Kasus: Kemacetan

  • Libur Sekolah Lebaran 2025 Diperpanjang Jadi 20 Hari, Beri Waktu Lebih Kumpul Bersama Keluarga – Page 3

    Libur Sekolah Lebaran 2025 Diperpanjang Jadi 20 Hari, Beri Waktu Lebih Kumpul Bersama Keluarga – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Liburan sekolah adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh siswa-siswi di seluruh Indonesia, apalagi jika bertepatan dengan momen spesial seperti Lebaran.

    Pada 2025 ini, pemerintah telah menetapkan jadwal libur sekolah yang cukup panjang, memberikan kesempatan bagi siswa untuk menjalankan ibadah serta berkumpul dengan keluarga.

    Dengan total 20 hari libur, siswa akan menikmati waktu yang lebih banyak untuk merayakan Idulfitri. Jadwal libur sekolah ini diatur dalam Surat Edaran Bersama (SEB) yang dikeluarkan oleh tiga kementerian terkait.

    Libur sekolah dibagi menjadi dua periode, yaitu libur awal Ramadan dari 27 Februari hingga 5 Maret 2025 dan libur Idulfitri yang lebih panjang mulai dari 21 Maret hingga 8 April 2025. Kegiatan belajar mengajar akan kembali normal pada 9 April 2025 setelah libur panjang ini.

    Selain itu, pemerintah juga telah menetapkan dua hari libur nasional untuk merayakan Idulfitri, yaitu Senin, 31 Maret 2025, dan Selasa, 1 April 2025.

    Untuk mendukung masyarakat yang ingin mudik, pemerintah memberikan cuti bersama selama empat hari mulai dari Rabu, 2 April hingga Senin 7 April 2025.

    Dengan adanya libur akhir pekan pada tanggal 5 dan 6 April, total hari libur Lebaran yang tersedia bisa mencapai hampir satu minggu.

    Perpanjangan libur lebaran yang tadinya dimulai 24 Maret menjadi 21 Maret 2025 ini diharapkan dapat membantu mengurai kemacetan saat arus mudik Lebaran.

    Dengan kebijakan ini, masyarakat memiliki waktu perjalanan yang lebih panjang sehingga dapat mengurangi kepadatan di jalur mudik.

    “Dengan rentang perjalanan mudik yang lebih panjang, sekitar 20 hari, masyarakat bisa mengatur jadwal perjalanan lebih fleksibel untuk mengurangi kemacetan,” ujar Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar seperti dikutip dari Antara. 

    Keputusan ini diambil dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Kesiapan Pengamanan Idulfitri 1446 H/2025 yang digelar di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK), Jakarta pada Senin 11 Maret 2025.

    Dengan adanya perubahan ini, sekolah madrasah sudah mulai libur sejak Jumat 21 Maret 2025, membuat total libur sekolah mencapai sekitar 20 hari.

    Meski namanya Taman Burung, Palembang Bird Park juga menghadirkan ragam fauna lainnya seperti reptil, ikan dan hewan mamalia.

  • Anggota DPR: Penumpukan Kendaraan di Rest Area saat Arus Mudik Harus Dimitigasi – Halaman all

    Anggota DPR: Penumpukan Kendaraan di Rest Area saat Arus Mudik Harus Dimitigasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi V DPR RI Reni Astuti meminta pemerintah untuk mengutamakan keselamatan pemudik selama perjalanan arus mudik Lebaran.

    Reni menyoroti akan adanya peningkatan transaksi di pintu tol. Menurutnya, harus dipastikan sensitivitas layar tap kartu e-toll di pintu gerbang agar mempercepat transaksi sehingga meminimalisir kemacetan akibat antrean di pintu tol.

    Dia juga mengingatkan para pemudik untuk memastikan saldo e-toll terisi cukup, sehingga tidak terlalu lama berhenti di gerbang tol karena saldonya tidak cukup.

    Dia juga mendorong Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) agar di rest area disiapkan semacam counter pengisian untuk top up e-toll didukung fasilitas QRIS, M-Banking yang disertai sosialisasi sehingga bisa dilakukan dengan cepat.

    “Penumpukan kendaraan di rest area juga perlu dimitigasi sejak dini dan dicarikan solusinya,” ujarnya di Jakarta, Senin (17/3/2025).

    Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol itu salah satunya memastikan tidak ada satupun lubang di sepanjang jalan Tol.

