Kasus: Kemacetan

  • Aturan Ganjil Genap Jakarta, Rabu 8 Januari 2025: Panduan Lengkap untuk Pengendara Roda Empat atau Lebih – Page 3

    Aturan Ganjil Genap Jakarta, Rabu 8 Januari 2025: Panduan Lengkap untuk Pengendara Roda Empat atau Lebih – Page 3

    Menghadapi kebijakan ganjil genap bisa menjadi tantangan tersendiri bagi pengendara. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda berkendara dengan lebih efisien dan nyaman:

    1. Periksa Jadwal dan Rute Alternatif:

    – Sebelum berangkat, pastikan untuk memeriksa jadwal ganjil genap dan pertimbangkan rute alternatif untuk menghindari jalan yang terkena aturan ini. Aplikasi navigasi seperti Google Maps atau Waze dapat membantu Anda menemukan rute tercepat.

    2. Gunakan Transportasi Publik:

    – Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk menggunakan transportasi publik seperti TransJakarta, MRT, atau KRL. Hal ini tidak hanya membantu Anda menghindari aturan ganjil genap, tetapi juga dapat mengurangi stres dari kemacetan lalu lintas.

    3. Manfaatkan Layanan Ride-Sharing:

    – Layanan ride-sharing seperti Gojek atau Grab bisa menjadi solusi praktis untuk perjalanan Anda. Pastikan untuk memesan lebih awal, terutama pada jam-jam sibuk, untuk menghindari waktu tunggu yang lama.

    4. Carpooling dengan Rekan Kerja:

    – Mengatur carpooling dengan rekan kerja yang memiliki pelat nomor yang sesuai dapat menjadi cara yang efisien dan ekonomis untuk berangkat kerja.

    5. Siapkan Dokumen Kendaraan:

    – Pastikan selalu membawa dokumen kendaraan dan SIM Anda. Pemeriksaan rutin sering dilakukan oleh petugas di lapangan untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan ganjil genap.

    6. Rencanakan Perjalanan dengan Baik:

    – Usahakan untuk merencanakan perjalanan Anda dengan baik agar tidak terburu-buru. Berangkat lebih awal dapat membantu Anda menghindari kemacetan dan memastikan Anda tiba tepat waktu.

    Dengan memahami dan mematuhi aturan ganjil genap yang berlaku, Anda dapat berkontribusi dalam mengurangi kemacetan dan meningkatkan kualitas udara di Jakarta.

    Semoga tips di atas dapat membantu Anda dalam merencanakan perjalanan dengan lebih baik dan efisien. Selamat berkendara dan tetap patuhi peraturan lalu lintas!

  • Jurus Polisi Turunkan Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia

    Jurus Polisi Turunkan Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia

    Jakarta

    Korps Lalu Lintas atau Korlantas Polri memastikan, angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia selama 2024 lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, secara jumlah, angkanya masih terhitung tinggi!

    Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso mengatakan, jumlah kecelakaan lalu lintas selama 2024 ada 150 ribu kasus. Angka tersebut turun sedikit dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 152 ribu kasus.

    “Ini menjadi pekerjaan besar bagi kita semua, bagaimana kita bisa menurunkan lebih lanjut angka kecelakaan, pelanggaran, dan fatalitas di jalan raya,” ujar Brigjen Slamet, dikutip dari laman resmi Korlantas Polri, Selasa (7/2).

    Kondisi Pajero ringsek usai kecelakaan di Tol Palindra. Foto: Dok. PJR Tol Palindra Ditlantas Polda Sumsel

    Brigjen Slamet menekankan lima fokus utama Korlantas selama 2025, yakni menurunkan kecelakaan lalu lintas, mengurangi pelanggaran, menurunkan fatalitas korban, mengatasi kemacetan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas.

    “Tahun ini, kita akan lebih banyak melakukan langkah-langkah preemtif dan preventif, dengan melibatkan seluruh jajaran Direktorat di Korlantas,” ungkapnya.

    Brigjen Slamet kemudian mengurai jurus-jurus Korlantas Polri dalam menekan angka kecelakaan di Indonesia. Pertama, dia menegaskan pentingnya penggunaan teknologi informasi (IT) dalam mendukung program-program Korlantas.

    Aplikasi-aplikasi yang telah ada akan terus diperbarui untuk mempercepat dan mempermudah tugas, mengingat peran IT semakin besar dalam dunia kepolisian.

