Kasus: Kemacetan

  • H+2 Lebaran, Arus Lalu Lintas di Nagreg Ramai Lancar, Didominasi Kendaraan ke Objek Wisata

    H+2 Lebaran, Arus Lalu Lintas di Nagreg Ramai Lancar, Didominasi Kendaraan ke Objek Wisata

    JABAR EKSPRES – Arus lalu lintas di wilayah Nagreg, Kabupaten Bandung pada H+2 lebaran, Rabu (2/4/2025) terpantau ramai lancar.

    Kasatlantas Polresta Bandung, Kompol Danu Raditya Atmadja mengatakan jika arus lalu lintas terbilang ramai lancar dan cukup terkendali.

    “Untuk arus kendaraan H+2 Idul Fitri, terbilang ramai lancar, cukup terkendali. Tidak ada kepadatan, ini mereka yang mulai keluar dari Gate Tol Cileunyi sampai dengan Cikaledong, Al Madin perbatasan dengan Garut ini ramai tapi tidak ada sendatan-sendatan, cukup lancar,” ujarnya saat ditemui di Pos Pelayanan Cikaledong.

    Meski arus lalu lintas lancar, Danu menyebut ada sedikit antrian kendaraan terjadi yakni di ruas jalan yang berdekatan dengan tempat makan.

    “Iya, ada antrian sebentar itu tadi di wilayah Nagreg itu, karena ada tempat-tempat makan. Jadi ada keluar masuk kendaraan yang parkir di lokasi tersebut. Tetapi sudah lancar kembali, tidak ada sendatan-sendatan sehingga tidak ada kepanjangan kepadatan sampai lebih dari 200 m tidak ada,” ungkapnya.

    Ia juga menjelaskan pada H+2 lebaran ini kendaraan masih didominasi dengan kendaraan roda empat yang menuju lokasi wisata seperti di Tasik, Garut hingga Pangandaran.

    “Iya untuk kendaraan masih didominasi R4 juga, ada beberapa kemarin juga yang menuju ke arah Tasik-Garut ini lebih ke lokasi-lokasi wisata. Kemudian juga ada yang banyak mengarah ke daerah Pangandaran. Iya, sampai hari ini masih didominasi ke arah timur. Mereka mungkin masih ada yang mudik susulan, kemudian juga ke lokasi wisata utamanya,” jelasnya.

    Sementara itu menurut Danu, antrian sempat juga terjadi pada H+1 lebaran atau Selasa (1/4/2025), berdasarkan data dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung tercatat sebanyak 214.296 kendaraan melintas di jalur Nagreg.

    Pada H1 Lebaran ada 81.926 kendaraan, sementara H2 meningkat menjadi 132.370 kendaraan.

    “Ya, pada saat kemarin ada antrian terutama di Nagreg. Itu ada rumah makan, kemudian ada minimarket itu mereka pada saat sore terutamanya mereka keluar masuk di lokasi-lokasi tersebut, sehingga ada antrian,” katanya.

    Sehingga untuk mengurai kemacetan tersebut pihaknya pun menggunakan Cara Bertindak (CB) dengan membuka jalur menjadi 3-1.

  • Arus Balik Lebaran 2025: Puncaknya 6-7 April, Catat Tips Aman dan Lancar – Page 3

    Arus Balik Lebaran 2025: Puncaknya 6-7 April, Catat Tips Aman dan Lancar – Page 3

    Menghadapi potensi kemacetan, penting bagi pemudik untuk merencanakan perjalanan dengan matang. Periksa kondisi kendaraan, pastikan cukup bahan bakar, dan istirahat yang cukup sebelum memulai perjalanan. Hindari perjalanan di jam-jam sibuk dan ikuti arahan petugas di lapangan. Manfaatkan aplikasi navigasi untuk mencari jalur alternatif jika terjadi kemacetan.

    Selain itu, penting untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas, menjaga keselamatan diri dan keluarga, serta membawa perlengkapan perjalanan yang memadai. Jangan lupa untuk membawa bekal makanan dan minuman yang cukup, serta obat-obatan jika diperlukan. Tetap waspada dan berhati-hati selama perjalanan.

    Pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk memantau informasi terkini terkait arus balik melalui media resmi. Informasi mengenai kondisi lalu lintas, penutupan jalan, dan jalur alternatif akan diinformasikan secara berkala. Dengan persiapan yang matang dan kerjasama semua pihak, diharapkan arus balik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan aman.

  • Jam Berapa Puncak Arus Balik Lebaran 2025? Hindari Agar Tak Terjebak Macet

    Jam Berapa Puncak Arus Balik Lebaran 2025? Hindari Agar Tak Terjebak Macet

    PIKIRAN RAKYAT – Tradisi mudik Lebaran di Indonesia selalu diiringi dengan arus balik yang padat. Pada tahun 2025, pemerintah dan berbagai pihak terkait telah mempersiapkan diri untuk menghadapi lonjakan volume kendaraan yang diprediksi akan terjadi.

