Kasus: Kemacetan

  • Tinjau Pelabuhan Merak, DPR Minta ASDP Perbaiki Layanan Arus Mudik Lebaran – Page 3

    Tinjau Pelabuhan Merak, DPR Minta ASDP Perbaiki Layanan Arus Mudik Lebaran – Page 3

    Lebih lanjut, dia berharap kesiapsiagaan juga dilakukan oleh pengelola jalan Tol Jakarta-Merak dan jalan Tol Lintas Sumatera dalam mengantisipasi lonjakan kendaraan selama arus mudik Lebaran 2025. Salah satunya dengan memastikan kondisi mantap jalan tol dan kesiapan rest area menjadi buffer zone arus deras pemudik.

    Hal ini agar tidak ada kemacetan menjelang pelabuhan dan penumpukan penumpang di ruang tunggu pelabuhan.

    “Kami ingin memastikan, seluruh pemudik dapat menikmati perjalanan yang nyaman dan aman. Oleh karena itu, semua pemangku kebijakan harus terus berkordinasi baik ASDP, Korlantas Polri, pengelola jalan tol maupun pemerintah daerah, semua ditujukan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, yang sering kali meyebabkan kemacetan di jalan tol dan penumpukan penumpang di sekitar areal pelabuhan,”  ujar Fauzi memungkasi.

  • Jelang Lebaran, Intip Perbandingan Harga Tiket Mudik dan Transportasi yang Paling Efisien

    Jelang Lebaran, Intip Perbandingan Harga Tiket Mudik dan Transportasi yang Paling Efisien

    3. Bus Umum

    Bus umum adalah pilihan populer ketiga bagi pemudik yang ingin menghemat biaya ketika perjalanan mudik. Harga tiket bus biasanya lebih murah dibandingkan kereta api dan pesawat terbang.

    Namun, efisiensi waktu perjalanan dengan bus dapat terpengaruh oleh kondisi lalu lintas terutama saat puncak arus mudik. Meskipun demikian, dengan perkembangan infrastruktur jalan tol perjalanan dengan bus saat ini bisa menjadi lebih nyaman dan efisien.

    4. Mobil Pribadi

    Bagi yang memiliki mobil pribadi, moda transportasi ini menawarkan fleksibilitas dalam menentukan waktu dan rute perjalanan. Namun, biaya yang dikeluarkan cukup banyak karena meliputi bahan bakar, tol, dan perawatan kendaraan.

    Selain itu, pengemudi juga harus siap menghadapi kemacetan dan kelelahan selama perjalanan. Untuk perjalanan jarak menengah, mobil pribadi bisa menjadi pilihan efisien jika biaya dibagi dengan penumpang lain.

    5. Kapal Laut

    Kapal laut adalah alternatif transportasi bagi pemudik yang ingin menikmati perjalanan sambil menghemat biaya. Meskipun waktu tempuhnya lebih lama, harga tiket kapal laut biasanya lebih terjangkau.

    Moda ini cocok bagi mereka yang tidak terburu-buru dan ingin menikmati pemandangan laut selama perjalanan terutama untuk pemudik yang kampung halamannya berada di luar pulau tempat mereka merantau.

  • Pajak pariwisata diterapkan demi ciptakan wisatawan berkualitas

    Pajak pariwisata diterapkan demi ciptakan wisatawan berkualitas

    Anggota Komisi VII DPR RI, Bane Raja Manalu saat menggelar rapat di DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/3/2025) (ANTARA/Ho-Humas Bane Raja Manalu)

    DPR: Pajak pariwisata diterapkan demi ciptakan wisatawan berkualitas
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 14 Maret 2025 – 12:31 WIB

    Elshinta.com – Anggota Komisi VII DPR RI, Bane Raja Manalu menilai pemerintah bisa mengenakan pajak pariwisata kepada wisatawan berkualitas yang akan datang ke Bali. Hal tersebut dilakukan untuk menyaring jumlah wisatawan yang ada di Bali demi menghindari kondisi over tourism Bali.

    “Untuk mengatasi over tourism ini, bisa juga melalui pengenaan pajak pariwisata sehingga turis yang datang adalah turis berkualitas. Pajak pariwisata ini bisa juga digunakan untuk promosi, perbaikan fasilitas, dan lain sebagainya,” ujar Bane seperti dikutip siaran pers ketika rapat Panja RUU Kepariwisataan, di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (13/3).

