Kasus: Kemacetan

  • Heboh Patwal Kawal Lexus RI 36 Tunjuk-tunjuk Alphard, Ini Aturan Kendaraan Prioritas

    Heboh Patwal Kawal Lexus RI 36 Tunjuk-tunjuk Alphard, Ini Aturan Kendaraan Prioritas

    Jakarta

    Lagi ramai di media sosial soal pengawalan mobil Lexus berpelat RI 36 di jalan raya. Sebenarnya ada tujuh pengguna jalan yang harus diprioritaskan.

    Mobil Lexus berpelat RI 36 dengan kawalan tengah jadi sorotan di jagat media sosial. Dalam video yang tersebar terlihat lalu lintas sedang padat. Petugas pengawalan lalu berusaha membelah kemacetan tersebut supaya mobil berpelat RI 36 bisa melintas.

    Interupsi terjadi saat taksi Alphard dari lajur tengah ingin masuk ke jalur paling kanan sembari memberikan lampu sein. Memang di depan taksi tersebut nampak truk yang berhenti di depan jalan yang ditambal.

    Sejurus kemudian, patwal itu langsung menyalip taksi tersebut sambil mengeluarkan gestur menunjuk. Aksi patwal ini mendapat berbagai macam reaksi dari warganet. Banyak yang menyorot aksi patwal dan menganggapnya arogan.

    Terlepas dari insiden tersebut, ada beberapa kendaraan yang mendapat prioritas di jalan. Hal tersebut diatur dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

    Sesuai pasal 134 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, berikut pengguna jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan sesuai dengan urutan:

    1. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas;
    2. Ambulans yang mengangkut orang sakit;
    3. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada Kecelakaan Lalu Lintas;
    4. Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia;
    5. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara;
    6. Iring-iringan pengantar jenazah; dan
    7. Konvoi dan/atau Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

    Sementara itu, pada Pasal 135 menerangkan tata cara pengaturan kelancaran jalan, sebagai berikut:

    (1) Kendaraan yang mendapat hak utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 134 harus dikawal oleh petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau menggunakan isyarat lampu merah atau biru dan bunyi sirene.

    (2) Petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia melakukan pengamanan jika mengetahui adanya pengguna Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

    (3) Alat pemberi isyarat lalu lintas dan rambu lalu lintas tidak berlaku bagi kendaraan yang mendapatkan hak utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 134.

    Merujuk pasal di atas maka kendaraan berpelat RI menjadi prioritas keempat. Apalagi juga dikawal oleh petugas kepolisian.

    (riar/lth)

  • 5
                    
                        Video Viral Aksi Patwal Mobil RI 36 Tunjuk-tunjuk Taksi, Korlantas: Tidak Boleh Arogan!
                        Nasional

    5 Video Viral Aksi Patwal Mobil RI 36 Tunjuk-tunjuk Taksi, Korlantas: Tidak Boleh Arogan! Nasional

    Video Viral Aksi Patwal Mobil RI 36 Tunjuk-tunjuk Taksi, Korlantas: Tidak Boleh Arogan!
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Viral di media sosial video mobil dinas berpelat
    RI 36
    menerobos jalan sambil dikawal petugas patroli dan pengawalan (patwal). 
    Dalam video tersebut, motor patwal dengan lampu strobo “membelah” jalanan agar
    mobil dinas RI 36
    dapat melewati kemacetan.
    Namun, warganet menyoroti aksi petugas patwal yang menunjuk-nunjuk sopir taksi yang tidak memberikan jalan. 
    Dirgakkum Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso menegaskan, petugas patwal tidak boleh arogan seperti itu.
    “Enggak (boleh), itu namanya pengawalan, kan pasti semua kita latih, dan kita tes, seluruh petugasnya itu,” kata Raden kepada
    Kompas.com
    , Jumat (10/1/2025).
    “Petugas pengawalannya itu tidak boleh nunjuk-nunjuk arogan seperti itu,” tambah dia.
    Namun, Slamet menilai pihaknya akan melakukan tindakan tegas jika memang terbukti melakukan tindakan arogan.
    Sejauh ini, pihaknya belum mendapatkan laporan terkait tindakan arogan petugas patwal tersebut.
    “Nanti kita lihat laporannya seperti apa, nanti kita cek dulu. Kita lihat pelanggarannya seperti apa,” tambah dia.
    “Sementara saya belum dapat laporan dari Kasubditwal, kan petugasnya ada yang dari Korlantas, ada yang dari Polda Metro Jaya, nanti kita pastikan dulu,” ujarnya.
    Menurut Slamet, sesuai dengan aturan perundang-undangan terkait dengan pengawalan khusus, semua pejabat VVIP dan VIP berhak mendapatkan prioritas pengawalan.
    Pejabat VIP mencakup pejabat negara yang mendapatkan hak istimewa yang lebih penting daripada orang biasa, seperti pesohor, kepala negara, kepala pemerintahan, pakar politik, dan pemimpin sebuah usaha dagang.
    Sementara itu, pejabat VVIP adalah pejabat negara yang mendapatkan hak istimewa terpenting dan didahulukan daripada pejabat VIP, seperti Presiden beserta keluarganya, Wakil Presiden beserta keluarganya, tamu negara setingkat kepala negara/kepala pemerintahan, pimpinan organisasi internasional, dan menteri.
    “Sesuai dengan aturan perundang-undangan, untuk pejabat VVIP dan VIP mendapat prioritas pengawalan,” tegas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalan Ciledug Raya Amblas Saat Hujan Deras, Ini Penyebabnya

