Kasus: Kemacetan

  • Polres Mojokerto Kota Perketat Pengamanan di Klenteng Hok Sian Kiong

    Polres Mojokerto Kota Perketat Pengamanan di Klenteng Hok Sian Kiong

    Mojokerto (beritajatim.com) – Polres Mojokerto Kota memperketat pengamanan tempat ibadah Tri Dharma Hok Sian Kiong di Kota Mojokerto pada Selasa (28/1/2025). Langkah ini diambil guna memastikan perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili (2025 Masehi) berjalan aman dan lancar.

    Polres Mojokerto Kota bersama TNI, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto, dan elemen masyarakat bersinergi untuk menjamin keamanan selama rangkaian perayaan Imlek. Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S. Marunduri secara langsung mendatangi klenteng yang terletak di Jalan PB Sudirman tersebut.

    “Malam ini (Selasa, 28/1/2025), kami bersama Pj Wali Kota Mojokerto dan Sekdakot Mojokerto mengecek langsung kesiapan pengamanan. TNI dan Polri bekerja sama dengan masyarakat untuk menjaga ketertiban selama perayaan Imlek,” ungkap AKBP Daniel S. Marunduri.

    Dalam pengamanan ini, Polres Mojokerto Kota menugaskan 20 personel khusus untuk menjaga Klenteng Hok Sian Kiong pada malam perayaan Imlek. Selain menjaga ketertiban dan keamanan di tempat ibadah, Polres Mojokerto Kota juga mengambil langkah antisipasi terkait arus lalu lintas.

    Untuk menghindari kemungkinan kemacetan di sekitar area klenteng, personel Polres Mojokerto Kota turut ditempatkan di titik-titik strategis sekitar Klenteng Hok Sian Kiong. Selain itu, sterilisasi lokasi sebelum dimulainya perayaan juga dilakukan guna memastikan situasi tetap aman bagi seluruh pihak.

    “Kami menghimbau masyarakat untuk menjaga keamanan dan kenyamanan selama rangkaian acara berlangsung. Kami, TNI/Polri bersama pemerintah daerah memastikan perayaan Imlek tahun ini berjalan lancar, aman, dan menjadi momentum kebersamaan yang penuh suka cita,” kata AKBP Daniel S. Marunduri.

    Sementara itu, salah satu pengurus Klenteng Hok Sian Kiong Kota Mojokerto, Hengky, mengapresiasi upaya pengamanan yang dilakukan oleh TNI/Polri dan Pemerintah Daerah.

    “Imlek tahun ini terasa lebih meriah dibanding tahun sebelumnya. Kami berharap masyarakat dapat menikmati rangkaian acara dengan penuh toleransi dan menjaga keamanan bersama,” ujarnya.

    Klenteng Hok Sian Kiong merupakan salah satu klenteng tertua di Kota Mojokerto. Berdiri sejak abad ke-19, klenteng ini menjadi pusat ibadah bagi umat Tri Dharma yang terdiri dari Konghucu, Taoisme, dan Buddhisme. Nama Hok Sian Kiong sendiri berarti “Istana Dewa Pembawa Berkah”. Bangunan ini memiliki arsitektur khas Tiongkok dengan dominasi warna merah dan ornamen naga yang menghiasi bagian atapnya.

    Sebagai salah satu tempat ibadah bersejarah, Klenteng Hok Sian Kiong tidak hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan tetapi juga pusat budaya dan sejarah bagi masyarakat Tionghoa di Mojokerto. Setiap tahun, perayaan Imlek di klenteng ini selalu berlangsung meriah dengan berbagai ritual keagamaan dan atraksi budaya. [tin/beq]

  • Perketat Pengamanan Imlek 2576 Kongzili, Polres Kediri Kota Fokus 3 Hal

    Perketat Pengamanan Imlek 2576 Kongzili, Polres Kediri Kota Fokus 3 Hal

    Kediri (beritajatim.com) – Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili menjadi perhatian khusus bagi Polres Kediri Kota. Kepolisian meningkatkan pengamanan di lokasi-lokasi strategis yang ramai dikunjungi umat Tionghoa, terutama di klenteng yang diprediksi akan dipadati oleh jamaah yang menjalankan ibadah keagamaan.

    Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji, beserta Wakapolres, pejabat utama (PJU), dan Kapolsek Kota Kediri turun langsung ke lapangan untuk memastikan kesiapan pengamanan di lokasi-lokasi tersebut.

    “Kami meningkatkan patroli dan pengamanan di sekitar tempat ibadah untuk memastikan kenyamanan dan keamanan masyarakat yang sedang beribadah,” ujar AKBP Bramastyo dalam keterangannya.

    Polres Kediri Kota Polda Jatim mengerahkan 159 personel sebagai antisipasi libur panjang. Sementara itu, untuk pengamanan perayaan Imlek di Klenteng Tjoe Hwie Kiong yang berlokasi di Jl Yos Sudarso, Kota Kediri, sebanyak 62 personel diterjunkan guna memastikan situasi tetap kondusif.

    Selain fokus pada keamanan tempat ibadah, kepolisian juga mengambil langkah antisipasi guna mengatasi potensi kemacetan lalu lintas di sekitar pusat perayaan.

    “Kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengatur arus lalu lintas agar tidak mengganggu kenyamanan warga,” katanya.

    Sebagai bagian dari upaya pengamanan maksimal, tim Samapta Polres Kediri Kota Polda Jatim melakukan sterilisasi lokasi sebelum acara perayaan dimulai. Langkah ini diambil untuk menjamin keamanan bagi seluruh masyarakat yang hadir.

    “Kami ingin memastikan Imlek tahun ini menjadi momen yang tidak hanya meriah, tetapi juga nyaman dan aman bagi semua pihak,” ucapnya.

    Polres Kediri Kota Polda Jatim mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi aturan dan mendukung upaya pengamanan agar perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili dapat berjalan dengan aman dan lancar. [nm/beq]

  • Sutisna Heran Mobil Tiba-tiba Nyungsep di Gorong-gorong, Padahal Sopir Tak Ngantuk dan Sudah Lihai

    Sutisna Heran Mobil Tiba-tiba Nyungsep di Gorong-gorong, Padahal Sopir Tak Ngantuk dan Sudah Lihai

    TRIBUNJATIM.COM – Keanehan saat mengendarai mobil dialami oleh Sutisna, seorang warga Kota Bandung.

    Sutisna tak menyangka mendadak dirinya masuk gorong-gorong bersama penumpang lain di dalam mobilnya.

    Hal itu membuatnya bertanya-tanya karena dirinya mengaku tak sedang mengantuk dan sudah lihai dalam mengemudikan mobil.

    Akibat kecelakaan tersebut mobil Sutisna harus dievakuasi.

    Kecelakaan tak terduga dialami Sutisna (56) saat melintas di Jalan Batununggal, Kota Bandung, menggunakan mobil mini bus Nissan bernomor polisi DD 1354 LT.

    Mobil tersebut terperosok ke dalam gorong-gorong di kawasan Perumahan Batununggal Indah, Selasa (28/1/2025), sekitar pukul 11.30 WIB.

    Sutisna, yang saat itu ditemani Eti, mengaku tidak memahami bagaimana mobilnya bisa masuk ke gorong-gorong.

    “Saya juga bingung kenapa bisa masuk ke gorong-gorong. Kejadiannya begitu cepat, ketika saya menyimpan ponsel untuk melihat map di dashboard, eh tiba-tiba sudah ada di gorong-gorong,” ungkapnya.

    Beruntung, tidak ada luka serius yang dialami Sutisna dan Eti.

    “Alhamdulillah enggak kenapa-kenapa. Hanya lecet di sini,” katanya sambil menunjukkan tangan kanannya yang terluka.

    Ketika ditanya apakah dirinya masih kurang berpengalaman dalam mengemudi, Sutisna menepis anggapan tersebut.

    Ia menjelaskan bahwa dirinya sudah terbiasa mengendarai mobil sejak tahun 1995.

    “Sudah sejak 1995 bisa mobil mah. Tadi ngantuk juga tidak, dan kondisi pun jalanan kosong. Niatnya mau antar paketan ke wilayah Batujajar, Bandung Barat,” jelasnya.

