Kasus: Kemacetan

  • Satu dari Lima Pelaku Perampokan Pengemudi di Jalan Tol Jakut Ditangkap

    Satu dari Lima Pelaku Perampokan Pengemudi di Jalan Tol Jakut Ditangkap

    loading…

    Polisi menangkap satu pelaku dari komplotan perampok yang beraksi di Jalan Tol Akses Tanjung Priok Km 13+500, Jakarta Utara. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Polisi menangkap satu pelaku dari komplotan perampok yang beraksi di Jalan Tol Akses Tanjung Priok Km 13+500, Jakarta Utara. Pelaku yang ditangkap ialah orang yang membawa senjata tajam (Sajam).

    “Yang membawa celurit sudah ditangkap,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Ahmad Fuady saat dihubungi, Sabtu (4/1/2025).

    Kini pihaknya sedang melakukan pengerjaan terhadap lima pelaku lainnya. “Masih dikembangkan memburu pelaku lain,” tuturnya.

    Sebelumnya, pengendara berinisial IBA (52) menjadi korban perampokan ketika bersama istrinya sedang terjebak kemacetan di Jalan Tol Akses Tanjung Priok Km 13+500, Jakarta Utara, pada Jumat, 3 Januari 2025 sore.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan pelaku datang dengan membawa senjata tajam.

    “Awal kejadian pada saat tiba di TKP terjadi kemacetan dan korban berada di dalam mobil, kemudian datang 6 orang pelaku dengan membawa sajam yang langsung menghadang mobil korban,” ujar Ade Ary, Sabtu (4/1/2025).

    Pelaku saat itu juga melakukan penyerangan terhadap istri korban yang duduk disampingnya. Atas kejadian ini, handphone (HP) milik korban berhasil dicuri pelaku. “Korban menderita kerugian berupa kehilangan HP Vivo warna biru,” ucapnya.

    Sementara korban mengalami luka pada bagian tangan. Peristiwa inipun kini telah ditangani oleh jajaran Polres Metro Jakarta Utara. “Korban mendapat luka lecet di jari telunjuk sebelah kanan, kerugian ditaksir senilai Rp1,5 juta,” pungkasnya.

    (cip)

  • Perampok di Tol Jakut Sasar Mobil Saat Macet, Sampai Bacok Korban

    Perampok di Tol Jakut Sasar Mobil Saat Macet, Sampai Bacok Korban

    Jakarta, CNN Indonesia

    Video di media sosial mengungkap komplotan perampok beraksi di tol akses Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut) menyasar mobil-mobil yang kacanya terbuka saat macet. Kejadian berlangsung Jumat (3/1) sore.

    Para perampok terlihat mengancam pengendara dengan celurit. Mereka merampas barang-barang berharga yang dibawa pengendara.

    Salah satu korban adalah pasangan suami istri. Mereka dikepung enam orang perampok saat mobil tertahan kemacetan.

    “Kemudian datang enam orang pelaku dengan membawa senjata tajam yang langsung menghadang mobil korban dan berusaha menyerang istri korban dari samping,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dilansir detik, Sabtu (4/1).

    Perampok berhasil merampas sebuah ponsel. Korban laki-laki mengalami luka di telunjuk kanan.

    Komplotan yang sama juga melancarkan aksi terhadap pengendara berinisial AF. Saat itu, AF yang mobilnya sedang terjebak macet dihampiri gerombolan perampok.

    Mereka meminta uang dan memaksa mengambil barang di mobil, tetapi AF melakukan perlawanan. Empat orang perampok pun menyerang AF.

    “Mengambil paksa satu buah tas milik korban yang berisi data diri dan data kendaraan milik korban. Korban mengalami luka robek di punggung sebelah kanan,” ucap Ade.

    Polres Metro Jakarta Utara bergerak usai kejadian itu viral di media sosial. Mereka meringkus M Ali Sanda alias MAS, salah satu pelaku.