    “Teknologi harus digunakan untuk membantu kita, bukan justru mempersulit pekerjaan. Setiap tahun, seluruh aplikasi yang kita miliki harus di-upgrade untuk meningkatkan kinerja,” kata Brigjen Slamet.

    Kemudian, pihaknya akan turun langsung untuk memberikan penyuluhan kepada pelajar dari level PAUD hingga SMA. Sebab, dengan demikian, kesadaran berlalu lintas bisa tertanam di kepala masyarakat sejak dini.

    “Kami akan melibatkan program-program seperti Polisi Sahabat Anak dan Safety Riding untuk mengedukasi generasi muda dalam berkendara,” jelas Brigjen Slamet.

    Dia juga memastikan, Korlantas akan menjalankan sejumlah operasi besar selama 2025, seperti Operasi Patuh, Zebra, dan Simpatik. Dia menekankan pentingnya persiapan matang, terutama untuk mengantisipasi arus mudik Lebaran dan libur panjang.

    “Kita harus mulai menyiapkan segala sesuatunya dari awal tahun, seperti melakukan survei dan analisis data dari operasi sebelumnya. Semua hal harus dipersiapkan lebih awal,” tegasnya.

    “Tugas kita adalah membuat jalan lebih aman bagi masyarakat. Dengan kerja keras dan sinergi, saya yakin kita bisa mewujudkannya,” kata dia menambahkan.

    (sfn/din)

  • Vietnam Bikin Aturan Baru, Pengendara Terobos Lampu Merah Denda Rp 12 Juta

    Vietnam Bikin Aturan Baru, Pengendara Terobos Lampu Merah Denda Rp 12 Juta

    Jakarta

    Pemerintah Vietnam akan mengenakan denda besar untuk pengendara yang kedapatan menerobos lampu merah. Kebijakan tersebut mulai berlaku sejak 1 Januari 2025.

    Disitat dari Vietnamplus, Selasa (7/1), pengendara motor dan mobil di Vietnam memang dikenal suka menerobos lampu merah. Itulah mengapa, lalu lintas di persimpangan jalan kerap kali berantakan atau tak teratur.

    Demi mengurangi kebiasaan tersebut, pemerintah setempat menerbitkan aturan Decree 168/2024/ND-CP untuk menambah besaran denda bagi penerobos lampu merah. Tak tanggung-tanggung, kenaikannya sampai lima kali lipat!

    Jalan raya Vietnam. Foto: Getty Images/murat4art

    Kini, pengendara mobil yang kedapatan melanggar aturan tersebut akan dikenakan denda maksimum 20 juta VND atau Rp 12,7 jutaan. Sementara pengendara motor berkisar 4-6 juta VND atau Rp 2-3 jutaan. Selain itu, mereka yang menerobos lampu merah juga akan dikurangi empat poin dari SIM mereka.

    Melanggar lampu merah merupakan salah satu pelanggaran lalu lintas yang paling umum, terutama di kota-kota besar seperti Hanoi. Perilaku ini tidak hanya mencerminkan kurangnya kepatuhan hukum dan budaya lalu lintas, tetapi juga menimbulkan risiko kecelakaan dan kemacetan yang signifikan.

    Hari-hari pertama setelah aturan terkait diterbitkan pemerintah Vietnam, lalu lintas Hanoi diklaim lebih teratur, terutama di jalan protokol. Namun, satu-dua pelanggar masih tetap ada.

    “Pelanggaran masih terjadi terutama di kalangan pengemudi taksi daring, pekerja pengiriman barang, dan kendaraan roda tiga. Pendidikan budaya kepatuhan lalu lintas akan ditingkatkan. Pelanggaran berat akan ditangani secara ketat untuk mengurangi kecelakaan,” kata perwakilan Departemen Kepolisian Lalu Lintas setempat.

    Polisi Lalu Lintas Hanoi menyatakan, pihaknya akan mengumpulkan bukti video dan menunjukkan langsung ke pelanggar sebelum penjatuhan denda. Sehingga, seluruh prosesnya transparan dan terukur.

