Kasus: Kemacetan

  • 12 Bus Wisata Konvoi di Ciputat Timur, Lalin Sempat Macet 2 Kilometer

    12 Bus Wisata Konvoi di Ciputat Timur, Lalin Sempat Macet 2 Kilometer

    Jakarta

    Lalu lintas di Jalan WR Supratpam, Kelurahan Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan macet malam ini. Kemacetan disebabkan karena adanya konvoi bus wisata.

    “Penyebab kemacetan adanya konvoi 12 bus yang mengarah ke SD di Pondok Ranji sepulang dari karya wisata,” ujar Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq, dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (10/2/2025).

    Kemacetan mengular sampai 2 kilometer akibat adanya rombungan bus tersebut. Bus melintas tanpa pengawalan

    “(Kemacetan) sekitar 2 kilometer,” imbuhnya.

    Bambang mengatakan saat ini kemacetan telah terurai setelah polisi turun tangan ke lokasi. Lebih lanjut, Bambang mengimbau masyarakat untuk menghubungi call center 110 atau kepolisian terdekat apabila menemukan gangguan kamtibmas maupun kamseltibcarlantas.

    Warga Terjebak 1 Jam

    Dalam rekaman video yang diperoleh detikcom dari Polsek Ciputat Timur, warga melaporkan kemacetan melalui layanan hotline SPKT Polsek Ciputat Timur. Warga tersebut sempat terjebak macet selama 1 jam.

    “Ini sudah sejam dari portal Sektor 2 belum lewat, katanya ada bus fieldtrip lewat,” ujar warga bernama Airlangga itu.

    (mei/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Rumah Rata dengan Tanah, Mobil Rusak Dihantam Pohon

    Rumah Rata dengan Tanah, Mobil Rusak Dihantam Pohon

    PIKIRAN RAKYAT – Langit di Bulukumba mendadak gelap pada Senin, 10 Februari 2025 siang hari. Desa Tanah Harapan, Kecamatan Rilau Ale, menjadi saksi bisu kedahsyatan angin puting beliung yang menghancurkan 15 rumah, dua di antaranya rata dengan tanah. Angin kencang tersebut juga merusak pepohonan dan membuat atap-atap rumah beterbangan.

    Puting beliung melanda Dusun Talle-talle dan Dusun Ganjenge, menyebabkan warga kehilangan tempat tinggal. Hasnah, salah satu warga setempat menceritakan detik-detik ketika rumahnya rusak berat.

    “Saya sedang di dapur waktu angin datang. Tidak ada hujan, tapi tiba-tiba atap rumah terangkat. Saya tarik anak saya, lari ke luar. Rumah tetangga juga sama, atapnya terbang,” kata Hasnah sambil menahan tangis.

    Sementara itu, di Desa Bijawang, sebuah pohon besar tumbang dan menutup jalan poros Bulukumba-Sinjai. Insiden ini menyebabkan kemacetan panjang hingga satu jam. Warga setempat dan tim dari BPBD Bulukumba bahu-membahu membersihkan batang pohon yang melintang di jalan. Jalan akhirnya kembali terbuka setelah proses evakuasi.

    Tenda Darurat untuk Korban Bencana

    BPBD Bulukumba segera mendirikan tenda darurat di lokasi bencana untuk menampung warga yang kehilangan tempat tinggal. Abdul Haris, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Bulukumba, memastikan timnya telah turun sejak sore hari untuk membantu korban bencana.

    “Kami memasang tenda darurat bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat. Bantuan awal sudah mulai disalurkan,” ujarnya.

    Sementara itu, Plt Kepala BPBD Bulukumba, Andi Zulkifli mengimbau warga agar tetap waspada karena cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi hingga pertengahan Februari 2025 ini. Ia juga mengingatkan pengendera untuk berhati-hati saat melintas di jalanan dengan banyaknya pohon besar.

    “Kami terus memantau dan melakukan asesmen di lokasi bencana. Warga di daerah rawan angin kencang kami minta untuk lebih waspada,” ujarnya.

    Desa Topanda juga Terdampak

    Ilustrasi. Desa Topanda terdampak bencana puting beliung hingga sebabkan mobil hancur tertimpa ranting pohon.

