Kasus: Kemacetan

  • Telkom Dongkrak Kapasitas Internet 2 Kali Lipat Selama Libur Lebaran

    Telkom Dongkrak Kapasitas Internet 2 Kali Lipat Selama Libur Lebaran

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) memprediksi momentum Lebaran 2025 akan meningkatkan trafik komunikasi sebanyak 28 persen atau hampir 2 kali lebih dari pertumbuhan hari normal.

    Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menjelaskan, jika dilihat dari jumlah titiknya, ada lebih dari 476 titik POI atau Point of Interest, yakni titik tempat diperkirakan banyak orang berkumpul. POI bisa berada di tempat wisata, pusat-pusat keramaian yang lain termasuk titik rutin tempat terjadi kemacetan.

    Untuk itu Telkom memastikan kualitas infrastruktur dan layanan prima menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H.

    “Nah itu kita antisipasi, kita siapkan, kita tingkatkan kapasitasnya sehingga ketika itu terjadi komunikasi berlangsung dengan baik,” kata Ririek saat konferensi pers Dukungan dan Kesiapan BUMN untuk Sektor Telekomunikasi dalam rangka Ramadan & Idulfitri 2025, di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (18/3/2025).

    Termasuk ada beberapa jalan tol yang difungsikan, Telkom juga akan memberikan antisipasi coverage, sehingga nantinya masyarakat bisa berkomunikasi dengan lancar.

    Lebih lanjut soal infrastruktur, untuk antisipasi pertumbuhan trafik ada tambahan kapasitas sekitar 20 Terabyte.

    “Kapasitas yang kita siapkan nantinya adalah di 58 Terabyte atau 11 persen di mana itu sudah lebih dari 2 kali lipat,” terangnya.

    Untuk mengawal itu semua, kata Ririek, Telkom Group mulai 26 Maret sampai dengan 8 April mereka membuka 57 posko RAFI yang beroperasi 24 jam dengan total 480 personil.

    “Tapi mereka itu disupport oleh teknisi totalnya mungkin 9 ribu orang di seluruh Indonesia,” kata Ririek

    “Nah dengan demikian kita harapkan kalau ada hal-hal kita bisa siap untuk melakukan perbaikan selama 24 jam sehari.” pungkasnya.

    (dem/dem)

  • Pengamat nilai Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina memudahkan masyarakat 

    Pengamat nilai Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina memudahkan masyarakat 

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Pengamat nilai Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina memudahkan masyarakat 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 18 Maret 2025 – 14:05 WIB

    Elshinta.com – Pengamat kebijakan energi Sofyano Zakaria menilai positif Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina 2025 yang bertugas 17 Maret hingga 13 April. Menurut Sofyano, keberadaan Satgas Ramadan dan Idulfitri sangat memudahkan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, di tengah kebutuhan energi yang sangat tinggi pada momen tersebut. Tidak hanya bahan bakar minyak (BBM) namun juga LPG. 

    ”Sangat memudahkan. Kalau tidak ada Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina, akan repot karena tingginya kebutuhan BBM dan LPG. Di banyak titik mudik kan padat semua. Kalau tidak ada Satgas, bagaimana pemenuhan kebutuhan masyarakat?” kata Sofyano kepada media hari ini. 

    Kebutuhan energi memang diperkirakan sangat tinggi. Berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub), misalnya, jumlah pemudik diperkirakan mencapai 146,48 juta orang. Dari jumlah tersebut, diperkirakan sekitar 68,1 juta orang menggunakan kendaraan pribadi. 

    Lebih dari itu, lanjut Sofyano, Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina tidak hanya menjamin ketersediaan energi di jalur mudik saja. Karena Satgas bersifat nasional, kata dia, maka juga menjamin ketersediaan BBM dan LPG seluruh masyarakat dalam menghadapi Ramadan dan Lebaran 2025. Termasuk di wilayah-wilayah terpencil.

    “Hal itu tidak mungkin diserahkan kepada SPBU asing yang hanya sekitar 400. Itu pun hanya ada di kota-kota. Sedangkan jumlah SPBU Pertamina sekitar 8.000–an di seluruh wilayah Indonesia, bahkan hingga pelosok,” jelas Sofyano, yang juga Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi).

    Sofyano juga mengapresiasi langkah Pertamina yang selalu berinovasi dalam setiap pembentukan Satgas Ramadan dan Idulfitri. Dari tahun ke tahun, jelasnya, Satgas selalu menunjukkan perbaikan layanan. Masyarakat juga semakin mudah memperoleh BBM, termasuk dalam kondisi darurat di tengah kemacetan.