    (sfn/sfn)

  • Laporkan Pelanggar Lalu Lintas Dapat Uang Rp 3 Juta! Bukan di Indonesia, tapi di Vietnam

    Laporkan Pelanggar Lalu Lintas Dapat Uang Rp 3 Juta! Bukan di Indonesia, tapi di Vietnam

    Jakarta

    Pemerintah Vietnam memberlakukan aturan unik untuk meningkatkan keselamatan berkendara di jalan raya. Mereka akan memberikan bayaran 5 juta VND atau Rp 3,2 jutaan untuk penduduk setempat yang melaporkan pelanggar lalu lintas ke polisi.

    Disitat dari Vietnamnet, Selasa (7/1), kepolisian lalu lintas tak bisa terus-terusan berjaga dan memantau situasi jalan raya di Vietnam. Selain itu, keberadaan kamera juga masih sangat terbatas. Itulah mengapa, petugas memerlukan ‘mata tambahan’ yang berada di sekitar lokasi.

    “Mulai bulan ini, warga negara dan organisasi Vietnam berhak mendapat hadiah hingga 5 juta VND jika mereka memberikan bukti pelanggaran lalu lintas. Jumlah sebenarnya yang diperoleh bisa bervariasi karena jumlahnya 10 persen dari total denda,” demikian tulis sumber tersebut.

    Jalan raya Vietnam. Foto: Getty Images/murat4art

    Penduduk setempat yang melihat adanya pelanggaran, bisa melakukan perekaman gambar. Kemudian, hasilnya diunggah melalui aplikasi VNeTraffic di ponsel pintar. Meski agak unik, namun terobosan tersebut diklaim mampu menurunkan angka pelanggaran di Negeri Bintang Kuning.

    Lebih jauh, jenis pelanggaran yang bisa direkam antara lain kebut-kebutan, menerobos lampu merah, lawan arah, mundur tanpa memberikan peringatan, dan aksi-aksi lain yang bisa mengancam keselamatan pengendara dan orang sekitar.

    Pemerintah Vietnam mengklaim, program tersebut akan membuat jalan lebih teratur. Sementara uang yang terkumpul melalui denda, ditambah 30 persen dari pelelangan pelat nomor, akan digunakan untuk meningkatkan fasilitas keselamatan.

    Pemasukan tersebut akan membantu mendanai pembelian kendaraan dan peralatan, pengembangan sistem informasi, pemeliharaan basis data lalu lintas, mendukung investigasi manajemen kemacetan dan membayar petugas lalu lintas malam hari.

    Selain memberikan bayaran kepada pelapor, pemerintah Vietnam juga melakukan gebrakan lain untuk mengurangi angka pelanggaran lalu lintas, mulai dari penambahan kamera pengawas, peningkatan denda dan hukuman yang lebih ketat untuk pelanggaran lalu lintas.

    (sfn/sfn)

  • Jakarta Kota Termacet Ketujuh Dunia, Warganya Kehilangan 89 Jam karena Macet

    Jakarta Kota Termacet Ketujuh Dunia, Warganya Kehilangan 89 Jam karena Macet

    Jakarta

    Peringkat Jakarta naik dalam daftar kota termacet di dunia versi INRIX. Dalam laporan terbaru, Jakarta menduduki peringkat ketujuh kota termacet di dunia.

    Hal itu berdasarkan Global Traffic Scorecard 2024 yang baru saja dirilis INRIX, perusahaan analisis data lalu lintas asal Amerika Serikat. Tahun lalu, Jakarta menduduki nomor 10 kota termacet di dunia. Di tahun ini,peringkat Jakarta naik menjadi kota termacet ketujuh di dunia.

    Sepanjang tahun 2024, INRIX menilai Jakarta bertambah macet. Menurut studi itu, pengendara di Jakarta kehilangan waktu lebih banyak saat jam sibuk. Jumlah total waktu yang hilang akibat kemacetan selama jam sibuk tersebut dibandingkan dengan kondisi di luar jam sibuk.

    Berdasarkan studi INRIX itu, dalam satu tahun setiap pengendara kehilangan waktu 89 jam karena kemacetan. Hal itu meningkat dari tahun 2023 yang hanya 65 jam. Ada kenaikan 37 persen.

    INRIX mencatat kecepatan rata-rata di pusat kota Jakarta hanya 13 mil per jam atau 20 km/jam.

