Kasus: Kemacetan

  • Pemprov Jakarta Diminta Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Kebakaran – Page 3

    Pemprov Jakarta Diminta Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Kebakaran – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta, William Aditya Sarana, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kebakaran yang kerap terjadi akhir-akhir ini.

    “Kesiapsiagaan pemadam kebakaran dan warga harus ditingkatkan, khususnya di kawasan-kawasan rawan kebakaran,” kata William di Jakarta, dikutip dari Antara, Minggu (26/1/2025).

    William menilai, Pemprov Jakarta harus menyadari bahwa Jakarta saat ini berada dalam situasi darurat kebakaran. Dalam sepekan terakhir saja, telah terjadi sejumlah insiden kebakaran di berbagai lokasi.

    Ia juga menyoroti kebakaran yang terjadi di kawasan padat penduduk di Mangga Besar pada Sabtu (25/1). Menurutnya, penanggulangan kebakaran tersebut terhambat oleh kondisi jalanan yang sempit dan diperburuk oleh kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi kejadian.

    William meminta agar Pemprov DKI mengevaluasi hambatan tersebut dan memperluas jalanan di Jakarta agar penanggulangan kebakaran bisa berjalan lancar di kemudian hari.

    “Kami mendapatkan kabar baru terjadi kebakaran di Mangga Besar yang terhambat jalanan sempit dan kemacetan lalu lintas saat usaha penanggulangan. Ini harus dievaluasi oleh Pemprov DKI,” ujarnya.

    William juga mendesak Pemprov DKI untuk menggencarkan upaya sosialisasi penanganan kebakaran kepada masyarakat di Jakarta.

    “Keterlibatan masyarakat menjadi sangat penting dalam situasi yang mencekam ini. Sejatinya, mereka ada di garis depan perang melawan kebakaran ini,” katanya.

     

  • DKI diminta harus tingkatkan kesiagaan hadapi kebakaran

    DKI diminta harus tingkatkan kesiagaan hadapi kebakaran

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta William Aditya Sarana meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk meningkatkan kesiagaan dalam menghadapi kebakaran yang terjadi secara bergiliran akhir-akhir ini.

    “Kesiapsiagaan pemadam kebakaran dan warga harus ditingkatkan, khususnya di kawasan-kawasan rawan kebakaran,” kata William di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, Pemprov harus menyadari Jakarta sedang darurat kebakaran karena dalam waktu satu minggu ke belakang ini saja sudah terjadi sejumlah kebakaran di berbagai tempat.

    Kebakaran yang terjadi di kawasan padat penduduk di Mangga Besar, pada Sabtu (25/1) kata dia, penanggulangan terhambat oleh kondisi jalanan sempit yang diperparah oleh kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi kebakaran.

    William meminta agar Pemprov DKI mengevaluasi hambatan tersebut dan memperluas jalanan di Jakarta agar penanggulangan kebakaran bisa berjalan lancar di kemudian hari.

    “Kami mendapatkan kabar baru terjadi kebakaran di Mangga Besar yang terhambat jalanan sempit dan kemacetan lalu lintas saat usaha penanggulangan. Ini harus dievaluasi oleh Pemprov DKI,” ujarnya.

    William juga mendesak Pemprov DKI untuk menggencarkan upaya sosialisasi penanganan kebakaran kepada masyarakat di Jakarta.

    “Keterlibatan masyarakat menjadi sangat penting dalam situasi yang mencekam ini. Sejatinya, mereka ada di garis depan perang melawan kebakaran ini,” katanya.

    William berharap dengan dilakukannya sosialisasi secara masif, maka banyak warga akan terdorong untuk berpartisipasi aktif salah satunya dengan menjadi relawan pemadam kebakaran (Redkar).

    Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Pusat Asril Rizal mengatakan petugas bersama 17 unit armada pemadam saat ini sedang berupaya menangani api yang membakar rumah di Jalan Mangga Besar.

    “Pada jam 18.32 WIB api sudah berhasil di lokalisir,” kata Asril, Sabtu (25/1).

    Menurut dia, pihaknya mendapatkan laporan kebakaran rumah yang terjadi di Jalan Mangga Besar, Kelurahan Mangga Besar Selatan, Kecamatan Sawah Besar, pada pukul 17.49 WIB.

