BNI City

    Foto: Rifkianto Nugroho

    Rencana penutupan Stasiun Karet telah diungkapkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, sebagai bagian dari upaya optimalisasi kereta bandara yang diharapkan dapat menampung hingga 10 juta penumpang per tahun. Jarak yang terlalu dekat antara Stasiun Karet dengan BNI City disebut sebagai alasan utama.

    Awalnya Erick menjelaskan soal kinerja kereta bandara yang kurang optimal dalam hal mengangkut penumpang. Sejauh ini, kereta bandara hanya mengangkut sekitar 1,5 juta penumpang per tahun dari potensi 10 juta penumpang.

    Ia lantas menyebut perlunya perbaikan di ekosistem kereta api untuk melakukan optimalisasi. Salah satu yang dicontohkan adalah rencana penutupan Stasiun Karet karena terlalu dekat dengan stasiun KRL lainnya.

    “Ini yang tadi dibilang kan bagaimana membangun ekosistem seperti tadi. Mungkin di (Stasiun) Karet, ditutup,” katanya di Stasiun BNI City, Jakarta Pusat, Rabu (1/1/2024), seperti dikutip detikFinance.

    Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan PT KAI, Rudi As Aturridha membenarkan soal rencana tersebut. Pasalnya stasiun Karet dinilai berdekatan dengan stasiun BNI City.

    “Stasiun karet ditutup karena sudah dekat sekali dengan BNI City. Jadi kalau orang yang mau ke Karet, dia tinggal jalan aja. Kan kita udah buat yang selasarnya sampai dengan ke BNI City, sehingga trafiknya pun akan lebih cepat,” sebut Rudi.

    Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan rencana penutupan operasional Stasiun Karet yang berlokasi di Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Salah satu alasannya adalah karena jarak Stasiun Karet terlalu dekat dengan Stasiun BNI City sehingga kurang efisien. Foto: Rifkianto Nugroho

    Sementara itu VP Corporate Communication KAI Commuter, Joni Martinus, mengatakan melalui optimalisasi Stasiun BNI City diharapkan perjalanan kereta bandara bisa menjadi lebih singkat, dari sebelumnya total 56 menit menjadi 40 menit. Dengan begitu layanan ini dapat menjadi pilihan utama calon penumpang pesawat dalam menuju atau pulang dari bandara.

    Terlebih mengingat stasiun yang berlokasi di Dukuh Atas tersebut saat ini sudah terintegrasi dengan beragam moda transportasi lainnya. Di mana stasiun yang juga melayani naik turun penumpang Commuter Line atau KRL telah terintegrasi dengan Transjakarta, MRT, LRT, hingga JakLingko.

    “Hal itu sebagai solusi dari kemacetan di jalan raya menuju bandara. Dengan integrasi moda transportasi yang bermuara di Stasiun BNI City, penumpang diharapkan dapat menghemat waktu lebih banyak sehingga bisa sampai ke bandara tepat waktu,” kata Joni dalam keterangan resminya, Kamis (2/1/2024).

    Dalam upaya mengurangi waktu tempuh perjalanan kereta, saat ini KAI Commuter bersama PT KAI (Persero) tengah melakukan pembahasan dan koordinasi bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan atau DJKA, untuk mengintegrasikan operasional Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City.

    Sebab berdasarkan riset dan pengamatan faktual yang dilakukan, posisi Stasiun Karet hanya berjarak 350 meter dari Stasiun BNI City.

    “Pengguna Commuter Line akan terlayani lebih baik di Stasiun BNI City yang selama ini melayani rata-rata 2.408 orang atau sebanyak 100 orang pengguna per jam setiap hari. Dari sisi kapasitas maksimal, Stasiun BNI City pun dapat menampung penumpang sebanyak 2.000 pengguna setiap jamnya,” terangnya.

    Selain dapat menyingkat waktu perjalanan kereta, keberadaan Stasiun Karet dinilai sudah tidak layak. Berdasarkan data KAI, dalam satu jam pengguna Commuter Line yang masuk ke stasiun mencapai hampir 2 ribu penumpang, dengan waktu tunggu pemberangkatan selama 10 menit.