    Kapolsek Bandung Kidul, Kompol Sulardjo, menyatakan bahwa pihaknya segera melakukan evakuasi usai menerima laporan.

    Mobil Sutisna nyungsep di gorong-gorong Kota Bandung setelah mengalami kecelakaan secara mendadak dan kejadian sangat cepat, (28/1/2025). (Kompas.com)

    Evakuasi mobil dilakukan menggunakan alat berat, sekaligus mengatur lalu lintas di sekitar lokasi kejadian.

    “Kami juga memeriksa CCTV di sekitar TKP. Alhamdulillah proses evakuasi berjalan lancar,” ujar Kompol Sulardjo.

    Sementara itu, kisah lainnya istri terpaksa naik ojek ke puncak karena tersiksa terjebak macet berjam-berjam.

    Bahkan ia sampai rela meninggalkan suaminya yang di mobil.

    Adapun kondisi macet ini terjadi di Puncak Pass Bogor-Cianjur menuju Gadog atau Jakarta.

    Di jalur tersebut diterapkan sistem satu arah (one way) pada Senin (27/1/2025).

    Kondisi inilah yang membuat arus kendaraan macet selama 10 jam, dari pukul 11.30-21.30 WIB.

    Akibat penutupan jalur Puncak, kendaraan yang datang dari arah Jakarta tertahan di sekitar Exit GT Ciawi atau samping Jalan Tol Jagorawi, mengakibatkan kemacetan panjang.

    Para pengendara, terutama wisatawan yang hendak menuju Puncak, terpaksa menunggu hingga malam hari, hingga arus kembali dibuka dua arah.

    Banyak dari mereka yang memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi ojek online, meninggalkan kendaraan yang tertahan di jalan.

    Putri (33), seorang wisatawan asal Tangerang Selatan yang berangkat bersama suami dan dua anaknya, memilih menggunakan ojek online setelah berjam-jam terjebak kemacetan.

    “Naik Gojek aja ke hotel di depan, niatnya mau wisata malah tertahan dari jam 12 siang sampai jam 8 malam,” ujarnya sambil memangku anaknya, Senin pukul 20.45 WIB, dikutip dari Kompas.com.

    Putri juga mengungkapkan ia terpaksa meninggalkan suaminya karena kedua anaknya yang masih kecil terus menangis.

    “Buka tutup jam berapa gitu kan enggak pasti, ya sudah naik Gojek aja,” tambahnya.

    Putri (33), wisatawan asal Tangerang yang meninggalkan suaminya karena harus memilih menggunakan transportasi ojek online ke jalur wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, setelah terjebak penutupan one way, Senin (27/1/2025) malam. (KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)

    Suaminya, yang memilih untuk tetap berada di dalam mobil, mengaku harus mengutamakan istri dan anak-anaknya agar bisa segera beristirahat di hotel.

    “Penginapan sudah disewa, jadi saya biarkan mereka pergi dulu,” ujar sang suami.

    Tidak sedikit pengendara lain yang juga menyerah dengan kemacetan tersebut.

    Beberapa memilih untuk kembali ke Jakarta.

    “Mending balik ke Jakarta,” kata salah seorang pengendara yang berputar balik menuju Tol Jagorawi.

    Hingga pukul 21.30 WIB, polisi akhirnya mengakhiri pemberlakuan sistem satu arah menuju Jakarta di Jalan Raya Puncak.

    Meskipun arus sudah dibuka kembali, kendaraan yang menuju Puncak tetap ramai, menunjukkan tingginya minat wisatawan untuk menghabiskan waktu libur di kawasan Puncak Bogor.

    Sistem satu arah ini diberlakukan selama 14 jam pada libur Isra Miraj akhir Januari 2025 untuk menampung volume kendaraan yang melonjak menuju kawasan wisata Puncak Bogor-Cianjur.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Biasa Dikawal, Pejabat Diminta Naik Angkutan Umum Seminggu Sekali

    Biasa Dikawal, Pejabat Diminta Naik Angkutan Umum Seminggu Sekali

    Jakarta

    Masyarakat Transportasi Indonesia mendorong agar pejabat publik ikut serta merasakan transportasi umum. Biasanya pejabat itu mendapatkan fasilitas mulai dari mobil mewah hingga patroli pengawalan untuk membelah kemacetan.

    Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Tory Damantoro, menilai sudah semestinya pejabat meminimalisir penggunaan patwal di jalan raya. Bahkan di beberapa negara maju, pejabat publik juga menggunakan transportasi umum.

    “Filosofinya hidup di kota itu adalah hidup bersama, karena orangnya banyak. Kalau semuanya meminta diprioritaskan akan terjadi kecemburuan sosial,” kata Tory beberapa waktu yang lalu.

    MTI sepakat agar patwal hanya dibatasi untuk pejabat seperti Presiden dan Wakil Presiden.

    “Dalam keseharian dengan hirup pikuk kemacetan di Kota Jakarta, sebaiknya pengawalan dibatasi untuk Presiden dan Wakil Presiden. Sedangkan pejabat negara yang lain tidak perlu dikawal seperti halnya Presiden dan Wakil Presiden. Jika memang perlu sekali harus rapat, angkutan umum di Jakarta sudah memberikan pelayanan yang cakupannya setara dengan kota-kota di dunia, yakni 89,5 persen wilayah Jakarta,” ujar Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno.

    Di Kota Jakarta, lanjut Djoko, layanan transportasi sudah tersambung. Setiap keluar dari hunian di Jakarta, tidak sampai 500 meter kita dipastikan mendapatkan halte atau bus stop angkutan umum.

    “Artinya, ketersediaan layanan angkutan umum di Jakarta sudah sedemikian merata tidak jauh berbeda dengan kota dunia lainnya yang masyarakat dan pejabat sudah terbiasa menggunakan angkutan umum. Angkutan umum yang tersedia di Jakarta sudah beragam, seperti ojek, bajaj, mikrolet, bus, KRL, LRT hingga MRT,” jelas dia.

    Dia mengatakan pejabat negara harus membiasakan menggunakan angkutan umum, minimal sekali seminggu.

    “Semestinya, pejabat negara membiasakan menggunakan angkutan umum, minimal sekali seminggu. Dengan bercampur dengan masyarakat umum akan mengetahui kondisi sebenarnya kehidupan masyarakat,” kata dia.

    “Diperlukan pejabat yang peka terhadap kehidupan sosial masyarakat. Hal yang langka di Indonesia, jika bisa menemukan pejabat yang mau setiap hari menggunakan kendaraan umum ke tempat kerja,” ujar Djoko.

    (riar/rgr)

  • Jakarta Dikepung Banjir di Malam Imlek, Berikut Sebaran Titiknya

    Jakarta Dikepung Banjir di Malam Imlek, Berikut Sebaran Titiknya

    TRIBUNJAKARTA.COM – Jakarta dikepung banjir di malam Imlek pada Selasa (28/1/2025). 

    Sejumlah wilayah tergenang banjir akibat curah hujan yang tinggi. 

    Berikut sejumlah wilayah yang tergenang banjir. 

    Banjir di Jakarta Utara

    Dilansir dari jakut.info di Instagram, Jalan Gaya Motor (Astra), Tanjung Priok, Jakarta Utara terendam banjir. 

    Akibat dari banjir tersebut, pengendara motor tidak bisa melintas sekitar pukul 21.20 WIB. 

    Postingan lainnya menayangkan sebuah SPBU di Danau Sunter Selatan tergenang banjir dengan ketinggian air 5 sampai 10 cm sekitar pukul 21.00 WIB. 

    Video lainnya juga menayangkan Jalan Danau Sunter Selatan lumpuh total akibat banjir sekitar pukul 21.00 WIB. 

    Bahkan, pemotor nyaris tercebur ke saluran air di jalan tersebut.

    Masih dari Instagram jakut.info, sebuah video menayangkan keadaan jalan tol yang dilalui sejumlah pengendara motor di Tol Wiyoto Wiyono. 

    Pengendara motor melewati jalan tol lantaran dikabarkan Jalan di kolong tol yaitu, Jalan Ahmad Yani dan Jalan Yos Sudarso direndam banjir hampir setinggi satu meter. 

