Kasus: Kemacetan

  • Menhub-Mendagri koordinasi skema pengaturan angkutan Lebaran ke Pemda

    Menhub-Mendagri koordinasi skema pengaturan angkutan Lebaran ke Pemda

    Kemenhub juga perlu berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran 2025 sehingga pergerakan masyarakat nantinya bisa berjalan dengan lancar,

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengkoordinasikan skema pengaturan angkutan Lebaran 2025 kepada pemerintah daerah (Pemda) agar dapat berjalan aman dan lancar.

    “Kemenhub juga perlu berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran 2025 sehingga pergerakan masyarakat nantinya bisa berjalan dengan lancar,” kata Menhub di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin.

    Menhub Dudy Purwagandhi bersama Mendagri Muhammad Tito Karnavian menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Angkutan Lebaran 2025 bersama pemimpin daerah secara virtual.

    “Dalam rangka mengatasi kepadatan selama periode angkutan Lebaran, Kementerian Perhubungan telah melakukan serangkaian koordinasi awal dengan beberapa kementerian dan lembaga lainnya,” ujar Menhub.

    Meski begitu, dia menyampaikan bahwa masih diperlukan dukungan dari Pemerintah Daerah sehingga angkutan arus mudik maupun balik Lebaran 2025 berjalan baik.

    Menhub menyampaikan sejumlah skema, baik pengaturan pergerakan masyarakat, maupun pengaturan angkutan barang.

    Dia menyebutkan, sejumlah usulan kebijakan selama masa Angleb, termasuk kebijakan Work From Anywhere (WFA), kebijakan pembatasan angkutan barang, serta koordinasi dan antisipasi lokasi kemacetan di jalur arteri, khususnya arah Jakarta menuju Jawa Tengah.

    Skema WFA, menurut Menhub, perlu dilakukan mengingat adanya momen dua hari besar yang berdekatan yakni Hari Raya Nyepi pada 29 Maret 2025 dan Hari Raya Idul Fitri yang diprediksi jatuh pada 31 Maret – 1 April 2025.

    Kebijakan itu diperlukan guna mempertimbangkan tren pergerakan masyarakat pada saat mudik yang cukup banyak.

    “Maka kami rekomendasikan Pemerintah bisa menerapkan WFA mulai tanggal 24 Maret 2025, sehingga kami harapkan tidak terjadi kepadatan mobilitas yang begitu tinggi sebelum lebaran,” imbuh Menhub.

    Pengaturan lalu lintas jalan dan penyeberangan selama masa Angleb 2025 di antanya penyediaan angkutan mudik gratis, rekayasa lalu lintas, dan sistem ganjil genap.

    Kemudian pembatasan penggunaan sepeda motor, pembatasan angkutan penyeberangan, diskon tarif jalan tol, serta alih fungsi Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) menjadi rest area sementara.

    Menhub mengharap dukungan Pemerintah Daerah seperti penyediaan angkutan feeder (lanjutan) dari titik-titik kedatangan peserta mudik gratis, mempertimbangkan kebijakan WFA, penyediaan rest area, hingga monitoring dan antisipasi daerah rawan kecelakaan dan kemacetan.

    Adapun Mendagri Tito meminta Kepada Daerah dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemenhub di daerah Berkoordinasi mengelola kendaraan umum, khususnya darat, laut dan penyeberangan untuk memastikan keamanan dan keselamatan penumpang.

    “Termasuk juga di sektor Udara, terutama daerah-daerah yang memiliki bandara perintis untuk selalu dipastikan kesiapannya,” ucapnya.

    Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan bahwa pihaknya telah menerbitkan surat edaran Nomor 400.6.1/749/SJ tentang Kesiapsiagaan Pemerintah Daerah dalam Mendukung Arus Mudik Lebaran Tahun 2025 (1446 H) pada 17 Februari 2025.

    “Beberapa kebijakan yang bersifat teknis dapat disampaikan oleh Kemenhub dan rekan-rekan Kepala Daerah melakukan rapat koordinasi di daerah masing-masing karena mobilitas masyarakat di setiap daerah berbeda,” kata Mendagri.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Lebaran 2025, Menhub Usul WFA Mulai 24 Maret 2025 – Page 3

    Lebaran 2025, Menhub Usul WFA Mulai 24 Maret 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan sejumlah usulan kebijakan masa angkutan Lebaran 2025. Termasuk skenario Work From Anywhere (WFA), di samping melakukan koordinasi dan antisipasi lokasi kemacetan mudik Lebaran 2025 di jalur arteri, khususnya arah Jakarta menuju Jawa Tengah.