    Polisi langsung menahan MAS dan menerapkannya sebagai tersangka. Lima orang pelaku lainnya masih diburu polisi. Mereka bernama Aji, Anggi, Tedi, Amat alias Acong, dan Cipuy.

    “Masih dikembangkan memburu pelaku lain. Namun pelaku utama pembawa celurit sudah kita tangkap,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Ahmad Fuady.

    (dhf/sfr)

    [Gambas:Video CNN]

  • Diguyur Hujan Lebat, Warga Bangkalan Kumandangkan Adzan, Pohon Bertumbangan di Akses Suramadu

    Diguyur Hujan Lebat, Warga Bangkalan Kumandangkan Adzan, Pohon Bertumbangan di Akses Suramadu

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol

    TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN –  Hujan dengan intensitas sangat lebat disertai angin kencang kembali menerjang sejumlah kawasan di Kabupaten Bangkalan, termasuk di akses menuju Jembatan Suramadu, Sabtu (4/1/2025) sekitar 15.17 WIB. 

    Akibatnya, beberapa pohon di dua jalur tujuan Madura dan Surabaya tumbang hingga menutup akses.  

    Kapolsek Burneh, Iptu Herly mengungkapkan, sedikitnya tiga pohon berukuran besar tumbang di akses Suramadu setelah diterjang angin kencang, sekitar 50 meter ke arah Selatan Polsek Burneh.

    Sejumlah personel Polsek beserta Koramil Burneh bersama anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan menuju lokasi kejadian untuk mengatur lalu linta serta melakukan evakuasi terhadap pohon tumbang.

    “Baru saja saya mengingatkan anggota untuk siaga, karena memang awan mendung berwarna pekat dan hembusan angin tidak teratur. Pohon tumbang itu ada dua lokasi, satu lokasi masuk Masaran Kecamatan Tragah dan satu titik masuk Desa/Kecamatan Burneh,” singkat Herly kepada Tribun Jatim Network.

    Semetara Kapolsek Tragah, Iptu Nurul Hidayat menambahkan, pihaknya menempatkan sejumlah personel di simpang tiga Jalan Raya Nyorondung atau sekitar 2 Km sebelum pintu masuk akses Suramadu. Itu dilakukan untuk mengalihkan arus lalu lintas agar kemacetan kendaraan tidak semakin panjang.

    “Kami arahkan kendaraan untuk melewati jalur Desa Alang-alang yang tembus ke simpang empat akses Suramadu. Atau sisi selatan dari lokasi tumbangnya pohon di akses Suramadu. Sementara ini kami belum mendata berapa titik pohon tumbang, personel kami arahkan ke Cantikan, timur pintu masuk akses Suramadu,” ungkap Hidayat.  

    Di tempat terpisah, angin kencang disertai hujan dengan intensitas sangat lebat juga melintasi Kampung Jaddih Utara, Desa Jaddih, Kecamatan Socah. 

    Atau sekitar 6 Km ke arah Timur dari lokasi tumbangnya pohon di akses Suramadu.  

    Meski tidak menimbulkan kerusakan atau pohon roboh, namun kencang dan kerasnya deru suara angin memantik seorang pria, Gofur, warga desa setempat mengumandangkan suara adzan. 

    Tindakan spontan itu dilakukan dengan harapan, hempasan angin kencang bisa segera mereda.  

    Hingga pukul 16.35 WIB, hujan masih menyisakan rintik gerimis dan terjangan angin sudah mereda. Namun personel gabungan TNI/Polri serta BPBD Bangkalan masih melakukan evakuasi di akses menuju Jembatan Suramadu. 

  • 3 Fakta Perampokan Saat Pengendara Mobil Terjebak Macet di Tol Tanjung Priok

    3 Fakta Perampokan Saat Pengendara Mobil Terjebak Macet di Tol Tanjung Priok

    Jakarta: Seorang pria berinisial IBA (52) menjadi korban perampokan saat terjebak macet di KM 13 Jalan Tol Akses Tanjung Priok, Jakarta Utara. Peristiwa ini terjadi pada Jumat 3 Januari 2025 sore. 

