Kasus: Kemacetan

  • Mendagri Tito Karnavian Ingatkan Kepala Daerah Jaga Arus Mudik dan Stabilitas Harga Pangan – Page 3

    Mendagri Tito Karnavian Ingatkan Kepala Daerah Jaga Arus Mudik dan Stabilitas Harga Pangan – Page 3

    Liputan6.com, Surabaya – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi “Ketupat-2025” dalam Rangka Pengamanan Idulfitri 1446 H di Lapangan Upacara Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (20/3/2025). Usai apel, Mendagri menegaskan kepada awak media pentingnya peran kepala daerah dalam memastikan kelancaran arus mudik serta menjaga stabilitas harga pangan menjelang hari raya Idulfitri.

    Mendagri menjelaskan, sejak bulan lalu, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menggelar rapat koordinasi secara daring dengan seluruh kepala daerah. Fokus utama dalam pertemuan tersebut adalah memastikan arus mudik dan arus balik berjalan lancar dan aman. Kemendagri juga berkoordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.

    Menurut Mendagri, kelancaran arus mudik sangat bergantung pada kondisi infrastruktur jalan. Oleh karena itu, ia meminta kepala daerah segera memperbaiki jalan yang rusak guna menghindari perlambatan perjalanan.

    “Sehingga dari bulan lalu kami minta untuk semua diperbaiki, jalan-jalan berlubang, banjir, supaya tidak terjadi slow down atau melamban perjalanannya,” ujar Mendagri.

    Selain infrastruktur jalan, Mendagri juga menyoroti penataan pasar tumpah yang kerap menjadi penyebab kemacetan di jalur utama mudik. Ia mengapresiasi langkah sejumlah kepala daerah yang telah mengambil kebijakan strategis dalam pengelolaan transportasi, seperti di Jawa Barat yang menata pangkalan delman selama puncak arus mudik dan balik.

    Mendagri juga mengingatkan pentingnya pengawasan di pelabuhan dan bandara, terutama yang dikelola oleh pemerintah daerah. Ia menekankan agar standar operasional prosedur (SOP) di pelabuhan diperketat guna mencegah kelebihan kapasitas yang dapat memicu kecelakaan.

    “Kita sudah meminta juga untuk masalah SOP-nya [untuk diterapkan dengan ketat], jangan sampai overload, terbalik nanti kapal seperti peristiwa [di] Danau Toba, kemudian [perlu] juga menyiapkan pelampung,” tegasnya.

     

    Di samping kelancaran mudik, Mendagri juga menekankan pentingnya stabilitas harga pangan. Ia menjelaskan, Kemendagri secara rutin mengadakan rapat koordinasi guna memastikan ketersediaan stok pangan tetap aman serta mengendalikan laju inflasi.

    “Saat ini saya kira untuk masalah pangan cukup [terkendali]. Inflasi kita juga sangat rendah, harga makanan dan minuman relatif terkendali,” jelas Mendagri.

    Ia mengungkapkan, stok beras nasional dalam kondisi aman karena saat ini memasuki puncak panen yang berlangsung hingga April 2025. Ketersediaan jagung juga mencukupi, sehingga harga daging ayam dan telur tetap stabil. Meski demikian, Mendagri meminta kepala daerah tetap waspada dan aktif turun ke lapangan untuk mengecek langsung harga di pasar.

    “Ini adalah ujian pertama [bagi kepala daerah], jadi tolong berkenaan kepada kepala daerah, ujian pertama ini betul-betul kerja keras dengan semua pihak, agar daerah masing-masing terlaksana kegiatan liburan, Lebaran di tahun 2025 ini,” pungkasnya.

    Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat-2025 ini melibatkan berbagai unsur, termasuk TNI, Polri, pemerintah daerah, serta instansi terkait lainnya. Operasi ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan kelancaran selama periode mudik dan perayaan Idulfitri.

    Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, serta sejumlah pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama Kementerian/Lembaga dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Jawa Timur.

     

    (*)

  • Tol Dalam Kota di Cawang Arah Tomang Padat 2 Km Pagi Ini

    Tol Dalam Kota di Cawang Arah Tomang Padat 2 Km Pagi Ini

    Jakarta

    Lalu lintas Tol Dalam Kota (Dalkot) macet di sejumlah titik pagi ini. kemacetan terjadi akibat volume kendaraan.

    Jasamarga melalui akun X nya melaporkan kemacetan terjadi di Cawang arah Tomang Jumat (21/3/2025) pukul 07.03 WIB. Kemacetan terjadi 2 Km.

    “#Tol_DalamKota Cawang KM 00 – KM 02 arah Tomang PADAT, kepadatan volume lalin. Cengkareng – Pluit – Tomang – Cawang LANCAR,” tulis Jasamarga.

