Kasus: Kemacetan

  • Tinjau Posko Mudik Lebaran di Bekasi, Menteri Doddy Pastikan Kenyamanan dan Keselamatan Pemudik

    Tinjau Posko Mudik Lebaran di Bekasi, Menteri Doddy Pastikan Kenyamanan dan Keselamatan Pemudik

    Bekasi, Beritasatu.com – Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo memastikan kesiapan layanan mudik Lebaran 2025 dengan meninjau Posko Mudik Lebaran Kementerian PU di Jalan Cut Mutia, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu malam (26/3/2025). Posko ini bukan hanya tempat beristirahat, tetapi juga pusat informasi lalu lintas, jalur alternatif, dan bantuan darurat kebencanaan.

    Dody menyampaikan harapannya agar posko ini berkontribusi signifikan terhadap kenyamanan dan keselamatan pemudik selama arus mudik dan balik Lebaran.

    “Kita dirikan pada jarak tertentu sudah ada posko, sehingga pengguna jalan ini tidak sampai pada titik capeknya sudah bisa berhenti dan istirahat. Harapannya pada saat pemudik berlalu lintas kondisinya fit sehingga sampai tujuan itu tetap selamat,” ujarnya.

    Fasilitas lengkap tersedia di posko ini, meliputi P3K, mushola, toilet bergerak, pasokan air bersih, dan area istirahat yang nyaman. Selain itu, petugas khusus siap memberikan pertolongan kesehatan ringan, dan disaster relief unit (DRU) dengan alat berat serta material seperti sandbag dan bronjong disiagakan untuk mengatasi potensi bencana banjir atau longsor di sekitar jalur mudik.

    Dody mengimbau masyarakat untuk aktif mencari informasi di posko-posko yang didirikan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat. Ia juga menekankan pentingnya koordinasi antara petugas posko dan kepolisian, terutama dalam mengurai kemacetan akibat lonjakan kendaraan dan mengantisipasi dampak cuaca buruk seperti hujan deras.

    Berdasarkan pantau BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat terdapat 126 titik rawan kemacetan dan 53 titik rawan kecelakaan serta 54 lokasi rawan bencana longsor dan 44 lokasi rawan banjir.

    Kepala BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat Sjofva Rosliansjah mengatakan, total panjang jalan nasional di bawah tanggung jawab BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat 1.782,65 km dengan kondisi 98,47% mantap.

    “Secara keseluruhan terdapat 23 posko BBPJN  DKI Jakarta-Jawa Barat dengan petugas piket 1X24 jam,” ujar Sjofva. 

    Sementara untuk jalan tol beroperasi di wilayah DKI Jakarta-Jawa Barat sepanjang 788,36 km yang terdiri dari 123,06 km di wilayah DKI Jakarta dan 663,79 di Jawa Barat. Terdapat 35 rest area yang tersebar di 8 ruas jalan tol. 

    Sebelum meninjau Posko Mudik Lebaran di Bekasi, Menteri Dody sempat meninjau Command Center Direktorat Jenderal Bina Marga untuk memantau kesiapsiagaan jalur mudik Lebaran melalui CCTV yang berada di jalan tol maupun non tol. Melalui layanan Command Center dan website mudik.pu.go.id yang baru diluncurkan Ditjen Bina Marga, masyarakat dapat menerima layanan informasi terkini terkait dengan kondisi lalu lintas jalur mudik Lebaran, peta jaringan jalan nasional, posko pelayanan Lebaran, pantauan CCTV lalu lintas jalan tol dan jalan non tol serta informasi penanganan keluhan masyarakat terkait laporan kejadian darurat.

  • Puncak Arus Mudik, Stok BBM Kosong Bikin Macet di Rest Area 456 Salatiga

    Puncak Arus Mudik, Stok BBM Kosong Bikin Macet di Rest Area 456 Salatiga

    Bisnis.com, JAKARTA – Kemacetan terjadi di Rest Area Pendopo KM 456 di ruas Tol Semarang-Solo, Salatiga, Jawa Tengah, pada H-2 Lebaran atau Sabtu (29/3/2025) sore. Hal tersebut diduga akibat antrean panjang kendaraan yang kehabisan bahan bakar. 

