Kasus: Kemacetan

  • Arus Mudik Lebaran di Jalur Selatan Masih Sepi, Pemda Siapkan Antisipasi Lonjakan H-3

    Arus Mudik Lebaran di Jalur Selatan Masih Sepi, Pemda Siapkan Antisipasi Lonjakan H-3

    JABAR EKSPRES – Memasuki H-7 jelang Lebaran 2025, arus mudik di jalur utama khususnya di sekitar wilayah Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat masih sepi. Padahal, ruas jalan ini dikenal sebagai salah satu titik rawan kemacetan karena menghubungkan Kota Banjar, Tasikmalaya, dan jalur lintas selatan Jawa Barat.

    Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Ciamis, Dadang Mulyatna menyebut, fenomena ini dipengaruhi oleh tren masyarakat yang memilih mudik pada H-3 hingga H-1 Lebaran untuk menghindari kepadatan.

    “Prediksi puncak arus mudik akan terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025 atau H-3 Lebaran. Kami telah menyiapkan posko pengamanan di titik strategis dan membatasi operasional angkutan barang untuk mengurangi kepadatan,” ujar Dadang, Minggu (23/3/2025).

    BACA JUGA:Dishub dan BPBD Kabupaten Bandung Petakan Jalur Mudik Rawan Bencana, Siapkan Hal Ini

    Meski arus masih lancar, Pemda Ciamis bersama Kepolisian Resor Ciamis telah menyiagakan posko mudik terpadu di sejumlah titik. Posko ini dilengkapi fasilitas istirahat sementara, pemeriksaan kesehatan gratis, serta layanan pemeriksaan keselamatan kendaraan umum (ramp check).

    Dadang menegaskan, inspeksi keselamatan angkutan dilakukan bersama Satlantas Polres Ciamis untuk memastikan kendaraan umum laik jalan dan memenuhi standar keselamatan.
    Jalur utama Ciamis menjadi lintasan vital pemudik menuju Jawa Tengah dan destinasi wisata seperti Pangandaran.

    “Kami telah menyusun sejumlah langkah antisipatif, seperti pengecekan infrastruktur jalan, pemasangan rambu portabel, serta pengaturan lalu lintas di titik rawan macet, seperti Simpang Cihaurbeuti, Pasar Imbanagara, dan Alun-alun Kawali,” katanya.

    BACA JUGA:Dishub Kabupaten Bandung Sebut Jalur Alternatif Cijapati Belum Bisa Digunakan untuk Mudik 2025, Ini Alasannya!

    Pemantauan arus lalu lintas dilakukan melalui sistem traffic counting berbasis CCTV ATCS di Simpang Imbanagara dan Simpang Kodim. Data ini akan menjadi acuan rekayasa lalu lintas situasional. “Kolaborasi dengan Polri, Dinas Kesehatan, BPBD, dan pihak swasta juga diperkuat agar mudik tahun ini berjalan aman dan lancar,” tambah Dadang.

    Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Dishub Ciamis akan mempublikasikan informasi lalu lintas secara real-time melalui media sosial dan menempatkan petugas di lapangan. Masyarakat diimbau memantau kanal resmi Dishub untuk update kondisi jalan dan alternatif rute.

  • Berapa Denda Ganjil Genap Mudik 2025? Simak Aturan dan Jadwalnya

    Berapa Denda Ganjil Genap Mudik 2025? Simak Aturan dan Jadwalnya

    Jakarta

    Bagi para pemudik yang berencana menggunakan kendaraan pribadi, baiknya perlu memahami aturan ganjil genap yang diterapkan di sejumlah ruas jalan. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan serta mengatur arus lalu lintas agar perjalanan mudik lebih lancar dan aman.

    Ganjil genap menjadi salah satu rekayasa lalu lintas yang diberlakukan selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2024. Kendaraan dengan pelat nomor genap (angka akhir genap) hanya bisa melintas di tanggal genap. Sebaliknya, pelat nomor dengan akhiran ganjil juga hanya bisa melintas di tanggal ganjil.

    Kalau ada pengendara yang melanggar aturan ini, sanksi berupa denda telah disiapkan oleh pihak berwenang. Lantas, berapa besaran denda bagi pelanggar aturan ganjil genap saat mudik 2025?

    Denda Ganjil Genap Mudik 2025

    Melanggar aturan ganjil genap saat arus mudik dan balik Lebaran 2025, masuk dalam pelanggaran lalu lintas dengan denda ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) Rp 500 ribu. Meski begitu, pengendara yang kedapatan melanggar saat mudik tidak akan diberhentikan atau diminta putar balik.

    Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan menjelaskan pada prosedur ganjil genap mudik tahun lalu, pelanggar bakal tetap bisa melintas. Tapi, setelahnya akan ada surat konfirmasi tilang yang dikirim ke alamat rumah.

    “Apabila belum masuk jamnya tentu itu bukan pelanggaran. Kita tidak akan menghentikan bagi para pelanggar ganjil genap ini, nanti untuk sanksinya kita akan kirim surat konfirmasi ke alamat sesuai STNK,” kata Aan.

    Pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil genap akan diganjar sanksi sesuai Pasal 287 ayat 1 di UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pelanggar ganjil-genap bisa dibui selama dua bulan atau dikenakan denda paling banyak Rp 500 ribu.

    “Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang melanggar aturan perintah atau larangan yang dinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (4) huruf a atau Marka Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (4) huruf b dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah),” demikian bunyi Pasal 287 ayat 1 di UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

    Jika melanggar dan mendapat surat tilang elektronik, para pemudik harus segera membayar denda tilang. Sesuai dengan aturan yang ada, pelanggar harus memberikan konfirmasi selambat-lambatnya 14 hari setelah surat tilang diterima. Jika denda tidak dibayarkan, STNK akan diblokir.