    Selain Kecamatan Rilau Ale, Desa Topanda juga dilanda bencana. Tiga rumah kehilangan atap, sementara satu mobil hancur tertimpa ranting pohon. Basri, salah satu warga, mengungkapkan bahwa angin puting beliung kali ini adalah yang paling parah sejak ia tinggal di desa tersebut.

    “Saya lihat atapnya terangkat seperti ada yang menarik dari atas. Mobil tetangga saya juga rusak kena pohon,” katanya.***

    Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di Warta Bulukumba dengan judul ‘Angin Kencang Mengamuk di Bulukumba: Atap Seng Terbang ke Kabel Listrik, 15 Rumah Porak Poranda’.

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Polres Tuban Gelar Operasi Keselamatan Semeru 2025

    Polres Tuban Gelar Operasi Keselamatan Semeru 2025

    Tuban (beritajatim.com) – Kapolres Tuban AKBP Oskar Syamsuddin memimpin apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Semeru 2025 dalam rangka cipta kondisi Kamseltibcarlantas menjelang Idul Fitri 2025 di wilayah Kabupaten Tuban, Senin (10/02/2025).

    Apel tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tuban dan Dandim 0811 Tuban. Dalam sambutannya, AKBP Oskar Syamsuddin menyampaikan bahwa operasi ini akan berlangsung dari tanggal 10 hingga 23 Februari 2025 dengan fokus utama pada lalu lintas, kecelakaan, dan kemacetan.

    “Ini fokusnya terhadap lalu lintas, kecelakaan maupun kemacetan,” ujar AKBP Oskar Syamsuddin.

    Ia menambahkan bahwa operasi ini dilakukan sebagai langkah awal menjelang Idul Fitri, yang nantinya akan dilanjutkan dengan Operasi Ketupat. Tujuannya adalah memastikan pergerakan lalu lintas selama perayaan Idul Fitri berjalan aman, lancar, dan kondusif.

    “Beberapa pelanggaran yang kita targetkan ada 10 jenis, kita fokuskan sehingga pada saat aktivitas Idul Fitri nanti, pergerakan lalu lintas yang meningkat bisa diantisipasi dengan baik,” terang Oskar.

    Menurutnya, operasi ini juga bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan data di Jawa Timur, angka kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan sebesar 9,6 persen, dan ia berharap tren ini terus berlanjut.

    “Ada 9,6 persen angka kecelakaan turun, syukur-syukur bisa kita tekan lagi, sehingga keselamatan lalu lintas ini bisa terjaga,” ungkapnya.

    Selain itu, ia juga menekankan pentingnya penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas serta antisipasi terhadap kemacetan.

    “Kalau kerawanan tetap kita antisipasi, terutama kecelakaan lalu lintas karena adanya peningkatan jumlah pergerakan arus lalu lintas,” pungkasnya. [ayu/but]

     

     

     

  • Polda Metro Bentuk Tim Pemecah Kemacetan Jakarta, Apa Saja Tugasnya?

    Polda Metro Bentuk Tim Pemecah Kemacetan Jakarta, Apa Saja Tugasnya?

    Jakarta: Kemacetan Jakarta merupakan masalah dan tantangan yang hingga saat ini belum ditemukan solusinya. Untuk mengatasi masalah kemacetan Jakarta, Polda Metro Jaya berinisiatif membentuk tim pemecah kemacetan.

    “Kemarin, Minggu yang lalu sudah saya perintahkan untuk membuat tim pemecah kemacetan,” kaya Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto kepada wartawan, Senin, 10 Februari 2025.

    Karyoto menyampaikan kemacetan di Jakarta terjadi bukan saat weekday saja, tetapi juga pada saat weekend.

    “Jangan disangka ketika hari libur, Sabtu dan Minggu adalah hari senggang. Tidak seperti itu. Mungkin 10 atau 20 tahun yang lalu itu terjadi,” imbuhnya.

    Karyoto mengatakan macet Jakarta saat ini sudah mengalami pergeseran dibanding beberapa tahun silam. Karyoto menyebut, tidak hanya hari kerja, kemacetan lalu lintas saat ini terjadi saat akhir pekan khususnya di kawasan Senayan, Jakarta Pusat. 
     