    Tidak hanya IBA, istrinya turut diserang oleh gerombolan perampok yang beraksi dengan membawa senjata tajam. Kejadian tersebut menggegerkan masyarakat, karena terjadi di tengah kemacetan, di salah satu jalan tol yang biasanya relatif aman. 

    Berikut adalah tiga fakta yang harus diketahui terkait dengan peristiwa perampokan yang terjadi di Jalan Tol Akses Tanjung Priok tersebut.
    1. Perampokan di tengah Kemacetan
    Peristiwa perampokan ini berawal saat korban dan istrinya terjebak dalam kemacetan di KM 13 Tol Akses Tanjung Priok pada sore hari. Saat itu, keduanya berada di dalam mobil, tidak menyangka bahwa kemacetan yang biasa terjadi di jalur tol tersebut menjadi celah bagi para pelaku untuk melakukan aksi kejahatan. 

    “Awal kejadian pada saat tiba di TKP terjadi kemacetan dan korban berada di dalam mobil,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Sabtu 4 Januari 2025.

    Kemacetan yang memaksa kendaraan bergerak lambat memberi kesempatan kepada komplotan perampok untuk menghampiri mobil korban, yang saat itu tidak bisa bergerak cepat atau melarikan diri. 

    Baca juga: Terekam CCTV, Komplotan Maling Spesialis Rumah Kosong di Kudus Dibekuk Polisi

    2. Serangan Pelaku Menggunakan Senjata Tajam 
    Saat terjebak dalam kemacetan, komplotan perampok yang berjumlah enam orang datang mendekat dengan membawa senjata tajam. Mereka mengadang mobil korban dan langsung melakukan serangan terhadap istri korban yang berada di sampingnya. 

    “Kemudian datang 6 orang pelaku dengan membawa senjata tajam yang langsung mengadang mobil korban dan berusaha menyerang istri korban dari samping,” ujar Ade Ary. 

    Serangan yang dilakukan oleh para pelaku sangat cepat dan brutal, dengan maksud untuk menakut-nakuti korban dan memaksa mereka menyerahkan barang berharga. Keberadaan senjata tajam memperburuk situasi dan menambah ancaman terhadap keselamatan korban yang tidak dapat melarikan diri karena macet. 
    3. Kerugian dan Luka Akibat Perampokan 
    Akibat perampokan tersebut, korban kehilangan ponsel yang ditaksir bernilai sekitar Rp 1,5 juta. Selain itu, korban juga mengalami luka lecet di jari telunjuk kanan akibat serangan fisik yang dilakukan oleh para pelaku. 

    “Atas kejadian tersebut korban menderita kerugian berupa kehilangan HP serta korban mendapat luka lecet di jari telunjuk sebelah kanan,” kata Ade Ary.

    Meskipun korban selamat, peristiwa ini menambah panjang daftar kejahatan jalanan yang terjadi di Jakarta. Saat ini, pihak kepolisian dari Polres Metro Jakarta Utara telah menerima laporan dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. 

    Jakarta: Seorang pria berinisial IBA (52) menjadi korban perampokan saat terjebak macet di KM 13 Jalan Tol Akses Tanjung Priok, Jakarta Utara. Peristiwa ini terjadi pada Jumat 3 Januari 2025 sore. 
     
    Tidak hanya IBA, istrinya turut diserang oleh gerombolan perampok yang beraksi dengan membawa senjata tajam. Kejadian tersebut menggegerkan masyarakat, karena terjadi di tengah kemacetan, di salah satu jalan tol yang biasanya relatif aman. 
     
    Berikut adalah tiga fakta yang harus diketahui terkait dengan peristiwa perampokan yang terjadi di Jalan Tol Akses Tanjung Priok tersebut.

    1. Perampokan di tengah Kemacetan

    Peristiwa perampokan ini berawal saat korban dan istrinya terjebak dalam kemacetan di KM 13 Tol Akses Tanjung Priok pada sore hari. Saat itu, keduanya berada di dalam mobil, tidak menyangka bahwa kemacetan yang biasa terjadi di jalur tol tersebut menjadi celah bagi para pelaku untuk melakukan aksi kejahatan. 
    “Awal kejadian pada saat tiba di TKP terjadi kemacetan dan korban berada di dalam mobil,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Sabtu 4 Januari 2025.
     