    Walau demikian, dalam rapat tersebut Bane tidak menjelaskan secara rinci seperti apa turis berkualitas yang dimaksud. Menurut Bane, saat ini kondisi di Bali telah dipenuhi wisatawan yang membuat kondisi Bali menjadi buruk. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali sepanjang 2024 mencapai 6,3 juta kunjungan, naik dibanding tahun 2023 yang mencapai 5,2 juta kunjungan.

    “Ketika Bali sudah over tourism, sudah tidak sesuai dengan Tri Hita Karana, sampah dan kemacetan menjadi persoalan, lalu masalah sosial lainnya,” kata dia.

    Belum lagi dengan banyaknya fenomena wisatawan Bali yang kerap membuat resah masyarakat setempat. Kondisi tersebut, lanjut Bane, akan semakin diperparah dengan hadirnya Bandara Buleleng yang berpotensi menghadirkan maskapai dengan biaya penerbangan rendah.

    “Kenapa harus ada bandara dengan tujuan penerbangan low cost carrier yang akan mendatangkan lebih banyak lagi turis-turis yang tidak kita harapkan? Turis yang tidak membawa dampak ekonomi,” jelas Bane.

    Karenanya, Bane berharap pengelolaan pariwisata di Indonesia bisa berubah menjadi lebih baik melalui RUU tentang Kepariwisataan yang saat ini tengah digodok parlemen. Melalui RUU itu, diharapkan pemerintah mempunyai landasan hukum yang kuat dalam menetapkan pajak di bidang pariwisata demi terciptanya wisatawan-wisatawan yang berkualitas.

    Sumber : Antara

  • Jalan Nasional Lintas Timur Pelalawan Direndam Banjir

    Jalan Nasional Lintas Timur Pelalawan Direndam Banjir

    Jalan Nasional Lintas Timur Pelalawan Direndam Banjir

    Key: Banjir Pelalawan

    Sum: Banjir masih merendam Jalan Nasional Lintas Timur di Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau. 

    Pelalawan, Beritasatu.com – Banjir masih merendam Jalan Nasional Lintas Timur di Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau. Titik banjir paling parah berada di kilometer 83 dan telah berlangsung sejak sepekan hari terakhir. 

    Di lokasi ini, kedalaman banjir mencapai 55 sentimeter. Akibatnya, sejumlah kendaraan yang melintas menjadi mogok dan terperosok ke dalam parit. 

    “Kami masih memberlakukan sistem buka tutup dari arah Sorek menuju Kerinci. Diminta seluruh pengendara memperhatikan petunjuk dari petugas,” kata Ipda Hadi Putra, anggota Satuan Lalu Lintas Polres Pelalawan, Jumat (14/3/2025). 

    Banjir Pelalawan diakibatkan meluapnya Sungai Kampar akibat curah hujan yang cukup tinggi. Banjir diperparah dengan dibukanya pintu air waduk PLTA Koto Panjang. 

    Akibatnya, kendaraan dari dan menuju Sorek mengalami macet yang cukup panjang. Kemacetan diperparah dengan tergulingnya dua unit truk karena kehilangan kendali. 

    “Kendaraan yang lebih rendah dan kendaraan roda dua agar tidak melewati jalur ini, karena kedalaman air mencapai 55 sentimeter,” pungkasnya soal Banjir Pelalawan.

  • 8 Ruas Tol Baru yang Bisa Digunakan Saat Mudik Lebaran 2025

    8 Ruas Tol Baru yang Bisa Digunakan Saat Mudik Lebaran 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Setiap tahun, arus mudik menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat yang ingin merayakan Lebaran di kampung halaman. Untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dan meningkatkan kelancaran perjalanan, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus membangun dan mengoperasikan ruas tol baru.

    Pada mudik Lebaran 2025, sejumlah ruas tol baru akan difungsionalkan, baik secara penuh maupun sementara, guna memberikan alternatif rute bagi pemudik.

    Beberapa di antaranya bahkan dapat digunakan secara gratis selama periode mudik. Berikut ini daftar ruas tol baru yang dapat digunakan untuk mendukung kelancaran mudik Lebaran 2025.

    Ruas Tol Baru untuk Mudik Lebaran 2025

    1. Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo (seksi Prambanan-Purwomartani, 6,78 km)

    Ruas tol ini akan dioperasikan secara fungsional dan dapat digunakan secara gratis selama periode mudik. Kehadiran ruas tol ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan di jalan nasional yang menghubungkan Solo dan Yogyakarta, serta mempercepat akses menuju Bandara Internasional Yogyakarta (NYIA) di Kulonprogo.