    “Karena Pertamina sudah membentuknya sejak beberapa tahun lalu, sehingga semakin mengetahui persis kebutuhan masyarakat. Misalnya saja, seperti BBM kemasan yang semakin mudah dibawa armada motoris,” kata dia.

    Begitu juga dengan layanan-layanan lain dari Satgas Ramadan dan IdulfitriPertamina. Menurut Sofyano, Pertamina memang sudah merancang untuk menjamin distribusi energi dan kemudahan kepada masyarakat. Sebut saja ratusan truk tangki yang selalu siaga. 

    “Kalau tidak ada truk tangki yang stand by tentu saja masyarakat harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan BBM akibat truk tangkinya terjebak kemacetan di perjalanan,” ujar Sofyano.

    Begitu juga dengan layanan Serambi MyPertamina. Menurut Sofyano, tempat istirahat yang nyaman tersebut, diharapkan mengembalikan kebugaran para pemudik, yang pada akhirnya bisa menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas. 

    “Dengan tubuh yang segar dan fit, bisa membantu menghindarkan dari kecelakaan lalu lintas. Apalagi, fasilitas Serambi MyPertamina, menurut Saya cukup membantu masyarakat yang kecapekan dalam perjalanan seperti adanya kursi pijat, bahkan ada dokter yang bisa memastikan kondisi kebugaran pemudik,” jelasnya.
      
    Lebih dari itu, Sofyano berharap, keberadaan Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina, semakin meyakinkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas BBM Pertamina, termasuk Pertamax. Apalagi, dalam perjalanan mudik yang panjang, tentu masyarakat bisa menilai performa kendaraannya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Pengamat Kebijakan Energi Sebut Satgas Ramadan dan Idulfitri Jamin ketersediaan BBM di Jalur Mudik – Halaman all

    Pengamat Kebijakan Energi Sebut Satgas Ramadan dan Idulfitri Jamin ketersediaan BBM di Jalur Mudik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat kebijakan energi Sofyano Zakaria menilai positif Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina 2025 yang bertugas 17 Maret hingga 13 April.

    Menurut Sofyano, keberadaan Satgas Ramadan dan Idulfitri sangat memudahkan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, di tengah kebutuhan energi yang sangat tinggi pada momen tersebut. Tidak hanya bahan bakar minyak (BBM) namun juga LPG.

    ”Sangat memudahkan. Kalau tidak ada Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina, akan repot karena tingginya kebutuhan BBM dan LPG. Di banyak titik mudik kan padat semua. Kalau tidak ada Satgas, bagaimana pemenuhan kebutuhan masyarakat?” kata Sofyano kepada media hari ini (18/3/2025).

    Kebutuhan energi memang diperkirakan sangat tinggi. Berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub), misalnya, jumlah pemudik diperkirakan mencapai 146,48 juta orang.

    Dari jumlah tersebut, diperkirakan sekitar 68,1 juta orang menggunakan kendaraan pribadi.

    Lebih dari itu, lanjut Sofyano, Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina tidak hanya menjamin ketersediaan energi di jalur mudik saja.

    Karena Satgas bersifat nasional, kata dia, maka juga menjamin ketersediaan BBM dan LPG seluruh masyarakat dalam menghadapi Ramadan dan Lebaran 2025. Termasuk di wilayah-wilayah terpencil.

    “Hal itu tidak mungkin diserahkan kepada SPBU asing yang hanya sekitar 400. Itu pun hanya ada di kota-kota. Sedangkan jumlah SPBU Pertamina sekitar 8.000–an di seluruh wilayah Indonesia, bahkan hingga pelosok,” jelas Sofyano, yang juga Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi).

    Sofyano juga mengapresiasi langkah Pertamina dalam setiap pembentukan Satgas Ramadan dan Idulfitri.

    Dari tahun ke tahun, jelasnya, Satgas selalu menunjukkan perbaikan layanan. Masyarakat juga semakin mudah memperoleh BBM, termasuk dalam kondisi darurat di tengah kemacetan.

    “Karena Pertamina sudah membentuknya sejak beberapa tahun lalu, sehingga semakin mengetahui persis kebutuhan masyarakat. Misalnya saja, seperti BBM kemasan yang semakin mudah dibawa armada motoris,” kata dia.