    Jalan Ciledug Raya Amblas Saat Hujan Deras, Ini Penyebabnya

    Jakarta

    Jalan Ciledug Raya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (Jaksel) amblas hingga memicu kemacetan. Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta mengungkapkan Jalan Ciledug Raya amblas karena tanah belum padat setelah pembuatan “jacking” untuk menangani banjir di kawasan itu.

    “Kondisi permukaan tanah yang diduga belum cukup padat pasca pembangunan,” kata Ketua Subkelompok Drainase Bidang Pengendalian Banjir dan Drainase Dinas SDA Jakarta, Firmansyah Saputra, dilansir Antara, Jumat (10/1/2025).

    Metode “jacking” merupakan pemasangan pipa dengan melakukan pengeboran tanah di bawah permukaan jalan, lalu mendorong pipa menggunakan tekanan hidrolik.

    Firmansyah mengatakan lokasi penurunan permukaan jalan tersebut berada di atas salah satu bekas galian pit pembuatan lubang utama (main hole) pekerjaan Jacking Cipulir yang dikerjakan Dinas SDA DKI pada 2024.

    Selain imbas pembuatan atau pemasangan “jacking”, Jalan Ciledug Raya amblas lantaran beban berlebih yang melewati jalan dan kondisi yang sempat hujan. Hingga kini, Dinas SDA masih mengupayakan tahapan pekerjaan dilaksanakan sesuai prosedur.

    “Sampai saat ini ‘jacking’ masih dalam masa pemeliharaan kontraktor pelaksana,” ujarnya.

    Jalan Ciledug Raya Jaksel Amblas

    Para pengguna jalan masih bisa melintas, namun Dinas SDA DKI terus memonitor dan memperbaiki kondisi lapangan.

    “Tim kami juga masih monitor terus dan akan memperbaiki untuk kondisi lapangan yang belum rapi,” ujarnya.

    Pengerjaan pembangunan saluran “jacking” tersebut dimulai dari simpang Jalan Seskoal melewati Jalan Ciledug Raya, sampai Pasar Cipulir dan telah dimulai sejak Senin (6/5/2024).

    (jbr/imk)

  • 5
                    
                        Video Viral Aksi Patwal Mobil RI 36 Tunjuk-tunjuk Taksi, Korlantas: Tidak Boleh Arogan!
                        Nasional