    Aturan Penilangan ETLE

    Berdasarkan informasi dari laman resmi Polda Kepri, sistem tilang elektronik yang saat ini diterapkan di Indonesia. Berbeda dengan tilang manual, ETLE menggunakan teknologi dalam mendeteksi pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh pengendara.

    Dikutip dari publikasi ‘Ketentuan dan Denda Resmi Pelanggaran Lalu Lintas (Tilang)’ oleh POLRI, terdapat 14 jenis pelanggaran yang akan dikenakan sanksi tilang. Berikut rincian dendanya:

    Tidak memiliki SIM (Penilangan non ETLE): Denda maksimal Rp1.000.000 atau penjara maksimal 4 bulan.Tidak menunjukkan SIM saat pemeriksaan (Penilangan non ETLE): Denda maksimal Rp250.000 atau penjara maksimal 1 bulan.Tidak memasang TNKB pada kendaraan: Denda maksimal Rp500.000 atau penjara maksimal 2 bulan.Tidak memenuhi persyaratan teknis kendaraan: Denda maksimal Rp250.000 atau penjara maksimal 1 bulan.Mobil tidak memiliki kelengkapan teknis: Denda maksimal Rp500.000 atau penjara maksimal 2 bulan.Tidak membawa perlengkapan darurat pada mobil (Penilangan non ETLE): Denda maksimal Rp250.000 atau penjara maksimal 1 bulan.Melanggar rambu lalu lintas: Denda maksimal Rp500.000 atau penjara maksimal 2 bulan.Melanggar batas kecepatan minimum atau maksimum: Denda maksimal Rp500.000 atau penjara maksimal 2 bulan.Tidak memiliki STNK atau Surat Tanda Coba Kendaraan (Penilangan non ETLE): Denda maksimal Rp500.000 atau penjara maksimal 2 bulan.Tidak memakai sabuk pengaman: Denda maksimal Rp250.000 atau penjara maksimal 1 bulan.Tidak menggunakan helm SNI: Denda maksimal Rp250.000 atau penjara maksimal 1 bulan.Tidak menyalakan lampu utama pada kondisi tertentu: Denda maksimal Rp250.000 atau penjara maksimal 1 bulan.Tidak menyalakan lampu utama di siang hari: Denda maksimal Rp100.000 atau penjara maksimal 15 hari.Berbelok atau putar balik tanpa memberi isyarat: Denda maksimal Rp250.000 atau penjara maksimal 1 bulan.

    Salah satu cara untuk mengecek tilang ETLE adalah melalui aplikasi ETLE Nasional di ponsel. Berikut langkah-langkahnya:

    Unduh dan pasang aplikasi ETLE Nasional.Masuk (login) menggunakan email.Di halaman utama, pilih menu Scan QR Ref.Pindai kode QR yang terdapat dalam surat tilang.Informasi terkait nomor kendaraan, data pelanggaran ETLE, dan kode referensi pelanggaran akan ditampilkan secara rinci.

    Dengan adanya sistem ETLE, diharapkan masyarakat semakin patuh terhadap aturan lalu lintas untuk menciptakan kondisi berkendara yang aman dan tertib.

    Jadwal dan Aturan Ganjil Genap Mudik 2025

    Pemerintah telah mengumumkan pengaturan lalu lintas selama masa angkutan mudik Lebaran 2025. Hal ini penting diketahui pemudik, khususnya yang menggunakan jalur darat. Ada aturan one way, contra flow serta ganjil genap saat mudik Lebaran Idul Fitri 2025 sebagai berikut:

    Arus Mudik

    Hari Kamis, 27 Maret 2025 pukul 14.00 waktu setempat sampai dengan hari Minggu, 30 Maret 2025 pukul 24.00 waktu setempat.

    Mulai dari KM 47 ruas jalan tol Jakarta – Cikampek sampai dengan KM 414 ruas jalan tol Semarang – Batang; danMulai dari KM 31 ruas jalan tol Tangerang – Merak sampai dengan KM 98 ruas jalan tol Tangerang – Merak.

    Arus Balik

    Hari Kamis, 3 April 2025 pukul 00.00 waktu setempat sampai dengan hari Senin, 7 April 2025 pukul 24.00 waktu setempat.

    Mulai dari KM 414 ruas jalan tol Semarang Batang sampai dengan KM 47 ruas jalan tol Jakarta Cikampek.Mulai dari KM 98 ruas jalan tol Tangerang-Merak sampai dengan KM 31 ruas jalan tol Tangerang-Merak.

    Penerapan sistem ganjil genap dengan ketentuan:

    1. Pengaturan kendaraan bermotor

    Setiap pengendara mobil penumpang, mobil bus, dan mobil barang dengan tanda nomor kendaraan bermotor bernomor ganjil dilarang untuk melintasi pada tanggal genap; dan

    Setiap pengendara mobil penumpang, mobil bus, dan mobil barang dengan tanda nomor kendaraan bermotor bernomor genap dilarang untuk melintasi pada tanggal ganjil.