    2. Tol Jakarta-Cikampek II Selatan (seksi Bojongmangu-Sadang, 31,25 km)

    Sebagai alternatif bagi pemudik yang ingin menghindari kepadatan di ruas Tol Jakarta-Cikampek utama, tol ini akan difungsionalkan secara gratis. Ruas ini menghubungkan Bojongmangu di Kabupaten Bekasi dengan Sadang di Purwakarta, memberikan jalur tambahan menuju jalur pantura dan jalur tengah Pulau Jawa.

    3. Tol Probolinggo-Banyuwangi (seksi Gending-Paiton, 25 km)

    Tol ini akan berfungsi sebagai jalur alternatif bagi pemudik yang melintasi Jawa Timur, terutama bagi mereka yang menuju Banyuwangi dan Bali. Dengan difungsionalkannya ruas ini, waktu tempuh dari Probolinggo ke Paiton akan lebih efisien dibandingkan jalur nontol yang ada saat ini.

    4. Tol Palembang-Betung (seksi Rengas-Pangkalan Balai, 30,8 km)

    Ruas tol ini menjadi bagian penting dari jaringan Trans-Sumatera yang membantu memperlancar arus kendaraan dari Palembang menuju Jambi dan sekitarnya. Dengan pengoperasian ruas ini selama periode mudik, diharapkan antrean panjang di jalan nasional dapat berkurang secara signifikan.

    5. Tol Binjai-Langsa (seksi Tanjung Pura-Pangkalan Brandan, 19 km)

    Tol ini memberikan akses yang lebih cepat dan nyaman bagi pemudik yang melakukan perjalanan dari Sumatera Utara menuju Aceh. Dengan difungsionalkannya ruas ini, pemudik yang biasanya menggunakan jalan nasional yang rawan kemacetan dapat memiliki alternatif jalur yang lebih lancar.

    6. Tol Pekanbaru-Padang (seksi Padang-Sicincin, 36,6 km)

    Sebagai bagian dari proyek tol yang menghubungkan dua ibu kota provinsi di Sumatera, ruas ini akan membantu memangkas waktu perjalanan dari Pekanbaru ke Padang secara signifikan. Dengan jalur tol ini, pemudik dapat menghindari jalur pegunungan yang kerap menjadi titik kemacetan.

    7. Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (seksi Kuala Tanjung-Indrapura, 10,15 km)

    Ruas ini berfungsi untuk mempercepat akses dari kawasan industri Kuala Tanjung ke Tebing Tinggi, sekaligus mengurangi kepadatan di jalan lintas Sumatera. Kehadirannya sangat penting bagi pemudik yang ingin menuju kawasan wisata Danau Toba dan sekitarnya.

    8. Tol Sigli-Banda Aceh (seksi Padang Tiji-Seulimeum, 24,67 km)

    Tol tersebut menjadi bagian penting dari proyek jalan tol pertama di Aceh, yang bertujuan meningkatkan konektivitas antara Banda Aceh dan daerah sekitarnya. Dengan operasional tol ini, perjalanan antara Banda Aceh dan Sigli akan menjadi lebih singkat dan nyaman.

    Manfaat Dibukanya Ruas Tol Baru

    Dibukanya ruas-ruas tol baru ini memiliki berbagai manfaat, antara lain:

    Mengurangi kemacetan di jalan nasional

    Dengan adanya jalur alternatif, beban kendaraan di jalur utama dapat dikurangi.

    Ruas tol yang lebih lancar memungkinkan pemudik mencapai tujuan lebih cepat.

    Meningkatkan kenyamanan berkendara

    Dibandingkan jalan konvensional, tol menawarkan jalan yang lebih mulus dan minim hambatan.

    Mendukung pertumbuhan ekonomi daerah

    Dengan kemudahan akses, potensi ekonomi di daerah sekitar ruas tol meningkat.

    Dengan dibukanya ruas tol baru pada periode mudik Lebaran 2025, diharapkan perjalanan pemudik akan menjadi lebih lancar dan nyaman. Pemudik diimbau untuk memanfaatkan jalur-jalur ini dengan tetap mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama.