    Ia menjelaskan, setelah mendapatkan laporan petugas langsung menuju lokasi kejadian dan tiba pada pukul 17.52 WIB, kemudian langsung melakukan upaya pemadaman.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi Siapkan Rekayasa Lalin di Kawasan Wisata Lembang Selama Libur Panjang

    Polisi Siapkan Rekayasa Lalin di Kawasan Wisata Lembang Selama Libur Panjang

    JABAR EKSPRES – Sejumlah persiapan pengamanan tengah dilakukan polisi saat mendekati libur panjang Isra Mikraj dan Imlek 2025. Termasuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas dan kerawanan di kawasan wisata.

    Pada momen libur panjang Isra Mikraj dan Imlek 2025, kepadatan kendaraan mulai terjadi Simpang Beatrix Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

    Guna mengurai kepadatan tersebut, sejumlah personil kepolisian termasuk Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto turun langsung mengatur lalu lintas di sejumlah titik kepadatan di kawasan wisata Lembang, Bandung Barat.

    BACA JUGA: Pemkab Bandung Siap Gandeng Perusahaan Produk PLTS Lokal untuk Wujudkan PJU Ramah Lingkungan

    “Betul kepadatan kendaraan sudah mulai terjadi terutama di area objek wisata Farmhouse,” ujar Tri di Lembang, Minggu, 26 Januari 2025.

    Menurutnya, selain di area Farmhouse, kepadatan juga terjadi di Simpang Beatrix dari tiga arah. Arah Lembang ke Bandung, Bandung ke Lembang, maupun dari Jalan Kolonel Masturi ke Lembang.

    “Untuk mengurai kemacetan kita lalukan dengan skema lalu lintas satu arah atau One Way,” katanya.

    Tri mengungkapkan, polisi telah memprediksi adanya peningkatan arus lalu lintas di momen libur panjang Isra Mikraj dan Imlek tahun ini.

    BACA JUGA: Marak Bendera Partai di Flyover Bandung, Warga Keluhkan Estetika dan Keamanan

    Untuk itu, polisi telah menyiapkan skema pengaturan lalu lintas saat terjadi peningkatan volume kendaraan maupun kepadatan kendaraan.

    “Untuk skema penanggulangan kepadatan sesuai dengan tahun-tahun sebelumnya, kita akan terapkan one way apabila terjadi penumpukan kendaraan. Sifatnya situasional melihat kondisi di lapangan,” jelasnya.

    Tri menuturkan, Polres Cimahi telah menyiapkan personel tambahan agar pengaturan lalu lintas berjalan dengan optimal.

    BACA JUGA: Masuki Long Weekend, Polresta Bandung Siap Tindak Tegas Pungli dan Premanisme di Kawasan Wisata

    “Personel kita pertebal. Untuk menjamin kelancaran lalu lintas, khususnya di lokasi lokasi wisata,” imbuhnya.

    Sementara itu, Kanit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) Satlantas Polres Cimahi, Mulyadi Yusup mengkonfirmasi adanya peningkatan lalu lintas di wilayah Lembang.

    “Arus lalu lintas ada peningkatan dari arah kota Bandung ke Lembang. Tadi sudah melakukan CB One Way beberapa kali, Bandung Lembang itu sudah 3 kali,” kata Yusup.

  • Malioboro Jadi Tujuan Wisata Andalan di Yogyakarta Saat Momen Libur Panjang

    Malioboro Jadi Tujuan Wisata Andalan di Yogyakarta Saat Momen Libur Panjang

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Pada momen libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek 2025, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan dari berbagai penjuru Tanah Air. Kawasan Malioboro, yang menjadi ikon wisata Yogyakarta, mulai ramai dikunjungi wisatawan.

    Sejumlah wisatawan terlihat memadati pertokoan dan pusat perbelanjaan di sekitar Malioboro. Mereka berbelanja berbagai macam barang, mulai dari oleh-oleh khas Yogyakarta seperti batik, pernak-pernik, hingga makanan tradisional.

    Kondisi ini semakin ramai terutama menjelang sore hingga malam hari, dengan wisatawan menikmati suasana malam Malioboro yang khas dengan keindahan lampu-lampu kota dan hiburan jalanan.