    Sementara di Halim Km 00+200 hinga Senayan Km 08+100 diberlakukan rekayasa lalu lintas contraflow. Rekayasa lalin ini diberlakukan di jalur kanan.

    “#Tol_DalamKota Halim KM 00+200 – Senayan KM 08+100 DIBERLAKUKAN LAJUR CONTRAFLOW/kanan, harap tertib di antrian,” ujarnya.

    Contraflow juga diterapkan di arah sebaliknya. Pengendara diminta berhati-hati.

    (dek/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Menilik Jejak Transportasi Tradisional di Jakarta, dari Becak hingga Trem

    Menilik Jejak Transportasi Tradisional di Jakarta, dari Becak hingga Trem

    Liputan6.com, Jakarta – Moda transportasi di Indonesia telah mengalami banyak perkembangan, termasuk di Jakarta. Lahirnya transportasi-transportasi tersebut berawal dari keberadaan transportasi tradisional yang telah eksis di masa lampau.

    Berbicara tentang moda transportasi di Jakarta tak bisa dipisahkan dari masalah utamanya, yakni macet. Mengutip dari berbagai sumber, kemacetan di Kota Jakarta bukan merupakan fenomena baru.

    Sejak 1965, fenomena macetnya Jakarta sudah terlihat sejak 1965. Salah satu cara untuk mengurai kemacetan adalah dengan menghadirkan beragam alternatif mengganti transportasi.

    Hal ini membuat Jakarta memiliki ragam jenis moda transportasi dari masa ke masa. Beberapa di antaranya adalah transportasi tradisional yang bahkan masih eksis hingga sekarang. Berikut jejak transportasi tradisional di Jakarta:

    1. Becak

    Becak adalah jenis transportasi beroda tiga yang menggunakan tenaga manusia sebagai penggerak. Konon, nama becak berasal dari bahasa Tiongkok, betjak. Kata tersebut merupakan gabungan dari bee yang artinya kuda dan tja yang artinya gerobak atau kuda gerobak.

    Becak pertama kali muncul di Indonesia sekitar abad ke-20 oleh para pedagang Tionghoa. Mereka menggunakan becak untuk mengangkut barang dagangan.

    Meski cukup populer pada masanya, sayangnya becak dianggap sebagai pemicu ketidaktertiban lalu lintas. Becak yang menggunakan tenaga manusia juga kerap dinilai sebagai cermin eksploitasi manusia.

    Selanjutnya, melalui kebijakan Peraturan Daerah DKI Jakarta tentang Pola Dasar dan Rencana Induk Jakarta Tahun 1965-1985, Jakarta sudah tidak mengakui becak sebagai angkutan umum. Kemudian dilanjutkan dengan kebijakan Gubernur Ali Sadikin pada 1967 untuk menghapus becak.

    Saat ini, becak masih bisa ditemukan di beberapa wilayah. Becak abadi sebagai alat transportasi ramah lingkungan yang unik.

    2. Mebea, Helicak, Mobet, dan Bemo

    Dihapusnya becak sebagai angkutan umum, melahirkan berbagai moda transportasi alternatif lainnya sebagai pengganti. Beberapa alat transportasi tersebut adalah mebea, helicak, mobet, dan bemo.

    Jika dilihat dari namanya, berbagai transportasi pengganti ini tidak lepas dari nama becak. Sebut saja bemo yang merupakan singkatan dari becak mobil, mobet singkatan motor betjcak, dan helicak singkatan dari helikopter becak.

    Meski menjadi transportasi pengganti, ternyata eksistensi mereka juga tak bertahan lama. Seiring berjalannya waktu, ketersediaan mebea, helicak, mobet, dan bemo mengalami penyusutan hingga akhirnya punah.

     

  • Mudik Siang atau Malam Hari, Mana yang Lebih Baik?

    Mudik Siang atau Malam Hari, Mana yang Lebih Baik?

    Jakarta

    Menentukan waktu mudik saat siang atau malam hari terkadang membuat sejumlah pemudik jadi bimbang. Apalagi jika pemudik baru pertama kali pulang kampung dengan menggunakan kendaraan pribadi, tentu ada hal-hal yang harus dipertimbangkan.

    Mudik saat siang hari disebut lebih aman karena jarak pandang yang jelas, tapi cuaca panas bikin perjalanan terasa melelahkan. Sebaliknya, mudik di malam hari dinilai lebih nyaman karena udara lebih sejuk, tapi rawan kantuk dan jarang pandang tidak begitu baik.

    Lantas, lebih baik pilih mudik saat siang atau malam hari? Ketahui kelebihan dan kekurangannya dalam artikel ini.