    Usulan ini diberikan dalam rapat koordinasi persiapan Angkutan Lebaran 2025 bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, serta para pemimpin daerah secara virtual, Senin (17/2/2025).

    Skema WFA, menurut Menhub, perlu dilakukan mengingat adanya momen dua hari besar yang berdekatan, yakni Hari Raya Nyepi pada 29 Maret 2025 dan Hari Raya Idul Fitri, yang diprediksi jatuh pada 31 Maret-1 April 2025.

    Menhub menilai, kebijakan ini diperlukan guna mempertimbangkan tren pergerakan masyarakat pada saat mudik yang cukup banyak.

    “Maka kami rekomendasikan pemerintah bisa menerapkan WFA mulai tanggal 24 Maret 2025. Sehingga kami harapkan tidak terjadi kepadatan mobilitas yang begitu tinggi sebelum lebaran,” kata Menhub.

    Pengaturan lalu lintas jalan dan penyeberangan selama masa angkutan Lebaran 2025, di antaranya penyediaan angkutan mudik gratis, rekayasa lalu lintas, dan sistem ganjil genap. Kemudian, pembatasan penggunaan sepeda motor, pembatasan angkutan penyeberangan, diskon tarif jalan tol, serta alih fungsi Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) menjadi rest area sementara.

    Dukungan Pemda 

    Menhub berharap dukungan pemda seperti penyediaan angkutan feeder (lanjutan) dari titik-titik kedatangan peserta mudik gratis, mempertimbangkan kebijakan WFA, penyediaan rest area, hingga monitoring dan antisipasi daerah rawan kecelakaan dan kemacetan.

    Di sisi lain, Mendagri Tito meminta kepada pemda dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemenhub di daerah untuk berkoordinasi mengelola kendaraan umum. Khususnya darat, laut dan penyeberangan untuk memastikan keamanan dan keselamatan penumpang.

    “Termasuk juga di sektor Udara, terutama daerah-daerah yang memiliki bandara perintis untuk selalu dipastikan kesiapannya,” kata Mendagri.

    Mendagri sendiri telah menerbitkan surat edaran Nomor 400.6.1/749/SJ tentang Kesiapsiagaan Pemerintah Daerah dalam Mendukung Arus Mudik Lebaran Tahun 2025 (1446 H) pada 17 Februari 2025.

    “Beberapa kebijakan yang bersifat teknis dapat disampaikan oleh Kemenhub dan rekan-rekan Kepala Daerah melakukan rapat koordinasi di daerah masing-masing karena mobilitas masyarakat di setiap daerah berbeda,” terang Tito.

     

  • Tim Pemecah Kemacetan Mempercepat Arus Lalu Lintas Keluar Masuk Jakarta, Ini Titik-titiknya – Halaman all

    Tim Pemecah Kemacetan Mempercepat Arus Lalu Lintas Keluar Masuk Jakarta, Ini Titik-titiknya – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menyampaikan tim pemecah kemacetan berfungsi untuk mempercepat arus lalu lintas keluar masuk Jakarta.

    Latif telah melakukan penempatan sejumlah petugas di beberapa titik.

    “Personel sudah saya kirim untuk plottingannya sambil lihat situasi nanti laporan dari wilayah mana tempat-tempat yang memang ada muncul kemacetan tim urai ini bergerak,” ucap Latif kepada wartawan di Jakarta, Senin (17/2/2025).

    Tim pemecah kemacatan bergerak dinamis menggunakan sepeda motor melihat situasi di lapangan.

    Untuk pagi hari, tim urai beroperasi mulai dari jam 06.00 WIB sampai dengan jam 08.30 WIB.

    “Jadi upayanya adalah mempercepat arus yang akan masuk dari Jakarta, seperti mulai dari Cakung, mulai dari Kalimalang, mulai dari Depok yang dari Trakindo, mulai dari Lenteng Agung, dari Ciputat masuk ke Pondok Indah, terus dari Daan Mogot,” sambung dia.

    Personel ditugaskan di pintu-pintu masuk ke Jakarta terutama di jalan arteri pada pagi hari.

    Pun demikian pada sore hari, petugas juga akan menempati titik-titik yang sudah ditentukan untuk yang akan keluar Jakarta. 