    Hal itu tentunya membutuhkan kapasitas ruang tunggu sebanyak 330 orang. Padahal, saat ini hall Stasiun Karet hanya dapat menampung sekitar 150 orang, yang membuatnya lebih beresiko terhadap keselamatan pengguna. Belum lagi akses menuju pintu masuk Stasiun Karet rentan memicu kemacetan lantaran berada dekat perlintasan.

    “Jika digabung ke Stasiun BNI City, maka penumpang dapat menikmati fasilitas dan layanan yang optimal, dan tentunya lebih aman. KAI Commuter sebagai pengelola Commuter Line berkomitmen menjadikan safety atau keselamatan pengguna sebagai prioritas,” tegas Joni

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Stasiun Karet Nggak Jadi Ditutup, Bakal Digabung dengan BNI City”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Waktu Tempuh Kereta Bandara ke Soetta Bakal Dipersingkat Jadi 40 Menit

    Waktu Tempuh Kereta Bandara ke Soetta Bakal Dipersingkat Jadi 40 Menit

    Jakarta, CNN Indonesia

    KAI Commuter bakal mengurangi waktu tempuh perjalanan kereta bandara dari yang semula 56 menit menjadi 40 menit, dari stasiun pemberangkatan awal Stasiun Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta.

    Pihak KAI Commuter mengatakan untuk mencapai rencana itu, akan dilakukan berbagai upaya perbaikan infrastruktur prasarana pendukung dan layanan penumpang, termasuk memaksimalkan fungsi strategis Stasiun BNI City.

    Upaya ini bertujuan agar Commuter Line Basoetta bisa menjadi pilihan utama calon penumpang pesawat menuju bandara.

    Selain itu Stasiun BNI City yang akan dioptimalkan, kini juga sudah terintegrasi dengan beragam moda transportasi seperti Transjakarta, LRT, MRT, hingga JakLingko.

    “Hal itu sebagai solusi dari kemacetan di jalan raya menuju bandara. Dengan integrasi moda transportasi yang bermuara di Stasiun BNI City, penumpang diharapkan dapat menghemat waktu lebih banyak sehingga bisa sampai ke bandara tepat waktu,” ucap Joni Martinus, VP Corporate Communication KAI Commuter.

    Sepanjang tahun 2024, tercatat sekitar 1,5 juta penumpang yang menuju bandara menggunakan Commuter Line Basoetta sebagai opsi transportasi. Dengan optimalisasi ini, diharapkan peningkatan sekitar 20 persen dari total pengguna pesawat di Bandara Soetta.

    Sementara itu untuk mengurangi waktu tempuh perjalanan kereta, KAI Commuter dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) tengah membahas dan berkoordinasi dengan pihak terkait, untuk integrasi operasional Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City.

    “Pengguna Commuter Line akan terlayani lebih baik di Stasiun BNI City yang selama ini melayani rata-rata 2.408 orang atau sebanyak 100 orang pengguna per jam setiap hari. Dari sisi kapasitas maksimal, Stasiun BNI City pun dapat menampung penumpang sebanyak 2.000 pengguna setiap jamnya,” tutur Joni.

    (dna/dna)

  • Tol Semarang- Jakarta Kembali Berlakukan Tarif Diskon 10 Persen Mulai 3 Januari, Ini Syaratnya – Halaman all

    Tol Semarang- Jakarta Kembali Berlakukan Tarif Diskon 10 Persen Mulai 3 Januari, Ini Syaratnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali memberikan diskon tarif sebesar 10 persen untuk pengguna ruas tol Trans Jawa rute Semarang- Jakarta.

    Tarif diskon ini diberlakukan dalam rangka menghindari penumpukan kendaraan pada arus balik Tahun Baru 2025.

    Terlebih saat ini telah ada peningkatan arus kendaraan menuju arah Jabodetabek sebanyak 21,5 persen atau 31.463 kendaraan.

    “Potongan tarif tol sebesar 10 persen untuk perjalanan terus menerus Semarang- Jakarta akan berlaku mulai besok!,” jelas postingan Instagram @resmi.jasamarga.

