Kasus: Kemacetan

  • Jarak dan Waktu Menguji, Cinta di Kampung Halaman Tetap Menanti

    Jarak dan Waktu Menguji, Cinta di Kampung Halaman Tetap Menanti

    Cikampek, Beritasatu.com – Setiap tahun, jutaan warga Indonesia melakukan perjalanan panjang menuju kampung halaman untuk merayakan Lebaran bersama keluarga. Tradisi mudik bukan sekadar perpindahan fisik dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga perjalanan emosional yang sarat perjuangan dan makna.

    Kemacetan panjang, harga tiket yang melambung, hingga cuaca yang tak menentu menjadi rintangan yang harus dihadapi demi bisa berkumpul bersama keluarga. Tak sedikit pemudik yang rela menempuh perjalanan belasan hingga puluhan jam dengan kendaraan pribadi, transportasi umum, atau bahkan sepeda motor.

    Momen haru dan mata berbinar terlihat pada salah satu pemudik, Hussein, yang hendak pulang ke kampung halamannya di Cirebon. Ia mengaku sudah tiga tahun tidak bisa mudik akibat pandemi yang membuat kondisi ekonominya terguncang.

    “Karena tahun-tahun sebelum Covid-19 itu mencari rezeki susah, pulangnya dipending terus. Ini bisa pulang ya alhamdulillah, bahagia banget, pengen ketemu keluarga di rumah, aanak istri, Tiga tahun bukan waktu yang sebentar ya, kangennya kangen banget,” ujarnya kepada Beritasatu.com di ruas Tol Jakarta-Cikampek, Jawa Barat, Minggu (30/3/2025).

    Sebagai kepala keluarga, Hussein harus menomorsatukan nafkah bagi istri dan anak-anaknya di kampung halaman. Kerinduan untuk pulang harus ia tahan demi memastikan kebutuhan keluarganya tetap terpenuhi.

    “Pengen kumpul sama keluarga di kampung halaman, tetapi kan kita ibaratnya namanya laki-laki harus berjuang demi keluarga. Ibaratnya, kerinduan apa itu harus ditahan,” katanya.

    Mudik bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan batin yang penuh makna. Bagi banyak pemudik seperti Hussein, perjuangan panjang di jalan raya akan terbayar lunas saat akhirnya bisa memeluk keluarga yang telah lama menanti di kampung halaman.

  • Shalat Id di Istiqlal 31 Maret? Ini Panduan dan Aturan Lengkapnya
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 Maret 2025

    Shalat Id di Istiqlal 31 Maret? Ini Panduan dan Aturan Lengkapnya Nasional 30 Maret 2025

    Shalat Id di Istiqlal 31 Maret? Ini Panduan dan Aturan Lengkapnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Masjid Istiqlal
    diperkirakan akan dipadati lebih dari 100.000 jemaah saat pelaksanaan
    Shalat Idul Fitri
    1446 H pada Senin (31/3/2025).
    Untuk memastikan kelancaran ibadah shalat Id, jemaah diimbau untuk datang lebih awal dan memperhatikan sejumlah aturan demi ketertiban dan kenyamanan bersama.
    Ketua Bidang Diklat Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI), Mulawarman Hannase, menyarankan agar jemaah tiba di lokasi lebih pagi untuk menghindari keterlambatan.
    “Kami dari Badan Pengelola Masjid Istiqlal ingin mengimbau kepada masyarakat Jakarta dan seluruh Indonesia yang akan hadir dalam pelaksanaan Shalat Idul Fitri agar datang lebih awal. Kalau perlu, setelah shalat subuh sudah berada di Istiqlal,” ujarnya dalam konferensi pers, Minggu (30/3/2025).
    Selain itu, jemaah diminta untuk menjaga barang bawaan dan anak-anak agar tidak terjadi kasus anak hilang seperti di tahun-tahun sebelumnya.
    “Sering kali, ada anak-anak yang tertinggal atau hilang di tengah keramaian. Karena besok diperkirakan lebih dari 100.000 jemaah akan hadir, mohon agar orangtua memperhatikan anak-anaknya selama pelaksanaan Shalat Idul Fitri,” lanjut Mulawarman.
    Untuk menghindari kemacetan dan menjaga keteraturan, jemaah diharapkan memarkir kendaraan di lokasi yang telah disediakan, termasuk dua lantai basement Masjid Istiqlal, kantor Pertamina, kantor Kementerian Agama, kantor pos, Gereja Katedral, serta museum di sekitarnya.
    Staf Khusus Kementerian Agama, Ismail Chawidu, menambahkan bahwa seluruh jemaah juga diharapkan menjaga
    kebersihan lingkungan
    Masjid Istiqlal dengan tidak membuang sampah sembarangan.
    “Kami mengimbau agar menjaga kebersihan, jangan sampai setelah Shalat Idul Fitri, Masjid Istiqlal ditinggalkan dalam kondisi kotor dengan banyak sampah berserakan,” kata Mulawarman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • H-1 Lebaran, Arus Lalu Lintas di Jalur Mudik Gentong Tasikmalaya Landai: Polisi Fokus Pengamanan Takbiran dan Arus Balik