    Sama seperti titik tadi,  jalur Sudirman-Thamrin sama jalur Gatot Subroto menjadi titik konsentrasi.

    “Bagaimana kendaraan-kendaraan ini kan menumpuknya di situ pada sore hari, yaitu mulai jam 16.00 WIB sampai nanti jam sekitar jam 21.00 WIB,” tuturnya.

    Namun petugas lalu lintas di lapangan akan tetap bersiaga hingga pukul 22.00 WIB sampai arus kendaraan sudah terurai.

    Kapolda Cek Lokasi

    Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto turun langsung mengecek kerja tim pemecah kemacetan Polda Metro Jaya untuk memastikan kelancaran lalu lintas pada Jumat (14/2/2025) malam.

    Karyoto melakukan pengecekan tepatnya di traffic light (lampu merah) Kuningan dan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada saat jam sibuk yakni dimulai dari pukul 18.30 WIB.

    “Kami ingin memastikan bahwa tim ini siap bertugas dengan maksimal dalam mengatasi kepadatan lalu lintas. Oleh karena itu, pengecekan langsung di lapangan sangat penting untuk menilai efektivitas strategi yang telah disiapkan,” kata Karyoto.

    Dalam pengecekan itu, Karyoto menemukan indikasi pelanggaran lalu lintas yang menjadi penyebab kemacetan.

    Kebiasaan buruk pengendara mulai dari menerobos lampu merah, parkir sembarangan, hingga menggunakan trotoar sebagai jalur alternatif.

    “Hal-hal seperti ini yang sering memperparah kondisi lalu lintas. Oleh karena itu, kami minta masyarakat untuk lebih sadar dan tidak melakukan pelanggaran yang bisa mengganggu kelancaran arus kendaraan,” ungkapnya.

    Meski tim pengurai kemacetan ini sudah bekerja dengan optimal, namun hal itu akan sia-sia jika tidak adanya kesadaran pengendara untuk bisa tertib berlalu lintas.

    “Kami terus berupaya mengatasi kemacetan dengan berbagai strategi di lapangan. Namun, upaya ini tidak akan berhasil tanpa kesadaran dan kerja sama dari masyarakat. Kami mengimbau seluruh pengguna jalan untuk tetap disiplin dan mengutamakan keselamatan,” tuturnya.

    Nantinya, Karyoto akan melakukan pengecekan secara berkala untuk mempersiapkan sejumlah strategi mengatasi kemacetan di Jakarta.

    “Kami akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan agar strategi penguraian kemacetan semakin efektif. Harapannya, Jakarta bisa memiliki lalu lintas yang lebih tertib, aman, dan nyaman bagi semua pengguna jalan,” tukasnya.

     

  • Demo Ojol Besar-besaran Tuntut THR, Begini Reaksi Netizen

    Demo Ojol Besar-besaran Tuntut THR, Begini Reaksi Netizen

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dan kurir online menggelar demo di depan kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada hari ini, Senin (17/2/2025), sejak pukul 10.00 WIB.

    Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lily Pujiati mengatakan para pekerja ojol terus menuntut Tunjangan Hari Raya (THR) dan mengawasi regulasi THR Ojol yang akan diterbitkan Kemnaker.

    Menurut dia, sistem fleksibilitas dalam kemitraan pekerja ojol selama ini dijadikan dalih oleh penyedia platform untuk menghindari kewajiban membayar THR dan hak-hal pekerja lainnya.

    Padahal, pekerja ojol dinilai memiliki kontribusi yang signifikan bagi ekonomi di Tanah Air. Lily mengatakan platform diuntungkan karena tidak membayar upah minimum dan hak lain seperti upah lembur, cuti haid dan melahirkan, serta jam kerja 8 jam.

    “Maka negara harus hadir. Kemnaker harus mengeluarkan kebijakan populis yang jelas berpihak kepada pengemudi ojol dan pekerja platform lainnya,” kata Lily kepada CNBC Indonesia.

    Sebagai informasi, sebelumnya demo ojol besar-besaran untuk menuntut kepastian status pekerja ojol sudah digelar pada Agustus 2024 lalu. Kala itu, Koalisi Ojol Nasional (KON), menyampaikan 6 tuntutan di depan kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo, sekarang jadi Komdigi).