    “H-10 arus mudik nanti diharapkan tidak ada lagi jalan berlubang, jalan bergelombang yang membahayakan, tidak ada angkutan barang selain sembako dan BBM yang melintas di jalan Tol, tidak ada lagi perbaikan jalan saat masa arus mudik berlangsung,” ucap Reni.

    Reni mengimbau kepada para pemudik untuk menjaga kesehatan terutama para pengemudi, sehingga jika alami kelelahan dapat beristirahat di rest area.

    “Pastikan pula kelayakan kendaraan, kecukupan bahan bakar selama perjalanan, ikuti aturan yang berlaku, tidak parkir sembarangan di bahu jalan Tol karena membahayakan pengendara lainnya,” tambah Reni.

  • Mudik Lebaran: Tradisi Pulang Kampung yang Mengakar Kuat di Indonesia

    Mudik Lebaran: Tradisi Pulang Kampung yang Mengakar Kuat di Indonesia

    Momentum Lebaran dan mudik didukung oleh pembenaran teologis untuk menyampaikan bakti dan permohonan maaf kepada keluarga, khususnya orang tua. Hal ini memperkuat nilai-nilai keagamaan dan mempererat hubungan antar sesama.

    Mudik juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Pergerakan massa yang besar menciptakan lonjakan permintaan terhadap berbagai layanan transportasi, akomodasi, dan konsumsi. Pemerintah dan berbagai pihak terkait berupaya memfasilitasi arus mudik agar berjalan lancar dan aman.

    Meskipun terdapat tantangan seperti kemacetan dan biaya perjalanan yang tinggi, keinginan kuat untuk pulang kampung tetap menjadi pendorong utama tradisi mudik. Tradisi ini menunjukkan hubungan emosional yang kuat antara masyarakat dengan tempat kelahirannya, yang tidak terkikis oleh waktu.

    Mudik merupakan fenomena unik yang hanya terjadi di Indonesia dengan skala yang sangat besar. Tradisi ini berawal dari kebiasaan masyarakat urban yang kembali ke kampung halaman menjelang Lebaran, sebuah praktik yang mulai berkembang sejak era industrialisasi di Indonesia.

    Setiap tahun, jutaan orang melakukan perjalanan secara bersamaan menuju kampung halaman mereka menggunakan berbagai moda transportasi.

    Lebih dari sekadar perjalanan fisik, mudik memiliki makna sosiologis dan kultural yang mendalam. Tradisi ini merefleksikan kuatnya ikatan kekeluargaan dalam masyarakat Indonesia dan menjadi simbol penyucian diri dengan kembali ke akar kehidupan.

    Mudik telah menjadi tradisi tahunan yang erat kaitannya dengan budaya masyarakat Indonesia. Setiap tahun, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri, jutaan orang melakukan perjalanan jauh demi kembali ke kampung halaman.

    Tradisi mudik telah berlangsung sejak zaman kerajaan di Nusantara, ketika para perantau kembali untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan menghormati leluhur. Pada masa kolonial, pekerja yang merantau ke kota-kota besar pulang ke desa saat hari besar sebagai bentuk penghormatan terhadap keluarga serta budaya asal mereka. Seiring perkembangan zaman, kebiasaan mudik mengalami transformasi berkat modernisasi transportasi.

    Jika dahulu perjalanan ditempuh dengan berjalan kaki, menaiki pedati, atau menggunakan perahu, kini berbagai moda transportasi seperti kereta api, bus, kapal laut, dan pesawat telah mempermudah perjalanan kembali ke kampung halaman.

    Bagi masyarakat Indonesia, mudik memiliki makna lebih dari sekadar pulang kampung. Tradisi pulang kampung menjelang lebaran atau yang lebih dikenal dengan istilah mudik telah menjadi fenomena sosial yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia.

    Setiap tahunnya, jutaan orang melakukan perjalanan panjang kembali ke kampung halaman untuk merayakan momen spesial Idul Fitri bersama keluarga tercinta.

    Fenomena mudik ini menciptakan gelombang perpindahan penduduk terbesar setiap tahunnya, di mana jalan-jalan utama menuju berbagai daerah dipenuhi oleh kendaraan pribadi, bus, hingga transportasi umum lainnya yang membawa para pemudik pulang ke kampung halaman mereka.