    Berdasarkan informasi yang diterima Bisnis, kemacetan terjadi karena banyak kendaraan yang hendak mengisi bahan bakar, beristirahat, atau berbuka puasa di rest area tersebut. Namun, kondisi diperburuk oleh habisnya stok BBM di SPBU rest area. 

    “Nah, itu macet parah gara-gara pada kehabisan bensin atau mau rehat dan mau buka kan. Eh, ternyata pas masuk, bensinnya habis, di depan itu tidak dikasih tahu,” ujar salah seorang pemudik kepada Bisnis.

    Situasi ini menyebabkan antrean panjang kendaraan yang terjebak di dalam rest area. Kemacetan semakin parah karena kendaraan yang tidak mendapatkan BBM akhirnya keluar dari tol menuju SPBU terdekat, yang juga menjadi titik kepadatan baru.

    “Sudah pada antre, di dalam habis, terus di luar juga bikin macet parah di KM 456. Akhirnya keluar di pintu tol terdekat, di situ juga macet karena orang-orang menyerbu ke SPBU,” lanjut pengendara tersebut.

    Alhasil, untuk mengatasi kemacetan tersebut, pihak berwenang memperpanjang sistem satu arah alias oneway hingga mengarah ke Solo.

    Sementara itu, dalam perkembangan sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) mencatat sebanyak 1.438.380 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-10 sampai dengan H-3 Lebaran 2024 atau pada 21-28 Maret 2025. 

    Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama, GT Kalihurip Utama (menuju arah Bandung), GT Cikupa (menuju arah Merak), dan GT Ciawi (menuju arah Puncak).

    Total volume lalu lintas yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini meningkat 26,3% jika dibandingkan dengan lalu lintas normal yang mencapai 1.139.244 kendaraan dan naik 0,7% dari lebaran 2024 sebanyak 1.428.641 kendaraan.

    Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju tiga arah yaitu mayoritas sebanyak 775.096 kendaraan (53,9%) menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 384.205 kendaraan (26,7%) menuju arah Barat (Merak), dan 279.079 kendaraan (19,4%) menuju arah Selatan (Puncak).

  • Puncak Arus Mudik di Nagreg Diprediksi Terjadi Hari Ini, Volume Kendaraan Capai 138 Ribu hingga Sore

    Puncak Arus Mudik di Nagreg Diprediksi Terjadi Hari Ini, Volume Kendaraan Capai 138 Ribu hingga Sore

    JABAR EKSPRES – Volume kendaraan yang melintasi Jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, pada H-2 Lebaran, Sabtu (29/3), mencapai 138.037 kendaraan hingga pukul 16.00 WIB.

    Humas Dishub Kabupaten Bandung, Erick Alam Prabowo mengatakan total kendaraan tersebut, berdasarkan dari dua arah yakni arah Bandung ke Selatan Jawa Barat seperti Tasik/Garut mencapai 102.583 dan sebaliknya 35.454 kendaraan.

    “Yang terhitung oleh kami, sampai dengan jam 4 hari ini mencapai 138.037 kendaraan dari dua arah,” ujar Erick.

    Menurut Erick, jumlah tersebut mengalami peningkatan signifikan dibandingkan H-3 Lebaran. Tak hanya itu, kepadatan arus lalu lintas juga sempat terjadi sejak dini hari hingga pagi.

    BACA JUGA:Volume Kendaraan Meningkat di H-3 Lebaran, 1 Juta Pemudik Lintasi Jalur Nagreg Arah Garut-Tasikmalaya

    “Dari tadi malam sampai dini hari, lalu lintas padat luar biasa. Bahkan, setelah sahur sampai jam 11 tadi, kendaraan masih merayap di depan Posko Nagreg,” jelasnya.

    Ia menambahkan, ekor kemacetan sempat melebihi wilayah Nagrog. Namun, situasi mulai membaik sejak pukul 11.00 WIB, meskipun volume kendaraan tetap tinggi.

    “Setelah jam 11 tadi, arus lalu lintas berangsur membaik. Dengan kendaraan yang masih padat tapi bisa lancar, maka kendaraan yang terhitung justru semakin banyak,” ungkapnya.