    Antara lain terkait formula tarif layanan pos komersial untuk pekerja ojol, mengevaluasi kegiatan bisnis platform yang dianggap tidak adil, menghapus program layanan tarif hemat untuk pengantaran makanan-barang, penyeragaman tarif layanan makanan-barang, tolak promosi aplikasi yang dibebankan ke driver, serta melegalkan ojol di Indonesia melalui SKB beberapa kementerian yang membawahi ojol sebagai angkutan sewa khusus.

    Demo ojol hari ini juga turut direspons netizen. Pantauan CNBC Indonesia, Senin (17/2/2025), beberapa netizen khawatir demo ojol akan berdampak pada kemacetan dan mobilisasi masyarakat.

    [Gambas:Twitter]

    Tak sedikit pula yang mendukung para pekerja ojol untuk menuntut hak-hak mereka. Selain itu, ada juga beberapa netizen yang diduga sebagai pengemudi ojol mengaku galau apakah harus ikut demo atau tetap ‘narik’.

    Berikut beberapa komentar netizen yang dihimpun CNBC Indonesia:

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    (fab/fab)

  • Polda Metro Jaya kerahkan 365 personel amankan unjuk rasa ojol

    Polda Metro Jaya kerahkan 365 personel amankan unjuk rasa ojol

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya mengerahkan sebanyak 365 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa para pengemudi ojek daring, taksi daring dan kurir daring di Gedung Kementerian Ketenagakerjaan pada Senin.

    “Personel yang disiapkan sebanyak 365 personel gabungan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya yang diterima, Senin.

    Dia juga menyebutkan pihaknya telah menyiapkan skenario pengalihan arus lalu lintas di sekitar lokasi. Namun, pemberlakuan tersebut bersifat situasional.

    Ade Ary juga mengimbau kepada peserta unjuk rasa agar tetap berpedoman pada regulasi sesuai aturan hukum yang berlaku.

    “Kami menghormati hak masyarakat dalam menyampaikan pendapat di muka umum, namun kami juga mengingatkan agar aksi ini dilakukan dengan tertib, tidak mengganggu ketertiban umum, serta tidak merusak fasilitas publik,” ujarnya.

    Polda Metro Jaya juga menekankan pentingnya menjaga fasilitas umum. Peserta aksi diminta untuk tidak melakukan perusakan terhadap fasilitas publik maupun properti pribadi.

    “Selain itu, kebersihan lingkungan demonstrasi harus tetap diperhatikan dengan tidak meninggalkan sampah sembarangan setelah aksi berakhir,” katanya.

    Di sisi lain, Kepolisian juga mengingatkan para pengguna jalan untuk mengantisipasi kemungkinan kepadatan lalu lintas di sekitar kawasan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

    “Masyarakat disarankan mencari jalur alternatif guna menghindari kemacetan. Petugas lalu lintas akan dikerahkan untuk membantu mengurai kepadatan kendaraan dan memastikan mobilitas tetap berjalan lancar,” kata Ade Ary.

    Ade Ary juga mengimbau massa untuk selalu bersikap kooperatif dengan aparat keamanan dan mengikuti setiap instruksi yang diberikan.

    Tidak hanya itu, peserta diminta untuk tidak mudah terpancing oleh pihak-pihak yang berupaya memanfaatkan situasi untuk kepentingan tertentu.

    “Jika ditemukan adanya indikasi provokasi atau tindakan mencurigakan, peserta aksi diharapkan segera melaporkannya kepada petugas yang bertugas di lapangan,” katanya.

    Polda Metro Jaya mengingatkan pentingnya menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain selama aksi berlangsung. Jika terjadi keadaan darurat, koordinasi dengan petugas keamanan harus dilakukan secepat mungkin.

    Selain itu, penyampaian aspirasi harus dilakukan dengan cara yang jelas dan efektif agar tuntutan dapat diterima dan dipahami oleh pihak terkait.

    Sebelumnya beredar pamflet berisikan pamflet bertajuk seruan aksi ojek online (ojol), kurir, taksi online yang bertuliskan tuntutan mereka terkait menagih janji THR, potongan pendapatan pengemudi dan meminta pihak aplikator menghapus layanan slot dan aceng (argo goceng) atau pemula.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • 1.623 personel amankan unjuk rasa di Patung Kuda

    1.623 personel amankan unjuk rasa di Patung Kuda

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 1.623 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal unjuk rasa dari sejumlah aliansi dan BEM Seluruh Indonesia (SI) di Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, pada Senin.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Senin, mengatakan personel gabungan tersebut berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan instansi terkait.

    “Personel ditempatkan di sejumlah titik di sekitar bundaran Patung Kuda Monas hingga di depan Istana Negara,” katanya.