    Mudik bukan hanya menjadi fenomena musiman, tetapi juga mengandung banyak nilai sejarah, sosial, dan budaya yang penting bagi masyarakat Indonesia. Tradisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia dan akan terus lestari di masa mendatang.

     

    Disclaimer: Artikel ini dibuat menggunakan teknologi AI.

  • Naik Motor Bonceng Tiga, Calon PPPK 2024 Tewas Dilindas Truk Gandeng di Kendari – Halaman all

    Naik Motor Bonceng Tiga, Calon PPPK 2024 Tewas Dilindas Truk Gandeng di Kendari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KENDARI – Cita-cita menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) kandas.

    Seorang wanita yang lolos PPPK tahun 2024 dan tinggal menunggu SK pengangkatan tewas kecelakaan.

    Korban inisial DE (33) asal Desa Lelamo, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara (Butur), Sultra.

    DE meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (15/3/2025).

     

    Saat kejadian, korban bersama temannya dan seorang anak 8 tahun berboncengan mengendarai sepeda motor.

    Ketiganya bergerak dari arah perempatan kampus Universitas Halu Oleo Kendari.

    Di jalur yang sama, dari arah belakang terdapat mobil truk gandeng.

    Saat berada di Jalan Jendral AH Nasution, motor yang dikendari korban melebar ke kanan, hingga ditabrak truk gandeng tersebut.

    Saat ditabarak, korban DE saat itu dibonceng, masuk ke bawah kolong truk hingga dilindas.

    Korban tewas di lokasi kejadian, sedangkan dua korban lain yakni DM (22) dan DAL (8) selamat.

    Kasat Lantas Polresta Kendari, AKP Syahrul, mengungkapkan pengendara truk dan barang bukti telah diamankan.

    “Mobil dan sopir sementara kami amankan, untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ungkapnya, Minggu (16/3/2025).

     

    Calon PPPK di Kendari Tak Berdaya Dilindas Truk, Tewas di Lokasi Kejadian

    Seorang wanita di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) bersimbah darah dan tak berdaya dilokasi kejadian usai mengalami kecelakaan lalu lintas (lakalantas) diduga dilindas truk.  

    Insiden naas ini terjadi pada Sabtu (15/3/2025) di Jalan Jendral AH Nasution, Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sultra. 

    Dari video yang diterima TribunnewsSultra.com, tubuh seorang wanita yang adalah calon PPPK ini terbaring tengkurap di atas aspal jalan.

    Wanita pengendara motor tersebut mengenakan hijab hitam, baju merah mudah dan celana hitam panjang.

    Korban terbaring tepat di depan mobil truk gandeng berwarna hijau.

    Pada bagian kepala bersimbah darah yang ditutupi sebuah helm.

    Terdapat satu wanita lainnya histeris melihat jasad tersebut, sedangkan warga lain sibuk merekam peristiwa tersebut.

    Salah satu saksi A menuturkan penyebab korban mengalami kecelakaan lalu lintas.

    “Korban berboncengan dengan temannya, mungkin karena jalan licin membuatnya tergelincir hingga dilindas truk gandeng,” ungkapnya pada Sabtu (15/3/2025).

    Ia menambah jasad korban masih tergeletak di lokasi kejadian menunggu pihak lalu lintas, sehingga kemacetan di jalur tersebut tak terhindarkan. (tribun network/thf/TribunSultra.com)

  • Pengamat Maritim Marcellus Hakeng Ungkap Tantangan Lonjakan Pemudik Jalur Laut di Lebaran 2025 – Halaman all

    Pengamat Maritim Marcellus Hakeng Ungkap Tantangan Lonjakan Pemudik Jalur Laut di Lebaran 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tradisi mudik Lebaran kembali menjadi sorotan utama di tahun 2025, dengan jumlah pemudik yang diprediksi mengalami lonjakan signifikan.

    Menurut DR. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa, S.SiT., M.H., M.Mar, pengamat maritim dari Ikatan Alumni Lemhannas Strategic Center (IKAL SC), jumlah pemudik pada tahun ini diperkirakan akan meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya.

    “Tahun 2024, jumlah pemudik mencapai 193,6 juta orang, dan hampir sepuluh persen di antaranya menggunakan jalur laut. Lonjakan ini mencapai 56,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa tren penggunaan moda transportasi laut semakin meningkat,” ujar Capt. Hakeng di Jakarta, Sabtu (16/3/2025).