    Banjir di Jakarta Barat

    Sementara itu dilansir dari Instagram @jakartabarat24jam, banjir juga merendam Jalan Panjang Raya, titik kena Green Garden, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat hingga dini hari pada pukul 01.10 WIB pada Rabu (29/1/2025). 

    Video lainnya menayangkan sebuah banjir di Jalan Arjuna arah Taman Anggrek hingga depan Tol Tomang pada Selasa (28/1/2025) malam. 

    Selain itu, banjir juga dikabarkan melanda wilayah lainnya di Jakarta Barat, di antaranya di wilayah Kembangan, Cengkareng, Grogol Petamburan, hingga Kali Deres.

    Banjir di Jakarta Timur

    Banjir juga melanda wilayah Jakarta Timur. 

    Dilansir dari @info_jakartatimur, banjir melanda Metland Menteng Cakung, Pulogadung, Jalan Amalia Penggilingan, Kompleks PLN Klender, Kampung Lio, Jalan Jenderal Ahmad Yani, tepatnya dekat Halte TJ Pulomas ByPass Jakarta Pusat. 

    Banjir di Jakarta Pusat

    Banjir juga dikabarkan melanda wilayah Jakarta Pusat. 

    Dilansir dari @info_jakartapusat di Instagram, banjir merendam kawasan sekitar Lapangan Banteng arah Katedral dengan ketinggian air diperkirakan 30 cm. 

    Akun tersebut juga mengunggah beberapa kejadian banjir di Jalan MH Thamrin depan Sarinah, Menteng; Kampung Irian, Kemayoran; Jalan Percetakan Negara, Cempaka Putih dan Jalan Mardani, Cempaka Putih. 

    Kawasan Monas juga dikabarkan terendam banjir. 

    Dikutip dari Kompas.com, kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, terendam banjir pada Selasa (28/1/2025) malam.

    Pantauan Kompas.com di lokasi sekitar pukul 22.08 WIB, banjir terjadi di beberapa titik.

    Jalanan sekitar bundaran Patung Kuda sempat terendam air, namun saat ini sudah dapat dilewati oleh kendaraan.

    Banjir justru lebih parah terjadi di Jalan Budi Kemuliaan yang mengarah ke Tanah Abang, di mana air menggenangi kawasan tersebut dengan kedalaman sekitar 10 sentimeter.

    Sementara itu, Jalan Medan Merdeka Selatan dari arah Balaikota menuju Patung Kuda juga terendam banjir.

    Banjir sepanjang sekitar 100 meter ini memiliki kedalaman sekitar 30 sentimeter, terutama menggenangi jalur lambat yang digunakan untuk sepeda motor.

    Sebaliknya, jalur cepat pada jalan yang sama tidak terendam air. Aliran air dari Jalan Medan Merdeka Selatan justru menggenangi Jalan Haji Agus Salim sekitar 30 sentimeter.

    Beberapa kendaraan bermotor terlihat mati akibat banjir di jalan utama ini, namun situasi tersebut tidak menyebabkan kemacetan yang signifikan.

    Hingga pukul 22.14 WIB, banjir di kawasan Monas masih belum surut.

    28 Kelurahan diprediksi banjir

    Sebanyak 28 kelurahan di Jakarta diperkirakan terdampak banjir pada Rabu (29/1/2025) pagi, akibat kiriman air dari Bendung Katulampa.

    Status bendungan tersebut telah siaga 3 sejak Selasa (28/1/2025) sore.

    Prediksi ini berdasarkan informasi dari laman resmi Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta.

    Ke-28 kelurahan tersebut meliputi:

    Kelurahan Bale Kambang

    Kelurahan Bali Mester

    Kelurahan Baru

    Kelurahan Bidara Cina

    Kelurahan Bukit Duri

    Kelurahan Cawang

    Kelurahan Cikoko

    Kelurahan Cililitan

    Kelurahan Duren Tiga

    Kelurahan Gedong

    Kelurahan Jagakarsa

    Kelurahan Jati Padang

    Kelurahan Kalibata

    Kelurahan Kalisari

    Kelurahan Kampung Melayu

    Kelurahan Kampung Tengah

    Kelurahan Kebagusan

    Kelurahan Kebon Baru

    Kelurahan Kebon Manggis

    Kelurahan Lenteng Agung

    Kelurahan Manggarai

    Kelurahan Pal Meriam 

    Kelurahan Pancoran

    Kelurahan Pejaten Timur

    Kelurahan Pengadegan

    Kelurahan Rawajati

    Kelurahan Srengseng Sawang

    Kelurahan Tanjung Barat

    Berdasarkan pantauan petugas Bendung Katulampa, ketinggian air di bendung tersebut mengalami peningkatan, mencapai 115 sentimeter pada Selasa sore.