    Faktor yang Harus Dipertimbangkan saat Mudik

    Saat mudik Lebaran, kamu harus menempuh perjalanan jauh hingga ratusan kilometer untuk bisa sampai di kampung halaman. Untuk itu, ada sejumlah faktor yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan perjalanan jauh.

    Dilansir situs Open Road Odysseys, berikut faktor-faktornya:

    1. Kepadatan arus lalu Lintas

    Sebelum berangkat mudik, kamu harus mengetahui jalur yang akan dilalui serta prediksi kepadatan arus lalu lintas. Apabila lewat jalan tol, mungkin terjadi kemacetan saat keluar pintu tol.

    Sedangkan jika berangkat melalui jalan raya nasional, mungkin terjadi kepadatan lalu lintas ketika melalui perempatan, pasar tumpah, hingga terminal bus.

    2. Jarak pandang

    Jarak pandang juga harus dipertimbangkan oleh pemudik. Apabila berangkat di siang hari dan cuaca sedang cerah, jarak pandang tentu sangat jelas.

    Sebaliknya, jika berangkat saat malam maka jarak pandang lebih terbatas. Apalagi jika kamu melalui jalan yang minim lampu penerangan, maka harus lebih berhati-hati.

    3. Faktor kelelahan

    Menempuh perjalanan jarak jauh hingga ratusan kilometer membuat tubuh jadi cepat lelah. Hal ini terkadang membuatmu lebih mudah kantuk saat mengemudi, sehingga dapat mengancam keselamatan nyawa.

    4. Fasilitas umum

    Dalam menentukan rute perjalanan, detikers juga perlu mengetahui fasilitas umum yang akan dilalui, seperti SPBU, rest area, minimarket, masjid, tempat makan, dan lain sebagainya.

    5. Gangguan selama perjalanan

    Ketahui juga sejumlah gangguan selama perjalanan mudik. Misalnya, kamu melalui jalan yang rawan longsor, banjir, atau banyak hewan liar yang melintas.

    Kelebihan dan Kekurangan Mudik saat Siang

    Apabila detikers berencana melakukan perjalanan mudik saat siang, ketahui sejumlah kelebihan dan kekurangan yang wajib diperhatikan di bawah ini:

    1. Kelebihan

    Jarak pandang lebih baikBanyak fasilitas umum yang masih bukaTubuh tetap terjaga selama perjalanan.

    2. Kekurangan

    Lalu lintas lebih padatJika cuaca sedang panas akan lebih cepat merasa lelahBanyak gangguan di tepi jalan, misalnya ada pasar tumpah.Kelebihan dan Kekurangan Mudik saat Malam

    Sementara itu, ada juga sejumlah kelebihan dan kekurangan dari melakukan perjalanan mudik saat malam. Berikut hal-hal yang wajib diperhatikan oleh pemudik:

    1. Kelebihan

    Jalanan lebih sepi dan lancarJika membawa anak-anak, mereka bisa tidur selama perjalananLebih fokus dan tenang.

    2. Kekurangan

    Jarak pandang terbatasSejumlah ruas jalan belum diterangi lampu peneranganSilau lampu kendaraan lainAda banyak fasilitas umum yang sudah tutupRisiko kelelahan tinggi bagi pemudik yang tidak biasa begadangPengendara lain cenderung lebih ngebut memacu kendaraannya.Jadi, Lebih Baik Mudik saat Siang atau Malam?

    Instruktur dan pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, demi keselamatan saat berkendara maka pemudik sebaiknya tidak berkendara saat malam hari. Sebab, hal ini berkaitan dengan visibilitas pengendara.

    “Mengemudi pada malam hari itu perlu diketahui memang lebih sepi, tapi seterang-terangnya lampu kendaraan atau lampu jalan, jauh lebih terang siang hari,” kata Jusri kepada detikcom beberapa waktu lalu.

    Memang, ada sejumlah orang yang menganggap jika berkendara saat malam hari udaranya lebih sejuk, sehingga lebih fokus dalam mengemudi. Namun, Jusri tidak menyarankan hal itu karena organ tubuh manusia diciptakan untuk beraktivitas pada siang hari.

    “Organ-organ tubuh kita sudah dirancang oleh Sang Pencipta untuk beraktivitas/bekerja pada siang hari. Oksigen siang hari lebih berlimpah dibanding malam. Malam oksigen turun, dan organ tubuh kita memang untuk istirahat (saat malam),” jelasnya.

    Apabila terpaksa berkendara di malam hari, sebaiknya menyiapkan siklus istirahat dan aktivitas sejak jauh-jauh hari sebelum berangkat mudik. Cara ini dilakukan agar tubuh tidak kaget ketika harus berkendara semalaman.