    2 Mobil RI 36 Dicari Warganet, Ternyata Bukan Punya Budi Arie Megapolitan

    Mobil RI 36 Dicari Warganet, Ternyata Bukan Punya Budi Arie
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Koperasi Budi Arie menegaskan bahwa mobil dinas berpelat
    RI 36
    , yang videonya viral karena pengawalnya menunjuk pengendara lain, bukanlah miliknya.
    “Bukan, bukan punya saya,” kata Budi saat dikonfirmasi oleh
    Kompas.com
    , Jumat (9/1/2025).
    Meskipun dirinya pernah menggunakan pelat dinas RI 36 ketika menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika, mobil yang terekam dalam video tersebut bukanlah kendaraan yang sedang digunakannya saat ini.
    “Saya sudah tidak menggunakan RI 36 lagi sejak pindah kementerian,” ungkap Budi Arie.
    Namun, Budi Arie mengaku tidak mengetahui siapa yang saat ini menggunakan mobil dinas berpelat RI 36 tersebut.
    Kompas.com
    masih berupaya mengonfirmasi sejumlah pihak terkait, termasuk kepolisian dan Sekretariat Negara, untuk mengetahui identitas pengguna pelat dinas RI 36 tersebut.
    Dalam video yang beredar di Instagram @pmi_official, terlihat seorang polisi Patwal menyalakan lampu strobo sembari membuka jalan untuk iring-iringan mobil pejabat berpelat RI 36 di tengah kemacetan.
    Di depan iring-iringan tersebut, sebuah taksi Alphard tampak berusaha menyelinap di sela-sela kemacetan sehingga menghalangi laju rombongan pejabat.
    Polisi Patwal yang mengawal rombongan itu segera menghentikan motornya di samping mobil taksi tersebut, lalu menunjuk sopir dengan gestur tegas sambil memberikan peringatan yang terlihat penuh amarah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebijakan Ganjil Genap Jakarta Jelang Akhir Pekan Jumat 10 Januari 2025, Cek 26 Titiknya! – Page 3

    Kebijakan Ganjil Genap Jakarta Jelang Akhir Pekan Jumat 10 Januari 2025, Cek 26 Titiknya! – Page 3

    Bagi Anda yang harus berkendara di Jakarta selama penerapan kebijakan ganjil genap, berikut beberapa tips yang dapat membantu perjalanan Anda tetap lancar dan nyaman:

    1. Periksa Jadwal Ganjil Genap:

    – Sebelum berangkat, pastikan Anda mengetahui jadwal ganjil genap yang berlaku. Sesuaikan rute perjalanan Anda agar tidak melanggar aturan dan menghindari denda.

    2. Gunakan Aplikasi Navigasi:

    – Manfaatkan aplikasi navigasi yang dapat memberikan informasi terkini mengenai lalu lintas dan rute alternatif. Aplikasi seperti Google Maps atau Waze dapat membantu Anda menghindari jalanan yang padat.

    3. Pertimbangkan Transportasi Umum:

    – Jika memungkinkan, gunakan transportasi umum seperti MRT, bus TransJakarta, atau KRL Commuter Line. Selain membantu mengurangi kemacetan, transportasi umum juga lebih ramah lingkungan.

    4. Berangkat Lebih Awal:

    – Untuk menghindari kemacetan, cobalah berangkat lebih awal dari biasanya. Ini akan memberi Anda waktu lebih untuk menghadapi kemungkinan hambatan di jalan.

    5. Carpooling:

    – Ajak rekan kerja atau teman yang memiliki tujuan yang sama untuk berbagi kendaraan. Selain mengurangi jumlah kendaraan di jalan, ini juga bisa menghemat biaya perjalanan.

    6. Persiapkan Kendaraan:

    – Pastikan kendaraan Anda dalam kondisi prima sebelum berangkat. Periksa kondisi mesin, rem, dan ban untuk memastikan keselamatan selama perjalanan.

    Dengan mematuhi kebijakan ganjil genap dan mengikuti tips berkendara di atas, diharapkan perjalanan Anda di Jakarta dapat berjalan lebih lancar meskipun di tengah padatnya lalu lintas.

    Selalu patuhi aturan lalu lintas dan utamakan keselamatan dalam setiap perjalanan Anda.

  • Jalan Ciledug Raya yang Sempat Ambles dan Sebabkan Macet Sudah Diperbaiki
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Januari 2025

    Jalan Ciledug Raya yang Sempat Ambles dan Sebabkan Macet Sudah Diperbaiki Megapolitan 9 Januari 2025