    Hal ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur kawasan hulu Sungai Ciliwung di Puncak, Bogor.

    Petugas jaga Bendung Katulampa, Jaenudin mengungkapkan, aliran air diperkirakan akan tiba di Jakarta dalam waktu sembilan hingga 12 jam ke depan.

    “Sekitar 161.000 liter air per detik mengalir di Bendung Katulampa. Debit air diperkirakan tiba di wilayah Jakarta dalam waktu sembilan hingga 12 jam,” jelas Jaenudin, Selasa.

    Meskipun ketinggian air mulai mengalami penurunan, masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung diimbau untuk tetap waspada.

    “Diimbau masyarakat tetap waspada dan berhati-hati,” kata Jaenudin. (Kompas.com/@info_jakartapusat/@jakartabarat24jam/@jakut.info).

     

  • Lereng Gunung Wilis Hujan Lebat, Jalan Nasional di Madiun-Surabaya Macet Terendam Banjir

    Lereng Gunung Wilis Hujan Lebat, Jalan Nasional di Madiun-Surabaya Macet Terendam Banjir

    Lereng Gunung Wilis Hujan Lebat, Jalan Nasional di Madiun-Surabaya Macet Terendam Banjir
    Tim Redaksi
    MADIUN, KOMPAS.com
     – Arus lalu lintas di ruas jalan nasional
    Madiun
    -Surabaya mengalami
    kemacetan
    parah setelah
    banjir
    merendam jalan di Dusun Petung, Desa Sugihwaras, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, dengan ketinggian mencapai 60 cm.
    Banjir
    terjadi setelah
    hujan lebat
    mengguyur wilayah lereng Gunung Wilis pada Selasa (28/1/2025) sore.
    Kapolsek Saradan, AKP Koco Widodo, yang dihubungi Kompas.com, menjelaskan bahwa banjir di ruas jalan nasional disebabkan oleh luapan Sungai Petung akibat hujan lebat.
    “Hujan sangat lebat dari Gemarang (wilayah lereng Gunung Wilis) mengakibatkan Sungai Petung meluap hingga membanjiri jalan dengan ketinggian mencapai 60 cm,” ungkap Widodo.
    Widodo menambahkan bahwa banjir yang merendam jalan berdampak pada kemacetan, di mana kendaraan yang melintas harus bergerak pelan untuk menghindari kecelakaan.
    Derasnya arus banjir membuat pengendara motor harus lebih berhati-hati saat melintas.
    Namun, banyak pengendara yang memilih untuk berhenti dan menunggu air surut sebelum melanjutkan perjalanan.
    Kendaraan besar seperti truk dan bus masih dapat melintas, meskipun dengan kecepatan yang sangat lambat.
    Untuk mengurangi kemacetan, kendaraan roda empat atau lebih dari arah Madiun diarahkan melalui gerbang Tol Madiun di Dumpil.
    “Kendaraan dari arah Surabaya atau Madiun tetap pelan-pelan kami lewatkan untuk mengurangi kemacetan. Sementara kendaraan dari arah Madiun yang belum sampai lokasi banjir diarahkan lewat tol Dumpil biar tidak terlalu macet,” jelas Widodo.
    Selain di Kecamatan Saradan, banjir juga melanda Desa Kaligunting, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, yang mengakibatkan 48 rumah warga terendam dengan ketinggian air mencapai setengah meter.
    “Banjir merendam 48 rumah warga setelah hujan deras. Ketinggian banjir sekitar 50 cm,” kata Ketua RT 14 Desa Kaligunting, Sunaryo.
    Situasi ini menunjukkan dampak signifikan dari curah hujan yang tinggi, yang tidak hanya mengganggu arus lalu lintas tetapi juga mengancam keselamatan warga di daerah terdampak.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polres Banggai Siagakan Personel Amankan Perayaan Imlek 2025

    Polres Banggai Siagakan Personel Amankan Perayaan Imlek 2025

    PALU – Polres Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, menyiagakan personel untuk pengamanan Tahun Baru Imlek 2025 di wilayah Kabupaten Banggai.