    Ia mengatakan, dengan 1.623 personel gabungan di sekitar Monumen Nasional (Monas) diharapkan aksi tersebut dapat berjalan kondusif.

    Untuk pengalihan arus lalu lintas, Susatyo menuturkan hal itu bersifat situasional. Artinya, rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dan dinamika situasi di lapangan.

    Apabila jumlah massa tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa. “Kita lihat jumlah massanya, bila nanti di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas itu massa cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas akan dialihkan,” kata dia.

    Susatyo juga mengimbau kepada warga yang akan melintas sekitar Monas agar mencari jalan alternatif untuk menghindari kemacetan kendaraan di sekitar Patung Kuda.

    Susatyo mengingatkan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan.

    Susatyo juga mengimbau kepada para koordinator lapangan (korlap) dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.

    Lakukanlah unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. “Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di bundaran Patung Kuda Monas dan beberapa lokasi lainnya,” kata dia.

    Ia memastikan bahwa personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata api. “Hormati dan hargai saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya di muka umum dengan humanis dan profesional,” kata Susatyo.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jasamarga cegah kemacetan di Jalan Layang MBZ pada Senin dini hari

    Jasamarga cegah kemacetan di Jalan Layang MBZ pada Senin dini hari

    Ilustrasi – Sejumlah kendaran melintas di jalan tol layang MBZ dan Jakarta-Cikampek di Bekasi, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

    Jasamarga cegah kemacetan di Jalan Layang MBZ pada Senin dini hari
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 17 Februari 2025 – 07:13 WIB

    Elshinta.com – PT Jasamarga merespons insiden tabrakan kendaraan di Jalan Layang Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) Bekasi Timur, Minggu malam, sebelum menimbulkan kemacetan lalu lintas pada Senin dini hari.

    Mengutip cuitan akun X-nya, Senin dini hari, Jasamarga menginformasikan lokasi tabrakan sebelumnya berada di kilometer 18 lebih 700 meter (KM 18+700) tepatnya lajur 1 atau kiri jalan layang MBZ arah Jakarta pada pukul 22.40 WIB.

    Salah satu kendaraan yang mengalami kecelakaan merupakan mobil sedan berwarna putih dengan kode plat D yang terlihat menepi di bahu jalan. Sedangkan yang lainnya sedan berwarna hitam dengan kode plat B yang diangkut dengan mobil derek.

    Kecelakaan tersebut menyebabkan arus kendaraan tersendat hingga kepadatan kendaraan mencapai KM 20.

    Petugas patroli pun diturunkan ke lokasi bersama mobil derek untuk menangani keadaan.

    Pukul 00.05 WIB, penanganan kecelakaan dinyatakan selesai.

    Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan pihak berwenang. Belum diinformasikan mengenai jumlah korban jiwa maupun luka-luka dalam insiden kecelakaan tersebut.

    Para pengguna jalan layang MBZ diimbau untuk selalu berhati-hati dan lebih waspada ketika berkendara, terutama di malam hari.

    Kewaspadaan berkendara di antaranya ditunjukkan dengan mematuhi rambu-rambu lalu lintas, menjaga jarak aman antarkendaraan dan menghindari mengemudi dalam kondisi lelah atau mengantuk.

    Sumber : Antara

  • Catat Biar Tidak Kena Tilang, Inilah 10 Pelanggaran Prioritas di Jalan

    Catat Biar Tidak Kena Tilang, Inilah 10 Pelanggaran Prioritas di Jalan

    Tuban (beritajatim.com) – 10 Pelanggaran Operasi Keselamatan Semeru tahun 2025 jadi atensi jelang bulan Ramadan 1446 H di wilayah Kabupaten Tuban. Minggu (16/02/2025).

    Kapolres Tuban AKBP Oskar Syamsuddin mengatakan tanggal 10 – 23 Februari 2025 memang dilakukan Operasi Keselamatan Semeru dalam rangka cipta kondisi Kamseltibcarlantas menjelang Idul Fitri tahun 2025.

    “10 pelanggaran prioritas termasuk tidak memakai helm, melawan arus dan lain-lain,” ujar Kapolres Tuban.

    Selain itu, kegiatan operasi ini dilaksanakan menjelang Idul Fitri dan akan dilanjutkan dengan operasi ketupat yang fokusnya terhadap lalu lintas, kecelakaan maupun kemacetan.