    Global Traffic Scorecard 2024 menyertakan perbandingan penundaan perjalanan, kecepatan last mile, dan tren perjalanan berdasarkan pola perjalanan yang unik di setiap wilayah metropolitan. Waktu perjalanan dihitung dengan melihat secara eksklusif waktu yang dibutuhkan untuk pergi dan pulang dari pusat-pusat pekerjaan utama di wilayah perkotaan dari lingkungan sekitar.

    Global Traffic Scorecard 2024 menilai waktu yang dihabiskan pengendara dengan menganalisis data kecepatan pada saat jam sibuk dan kecepatan saat lalu lintas kosong di koridor dan subarea komuter tersibuk sebagaimana diidentifikasi berdasarkan pola asal dan tujuan yang unik untuk area tersebut. Penggunaan data saat lalu lintas kosong memungkinkan perbandingan langsung antara periode sibuk, dan berfungsi sebagai dasar untuk menghitung waktu yang dihabiskan pengendara. Total waktu yang hilang adalah perbedaan waktu tempuh yang dialami selama periode sibuk dibandingkan dengan kondisi arus bebas per pengemudi.

    “Dengan kata lain, ini adalah perbedaan antara mengemudi selama jam komuter versus mengemudi di malam hari dengan lalu lintas yang lowong,” sebut INRIX dalam laporannya.

    Data yang digunakan untuk melengkapi Scorecard 2024 mencakup lebih dari 22 bulan. Scorecard menggabungkan data beberapa tahun untuk melihat kemacetan dan mobilitas secara lengkap dan menyeluruh.

    Berikut 10 Kota Termacet di Dunia Versi INRIX

    Istanbul, TurkiNew York, Amerika SerikatChicago, Amerika SerikatKota Meksiko, MeksikoLondon, InggrisParis, PrancisJakarta, IndonesiaLos Angeles, Amerika SerikatCape Town, Afrika SelatanBrisbane, Australia.

    (rgr/din)

  • Jalan Lintas Sumatera di Pesisir Selatan Lumpuh Akibat Banjir

    Jalan Lintas Sumatera di Pesisir Selatan Lumpuh Akibat Banjir

    Padang, Beritasatu.com – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pesisir Selatan sejak Senin (6/1/2025) siang hingga malam hari mengakibatkan akses jalan lintas Sumatera (Jalinsum) yang menghubungkan Padang dengan Bengkulu lumpuh total. 

    Luapan Sungai Batang Tarusan di wilayah Koto XI Tarusan membuat akses jalan tersebut tidak bisa dilalui.

    Kondisi terparah terjadi di Magari Duku, Koto XI Tarusan dengan kondisi jalan raya terendam air hingga setinggi setengah meter. Adanya pohon tumbang memperparah situasi, sehingga membuat kendaraan tidak dapat melintas. 

    Para pengendara dari kedua arah terpaksa berhenti dan menunggu kondisi membaik. Kemacetan panjang hingga lima kilometer tidak dapat dihindari. 

    Bencana banjir ini juga berdampak pada permukiman warga di sekitar aliran Sungai Batang Tarusan. Beberapa rumah terendam banjir akibat luapan sungai. 

    Kapolsek Koto XI Tarusan AKP Donny Putra menjelaskan curah hujan yang terus-menerus dari siang hingga malam membuat sungai meluap.  “Kami sudah menerjunkan personel untuk membantu evakuasi warga dan mengatur lalu lintas. Namun, hujan deras masih berlanjut, sehingga penanganan terhambat,” ujar AKP Donny. 

    Pengendara yang akan melewati jalan lintas Sumatera dari arah Padang maupun Bengkulu diimbau untuk menunda perjalanan melewati kawasan Koto XI Tarusan hingga situasi kembali normal. 

  • Jakarta Kota Termacet Ketujuh di Dunia!

    Jakarta Kota Termacet Ketujuh di Dunia!

    Jakarta

    Jakarta tercatat sebagai kota termacet ketujuh di dunia. Itu berdasarkan Global Traffic Scorecard 2024 yang dirilis INRIX, perusahaan analisis data lalu lintas asal Amerika Serikat.

    Dalam studi INRIX itu, Jakarta naik peringkat. Tahun lalu, Jakarta menduduki nomor 10 kota termacet di dunia. Di tahun ini, INRIX mendata Jakarta menduduki peringkat ketujuh kota termacet di dunia.

    Berdasarkan studi INRIX itu, dalam satu tahun setiap pengendara kehilangan waktu 89 jam karena kemacetan. Hal itu meningkat dari tahun 2023 yang hanya 65 jam. Ada kenaikan 37 persen.