    “Polres Banggai mengerahkan 50 personel untuk pengamanan tahun Baru Imlek 2025 di wilayah Kabupaten Banggai,” kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Banggai AKP Al Amin S. Muda di Banggai, Antara, Selasa, 28 Januari. 

    Pengamanan perayaan Imlek dimulai pada Selasa hari ini sampai Rabu besok guna memberikan rasa aman dan nyaman terhadap masyarakat, serta mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

    Dalam pengamanan Imlek ini, personel kepolisian disiagakan di tempat ibadah seperti di Vihara Paramita Maitraya, Kota Luwuk, Vihara Eka Dharma Loka di Kecamatan Toili Barat dan Vihara Kwang Kong di Kecamatan Pagimana.

    Ia menuturkan Polres Banggai berkomitmen memberikan perlindungan maksimal kepada masyarakat, terutama dalam momen penting seperti perayaan Imlek.

    Pihaknya juga meningkatkan patroli pada malam hari dan pagi hari sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam menciptakan rasa aman dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

    Ia mengatakan patroli ini dilakukan dengan menyasar titik-titik vital seperti pusat keramaian, tempat wisata, jalur lalu lintas, area rawan kemacetan dan kecelakaan, serta kriminalitas.

    “Untuk itu, saya mengajak seluruh elemen masyarakat agar tetap menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif dan bekerja sama dalam pengamanan Imlek di daerah kita,” katanya.

    Ia mengharapkan dengan pengamanan ini, perayaan Tahun Baru Imlek 2025 di Kabupaten Banggai dapat berjalan dengan aman, lancar dan kondusif.

  • Polisi rekayasa lalu lintas sekitar Festival Bandeng Rawa Belong

    Polisi rekayasa lalu lintas sekitar Festival Bandeng Rawa Belong

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Polisi rekayasa lalu lintas sekitar Festival Bandeng Rawa Belong
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 28 Januari 2025 – 20:10 WIB

    Elshinta.com – Polisi merekayasa lalu lintas di sekitar Festival Bandeng Rawa Belong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat guna mengurai kemacetan di kawasan itu.

    Pejabat Sementara (PS) Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Mujiyanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, menyebut bahwa rekayasa lalu lintas dilakukan di beberapa titik guna mengurai kemacetan akibat tingginya antusiasme masyarakat.

    “Rekayasa lalu lintas yang kami terapkan meliputi ‘contra flow’ (lawan arus) dari Simpang Jalan Adam hingga TL Rawa Belong, kanalisasi di Pertigaan Rawa Belong,” ujarnya. 

    Kemudian, lanjut dia, pengaturan jalan satu arah (single-side arrangement/SSA) di Jalan Salam, Jalan Isa, hingga Simpang Bang Pitung.

    “Pengaturan diberlakukan mulai pukul 06.30 WIB hingga acara selesai,” katanya. 

    Sebelumnya, Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyebut bahwa tujuan Festival Bandeng Rawa Belong ini juga dalam rangka menyongsong lima abad kota Jakarta, serta melestarikan budaya Betawi “nganter bandeng” yang hampir punah.

    Tradisi “nganter bandeng”, kata Teguh, merupakan tradisi Betawi yang dilakukan untuk menyambut perayaan salah satunya tahun baru Imlek.

    “Ini juga menjadi cermin kebersamaan dan kehormatan terhadap budaya yang sarat makna. Ikan bandeng juga kerap hadir sebagai lambang doa dan harapan baik dalam berbagai acara adat,” jelas Teguh.

    Festival Bandeng Rawa Belong diikuti oleh 32 tenan bandeng segar dan 25 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan makanan khas Betawi.