    “Jadi kalau kita mau melakukan perjalanan malam hari dengan segala kondisi negatif tadi, pola tidur kita harus dilakukan adjustment paling tidak seminggu sebelumnya. Siang kita tidur, malam kita tidak tidur. Harus kita ubah agar siklus tubuh kita tidak terjadi lag,” ucap Jusri.

    (ilf/fds)

  • Mendagri Tito Karnavian Minta Kepala Daerah Perhatikan Jalan Rusak yang Ganggu Pemudik 2025

    Mendagri Tito Karnavian Minta Kepala Daerah Perhatikan Jalan Rusak yang Ganggu Pemudik 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Mendagri Tito Karnavian meminta agar seluruh kepala daerah memperhatikan titik jalan rusak yang berpotensi menghambat dan membahayakan pemudik. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat upacara Apel operasi Ketupat Semeru 2025 di lapangan Gedung Negara Grahadi, Kamis (20/03/2025).

    Dalam kesempatan itu, Tito menyampaikan ada 3 hal yang penting diperhatikan oleh pemda untuk kelancaran arus lalu lintas mudik 2025. Pertama,  kelancaran arus mudik bergantung pada kondisi jalan nasional, provinsi dan kabupaten/kota.

    Sehingga, ia meminta agar jalan berlubang segera diperbaiki agar tidak membahayakan pemudik. Lali, ia juga meminta agar pemerintah daerah mengantisipasi daerah rawan banjir agar tidak menghambat arus kendaraan. Sementara poin terakhir adalah keberadaan pasar tumpah yang kerap menjadi penyebab kemacetan saat arus mudik. Ia menginstruksikan pemerintah daerah untuk mengatur lalu lintas di sekitar pasar dan menyiapkan jalur alternatif guna menghindari kepadatan.

    “Jangan sampai pergerakan masyarakat terganggu atau terhambat karena kondisi jalan yang buruk dan adanya pasar tumpah,” kata Tito.

    Tito memberikan contoh kebijakan Pemda Jawa Tengah yang meniadakan pangkalan delman seminggu sebelum dan sesudah hari raya Idul Fitri dengan kompensasi. Hal ini diapresiasi lantaran bisa mengantisipasi kemacetan saat mudik.

    “Keputusan ini bertujuan untuk mengurangi potensi kemacetan di jalur-jalur utama. Pemerintah daerah juga akan memberikan kompensasi bagi para kusir delman yang terdampak agar kebijakan ini tidak merugikan mereka,” tuturnya.

    Tito juga menyoroti kesiapan pelabuhan dan bandara dalam waktu mudik mendatang. Ia mengingatkan agar tidak terjadi kelebihan kapasitas penumpang yang bisa membahayakan keselamatan pemudik. Ia pun berharap nantinya mudik 2025 bisa dilaksanakan dengan aman dan nyaman. “Kita belajar dari insiden Danau Toba, sehingga langkah antisipasi seperti penyediaan pelampung harus dilakukan untuk memastikan keamanan penumpang,” pungkasnya. (ang/kun)

  • Diskon Tarif Tol Trans Jawa Lebaran 2025, Cek Tarifnya di Sini

    Diskon Tarif Tol Trans Jawa Lebaran 2025, Cek Tarifnya di Sini

    PIKIRAN RAKYAT – Jasa Marga memberikan diskon tarif tol selama momen mudik dan arus balik Lebaran 2025 untuk semua golongan kendaraan. Diskon berlaku di ruas tol Trans Jawa dan Trans Sumatra.

    Diskon ini bertujuan untuk mendistribusikan arus lalu lintas agar lebih merata, menghindari kemacetan saat puncak mudik dan arus balik.

    Periode dan Syarat Diskon Tol

    Diskon tarif tol berlaku dalam dua periode utama, yaitu arus mudik dan arus balik:

    Periode mudik: 24-28 Maret 2025 Periode arus balik: 3-4 April dan 8-9 April 2025

    Diskon hanya berlaku untuk perjalanan menerus, dengan ketentuan tap in di Gerbang Tol Cikampek Utama dan tap out di Gerbang Tol Kalikangkung. Selain itu, pembayaran wajib menggunakan kartu uang elektronik dengan saldo mencukupi, serta menggunakan kartu yang sama saat masuk dan keluar gerbang tol.