    INRIX mencatat kecepatan rata-rata di pusat kota Jakarta hanya 13 mil per jam atau 20 km/jam.

    Jakarta Kota Termacet Ketujuh di Dunia Foto: Dok. INRIX

    Dalam Global Traffic Scorecard 2024 ini, Istanbul di Turki menjadi kota termacet di dunia. INRIX mencatat, pengendara di Istanbul membuang 105 jam dalam setahun karena terjebak macet.

    Global Traffic Scorecard 2024 dari INRIX ini mencakup data dan tren transportasi di antara 946 wilayah perkotaan yang dianalisis di seluruh dunia. Temuan tersebut memberikan kemampuan untuk memantau dan mengukur lalu lintas di wilayah masing-masing.

    “Lalu lintas juga dapat dilihat sebagai barometer bagi perekonomian. Pergerakan orang, barang, dan jasa menciptakan permintaan untuk perjalanan darat, tetapi ketika permintaan melebihi pasokan ruang jalan, hal itu mengakibatkan kemacetan. Ini berarti bahwa meskipun kemacetan lalu lintas berdampak negatif terhadap perekonomian, itu merupakan gejala aktivitas ekonomi,” sebut INRIX dalam laporannya.

    Global Traffic Scorecard 2024 menyediakan metodologi terkini untuk lebih memahami pergerakan di wilayah perkotaan di seluruh dunia. Scorecard 2024 menyertakan perbandingan penundaan perjalanan, kecepatan last mile, dan tren perjalanan berdasarkan pola perjalanan yang unik di setiap wilayah metropolitan. Waktu perjalanan dihitung dengan melihat secara eksklusif waktu yang dibutuhkan untuk pergi dan pulang dari pusat-pusat pekerjaan utama di wilayah perkotaan dari lingkungan sekitar.

    “Metodologi terbaru kami mencakup estimasi akurat jarak perjalanan menggunakan perjalanan aktual yang diamati. Tidak seperti perhitungan lain yang mengasumsikan jarak tertentu atau merangkum semua jalan di suatu wilayah, Global Traffic Scorecard 2024 menggunakan perhitungan yang tepat untuk menentukan rute perjalanan yang paling populer dan kecepatan perjalanannya, yang mencerminkan pengalaman komuter pada umumnya di jalan raya,” sebutnya.

    Global Traffic Scorecard 2024 menilai waktu yang dihabiskan pengendara dengan menganalisis data kecepatan pada saat lalu lintas sibuk dan kecepatan saat lalu lintas kosong di koridor dan subarea komuter tersibuk sebagaimana diidentifikasi berdasarkan pola asal dan tujuan yang unik untuk area tersebut. Penggunaan data saat lalu lintas kosong memungkinkan perbandingan langsung antara periode sibuk, dan berfungsi sebagai dasar untuk menghitung hilangnya waktu. Total waktu yang hilang adalah perbedaan waktu tempuh yang dialami selama periode sibuk dibandingkan dengan kondisi arus bebas per pengemudi.

    “Dengan kata lain, ini adalah perbedaan antara mengemudi selama jam komuter versus mengemudi di malam hari dengan lalu lintas yang lowong,” jelasnya.

    Data yang digunakan untuk melengkapi Scorecard 2024 mencakup lebih dari 22 bulan. Scorecard menggabungkan data beberapa tahun untuk melihat kemacetan dan mobilitas secara lengkap dan menyeluruh.

    Berikut 10 Kota Termacet di Dunia Versi INRIX

    Istanbul, TurkiNew York, Amerika SerikatChicago, Amerika SerikatKota Meksiko, MeksikoLondon, InggrisParis, PrancisJakarta, IndonesiaLos Angeles, Amerika SerikatCape Town, Afrika SelatanBrisbane, Australia.

    (rgr/din)

  • Jalan Raya Menganti Lidah Wetan Surabaya Lebar dan Mulus, Akses Masih Tunggu Dishub

    Jalan Raya Menganti Lidah Wetan Surabaya Lebar dan Mulus, Akses Masih Tunggu Dishub

    Surabaya (beritajatim.com) – Proyek pelebaran Jalan Raya Menganti Lidah Wetan yang telah lama dinanti warga akhirnya rampung. Jalan sepanjang 500 meter ini kini tampil mulus dengan dua jalur lebar, menggantikan jalan sebelumnya yang sempit dan sering menjadi biang kemacetan.