    2. Penerapan ganjil genap dikecualikan terhadap:

    Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia, meliputi:

    – Presiden dan Wakil Presiden

    – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah

    – Ketua Mahkamah Agung, Ketua Mahkamah Konstitusi

    – Ketua Komisi Yudisial

    – Menteri dan pimpinan lembaga pemerintah non-kementerian

    – Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta Lembaga internasional yang menjadi tamu negara

    – Kendaraan dinas dengan tanda nomor kendaraan bermotor dinas berwarna dasar merah dan/atau nomor dinas Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia;

    – Kendaraan pemadam kebakaran

    – Kendaraan ambulan

    – Kendaraan angkutan umum dengan tanda nomor kendaraan bermotor berwarna dasar kuning

    – Kendaraan bermotor listrik berbasis baterai

    – Kendaraan bertanda khusus yang membawa penyandang disabilitas

    – Kendaraan operasional pengelola jalan tol

    – Kendaraan angkutan barang

    Bahan bakar minyak atau bahan bakar gas;
    Hantaran uang
    Hewan ternak
    Pupuk
    Pakan ternak
    Keperluan penanganan bencana alam
    Sepeda motor mudik dan balik gratis
    Barang pokok, terdiri atas

    a) beras
    b) tepung terigu/tepung gandum/tepung tapioka
    c) jagung
    d) gula
    e) sayur dan buah-buahan
    f) daging
    g) ikan
    h) daging unggas
    i) minyak goreng dan mentega
    j) susu
    k) telur
    1) garam
    m) kedelai
    n) bawang
    o) cabai.

    Nah, itulah tadi besaran denda dan aturan lengkap ganjil genap mudik Lebaran 2025. Semoga membantu!

    (aau/fds)

  • Polri Kembali Imbau Masyarakat Tak Mudik Pakai Sepeda Motor, Ingatkan Tingkat Kecelakaan Tinggi – Halaman all

    Polri Kembali Imbau Masyarakat Tak Mudik Pakai Sepeda Motor, Ingatkan Tingkat Kecelakaan Tinggi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polri kembali mengimbau masyarakat yang akan mudik lebaran 2025 untuk tidak menggunakan sepeda motor.

    Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho meminta agar pemudik bisa memanfaatkan moda transportasi umum ataupun layanan khususnya dalam program mudik gratis dari sejumlah instansi.

    “Kami tidak melarang pemudik naik motor, tapi hanya mengimbau. Oleh sebab itu, cara bertindak untuk melayani kendaraan yang roda dua ini menjadi prioritas,” kata Agus dalam keterangannya, Minggu (23/3/2025).

    Agus mengingatkan dalam catatan tahun 2024, pemudik sepeda motor menyumbang angka yang cukup tinggi untuk jumlah kecelakaan lalu lintas.

    “Karena tahun lalu saat mudik 2024, kecelakaan terbanyak saat operasi ketupat, 75 persen adalah roda dua. Ini yang harus kita layani betul, tempat dari tempat harus kita kawal,” ujarnya.

    Selain itu, Agus juga menyarankan pemudik sepeda motor agar bisa memanfaatkan program layanan Valet & Ride yang disediakan Polri.

    “Kami mengimbau kepada pemudik motor atau kendaraan roda dua untuk bisa memanfaatkan layanan Valet & Ride,” jelasnya.

    Adapun layanan Valet & Ride disediakan Polri di jalur Jawa Tengah di mana pengendara motor yang lelah bisa menitipkan motor ke truk dan beralih ke bus kemudian secara bersama melanjutkan perjalanan hingga ke kampung halaman.

    Sebelumnya Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman juga menyampaikan hal senada.

    “Jadi sepeda motor ini ya karena korban kecelakaan lalu lintas 70 persen dari sepeda motor, meninggal dunia kebanyakan dari sepeda motor,” kata Latif Usman, di Jakarta, Rabu (12/3/2025).

    Latif mengajak masyarakat yang hendak mudik untuk menghindari naik sepeda motor.

    Apabila terpaksa harus mengikuti arahan petugas dan jangan sampai memaksakan kondisi fisik dan kendaraan.

    “Di tahun ini mari kita hindari penggunaan mudik sepeda motor, tetapi saya harapkan sepeda motor ini alternatif paling terakhir, saya mohon betul kepada masyarakat,” paparnya.

    Menurutnya angkutan umum yang ada di Jakarta sudah disiapkan oleh Dinas Perhubungan sangat mencukupi untuk mudik.

    Puncak Arus Mudik

    Pemerintah memprediksi arus mudik dalam rangka Idul Fitri 1446 Hijriyah atau 2025 Masehi pada 28 sampai 30 Maret 2025. 

    Wakil Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi Irjen Pol Endi Sutendi mengatakan untuk itu pihaknya akan menggelar Operasi Ketupat pada Maret hingga 8 April 2024.

    Hal itu disampaikan usai rapat koordinasi tingkat menteri di kantor Kemenko Polkam Jakarta Pusat pada Senin (24/2/2025).

    “Polri akan meneyelenggarakan Operasi Ketupat pada tanggal 26 Maret sampai tanggal 8 April. Dipikirkan untuk arus mudik itu tanggal 28 sampai tanggal 30. Kemudian untuk arus baliknya dipikirkan tanggal 8 (April) ke atas sudah puncaknya untuk arus balik,” ujarnya.

    Selain itu, ucapnya, Polri juga telah menyiapkan berbagai skema untuk mengantisipasi kemacetan yang terjadi.

    Skema tersebut, lanjutnya, akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi jalan tol.

    “Kita akan terapkan rekayasa lalu lintas seperti contra flow, mungkin satu arus, dan juga hal-hal lainnya yang memungkinkan untuk melancarkan arus lalu lintas di tol tersebut termasuk pengalihan arus ke jalur-jalur arteri,” ungkapnya.

    “Dari pengalaman tahun lalu dan Nataru yang lalu di atas 100 juta. Makanya kita harus selalu antisipasi. Nanti hasil survei terbaru oleh pihak perhubungan kita akan diberitahu,” lanjut dia.