    Diskon Tarif Tol Trans Jawa Arus Mudik

    Diskon tol Trans Jawa diberikan dalam dua tahap selama arus mudik:

    24-26 Maret 2025

    Diskon berlaku mulai 24 Maret 2025 pukul 05.00 WIB hingga 26 Maret 2025 pukul 05.00 WIB

    Golongan I: Semula Rp440.000 menjadi Rp352.000 (diskon Rp88.000) Golongan II dan III: Semula Rp679.500 menjadi Rp543.600 (diskon Rp135.900) Golongan IV dan V: Semula Rp894.500 menjadi Rp715.600 (diskon Rp178.900)

    26-28 Maret 2025

    Diskon berlaku mulai 26 Maret 2025 pukul 05.00 WIB hingga 28 Maret 2025 pukul 05.00 WIB

    Golongan I: Semula Rp 440.000 menjadi Rp 408.500 (diskon Rp 31.500) Golongan II dan III: Semula Rp 679.500 menjadi Rp 632.300 (diskon Rp 47.200) Golongan IV dan V: Semula Rp 894.500 menjadi Rp 830.500 (diskon Rp 64.000)
    Diskon Tarif Tol Trans Jawa Arus Balik

    Diskon saat arus balik berlaku pada dua periode, yaitu:

    3-4 April 2025 8-9 April 2025

    Diskon arus balik hanya berlaku untuk perjalanan menerus dari Gerbang Tol Kalikangkung menuju Gerbang Tol Cikampek Utama dengan skema dan besaran tarif yang sama seperti diskon arus mudik.

    Diskon Tarif Tol Trans Sumatra

    Jasa Marga juga memberikan diskon sebesar 20% di ruas tol Trans Sumatra, berlaku pada tanggal yang sama dengan Trans Jawa. Diskon berlaku untuk perjalanan menerus dari Gerbang Tol Sinaksak atau Kesaran menuju Binjai, yang dikelola oleh Hutama Karya. Diskon ini berlaku mulai pukul 07.00 WIB.

    Tips Memanfaatkan Diskon Tol Lebaran 2025

    Agar perjalanan lebih lancar dan potongan tarif bisa dinikmati maksimal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

    Pastikan saldo uang elektronik mencukupi, minimal Rp 500.000 untuk rute Jakarta Semarang. Gunakan kartu uang elektronik yang sama untuk tap in dan tap out. Hindari perjalanan di waktu puncak agar lebih nyaman. Unduh aplikasi Travoy untuk memantau tarif, informasi lalu lintas, dan CCTV real-time di ruas tol Jasa Marga.

    Informasi terkini mengenai lalu lintas tol Jasa Marga dapat diakses melalui:

    One Call Center Jasa Marga: 14080 Instagram: @official.jasamarga X (Twitter): @PTJASAMARGA

    Dengan adanya diskon tarif tol ini, diharapkan perjalanan mudik dan arus balik Lebaran 2025 lebih lancar dan nyaman. Pastikan mempersiapkan perjalanan dengan baik agar potongan tarif tol bisa dinikmati tanpa hambatan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Hadiri Apel Operasi Ketupat 2025, Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Jaga Arus Mudik dan Stabilitas Harga Pangan

    Hadiri Apel Operasi Ketupat 2025, Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Jaga Arus Mudik dan Stabilitas Harga Pangan