    Bagi para wisatawan, Yogyakarta dikenal sebagai destinasi yang nyaman, ramah, dan penuh kehangatan. Kota ini menawarkan kombinasi budaya, sejarah, dan keramahan yang sulit ditemukan di tempat lain.

    Salah seorang wisatawan yang berasal dari Pulau Sumatera Akbar, mengaku puas menikmati liburan saat berkunjung ke Yogyakarta.

    “Buat saya, Yogyakarta ini tempatnya sangat enak dan nyaman. Saya memang sengaja datang ke sini untuk menikmati suasana dan menghabiskan waktu liburan,” ujar Akbar kepada Beritasatu.com, Minggu (26/1/2025).

    Tidak hanya dipenuhi oleh pejalan kaki, kawasan Malioboro juga terlihat dipadati kendaraan pribadi yang didominasi oleh kendaraan berpelat nomor luar daerah. Kemacetan di sekitar kawasan ini menjadi pemandangan yang cukup lumrah saat musim liburan panjang.

    Menurut prediksi, jumlah wisatawan yang mengunjungi Yogyakarta, khususnya Malioboro, akan terus meningkat hingga puncaknya pada hari Rabu (29/1/2025).

    Hal ini menunjukkan bahwa Yogyakarta, khususnya kawasan Malioboro tetap menjadi salah satu destinasi wisata unggulan yang tak pernah kehilangan daya tariknya, terutama di momen libur panjang seperti saat ini.

  • Petugas gabungan Tangerang siaga jaga keamanan selama libur panjang

    Petugas gabungan Tangerang siaga jaga keamanan selama libur panjang

    Anggota Kepolisian dan Dishub tetap siaga saat libur panjang terkait pengawasan truk bermuatan lebih. ANTARA/HO-Pemkot Tangerang

    Petugas gabungan Tangerang siaga jaga keamanan selama libur panjang
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 26 Januari 2025 – 07:51 WIB

    Elshinta.com – Ratusan petugas gabungan dari sejumlah perangkat daerah disiagakan untuk memastikan keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah Kota Tangerang, Banten selama libur panjang hingga 29 Januari 2025 mendatang. Plt Kepala Satpol PP Kota Tangerang Irman Pujahendra di Tangerang Sabtu mengatakan pengamanan difokuskan di sejumlah titik keramaian, mulai dari pusat perbelanjaan, taman tematik, alun-alun hingga sejumlah pusat kuliner di Kota Tangerang. 

    Selain itu, petugas juga dikerahkan di sejumlah masjid dan vihara yang menggelar kegiatan besar terkait perayaan hari Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW pada Senin (27/1) dan Selasa (28/1) hingga Rabu (29/1) untuk Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili 

    “Kita memastikan keamanan dan ketertiban di seluruh lokasi di Kota Tangerang. Sehingga, siapa pun mereka yang ada di Kota Tangerang, baik itu liburan atau beribadah akan merasa aman dan nyaman dengan segala aktivitasnya,” ungkap Irman.

    Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang Achmad Suhaely mengatakan ratusan personel diturunkan dengan sistem shift untuk menjaga dan mengatur lalu lintas, khususnya di jalur-jalur pusat keramaian. Personil ditugaskan di jalan nasional hingga jalan kota seperti menuju lokasi ibadah, pusat perbelanjaan, hingga pusat kuliner. 
    Mengatur lalu lintas untuk tidak terjadi kemacetan yang berkepanjangan atau melakukan peralihan arus, saat kondisinya dibutuhkan

    “Komitmennya, Dishub Kota Tangerang berupaya memberikan kenyamanan seluruh masyarakat yang tengah berada atau berlalu lintas di Kota Tangerang. Sehingga waktu libur atau ibadah terasa lebih nyaman dan bahagia,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Melintasi Alas Roban di Malam Hari, Teringat Memori Mudik Masa Lalu

    Melintasi Alas Roban di Malam Hari, Teringat Memori Mudik Masa Lalu

    Jakarta

    Alas Roban menjadi memori yang tak terlupakan bagi sebagian orang sebelum Tol Trans Jawa beroperasi penuh. Ada kenangan saat kembali melintasi jalan yang dulunya jadi lajur utama bagi pemudik ini.