  • 5,1 Juta Orang Bakal Mudik Lebaran 2025, Ini Prediksi Titik Kemacetan di Lampung – Page 3

    5,1 Juta Orang Bakal Mudik Lebaran 2025, Ini Prediksi Titik Kemacetan di Lampung – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bersama dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melakukan koordinasi dengan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal untuk menyiapkan strategi menghadapi angkutan Lebaran 2025, di Kantor Gubernur Lampung, Bandara Lampung, Kamis (13/3). Menhub menyoroti sejumlah titik yang berpotensi mengalami kepadatan di kawasan Provinsi Lampung.

    “Diprediksi akan ada 3,5% atau 5,1 juta orang dari kawasan Lampung yang akan melakukan perjalanan lintas provinsi dan perjalanan dalam provinsi selama masa angkutan Lebaran. Ada sejumlah titik yang kami lihat berpotensi terjadi kepadatan menghadapi tingginya pergerakan masyarakat,” tutur Menhub Dudy.

    Potensi kepadatan diprediksi terjadi pada lalu lintas di jalur arteri dikarenakan adanya fenomena pasar tumpah. Di daerah Lampung, setidaknya ada 6 titik yang diprediksi sebagai lokasi pasar tumpah, yakni Pasar Liwa, Pasar Krui, Pasar Unit II Tulang Bawang, Plaza Bandar Jaya, Pasar Natar, dan Pasar Pringsewu.

    Selain itu, kepadatan lalu lintas juga berpotensi terjadi di tempat wisata. Lokasi wisata yang berpotensi terjadi kepadatan di daerah Lampung yakni Museum Lampung, Taman Wisata Lembah Hijau, Lengkung Langit Dua, Slanik Waterpark, Pantai Arang, Pantai Semukuk, Pantai Kedu, Pantai Kedu Warna, Air Terjun Way Tebing Cepa, Makam Radin Inten, Pantai Minang Rua, dan Pantai Way Muli.

    “Dukungan Pemerintah Provinsi Lampung sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi kepadatan di saat Libur Hari Raya Idul Fitri dan Nyepi 2025 di lokasi wisata ini. Ada sejumlah dukungan yang kami harapkan dapat diberikan oleh Pemprov Lampung,” kata Menhub Dudy.

    Dukungan yang dibutuhkan antara lain adalah sinergi dalam pengaturan lalu lintas untuk arus wisatawan,​ peningkatan bentuk penyampaian informasi kepada masyarakat, baik dalam bentuk digital maupun papan penunjuk, penyediaan area parkir kendaraan yang cukup dan penambahan fasilitas peristirahatan. Selain itu, Menhub juga berharap terdapat posko kesehatan dan keamanan pada titik lokasi utama​ serta adanya informasi nomor telepon darurat.

    “Kami juga menyoroti terkait Jalur Perlintasan Langsung (JPL). Dari total 139 JPL Sebidang, terdapat 17 JPL yang rawan temperan atau kecelakaan. Untuk itu, harapan kami, aspek keselamatan dan keamanan pada JPL ini dapat menjadi perhatian bersama untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat,” imbuh Menhub Dudy.

     

  • Kementerian PU Wanti-Wanti Biang Kerok Macet di Tol saat Lebaran

    Kementerian PU Wanti-Wanti Biang Kerok Macet di Tol saat Lebaran

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengungkap setidaknya terdapat 2 penyebab yang umumnya menjadi biang kerok kemacetan selama momentum mudik lebaran. 

    Anggota BPJT dari unsur Masyarakat Tulus Abadi menjelaskan dua faktor tersebut di antaranya yakni adanya penumpukan kendaraan di rest area atau tempat istirahat dan pelayanan (TIP). 

    Pasalnya, penumpukan kendaraan di rest area itu disebut kerap mengular hingga ke ekor jalan. Sehingga menyebabkan perlambatan laju kendaraan di jalan tol.

    Sejalan dengan hal itu, Tulus meminta agar para pemudik nantinya dapat memperhatikan durasi pemberhentian di rest area maksimal 30 menit. 

    “Kami imbau pemudik tak terlalu lama menggunakan rest area. Usahkan maksimal 30 menit. Sehingga, tingkat kemacetan tak sampai ke ekor ke lajur utama hingga menimbulkan kemacetan di dalamnya,” jelasnya saat ditemui di Tol Cipali, Kamis (13/3/2025).

    Selain itu, masalah saldo tak cukup juga menjadi salah satu hal utama penyebab terjadinya kemacetan di selama momentum Lebaran. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), tulus menyebut pada momen Nataru 2024/2025 terdapat 28.000 kendaraan yang mengalami kondisi saldo tak cukup.