  • Menhub Dudy Tegaskan Tak Ada Toleransi bagi Kendaraan Tak Laik Jalan selama Angkutan Lebaran 2025

    Menhub Dudy Tegaskan Tak Ada Toleransi bagi Kendaraan Tak Laik Jalan selama Angkutan Lebaran 2025

    JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi kendaraan yang tidak laik jalan selama angkutan Lebaran Idulfitri 2025/1446 Hijriah demi keselamatan pemudik.

    Menhub menegaskan, pentingnya keselamatan penumpang, dan jika ada armada yang tidak laik jalan setelah dilakukan ramp check, maka tindakan tegas akan diambil sesuai dengan aturan yang berlaku.

    “Tidak ada toleransi dalam hal keselamatan bagi para penumpang. Jika ditemukan ada armada yang tidak laik jalan setelah dilakukan ramp check, maka tindakan tegas harus dilakukan,” kata Menhub dalam keterangan di Jakarta, dikutip Antara, Sabtu, 22 Maret.

    Dudy menjelaskan bahwa armada yang tidak memenuhi standar keselamatan tidak diperbolehkan untuk beroperasi selama musim mudik Lebaran untuk memastikan tidak ada potensi bahaya bagi penumpang.

    Tindakan tegas ini diambil untuk menghindari kecelakaan yang dapat membahayakan nyawa pemudik serta memberikan rasa aman selama perjalanan angkutan Lebaran yang diperkirakan akan berlangsung padat.

    Menteri Perhubungan juga mengimbau kepada seluruh operator angkutan untuk memastikan armada memenuhi syarat laik jalan dan siap beroperasi demi kelancaran serta keselamatan para pemudik selama musim Lebaran.

    “Armada yang tidak laik jalan tersebut tidak diperbolehkan untuk beroperasi,” tegasnya.

    Menhub menekankan hal itu saat berkoordinasi dengan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman, guna menyiapkan strategi menghadapi angkutan Lebaran 2025.

    Dia juga berharap, Pemprov Sulsel bisa memberikan dukungan untuk mengatasi beberapa masalah tersebut, termasuk menggelar Posko Angkutan Lebaran, memberikan kemudahan akses bagi pemudik untuk menuju terminal, stasiun, pelabuhan, dan bandara, serta pengaturan lalu lintas di titik-titik rawan kemacetan.

    “Kami juga berharap Pemprov Sulsel bisa menyediakan informasi seputar mudik yang memadai bagi masyarakat, termasuk melakukan sosialisasi keselamatan berkendara khususnya bagi pengguna kendaraan pribadi,” ucap Menhub.

    Menurut dia, Sulsel merupakan kawasan hub yang memiliki potensi pergerakan masyarakat cukup besar saat angkutan Lebaran 2025.

    “Sulawesi Selatan, khususnya Makassar adalah kawasan hub bagi masyarakat Indonesia bagian barat yang akan menuju ke wilayah Indonesia bagian timur,” jelasnya.

    Menurut survei Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub, Sulawesi Selatan masuk dalam 10 besar daerah asal dan tujuan perjalanan terpadat saat libur Lebaran 2025 yang perlu mendapat perhatian lebih.

    Menhub Dudy menjelaskan, untuk Sulsel sebagai daerah asal perjalanan, diprediksi akan ada 4,5 juta orang yang melakukan perjalanan lintas provinsi dan perjalanan dalam provinsi selama masa angkutan Lebaran 2025.

    Sebaliknya, Sulsel sebagai daerah tujuan, diprediksi akan ada 5,1 juta orang yang melakukan perjalanan lintas provinsi dan perjalanan dalam provinsi pada periode yang sama.

    Kemudian, simpul transportasi terpadat pada masa angkutan Lebaran 2025 juga ada di wilayah Sulsel. Bandara Sultan Hasanuddin Makassar jadi bandara asal terdapat di Indonesia dengan jumlah prediksi penumpang sebesar 1,60 juta orang.

    Sebagai bandara tujuan, bandara ini menempati posisi ke-7 sebagai bandara terpadat di Indonesia dengan prediksi jumlah penumpang sebesar 959,88 ribu orang.

    Simpul transportasi terpadat di Sulsel berikutnya adalah Makassar New Port. Pelabuhan ini menempati posisi ketiga sebagai pelabuhan asal terpadat di Indonesia dengan prediksi jumlah penumpang sebesar 238,81 ribu orang.

    Sebagai pelabuhan tujuan, pelabuhan ini menempati posisi kedua terpadat di Indonesia dengan prediksi jumlah penumpang sebesar 588,12 ribu orang.

    “Pilihan moda transportasi masyarakat yang akan melakukan perjalanan dari dan menuju Sulawesi Selatan didominasi oleh angkutan udara dan angkutan laut,” kata Menhub.

  • Sebelum Mudik Jangan Lupa Cek 7 Komponen Mobil Ini

    Sebelum Mudik Jangan Lupa Cek 7 Komponen Mobil Ini

    Jakarta

    Sebentar lagi masyarakat Indonesia akan menjalankan ritual mudik menyambut libur lebaran 2025 dan mobil menjadi salah satu transportasi favorit yang digunakan untuk pulang ke kampung halaman. Jika Anda memilih mobil sebagai alat transportasi untuk mudik, jangan lupa untuk melakukan pengecekan komponen.

    Mobil yang digunakan untuk mudik akan melewati beragam kondisi jalan seperti kemacetan akibat lonjakan mobilitas pemudik, aturan ruas buka-tutup di ruas tertentu. Tak hanya itu, mobil juga berpotensi mengalami mogok akibat overheat di tengah perjalanan, hingga kendala lainnya.