    Saat ini ada tiga jalur Alas Roban yang bisa dilewati. Jalan Poncowati yang merupakan jalan lama. Lalu, ada Jalan Lingkar Selatan dan Jalan Pantura.

    Sekadar informasi, dalam catatan detikcom, medio 1990 hingga 2000-an, untuk mengurai arus lalu lintas yang kian padat di jalur Alas Roban, dibangunlah 2 jalur baru di sisi utara dan selatan jalan lama. Untuk membangun 2 jalur baru ini, sekitar 19 hektar area Alas Roban dibabat.

    Kami yang menggunakan sepeda motor memilih lewat Jalan Baru, yakni jalan Pantura. Jalan ini relatif lebih aman karena jalannya cukup landai, jalan ini dikhususkan untuk kendaraan kecil dan kendaraan beroda dua. Biasanya yang menggunakan mobil pribadi dan motor menggunakan jalan ini.

    Sebelum ada Tol Trans Jawa, jalur Alas Roban memang sering menjadi biang kemacetan tiap kali musim mudik tiba.

    Ibrahim masih menyimpan memori saat melintasi jalur Alas Roban. Saat melihat kontur jalan, dia teringat memori pulang kampung menggunakan bus, yang biasa melewati Jalan Lama atau Jalan Poncowati. Jalur ini adalah jalur khusus untuk kendaraan besar seperti truk berukuran sedang ataupun bus-bus. Karakter jalan di jalur ini selain sempit jalannya juga sedikit menanjak dan berkelok-kelok.

    “Waktu itu (mudik lebaran) sore bisa ketemu siang.. Ya hampir 24 jam dulu mah, kalau lagi musim lebaran itu,” kata Ibrahim yang biasa mudik dari Depok ke Tawangmangu, Jawa Tengah.

    Kenangan yang sama juga dialami Wisnu, dia mudik dari Cileungsi ke Pati dan Blitar menggunakan kendaraan pribadi.

    “Inget aja dulu, memori pas mudik dulu lewat sini. Macet-macetan. Terus istirahat di bawah pohon jati, gelar tiker,” ucapnya lagi.

    Tim detikOto menggunakan motor saat melintasi Alas Roban di malam hari. Bagaimana situasinya? kondisi Jalan Baru Alas Roban cenderung lengang pada Sabtu (25/1/2025). Minimnya penerangan juga membuat Alas Roban rawan akan kecelakaan lalu lintas, belum lagi ada lubang di jalan tidak terlihat.

    Mengutip buku berjudul Jalan Pos Daendels, sekitar 2 abad yang lalu, jalur Alas Roban merupakan bagian dari Jalan Raya Pos yang dibangun oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman Willem Daendels. Alas sendiri memiliki arti hutan.

    Jalan yang dibangun Daendels mengikuti kontur alam Alas Roban yang berkelok-kelok. Pembangunan jalan ini membelah sebagian hutan jati di kawasan tersebut.

    (riar/din)

  • 10
                    
                        Update Jalur Puncak: Macet, Sekitar 12.000 Kendaraan Masuk ke Jalur Puncak 
                        Regional