    “Bisa dibayangkan ketika GBK dihadiri oleh 100 ribu dengan event-event besar. Dibuka pukul 19.00, 15.00 sudah mulai macet. Selesai 21.00 atau 22.00 dan cair baru (jam) 01.00 atau 02.00 (dini hari). Hal ini menandakan bahwa jalan di seputar pusat keramaian Jakarta hanya itu-itu saja,” ujarnya. 
    Tugas tim pemecah kemacetan

    Lebih lanjut, Karyoto belum merinci lebih jauh terkait dengan tugas tim pemecah kemacetan yang dibentuk Polda Metro Jaya. Namun untuk awal, tim tersebut akan berfokus dalam penerapan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi kemacetan.

    “Tentunya dengan cara rekayasa, pelayanan yang humanis, memberikan kesejukan kepada seluruh masyarakat pengguna jalan dengan sabar dan cepat akan lebih memperlancar situasi arus lalu lintas,” pungkasnya.

    Jakarta: Kemacetan Jakarta merupakan masalah dan tantangan yang hingga saat ini belum ditemukan solusinya. Untuk mengatasi masalah kemacetan Jakarta, Polda Metro Jaya berinisiatif membentuk tim pemecah kemacetan.
     
    “Kemarin, Minggu yang lalu sudah saya perintahkan untuk membuat tim pemecah kemacetan,” kaya Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto kepada wartawan, Senin, 10 Februari 2025.
     
    Karyoto menyampaikan kemacetan di Jakarta terjadi bukan saat weekday saja, tetapi juga pada saat weekend.

    “Jangan disangka ketika hari libur, Sabtu dan Minggu adalah hari senggang. Tidak seperti itu. Mungkin 10 atau 20 tahun yang lalu itu terjadi,” imbuhnya.
     
    Karyoto mengatakan macet Jakarta saat ini sudah mengalami pergeseran dibanding beberapa tahun silam. Karyoto menyebut, tidak hanya hari kerja, kemacetan lalu lintas saat ini terjadi saat akhir pekan khususnya di kawasan Senayan, Jakarta Pusat. 
     

     
    “Bisa dibayangkan ketika GBK dihadiri oleh 100 ribu dengan event-event besar. Dibuka pukul 19.00, 15.00 sudah mulai macet. Selesai 21.00 atau 22.00 dan cair baru (jam) 01.00 atau 02.00 (dini hari). Hal ini menandakan bahwa jalan di seputar pusat keramaian Jakarta hanya itu-itu saja,” ujarnya. 
    Tugas tim pemecah kemacetan

    Lebih lanjut, Karyoto belum merinci lebih jauh terkait dengan tugas tim pemecah kemacetan yang dibentuk Polda Metro Jaya. Namun untuk awal, tim tersebut akan berfokus dalam penerapan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi kemacetan.
     
    “Tentunya dengan cara rekayasa, pelayanan yang humanis, memberikan kesejukan kepada seluruh masyarakat pengguna jalan dengan sabar dan cepat akan lebih memperlancar situasi arus lalu lintas,” pungkasnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Kemacetan di Jakarta Bikin Emosi Terkuras!

    Kemacetan di Jakarta Bikin Emosi Terkuras!

    Jakarta

    Kemacetan di Jakarta bikin emosi terkuras. Klakson bersahutan menjadi indikasi masyarakat jenuh dengan kemacetan Jakarta.

    Kemacetan di Jakarta menjadi salah satu pekerjaan rumah yang belum juga terselesaikan. Seperti diketahui bersama, jalanan Jakarta hampir tak pernah luput dari kemacetan setiap harinya. Sekalipun di akhir pekan, Jakarta tetap dilanda kemacetan.

    Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengungkap, kemacetan di Jakarta ini cukup menguras emosi. Bahkan suara klakson bersahutan pun seolah sudah menjadi hal yang lumrah.

    “Kita di Jakarta yang hari-hari tidak lepas dari kemacetan tentunya akan menguras emosi. Bahkan saya sendiri ketika saya berkendaraan banyak masyarakat yang tidak sabar dengan membunyikan klakson. Ini indikasi bahwa masyarakat jenuh,” kata Karyoto dikutip detikNews.

    Di akhir pekan, saat sebagian besar kantor libur, nyatanya tak membuat jalanan sepi. Kondisi ini, kata Karyoto, berbeda dengan beberapa tahun silam saat macet umumnya tak terjadi di akhir pekan.

    “Jangan disangka ketika hari libur, Sabtu dan Minggu adalah hari senggang, tidak seperti itu. Mungkin 10 atau 20 tahun yang lalu itu terjadi. Pada saat ini, hari Sabtu Minggu, lebih banyak event-event yang terjadi di seputaran Senayan,” sambung Karyoto.