    “Jadi operasi semeru ini dilaksanakan sebelumnya untuk cipta kondisi saja, sehingga pada saat kegiatan idul fitri nanti berjalan dengan aman, lancar dan kondusif,” imbuhnya.

    Meta Description:Operasi Keselamatan Semeru 2025 di Tuban fokus pada 10 pelanggaran lalu lintas jelang Ramadan dan Idul Fitri untuk menjaga keamanan berkendara.

    Keyword:Operasi Keselamatan Semeru 2025, pelanggaran lalu lintas, Polres Tuban, Ramadan 1446 H, Kamseltibcarlantas, operasi ketupat, keamanan jalan raya. [ayu/but]

    Adapun 10 operasi keselamatan semeru tahun 2025 yakni :
    1. Melawan arus
    2. Melebihi batas kecepatan
    3. Pengendara di bawah umur
    4. Tidak menggunakan helm SNI
    5. Tidak menggunakan safety belt
    6. Menggunakan handphone saat berkendara
    7. Pengemudi dalam pengaruh alkohol
    8. Berboncengan lebih dari 1 orang
    9. Menerobos lampu merah
    10. Knalpot brong

  • KAI perkuat konektivitas KA ke bandara internasional di berbagai kota

    KAI perkuat konektivitas KA ke bandara internasional di berbagai kota

    Kereta Api Bandara hadir sebagai solusi perjalanan yang tidak hanya cepat dan tepat waktu, tetapi juga ramah lingkungan dan mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan raya,

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Group terus memperkuat konektivitas antarwilayah melalui layanan kereta api (KA) Bandara yang menghubungkan berbagai kota dengan bandara internasional.

    Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan bahwa sebagai bagian dari misi Asta Cita dalam mendukung mobilitas masyarakat yang aman, nyaman, dan berkelanjutan, KAI menghadirkan layanan transportasi yang efisien dan terintegrasi.

    “Dalam upaya meningkatkan pelayanan transportasi publik yang lebih optimal, KAI terus berinovasi untuk menghadirkan layanan KA Bandara yang dapat diandalkan masyarakat,” kata Anne dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

    Dia menyampaikan bahwa layanan itu dirancang untuk memberikan kemudahan akses bagi para pengguna jasa transportasi udara serta mendukung mobilitas perkotaan yang lebih lancar.

    “Kereta Api Bandara hadir sebagai solusi perjalanan yang tidak hanya cepat dan tepat waktu, tetapi juga ramah lingkungan dan mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan raya,” ujar Anne.

    Dia menyebutkan, berbagai layanan KA yang terhubung dengan bandara yang saat ini dioperasikan oleh KAI Group, pertama KA Bandara Adi Soemarmo (KA BIAS).

    KA Bandara Adi Soemarmo (KA BIAS) melayani rute Bandara Adi Soemarmo – Solo Balapan – Madiun, memberikan kemudahan akses bagi masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur.

    Sepanjang periode 1 Januari hingga 10 Februari 2025, volume penumpang mencapai 133.117 orang. Kehadiran KA BIAS memungkinkan perpindahan moda transportasi yang lebih efisien bagi penumpang yang hendak melanjutkan perjalanan ke berbagai kota.

    Kedua, LRT Sumsel, sebagai transportasi urban yang menghubungkan pusat Kota Palembang dengan Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II.

    “LRT Sumsel mencatat volume penumpang sebanyak 39.242 orang selama Januari 2025. Dengan keunggulan jalur bebas hambatan, LRT Sumsel menjadi pilihan utama masyarakat untuk perjalanan yang lebih cepat dan nyaman,” jelas Anne.

    Ketiga, KA Bandara Internasional Yogyakarta (KA Bandara YIA). Kereta ini menjadi salah satu moda transportasi utama bagi para pelancong dan pebisnis yang menggunakan Bandara Internasional Yogyakarta.

    “Pada Januari 2025, layanan ini telah mengangkut 229.716 penumpang. KA Bandara YIA memberikan alternatif perjalanan yang lebih efisien dibandingkan transportasi darat konvensional dengan jalur bebas kemacetan,” terangnya.

    Keempat, KA Bandara Srilelawangsa, yakni menghubungkan Kota Medan dengan Bandar Udara Internasional Kualanamu menjadi salah satu layanan KA Bandara dengan jumlah penumpang tertinggi selama Januari 2025.