    Terkait rekayasa lalu lintas, Erick mengakui pihak kepolisian dan Dishub juga aktif mengurai kemacetan, terutama di wilayah Jalan Cagak Nagreg dan Cikaledong.

    BACA JUGA:Semakin Ramai, Puncak Arus Mudik di Jalur Nagreg Diprediksi Terjadi Malam Ini

    “Untuk mengurai arus kepadatan, rekayasa lalu lintas dilakukan sejak kemarin hingga tadi pagi. Bahkan, Kapolresta Bandung turun langsung mengatur lalu lintas,” katanya.

    Adapun terkait prediksi puncak arus mudik di Jalur Nagreg, Erick menyebut akan terjadi pada hari ini, terutama pada sore hingga malam hari.

    “Fenomena mudik akan menggeliat mulai pukul 15.00 hingga berbuka puasa. Setelah berbuka, biasanya volume kendaraan kembali meningkat hingga kemungkinan pukul 00.00 WIB,” ujarnya.

    Sebagai catatan, volume kendaraan pada H-3 Lebaran Jumat (28/3) kemarin tercatat mencapai 193.998 kendaraan, melampaui puncak arus mudik tahun 2024.

    “Kemarin itu sudah melebihi puncak mudik tahun lalu. Jadi, prediksi kami hari ini adalah puncak arus mudik untuk tahun ini,” pungkas Erick.

  • Video: Mudik Lebih Tenang, Pertamina Siapkan Motoris Isi BBM di Tol

    Video: Mudik Lebih Tenang, Pertamina Siapkan Motoris Isi BBM di Tol

    Jakarta, CNBC Indonesia – Layanan Motorist tersebar di wilayah regional Jawa bagian Barat antara lain Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Layanan delivery produk BBM Pertamax atau Dex Series juga tersedia di 57 titik, dengan 61 unit motorist yang siap menyalurkan bbm kepada konsumen yang terjebak kemacetan

    Selengkapnya saksikan di Program Exploring Mudik CNBC Indonesia, Sabtu (29/03/2025).

  • 126.518 Kendaraan Tinggalkan Jakarta Menuju Tol Trans Jawa Per 28 Maret
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Maret 2025

    126.518 Kendaraan Tinggalkan Jakarta Menuju Tol Trans Jawa Per 28 Maret Nasional 29 Maret 2025

    126.518 Kendaraan Tinggalkan Jakarta Menuju Tol Trans Jawa Per 28 Maret
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sebanyak 126.518 kendaraan tercatat meninggalkan Jakarta menuju Tol Trans Jawa. Hal ini terlihat di Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama pada Jumat (28/3/2025).
    Laporan ini disampaikan sebagai pembaruan data pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 oleh Polri.
    “Data perbandingan volume arus lalu lintas menunjukkan lonjakan kendaraan yang keluar dari Jakarta. Di GT Cikampek Utama, sebanyak 126.518 kendaraan meninggalkan Jakarta melalui Tol Trans Jawa, sementara tidak ada kendaraan yang masuk ke Jakarta melalui jalur yang sama,” kata Juru Bicara Operasi Ketupat 2025, Komisaris Besar Polisi Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangan yang diterima Sabtu (29/3/2025).
    Untuk arus lalu lintas menuju Merak, lanjut Kamal, tercatat 52.285 kendaraan keluar Jakarta melalui GT Cikupa, sedangkan 49.898 kendaraan kembali ke Jakarta.
    Selain itu, volume kendaraan yang keluar dari Jakarta menuju Bogor melalui GT Ciawi tercatat sebanyak 40.297 kendaraan, sementara 29.493 kendaraan kembali ke Jakarta.
    “Di jalur arah Bandung melalui GT Kalihurip Utama, tercatat 39.283 kendaraan meninggalkan Jakarta dan 24.847 kendaraan menuju Jakarta,” tambahnya.
    Kamal juga melaporkan adanya 150 kejadian kecelakaan lalu lintas pada Jumat. Dalam kecelakaan tersebut, 8 orang dilaporkan meninggal dunia, 28 orang mengalami luka berat, dan 204 orang luka ringan.
    Kerugian materiil akibat kecelakaan tersebut diperkirakan mencapai Rp 179.000.000.
    Kamal juga menjelaskan beberapa langkah rekayasa lalu lintas yang diberlakukan untuk mengatasi kemacetan dan mengatur arus kendaraan.
    “Pada pukul 08.45 WIB, Wakapolri membuka sistem
    one way
    nasional dari Gerbang Tol Cikampek Utama hingga Gerbang Tol Kalikangkung,” jelas Kamal.
    Rekayasa lalu lintas lainnya termasuk penambahan jalur
    contraflow
    dan penyempitan jalur
    contraflow
    yang sebelumnya telah dibuka.
    Selain itu, Kamal mengingatkan bahwa pembatasan kendaraan sumbu tiga ke atas diberlakukan sejak 24 Maret hingga 8 April 2025, kecuali untuk kendaraan logistik berupa pengiriman ternak, uang, dan kebutuhan pokok.
    Dia juga memberikan imbauan kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik dan balik Lebaran 2025.
    “Pastikan kondisi fisik dalam keadaan sehat, serta periksa kendaraan sebelum berangkat. Jaga jarak aman, berkonsentrasi saat berkendara, dan manfaatkan rest area untuk beristirahat,” tutur Kamal.
    Pemudik juga disarankan untuk menggunakan aplikasi Google Maps guna memperoleh informasi terbaru mengenai arus lalu lintas.
    Masyarakat juga dapat menghubungi
    Call Center
    1-500-669 atau SMS
    Center
    9119 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
    “Kami siap membantu dan memberikan pelayanan kepada masyarakat agar dapat sampai tujuan dengan selamat,” ujar Kamal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bus masih jadi andalan pemudik kelas menengah-bawah