    Namun, meskipun pengerjaan telah selesai, jalan tersebut belum dapat digunakan secara resmi. Proses open traffic masih menunggu persetujuan dan koordinasi lebih lanjut dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya.

    “Untuk paket pengerjaan atau pelebaran jalan di sepanjang 500 meter telah rampung sepenuhnya,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi, saat dihubungi, Senin (6/1/2025).

    Syamsul menjelaskan bahwa proyek ini mencakup pelebaran badan jalan, pengaspalan, pembangunan drainase, dan infrastruktur pendukung lainnya. Menurutnya, seluruh tahapan pekerjaan telah selesai sesuai rencana. “Semua pekerjaan sudah selesai,” imbuhnya.

    Dengan rampungnya proyek ini, dia berharap kemacetan yang selama ini terjadi di kawasan Jalan Raya Menganti Lidah Wetan dapat berkurang. Dia juga berharap jalan yang lebih lebar juga meningkatkan mobilitas masyarakat sekitar. “Tinggal tunggu koordinasi dengan Dishub untuk bisa open traffic,” tambah Syamsul.

    Ke depan, pemkot Surabaya berencana memperpanjang pelebaran jalan ini hingga ke perbatasan Kabupaten Gresik. Konsep yang digunakan serupa dengan proyek pelebaran Jalan Wiyung sebelumnya, yaitu saluran air di tengah jalan dengan pelebaran di kedua sisi. “Konsepnya serupa dengan proyek pelebaran Jalan Wiyung sebelumnya, yakni saluran di tengah jalan dan memperlebar badan jalan di kedua sisi,” jelas Syamsul.

    Namun, ia juga mengakui bahwa konsep ini memerlukan lahan yang lebih luas, sehingga proses pembebasan lahan menjadi tantangan tersendiri.[asg/kun]

  • 2,2 Juta Kendaraan Melintasi Tol Trans Sumatera Saat Libur Nataru

    2,2 Juta Kendaraan Melintasi Tol Trans Sumatera Saat Libur Nataru

    Jakarta

    PT Hutama Karya (Persero), mencatat sebanyak 2,2 juta kendaraan melintas di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025. Hingga 5 Januari 2025, tercatat peningkatan sebesar 37% dibandingkan mobilitas normal dan periode yang sama di tahun sebelumnya.

    Mobilitas tertinggi tercatat pada 29 Desember 2024, di mana terdapat lebih dari 148.060 kendaraan melintas dalam sehari, yang menjadi rekor tertinggi selama periode Nataru 2024-2025.

    Secara keseluruhan, peningkatan signifikan terjadi di berbagai ruas tol, termasuk Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat, yang menjadi salah satu jalur favorit menuju destinasi wisata unggulan Danau Toba. Sedangkan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi Seulimeum – Baitussalam, mencatatkan kenaikan signifikan yaitu 98,6% dibandingkan trafik normal.

    Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro mengatakan, peningkatan trafik tak terlepas dari keberlanjutan perseroan dalam meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan di seluruh ruas JTTS. Selain itu, kata Koentjoro, perseroan juga melakukan berbagai dukungan infrastruktur yang terus dipelihara untuk memastikan kelancaran arus kendaraan, terutama pada momen puncak liburan.

    “Peningkatan trafik ini mencerminkan tingginya minat masyarakat dalam memanfaatkan JTTS sebagai jalur utama mobilitas antar daerah terutama di wilayah utara Sumatera,” kata Koentjoro dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/1/2025).

    Ia menilai, hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang meminta persiapan matang untuk memastikan masyarakat dapat menikmati libur Nataru dengan aman dan tertib.

    Koentjoro mengatakan, Hutama Karya juga membuka empat ruas fungsional selama periode Nataru yakni Tol Padang – Sicincin, Tol Binjai – Langsa Seksi Tanjung Pura – Pangkalan Brandan, Tol Kuala Tanjung – Indrapura, dan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 1 Seulimeum – Padang Tiji.

    Ia mengatakan, keempat ruas fungsional ini mencatatkan total trafik hingga 115.583 kendaraan, dengan Tol Padang – Sicincin menjadi yang paling sibuk, mencatatkan 46.900 kendaraan. “Tol Padang – Sicincin menjadi primadona karena menghubungkan masyarakat ke Bukittinggi, salah satu destinasi wisata utama di Sumatera Barat,” jelasnya.