    Hadiri Apel Operasi Ketupat 2025, Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Jaga Arus Mudik dan Stabilitas Harga Pangan
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Menteri Dalam Negeri (
    Mendagri
    ) Muhammad Tito Karnavian menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi “Ketupat-2025” dalam Rangka Pengamanan Idul Fitri 1446 Hijriah (H)/2025 di Lapangan Upacara Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (20/3/2025). 
    Kepada awak media usai acara, Tito menegaskan pentingnya peran
    kepala daerah
    dalam memastikan kelancaran
    arus mudik
    dan menjaga
    stabilitas harga pangan
    menjelang Hari Raya Idul Fitri.
    Dia menjelaskan, sejak Februari, Kementerian Dalam Negeri (
    Kemendagri
    ) telah menggelar rapat koordinasi (rakor) secara daring dengan seluruh kepala daerah. 
    Fokus utama dalam rakor tersebut adalah memastikan arus mudik dan arus balik berjalan lancar dan aman. 
    Kemendagri juga berkoordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
    Tito menilai, kelancaran arus mudik sangat bergantung pada kondisi infrastruktur jalan. Oleh karena itu, ia meminta kepala daerah segera memperbaiki jalan yang rusak guna menghindari perlambatan perjalanan.
    “Makanya, dari bulan lalu kami minta untuk semua jalan-jalan berlubang atau banjir diperbaiki supaya tidak terjadi
    slowdown
    atau melambatkan perjalanan,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Kamis (20/3/2025).
    Selain infrastruktur jalan, Tito juga menyoroti penataan pasar tumpah yang kerap menjadi penyebab kemacetan di jalur utama mudik. 
    Ia mengapresiasi langkah sejumlah kepala daerah yang telah mengambil kebijakan strategis dalam pengelolaan transportasi, seperti menata pangkalan delman selama puncak arus mudik dan balik di Jawa Barat.
    Mendagri juga mengingatkan pentingnya pengawasan di pelabuhan dan bandara, terutama yang dikelola oleh pemerintah daerah. 
    Tito menekankan agar standar operasional prosedur (SOP) di pelabuhan diperketat guna mencegah kelebihan kapasitas yang dapat memicu kecelakaan.
    “Kami sudah meminta juga untuk masalah SOP-nya (untuk diterapkan dengan ketat). Jangan sampai
    overload
    , terbalik nanti kapal seperti peristiwa (di) Danau Toba, kemudian (perlu) juga menyiapkan pelampung,” tegasnya.
    Di samping kelancaran mudik, Tito juga menekankan pentingnya stabilitas harga pangan.
    Ia menjelaskan, Kemendagri secara rutin mengadakan rapat koordinasi guna memastikan ketersediaan stok pangan tetap aman serta mengendalikan laju inflasi.
    “Saat ini, saya kira masalah pangan cukup [terkendali]. Inflasi juga sangat rendah, harga makanan dan minuman relatif terkendali,” katanya.
    Ia mengungkapkan, stok beras nasional dalam kondisi aman. Pasalnya saat ini memasuki puncak panen yang berlangsung hingga April 2025. 
    Ketersediaan jagung juga mencukupi sehingga harga daging ayam dan telur tetap stabil. 
    Meski demikian, Tito meminta kepala daerah tetap waspada dan aktif turun ke lapangan untuk mengecek langsung harga di pasar.
    “Ini adalah ujian pertama (bagi kepala daerah). Jadi, tolong kepada kepala daerah, ujian pertama ini betul-betul kerja keras dengan semua pihak. Ini agar kegiatan liburan di daerah masing-masing terlaksana, khususnya pada
    Lebaran
    2025,” pintanya.
    Adapun Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat-2025 tersebut melibatkan berbagai unsur, termasuk Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri, pemerintah daerah, serta instansi terkait lainnya. 
    Operasi tersebut bertujuan menjamin keamanan dan kelancaran selama periode mudik dan perayaan Idul Fitri.
    Acara tersebut turut dihadiri Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, serta sejumlah pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama kementerian/lembaga, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Jatim.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar Tol yang Berlakukan Diskon Selama Arus Mudik-Balik Lebaran 2025

    Daftar Tol yang Berlakukan Diskon Selama Arus Mudik-Balik Lebaran 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang momen mudik Lebaran 2025, PT Jasa Marga Tbk. dan sejumlah pengelola jalan tol lainnya memberikan diskon tarif tol hingga 20 persen di berbagai ruas jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatra.

    Kebijakan ini bertujuan untuk mendistribusikan arus kendaraan agar lebih merata dan mengurangi potensi kemacetan di masa puncak mudik dan arus balik.

    Diskon tarif tol berlaku selama delapan hari, terdiri dari empat hari periode mudik dan empat hari periode arus balik. Periode mudik berlangsung dari 24 Maret hingga 28 Maret 2025, sementara periode arus balik berlaku pada 3-4 April dan 8-9 April 2025.

    Diskon ini hanya berlaku untuk perjalanan menerus, dengan gerbang masuk di Cikampek Utama dan keluar di Kalikangkung, atau sebaliknya.

    Syarat utama mendapatkan potongan tarif ini adalah menggunakan kartu uang elektronik dengan saldo yang mencukupi. Pengendara juga wajib menggunakan kartu yang sama saat tap in dan tap out agar sistem bisa mendeteksi asal kendaraan dan menghitung tarif sesuai jarak tempuh.

    Rincian Diskon Tol Trans Jawa Lebaran 2025

    Pada periode mudik, diskon diterapkan di berbagai ruas tol, baik yang dikelola Jasa Marga Group maupun operator lain. Berikut rincian tarif tol setelah diskon:

    Periode 24 Maret 2025 pukul 05.00 WIB hingga 26 Maret 2025 pukul 05.00 WIB: Golongan I: Semula Rp440.000 menjadi Rp352.000 (diskon Rp88.000) Golongan II dan III: Semula Rp679.500 menjadi Rp543.600 (diskon Rp135.900) Golongan IV dan V: Semula Rp894.500 menjadi Rp715.600 (diskon Rp178.900) Periode 26 Maret 2025 pukul 05.00 WIB hingga 28 Maret 2025 pukul 05.00 WIB: Golongan I: Semula Rp440.000 menjadi Rp408.500 (diskon Rp31.500) Golongan II dan III: Semula Rp679.500 menjadi Rp632.300 (diskon Rp47.200) Golongan IV dan V: Semula Rp894.500 menjadi Rp830.500 (diskon Rp64.000)

    Diskon pada arus balik berlaku pada 3-4 April serta 8-9 April 2025, dengan ketentuan dan potongan tarif yang sama seperti periode mudik.