    Bus masih jadi andalan pemudik kelas menengah-bawah

    Jakarta (ANTARA) – Penggunaan bus masih menjadi andalan bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah sebagai pilihan transportasi angkutan mudik Lebaran karena harga tiket yang lebih ekonomis, meskipun harus memakan waktu tempuh perjalanan yang lebih lama.

    Salah satu pemudik, Najmi Nabila (30) memilih bus lintas Sumatera dengan tujuan kota Padang dan berangkat dari Terminal Kampung Rambutan karena menggunakan bus lebih terjangkau di tengah tingginya harga tiket pesawat saat mendekati Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “(Harga) tiket pesawat naik dan kami telat pesan, seharusnya pesan sejak awal (jauh-jauh hari sebelum mendekati Lebaran sehingga lebih murah), sekarang sudah Rp3 jutaan. Ini (bus lintas Sumatera) hanya Rp800-an. Karena harga sih, harganya lebih terjangkau,” kata Najmi saat dijumpai di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Sabtu.

    Dengan menggunakan bus lintas Sumatera, waktu tempuh pada hari normal bisa sekitar 24 jam. Jika terjadi kemacetan, terutama antrean saat memasuki Pelabuhan Merak, maka waktu tempuh perjalanan bisa sampai satu setengah hari, bahkan hampir dua hari.

    Apalagi, jadwal keberangkatan bus yang ditumpangi Najmi ini mundur. Seharusnya, bus berangkat pukul 8.30 WIB dari Terminal Kampung Rambutan, namun rupanya diundur hingga sore hari.

    “Nggak tahu kami dapat Lebaran atau tidak, kayaknya nggak dapat juga (Shalat Id di kampung halaman),” ujar Najmi sambil tertawa.

    Maka untuk menghemat waktu dan anggaran, Najmi memutuskan untuk menggunakan pesawat untuk kembali ke Jakarta setelah merayakan Lebaran di Padang.

    Sementara itu, Yuliati (55 tahun) yang membawa serta tujuh anggota keluarganya juga mengalami hal serupa. Bus dengan tujuan kota Palembang seharusnya dijadwalkan berangkat pukul 13.00 WIB, namun rupanya juga diundur.

    “(Kami) bisanya (menggunakan) bus. Kalau pesawat, kami nggak sanggup, mahal. Ini (bus) juga mahal (menurut kami), ini saja sudah kena Rp600 ribu,” kata Yuliati.

    Bagi Yuliati dan keluarganya, ini menjadi momen pertama menggunakan bus lintas Sumatera dari Jakarta menuju Palembang. Biasanya, ia bersama keluarga menggunakan mobil pribadi dan kemudian menyeberang menggunakan kapal melalui Pelabuhan Merak.