    H-1 Lebaran, Arus Lalu Lintas di Jalur Mudik Gentong Tasikmalaya Landai: Polisi Fokus Pengamanan Takbiran dan Arus Balik

    JABAR EKSPRES – Arus lalu lintas di jalur mudik Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menunjukkan penurunan signifikan pada H-1 Lebaran, Minggu siang.

    Kondisi ini berbeda jauh dengan hari sebelumnya yang masih dipenuhi kepadatan kendaraan.

    “Hari ini, puncak arus mudik sudah berlalu. Sekarang, kondisi lalu lintas relatif lebih lancar dibandingkan hari biasa,” ungkap Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tasikmalaya Kota, AKP Riki Kustiawan, di Tasikmalaya, Minggu, 30 Maret 2025.

    Menurutnya, kawasan Gentong di Kecamatan Kadipaten, yang merupakan jalur selatan Jawa Barat, memang menjadi rute utama pemudik dari arah Bandung atau Garut menuju Tasikmalaya dan sekitarnya, bahkan ke Jawa Tengah.

    BACA JUGA: Arus Mudik H-1 Lebaran 2025 di Kawasan Cileunyi Bandung Terpantau Ramai Lancar

    Pada H-2 dan H-3 Lebaran, jalur ini sempat mengalami kepadatan yang cukup tinggi, namun kini kondisi lalu lintas sudah kembali normal dengan kendaraan melaju dengan kecepatan sekitar 50-60 km per jam.

    “Meski puncak arus mudik sudah lewat, kami tetap siaga untuk menjaga kelancaran dan keamanan perjalanan,” tambah AKP Riki.

    Meskipun arus mudik sudah relatif aman, pihak kepolisian masih fokus pada pengamanan di wilayah perkotaan, terutama menjelang malam takbiran.

    “Kami akan lebih fokus pada pengamanan di kota, karena di jalur mudik sudah normal, dan pemudik sebagian besar sudah sampai tujuan,” ujar Riki.

    BACA JUGA: Puncak Arus Mudik Terjadi pada H-2 Lebaran, 198 Ribu Kendaraan Melintas di Jalur Nagreg

    Di sisi lain, pihak kepolisian juga tengah mempersiapkan pengamanan untuk arus balik Lebaran, terutama di wilayah utara Tasikmalaya.

    Salah satu titik yang menjadi perhatian adalah jalur tanjakan Gentong dan Rumah Makan Asep Stroberi, yang berpotensi menimbulkan kemacetan akibat penyempitan jalan.

    “Kami akan terus memantau dan mengatur lalu lintas di area-area yang rawan kemacetan, seperti di Gentong dan Stroberi,” tegasnya.