    Meski terjadi lonjakan trafik, perseroan berhasil menekan angka kecelakaan. Pada periode Libur Nataru 2024-2025, angka kecelakaan tercatat menurun 12,5% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Ini merupakan hasil dari berbagai upaya mitigasi yang dilakukan, seperti patroli intensif 24 jam, posko pemantauan bersama kepolisian daerah setempat, dan program operasi simpatik di gerbang tol maupun rest area pada jam-jam rawan untuk mengantisipasi kecelakaan akibat kantuk.

    Selama periode liburan Hutama Karya berhasil menghindari kemacetan panjang berkat penambahan 22 unit mobile reader, menjadi 167 dan 21.000 uang elektronik. Langkah ini efektif dalam mengurai antrian di gerbang tol.

    Koentjoro juga turut menyampaikan apresiasi atas kerjasama berbagai stakeholder terkait yang telah berkolaborasi dalam menjaga kelancaran operasional JTTS selama Nataru 2024-2025. “Keberhasilan ini menjadi modal penting kami untuk mempersiapkan layanan terbaik pada Mudik Lebaran 2025 mendatang,” tutupnya.

    (acd/acd)

  • Dua Bus Sumber Group ‘Adu Banteng’, Gara-gara Nyalip Sembarangan

    Dua Bus Sumber Group ‘Adu Banteng’, Gara-gara Nyalip Sembarangan

    Jakarta

    Terjadi kecelakaan ‘adu banteng’ antara dua bus milik Sumber Group, Sugeng Rahayu dan Sumber Selamat di Ngawi, Jawa Timur (6/1/2025) dini hari. Dalam kecelakaan ini, sebuah truk ikut kecelakaan dan menabrak bagian belakang bus Sumber Selamat. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tiga kendaraan tersebut.

    Kecelakaan beruntun dua bus dan truk terjadi di Jalan Raya Ngawi-Mantingan Km 26-27, tepatnya di Desa Kauman, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi. Bus Sugeng Rahayu bernopol W 7359 UP adu banteng dengan Bus Sumber Selamat bernopol W 7332 UP. Sedangkan, kendaraan lain adalah truk boks Hino bernopol AA 8395 OA.

    “Kali ini insiden kecelakaan tiga kendaraan di jalur Ngawi-Mantingan melibatkan dua bus yang merupakan satu manajemen dan satu truk boks. Kejadian sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi,” ujar Kasat Lantas Polres Ngawi AKP Yuliana Plantika dikutip dari detikJatim, Senin (6/1/2025).

    Kecelakaan yang melibatkan dua bus dalam satu grup tersebut tak menimbulkan korban jiwa. Saat ini, proses evakuasi sudah selesai dan arus lalu lintas tak ada kemacetan.

    “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dan arus lalu lintas tidak ada kemacetan,” sambung Plantika.

    Kronologi Kecelakaan

    Kecelakaan ini disebabkan bus Sugeng Rahayu gagal menyalip kendaraan di depan. Plantika mengatakan kecelakaan bermula ketika bus Sugeng Rahayu yang dikendarai warga Jalan KH Abdul Karim, Kelurahan Terate, Kabupaten Gresik, melaju dari arah timur ke barat atau dari Ngawi ke Solo.

    Ketika bus Sugeng Rahayu hendak mendahului kendaraan lain dan mengambil jalur kanan, muncul bus Sumber Selamat yang dikemudikan Muh Nanang Ariyanto, warga Desa Dahu, Kecamatan Banyakkan, Kabupaten Kediri. Tabrakan adu banteng pun tak terhindarkan.

    “Jadi, saat Bus Sugeng Rahayu mendahului kendaraan lain, ternyata dari arah berlawanan muncul bus Sumber Selamat, hingga bertabrakan,” paparnya.

    Plantika menambahkan, saat terjadi tabrakan, dari arah belakang, bus Sumber Selamat ditabrak truk yang dikemudikan Ghani Noor Faizie (25), warga Bandongan, Kabupaten Magelang. “Jadi, saat terjadi tabrakan sesama bus, dari arah barat atau di belakang bus Sumber Selamat, tertabrak kendaraan truk Hino,” terang Plantika.

    (lua/rgr)