    Terlebih bila event yang diadakan itu menghadirkan hingga ratusan ribu orang. Untuk mengatasi kemacetan ini, Irjen Karyoto telah membentuk tim ‘Pemecah Macet’. Karyoto belum merinci lebih jauh tugas tim pemecah macet tersebut, namun dia mengatakan tim itu nantinya akan berfokus untuk melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi kemacetan.

    Jakarta Kota Termacet ke-7 di Dunia

    Kemacetan di Jakarta memang sudah parah. Bahkan dalam data yang dirilis oleh perusahaan analisis data lalu lintas asal Amerika Serikat INRIX, Jakarta menduduki peringkat ketujuh di dunia. Posisi Jakarta itu naik karena tahun sebelumnya Jakarta bertengger di posisi ke-10.

    Berdasarkan studi INRIX itu, dalam satu tahun setiap pengendara kehilangan waktu 89 jam karena kemacetan. INRIX mencatat kecepatan rata-rata di pusat kota Jakarta hanya 13 mil per jam atau 20 km/jam. Di Indonesia, Jakarta bertengger di posisi pertama kota yang paling macet.

    (dry/rgr)

  • Ini Sasaran Polres Lamongan di Operasi Keselamatan Semeru 2025

    Ini Sasaran Polres Lamongan di Operasi Keselamatan Semeru 2025

    Lamongan (beritajatim.com) – Polres Lamongan menggelar Operasi Keselamatan Semeru 2025 selama dua pekan, mulai 10 hingga 23 Februari. Operasi yang diinisiasi Polda Jatim ini bertujuan untuk menekan angka kecelakaan dan meningkatkan kesadaran tertib berlalu lintas di wilayah Jawa Timur.

    Kapolres Lamongan, AKBP Bobby Adimas Condroputra, mengatakan bahwa operasi ini menargetkan berbagai pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan.

    “Adapun target prioritas dalam operasi ini meliputi pengendara yang berboncengan lebih dari satu orang, pengendara yang melebihi batas kecepatan, pengendara kendaraan bermotor di bawah umur,” tuturnya, Senin (10/2/2025).

    Selain itu, operasi juga menyasar beberapa pelanggaran lain yang kerap terjadi di jalan raya, seperti:

    Pengendara roda dua yang tidak menggunakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI).
    Pengemudi roda empat yang tidak memakai sabuk pengaman.
    Pengemudi yang menggunakan ponsel saat berkendara.
    Pengendara dalam pengaruh alkohol.
    Pelanggaran melawan arus.
    Kendaraan dengan knalpot brong atau tidak sesuai spesifikasi.
    Pengendara yang menerobos lampu merah.

    Menurut Bobby, operasi ini dilakukan dengan pendekatan edukatif, persuasif, dan humanis untuk meningkatkan simpati masyarakat terhadap kepolisian.

    “Selain itu, kemacetan lalu lintas juga menjadi perhatian utama akibat pertumbuhan jumlah kendaraan yang tidak sebanding dengan infrastruktur jalan,” tambahnya.

    Ia berharap dengan adanya Operasi Keselamatan Semeru 2025, masyarakat semakin sadar akan pentingnya tertib berlalu lintas demi menciptakan kondisi jalan yang lebih aman, tertib, dan lancar di Jawa Timur. [fak/beq]

  • Kapolda Metro Jaya Perintahkan Jajarannya Bentuk Tim Pemecah Kemacetan – Halaman all

    Kapolda Metro Jaya Perintahkan Jajarannya Bentuk Tim Pemecah Kemacetan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto memerintahkan jajarannya untuk membentuk tim pemecah kemacetan.

    Hal itu disampaikan dalam apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Jaya 2025 di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2025).

    “Minggu yang lalu sudah saya perintahkan (jajaran) untuk membuat tim pemecah kemacetan dan jangan disangka ketika hari libur, Sabtu dan Minggu adalah hari senggang, tidak seperti itu,” ucapnya.

    Menurut Karyoto, masyarakat di jalan raya jenuh dengan kondisi kemacetan.

    Di Jakarta hari-hari tidak pernah lepas dari kemacetan tentunya menguras emosi masyarakat.