     

     

  • 7
                    
                        18 Jam Pemudik Terjebak di Perjalanan, 4 Jam Tak Bergerak di Songgom Brebes
                        Bandung

    7 18 Jam Pemudik Terjebak di Perjalanan, 4 Jam Tak Bergerak di Songgom Brebes Bandung

    18 Jam Pemudik Terjebak di Perjalanan, 4 Jam Tak Bergerak di Songgom Brebes
    Tim Redaksi
    KARAWANG, KOMPAS.com –
    Perjalanan mudik bagi Luthfi (43), seorang pemudik asal Karawang, Jawa Barat, menuju
    Kebumen
    , Jawa Tengah, tahun ini terasa lebih panjang dan melelahkan.
    Ia bersama keluarganya menempuh perjalanan selama 18 jam, lebih lama dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 12 jam.
    Luthfi berangkat dari Karawang pada Jumat (28/3/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.
    Untuk menghindari kemacetan di ruas Tol Jakarta-Cikampek, ia memilih masuk tol melalui gerbang di Kabupaten Subang.
     
    Namun, perjalanannya tetap tak lepas dari kepadatan lalu lintas.
    “Kami terjebak macet empat jam di Songgom (Brebes). Selebihnya padat merayap,” kata Luthfi saat diwawancarai Kompas.com via telepon, Minggu (30/3/2025).
    Setelah melintasi tol yang sempat padat, ia mencoba jalur arteri melalui wilayah Songgom.
    Namun, di sana justru mengalami kemacetan parah yang membuatnya tertahan selama empat jam.
    Luthfi dan keluarganya baru tiba di kampung halamannya di Klirong, Kebumen, pada Sabtu (29/3/2025) pukul 08.30 WIB.
    Menurutnya, perjalanan kali ini terasa lebih panjang karena puncak arus mudik.
    Meski sudah berusaha menghindari jam-jam favorit, tetap saja kemacetan tak terelakkan.
    “Total 18 jam perjalanan. Kami tidak menyangka terjebak hingga 4 jam di Songgom,” ujarnya.
    Hal serupa dialami oleh Ratih (33), pemudik yang melakukan perjalanan dari Cilacap menuju Brebes pada hari yang sama.
    “Tiga jam kejebak di Songgom. Macet banget,” kata Ratih.
    Ratih yang mudik bersama suami dan anaknya yang masih balita tak menyangka kemacetan di Songgom juga terjadi untuk kendaraan yang menuju arah barat.
    Sementara itu, kepadatan arus mudik di jalur arteri diperkirakan masih akan berlangsung hingga H-1 Lebaran, mengingat banyak pemudik yang memilih perjalanan darat untuk pulang ke kampung halaman mereka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PLN Siapkan SPKLU Mobile, Mobil BEV Enggak Usah Takut Habis Listrik di Jalan

    PLN Siapkan SPKLU Mobile, Mobil BEV Enggak Usah Takut Habis Listrik di Jalan

    Jakarta

    Mobil listrik kini menjadi pilihan bagi pemudik yang hendak balik ke kampung halaman, untuk merayakan hari raya Idul Fitri 2025/1446 Hijriah. Hal ini seiring dengan meningkatnya penjualan mobil listrik di Indonesia.

    Menyadari hal tersebut, Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prosodjo, memastikan bagi pemudik yang mengendarai mobil listrik tidak perlu takut kehabisan baterai di tengah jalan, karena PLN akan mengawal seluruh pemudik balik ke kampung halaman.

    “Kami mendapat arahan untuk saudara-saudara kita yang tengah melakukan mudik. Kami menyediakan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), sehingga pemudik bisa mudik dengan nyaman,” ucap Darmawan.

    Darmawan menambahkan bahkan untuk lebih menunjang para pemudik balik ke kampung halaman, PLN memperbanyak SPKLU Fast Charging pada jalur mudik yang ramai pemudik.