    Dengan peningkatan jumlah pemudik yang menggunakan kapal ferry, tantangan di sektor transportasi laut pun semakin kompleks. Salah satu isu utama yang disoroti Capt. Hakeng adalah keberadaan truk Over Dimension Over Loading (ODOL).

    “Truk ODOL yang diangkut menggunakan kapal ferry bisa memicu kerusakan kapal, bahkan berisiko menyebabkan kecelakaan. Kapal ferry memiliki batas kapasitas tertentu, dan jika membawa truk dengan dimensi serta beban berlebih, stabilitas kapal menjadi sulit dihitung. Ini bisa mengancam keselamatan penumpang dan awak kapal,” jelasnya.

    Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah menerapkan kebijakan pelarangan truk ODOL sejak 2023. Namun, menurut Capt. Hakeng, penerapan regulasi di lapangan masih perlu diperketat.

    “Penegakan hukum harus lebih tegas. Truk ODOL harus dilarang beroperasi selama arus mudik untuk mengurangi risiko kecelakaan di laut,” tegasnya.

    Ia bahkan mengusulkan larangan bagi truk untuk menggunakan kapal ferry pada H-7 hingga H+7 guna memastikan keselamatan pemudik. Selain truk ODOL, aspek keselamatan penumpang juga menjadi perhatian utama.

    Capt. Hakeng menekankan pentingnya edukasi kepada penumpang mengenai penggunaan alat keselamatan seperti pelampung dan prosedur evakuasi darurat.

    “Sosialisasi ini harus diberikan sesaat sebelum kapal berangkat atau maksimal 24 jam setelah penumpang naik ke kapal. Edukasi bisa dilakukan melalui demonstrasi langsung atau informasi digital di atas kapal,” tambahnya.

    Lebaran 2025 juga ditandai dengan meningkatnya penggunaan mobil listrik sebagai alternatif transportasi ramah lingkungan. Namun, infrastruktur pengisian daya masih menjadi kendala utama.

    “Jika stasiun pengisian daya tidak cukup tersebar di jalur mudik atau pelabuhan, mobil listrik bisa kehabisan daya dan menambah kemacetan. Selain itu, awak kapal harus dibekali pengetahuan tentang penanganan mobil listrik, termasuk cara memadamkan kebakaran yang mungkin terjadi,” ujar Capt. Hakeng.

    Dia menyarankan agar pemerintah lebih matang dalam mempersiapkan kebijakan terkait mobil listrik selama mudik, termasuk kemungkinan pembatasan penggunaannya jika infrastruktur pengisian daya belum memadai. “Alternatif lain yang bisa dikembangkan adalah penyediaan stasiun pengisian daya di atas kapal ferry,” tambahnya.

    Lonjakan pemudik juga berdampak pada kapasitas pelabuhan yang sering kali tidak mencukupi. Kemacetan di pelabuhan dapat menyebabkan keterlambatan keberangkatan kapal dan ketidaknyamanan bagi penumpang.

    “Pelabuhan perlu meningkatkan fasilitasnya, termasuk ruang tunggu yang lebih nyaman dan sistem tiket digital untuk mempercepat proses registrasi. Teknologi juga bisa dimanfaatkan untuk mengatur aliran penumpang dan kendaraan dengan lebih baik,” papar Capt. Hakeng.

    Penerapan sistem digital, seperti aplikasi yang memberikan informasi jadwal kapal dan kapasitas penumpang, diharapkan dapat meminimalisir waktu tunggu dan memperlancar arus mudik.

    “Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, pengelola angkutan, dan masyarakat, mudik Lebaran 2025 bisa berlangsung lebih lancar, aman, dan efisien,” pungkasnya

  • Pemkot Bandung awasi distribusi bahan pangan cegah lonjakan harga

    Pemkot Bandung awasi distribusi bahan pangan cegah lonjakan harga

    Wali Kota Bandung Muhammad Farhan saat meninjau Pasar Ciroyom, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (16/3/2025). (ANTARA/Rubby Jovan)

    Pemkot Bandung awasi distribusi bahan pangan cegah lonjakan harga
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 16 Maret 2025 – 10:43 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, terus mengawasi distribusi sejumlah komoditas bahan pangan agar stok mencukupi untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang Lebaran 2025. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan memastikan distribusi bahan pokok tetap lancar agar masyarakat tidak terdampak kenaikan harga yang signifikan di tengah beberapa kota produsen mengalami dampak bencana banjir.