    Kemacetan yang memaksa kendaraan bergerak lambat memberi kesempatan kepada komplotan perampok untuk menghampiri mobil korban, yang saat itu tidak bisa bergerak cepat atau melarikan diri. 
     
    Baca juga: Terekam CCTV, Komplotan Maling Spesialis Rumah Kosong di Kudus Dibekuk Polisi

    2. Serangan Pelaku Menggunakan Senjata Tajam 

    Saat terjebak dalam kemacetan, komplotan perampok yang berjumlah enam orang datang mendekat dengan membawa senjata tajam. Mereka mengadang mobil korban dan langsung melakukan serangan terhadap istri korban yang berada di sampingnya. 
     
    “Kemudian datang 6 orang pelaku dengan membawa senjata tajam yang langsung mengadang mobil korban dan berusaha menyerang istri korban dari samping,” ujar Ade Ary. 
     
    Serangan yang dilakukan oleh para pelaku sangat cepat dan brutal, dengan maksud untuk menakut-nakuti korban dan memaksa mereka menyerahkan barang berharga. Keberadaan senjata tajam memperburuk situasi dan menambah ancaman terhadap keselamatan korban yang tidak dapat melarikan diri karena macet. 

    3. Kerugian dan Luka Akibat Perampokan 

    Akibat perampokan tersebut, korban kehilangan ponsel yang ditaksir bernilai sekitar Rp 1,5 juta. Selain itu, korban juga mengalami luka lecet di jari telunjuk kanan akibat serangan fisik yang dilakukan oleh para pelaku. 
     
    “Atas kejadian tersebut korban menderita kerugian berupa kehilangan HP serta korban mendapat luka lecet di jari telunjuk sebelah kanan,” kata Ade Ary.
     
    Meskipun korban selamat, peristiwa ini menambah panjang daftar kejahatan jalanan yang terjadi di Jakarta. Saat ini, pihak kepolisian dari Polres Metro Jakarta Utara telah menerima laporan dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. 

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Trans Metro Dewata Setop Operasi, Pengamat Sebut RI Krisis Angkutan

    Trans Metro Dewata Setop Operasi, Pengamat Sebut RI Krisis Angkutan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno menilai Indonesia tengah mengalami krisis transportasi umum.

    Pernyataan itu disampaikan Djoko usai angkutan umum di sejumlah kota berhenti operasi, salah satunya Trans Metro Dewata di Bali.

    Ia melihat banyak kota di Tanah Air yang sudah tidak memiliki layanan angkutan umum. Djoko mencatat masyarakat mulai beralih menggunakan sepeda motor ketimbang kendaraan umum sejak 2005.

    “Masyarakat yang menggunakan angkutan umum penumpang cenderung menurun. Kondisi angkutan umum perkotaan di banyak kota sudah tidak beroperasi,” ujar Djoko dalam keterangan resmi, Sabtu (4/1).

    Menurut dia, hal ini bisa berdampak pada penggunaan dan impor bahan bakar minyak subsidi hingga angka kecelakaan lalu lintas yang meningkat.

    Djoko mencatat angkutan pedesaan yang beroperasi dalam 15 tahun terakhir hanya sebanyak 10 persen. Ia melihat berkurangnya angka angkutan umum perkotaan dan pedesaan lantaran orang lebih memilih sepeda motor yang lebih murah dan mudah didapat.

    Pasalnya, pembelian sepeda motor dengan uang muka dan bisa mengangsur bulanan sejak 2005 membuat masyarakat beralih menggunakan sepeda motor dalam bermobilisasi.

    Selain itu, ia mencatat pangsa angkutan umum di DKI Jakarta, Bandung, Surabaya, dan kota-kota lain di Indonesia masih kurang dari 20 persen. Sementara jika dibandingkan dengan kota-kota di Singapura, Hong Kong hingga Jepang, penggunaan angkutan umum sudah mencapai lebih dari 50 persen.