    “Setiap rest area sudah ada SPKLU yang fast charging, dan jarak satu dengan yang lain hanya 22 km. Khusus SPKLU yang okupansi tinggi jumlahnya 108 kami tingkatkan lebih dari 8 kali lipat. Jangan sampai kehabisan listrik, atau ada yang kehabisan baterai di tengah jalan,” ucap Darmawan.

    Pemilik mobil mengisi daya di SPKLU. Foto: Dok PLN Jateng-DIY

    Terobosan lain yang dibuat PLN untuk arus mudik Lebaran 2025 ini adalah menyediakan SPKLU Mobile. Sebanyak 12 unit SPKLU Mobile ini bisa diakses oleh pengendara mobil listrik dalam keadaan darurat, misalnya ketika terjebak kemacetan panjang atau kehabisan daya di tengah jalan.

    SPKLU Mobil bisa diakses melalui nomor telepon 08777 12 13 123 dan bisa digunakan khususnya di jalur arteri maupun ruas tol. Demikian dikutip dari Antara.

    “Untuk itu kami menyediakan 12 SPKLU Mobile, harapan kami sangat sederhana untuk saudara-saudara kita yang tengah mudik menggunakan mobil listrik, bisa mudik dengan lancar. Sehingga bisa mereka menikmati waktu kebersamaan dengan keluarga dengan kebahagiaan,” Darmawan menambahkan.

    Langkah PT PLN (Persero) ini disambut baik Periklindo (Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia), mengingat penjualan mobil listrik terus meningkat setiap tahunnya, sehingga infrastruktur seperti SPKLU sangat dibutuhkan.

    “Trend penggunaan mobil listrik pastinya akan meningkat. Kalau kita melihat dari data yang sudah dirilis oleh PLN, bahwa pemudik di 2024 itu ada sekitar 4.000-an yang menggunakan mobil listrik, dan ini diprediksi akan meningkat 500 persen, atau bisa mencapai 21.000 mobil listrik,” ucap Rifkie Setiawan, selaku Hubungan Masyarakat dan Edukasi Periklindo (Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia).

    “Dan kalau kita lihat juga dari data penjualan 2022-2023, penjualan mobil listrik meningkat sampai 76 persen, dan pada penjualan mobil listrik pada 2023-2024, meningkat dan mencapai 151 persen,” tutup Rifkie.

    (lth/rgr)

  • H-1 Lebaran Jalur Jabar-Jateng Ramai Lancar, Pemudik Manfaatkan Rest Area Banjar Atas untuk Istirahat 

    H-1 Lebaran Jalur Jabar-Jateng Ramai Lancar, Pemudik Manfaatkan Rest Area Banjar Atas untuk Istirahat 

    JABAR EKSPRES – Memasuki H-1 Lebaran, arus lalu lintas di jalur nasional penghubung Jawa Barat dan Jawa Tengah terpantau lengang dari kendaraan pemudik.

    Volume kendaraan yang melintas di jalan nasional itu terlihat ramai lancar, baik dari arah Jawa Tengah menuju Jawa Barat maupun sebaliknya.

    Berdasarkan pantauan dari kamera pengawas milik Dishub Kota Banjar di beberapa titik jalan nasional, kepadatan arus lalu lintas pemudik justru terjadi pada H-3 dan H-2 Lebaran.

    BACA JUGA: Sejak H-4 Lebaran, Jumlah Penumpang Kereta Api di Stasiun Banjar Meningkat Signifikan

    Meski begitu, sejumlah pemudik yang menuju Jawa Tengah terlihat singgah beristirahat di kawasan Rest Area Banjar Atas, wilayah Parungsari, Kecamatan Purwaharja.

    Salah seorang pemudik, Maulana (32), mengaku sengaja mampir di Rest Area Banjar Atas untuk beristirahat setelah menempuh perjalanan dari Purwakarta menuju kampung halamannya di Purwokerto, Jawa Tengah.

    “Berangkat dari Purwakarta sekitar pukul 06.00 WIB, baru sampai di Banjar pukul 10.00 WIB. Arusnya lancar, tidak macet seperti yang disiarkan di berita- berita sebelumnya,” ujar Maulana, Minggu (30/3/2025).