    “Hari ini kami melakukan tinjauan ke Pasar Ciroyom untuk melihat langsung dan mengawasi distribusi dan stok bahan pangan. Karena ini pasar paling sibuk di Kota Bandung,” kata Farhan kepada ANTARA di Bandung, Minggu.

    Dalam tinjauan ke Pasar Ciroyom, dia menegaskan bahwa harga beberapa komoditas mengalami kenaikan, tetapi masih dalam batas wajar.

    “Harga cabai rawit mendekati Rp100 ribu per kilogram, bawang merah masih di kisaran Rp47 hingga 48 ribu, daging sapi bervariasi antara Rp120 hingga 150 ribu per kilogram tergantung kualitas, sementara harga ayam relatif stabil di angka Rp30 ribuan,” ujarnya.

    Farhan menambahkan bahwa Kota Bandung bukanlah daerah produsen, melainkan konsumen yang bergantung pada pasokan dari luar daerah.

    Oleh karena itu, kata dia, perlu koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian dan Dishub dalam menjaga kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok yang masuk ke Kota Bandung.

    “Jalur distribusi harus terjaga dengan baik. Jika ada kendala seperti banjir, petugas Dishub harus siap melakukan rekayasa lalu lintas. Jangan menunggu banjir baru bertindak, tapi harus diantisipasi sejak awal agar tidak menimbulkan kemacetan,” kata dia.

    Dengan langkah-langkah ini, Farhan berharap masyarakat dapat menjalani Ramadhan dan Lebaran dengan tenang tanpa kekhawatiran lonjakan harga atau gangguan distribusi pangan.

    Berdasarkan hasil pengawasan harga kebutuhan bahan pokok di Pasar Ciroyom untuk harga cabai rawit per kilogram pada kisaran Rp100 ribu, bawang merah per kilogram Rp50 ribu, bawang putih per kilogram Rp44 ribu, telur ayam per kilogram Rp29 ribu, daging sapi per kilogram Rp140-150 ribu, dan daging ayam per kilogram Rp30 ribu.

    Sumber : Antara

  • Pemerintah Perpanjang Libur Lebaran Sekolah Jadi 20 Hari, Dimulai 21 Maret!

    Pemerintah Perpanjang Libur Lebaran Sekolah Jadi 20 Hari, Dimulai 21 Maret!

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Agama (Kemenag) resmi memajukan hari libur Hari Raya Idulfitri 1446 H/2025 bagi sekolah. Semula, libur lebaran dimulai pada 24 Maret 2025, namun kini diubah mulai 21 Maret 2025. Alhasil, libur lebaran sekolah terhitung 20 hari. 

    Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan pihaknya mengupayakan waktu masa libur lebaran lebih panjang dalam rangka menambah rentang perjalanan mudik sehingga diharapkan dapat mengurai kemacetan. 

    “Tadinya kita sepakati edaran pertama itu tanggal 24 Maret 2025, tapi karena madrasah liburnya lebih ada hari Jumat, disitu ada hari Jumat, Sabtu ya makanya kita ubah itu menjadi 21 Maret 2025,” ujar Nasaruddin dalam keterangan resminya, Minggu (16/3/2025). 

    Imam Besar Masjid Istiqlal berharap terdapat rentang waktu untuk masyarakat dalam perjalanan mudik sehingga dapat menghindari puncak kemacetan arus mudik maupun balik lebaran 2025.

    “Dengan demikian rentang perjalanan mudik ini nanti akan lebih panjang, kurang lebih 20 hari jadi bisa lebih panjang untuk masyarakat, bisa dipakai untuk mengurai kemacetan yang bisa terjadi,” jelasnya.

    Selain itu, Kementerian Agama juga berupaya membantu kelancaran mudik dengan mengoptimalkan peran masjid sebagai posko Lebaran di jalur-jalur yang dilalui pemudik. 

    “Masjid-masjid yang dilewati jalur pemudik itu diharapkan menyiapkan air minum gratis, karena di dalam hukum Islam itu, musafir itu adalah mujahid, musafir itu sangat berpahala kita kalau kita beri makan dan beri minum,” tuturnya.

    Tak hanya itu, Menag juga mengimbau pengurus masjid untuk menyediakan berbagai fasilitas bagi pemudik, seperti dapur kecil bagi ibu menyusui, tempat istirahat, kamar khusus perempuan, serta ruang untuk mengisi daya handphone atau motor listrik. 