    Oleh sebab itu, pemudik yang menggunakan mobil pribadi sangat membutuhkan kondisi mobil yang prima. Dikatakan Daihatsu dalam keterangan resminya, ada 7 komponen mobil yang perlu dicek. Antara lain:

    1. Oli

    Ganti oli mobil bila diperlukan sebelum pergi mudik, mulai dari oli mesin, oli gardan, oli rem, oli power steering, dan lain-lain. Pastikan pilih oli terbaik sesuai spesifikasi mesin.

    2. Ban

    Cek kondisi ban dengan mengukur tekanan dan alur ban, spooring, dan balancing bila diperlukan. Ingat, ban berperan besar dalam keselamatan dan kenyamanan berkendara.

    3. Rem

    Periksa komponen rem dan pastikan kondisi kampas dan piston rem dalam keadaan baik.

    4. Air Radiator

    Ganti air radiator bila diperlukan untuk meredam panas mesin dan menggunakan air radiator khusus agar kinerja pendingin mesin lebih optimal dan mencegah karat pada sela mesin.

    5. Aki

    Periksa aki dan sistem kelistrikan mobil. Sebagai sumber daya utama kelistrikan, aki yang bagus akan menjaga kinerja lampu, audio, dan mesin berjalan dengan optimal.

    6. Lampu dan Wiper

    Lampu dan wiper. Komponen ini dapat dirawat melalui servis rutin sebelum mudik. Segera ganti karet wiper jika sudah usang dan tidak dapat menyapu air dengan baik supaya visibilitas ketika berkendara dalam kondisi hujan tetap terjaga.

    7. Cek Filter Pendingin dan AC

    Cek dua komponen tersebut, termasuk pembersihan kondensor dan evaporator agar kinerja AC tetap optimal dan tetap memberikan kenyamanan selama berkendara.

    Jangan lupa juga untuk membawa perlengkapan seperti dongkrak, ban cadangan, kotak P3K, kunci-kunci, dan tool kit lainnya.

    (lua/riar)

  • Pemkab Bekasi kaji pelebaran akses GT Cikarang Pusat urai kemacetan

    Pemkab Bekasi kaji pelebaran akses GT Cikarang Pusat urai kemacetan

    Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang memimpin rapat koordinasi bersama jajaran perangkat daerah terkait dan pihak pengembang Deltamas membahas kajian pelebaran akses Gerbang Tol Cikarang Pusat di Ruang Rapat Bupati Bekasi pada Jumat (21/3/2125). (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

    Pemkab Bekasi kaji pelebaran akses GT Cikarang Pusat urai kemacetan
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 23 Maret 2025 – 05:35 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengkaji opsi pelebaran jalan pada akses menuju Gerbang Tol (GT) Cikarang Pusat bersama pengelola kawasan setempat guna mengurai kemacetan yang kerap terjadi akibat tinggi volume kendaraan yang melintas secara harian.

    “Kajian pelebaran jalan ini bertujuan untuk mengatasi kemacetan akibat kepadatan lalu lintas kendaraan di titik itu setiap harinya,” kata Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang di Cikarang, Sabtu.

    Dia mengatakan, pelebaran jalan pada ruas akses dimaksud menjadi langkah penting dalam mengurai kemacetan harian yang selalu muncul sehingga dapat meningkatkan mobilitas masyarakat.

    “Saat ini kami sedang mengkaji peraturan, kerja sama serta pemanfaatan fasilitas sosial dan fasilitas umum untuk proyek ini. Saya berterima kasih kepada pihak pengembang yang akan menyerahkan tanah fasos-fasum,” katanya.

    Ade juga menyoroti pentingnya aspek lingkungan dalam setiap kegiatan pembangunan sehingga pihak pengelola kawasan diingatkan untuk dapat memperhatikan dampak alih fungsi lahan yang berkontribusi terhadap banjir tahunan di Kabupaten Bekasi.

    “Kami juga ingin memastikan bahwa setiap proyek pembangunan tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan tidak memperburuk kondisi yang ada,” ucapnya.

    Bupati Bekasi juga berharap pihak pengembang kawasan yakni Deltamas segera menyerahkan tanah fasos dan fasum yang akan menjadi aset daerah sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan masyarakat, termasuk rencana pembangunan alun-alun serta masjid agung.

    “Jika kita berkolaborasi dengan pengelola kawasan seperti Deltamas, EJIP, Lippo, Jababeka, dan yang lain, pembangunan di Kabupaten Bekasi dapat berjalan lebih cepat,” ucapnya.

    Pemkab Bekasi menargetkan kajian pelebaran akses GT Cikarang Pusat di kawasan Deltamas ini dapat diselesaikan dalam beberapa bulan ke depan sebelum masuk ke tahap perencanaan teknis.

    “Dengan adanya proyek ini, diharapkan akses keluar dan masuk kawasan Deltamas melalui tol dapat lebih lancar sehingga aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat khususnya di wilayah Kecamatan Cikarang Pusat dan sekitar semakin optimal,” kata dia.(KR-PRA).

    Sumber : Antara

  • Terminal Bus Mandala Lebak Pastikan Arus Mudik Lebaran 2025 Aman dan Lancar

    Terminal Bus Mandala Lebak Pastikan Arus Mudik Lebaran 2025 Aman dan Lancar

    JAKARTA – Terminal Bus Mandala Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menjamin kelancaran dan keamanan arus mudik Lebaran 2025. Berbagai langkah telah disiapkan, termasuk penempatan personel kepolisian di titik rawan kemacetan dan tindak kejahatan guna memastikan pemudik dapat bepergian dengan aman dan nyaman.

    Kepala Terminal Mandala Kabupaten Lebak, Muksin, mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai instansi, seperti kepolisian, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Organisasi Angkutan Darat (Organda), serta pengusaha otobus. Langkah ini bertujuan untuk memberikan jaminan keamanan dan kelancaran perjalanan bagi para pemudik.