    10 Update Jalur Puncak: Macet, Sekitar 12.000 Kendaraan Masuk ke Jalur Puncak Regional

    Update Jalur Puncak: Macet, Sekitar 12.000 Kendaraan Masuk ke Jalur Puncak
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Arus lalu lintas kendaraan yang menuju jalur wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (26/1/2025), mengalami peningkatan signifikan selama
    libur panjang
    Isra Miraj dan Imlek.
    Kepolisian setempat mencatat lebih dari 12.000 kendaraan melintas atau memasuki jalur
    Puncak Bogor
    setelah keluar dari Gerbang Tol (GT) Ciawi, tepatnya di Simpang Gadog, pada Minggu (26/1/2025) pagi.
    “Secara data sampai pagi ini pukul 07.00 WIB, arus kendaraan baik roda dua maupun empat yang sudah masuk ke kawasan Puncak kurang lebih 12 ribu kendaraan,” ungkap KBO Sat Lantas Polres Bogor, Iptu Ardian, di Pospol Simpang Gadog, Ciawi.
    Ardian juga menambahkan bahwa pada hari kedua libur panjang ini, volume kendaraan meningkat pesat dibandingkan dengan hari sebelumnya.
    Untuk mengatasi
    kemacetan
    , Satlantas Polres Bogor telah menerapkan pola
    rekayasa lalu lintas
    dengan sistem ganjil genap.
    Namun, tidak lama kemudian, sistem one way (satu arah) dari Jakarta menuju Puncak diberlakukan.
    Keputusan ini diambil akibat terjadinya hambatan lalu lintas yang disebabkan oleh pemeriksaan ganjil genap di pintu masuk Puncak, Simpang Gadog.
    Kemacetan
    terlihat jelas di dua lajur Jalan Raya Puncak, tepatnya dari Pasir Muncang hingga Simpang Pasar Cisarua.
    Antrean panjang kendaraan mulai terlihat setelah keluar dari GT Ciawi sejak pagi hingga menjelang siang.
    Lalu lintas menuju kawasan wisata Puncak dipadati oleh kendaraan dari arah Jakarta.
    Ardian menegaskan bahwa pihaknya saat ini melaksanakan rekayasa one way dari Jakarta menuju Puncak, yang berlaku sejak pukul 07.00 WIB dan akan berlangsung hingga waktu yang belum ditentukan.
    “Sehingga kami berlakukan rekayasa one way untuk kendaraan dari Jakarta menuju Puncak Bogor,” jelasnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Tak Kunjung Surut, Jalan Nasional di Pelalawan Lumpuh

    Banjir Tak Kunjung Surut, Jalan Nasional di Pelalawan Lumpuh

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Jalan Lintas Timur (Jalintim) tepatnya di km 83, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau, lumpuh akibat banjir. Banjir yang disebabkan luapan Sungai Kampar akibat dibukanya pintu waduk PLTA Koto Panjang.

    Banjir di jalan nasional ini telah berlangsung selama satu pekan. Ketinggian air mencapai 80 sentimeter.

    Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri bersama personel Polres Pelalawan dan BPBD melakukan pemantauan langsung ke lokasi. Polisi memberlakukan sistem buka tutup jalan untuk mengurai kemacetan.

    “Kami telah membuat pos terpadu di km 84. Sepanjang jalur yang terendam banjir kita sudah siagakan petugas,” kata AKBP Afrizal, Sabtu (25/1/2025).

    Dia menjelaskan, akibat air yang makin meninggi, pihaknya memberlakukan sistem buka tutup untuk mengurai kemacetan.

    “Karena tingginya debit air, jalan sudah tidak terlihat dan menyebabkan sejumlah kendaraan terperosok dan terguling. Makanya kami memberlakukan sistem buka tutup,” lanjut AKBP Afrizal terkait banjir di Pelalawan.

    Untuk mencegah kendaraan terperosok dan terguling akibat banjir di Pelalawan, pihaknya telah memasang garis polisi di titik-titik rawan.

  • Menhub Dudy Usul THR Dibayar Lebih Awal untuk Kurangi Kepadatan Arus Mudik Lebaran 2025 – Halaman all

    Menhub Dudy Usul THR Dibayar Lebih Awal untuk Kurangi Kepadatan Arus Mudik Lebaran 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengusulkan waktu pembayaran tunjangan hari raya (THR) kepada para tenaga kerja dilakukan lebih awal mengingat adanya dua hari besar yang berdekatan, yaitu Hari Raya Nyepi pada 29 Maret 2025 dan Hari Raya Idul Fitri yang diperkirakan jatuh pada 31 Maret–1 April 2025. 

    Hal itu dia sampaikan usai melakukan pertemuan dengan Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli pada Jumat (24/1) di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan. 

    “Pembayaran THR lebih awal diharapkan dapat memberikan keleluasaan bagi masyarakat untuk menentukan waktu dalam melakukan perjalanan mudik lebaran,” kata Menhub Dudy dalam keterangannya dikutip Minggu (26/1/2025).

    Menhub Dudy menjelaskan bahwa pertemuan ini juga bertujuan untuk membahas strategi lintas sektor guna memastikan kesiapan penyelenggaraan angkutan yang selamat, nyaman, dan efisien selama periode mudik dan arus balik Lebaran 2025.

    Menhub Dudy menilai, batas waktu dimulainya dan selesainya libur akan mempengaruhi tingkat kepadatan jalan dan tingginya pemanfaatan layanan di berbagai moda transportasi.