    Sumber : Antara

  • Jalan Haji Agus Salim Jakpus Terendam Banjir Setinggi 40 Cm
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Januari 2025

    Jalan Haji Agus Salim Jakpus Terendam Banjir Setinggi 40 Cm Megapolitan 28 Januari 2025

    Jalan Haji Agus Salim Jakpus Terendam Banjir Setinggi 40 Cm
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Jalan Haji Agus Salim
    , yang terletak di kawasan
    Monumen Nasional
    (Monas), Jakarta Pusat, terendam banjir dengan ketinggian mencapai 40 sentimeter.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi pada Selasa (28/1/2025) sekitar pukul 22.28 WIB, banjir di Jalan Haji Agus Salim lebih tinggi dibandingkan dengan di Jalan Medan Merdeka Selatan.
    Banjir yang menggenangi sepanjang sekitar 200 meter ini menyebabkan beberapa motor dan rambu-rambu penunjuk jalan yang sebelumnya bersentuhan dengan tanah terjatuh karena terangkat oleh arus air.
    Akibat kondisi ini, Jalan Haji Agus Salim dari arah Jalan Medan Merdeka Selatan tidak dapat dilalui kendaraan. Kondisi ini juga berpotensi menyebabkan mesin kendaraan mati.
    Meski demikian, sejumlah kendaraan masih memaksa untuk melintas di jalan tersebut.
    Beberapa mobil sempat kesulitan bergerak normal namun berhasil melewati genangan.
    Sementara itu, beberapa sepeda motor mengalami kerusakan akibat terendam banjir.
    Sebelumnya, di kawasan Monas juga terjadi banjir di beberapa titik. Jalanan di bundaran Patung Kuda sempat terendam, namun kini sudah bisa dilewati kendaraan.
    Banjir lebih parah terjadi di Jalan Budi Kemuliaan yang mengarah ke Tanah Abang, dengan kedalaman sekitar 10 sentimeter.
    Di Jalan Medan Merdeka Selatan, dari arah Balaikota menuju Patung Kuda, banjir sepanjang sekitar 100 meter menggenangi jalur lambat untuk sepeda motor dengan kedalaman sekitar 30 sentimeter.
    Di jalur cepat pada jalan yang sama, tidak tampak adanya genangan air.
    Aliran air dari Jalan Medan Merdeka Selatan juga berkontribusi pada genangan di Jalan Haji Agus Salim yang mencapai sekitar 30 sentimeter.
    Meskipun beberapa kendaraan bermotor tampak mati akibat banjir, situasi ini tidak menyebabkan kemacetan parah di area tersebut.
    Hingga berita ini ditulis, banjir di lokasi tersebut belum menunjukkan tanda-tanda surut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kawasan Monas Terendam Banjir akibat Curah Hujan Tinggi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Januari 2025

    Kawasan Monas Terendam Banjir akibat Curah Hujan Tinggi Megapolitan 28 Januari 2025

    Kawasan Monas Terendam Banjir akibat Curah Hujan Tinggi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, terendam banjir pada Selasa (28/1/2025) malam.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi sekitar pukul 22.08 WIB, banjir terjadi di beberapa titik.
    Jalanan sekitar bundaran Patung Kuda sempat terendam air, namun saat ini sudah dapat dilewati oleh kendaraan.
    Banjir justru lebih parah terjadi di Jalan Budi Kemuliaan yang mengarah ke Tanah Abang, di mana air menggenangi kawasan tersebut dengan kedalaman sekitar 10 sentimeter.
    Sementara itu, Jalan Medan Merdeka Selatan dari arah Balaikota menuju Patung Kuda juga terendam banjir.
    Banjir sepanjang sekitar 100 meter ini memiliki kedalaman sekitar 30 sentimeter, terutama menggenangi jalur lambat yang digunakan untuk sepeda motor.
    Sebaliknya, jalur cepat pada jalan yang sama tidak terendam air.
    Aliran air dari Jalan Medan Merdeka Selatan justru menggenangi Jalan Haji Agus Salim sekitar 30 sentimeter.
    Beberapa kendaraan bermotor terlihat mati akibat banjir di jalan utama ini, namun situasi tersebut tidak menyebabkan kemacetan yang signifikan.
    Hingga pukul 22.14 WIB, banjir di kawasan Monas masih belum surut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.