    “Kami melibatkan semua instansi terkait agar arus mudik berjalan lancar. Tujuan kami adalah memastikan pemudik bisa bepergian dengan aman, nyaman, dan selamat sampai tujuan,” ujar Muksin, Sabtu 22 Maret.

    Pemeriksaan Ketat Kendaraan dan Sopir

    Selain kesiapan personel keamanan, seluruh kendaraan yang beroperasi pada musim mudik ini telah menjalani pemeriksaan ketat melalui ramp check. Pemeriksaan tersebut mencakup sistem pengereman, lampu, kondisi ban, kaca spion, serta berbagai aspek teknis lainnya guna memastikan kendaraan laik jalan.

    Tak hanya itu, seluruh sopir angkutan mudik juga telah menjalani tes narkoba. Hasilnya, tidak ditemukan pengemudi yang terindikasi menggunakan narkotika atau zat terlarang lainnya.

    “Kami memastikan semua kendaraan angkutan mudik dalam kondisi layak dan seluruh sopir bebas dari narkoba agar perjalanan pemudik lebih aman,” tambah Muksin.

    Terminal Mandala menyiapkan 61 unit bus Angkutan Kendaraan Antar Provinsi (AKAP) dari lima perusahaan otobus yang melayani enam trayek utama. Beberapa trayek tersebut meliputi:

    Rangkasbitung – BogorKalideres – Tanjung PriokBekasi – Bandung – Garut

    Selain itu, sebanyak 12 unit bus Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan 25 unit angkutan pedesaan (Angdes) juga disiapkan untuk melayani wilayah Banten. AKDP akan melayani trayek Rangkasbitung – Tangerang – Serang – Merak – Bayah – Wanasalam – Labuan, sementara angkutan pedesaan akan menjangkau 28 kecamatan di Kabupaten Lebak.

    Diperkirakan puncak arus mudik di Terminal Mandala terjadi pada H-4 Lebaran dengan jumlah penumpang mencapai 1.500 hingga 2.000 orang. Jika terjadi lonjakan pemudik, pihak terminal telah menyiapkan cadangan bus guna mengantisipasi kekurangan armada.

    Tidak Ada Kenaikan Tarif Tiket

    Untuk menghindari lonjakan harga tiket yang merugikan penumpang, pihak Terminal Mandala bersama perusahaan otobus, Organda, dan Dinas Perhubungan telah menyepakati tidak adanya kenaikan tarif selama periode mudik Lebaran. Semua kendaraan angkutan Lebaran juga telah diberi stiker khusus sebagai penanda bahwa tarif tetap stabil.

    “Kami meminta penumpang segera melapor jika ada oknum yang menaikkan tarif bus Lebaran. Jika ditemukan pelanggaran, akan diberikan sanksi tegas,” kata Muksin.

    Pemudik Mulai Meningkat

    Salah satu pengemudi bus trayek Rangkasbitung – Bekasi, Toni (55), mengatakan bahwa jumlah penumpang sudah mulai meningkat sejak hari ini. Menurutnya, lonjakan ini terjadi karena sebagian perusahaan telah memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada karyawan.

    “Hari ini penumpang mulai ramai, terutama dari Bekasi menuju berbagai daerah di Banten,” ujar Toni.

    Dengan berbagai langkah antisipasi yang telah dilakukan, Terminal Bus Mandala optimistis arus mudik Lebaran 2025 akan berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh pemudik.

  • Tips Hemat Mudik Lebaran dengan Kendaraan Pribadi, Perjalanan Nyaman Meski Anggaran Terbatas

    Tips Hemat Mudik Lebaran dengan Kendaraan Pribadi, Perjalanan Nyaman Meski Anggaran Terbatas

    Liputan6.com, Bandung – Mudik menjadi salah satu tradisi yang sangat lekat dengan perayaan Lebaran di Indonesia. Setiap tahunnya, jutaan orang pulang ke kampung halaman untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga tercinta.

    Pemudik pun dapat tetap pulang ke kampung halaman tanpa perlu merogoh kocek yang dalam. Terlebih, apabila memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi.

    Agar tetap hemat biaya, perjalanan mudik menggunakan kendaraan pribadi tentunya membutuhkan persiapan yang matang. Lantas apa saja yang dapat dilakukan untuk menghemat perjalanan mudik Lebaran?

    Isi Penuh Tangki Bahan Bakar

    Saat berangkat mudik, pastikan untuk mengisi penuh tangki bahan bakar kendaraan di kota asal. Hal ini untuk menghindari hal-hal tidak terduga yang terjadi apabila kehabisan bahan bakar di tengah jalan.

    Berkendara dengan Menghemat Bahan Bakar

    Langkah pertama agar perjalanan mudik tak memakan biaya besar adalah dengan memperhatikan cara mengemudi.

    Cara berkendara yang tepat dapat mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Misalnya, dengan menghindari akselerasi serta pengereman secara tiba-tiba, dan tidak menggunakan AC secara berlebihan.

    Pemudik juga disarankan untuk mengendarai kendaraannya dengan kecepatan stabil, sekitar 60-80 km/jam, untuk menghemat bahan bakar. Selain itu, hindari membawa barang-barang yang tidak diperlukan.

    Pilih Waktu Berangkat yang Tepat

    Saat puncak arus mudik, kepadatan kendaraan kerap terjadi di sejumlah ruas jalan. Terjebak di kemacetan pun tak hanya menghabiskan waktu, tapi juga bahan bakar.