    Adapun, 28.000 kendaraan yang mengalami habis saldo itu terjadi di GT Kalikangkung. Untuk itu Tulus mengimbau agar pemudik dapat memperhatikan kecukupan saldo sebelum melakukan perjalanan mudik.

    “Bayangkan kalau 28.000 itu dikali 5 menit atau 10 menit transaksi, karena harus mengisinya dan sebagainya menjadi kemacetan yang luar biasa,” jelasnya. 

    Terlebih, tambah Tulus, sejumlah tol saat ini telah mengalami kenaikan tarif. Sehingga,   bakal terjadi perubahan harga yang perlu menjadi perhatian.

    “Tarif tolnya sebagian sudah naik, jadi kalau dulu prediksinya, saya tidak tahu sampai Kalikangkung itu sekarang kira-kira berapa ya mungkin Rp500.000 atau Rp600.000. Nah itu harus diisi lebih dari itu mestinya,” ujarnya.

  • Astra Infra Siapkan 7 Traffic Counter untuk Hitung Jumlah Pemudik – Halaman all

    Astra Infra Siapkan 7 Traffic Counter untuk Hitung Jumlah Pemudik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Untuk menjaga kelancaran pergerakan 146,48 juta orang yang akan melakukan perjalanan mudik selama periode Lebaran 2025, Astra Infra menyiapkan sarana dan prasarana pendukung di semua ruas tol yang dikelola.

    Saat ini, pengelola jalan tol tersebut sudah memiliki lebih dari 800 unit CCTV dan akan mengoperasikan 7 unit Traffic Counter.

    “Traffic Counter ini fungsinya adalah untuk kita bisa menghitung secara real time di titik-titik tertentu di ruas tol kita berapa jumlah kendaraan yang lewat,” tutur VP of Operational Policy and Government Relation Astra Infra Novianto Dwi Wibowo dalam Konferensi Pers Persiapan Astra Infra jelang momen Mudik Lebaran 2025, Kamis (13/3/2025).

    Traffic Counter juga berguna untuk memantau kepadatan kendaraan, sehingga bisa segera diambil langkah yang sudah diskenariokan bersama dengan pihak Kepolisian.

    Harapannya bisa mencegah bottleneck-bottleneck yang kemudian berimbas pada kemacetan yang mungkin akan terjadi.

    Kemudian Astra Infra juga menyiagakan lebih dari 1.300 personel dan 120 kendaraan operasional yang nanti akan bertugas selama masa lebaran 2025.

    Perusahaan juga sudah menyiapkan 27 rest area yang dipastikan prima untuk menjadi tempat rehat bagi masyarakat yang akan beristirahat sejenak saat perjalanan mudik.

    “Kami sudah menyiapkan 27 rest area, di mana fasilitasnya lengkap tergantung dari masing-masing tipe dan juga lokasi, ada SPBU, ada hotel, ada food court, SPKLU, toilet, mini swalayan, tempat parkir, ATM dan tempat ibadah,” imbuh Novianto.

     

     

  • Tips Berkendara Aman Saat Akan Berbuka Puasa Bersama

    Tips Berkendara Aman Saat Akan Berbuka Puasa Bersama

    JABAR EKSPRES – Berkendara saat bulan puasa bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama jika tidak dipersiapkan dengan baik. Selain memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima, tubuh kita juga harus fit dan terhidrasi agar tetap fokus selama di perjalanan.

    Di bulan Ramadhan, budaya buka puasa bersama dengan teman atau keluarga sudah menjadi kebiasaan di Indonesia. Akibatnya, lalu lintas di sore hari menjelang waktu berbuka sering kali menjadi lebih padat, karena banyak orang yang bergegas menuju tempat berbuka, ditambah dengan pengendara lain yang pulang dari aktivitas harian mereka. Agar perjalanan tetap aman dan nyaman, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:

    Berangkat Lebih Awal
    Usahakan untuk berangkat lebih awal sebelum lalu lintas menjadi padat. Dengan begitu, kita tidak perlu terburu-buru mengejar waktu berbuka, sehingga dapat berkendara dengan lebih tenang dan aman, serta meminimalisir risiko kecelakaan di jalan.