    Sepanjang Januari 2025, tercatat sebanyak 357.470 orang menggunakan layanan ini. Dengan waktu tempuh yang lebih singkat dibandingkan moda transportasi lainnya, KA Bandara Srilelawangsa menjadi pilihan utama masyarakat Sumatera Utara.

    Kelima, KA Minangkabau Ekspres, melayani rute Bandara Internasional Minangkabau – Padang – Pulau Aie mencatat volume penumpang sebanyak 31.453 orang pada Januari 2025.

    Sebagai transportasi publik yang menghubungkan pusat kota dengan bandara, KA Minangkabau Ekspres mendukung pengembangan pariwisata dan mobilitas warga di Sumatera Barat.

    Keenam, KA Basoetta atau Jakarta – Bandara Soekarno-Hatta. Kereta itu dikelola oleh KAI Commuter tetap menjadi andalan bagi masyarakat Jabodetabek yang ingin menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan efisiensi waktu tinggi.

    Selama Januari 2025, KA Basoetta telah melayani 176.806 penumpang, memperkuat perannya sebagai moda transportasi utama penghubung ibu kota dengan salah satu bandara tersibuk di Indonesia.

    Anne mengatakan, bahwa layanan KA Bandara merupakan bentuk nyata komitmen KAI dalam meningkatkan aksesibilitas serta mendorong integrasi moda transportasi darat dan udara.

    KAI terus berinovasi untuk menghadirkan layanan transportasi publik yang aman, nyaman, dan berkelanjutan.

    Baginya, layanan KA Bandara memberikan solusi perjalanan yang efisien bagi masyarakat, sejalan dengan upaya kami dalam mendukung konektivitas antarwilayah di Indonesia dalam mendukung Asta Cita.

    Sebagai bagian dari komitmen KAI dalam mewujudkan transportasi berkelanjutan, lanjutnya, layanan KA Bandara juga berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon dengan mendorong peralihan dari kendaraan pribadi ke moda transportasi massal berbasis rel.

    Dengan penggunaan energi yang lebih efisien serta integrasi sistem transportasi yang lebih baik, KAI berupaya menciptakan solusi perjalanan yang lebih ramah lingkungan, sejalan dengan visi keberlanjutan untuk masa depan Indonesia.

    Dengan berbagai layanan KA Bandara yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia, tambah Anne, KAI Group terus berkontribusi dalam menciptakan sistem transportasi nasional yang lebih baik.

    “Ke depan, KAI Group akan terus mengembangkan layanan guna memberikan pengalaman perjalanan yang semakin optimal bagi masyarakat,” kata Anne.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Nestapa Penjaga Palang Kereta, Kerja Siang-Malam Dibayar Seikhlasnya

    Nestapa Penjaga Palang Kereta, Kerja Siang-Malam Dibayar Seikhlasnya

    Jakarta

    Di bawah teriknya sinar matahari dan padatnya kendaraan di perlintasan kereta, sejumlah orang tampak sibuk mengurai kemacetan. Mereka tak hentinya mengatur lalu lintas demi memastikan pengendara motor maupun mobil melintas dengan selamat.

    Lonceng sirine berbunyi keras, rel mulai bergetar, dan suara kereta terdengar dari kejauhan. Saat itu pula palang pintu di Jalur Perlintasan Langsung (JPL) 18 Volvo, Pasar Minggu, Jakarta Selatan perlahan diturunkan.

    Kendaraan yang masih berada di tengah jalur diarahkan untuk segera melintas dengan aman. Mata para relawan juga sigap mengawasi setiap kendaraan yang melintas. Jika ada yang tiba-tiba mogok, mereka dengan cepat memberikan bantuan.

    KRL jurusan Bogor-Manggarai pun melintas dan para relawan memastikan tidak ada satu kendaraan yang menerobos. Usai portal dibuka, kendaraan saling berebut jalan untuk bisa lewat sehingga menimbulkan kepadatan.

    Di sini relawan dan petugas Penjaga Jalan Lintasan (PJL) PT KAI kembali mengatur jalanan agar lancar dan tak menjadi kusut. Mereka beristirahat sejenak di bawah pohon kersen dan mengulangi aktivitas itu setiap kereta melintas.

    Semua itu dilakukan dengan imbalan seikhlasnya atau bahkan hanya sekadar ucapan terima kasih. detikcom berkesempatan untuk berbincang langsung dengan salah satu relawan penjaga palang pintu di JPL 18 bernama Samsul.