    “Kami mencoba untuk berkoordinasi dengan para pengurus masjid agar diperbaiki toiletnya, karena kalau kita mengandalkan semuanya di rest area, di tol-tol tertentu, itu nanti akan terjadi penumpukan. Jadi nanti kita akan menciptakan satu kondisi di masjid itu juga sebagai tempat pemberhentian yang paling bagus,” pungkasnya.

  • Libur Lebaran Diperpanjang Pemerintah, Ketua DPRD DKI Imbau Warga Mudik Lebih Awal 

    Libur Lebaran Diperpanjang Pemerintah, Ketua DPRD DKI Imbau Warga Mudik Lebih Awal 

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin meminta masyarakat memanfaatkan tambahan libur dan cuti bersama Lebaran 2025 untuk mudik lebih awal.

    Menurutnya, pemudik sebaiknya berangkat lebih awal guna menghindari kepadatan lalu lintas.

    “Jika berangkat bersamaan akan memperparah kemacetan dan menyulitkan semua pihak,” kata Khoirudin, Minggu (16/3/2025).

    Sebagai informasi tambahan, pemerintah resmi memperpanjang libur Lebaran 2025 menjadi 20 hari mulai 21 Maret mendatang.

    Periode libur yang panjang ini pun disebut Khoirudin bisa dimanfaatkan pemudik untuk menyebar jadwal keberangkatan.

    Sehingga diharapkan tidak terjadi penumpukan pemudik jelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya.

    “Jangan sampai terburu-buru di hari-hari terakhir yang justru bisa menghambat perjalanan dan meningkatkan risiko di jalan,” ujarnya.

    Tak hanya itu, Khoirudin juga meminta pemerintah daerah dan instansi terkait untuk terus mengawal arus mudik.

    Termasuk mempersiapkan fasilitas pendukung, mulai dari rest area, posko kesehatan, hingga layanan informasi lalu lintas secara akurat.

    “Yang jelas, ini harus dikawal untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Pemudik bisa sampai halaman dengan selamat,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

     
     
     
     

  • Angkutan Barang Dibatasi Selama Mudik Lebaran, Perlu atau Tidak? – Page 3

    Angkutan Barang Dibatasi Selama Mudik Lebaran, Perlu atau Tidak? – Page 3

    Sehingga waktu pergerakan liburan sekolah menjadi semakin panjang dan merata.Juga kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang ditekankan kepada para pekerja dari Kementrian Perhubungan, satu bulan sebelum hari H lebaran. Juga ada kebijakan Presiden yang mempercepat pembayaran THR, paling lambat H-7, yang sangat berbeda jauh dengan kebiasaan perusahaan yang membayar THR pada H-1 atau H+2 Lebaran.

    “Sehingga, besar kemungkinan pemudik tidak akan menumpuk atau kemacetan,” kata Bambang Haryo tegas.Pemerintah pun juga mengeluarkan program mudik gratis di semua moda transport lebih besar, transportasi laut naik 3 kali lipat, dengan total angkutnya mencapai 60.212 kursi dan jumlah tiket angkutan publik ditingkatkan menjadi 781.723 tiket. Angkutan darat juga ditingkatkan menjadi 520 bis dengan kapasitas 21.536 kursi dan kereta api tersedia 2.550 kereta atau 4.568.838 kursi.

    “Harusnya para pemegang kebijakan percaya diri dong. Pasti kendaraan pribadi yang lewat di jalan raya akan semakin berkurang, dan tidak akan terjadi kepadatan,” ungkapnya.Ia pun menyatakan seharusnya Kementerian Perhubungan dan Kepolisian RI bisa memahami bahwa kemacetan itu hanya terjadi di beberapa sumbu saja dan hanya di jalur utara Pulau Jawa saja. Sementara di pulau selain Jawa, tidak ada kemacetan. Dan ini sudah menjadi rutinitas tiap tahun pada saat mudik lebaran.

    “Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTB, NTT, dan Papua itu tidak ada kemacetan. Jadi tidak boleh pemegang kebijakan mengeluarkan kebijakan yang sifatnya pukul rata seperti itu. Seluruh Indonesia, angkutan barangnya tidak boleh bergerak. Kan logistik barang itu dibutuhkan oleh masyarakat yang tidak hanya tinggal di Jawa saja. Belum lagi wilayah-wilayah yang sekarang sedang terdampak bencana banjir. Tidak boleh dihambat logistik mereka. Kalau memang yang macet di Jawa, ya bikin kebijakan pembatasan-nya untuk di Jawa saja,” tegasnya.