    Jalan Ciledug Raya yang Sempat Ambles dan Sebabkan Macet Sudah Diperbaiki
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Jalan Ciledug Raya arah Jakarta, tepatnya di depan Masjid Assalam, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang sempat ambles sudah diperbaiki. 
    Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta memperbaiki kerusakan tersebut dengan melakukan pengaspalan area amblesan jalan, Rabu (8/1/2025) malam.
    “Saat kemarin kami terima laporan, langsung ditindaklanjuti semalam perbaikannya dan pagi tadi juga langsung
    open traffic
    untuk bisa digunakan pengguna jalan,” kata Ketua Subkelompok Drainase Bidang Pengendalian Banjir dan Drainase Dinas SDA Jakarta, Firmansyah Saputra saat dihubungi, Kamis (9/1/2025).
    Firmansyah mengatakan, jalanan tersebut ambles akibat pekerjaan
    jacking
    saluran air yang dilakukan sejak tahun 2024. Oleh karenanya, Dinas SDA Jakarta bertanggung jawab melakukan perbaikan.
    “Tahapan pekerjaan sudah kami lakukan sesuai prosedur. Tim kami juga masih monitor terus dan masih akan memperbaiki untuk kondisi lapangan yang belum rapi,” tambah dia.
    Usai perbaikan, kata Firmansyah jalan tersebut kini dapat kembali dilintasi secara normal.
    “Jalan sudah bisa digunakan, dan kami juga terus memonitor perkembangannya,” tutup dia.
    Diberitakan sebelumnya, Jalan Ciledug Raya arah Jakarta tepatnya di depan Masjid Assalam, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ambles.
    Panjang jalan yang ambles sekira tiga meter. Sementara lebarnya sekitar 3,5 meter, menutupi hampir seluruh luas ruas jalan.
    Adapun kedalaman area amblesan jalan mencapai lebih dari dua sentimeter.
    Di tengah jalan tersebut ditaruh sebuah kursi yang di atasnya diletakkan batu sebagai pemberat, serta sapu agar pengendara sadar adanya amblesan.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi pada Rabu (8/1/2025) pukul 17.34 WIB, pengendara ekstra hati-hati saat melalui jalan tersebut.
    Pengendara memelankan laju kendaraan saat melintasi area itu. Tidak sedikit kendaraan yang mesinnya mati akibat secara tiba-tiba menurunkan kecepatan imbas menghindari jalanan yang ambles.
    Beberapa pengguna sepeda motor justru memilih melaju di atas trotoar di depan masjid.
    Tidak ada petugas kepolisian maupun Dinas Perhubungan yang mengatur arus lalu lintas di dekat area jalan yang ambles ini.
    Sementara, akibat jalanan ambles itu, kemacetan panjang terjadi hingga Halte Swadarma atau sekira 850 meter.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • AirAsia Indonesia (CMPP) Respons Wacana Diskon Tiket Pesawat Lebaran

    AirAsia Indonesia (CMPP) Respons Wacana Diskon Tiket Pesawat Lebaran

    Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai penerbangan PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) merespons wacana penerapan kembali diskon tiket pesawat saat Lebaran 2025. 

    Head of Government Relations and Communications Indonesia AirAsia, Eddy Krismeidi Soemawilaga menjelaskan kebijakan penurunan tiket penerbangan perlu didiskusikan secara mendalam dan komprehensif dengan stakeholder terkait. 

    “Seperti telah dilakukan pada periode Nataru, kebijakan seperti penurunan harga tiket penerbangan perlu didiskusikan secara mendalam dan komprehensif di antara semua pemangku kepentingan di sektor penerbangan, termasuk maskapai, regulator, dan penyedia layanan terkait,” kata Eddy kepada Bisnis, Kamis (9/1/2025). 

    Eddy memaparkan konsultasi ini sangat diperlukan untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil dapat mendukung keseimbangan antara aksesibilitas masyarakat, keberlanjutan operasional maskapai, dan kualitas layanan. 

    “Kami terbuka untuk berkolaborasi dalam dialog konstruktif demi menciptakan solusi terbaik bagi semua pihak,” jelasnya. 

    Seperti yang diketahui, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono menyebutkan penurunan harga tiket pesawat dan moda transportasi lain akan diupayakan pada momen Lebaran 2025.  

    Menko AHY menjelaskan dalam waktu dekat, momentum Ramadan dan lebaran akan dihadapi. Pihaknya mengklaim akan mengantisipasi beberapa hal seperti kemacetan, penumpukan penumpang hingga penurunan harga tiket pesawat seperti momen Nataru sebelumnya.