    Informasi mengenai prediksi puncak arus balik dan waktu-waktu yang perlu dihindari menjadi sangat penting bagi para pemudik agar dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik.

    Puncak arus balik Lebaran 2025 diprediksi akan terjadi pada hari Minggu, 6 April 2025, atau H+5 Lebaran.

    Pada puncak arus balik tersebut, diperkirakan sekitar 31,49 juta orang akan kembali dari kampung halaman.

    Volume lalu lintas diprediksi akan mencapai 276 ribu unit kendaraan, yang berpotensi menyebabkan kemacetan parah di beberapa titik.

    Prediksi ini disampaikan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, operator jalan tol terkemuka di Indonesia.

    Informasi ini ditujukan kepada seluruh pemudik yang akan kembali ke kota asal setelah merayakan Lebaran di kampung halaman.

    Puncak arus balik akan terpusat di empat gerbang tol utama, yaitu:

    Jalur mudik di Cimahi tampak mulai ramai.

    Gerbang Tol Cikampek Utama

    Gerbang Tol Ciawi

    Gerbang Tol Kalihurip Utama

    Gerbang Tol Cikupa

    Selain itu, Tol Jakarta-Cikampek KM 66 arah Jakarta di prediksi menjadi titik kemacetan yang parah.

    Adapun waktu-waktu yang perlu dihindari pada arus balik adalah pukul 18.00 WIB hingga 00.00 WIB, berdasarkan catatan volume puncak lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 66 arah Jakarta.

    Lonjakan volume kendaraan terjadi karena banyaknya pemudik yang kembali ke kota asal setelah merayakan Lebaran di kampung halaman.

    Waktu-waktu tertentu, seperti sore hingga malam hari, menjadi waktu favorit pemudik untuk kembali, sehingga menyebabkan kepadatan lalu lintas.

    Periode arus balik Lebaran 2025 akan terjadi mulai hari ini hingga 11 April 2025 mendatang.

    Untuk menghindari terjebak macet, pemudik disarankan untuk:

    – Merencanakan perjalanan dengan matang, menghindari waktu-waktu puncak arus balik.

    – Memantau informasi terkini mengenai kondisi lalu lintas melalui berbagai sumber, seperti aplikasi peta digital dan media sosial.

    – Memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima sebelum melakukan perjalanan jauh.

    Pemerintah dan pihak terkait telah mempersiapkan berbagai strategi dan skenario rekayasa lalu lintas.

    Salah satu strategi yang akan di gunakan adalah tol fungsional, yaitu Sadang(Japek II) yang akan keluar di daerah Bekasi Deltamas.

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI juga telah menyediakan penambahan tiket untuk mengantisipasi lonjakan pemudik yang menggunakan kereta api.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Menhub Pastikan Pelabuhan Penyeberangan Siap Layani Arus Balik Lebaran

    Menhub Pastikan Pelabuhan Penyeberangan Siap Layani Arus Balik Lebaran

    Jakarta

    Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan sejumlah pelabuhan penyeberangan siap beroperasi saat arus balik Lebaran 2025. Adapun pelabuhan tersebut yakni Merak, Ciwandan, Bakauheni, dan BBJ Bojonegara.

    Hal itu diungkap Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi usai melakukan pengecekan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, pada hari Lebaran, Senin (31/3) malam. Kala itu, Dudy memastikan kesiapan sistem penundaan atau delaying system untuk mengurai kemacetan di Pelabuhan Merak.

    “Saya ke sini untuk memastikan teman-teman di Pelabuhan Bakauheni menyiapkan segala sesuatunya agar menjadi lebih baik, seperti penyelenggaraan pelabuhannya, delaying system-nya, pengaturan flow, di situlah intinya salah satu tools kita supaya penyelenggaraannya jadi lebih baik,” kata Dudy dalam keterangannya dikutip dari laman resmi Kemenhub, Rabu (2/4).

    Untuk di Pelabuhan Bakauheni, Dudy memastikan kesiapan arus balik seperti clustering, delaying system, hingga buffer zone. Ia mengatakan, kesiapan ini dilakukan untuk memberi pelayanan optimal kepada para pemudik.

    “Kita juga harus menyiapkan kantong-kantong untuk parkir, kemudian delaying system supaya mereka juga tidak menunggu terlalu lama di pelabuhan. Jadi itu semua adalah langkah-langkah teknis yang disiapkan, yang pada ujungnya adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.