    “Saya sendiri ketika berkendaraan banyak masyarakat yang tidak sabar dengan membunyikan klakson. Ini indikasi bahwa masyarakat jenuh,” imbuhnya.

    Untuk itu Kapolda Metro meminta adanya evaluasi khusus bagi anggota atau fungsi yang berkaitan langsung dengan lalu lintas agar lebih memperhatikan.

    Kegiatan event-event yang terjadi di seputaran Senayan perlu mendapat perhatian terkait lalu lintas.

    “Dan ini tentunya harus lebih kita memberikan pelayanan agar event dapat berjalan dengan baik dan tentunya tidak terjadi kemacetan yang berdampak pada keluhan masyarakat lebih meluas,” tukasnya.

    Karyoto memberi contoh event besar di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang dihadiri oleh 100 ribu orang.

    Apabila acara dibuka pukul 19.00 WIB maka mulai pukul 15.00 WIB itu sudah macet.

    “Selesai 21.00 WIB atau 22.00 WIB dan cair baru 01.00 WIB atau 02.00 WIB. Hal ini menandakan bahwa jalan di seputar pusat keramaian Jakarta hanya itu-itu saja,” pungkasnya.

    Dalam hal Operasi Keselamatan Jaya 2025, Irjen Karyoto menegaskan bahwa aparat TNI-Polri dan jajaran pemerintah daerah berupaya membangun kesadaran terutama adalah para pengguna jalan, dengan cara mencegah dari dini menghilangkan segala bentuk-bentuk kejadian yang mengarah kepada keselamatan dalam berkendaraan. 

    Dia menyampaikan beberapa hal krusial di antaranya aparat harus betul-betul humanis, penyadaran seluruh masyarakat agar berkendaraan untuk lebih tertib dan menaati peraturan-peraturan lalu lintas. 

    “Makanya dalam setiap tindakan para perwira yang bertanggung jawab harus senantiasa mengoreksi apa yang sudah dilakukan oleh anggota-anggotanya di lapangan,” ungkapnya.

    Diharapkan operasi keselamatan jaya dapat menekan angka jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi. 

    Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menuturkan operasi ini sebagai langkah awal sebelum digelar Operasi Ketupat.

    “Tentunya ini operasi keselamatan ini adalah mengawali daripada pelaksanaan nanti operasi ketupat, jadi prakondisi bagaimana kesiapan nanti Operasi Ketupat yang memang melibatkan banyak orang, baik itu masyarakat itu sendiri terutama, upaya-upaya kita menyelamatkan orang-orang masyarakat ini dalam arus mudik terutama,” katanya di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2025).

    Kegiatan Operasi Keselamatan Jaya 2025 utamanya adalah penyuluhan, edukasi, preventif dan preemtif. 

    Terhadap kendaraan-kendaraan angkutan umum nantinya dilakukan ramp check di terminal ataupun langsung ke pool armada kendaraan.

    “Ini yang akan kita lakukan, jadi kita melakukan penyuluhan tersebut. Yang kedua orang terutama ini adalah para pengemudi,” imbuhnya.

     

  • Operasi Zebra Lodaya 2025 Dimulai, Polisi Soroti Penggunaan Knalpot Brong dan Pengendara Ugal-Ugalan

    Operasi Zebra Lodaya 2025 Dimulai, Polisi Soroti Penggunaan Knalpot Brong dan Pengendara Ugal-Ugalan

    JABAR EKSPRES – Kepolisian Resor Cimahi mulai menggelar Operasi Keselamatan Zebra Lodaya 2025 di wilayah Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Senin (10/2/25).

    Operasi yang berlangsung selama 14 hari hingga 23 Februari ini bertujuan meningkatkan disiplin berlalu lintas sekaligus menekan angka kecelakaan fatal.

    Sebanyak 93 personel gabungan dari Satlantas Polres Cimahi, TNI, serta Dinas Perhubungan Kota Cimahi dan KBB diterjunkan untuk mengawasi serta menindak berbagai pelanggaran di titik-titik rawan kecelakaan dan kemacetan.

    “Waktu kegiatan operasi dilaksanakan selama 14 hari mulai hari ini tanggal 10-23 Februari 2025. Jumlah personel yang diterjunkan 93 orang,” kata Wakapolres Cimahi, Kompol Andry Fran Ferdyawan, usai Apel Gelar Pasukan di Mapolres Cimahi.