    “Kita ingin meyakinkan sekali lagi, aman nomor satu, kedua nyaman bagaimana kita menghadapi atau mengantisipasi kemacetan dan penumpang dan selebihnya kita berupaya kembali untuk menurunkan harga tiket pesawat termasuk moda transportasi lainnya,” kata AHY saat ditemui usai Rakor di Kemenko IPK, Rabu (8/1/2025).  

    Selain tiket pesawat, AHY juga mengklaim akan mengupayakan penurunan harga moda transportasi lainnya seperti kapal laut. Menurut AHY, tidak semua masyarakat menggunakan pesawat, ada beberapa daerah yang masih hanya dapat dijangkau oleh kapal.

  • 26 Titik Ganjil Genap Jakarta yang Berlaku Hari Ini Kamis 9 Januari 2025, Jangan Sampai Keliru! – Page 3

    26 Titik Ganjil Genap Jakarta yang Berlaku Hari Ini Kamis 9 Januari 2025, Jangan Sampai Keliru! – Page 3

    Menghadapi kebijakan ganjil genap bisa menjadi tantangan tersendiri bagi pengendara. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda berkendara dengan lebih efisien dan nyaman:

    1. Periksa Pelat Nomor:

    – Pastikan Anda mengetahui angka terakhir pelat nomor kendaraan Anda untuk memastikan apakah Anda dapat melintas pada hari tersebut.

    2. Rencanakan Rute Alternatif:

    – Jika pelat nomor Anda tidak sesuai dengan aturan hari ini, pertimbangkan untuk menggunakan rute alternatif yang tidak terkena kebijakan ganjil genap.

    3. Manfaatkan Transportasi Umum:

    – Pertimbangkan untuk menggunakan transportasi umum seperti TransJakarta, MRT, atau KRL untuk menghindari pembatasan dan mengurangi kemacetan.

    4. Carpooling:

    – Berbagi kendaraan dengan rekan kerja atau teman dapat menjadi solusi untuk mengurangi jumlah kendaraan di jalan dan menghemat biaya bahan bakar.

    5. Waktu Perjalanan:

    – Usahakan untuk mengatur waktu perjalanan Anda di luar jam operasional ganjil genap jika memungkinkan.

    6. Gunakan Aplikasi Navigasi:

    – Aplikasi navigasi seperti Google Maps atau Waze dapat membantu Anda menemukan rute terbaik dan memberikan informasi terkini mengenai kondisi lalu lintas.

    7. Siapkan Dokumen Kendaraan:

    – Pastikan Anda selalu membawa STNK dan SIM untuk menghindari masalah saat pemeriksaan oleh petugas di lapangan.

    Dengan mematuhi kebijakan ganjil genap dan mempersiapkan diri dengan baik, Anda dapat berkontribusi dalam mengurangi kemacetan dan meningkatkan kenyamanan berkendara di Jakarta.

  • Tips Survive Naik KRL di Jam Sibuk, Pilih Gerbong yang Tepat!

    Tips Survive Naik KRL di Jam Sibuk, Pilih Gerbong yang Tepat!

    Jakarta: Naik KRL (Kereta Rel Listrik) dapat menjadi alternatif menghindari kemacetan Ibu Kota. Namun, ini bisa jadi tantangan tersendiri bila dilakukan di jam sibuk karena antrean gerbong yang padat lah yang akan dihadapi.
     
    Pemerintah telah menyiapkan transportasi umum berupa KRL yang nyaman dan bersih. Moda transportasi ini tentunya memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi para pengguna. Tetapi, beda cerita jika sudah memasuki jam sibuk.
     
    Para pejuang KRL pasti sudah tidak asing dengan suasana super padat di peron stasiun, ketika memasuki jam sibuk. Serta, berdesak-desakan di gerbong kereta hingga menggerakan tangan saja rasanya sangat sulit. 
     
    Kondisi seperti itu membuat para penumpang merasa tidak nyaman dan lelah, terutama jika harus dihadapi setelah Sobat Medcom bekerja seharian. Untuk itu, ikuti tips naik KRL di jam sibuk supaya perjalanan tetap nyaman dan menyenangkan.
     