    Penjaga palang kereta Foto: Ilyas Fadilah

    Pria 28 tahun yang sudah setahun menggantungkan hidup di JPL 18 ini mengaku senang bisa membantu para pengendara. Ia bekerja hampir setiap hari, dari Senin sampai Minggu menjaga perlintasan tersebut.

    “Senin sampai Minggu tuh tetap aja terus, mau hari apa aja tetep gas aja markir,” katanya saat berbincang dengan detikcom di JPL 18, Jakarta Selatan, dikutip Minggu (16/2/2025).

    Bahkan Samsul menyebut para relawan tetap bekerja menjaga palang pintu di Hari Raya Idul Fitri. Menurutnya selalu ada orang yang bergantian menjaga palang pintu kereta itu.

    “Di sini tuh nggak mungkin nggak ada yang jaga, di sini mah pasti ada. Mau hari-hari besar kek, mau libur apa kek, pasti ada di sini, orang di tempat parkir pasti ada,” ujarnya.

    Ada aturan tidak tertulis soal jam kerja para relawan menjaga portal perlintasan. Menurut Samsul jumlah relawan di sini sekitar 10 orang yang punya jam kerja masing-masing. Shift pertama dimulai pukul 5.00 pagi sampai pukul 9.00.

    Kemudian jam 9.00 sampai jam 12.00 ada relawan lain yang bertugas. Samsul sendiri mulai berjaga JPL pukul 12.00 sampai sekitar pukul 15.00. Menurutnya relawan terakhir yang menjaga perlintasan tersebut bekerja hingga hampir jam 23.00.

    Soal bayaran, mereka hanya mengandalkan kebaikan hati para pengguna jalan. Saat sepi para relawan hanya bisa mengumpulkan sekitar Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu, dan saat rampai bisa sampai Rp 200 ribu per orang.

    “Kan kita nggak nentu ya, kadang ramai, kadang sepi. Kalau rame itu bisa megang Rp 50 ribu ke atas, bisa sampai Rp 200 ribu. Kalau sepinya mungkin Rp 25 ribu atau Rp 30 ribu,” tutur Samsul.

    Uang itu, kata dia, cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sebagian diserahkan ke orang tua. Ia sendiri merasa cukup dengan pendapatan itu terlebih karena statusnya yang belum menikah.

    Di lokasi lain, tepatnya JPL 36 Gang Sentiong, Senen, Jakarta Pusat, salah satu relawan bernama Azis juga tampak sibuk mengatur lalu lintas. Ia mengaku sudah menjadi relawan di JPL 36 sejak 2018 atau sekitar 7 tahun.

    Baginya menjadi relawan tak sekadar untuk mengumpulkan recehan, namun lebih jauh memastikan keselamatan pengguna jalan. Selama mengatur lalu lintas di sana ia juga mengaku bisa memperoleh Rp 50 ribu sampai Rp 200 ribu per hari.

    “Sehari bisa Rp 50 ribu sampai Rp 200 ribu, itu untuk satu orang doang. Itu tergantung bang kita pendapatan kerjanya berapa lama,” ujar Aziz.

    Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko menjelaskan bahwa para relawan bergerak di luar perintah PT KAI. Peran mereka lebih kepada pengaturan lalu lintas dan bukan membantu pergerakan kereta.

    “Kalau adanya relawan itu lebih melakukan mengurai lalu lintas yang ada di perlintasan tanpa adanya perintah oleh petugas atau KAI Daop 1 Jakarta. Kita juga nggak ngasih premi atau apa pun, mereka tergerak atas inisiatif sendiri. Namun kami bukan secara otomatis melegalkan, karena hal tersebut juga membahayakan dirinya sendiri jika dia pada posisi di area yang berbahaya,” terang Ixfan.

    Ia menambahkan perlintasan resmi yang terjaga oleh KAI diawasi oleh petugas kompeten dan bersertifikat. Merekalah yang bertugas mengamankan perjalanan kereta api.

    “Sejatinya perlintasan resmi yang terjaga oleh PT Kereta Api Indonesia itu sudah ada petugas yang kompeten dan bersertifikat. Tugas pokok petugas perlintasan adalah mengamankan perjalanan kereta api. Petugas PJL itu petugas yang berada di pos pintu perlintasan dengan memakai seragam resmi dan telah memiliki sertifikasi sebagai petugas PJL,” bebernya.

    Lihat juga Video Penyebab KA Taksaka Seruduk Truk: Sopir Terobos Palang Kereta

    (acd/acd)