    “Kalau tidak ada truk tangki yang stand by tentu saja masyarakat harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan BBM akibat truk tangkinya terjebak kemacetan di perjalanan,” ujar Sofyano.

  • Siap Hadapi Arus Mudik Lebaran, Ratusan Petugas Dishub Bandung Barat Disiagakan

    Siap Hadapi Arus Mudik Lebaran, Ratusan Petugas Dishub Bandung Barat Disiagakan

    JABAR EKSPRES – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan tempatkan personel di sejumlah pos pengamanan untuk menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2025.

    Pengamanan lalu lintas salah satu yang menjadi fokus utama Dishub Bandung Barat yakni di lokasi rawan kemacetan dan bencana alam.

    “Kami telah persiapkan semua, dalam rangka penyelenggaraan angkutan lebaran tahun ini. Semua giat akan berlangsung mulai tanggal 24 Maret sampai 8 April 2025. Karena dalam periode ini diprediksi akan terjadi lonjakan wisatawan dari luar kota ke kawasan wisata Lembang,” kata Kepala Dishub KBB, Fauzan Azima saat dikonfirmasi, Selasa (18/3/2025).

    Ia menjelaskan dalam penyelenggaraan angkutan mudik lebaran dan pengamanan lalu lintas sepanjang momentum mudik lebaran tahun ini, pihaknya akan menurunkan sebanyak 123 personel.

    BACA JUGA:Siap Hadapi Arus Mudik Lebaran, Terminal Cicaheum Sediakan 165 Armada

    Personel yang diterjunkan meliputi 10 petugas penguji kendaraan bermotor, 14 petugas pengelolaan terminal, 36 petugas pengawas lalu lintas, 15 petugas monitoring CCTV, 12 petugas pengelolaan parkir, 11 petugas angkutan dalam trayek, tidak dalam trayek dan ASP, 10 petugas pemeliharaan penerangan jalan umum (JPU) dan 15 petugas pelaporan data posko lebaran.

    “Kami juga menyediakan fasilitas lalu lintas, seperti traffic cone sebanyak 150 buah, rambu lalu lintas portable sebanyak 15 buah, rambu pendahulu petunjuk jurusan (RPPJ) portable sebanyak 12 buah,” katanya.

    Fauzan menyebut ada beberapa wilayah yang tercatat sebagai wilayah rawan kemacetan. Seperti di Kawasan Padalarang, meliputi Simpang Parubaya, Simpang Tagog Padalarang, Depan Pasar Tagog Padalarang, Simpang Panaris, Simpang Caringin, Simpang Stasiun KCIC, Simpang Cimareme, Simpang Cangkorah dan BBS-Cipatat.

    Lalu di kawasan Lembang, seperti Simpang Beatrix, Simpang Grandhotel, Simpang Panorama, Simpang Intimetal, Depan Floating Market/Framhouse, The Lodge Maribaya dan Jalan Dago Giri – Langensari – Lembang.

    BACA JUGA:Jelang Arus Mudik, Polres Cimahi Petakan 2 Titik Jalan Rusak di Bandung Barat

    “Sejumlah titik tersebut jadi fokus kami dalam pengaturan lalu lintas. Dalam pelaksanaannya tentu kami bekerjasama dengan TNI-POLRI,” ujar Fauzan.

    Selain melakukan pengaturan di simpul kemacetan, Dishub KBB juga telah mengantisipasi lokasi rawan bencana longsor dan banjir. Diantaranya di Jalan Panorama Lembang, Jalan Kolonel Masturi (batas Cimahi-Cisarua-Lembang, Jalan Sersan Bajuri dan Jalan Rajamandala-Cipatat.

  • Telkom Antisipasi Lonjakan Trafik Data Saat Mudik Lebaran 2025, BTS Mobile Disiapkan – Page 3

    Telkom Antisipasi Lonjakan Trafik Data Saat Mudik Lebaran 2025, BTS Mobile Disiapkan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mengantisipasi lonjakan penggunaan data selama periode mudik Lebaran 2025. Terlebih dengan adanya imbauan terkait skema kerja dari mana saja atau work from anywhere (WFA).

    Direktur Utama Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah, menyampaikan bahwa pihaknya telah menambah kapasitas jaringan yang diperlukan, termasuk menyiapkan armada BTS mobile untuk memastikan sinyal tetap terjangkau di berbagai lokasi.