     

     

    Tips Naik KRL di Jam Sibuk

    1. Pilih Waktu Perjalanan yang Tepat
    Jika memungkinkan, hindari jam sibuk saat bepergian. Biasanya, jam sibuk terjadi pada pagi hari sekitar pukul 06.00-09.00 dan sore hari sekitar pukul 16.00-19.00. Sobat Medcom bisa berangkat kerja lebih awal atau beristirahat terlebih dahulu di kantor dan pulang lebih malam.
     
    2. Gunakan Aplikasi Pencari Jadwal KRL
    Aplikasi pencari jadwal KRL dapat membantu penumpang mengetahui waktu keberangkatan KRL dan memperkirakan kepadatan penumpang. Dengan begitu, Sobat Medcom bisa mengatur waktu keberangkatan dengan lebih baik. Penumpang juga tidak perlu menunggu terlalu lama di peron stasiun. 
     
    3. Pilih Gerbong yang Tepat
    Pilihlah gerbong yang lebih kosong. Biasanya, gerbong-gerbong ini berada di ujung rangkaian. Sedangkan gerbong yang berada di tengah lebih padat karena banyak penumpang yang turun-naik di stasiun pemberhentian.

     

     

    4. Gunakan Pintu yang Tepat

    Saat hendak naik KRL, gunakan dan pastikan pintu sesuai dengan arah tujuan Sobat Medcom. Hal ini untuk menghindari penumpukan penumpang di satu pintu saja.
     
    5. Jaga Jarak Aman
    Selalu jaga jarak aman sekitar dengan penumpang lain. Langkah ini untuk mencegah penyebaran penyakit dan membuat antrean lebih tertib. Ingatlah untuk tidak mendorong-dorong penumpang lain, meskipun Sobat Medcom sedang terburu-buru sekalipun. 
     
    6. Bersikap Sabar dan Tenang
    Naik KRL di jam sibuk memang sangat melelahkan, tetapi cobalah untuk tetap bersabar dan tenang. Jangan terpancing emosi dan melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain, yang justru membuat perjalanan terasa lebih melelahkan dan buruk.

     

    7. Bersiap Turun Satu Stasiun sebelum Tujuan
    Apabila kondisi gerbong sangat padat dan Sobat Medcom berdiri jauh dari pintu, bersiaplah turun mulai dari satu stasiun sebelum stasiun tujuan. Usahakan Anda sudah berada dekat dengan pintu saat sampai di stasiun tujuan. 

    Hindari masih berada di tengah gerbong saat stasiun tujuan sebentar lagi sampai. Hal ini akan membuat Anda panik dan berakhir tergesa-gesa saat sudah sampai. 

     

    Jakarta: Naik KRL (Kereta Rel Listrik) dapat menjadi alternatif menghindari kemacetan Ibu Kota. Namun, ini bisa jadi tantangan tersendiri bila dilakukan di jam sibuk karena antrean gerbong yang padat lah yang akan dihadapi.
     
    Pemerintah telah menyiapkan transportasi umum berupa KRL yang nyaman dan bersih. Moda transportasi ini tentunya memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi para pengguna. Tetapi, beda cerita jika sudah memasuki jam sibuk.
     
    Para pejuang KRL pasti sudah tidak asing dengan suasana super padat di peron stasiun, ketika memasuki jam sibuk. Serta, berdesak-desakan di gerbong kereta hingga menggerakan tangan saja rasanya sangat sulit. 
     
    Kondisi seperti itu membuat para penumpang merasa tidak nyaman dan lelah, terutama jika harus dihadapi setelah Sobat Medcom bekerja seharian. Untuk itu, ikuti tips naik KRL di jam sibuk supaya perjalanan tetap nyaman dan menyenangkan.
     
     

     

    Tips Naik KRL di Jam Sibuk

    1. Pilih Waktu Perjalanan yang Tepat

    Jika memungkinkan, hindari jam sibuk saat bepergian. Biasanya, jam sibuk terjadi pada pagi hari sekitar pukul 06.00-09.00 dan sore hari sekitar pukul 16.00-19.00. Sobat Medcom bisa berangkat kerja lebih awal atau beristirahat terlebih dahulu di kantor dan pulang lebih malam.
     

    2. Gunakan Aplikasi Pencari Jadwal KRL

    Aplikasi pencari jadwal KRL dapat membantu penumpang mengetahui waktu keberangkatan KRL dan memperkirakan kepadatan penumpang. Dengan begitu, Sobat Medcom bisa mengatur waktu keberangkatan dengan lebih baik. Penumpang juga tidak perlu menunggu terlalu lama di peron stasiun. 
     