    Daftar Ruas Tol yang Memberikan Diskon

    Beberapa pengelola jalan tol besar juga turut serta memberikan potongan tarif pada ruas-ruas tol utama di Trans Jawa dan Trans Sumatra. Berikut daftarnya:

    PT Jasa Marga Group

    Jalan Tol Jakarta-Cikampek & Jalan Layang MBZ Jalan Tol Palimanan-Kanci Jalan Tol Batang-Semarang Jalan Tol Semarang Seksi ABC

    PT Hutama Karya (Trans Sumatra)

    Tol Sinaksak menuju Binjai Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung Indrapura – Kisaran Pekanbaru – Dumai Indralaya – Prabumulih Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (Segmen Tebing Tinggi – Sinaksak)

    PT Astra Infra

    Jalan Tol Tangerang – Merak Jalan Tol Cikopo – Palimanan

    PT Waskita Toll Road

    Jalan Tol Pemalang – Batang Jalan Tol Kayu Agung – Palembang

    PT Rafflesia Investasi Indonesia (RII)

    Jalan Tol Kanci – Pejagan Jalan Tol Pejagan – Pemalang

    Potongan tarif ini berlaku hanya untuk transaksi menggunakan kartu uang elektronik yang sama dari awal hingga akhir perjalanan. Pastikan saldo cukup agar perjalanan lebih lancar tanpa hambatan di gerbang tol.

    Jasa Marga juga mengimbau agar pengendara mengatur waktu perjalanan untuk menghindari puncak arus mudik yang diprediksi jatuh pada 28 Maret 2025 dan puncak arus balik pada 6 April 2025. Aplikasi Travoy bisa dimanfaatkan untuk memantau kondisi lalu lintas dan tarif tol secara real-time.

    Dengan adanya potongan tarif ini, perjalanan mudik diharapkan lebih hemat, lancar, dan nyaman. Pastikan kendaraan dalam kondisi prima, saldo kartu terisi cukup, dan rencanakan waktu keberangkatan dengan baik agar mudik dan balik Lebaran tahun ini lebih menyenangkan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pembatasan Truk Selama Lebaran 2025 Terlalu Lama, Aliran Logistik Terganggu

    Pembatasan Truk Selama Lebaran 2025 Terlalu Lama, Aliran Logistik Terganggu

    PIKIRAN RAKYAT – Pembatasan pengoperasian truk pada masa Lebaran 2025 dinilai terlalu lama dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 12 hari. Hal ini dinilai akan berdampak sangat besar terhadap aliran logistik dan distribusi barang di seluruh Indonesia, baik untuk kepentingan domestik maupun ekspor-impor.

    “Pembatasan operasional truk sumbu 3 ke atas selama 16 hari ini berdampak pada penumpukan barang impor di pelabuhan dan membebani para importir dengan biaya storage dan demurrage di pelabuhan, serta berdampak luas terhadap perusahaan transportasi jalan, industri manufaktur, pergudangan, perkapalan, dan para pemangku kepentingan dalam dunia logistik, termasuk para pengemudi dan tenaga bongkar muat,” kata Senior Consultant Supply Chain Indonesia (SCI) Sugi Purnoto di Jakarta, Kamis (20/3/2025).

    Dikatakan, pembatasan tersebut bisa memengaruhi ketersediaan barang di masyarakat, karena tidak semua barang mempunyai nilai stok sampai 16 hari. Hal itu juga berdampak terhadap biaya persediaan dan harga barang yang dibeli masyarakat.

    Diketahui, Surat Keputusan Bersama (SKB) Dirjen Perhubungan Darat, Dirjen Perhubungan Laut, Kakorlantas Polri, dan Dirjen Bina Marga tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan Serta Penyeberangan Selama Masa Arus Mudik dan Arus Balik Angkutan Lebaran Tahun 2025/1446H mengatur pembatasan pengoperasian angkutan barang mulai Senin, 24 Maret pukul 00.00 sampai dengan Selasa, 8 April April 2025 pukul 24.00 WIB di jalan tol dan non-tol atau selama 16 hari.

    Ditambahkan, selain perlu mempertimbangkan jangka waktu pembatasan operasional, kebijakan itu harus selektif antara lain dengan mempertimbangkan pertambahan jumlah jalan tol untuk mengurangi kerugian yang dialami industri karena jangka waktu pembatasan yang terlalu lama.