    “Jadi, kita menambah kapasitas, memperbanyak jumlah BTS demi memperluas cakupan layanan. Bahkan, kami siapkan tidak hanya BTS tetap, tetapi juga BTS yang bersifat mobile,” ungkap Ririek dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (18/3/2025).

    Kehadiran BTS mobile bertujuan untuk memberikan fleksibilitas, terutama di titik-titik rawan kemacetan yang berpotensi mengalami peningkatan penggunaan data. Ririek menambahkan, BTS mobile dapat digerakkan ke lokasi yang membutuhkan.

    “Kalau misalnya ada kemacetan, kita bisa langsung kirim BTS ke sana atau ke lokasi lain dengan mudah,” jelasnya.

    Peningkatan Jaringan

    Ririek memastikan kapasitas jaringan baik 4G maupun 5G telah ditingkatkan. Ia memproyeksikan kenaikan trafik data sebesar 28 persen selama periode libur Lebaran 2025, termasuk karena adanya WFA.

    “Kami memastikan kapasitas 4G dan 5G bertambah. Dengan estimasi pertumbuhan trafik 28 persen, terutama dipicu oleh WFA, kami pastikan layanan tetap optimal,” tambahnya.

     

  • Jalur Alternatif Mudik Lebaran 2025 di Jawa Barat untuk Hindari Macet

    Jalur Alternatif Mudik Lebaran 2025 di Jawa Barat untuk Hindari Macet

    Liputan6.com, Jakarta Saat momen mudik Lebaran, padatnya arus lalu lintas di jalur-jalur utama kerap menyebabkan kemacetan panjang. Maka dari itu, jalur alternatif dapat menjadi solusi yang efektif.

    Di Jawa Barat, terdapat beberapa jalur alternatif yang dapat menjadi pilihan untuk mempersingkat waktu perjalanan sekaligus menghindar dari kemacetan.

    Untuk memastikan rute alternatif yang terbaik, pemudik dapat menggunakan aplikasi GPS hingga bertanya kepada warga lokal di sepanjang perjalanan. Berikut beberapa rekomendasi rute jalur alternatif di Jawa Barat saat mudik Lebaran 2025:

    Jalur Pantai Selatan (Pansela)

    Rute alternatif ini melintasi wilayah selatan Jawa Barat seperti Sukabumi, Garut, dan Tasikmalaya, hingga ke Jawa Tengah. Biasanya, jalur ini lebih sepi dibandingkan Pantura.

    Meski demikian, pemudik tetap perlu mewaspadai kondisi jalan yang mungkin berbukit atau sempit.

    Jalur Cijapati (Alternatif Nagreg)

    Untuk menghindari kemacetan di daerah Nagreg, jalur Cijapati biasanya menjadi pilihan rute alternatif.

    Meski dapat mempersingkat waktu tempuh, rute ini memiliki kondisi jalan yang berliku-liku.

    Jalur Rancaekek-Sumedang

    Rute alternatif ini biasanya cocok untuk pemudik yang akan menuju daerah Cirebon atau Kuningan tanpa melalui jalur utama Cipali.

    Kondisi jalan di sepanjang rute ini relatif baik. Namun, tetap pastikan untuk memantau perkembangan lalu lintas terkini sebelum berangkat.

    Jalur Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi)

    Jalur Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) kerap menjadi pilihan bagi para pemudik yang hendak menuju Sukabumi dan sekitarnya.

    Meski demikian, tetap perhatikan potensi lonjakan volume kendaraan terutama saat musik mudik seperti saat ini.

    Jalur Puncak II

    Jalur Puncak II sebenarnya dapat menjadi rute alternatif untuk menghindari kemacetan. Rute ini melewati Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Cianjur menuju Bogor.

    Meski demikian, pemudik perlu memantau rekayasa lalu lintas seperti ganjil-genap atau sistem one-way yang biasanya diterapkan di jalur Puncak saat musim mudik.

  • LRT Jakarta koordinasi dengan Dishub atasi kemacetan di Manggarai

    LRT Jakarta koordinasi dengan Dishub atasi kemacetan di Manggarai

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Proyek LRT Jakarta Fase 1B, Ramdani Akbar mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta hingga pihak kepolisian untuk mengatasi kemacetan di sekitar Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan.

    “Seperti yang diketahui, area Manggarai ini cukup padat ya. Jadi, memang pada saat ini kita selalu berkoordinasi dengan Dishub, polisi, bagaimana mengatur lalu lintas dan kemacetan di sana karena tahapan saat ini sudah masuk ke area pondasi,” kata Ramdani di Jakarta, Selasa.