    “Mudah-mudahan Lebarannya hari Senin, jangan besok (Minggu). Kalau besok, nggak keburu untuk masak-masak (di kampung halaman),” kelakar Yuliawati, sambil berharap keberangkatan bus lintas Sumatera tidak molor hingga berjam-jam.

    Pada kesempatan terpisah, Pengendali Terminal Kampung Rambutan Mulyono mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan operator bus antarkota antar provinsi (AKAP) supaya penumpang dapat terlayani dengan cepat.

    “Untuk mengatasi delay, kami siapkan juga bus bantuan atau tambahan. Untuk tidak memberi rasa kecemasan pada penumpang, setiap beberapa menit sekali kami akan memberikan informasi bahwa kendaraan yang akan dinaiki penumpang misalnya mengalami keterlambatan,” kata Mulyono.

    Pada Sabtu atau H-2 Lebaran, Terminal Kampung Rambutan memberangkatkan sebanyak 1.188 pemudik dengan menggunakan 57 bus sejak pukul 06.00 hingga 14.00 WIB. Adapun pada Jumat (28/3) atau H-3 Lebaran, jumlah pemudik yang berangkat total sebanyak 3.324 dengan menggunakan 165 bus.

    Sejak H-10 Lebaran atau 21 Maret 2025, jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Kampung Rambutan terus meningkat secara gradual dari semula 744 orang menjadi 1.250 orang pada H-9 Lebaran dan terakhir naik signifikan menjadi 3.324 pada H-3 Lebaran.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Memotret semarak pemudik di Dermaga Reguler Pelabuhan Merak

    Memotret semarak pemudik di Dermaga Reguler Pelabuhan Merak

    perjalanan mudik, jika dilihat dengan kaca mata yang lebih besar, tidak kalah menarik dari perjumpaan dengan keluarga di kampung halaman

    Jakarta (ANTARA) – Jumat (2i/3) pagi itu ratusan kendaraan roda empat memenuhi buffer zones di sejumlah Dermaga Reguler Pelabuhan Merak. Pemandangan mobil yang tidak biasa, pasalnya sebagian besar dari mobil-mobil itu membawa beban tambahan di bagian roof rack (atas mobil).

    Barang bawaan itu menjadikannya ibarat “jambul’ yang dibungkus terpal pelindung warna-warni. Jambul-jambul itu berisi pesan bahagia: hadiah para perantau bagi keluarga yang akan segera mereka jumpai di kampung halaman.

    Mobil para pemudik di Dermaga Reguler Pelabuhan Merak, Banten yang berangkat menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Jumat (28/3/2025). ANTARA/Risky Syukur/aa.

    Mobil-mobil itu berjejer rapi menunggu antrian masuk ke dalam kapal penyeberangan. Sebagian pemudik memilih diam di dalam mobil, sebagian lagi melipir ke bibir laut, berhadap-hadapan dengan Pulau Merak Besar.

    Anak-anak pemudik berlarian, bermain di area parkir sambil diawasi orang tua mereka. Beberapa lagi duduk pada pembatas dermaga sambil menikmati pemandangan laut dan berfoto-ria.

    Para pemudik yang lain, terutama bapak-bapak, hanya bersantai di dekat mobil. Sesekali mereka memeriksa ikatan pada roof rack dan mengecek ketegangan ban serta kondisi mesin.

    Mereka memastikan hadiah bagi keluarga di kampung halaman tetap dalam kondisi yang baik-baik saja dan perjalanan mudik keluarga mereka dapat berjalan lancar.

    Tak mau ketinggalan menyumbang keramaian, para pedagang asongan dengan penuh semangat menawarkan dagangan mereka kepada para pemudik. Mulai dari makanan dan minuman ringan, masker, alat cukur, mainan anak-anak serta berbagai jenis dagangan lainnya ditawarkan dari mobil ke mobil.

    Sedikit beranjak ke arah laut, sekitar 100 meter dari bibir Dermaga Reguler 3, dekat dengan Pulau Merak Besar, tiga mercusuar kecil nan tua masih berdiri. Yang paling dekat dengan dermaga sudah miring, menandakan usianya yang tak lagi muda. Sementara dua lainnya masih berdiri tegak, menunggu waktu hingga menjadi miring seperti mercusuar pertama.