     

  • Hindari Macet, Ini Rute Mudik Alternatif via Jalur Pantai Selatan Jawa

    Hindari Macet, Ini Rute Mudik Alternatif via Jalur Pantai Selatan Jawa

    Jakarta

    Menjelang mudik Lebaran 2025, banyak masyarakat yang telah mempersiapkan diri untuk pulang ke kampung halaman. Bagi detikers yang menggunakan kendaraan pribadi, disarankan mudik lewat jalur alternatif via Pantai Selatan Jawa.

    Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan, jumlah pemudik pada Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah mencapai 146,48 juta orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 23% pemudik akan mengendarai mobil pribadi.

    “Untuk tahun ini kami perkirakan bahwa jumlah pemudik yang akan melakukan perjalanan di lebaran adalah sebanyak 146,48 juta orang terbanyak menggunakan mobil pribadi sebesar 23 persen,” kata Dudy dalam jumpa pers di Auditorium Mutiara STIK, Senin (10/3/2025) mengutip detikNews.

    Untuk mengantisipasi kepadatan di jalan raya, pemudik diharapkan dapat menggunakan jalur alternatif via Pantai Selatan (Pansela). Langkah ini dilakukan untuk mengurai kemacetan yang diprediksi terjadi di Tol Trans Jawa dan Jalur Pantai Utara (Pantura)

    Ingin tahu rute mudik alternatif di jalur selatan Jawa? Simak selengkapnya dalam artikel ini.

    Rute Mudik Alternatif Lewat Jalur Pansela

    Jalur Pansela membentang dari Provinsi Banten hingga Jawa Timur. Berikut rincian rute alternatif yang bisa dilalui pemudik melalui jalur Pansela Jawa:

    Jalur Pansela di Provinsi Banten: Ruas Simpang Labuhan – Batas Provinsi Jawa Barat.Jalur Pansela di Provinsi Jawa Barat: Ruas Batas Provinsi Banten – Sindang Barang.Jalur Pansela di Provinsi Jawa Tengah: Ruas Batas Provinsi Jawa Barat – Congot – Duwet – Glonggong.Jalur Pansela di Provinsi DI Yogyakarta: Ruas Karangnongko – Legundi – DuwetJalur Pansela di Provinsi Jawa Timur: Ruas Panggul – Sendangbiru – Jarit – Puger – Glenmore.

    Pemudik yang melintasi jalur Pansela juga bisa menggunakan jalur Tol Fungsional Solo-Jogja. Jalur tol ini akan dibuka sebagai alternatif guna mengurangi kepadatan lalu lintas pada puncak arus mudik dan arus balik Lebaran 2025.

    Arus Mudik Lebaran 2025 Diprediksi 28-30 Maret

    Arus mudik Lebaran 2025 akan dimulai sebentar lagi. Berdasarkan hasil analisis, puncak arus mudik diprediksi akan berlangsung pada 28-30 Maret 2025.

    “Berdasarkan analisis yang dilakukan, diperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada 28 sampai dengan 30 Maret 2025, sementara arus balik diperkirakan mencapai puncaknya pada 5-7 April 2025,” kata Wakapolri Komjen Ahmad Dofiri dalam acara Mudik Aman Keluarga Nyaman, Jumat (14/3/2025).

    Adapun daerah pergerakan pemudik terbanyak berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Ketiga provinsi ini juga menjadi destinasi favorit para pemudik dari luar daerah, bersama kota-kota besar lainnya di Indonesia.

    “Berdasarkan data pergerakan masyarakat daerah asal pemudik terbanyak berasal dari Jabar, Jatim, Jateng. Sedangkan daerah tujuan utama mencakup Jateng, Jatim, Jabar, kota besar Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta menjadi destinasi paling favorit,” ujarnya.

    Untuk itu, masyarakat diimbau melakukan perjalan mudik sejak jauh-jauh hari sebelum Lebaran. Selain itu, pemudik bisa menggunakan rute alternatif, salah satunya via jalur Pansela, untuk meminimalisir kepadatan arus lalu lintas.

    (ilf/fds)