    3. Pilih Gerbong yang Tepat

    Pilihlah gerbong yang lebih kosong. Biasanya, gerbong-gerbong ini berada di ujung rangkaian. Sedangkan gerbong yang berada di tengah lebih padat karena banyak penumpang yang turun-naik di stasiun pemberhentian.
     
     

     

    4. Gunakan Pintu yang Tepat

     
    Saat hendak naik KRL, gunakan dan pastikan pintu sesuai dengan arah tujuan Sobat Medcom. Hal ini untuk menghindari penumpukan penumpang di satu pintu saja.
     

    5. Jaga Jarak Aman

    Selalu jaga jarak aman sekitar dengan penumpang lain. Langkah ini untuk mencegah penyebaran penyakit dan membuat antrean lebih tertib. Ingatlah untuk tidak mendorong-dorong penumpang lain, meskipun Sobat Medcom sedang terburu-buru sekalipun. 
     

    6. Bersikap Sabar dan Tenang

    Naik KRL di jam sibuk memang sangat melelahkan, tetapi cobalah untuk tetap bersabar dan tenang. Jangan terpancing emosi dan melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain, yang justru membuat perjalanan terasa lebih melelahkan dan buruk.

     

    7. Bersiap Turun Satu Stasiun sebelum Tujuan

    Apabila kondisi gerbong sangat padat dan Sobat Medcom berdiri jauh dari pintu, bersiaplah turun mulai dari satu stasiun sebelum stasiun tujuan. Usahakan Anda sudah berada dekat dengan pintu saat sampai di stasiun tujuan. 
     
    Hindari masih berada di tengah gerbong saat stasiun tujuan sebentar lagi sampai. Hal ini akan membuat Anda panik dan berakhir tergesa-gesa saat sudah sampai. 
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Pengerjaan Jalan Lingkar Utara Lamongan Ditarget Selesai Akhir Februari

    Pengerjaan Jalan Lingkar Utara Lamongan Ditarget Selesai Akhir Februari

    Lamongan (beritajatim.com) – Proses pembangunan Jalan Lingkar Utara (JLU) di Kabupaten Lamongan kini telah memasuki tahap akhir.

    Kepala Dinas Kominfo Lamongan, Sugeng Widodo menuturkan, pengerjaan proyek nasional JLU saat ini sudah memasuki tahap pengerasan dan pengaspalan jalan.

    JLU membentang sepanjang 7,15 kilometer, mulai dari Desa Rejosari, Kecamatan Deket, hingga Desa Plosowahyu, Kecamatan Lamongan.

    “Pengerjaan JLU ada dua seksi, yaitu seksi 1 di sebelah timur dan seksi 2 di sebelah barat,” kata Sugeng, Rabu (08/01/2025).

    Sugeng menyebutkan, untuk JLU seksi 1 atau bagian timur, pengerjaannya sudah 85 persen. Sedangkan untuk seksi 2 atau sebelah barat sudah 77 persen.

    “Estimasi akan selesai pada akhir Februari,” ujar Sugeng.

    Lebih lanjut Sugeng menjelaskan, JLU dibuat berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) dan direncanakan memiliki beberapa fasilitas publik, seperti stasiun pengisian bahan bakar (SPBU), rest area, sentra kuliner dan parkir kendaraan besar.

    Ke depan, lanjut Sugeng, koridor JLU juga diharapkan bisa menjadi kawasan komersial, pergudangan, perumahan yang ramah lingkungan.

    “Pembangunan JLU ini ke depan diharapkan bisa untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di sepanjang jalan nasional, mulai dari Jalan Jaksa Agung Suprapto sampai Jalan Panglima Sudirman,” tuturnya.

    Untuk diketahui, pembangunan JLU sudah digagas sejak masa Bupati Lamongan dijabat Masfuk dan diwujudkan oleh Bupati Yuhronur Efendi.

    Meski JLU adalah proyek pemerintah pusat, namun Pemkab Lamongan dalam perkembangannya turut membantu proses pembebasan lahan yang dilalui JLU sebesar Rp50 miliar. [fak/aje]