    Kemudian dari kejauhan, beberapa kapal penumpang dari dermaga eksekutif yang pada mudik kali ini diregulerkan mulai berlabuh mengangkut para pemudik menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

    Ada juga kapal yang baru merapat ke arah dermaga reguler. Bunyi sirenenya memecah keramaian para pemudik yang sedang menunggu kebarangkatan. Kekuatan sirene mungkin setara dengan klakson-klakson ratusan mobil pemudik jika dibunyikan sekaligus.

    Meskipun tanpa suasana orens matahari terbit, pemandangan pagi dari Laut Pelabuhan Merak tetaplah kirana. Laut biru ditambah suasana pagi dan dibalut kerinduan hati para pemudik bertemu keluarga di kampung halaman menjadikan pagi itu semakin indah.

    Keindahan itu ditambah dengan kemacetan di Pelabuhan Merak yang pada mudik kali ini menurun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kali ini tidak ada lagi antrian mobil yang mengular hingga lebih dari satu kilometer di jalan luar gerbang Ferry Express.

    Selain jumlah pemudik yang berkurang, keputusan Kementerian Perhubungan untuk menjadikan dermaga eksekutif atau dermaga 6 sebagai dermaga reguler juga menjadikan kemacetan diatasi dengan efektif.

    Pemudik-pemudik itu ternyata membawa kisahnya masing-masing. Sebut saja Khoirul yang berangkat dari Malang menuju Pelabuhan Merak bersama istri dan kedua anaknya.

    Ini kali pertama Khoirul dan keluarganya mudik lewat jalur Merak. Sebelum-sebelumnya, Khoirul mengaku biasa mudik memakai pesawat atau langsung naik kapal dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

    Khoirul berkendara tanpa kendala berarti dari Malang menuju Banten, hanya sedikit kemacetan yang terjadi di Exit Tol Merak. Namun itu bukan apa-apa bagi Khoirul sekeluarga lantaran mereka akan segera bertemu keluarga di kampung halaman, Lampung.

    Khoirul sekeluarga yang berpose di pinggir dermaga membelakangi laut menjadi potret keluarga sederhana yang bahagia. Khoirul di ujung kanan, diikuti anak bungsunya, lalu diikuti oleh istrinya dan kemudian anak pertamanya di ujung kiri.

    Senyum bahagia keluarga kecil itu hanyalah sekian persen dari senyum bahagia mereka ketika nanti berjumpa dengan keluarga di kampung halaman.

    Selain pemudik, keramaian di dermaga reguler pagi itu juga disumbang oleh para pengangkut barang lintas provinsi. Salah satunya adalah Kiki. Tak tanggung-tanggung, pria berusia 17 tahun ini mengangkut 12 unit sepeda motor bekas di mobil pick-upnya.

    Seorang kernet mobil angkutan barang antarprovinsi bernama sedang menunggu keberangkatan kapal dari Dermaga Reguler Pelabuhan Merak, Banten menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Jumat (28/3/2025). ANTARA/Risky Syukur/aa.

    Saat ditemui di lokasi, Kiki tengah mengencangkan tali pengikat sepeda motor berbagai merek itu. Beberapa hari lalu, Kiki mengantarkan pisang dan hasil bumi lainnya menuju Serang, Banten.

    Kemudian hari ini, Kiki yang berkendara bersama ayahnya kembali ke Lampung dengan mengangkut sejumlah sepeda motor bekas. Menurutnya, situasi saat ini jauh berbeda dengan situasi hari-hari biasa ia bekerja.

    Pasalnya kesemarakan mudik begitu terasa, bahkan ia hampir tak sadar bahwa ia bukan sedang mudik, tetapi sedang bekerja. “Bang, bakal masuk TV ya ini? Hehehe,” kata Kiki sambil tertawa ke arah kamera wartawan.

    Hingga pukul 08.00 WIB, mobil-mobil pemudik mulai beranjak dari dermaga reguler menuju kapal penyeberangan. Petugas gabungan, mulai dari kepolisian, Dinas Perhubungan setempat tak hentinya mengatur lalu lintas kendaraan.