    Djoko menilai penyediaan layanan transportasi umum perkotaan masih jauh di bawah kota-kota metropolitan lainnya. Selain itu, ia berpendapat keterbatasan sistem angkutan umum perkotaan mengakibatkan hambatan pertumbuhan ekonomi.

    “Kota Jakarta, Surabaya dan Bandung termasuk kota termacet di Asia. Akibat kemacetan, peningkatan 1 persen urbanisasi hanya meningkatkan 1,4 persen PDB per kapita. Sementara China 3 persen, sedangkan negara-negara Asia Timur Pasifik 2,7 persen,” ujarnya merujuk data Bappenas 2024.

    Djoko pun menjelaskan penggunaan transportasi umum berpotensi membuat perkotaan menjadi lebih baik. Menurutnya, tanpa transportasi umum, jalanan akan semakin macet, polusi udara semakin menebal, hingga ekonomi Tanah Air bisa melambat.

    Menurutnya, transportasi umum menjadi cara bepergian yang paling ramah lingkungan dan berkelanjutan selain berjalan kaki dan bersepeda.

    Di samping itu, Djoko mengatakan penggunaan transportasi umum merupakan salah satu tindakan paling efektif yang dapat dilakukan untuk menghemat energi. Adapun sekitar 85 persen emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi terkait dengan sistem transportasi umum.

    Djoko pun mengkritik pemerintah, dalam hal ini Menteri Perhubungan, yang diklaim tak pernah mengajak asosiasi pemerintah kabupaten/kota untuk berdiskusi tentang program perhubungan, termasuk angkutan umum.

    “Sementara aplikator transportasi daring sudah lebih dulu menjadi sponsor dan pembicara di acara forum pertemuan asosiasi kepala daerah/Ketua DPRD mempromosikan keberadaan transportasi online,” tegasnya.

    “Dalam benak kepala daerah sudah tertanam isyarat tidak perlu repot-repot lagi untuk mengadakan angkutan umum, di daerah sudah tersedia transportasi online sebagai penggantinya,” ucap Djoko.

    Djoko pun menyebut pemerintah tak memperhatikan angkutan jalan perintis. Menurutnya, hampir 100 persen armada yang dioperasikan tak layak jalan.

    “Sementara anggaran subsidi juga kecil, sekitar 10 persen dari PSO KRL Jabodetabek. Padahal angkutan jalan perintis melayani masyarakat di daerah pelosok dan perbatasan,” tutur dia.

    Trans Metro Dewata mengakhiri operasinya 31 Desember 2024. Pasalnya, bantuan subsidi dari Ditjenhubdat sejak 2020 sudah berakhir. Sementara, pemerintah provinsi setempat tidak menganggarkan untuk mendukung operasionalnya tahun ini.

    Di Yogyakarta, layanan Teman Bus Jogja juga berhenti beroperasi pada 1 Januari 2025 setelah melayani sejak 2 Oktober 2020.

    (del/sfr)

  • Trans Metro Dewata Setop Operasi, Pengamat Sebut RI Krisis Angkutan

    Trans Jogja dan Bali Setop Operasi, Pengamat Sebut RI Krisis Angkutan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno menilai Indonesia tengah mengalami krisis transportasi umum.

    Pernyataan itu disampaikan Djoko usai angkutan umum di sejumlah kota berhenti operasi, mulai dari TransJogja di Yogyakarta hingga Trans Metro Dewata di Bali.

    Ia melihat banyak kota di Tanah Air yang sudah tidak memiliki layanan angkutan umum. Djoko mencatat masyarakat mulai beralih menggunakan sepeda motor ketimbang kendaraan umum sejak 2005.

    “Masyarakat yang menggunakan angkutan umum penumpang cenderung menurun. Kondisi angkutan umum perkotaan di banyak kota sudah tidak beroperasi,” ujar Djoko dalam keterangan resmi, Sabtu (4/1).