    Secara keseluruhan, kata dia, progres pembangunan LRT Fase 1B sudah sekitar 48,97 persen atau dikatakan sudah setengah jalan, sehingga diharapkan pada kuartal 4 tahun 2026 sudah selesai dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

    Untuk Stasiun Rawamangun, Ramdani mengatakan bahwa stasiun ini merupakan yang paling maju saat ini. Pembangunan atap dari stasiun ini pun juga sudah selesai.

    “Untuk stasiun-stasiun yang lain memang di Pramuka BPKP, Pasar Pramuka dan Matraman pada saat ini seluruh pekerjaan pondasi sudah beres semua. Jadi saat ini kita sedang berprogres maju ke tahap selanjutnya,” kata Ramdani.

    Dia berharap proyek pembangunan ini dapat berjalan dengan lancar hingga akhir tanpa adanya kendala yang berat.

    Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B menjadi bagian dari transformasi besar Jakarta menuju kota global yang lebih ramah lingkungan dan berdaya saing tinggi.

    Proyek ini dijadwalkan selesai pada kuartal IV tahun 2026, dengan harapan dapat mendorong lebih banyak masyarakat untuk beralih ke transportasi publik yang lebih efisien dan berkelanjutan.

    Dengan perpanjangan rute dan integrasi bersama Kereta Commuter Line, Mikrotrans, serta Transjakarta, LRT Jakarta diharapkan dapat melayani 80.000 hingga 100.000 penumpang per hari.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Banjir Jakarta Hari Ini 18 Maret 2025, Warganet Keluhkan Terjebak Macet Berjam-jam – Page 3

    Banjir Jakarta Hari Ini 18 Maret 2025, Warganet Keluhkan Terjebak Macet Berjam-jam – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Banjir kembali melanda Jakarta pada Selasa (18/3/2025), setelah hujan deras mengguyur Ibu Kota sepanjang malam, Senin (17/3/2025).

    Sebanyak 24 RT dilaporkan terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi, bahkan mencapai 2 meter di beberapa titik.

    Banjir Jakarta hari ini mengakibatkan dampak yang cukup signifikan bagi warga Jakarta, salah satunya menimbulkan kemacetan lalu lintas di beberapa titik.

    Pantauan Tekno Liputan6.com di X alias Twitter, banyak warganet yang mengeluhkan jalanan macet yang makin parah akibat genangan air. 

    “Pagi pagi dah uji kesabaran. Di jalan dimuntahin adek, terus kena macet gegara banjir,” keluh @urj***

    “Kata saya yang mau ke arah Tigaraksa sekitarnya, entar siang aja. Macetnya ga ngotak dari Bitung, karena banjir Jakarta. Saya dari Ceper-Tigaraksa, 2.5 jam (motor), normal 45 menit. Dah gilak,” tulis @ore***

    “Menyambut selasa pagi dengan banjir,” cuit @anee***

    “Yang jelas dan pasti, harus segera ditangani dengan serius, jangan sembaranga memberikan IMB tanpa cek lokasi dan melihat blue print tata kota, jangan sampai kota kita menjadi seperti di Bekasi, akhirnya bangunan beton penyebab banjir, dibongkar,” @jho*** memberikan saran

    “Pagi pagi ngantor kudu jalan lewatin jalanan Jakarta banjir bikin emosi sihhhh,” timpal @matt***

  • Tol Balikpapan-IKN Siap Difungsikan untuk Mudik Lebaran 2025

    Tol Balikpapan-IKN Siap Difungsikan untuk Mudik Lebaran 2025

    Balikpapan, Beritasatu.com – Jalan Tol Balikpapan-IKN yang terhubung dengan Jembatan Pulau Balang siap difungsionalkan sebagai jalur mudik Lebaran 2025. Namun, pengguna jalan perlu memperhatikan tol ini hanya akan dibuka satu arah, yakni dari IKN ke Kota Balikpapan.

    Pembangunan Jembatan Pulau Balang yang menjadi bagian dari tol ini hampir rampung 100%. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) bersama Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum telah melakukan monitoring dan evaluasi (monev) untuk memastikan kesiapan jalur tersebut.

    Dari hasil evaluasi, jalur dari IKN ke Balikpapan telah dinyatakan aman untuk digunakan sebagai jalur alternatif mudik Lebaran 2025.