    Maka untuk menghindari kemacetan, pemudik perlu memilih waktu yang tepat untuk berangkat. Misalnya, dengan berangkat pada malam atau dini hari, saat kondisi lalu lintas masih lancar.

    Bawa Bekal Makanan dan Minuman

    Membawa bekal makanan dan minuman untuk dikonsumsi saat tengah dalam perjalanan dapat menjadi opsi untuk menghemat anggaran mudik.

    Sebab, membeli makanan dan minuman di luar kerap kali dipatok dengan harga yang lebih mahal. Terlebih, apabila makanan dan minuman itu dibeli di tempat-tempat wisata.

    Bawa Uang Tunai yang Cukup

    Uang tunai dapat menjadi salah satu cara untuk berhemat. Usahakan untuk menghindari pembayaran secara digital.

    Pasalnya, pembayaran secara digital kerap kali menciptakan ilusi bahwa uang yang digunakan ‘tidak nyata’. Faktor psikologis ini yang kemudian mendorong perilaku belanja secara berlebihan.

    Jika pemudik terpaksa harus membeli makanan atau menginap saat di perjalanan, maka manfaatkan aplikasi atau situs web yang menawarkan diskon untuk pemesanan akomodasi dan makanan.

     

    Penulis: Arby Salim

  • Pohon Tumbang Diterjang Angin Kencang di Lombok, 3 Pengendara Terluka

    Pohon Tumbang Diterjang Angin Kencang di Lombok, 3 Pengendara Terluka

    Lombok Barat, Beritasatu.com – Hujan disertai angin kencang menyebabkan pohon mahoni tua tumbang di Jalan Saleh Hambali, Desa Bengkel, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (22/3/2025) sore. 

    Pohon tumbang menimpa tiang listrik, atap ruko, dan kendaraan, mengakibatkan tiga orang mengalami luka-luka.

    Seorang warga Alvia Utami mengatakan beberapa sepeda motor rusak tertimpa pohon tumbang dan tiga orang luka-luka. Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Kediri terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

    “Ada tertimpa beberapa motor, ada korban luka-luka langsung dilarikan ke Puskesmas Kediri,” katanya.

    Alvia Utami menjelaskan ketiga korban luka-luka terdiri dari seorang ibu-ibu dan dua laki-laki dewasa. Ibu tersebut mengalami cedera di bagian kaki dan pinggang, serta kesulitan bernapas.

    “Ibu-ibu itu keseleo bagian kaki sama pinggangnya, tidak bisa tegak dadanya,” jelasnya.

    Sementara itu, dua korban lain mengalami luka robek di tangan, kaki, dan jidat. Salah satu korban bahkan mengalami luka di punggung akibat tertimpa tiang listrik dan sepeda motornya hancur.

    Ketua Tim Siaga Bencana BPBD Lombok Barat L Sandi Apraindi menjelaskan pohon tersebut tumbang diduga karena akarnya sudah lapuk.

    “Karena kondisi bawah pohon yang sudah lapuk ditambah hujan dan angin yang cukup kencang menyebabkan pohon yang sangat besar tumbang,” ujar Sandi Apriandi.

    Pohon tumbang tersebut mengakibatkan kemacetan panjang hingga puluhan kilometer. BPBD Lombok Barat mengerahkan tim untuk memindah pohon tersebut.

    “Pohon tumbang juga mengakibatkan lapak dan atap ruko rusak parah tertimpa pohon jenis mahoni,” kata Sandi Apriandi.

    Karena ukuran pohon yang cukup besar, petugas BPBD Lombok Barat membutuhkan sekitar satu jam untuk mengevakuasi batang pohon. Setelah evakuasi selesai, arus lalu lintas kembali normal.

    Selain pohon tumbang, angin kencang juga menerbangkan atap toko di Desa Jelateng, Kecamatan Jembatan Kembar Lembar, Lombok Barat.

  • Komisi V Ingatkan Pentingnya Kesiapan Infrastruktur Jelang Mudik Lebaran

    Komisi V Ingatkan Pentingnya Kesiapan Infrastruktur Jelang Mudik Lebaran

    PIKIRAN RAKYAT – Wakil Ketua Komisi V DPR Andi Iwan Darmawan Aras menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur dan transportasi publik demi kelancaran arus mudik lebaran 2025. Dengan prediksi lonjakan pemudik yang mencapai 146 juta orang, Iwan meminta ada mitigasi antisipatif agar masyarakat dapat mudik dengan aman, lancar, dan nyaman.

    “Libur Idulfitri sudah tinggal sebentar lagi. Akhir minggu ini mungkin sebagian masyarakat ada yang sudah mulai mudik. Jadi kementerian/lembaga dan BUMN terkait harus segera memastikan kesiapan infrastruktur, moda transportasi, serta fasilitas pendukung lainnya,” kata Iwan Aras, pada keterangan tertulisnya kepada Parlementaria, di Jakarta, Jumat (21/3/2025).

    Iwan pun mengapresiasi upaya pemerintah yang memberikan insentif lebaran untuk masyarakat, terutama kebijakan diskon tarif tol dan potongan harga tiket pesawat. “Kebijakan diskon tarif tol dan diskon tiket pesawat merupakan komitmen pemerintah untuk mengurangi beban masyarakat. Tentunya kita patut memberikan apresiasi,” tutur Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.

    Selain kebijakan pemberian insentif lebaran, saat ini pemerintah tengah melakukan sejumlah persiapan dalam menghadapi arus mudik lebaran 2025. Salah satunya adalah pengerjaan tol dan jalan nasional lintas utama di mana pemerintah memastikan jalan tol sepanjang 3.020,5 km serta jalan nasional non-tol sepanjang 47.604,34 km sudah dalam keadaan optimal. 