    Ia sengaja memilih mudik di H-1 Lebaran untuk menghindari kemacetan. “Biasanya naik kereta api, tapi tahun ini pakai motor sekalian bisa istirahat di Banjar sebelum lanjut ke Purwokerto,” tambahnya.

    Kasat Lantas Polres Kota Banjar, AKP Otong Rustandi, mengatakan situasi arus mudik di wilayah hukumnya terpantau lancar.

    BACA JUGA: Ini Alasan Damri Ditolak di Stasiun Banjar !

    Menurutnya, tidak terjadi peningkatan signifikan volume kendaraan pada H-1 Lebaran dibandingkan H-3 dan H-2.

    “Bahkan, lebih banyak kendaraan dari Jawa Tengah menuju Jawa Barat dibandingkan sebaliknya. Saat ini kondisi lalu lintas di Banjar ramai lancar dan terkendali,” jelas Otong.

    Pihaknya tetap mengimbau pengendara untuk tetap waspada dan mematuhi aturan lalu lintas guna mencegah kecelakaan selama perjalanan mudik. (CEP)

  • H-1 Lebaran, Arus Lalin di Tol Cipali dan Pantura Cirebon Ramai Lancar

    H-1 Lebaran, Arus Lalin di Tol Cipali dan Pantura Cirebon Ramai Lancar

    loading…

    Memasuki H-1 Lebaran 2025 atau Minggu (30/3/2025), arus lalu lintas di jalan Tol Cipali dan Pantura Cirebon terpantau ramai lancar. Foto/SindoNews/ari sandita murti

    CIREBON – Memasuki H-1 Lebaran 2025 atau Minggu (30/3/2025), arus lalu lintas di jalan Tol Cikopo-Palimanan ( Cipali ) dan Pantura Cirebon terpantau ramai lancar. Jika dibandingkan hari sebelumnya, volume kendaraan pun cenderung menurun.

    “Sejak pukul 00.00 WIB hingga 09.00 WIB terdapat sekitar 18 ribu kendaraan melalui Cikopo (dari Jakarta menuju Cirebon), dengan rata-rata 2.000 kendaraan per jam,” ujar Corporate Communications & Sustainability Management Dept Head Astra Tol Cipali, Ardam Rafif Trisilo, Minggu (30/3/2025).

    Menurut Ardam sejak Minggu pagi hingga siang hari ini, arus lalu lintas di ruas Tol Cipali menuju Cirebon terpantau sudah terlihat melandai, dengan kondisi lalu lintas menuju arah Cirebon ramai lancar. Adapun pelaksanaan one way di ruas Tol Cipali telah dihentikan pada pukul 09.28 WIB atas diskresi kepolisian.

    “Volume tersebut lebih rendah sekitar 57% dibandingkan volume lalu lintas menuju Cirebon di jam yang sama kemarin,” tuturnya.

    Berdasarkan pantauan, arus lalu lintas di Tol Cipali tampak tak begitu ramai dari pemudik. Jalur B yang sebelumnya digunakan untuk sistem one way telah dibuka kembali untuk jalur arah Brebes, Jawa Tengah menuju Jakarta.

    Sementara di jalur Pantura Cirebon, mulai dari Palimanan, Plumbon, Weru, hingga Kedawung pun terpantau cenderung sepi dari pemudik. Tak ada kepadatan ataupun kemacetan kendaraan dari arah Jakarta menuju Brebes, Jawa Tengah.

    Begitu juga di arah sebaliknya, dari arah Brebes, Jawa Tengah menuju Jakarta pun cenderung sepi. Terlebih, kendaraan besar seperti bus dan truk yang biasanya melintasi jalur Pantura Cirebon telah banyak melintasi jalur Tol Cipali kembali.