    Menurut dia, hal ini bisa berdampak pada penggunaan dan impor bahan bakar minyak subsidi hingga angka kecelakaan lalu lintas yang meningkat.

    Djoko mencatat angkutan pedesaan yang beroperasi dalam 15 tahun terakhir hanya sebanyak 10 persen. Ia melihat berkurangnya angka angkutan umum perkotaan dan pedesaan lantaran orang lebih memilih sepeda motor yang lebih murah dan mudah didapat.

    Pasalnya, pembelian sepeda motor dengan uang muka dan bisa mengangsur bulanan sejak 2005 membuat masyarakat beralih menggunakan sepeda motor dalam bermobilisasi.

    Selain itu, ia mencatat pangsa angkutan umum di DKI Jakarta, Bandung, Surabaya, dan kota-kota lain di Indonesia masih kurang dari 20 persen. Sementara jika dibandingkan dengan kota-kota di Singapura, Hong Kong hingga Jepang, penggunaan angkutan umum sudah mencapai lebih dari 50 persen.

    Djoko menilai penyediaan layanan transportasi umum perkotaan masih jauh di bawah kota-kota metropolitan lainnya. Selain itu, ia berpendapat keterbatasan sistem angkutan umum perkotaan mengakibatkan hambatan pertumbuhan ekonomi.

    “Kota Jakarta, Surabaya dan Bandung termasuk kota termacet di Asia. Akibat kemacetan, peningkatan 1 persen urbanisasi hanya meningkatkan 1,4 persen PDB per kapita. Sementara China 3 persen, sedangkan negara-negara Asia Timur Pasifik 2,7 persen,” ujarnya merujuk data Bappenas 2024.

    Djoko pun menjelaskan penggunaan transportasi umum berpotensi membuat perkotaan menjadi lebih baik. Menurutnya, tanpa transportasi umum, jalanan akan semakin macet, polusi udara semakin menebal, hingga ekonomi Tanah Air bisa melambat.

    Menurutnya, transportasi umum menjadi cara bepergian yang paling ramah lingkungan dan berkelanjutan selain berjalan kaki dan bersepeda.

    Di samping itu, Djoko mengatakan penggunaan transportasi umum merupakan salah satu tindakan paling efektif yang dapat dilakukan untuk menghemat energi. Adapun sekitar 85 persen emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi terkait dengan sistem transportasi umum.

    Djoko pun mengkritik pemerintah, dalam hal ini Menteri Perhubungan, yang diklaim tak pernah mengajak asosiasi pemerintah kabupaten/kota untuk berdiskusi tentang program perhubungan, termasuk angkutan umum.

    “Sementara aplikator transportasi daring sudah lebih dulu menjadi sponsor dan pembicara di acara forum pertemuan asosiasi kepala daerah/Ketua DPRD mempromosikan keberadaan transportasi online,” tegasnya.

    “Dalam benak kepala daerah sudah tertanam isyarat tidak perlu repot-repot lagi untuk mengadakan angkutan umum, di daerah sudah tersedia transportasi online sebagai penggantinya,” ucap Djoko.

    Djoko pun menyebut pemerintah tak memperhatikan angkutan jalan perintis. Menurutnya, hampir 100 persen armada yang dioperasikan tak layak jalan.

    “Sementara anggaran subsidi juga kecil, sekitar 10 persen dari PSO KRL Jabodetabek. Padahal angkutan jalan perintis melayani masyarakat di daerah pelosok dan perbatasan,” tutur dia.

    TransJogja dan Trans Metro Dewata mengakhiri operasinya 31 Desember 2024. Pasalnya, bantuan subsidi dari Ditjenhubdat sejak 2020 sudah berakhir. Sementara, pemerintah provinsi setempat tidak menganggarkan untuk mendukung operasionalnya tahun ini.