    Dengan hal ini, itu berarti 95,22 persen jalan nasional lintas utama sudah dalam kondisi layak untuk dilewati. Iwan meminta pemerintah dan stakeholder terkait mempercepat pengerjaan infrastruktur jalanan sehingga perjalanan mudik masyarakat akan aman dan nyaman.

    “Pastikan bahwa pengerjaan infrastruktur jalan tol dan jalan-jalan nasional sudah selesai sebelum memasuki masa libur lebaran. Dan karena saat ini juga kita masih berada di akhir musim penghujan, perhatikan infrastruktur drainase baik di jalan tol maupun jalan arteri,” jelas Iwan.

    “Langkah ini diperlukan untuk mencegah kerusakan jalan akibat genangan air yang dapat menyebabkan gangguan perjalanan bagi pemudik. Dan penting juga bagi BMKG menyiapkan sistem informasi update cuaca yang mudah diakses saat masyarakat melakukan perjalanan mudik,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Iwan mengingatkan soal penanganan truk ODOL (Over Dimension Over Load) selama arus mudik Lebaran agar tidak mengganggu perjalanan masyarakat. Ia meminta pengawasan yang lebih ketat terhadap truk yang melebihi kapasitas.

    “Khususnya di jalur-jalur utama mudik dan jalur penyeberangan kapal, harus ada pembatasan dan penertiban untuk menghindari gangguan terhadap kelancaran lalu lintas serta menjaga keselamatan para pemudik,” sebut Iwan.

    Pimpinan komisi di DPR yang membidangi urusan infrastruktur dan transportasi tersebut juga meminta agar pemerintah memperhatikan titik-titik tempat beristirahat bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi. Iwan menegaskan, rest area harus dilengkapi dengan fasilitas memadai.

    “Termasuk toilet bersih, stasiun pengisian bahan bakar hingga layanan kesehatan. Kenyamanan dan keamanan masyarakat adalah hal utama yang perlu diperhatikan selama masa mudik lebaran,” tegasnya.

    “Perlu juga ditambah kantong-kantong tempat peristirahatan bagi pemudik, dan pengaturan sistem keluar masuk kendaraan di rest-rest area, khususnya rest area yang kerap sekali padat sehingga tidak terjadi penumpukan,” sambung Iwan.

    Di sisi lain, Iwan menyoroti pentingnya kesiapan moda transportasi umum dan fasilitas penunjangnya untuk bisa mengakomodasi jumlah pemudik yang sangat besar.

    “Moda transportasi perlu diperhatikan guna memastikan kelancaran arus mudik. Moda transportasi seperti bus, kereta api, kapal laut, dan pesawat udara harus dipersiapkan dengan baik untuk menghadapi lonjakan pemudik yang diperkirakan mencapai 146 juta orang,” paparnya.

    Seperti diketahui, pemerintah memutuskan memperpanjang masa libur lebaran 1446 Hijriah/2025 bagi siswa sekolah. Libur lebaran 2025 diperpanjang menjadi 20 hari dengan memajukan jadwal libur sekolah dari yang awalnya dimulai pada 24 Maret menjadi 21 Maret 2025.

    Alasannya, pemerintah ingin memberikan waktu libur panjang bagi siswa sehingga bisa dimanfaatkan untuk lebih lama berkumpul dengan keluarga. Selain itu, masa libur sekolah kurang lebih selama 20 hari juga membuat rentang perjalanan mudik nantinya akan lebih panjang, sehingga diharapkan bisa mengurai kemacetan yang mungkin terjadi.

    “Dengan adanya penambahan waktu liburan anak sekolah ini, saya rasa penting juga diberlakukannya penambahan frekuensi dan kapasitas moda transportasi agar masyarakat memiliki lebih banyak pilihan jadwal perjalanan,” terang Iwan.

    “Misalnya jumlah perjalanan bus dan kereta api semakin diperbanyak, baik armada maupun perpanjangan durasi hari yang memiliki tambahan armada dan waktu perjalanan lebih banyak,” imbuh Legislator Dari Dapil Sulawesi Selatan II tersebut.

    Iwan juga meminta instansi yang berkepentingan dan pengelola jasa transportasi untuk mengantisipasi lonjakan pemudik akibat mudik lebaran 2025 yang juga bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi. Sebab ada kemungkinan besarnya arus pemudik sebelum hari raya.

    “Optimalisasi armada kapal laut dan pesawat udara penting untuk mendukung pergerakan pemudik antarwilayah. Pemerintah juga harus mengawal operator agar tarif tiket perjalanan angkutan massal tetap terjangkau dan tidak mengalami lonjakan yang memberatkan masyarakat,” urai Iwan.

    Iwan pun berharap setiap kementerian/lembaga bisa berkerja dengan efektif sesuai fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing demi memastikan kelancaran mudik Lebaran.

    “Keberhasilan mudik yang aman dan lancar akan menjadi tolok ukur efektivitas Pemerintah dalam mengelola mobilitas masyarakat di masa-masa puncak perjalanan seperti Lebaran. Sinergi antar-instansi harus berjalan optimal,” tambahnya.

    Iwan menyatakan Komisi V DPR akan terus mengawal persiapan arus mudik lebaran 2025, dengan memastikan kementerian/lembaga mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mempersiapkan infrastruktur dan transportasi publik yang aman dan nyaman bagi masyarakat.

    “Harapannya, masyarakat dapat ‘Mudik Aman Sampai Tujuan’ dan berkumpul dengan keluarga dan kerabat untuk merayakan hari kemenangan Idulfitri, sekaligus menikmati liburan dengan nyaman,” tutup Iwan. ***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News