    BACA JUGA: OPERASI KESELAMATAN SEMERU 2025 di Wilayah Jawa Timur, Ketahui 10 Sasaran Prioritas & Jadwal Lengkapnya

    Operasi ini akan menyasar berbagai pelanggaran yang berpotensi membahayakan, mulai dari pengendara yang menerobos lampu merah, melawan arus, tidak memakai helm, hingga kendaraan yang tidak dilengkapi surat-surat resmi.

    “Ada beberapa sasaran utama yakni pengendara di bawah umur, kendaraan tak sesuai spesifikasi seperti pemakaian knalpot brong, bonceng tiga, melebihi batas kecepatan, dan lainnya,” jelas Andry.

    Penindakan akan dilakukan secara fleksibel tergantung situasi di lapangan. Selain tilang konvensional dan elektronik, pendekatan edukatif tetap menjadi prioritas.

    “Tindakan tetap kita lakukan secara edukasi dan tilang elektronik baik statis ataupun mobile,” kata Andry.

    BACA JUGA: Operasi Lodaya 2025 Dimulai 10 Februari 2025 di Bandung, Wajib Tahu 10 Pelanggaran yang Jadi Incaran!

    Masyarakat pun diimbau untuk selalu tertib berlalu lintas dan melengkapi dokumen kendaraan agar aman saat berkendara.

    “Tapi yang diutamakan yakni tindakan humanis dan edukatif sehingga tercipta Kamseltibcarlantas di wilayah Cimahi jelang Hari Raya Idul Fitri dan Ramadan,” tandasnya. (Mong)

  • Cuma di Indonesia, Truk Dipaksa Angkut Muatan Sampai Nyekek Leher

    Cuma di Indonesia, Truk Dipaksa Angkut Muatan Sampai Nyekek Leher

    Jakarta

    Truk kelebihan muatan atau yang disebut truk over-dimension over loading (ODOL) kerap menjadi penyebab masalah di jalan raya. Tak cuma menimbulkan kemacetan sampai kerusakan jalan, truk ODOL ini juga kerap menjadi ‘mesin pencabut nyawa’ di jalan raya.

    Pereli nasional yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Mobilitas Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat, Rifat Sungkar, sangat geram dengan masih banyaknya truk ODOL di negara ini. Masalahnya, truk ODOL ini kerap mengancam nyawa pengguna jalan lain.

    “Truk di Indonesia itu spesial, karena nggak ada truk di negara-negara maju pakai truk disiksa sampai dengan kapasitas yang di ujung leher banget, bahkan lebih,” kata Rifat dalam akun Instagramnya.

    Pengguna truk ODOL ini, menurut Rifat, seakan tak pernah berpikir soal keamanan dan keselamatan. Sebab, kendaraan berat semacam itu kerap mengalami rem blong hingga berujung kecelakaan maut.

    “Lu nggak pernah pikirin, oke truknya bisa ngerem kalau bawa barang berat. Iya ngerem, kapan? Sekarang? Iya. Satu setengah jam lagi, dua jam bisa ngerem nggak karena panas? Nggak tahu. Terus lu lihat kalau truk sampai jalannnya ngerangkak pelan di tanjakan, di highway aja nggak bisa lari 60 (km/jam). Itu salah, karena dia udah ngelebihin kapasitas. Ibaratnya kayak benar-benar dicekek sampai ujung. Padahal harusnya kapasitas mereka itu dijalankan 60-70 persen. Sehingga flowing lancar, mengurangi risiko,” bebernya.

    Untuk itu, Rifat meminta semua pihak terkait bisa memberantas truk ODOL dari jalanan Indonesia. Seharusnya jembatan timbang yang tersedia bisa diaktifkan lagi untuk menangani masalah ini.

    “Tolong banget banget banget ya, pemilik perusahaan, teman-teman Departemen Perhubungan, mungkin lebih diketatkan lagi regulasinya. Jembatan timbang yang dulu ada di mana-mana mungkin diaktivasi lagi. Kemudian juga untuk inspeksi kendaraan sebelum jalan itu harus betul-betul diperhatiin, rem fungsinya gimana, fatigue (kelelahan) si pengendara gimana, paham medan yang dilewati gimana, jika terjadi sesuatu antisipasinya gimana. Jangan gimana nanti, tapi nanti gimana kalau ada apa-apa. Dan ini terbukti menjadi masalah nasional Indonesia,” katanya.