    “Saat ini, Jembatan Pulau Balang memang sudah bisa dilalui kendaraan, tetapi hanya di jalur sebelah kanan, yaitu dari IKN menuju Balikpapan,” ujar Kepala BBPJN Wilayah Kaltim Hendro Satrio kepada Beritasatu.com, Senin (17/3/2025).

    Jalur Balikpapan ke IKN Masih dalam Pembangunan

    Sementara itu, jalur dari Balikpapan ke IKN masih dalam tahap pembangunan. Alat scaffolding (perancah) masih terpasang sehingga jalur ini belum bisa digunakan pada mudik Lebaran 2025.

    “Jika nantinya disetujui untuk digunakan sebagai jalur mudik, maka hanya jalur sebelah kanan yang dibuka karena jalur kiri masih dalam pengerjaan,” jelas Hendro.

    Keputusan akhir terkait pembukaan Tol Balikpapan-IKN sebagai jalur mudik Lebaran 2025 masih menunggu persetujuan dari Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum.

    Sistem Pembatasan Arus Lalu Lintas

    Jika disetujui, jalan tol ini akan dibuka secara terbatas dengan sistem satu arah bergantian. Artinya, kendaraan hanya bisa melintas dari IKN ke Balikpapan dalam waktu tertentu.

    Dengan difungsionalkannya jalan Tol Balikpapan-IKN, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 lebih lancar dan mengurangi kemacetan di jalur konvensional antara Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

  • Polda DIY Siapkan QR Code Perlancar Arus Kendaraan Mudik di Pintu Tol Kalasan Sleman

    Polda DIY Siapkan QR Code Perlancar Arus Kendaraan Mudik di Pintu Tol Kalasan Sleman

    YOGYAKARTA – Direktorat Lalu Lintas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan QR code untuk membantu pemudik yang keluar melalui pintu tol fungsional di Desa Tamanmartani, Kalasan, Sleman agar tidak terjebak jalur sempit atau padat saat arus mudik Lebaran 2025.

    “Sudah kami siapkan QR code-nya. Jadi, masyarakat jangan mengikuti Google Maps, kadang-kadang kalau ikut Google Maps diarahkan ke jalur-jalur yang sempit atau kecil,” ujar Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda DIY Kombes Yuswanto Ardi dilansir ANTARA, Senin, 17 Maret.

    Sebelumnya, PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) berencana menyiapkan ruas Tol Prambanan-Kalasan sepanjang 6,7 kilometer dengan pintu keluar di Tamanmartani, Kalasan, Sleman sebagai jalan tol fungsional saat arus mudik Lebaran 2025.

    Dengan memindai QR code, kata dia, pemudik bisa langsung mengakses panduan rute alternatif sehingga perjalanan lebih lancar dan terhindar dari jalur sempit atau padat untuk menuju berbagai daerah seperti Sleman, Bantul, maupun ke Magelang, Jawa Tengah.

    Selain itu, Polda DIY juga menyiapkan skema diversifikasi arus lalu lintas agar kendaraan tidak menumpuk ke arah selatan.

    Kombes Pol. Ardi mengatakan bahwa pemudik yang keluar dari Tamanmartani akan diarahkan ke jalur yang telah ditentukan agar distribusi kendaraan lebih merata.

    Menurut dia, tol fungsional yang mengarah ke Tamanmartani rencananya mulai dibuka pada tanggal 24 Maret 2025. Namun, karena kelengkapannya belum sepenuhnya memadai, operasional tol ini hanya berlaku pada siang hari dan sifatnya situasional, atau tergantung pada kondisi lalu lintas.

    “Exit Tol Tamanmartani ini menuju jalan kabupaten yang kapasitasnya jauh berbeda dengan jalan tol. Oleh karena itu, jika terjadi kepadatan, arus kendaraan akan dialihkan ke Exit Tol Prambanan,” jelas Kombes. Ardi.

    Polda DIY telah memasang kamera dengan fitur traffic counting untuk memantau volume kendaraan di Jalan LPMP atau jalan yang akan dilewati pemudik dari Tamanmartani.

    Jika volume kendaraan di jalan ini mencapai 70 persen dari kapasitas maksimal, kata dia, arus akan dialihkan ke Exit Tol Prambanan guna mencegah kemacetan parah.

    Kombes Ardi memperkirakan 1,5 juta kendaraan bakal memasuki DIY pada periode mudik Lebaran 2025 dengan puncak arus pada tanggal 27—28 Maret 2025.