    (cip)

  • 200 Pemudik Diberangkatkan ke 5 Rute Tujuan di Jawa Timur – Halaman all

    200 Pemudik Diberangkatkan ke 5 Rute Tujuan di Jawa Timur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, GRESIK – Sebanyak 200 pemudik diberangkatkan menuju berbagai kota di Jawa Timur merayakan Lebaran di kampung halaman, Jumat, 28 Maret 2025.

    Pemberangkatan para pemudik ini dilakukan oleh Petrokimia Gresik dan merupakan bagian dari program “Mudik Bersama BUMN Tahun 2025” Pupuk Indonesia Grup yang pemberangkatannya dilakukan secara serentak oleh oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi dari Jakarta, pada Jumat pagi.

    Rahmad menyampaikan, mudik yang dilakukan karyawan Pupuk Indonesia Grup, termasuk Petrokimia Gresik memiliki misi khusus untuk menyapa keluarga petani di kampung halaman. Kota tujuan rute mudik bersama yang dilaksanakan Petrokimia Gresik adalah daerah sentra lumbung padi di Jawa Timur.

    “Rute tujuan mudik dari Petrokimia Gresik ke daerah derah lumbung pangan di Jawa Timur. Menyambung silaturahmi dengan keluarga dan petani,” ujarnya singkat.

    Di Gresik, keberangkatan para pemudik dilakukan oleh SVP Sekretaris Perusahaan Petrokimia Gresik, Adityo Wibowo mewakili Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo. Dwi menyampaikan, melalui program mudik bersama ini perusahaan turut berkontribusi pada terwujudnya mudik tenang dan menyenangkan sekaligus menekan kemacetan dan meminimalisasi angka kecelakaan di perjalanan.

    “Selama momen mudik, kepadatan volume kendaraan hampir terjadi di semua daerah. Hal ini yang biasanya memicu terjadinya kecelakaan, apalagi perjalanan jauh seringkali membuat pengendara lelah dan ngantuk. Dengan banyaknya program mudik bersama, seperti yang digelar Petrokimia Gresik, Pupuk Indonesia Grup, dan BUMN lain diharapkan dapat mengurangi jumlah kendaraan di jalan dan mengurangi kecelakaan,” ujar Dwi Satriyo.

    Sebanyak 200 pemudik diberangkatkan menggunakan lima bus dengan tujuan Malang-Blitar; Jombang-Nganjuk-Madiun; Lamongan-Babat-Tuban; Bojonegoro-Ngawi, dan rute Kediri-Tulungagung. 

    “Saya sangat mengapresiasi para peserta mudik bersama ini. Dengan mengikuti mudik bareng, peserta telah berkontribusi pada mudik tahun ini berlangsung aman, sebab membantu mengurangi kepadatan lalu lintas, dengan tidak berkendara sendiri,” ujar Dwi Satriyo.

    Salah satu peserta mudik, Jihan Noval mengaku mudik menuju Madiun. “Saya mudik ke Madiun, jaraknya terbilang jauh dari Gresik. Dengan fasilitas ini saya dapat menikmati pengajalanan mudik saya, tanpa harus berpikiran lelah dan ngantuk, sehingga lebih aman,” ujarnya.

  • Viral Wanita Tampar Petugas di Masjid Nabawi Madinah, Polisi Selidiki

    Viral Wanita Tampar Petugas di Masjid Nabawi Madinah, Polisi Selidiki

    Madinah

    Video yang memperlihatkan seorang wanita menampar petugas keamanan di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, viral di media sosial. Kepolisian setempat pun mengusut kasus itu.

    Berdasarkan video viral yang dilihat, Minggu (30/3/2025), tampak seorang petugas pria menghalau dua orang wanita yang sedang berjalan di area Masjid Nabawi.

    Petugas itu terlihat mengarahkan wanita itu untuk menggunakan jalur lain. Salah seorang wanita kemudian terlihat menampar petugas tersebut.

    Petugas itu tampak membalas dengan menampar wanita tersebut. Setelah itu, petugas lain datang untuk melerai dan mengarahkan wanita tersebut pergi ke jalur lain.