    Tak cuma itu, Rifat juga menyoroti masalah SDM pengemudi truk di Indonesia. Seharusnya, pengemudi truk melewati tingkatan pengalaman secara berurutan. Sertifikasi pengemudi juga harus diterapkan untuk keselamatan.

    “Untuk mereka pengemudi kendaraan besar tolong secara kasta itu dipikirkan. Bukan masalah kasta ekonomi, tapi secara kasta sudah melewati (pernah menjadi pengemudi) kendaraan kecil, medium, besar, sangat besar. Jangan tiba-tiba anak kecil bawa kendaraan besar. Dan ini secara pelatihan juga harus dilakukan. Kemudian secara sertifikasi juga harus dilakukan. Karena ini semua bagian dari profesi. Maunya jadi profesi driver, jatuhnya jadi profesi pembunuh. Gue nggak mau camkan seperti itu, tapi itulah keadannya,” ujar Rifat.

    “Kalau ngomongin takdir, orang selalu bilang tergantung garis tangan, nggak. Kalau menurut gue tangan kita bisa berbuat apa supaya takdir kita lebih baik, dan itu berhubungan dengan pola pikir. Kita semua bisa mengantisipasi ini untuk menjadi Indonesia yang lebih baik. Ke mana pun kita pergi akhirnya kita lihat kiri-kanan, ancaman ada di mana-mana. Memang ada, tapi ini ancaman besar. Please beware of this, peduli sama nyawa karena itu nggak bisa balik,” pungkasnya.

    (rgr/din)

  • Ganjil Genap Jakarta Kembali Berlaku di Awal Pekan Senin 10 Februari 2025, Ini 26 Titiknya! – Page 3

    Ganjil Genap Jakarta Kembali Berlaku di Awal Pekan Senin 10 Februari 2025, Ini 26 Titiknya! – Page 3

    Untuk menghindari pelanggaran aturan ganjil genap dan mengoptimalkan perjalanan Anda, berikut beberapa tips yang dapat diikuti:

    1. Cek Kalender dan Pelat Nomor:

    – Pastikan Anda mengetahui tanggal ganjil atau genap dan sesuaikan dengan pelat nomor kendaraan Anda. Jika tanggal adalah ganjil, maka kendaraan dengan pelat nomor ganjil yang diperbolehkan melintas.

    2. Gunakan Aplikasi Navigasi:

    – Manfaatkan aplikasi navigasi yang menyediakan informasi real-time tentang kondisi lalu lintas dan rute alternatif yang dapat ditempuh untuk menghindari ruas jalan yang terkena aturan ganjil genap.

    3. Pertimbangkan Transportasi Alternatif:

    – Jika pelat nomor kendaraan Anda tidak sesuai dengan tanggal kebijakan, pertimbangkan untuk menggunakan transportasi umum seperti TransJakarta, MRT, atau layanan ride-sharing yang tersedia.

    4. Carpooling:

    – Berbagi kendaraan dengan teman atau kolega yang memiliki pelat nomor kendaraan yang sesuai dengan tanggal dapat menjadi solusi praktis dan ekonomis.

    5. Rencanakan Waktu Perjalanan:

    – Atur jadwal perjalanan Anda di luar jam operasional ganjil genap jika memungkinkan, untuk menghindari kemacetan dan potensi pelanggaran.

    6. Ketahui Pengecualian:

    – Beberapa kendaraan dikecualikan dari kebijakan ini, seperti kendaraan dinas TNI/Polri, ambulans, pemadam kebakaran, dan angkutan umum berplat kuning. Pastikan Anda mengetahui apakah kendaraan Anda termasuk dalam kategori pengecualian.

    7. Siapkan Dokumen Kendaraan:

    – Selalu bawa dokumen kendaraan lengkap, termasuk SIM dan STNK, untuk menghindari masalah jika terjadi pemeriksaan oleh petugas.

    Dengan kembali diberlakukannya kebijakan ganjil genap, diharapkan dapat membantu mengurangi volume kendaraan di jalan-jalan utama Jakarta, sehingga lalu lintas menjadi lebih lancar dan kualitas udara dapat meningkat.

    Bagi para pengendara, mengikuti aturan ini tidak hanya menghindari sanksi, tetapi juga berkontribusi pada kenyamanan bersama.