    Gunakan Aplikasi Navigasi
    Sebelum berangkat, rencanakan rute perjalanan menggunakan aplikasi seperti Google Maps atau Waze untuk menghindari kemacetan dan memastikan jalur tercepat. Dengan begitu, kita dapat menghindari salah jalan yang bisa menghambat perjalanan. Namun, tidak disarankan menggunakan handphone saat berkendara. Jika perlu mengoperasikan aplikasi navigasi, sebaiknya berhenti sejenak di tempat yang aman.

    Waspada di Jalan Raya
    Saat lalu lintas padat, banyak pengendara yang ingin segera sampai ke tujuan dan cenderung terburu-buru. Hal ini meningkatkan risiko kecelakaan akibat manuver mendadak atau kurangnya kesabaran di jalan. Oleh karena itu, tetaplah waspada, jaga jarak aman, dan selalu perhatikan kondisi sekitar saat berkendara.

    Gunakan Perlengkapan Berkendara yang Lengkap
    Keselamatan adalah yang utama. Selalu gunakan helm yang sesuai standar dan jaket pelindung saat berkendara untuk mengurangi risiko cedera jika terjadi insiden di jalan. Jadikan keselamatan sebagai gaya hidup dan selalu #Cari_Aman saat berkendara ke mana pun.

    “Dengan persiapan yang matang dan sikap berkendara yang bijak, perjalanan menuju buka puasa bersama bisa tetap aman, nyaman, dan menyenangkan. Tetap jaga keselamatan dan nikmati momen kebersamaan di bulan yang penuh berkah ini,” ujar Ludhy Kusuma Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora.

  • Dishub ingatkan pemudik dari Bali agar tidak terjebak Nyepi

    Dishub ingatkan pemudik dari Bali agar tidak terjebak Nyepi

    Mudik memperhitungkan waktu, jangan sampai nanti pas mudik tidak bisa bergerak

    Badung (ANTARA) – Dinas Perhubungan (Dishub) Bali mengingatkan pemudik dari Bali agar tidak terjebak Hari Suci Nyepi karena berangkat saat puncak arus mudik sehari sebelum Nyepi.

    Kepala Dishub Bali IGW Samsi Gunarta di Badung, Kamis, menyarankan pemudik agar menghitung waktu perjalanan karena jika pada 29 Maret 2025 nanti masih di perjalanan maka akan terjebak Hari Raya Nyepi.

    “Sudah tahu sama-sama dari jauh hari sebelumnya, yang jelas seluruh persiapan mudik dan Nyepi sudah dikoordinasikan, jangan sampai tercecer lah, kalau tercecer tidak bisa lewat,” kata dia.

    Dishub Bali mengarahkan calon pemudik terutama jalur darat dan penyeberangan laut agar berangkat jauh hari sebelum Idul Fitri.

    Namun dari pemetaannya tak dapat dipungkiri puncak arus mudik berlangsung pada 28 Maret 2025, sehari sebelum Nyepi dan bertepatan dengan Hari Pengrupukan di mana jalanan Bali akan padat dengan pawai ogoh-ogoh terutama di perkotaan.

    Pada momentum ini terutama sejak sore hingga tengah malam beberapa ruas jalan akan mengalami kemacetan, Samsi melihat macet utamanya akan terjadi di Denpasar sehingga pemudik yang berangkat melalui Denpasar memerlukan waktu tempuh lebih lama.

    “Kalau yang mau mudik jauh-jauh hari, perhitungkan mulai sekarang, banyak juga yang sudah mempersiapkan ‘work from anywhere’ dari tanggal 24 Maret, sudah diarahkan mulai berangkat,” ujar Kadishub.

    “Mudik memperhitungkan waktu, jangan sampai nanti pas mudik tidak bisa bergerak,” sambungnya.

    Jika tidak, Dishub Bali menyarankan masyarakat yang ingin merayakan Idul Fitri di kampung halaman agar berangkat sehari setelah Nyepi, mengingat ukuran Bali yang tak begitu besar memungkinkan perjalanan yang tidak begitu lama.

    Untuk mengantisipasi pemudik yang tercecer saat Nyepi, Samsi mengatakan akan dilakukan perundingan lintas sektor, termasuk menentukan area penyangga di sekitar pelabuhan.

    “Kami berharap semua memperhitungkan jangan sampai tidak hitung, apalagi di Bali bersamaan Nyepi dan jelang Idul Fitri, kami persiapkan di pelabuhan semacam area untuk penyanggaan,” ujarnya.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025