    Tak lama setelah mobil-mobil itu beranjak, mobil-mobil dari pemudik lain yang baru saja memasuki Pelabuhan Merak Kembali mengisi buffer zones dermaga reguler.

    Sedikit demi sedikit suasana pagi Dermaga Reguler Pelabuhan Merak memudar diganti cahaya matahari yang menembak lurus ke arah dermaga, kian panas mendekati siang hari.

    Demikian pun hari yang ditunggu-tunggu pemudik, hari lebaran, sudah semakin dekat.
    Seperti kata pepatah kuno, perjalanan menuju opera tidak kalah menarik dari opera itu sendiri.

    Demikian pun perjalanan mudik, jika dilihat dengan kaca mata yang lebih besar, tidak kalah menarik dari perjumpaan dengan keluarga di kampung halaman.

    Selalu ada yang dapat diceritakan dari perjalanan mudik. Macet, ngantuk, kehabisan bensin, berdesakan dengan pemudik lain. Cerita-cerita itu, sedih atau senang, akan segera menjadi cerita menarik ketika menjadi obrolan dengan keluarga tercinta di kampung halaman.

    Editor: Dadan Ramdani
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jelang Lebaran, Warga Rela Antre 3 Jam Cuci Mobil Biar Kinclong

    Jelang Lebaran, Warga Rela Antre 3 Jam Cuci Mobil Biar Kinclong

    Jakarta, Beritasatu.com – Dua hari menjelang Lebaran, jasa cuci mobil mengalami lonjakan permintaan. Salah satu tempat yang dipadati antrean adalah Auto King Garage di Cakung, Jakarta Timur. 

    Pantauan Beritasatu.com pada Sabtu (29/3/2025), belasan mobil silih berganti datang, membuat petugas pencucian tampak kewalahan.

    Kapasitas tempat yang terbatas menyebabkan antrean panjang, bahkan sempat memicu kemacetan saat mobil diparkir menunggu giliran.

    Salah satu pelanggan jasa cuci mobil, Agus mengatakan ia sengaja mencuci mobil sebelum berangkat mudik ke Purworejo, Jawa Tengah, pada malam harinya.

    “Namanya kendaraan bersih, kan enak dibawa berkendara, apalagi perjalanan jauh,” ujar Agus kepada Beritasatu.com.

    Ia memilih mencuci mobil di Auto King Garage karena tarif yang terjangkau, hanya Rp 50.000 untuk paket cuci hidrolik. Paket ini mencakup pencucian hingga bagian kolong kendaraan, vakum kabin, serta semir ban.

    “Saya sudah menunggu hampir tiga jam sampai mobil bersih. Lumayan lama, tetapi karena antre, ya harus sabar,” tambahnya.

    Salah satu pegawai Auto King Garage mengungkapkan, sejak pagi, lebih dari 40 mobil telah dicuci. Sebagian besar pelanggan memilih paket cuci hidrolik Rp 50.000. Jenis kendaraan yang datang beragam, mulai dari sedan, minibus, hingga SUV.

    “Lebih dominan minibus dan SUV, sedan tidak terlalu banyak,” kata pegawai tersebut.

    Berdasarkan daftar harga di Auto King Garage, biaya untuk jasa cuci mobil bervariasi tergantung ukuran dan jenis layanan mulai dari Rp 40.000 hingga Rp 100.000.

  • Sidang Isbat Digelar Hari Ini, Kapan Prediksi Lebaran 2025? – Page 3

    Sidang Isbat Digelar Hari Ini, Kapan Prediksi Lebaran 2025? – Page 3

    Dengan prediksi libur panjang Lebaran 2025, ada baiknya Anda mulai merencanakan perjalanan mudik dari sekarang. Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:

    Pesan tiket transportasi dan akomodasi lebih awal: Semakin cepat Anda memesan, semakin besar kemungkinan mendapatkan harga terbaik dan ketersediaan yang diinginkan.

    Cek kondisi lalu lintas: Manfaatkan aplikasi atau situs web yang menyediakan informasi lalu lintas secara real-time untuk menghindari kemacetan.

    Siapkan rencana perjalanan alternatif: Jika terjadi kendala di perjalanan, seperti kemacetan, ada baiknya memiliki rencana alternatif untuk tetap sampai ke tujuan.