    (del/sfr)

  • Kompolnas Apresiasi Operasi Lilin 2024 Polri: Semua Berjalan Lancar

    Kompolnas Apresiasi Operasi Lilin 2024 Polri: Semua Berjalan Lancar

    Jakarta

    Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengapresiasi pelaksanaan pengamanan perayaan Natal dan tahun baru 2025 yang berlangsung kondusif. Kompolnas menilai adanya koordinasi yang baik di berbagai level kepolisian.

    “Pelaksanaan perayaan ibadah Natal berlangsung sangat baik. Umat Nasrani dapat menjalankan ibadah dengan aman dan nyaman. Selain itu, arus lalu lintas selama libur Natal dan Tahun Baru terpantau lancar. Meski ada kemacetan, itu masih terkendali dan tidak sampai mengalami stagnasi total,” ujar Komisioner Kompolnas, Yusuf, dalam keterangannya, Sabtu (4/1/2025).

    Yusuf mengatakan pengamanan tidak hanya berfokus pada perayaan keagamaan. Namun, kata Yusuf, juga mencakup antisipasi potensi bencana dan pengendalian arus lalu lintas selama masa liburan.

    “Kami mencatat keberhasilan operasi ini jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu. Semua berjalan lancar, dan ini patut kita apresiasi sebagai hasil kerja keras Polri,” katanya.

    Yusuf mengatakan keberhasilan Operasi Lilin 2024 menjadi modal penting untuk menghadapi Operasi Ketupat 2025. Yusuf pun mengingatkan pergerakan orang dan kendaraan di masa libur lebaran akan lebih tinggi.

    “Sebentar lagi kita memasuki bulan suci Ramadan dan Idul Fitri. Kami berharap Polri dapat mempersiapkan Operasi Ketupat dengan baik, sebagaimana keberhasilan Operasi Lilin tahun ini. Kompolnas akan kembali memantau dan mengawasi jalannya operasi untuk memastikan semuanya berjalan lancar,” ungkap Yusuf.

    Polri pun resmi menutup Operasi Lilin 2024 pada Selasa (2/1/2025). Selama operasi indikator keamanan dan keselamatan mengalami perbaikan dibanding tahun sebelumnya.

    (amw/idh)

  • Pengemudi Dirampok saat Terjebak Macet, di Tol Akses Tanjung Priok

    Pengemudi Dirampok saat Terjebak Macet, di Tol Akses Tanjung Priok

    loading…

    Pengendara berinisial IBA (52) menjadi korban perampokan ketika bersama istrinya sedang terjebak kemacetan di Jalan Tol Akses Tanjung Priok Km 13+500, Jakarta Utara. Foto ilustrasi

    JAKARTA – Pengendara berinisial IBA (52) menjadi korban perampokan ketika bersama istrinya terjebak kemacetan di Jalan Tol Akses Tanjung Priok Km 13+500, Jakarta Utara. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (3/1/2025) sore.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, di tengah kemacetan, tiba-tiba komplotan pelaku mendatangi mobil korban. Pelaku datang dengan membawa senjata tajam.

    “Awal kejadian pada saat tiba di TKP terjadi kemacetan dan korban berada di dalam mobil, kemudian datang 6 pelaku dengan membawa sajam yang langsung menghadang mobil korban,” ujar Ade Ary, Sabtu (4/1/2025).

    Pelaku saat itu juga melakukan penyerangan terhadap istri korban yang duduk di sampingnya. Atas kejadian ini, handphone (HP) milik korban berhasil digasak pelaku. “Korban menderita kerugian berupa kehilangan HP Vivo warna biru,” ucapnya.

    Tidak hanya itu, korban juga mengalami luka pada bagian tangan. Peristiwa ini telah ditangani oleh jajaran Polres Metro Jakarta Utara. “Korban mendapat luka lecet di jari telunjuk sebelah kanan, kerugian ditaksir senilai Rp1,5 juta,” pungkasnya.

    (cip)

  • Ini Alasan Rencana Penutupan Stasiun Karet – Page 3

    Ini Alasan Rencana Penutupan Stasiun Karet – Page 3

    Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan menutup operasional Stasiun Karet, Jakarta. Selama ini Stasiun Karet yang berlokasi di Jakarta Pusat ini dipergunakan untuk mobilitas penumpang KRL Jabodetabek.

    Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal mengatakan, Kemenhub masih melakukan pengkajian mengenai rencana penutupan Stasiun Karet ini.

    “Masih kami kaji (rencana penutupan Stasiun Karet),” kata Risal dikutip dari Antara, Jumat (3/1/2025).

    Meski begitu, Risal tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai rencana penutupan stasiun tersebut.

    Dirinya hanya hanya menyebutkan bahwa keterangan lebih lanjut akan disampaikan melalui Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub. “Nanti dikabari humas” (informasi lanjutan),” kata Risal pula.

    Sebelumnya, VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan penutupan Stasiun Karet dilandasi oleh pertimbangan keselamatan penumpang dan kerentanan akses menuju Stasiun Karet yang memicu kemacetan.

    “Faktor keselamatan menjadi pertimbangan utama (penutupan Stasiun Karet) karena dengan rangkaian sebanyak 12 gerbong KRL tidak preipal di perlintasan (rangkaian KRL akan menutup perlintasan),” ujar Joni ketika dihubungi dari Jakarta, Jumat.

    Joni menjelaskan bahwa dalam satu jam, pengguna commuter line yang masuk ke Stasiun Karet mencapai hampir 2 ribu penumpang, dengan waktu tunggu pemberangkatan selama 10 menit.

    Hal itu, ujar dia pula, membutuhkan kapasitas ruang tunggu sebanyak 330 orang. Padahal, saat ini, Hall Stasiun Karet hanya dapat menampung sekitar 150 orang, yang dinilai menimbulkan risiko terhadap keselamatan pengguna.

    “Belum lagi akses menuju pintu masuk Stasiun Karet rentan memicu kemacetan lantaran berada dekat perlintasan sebidang,” kata dia.

  • KAI Commuter Jamin Stasiun Karet Tak Bakal Ditutup dalam Waktu Dekat – Page 3

    KAI Commuter Jamin Stasiun Karet Tak Bakal Ditutup dalam Waktu Dekat – Page 3

    Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan menutup operasional Stasiun Karet, Jakarta. Selama ini Stasiun Karet yang berlokasi di Jakarta Pusat ini dipergunakan untuk mobilitas penumpang KRL Jabodetabek.

    Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal mengatakan, Kemenhub masih melakukan pengkajian mengenai rencana penutupan Stasiun Karet ini.

    “Masih kami kaji (rencana penutupan Stasiun Karet),” kata Risal dikutip dari Antara, Jumat (3/1/2025).

    Meski begitu, Risal tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai rencana penutupan stasiun tersebut.

    Dirinya hanya hanya menyebutkan bahwa keterangan lebih lanjut akan disampaikan melalui Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub. “Nanti dikabari humas” (informasi lanjutan),” kata Risal pula.

    Sebelumnya, VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan penutupan Stasiun Karet dilandasi oleh pertimbangan keselamatan penumpang dan kerentanan akses menuju Stasiun Karet yang memicu kemacetan.

    “Faktor keselamatan menjadi pertimbangan utama (penutupan Stasiun Karet) karena dengan rangkaian sebanyak 12 gerbong KRL tidak preipal di perlintasan (rangkaian KRL akan menutup perlintasan),” ujar Joni ketika dihubungi dari Jakarta, Jumat.

    Joni menjelaskan bahwa dalam satu jam, pengguna commuter line yang masuk ke Stasiun Karet mencapai hampir 2 ribu penumpang, dengan waktu tunggu pemberangkatan selama 10 menit.

    Hal itu, ujar dia pula, membutuhkan kapasitas ruang tunggu sebanyak 330 orang. Padahal, saat ini, Hall Stasiun Karet hanya dapat menampung sekitar 150 orang, yang dinilai menimbulkan risiko terhadap keselamatan pengguna.

    “Belum lagi akses menuju pintu masuk Stasiun Karet rentan memicu kemacetan lantaran berada dekat perlintasan sebidang,” kata dia.