    “Masa libur panjang akan berdampak signifikan pada lonjakan pergerakan masyarakat. Selain itu, tanggal mulai dan selesainya libur akan berpengaruh pada tingkat kepadatan selama masa angkutan Lebaran nanti. Termasuk juga penentuan puncak arus mudik dan arus balik,” ujar Menhub Dudy.

    Pada kesempatan itu, Menhub Dudy memaparkan strategi Kemenhub dalam menghadapi angkutan Lebaran mendatang. Strategi tersebut yakni implementasi buffer zone untuk mengurai kemacetan di akses menuju Pelabuhan Penyeberangan (Merak-Bakauheni).

    Kemudian optimalisasi terminal yang masih kurang dimanfaatkan untuk digunakan maskapai bertarif rendah dalam mendukung penurunan harga tiket pesawat yang berkelanjutan, pelaksanaan layanan direct train dengan tetap mempertimbangkan kesiapan lokomotif dan masinis.

    Optimalisasi aset infrastruktur selagi berkoordinasi dengan K/L terkait dengan tetap mempertimbangkan aspek keselamatan, penyelenggaraan program Mudik Gratis, serta perlunya digitalisasi tiket pada semua moda transportasi.

    Menhub Dudy berharap, dengan strategi tersebut, angkutan Lebaran 2025 dapat sebaik atau lebih baik dari angkutan Nataru 2024/2025 yang berjalan lancar. Masyarakat pun menilai positif penyelenggaraan angkutan Nataru 2024/2025 lalu.

    “Alhamdulillah, berkat kolaborasi pada masa angkutan Nataru kemarin, survei dari UGM menunjukkan 86 persen masyarakat puas. Nilai ini menjadi catatan berharga karena nanti jumlah penduduk yang melakukan perjalanan saat Lebaran diperkirakan jauh lebih banyak,” ujar Dudy.

  • Libur Panjang, Ada Lonjakan Penumpang di Terminal Seloaji Ponorogo

    Libur Panjang, Ada Lonjakan Penumpang di Terminal Seloaji Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Aktivitas di Terminal Tipe A Seloaji Ponorogo mengalami lonjakan signifikan selama libur panjang perayaan Imlek dan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini. Berdasarkan pengamatan, jumlah penumpang baik yang datang maupun berangkat meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan hari biasa.

    “Libur panjang hingga 5 hari ke depan ini, ada peningkatan jumlah penumpang di Terminal Seloaji. Baik itu penumpang kedatangan maupun keberangkatan,” kata Kepala Terminal Seloaji Ponorogo, Purwanto, Sabtu (25/01/2025).

    Purwanto menyampaikan bahwa lonjakan penumpang sudah terjadi sejak Jumat (24/1) kemarin dan sesuai dengan prediksi sebelumnya. Peningkatan total penumpang mencapai 5.000 orang. Di mana jika di hari biasa penumpang kedatangan dan keberangkatan, masing-masing dikisaran angka 1.250 orang.

    “Untuk hari biasa, penumpang baik kedatangan maupun keberangkatan itu masing-masing 1.250 orang. Kini hari libur ini meningkat 2 kali lipat, total bisa mencapai 5.000 orang,” katanya.

    Kepadatan terminal terlihat sejak pagi hari, dengan antrean penumpang yang hendak pulang kampung atau bepergian ke luar kota. Kenaikan ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga akhir libur panjang.

    Namun, lonjakan ini juga disertai beberapa kendala. Purwanto mengungkapkan adanya keterlambatan sejumlah bus, terutama dari Jakarta, akibat kemacetan di beberapa titik perjalanan. Meski demikian, pihak terminal berupaya memastikan pelayanan tetap berjalan dengan lancar demi kenyamanan penumpang.

    “Tim di terminal tetap bersiaga untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan bus agar tetap terkoordinasi, meskipun ada kendala teknis di lapangan,” tambah Purwanto.

    Terminal Seloaji menjadi salah satu titik vital di Ponorogo terkait pergerakan penumpang selama libur panjang. Diharapkan, koordinasi yang baik antara pihak terminal, operator bus, dan penumpang dapat terus terjaga demi mengantisipasi lonjakan yang masih akan terjadi. “Kita terus berkoordinasi untuk kelancaran di terminal,” pungkasnya. (end/kun)