    Persiapkan kendaraan Anda: Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, pastikan kendaraan dalam kondisi prima dan siap untuk perjalanan jauh.

    Jangan lupa membawa bekal: Membawa bekal makanan dan minuman dapat membantu Anda menghemat pengeluaran dan menghindari antrean di tempat istirahat.

    Selain itu, pastikan Anda selalu memantau informasi resmi dari pemerintah terkait tanggal pasti Lebaran 2025 dan pengaturan libur nasional serta cuti bersama. Semoga informasi ini bermanfaat dan mempermudah perencanaan mudik Lebaran Anda.

    Meskipun prediksi Lebaran 2025 sudah ada, tetap penting untuk selalu mengikuti pengumuman resmi dari pemerintah setelah sidang isbat. Semoga Lebaran 2025 membawa kebahagiaan dan keberkahan bagi kita semua!

  • Dibuka Fungsional, Arus Mudik di Ujung Tol Trans Jawa Ramai Lancar
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        29 Maret 2025

    Dibuka Fungsional, Arus Mudik di Ujung Tol Trans Jawa Ramai Lancar Surabaya 29 Maret 2025

    Dibuka Fungsional, Arus Mudik di Ujung Tol Trans Jawa Ramai Lancar
    Tim Redaksi
    PROBOLINGGO, KOMPAS.com
    – Situasi
    arus mudik
    di exit
    Tol Gending-Kraksaan-Paiton
    di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, ramai lancar. Hal itu terlihat dari situasi kendaraan di
    exit Tol Paiton
    pada Sabtu (29/3/2025).
    Kendaraan roda empat dari berbagai daerah keluar beramai-ramai dari exit Tol Paiton.
    Meski terpantau ramai, tidak sampai terjadi kemacetan di area
    traffic light
    pintu gerbang Tol Paiton.
    Kendaraan tersebut berasal dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Mereka sebagian besar menuju arah Banyuwangi.
    Exit Tol Paiton
    saat ini menjadi ujung timur Tol Trans Jawa. Sebab, tol ke arah Banyuwangi masih belum rampung.
    Exit Tol Paiton sudah bisa difungsikan menyambut momen
    Lebaran 2025
    meski hanya khusus untuk mobil. Truk dan bus masih dilarang melewati jalan tol itu.
    Tol Gending-Kraksaan-Paiton dibuka fungsional gratis satu arah pada arus
    mudik 2025
    , mulai 24-31 Maret 2025, yakni dibuka dari arah Gending ke arah Paiton.
    Pintu tol Paiton dan Kraksaan saat ini hanya menjadi pintu keluar.
    Karena dibuka satu arah, banyak pemudik yang kecewa karena ingin masuk Tol Paiton dan Kraksaan menuju Gending.
    Terlihat, sejumlah petugas memberikan penjelasan kepada pengemudi bahwa pintu Tol Kraksaan dan Paiton hanya menjadi pintu keluar.
    “Memang di exit Tol Paiton yang ramai. Kalau exit Tol Kraksaan dan Gending cukup sepi,” jelas anggota Satuan Lalu Lintas Polres Probolinggo.
    Sementara itu, Humas PT
    Jasamarga
    Probolinggo-Banyuwangi Hima Jaya menerangkan, exit Tol Paiton mengalami peningkatan.
    “Per tanggal 27 Maret 2025, total ada 1.809 kendaraan keluar dari exit Tol Paiton. Sedangkan 437 mobil keluar dari exit Tol Kraksaan,” jelas Hima Jaya saat dihubungi.
    Jumlah kendaraan per tanggal 28 dan 29 Maret 2025 masih dalam proses pendataan oleh
    Jasa Marga
    .
    Di pintu tol Kraksaan, petugas polisi, TNI, Dishub, BPBD, tenaga kesehatan, dan Pramuka bersiaga di posko mudik untuk melayani pemudik pada momen
    Lebaran 2025
    tahun ini.
    Pembukaan
    tol Gending-Kraksaan-Paiton
    membuat jalur Pantura cukup sepi.
    Terlihat hanya beberapa kendaraan mobil dan motor yang melintas.
    Keramaian hanya terlihat di pertigaan Dringu, perempatan Gending, Klaseman, Pajarakan, dan Kraksaan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.