    Diskon itu berlaku untuk perjalanan dari Semarang GT Kalikangkung menuju Jakarta GT Cikampek Utama.

    Untuk jam pemberlakuan potongan tarif, yakni mulai Rabu 3 Januari 2025 pukul 05.00 WIB.

    Diskon berlajut hingga Kamis, 4 Januari 2025 pukul 05.00 WIB.

    Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana, menjelaskan pemberian potongan tarif tol sebesar 10 persen ini merupakan salah satu bentuk peningkatan pelayanan bagi pengguna jalan tol.

    Dengan adanya diskon tarif ini, diharapkan perjalanan pengguna jalan menjadi lebih ekonomis dan nyaman.

    Berikut adalah tarif tol dari GT Kalikangkung ke GT Cikampek Utama selama periode arus balik Nataru:

    Golongan I: Rp 391.050, semula Rp 434.500
    Golongan II dan III: Rp 603.900, semula Rp 671.000
    Golongan IV dan V: Rp 795.150, semula Rp 883.500.

    Syarat Klaim Diskon Tarif Tol Semarang-Jakarta

    Perlu diingat potongan tarif menjadi tidak berlaku apabila pengguna jalan tap out pada hari terakhir pemberlakuan melebihi pukul 05.00 WIB.

    Oleh karena itu pastikan Anda melakukan tap out sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

    Yakni mulai Rabu 3 Januari 2025  pukul 05.00 WIB hingga Kamis, 4 Januari 2025 pukul 05.00 WIB.

    Pengguna jalan harus memastikan kartu e-toll yang digunakan sama saat tap in dan tap out, karena sistem transaksi di Jalan Tol Trans Jawa adalah tertutup.

    Lebih lanjut, mengantisipasi lonjakan kemacetan di pintu masuk tol, sebelum memasuki jalan tol Jasa Marga menghimbau masyarakat untuk memastikan kecukupan BBM dan saldo kartu uang elektronik.

    Selain itu pastikan kendaraan dalam kondisi baik dan pengemudi siap untuk perjalanan yang aman.

    Cara Isi Saldo e-Toll Online

    1. BNI Mobile Banking

    Log in BNI Mobile Banking
    Pilih menu E-Wallet, lalu klik Tapcash
    Pilih menu Top Up Saldo TapCash
    Tempel dan tahan kartu di belakang ponsel, tunggu hingga kartu terbaca
    Masukkan nominal saldo yang ingin ditambahkan
    Masukkan password transaksi
    Transaksi berhasil dan kartu siap digunakan kembali

    2. Livin by Mandiri

    Log in di aplikasi Livin by Mandiri
    Pilih menu e-Money
    Tempel dan tahan kartu di belakang ponsel, tunggu hingga kartu terbaca
    Pilih Top Up
    Masukkan nominal saldo yang ingin ditambahkan
    Masukkan password transaksi
    Transaksi berhasil dan kartu siap digunakan kembali

    3. BRIZZI Bank BRI

    Log in di aplikasi BRIMO
    Pilih menu Top Up
    Pilih “BRIZZI”
    Scan kartu e-Toll atau masukkan nomor kartu
    Masukkan nominal saldo dan pilih sumber dana
    Masukkan password
    Transaksi berhasil dan kartu siap digunakan kembali

    4. FLAZZ Bank BCA

    Log in di Aplikasi myBCA
    Pilih menu “FLAZZ”
    Tempelkan dan tahan kartu di belakang ponsel
    Informasi saldo akan muncul dan klik “Top Up”
    Pilih rekening sumber dana dan klik nominal top up
    Masukkan password
    Transaksi berhasil dan kartu siap digunakan kembali

    5. Isi Ulang Melalui Shopee

    Masuk ke aplikasi Shopee
    Pilih menu “Pulsa, Tagihan, & Tiket”
    Klik “Uang Elektronik”
    Masukkan nomor kartu dan pilih jenis kartu atau tempel dan tahan kartu di belakang ponsel
    Masukkan nominal saldo
    Klik lanjut
    Pilih metode pembayaran kemudian klik bayar sekarang
    Pengisian saldo berhasil dan kartu siap digunakan kembali

    (Tribunnews.com / Namira Yunia)