    Pengunggah menyertakan narasi kalau peristiwa itu terjadi saat wanita tersebut mencoba melewati jalur yang sesuai. Petugas yang ditampar itu disebut sedang berupaya untuk menghalau agar jemaah wanita tersebut melewati jalur yang telah disediakan.

    Untuk diketahui, petugas keamanan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sangat ketat soal alur masuk dan keluar jemaah untuk menghindari penumpukan jemaah hingga memicu kemacetan di jalur masuk atau keluar masjid suci. Aturan ketat itu diterapkan karena ada ratusan ribu hingga jutaan jemaah yang datang ke dua masjid suci itu setiap harinya. Selain itu, penerapan aturan yang ketat ditujukan agar jemaah tertib dan tidak mengikuti pelanggar aturan.

    Kembali ke persoalan viral wanita menampar petugas, Badan Keamanan Publik Saudi menyebut peristiwa itu sedang diselidiki oleh polisi. Saudi menegaskan proses hukum akan dilakukan.

    Lihat juga Video: Rekaman CCTV Danramil di Palu Tampar Manajer SPBU Gegara Barcode BBM

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Baru Berangkat Mudik Hari Ini, Masih Dapat Diskon Tarif Tol Nggak?

    Baru Berangkat Mudik Hari Ini, Masih Dapat Diskon Tarif Tol Nggak?

    Jakarta

    Pemerintah telah menetapkan bahwa Hari Raya Idulfitri tahun ini akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Bagi detikers yang baru akan memulai perjalanan mudik di H-1 Lebaran, apakah masih berkesempatan mendapatkan diskon tarif tol?

    Sebagai informasi, selama periode mudik Lebaran tahun ini, Jasa Marga (Persero) Tbk. bersama Badan Usaha Jalan Tol lainnya memberlakukan potongan tarif tol hingga 20%. Namun, perlu diperhatikan bahwa diskon ini hanya berlaku pada tanggal-tanggal tertentu.

    Dilansir dari laman resmi Jasa Marga, potongan tarif tol sebesar 20% diberlakukan selama delapan hari, namun tidak secara berurutan. Untuk arus mudik, diskon ini berlaku mulai 24 Maret 2025 pukul 05.00 WIB hingga 28 Maret 2025 pukul 05.00 WIB.

    Sementara itu, pada periode arus balik, Jasa Marga kembali menerapkan program diskon tarif tol. Diskon ini berlaku dalam dua tahap, yaitu pada 3 April 2025 pukul 05.00 WIB hingga 5 April 2025 pukul 05.00 WIB, serta pada 8 April 2025 pukul 05.00 WIB hingga 10 April 2025 pukul 05.00 WIB.

    Jasa Marga menjelaskan bahwa pemberlakuan diskon tarif tol dalam dua periode ini bertujuan untuk menciptakan perjalanan yang lebih efisien, aman, dan ekonomis. Selain itu, kebijakan ini juga diharapkan dapat mengurangi potensi kemacetan.

    “Total ruas jalan tol yang mendapatkan potongan tarif mencapai tujuh ruas tol yang tersebar di wilayah Trans Jawa dan Trans Sumatra. Potongan tarif ini akan berlaku bagi para pengguna jalan yang melakukan perjalanan menerus. Stimulus potongan tarif ini diharapkan dapat membantu mengurangi potensi kemacetan dengan mendistribusikan arus kendaraan secara lebih merata serta meringankan beban biaya perjalanan bagi para pengguna,” kata Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana.

    Potongan tarif tol ini berlaku di sejumlah ruas jalan strategis, khususnya di Trans Jawa, yang mencakup Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Layang MBZ, Tol Palimanan-Kanci, Tol Batang-Semarang, dan Tol Semarang Seksi ABC.

    Selain itu, diskon tarif tol juga tersedia bagi pengguna Tol Trans Sumatera. Program ini mencakup Ruas Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Balmera) serta Ruas Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT).

    (mhg/rgr)