    Akses jalan Tol Lingkar Pelabuhan (CTP) dan dilanjutkan dengan jalan tol Cibitung-Cimanggis kemudian dari Cimanggis-Cinere-Serpong kemudian Tanjung Priok-Bandara Tangerang sampai Balaraja di Tol Jakarta-Merak bukan merupakan jalan tol akses utama pemudik sehingga seharusnya tetap bisa digunakan untuk pengangkutan barang ekspor impor dan distribusi barang di Jabodetabek dan akses utama menuju kawasan-kawasan industri.

    Selanjutnya, akses ke kawasan-kawasan industri tetap dibuka untuk armada logistik itu, seperti jalan akses kawasan dan Jalan Kalimalang untuk masuk area kawasan industri Cibitung dan Cikarang, akses Tol Jagorawi ke Sentul dan Cibinong, dan akses Tol Jakarta-Merak ke kawasan industri Jatake-Balaraja.

    Pada umumnya, pemudik menggunakan jalan tol Japek untuk ke arah timur dan jalan tol Jakarta-Merak yang kemacetannya mulai Cilegon barat/Timur-Merak karena melakukan antri untuk naik ke kapal roro, Untuk jalan tol Jagorawi, kemacetan biasanya terjadi di titik Taman Mini menuju ke Cawang untuk Akses ke Tol Japek.

    Pertimbangan ini perlu untuk menjaga kepentingan pengangkutan logistik dan aktivitas mudik, mengingat sebanyak 60-70 persen volume barang ekspor dan impor terpusat di Bekasi, Cibitung, Cikarang, dan Karawang; sebanyak 20 persen di Tangerang sampai Balaraja; serta sebanyak 5 persen di Sentul, Cileungsi, Cibinong, dan Citeureup.

    Kemudian, untuk yang angkutan dari Barat yang berjarak dekat, saat mudik Lebaran bisa menggunakan jalan tol pelabuhan yang relatif lengang dan jarang dilalui pemudik. Jalan tol ini bisa digunakan angkutan logistik yang akan mengirimkan barangnya dari Tanjung Priok ke Cibitung dan Cikarang.

    Sugi menyatakan, pembatasan itu bisa lebih longgar dengan mempertimbangkan kebijakan Work From Anywhere (WFA) untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) mulai Senin-Kamis, 24-27 Maret 2025 yang diharapkan dapat membagi kepadatan arus mudik.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pertamina mengoperasikan 7.746 SPBU selama Lebaran 2025

    Pertamina mengoperasikan 7.746 SPBU selama Lebaran 2025

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga menyiapkan 6.517 agen elpiji dan 7.746 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) untuk periode mudik Lebaran 2025.

    Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menyampaikan terdapat agen elpiji subsidi sebanyak 5.659 dan agen elpiji non subsidi 858 agen.

    “Ada 5.659 agen elpiji subsidi yang kita kerahkan, lalu ada 858 agen elpiji non subsidi yang kita kerahkan, tersebar di 273.242 outlet pangkalan elpiji subsidi. Jadi dari agen ini, nanti dia akan melakukan distribusi ke pangkalan-pangkalan,” kata Ega di Jakarta, Kamis.

    Untuk memenuhi kebutuhan di sektor transportasi, lanjut Ega, telah tersedia sebanyak 7.746 SPBU. Kemudian, terdapat 1.832 SPBU yang beroperasi selama 24 jam dan 4.924 Pertashop.

    Selanjutnya, tersedia 200 motoris untuk mendukung pengguna kendaraan yang membutuhkan bahan bakar minyak (BBM) di tengah kemacetan dan lainnya.

    Menurut Ega, pengguna dapat menghubungi call center 135, dan motoris tersebut akan menghampiri lokasi konsumen.

    Pertamina juga menyiapkan 211 mobil tanki yang berada di kantong-kantong wilayah rawan kemacetan, sehingga pasokan untuk mengisi SPBU.

    Lebih lanjut, dari sisi transportasi laut dan sungai, Pertamina menyiapkan 55 stasiun pengisian bahan bakar bunker (SPBB), dan 414 SPBU nelayan. Untuk transportasi udara, terdapat 70 depot pengisian pesawat udara (DPPU) yang dioperasikan.

    “Untuk supply point ada 125 terminal BBM, 40 terminal elpiji dan 731 SPBU,” ujar Ega.

    Ega mengatakan Pertamina juga melakukan build up stock di wilayah khusus seperti kepulauan, tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Selain itu, Pertamina juga menyiapkan tanki modular dan lainnya pada wilayah tersebut.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025