    Saat ini, kata Dudy, kapal dan pelabuhan penyeberangan cukup untuk menampung pemudik pada saat arus balik Lebaran dimulai. Adapun puncak arus balik diperkirakan terjadi pada tanggal 5 – 6 April 2025.

    “Ada 67 kapal, yang dikerahkan sekitar 40-an. Nanti dari Lampung juga ada tiga pelabuhan yang dioperasikan yaitu Pelabuhan Wika Beton, Pelabuhan Bandar Bakau Jaya, serta Pelabuhan Bakauheni,” ucapnya.

    Mengutip data PT. ASDP Indonesia Ferry, penyeberangan dari Jawa ke Sumatera dari H-10 hingga hari Lebaran terhitung sejak tanggal 21-31 Maret 2025, total jumlah kendaraan roda 2, roda 4, dan truk di pelabuhan Merak, Ciwandan, dan BBJ Bojonegara berjumlah 225.400 unit.

    Angka ini turun 0,1 persen dari 2024 yang berjumlah 225.637 unit. Sedangkan untuk jumlah penumpang mengalami kenaikan 3%, yakni 2025 berjumlah 885.828 orang dibanding 2024 sebesar 859.521 orang.

    Dudy berharap, pelaksanaan arus balik dari Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak berjalan baik seperti saat arus mudik dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni.

    “Teman-teman yang di Pelabuhan Merak alhamdulillah telah melaksanakan secara baik pengelolaan arus mudik, sehingga Pelabuhan Merak bisa melayani masyarakat secara lancar dan aman menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni. Harapannya, itu juga akan bisa dilakukan pada saat arus balik lagi dari Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak,” pungkasnya.

    (kil/kil)

  • Arus Balik Menuju Jakarta di Tol Cipali Mulai Naik 91% Capai 6.601 Unit

    Arus Balik Menuju Jakarta di Tol Cipali Mulai Naik 91% Capai 6.601 Unit

    Bisnis.com, CIREBON- Arus lalu lintas di ruas Tol Cipali terpantau mengalami perubahan signifikan pada Rabu (2/4/2025). Arus kendaraan menuju Jakarta justru mengalami peningkatan tajam. Sementara, volume kendaraan yang melintas dari Jakarta menuju Cirebon mengalami penurunan.

    Hingga pukul 09.00 WIB, kendaraan yang melintas dari Cirebon menuju Jakarta melalui Gerbang Tol Cikopo tercatat sebanyak 6.601 unit. Angka ini mengalami lonjakan sekitar 91% dibandingkan hari sebelumnya.

    Sustainability Management & Corporate Communications Dept Head Astra Tol Cipali, Ardam Rafif Trisilo mengatakan, peningkatan volume kendaraan menuju Jakarta ini terjadi pascapemberlakuan sistem contra flow yang diterapkan secara kondisional pada 1 April 2025. 

    Menurutnya, contra flow yang bertujuan mengurai kepadatan lalu lintas dihentikan pada pukul Senin (1/4/2025) pukul 22.08 WIB atau setelah kondisi arus kendaraan mulai kembali normal. “Rekayasa lalu lintas ini dapat diterapkan kembali jika diperlukan sesuai dengan situasi di lapangan dan atas diskresi pihak kepolisian,” kata Ardam, Rabu (2/4/2025).

    Sementara itu, kondisi lalu lintas di Tol Cipali menuju Cirebon terpantau ramai lancar dan cenderung melandai, sedangkan arus kendaraan menuju Jakarta terpantau lancar meski mengalami peningkatan volume. 

    Hal ini menunjukkan adanya pergerakan arus balik yang mulai meningkat setelah libur panjang.”Meskipun peningkatan volume kendaraan terjadi, kami memastikan arus lalu lintas tetap terkendali. Pengguna jalan dihimbau untuk tetap berhati-hati dan mematuhi aturan yang berlaku demi keselamatan bersama,” katanya.

    Untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan, Astra Tol Cipali bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk terus melakukan pemantauan secara real-time terhadap kondisi lalu lintas. 

    Jika terjadi peningkatan volume yang signifikan, maka langkah-langkah rekayasa lalu lintas seperti contra flow dapat kembali diterapkan guna mengurai kemacetan.

    Rekayasa lalu lintas sebelumnya telah terbukti efektif dalam mengurai kepadatan arus kendaraan. “Pengguna jalan diimbau untuk mengatur waktu perjalanan dengan bijak agar terhindar dari kepadatan lalu lintas, terutama pada jam-jam sibuk,” kata Ardam.

  • Angkot Masih Beroperasi di Puncak Bogor, Sopir: Tidak Terima Kompensasi

    Angkot Masih Beroperasi di Puncak Bogor, Sopir: Tidak Terima Kompensasi

    JABAR EKSPRES – Angkutan kota (angkot) masih beroperasi di kawasan Simpang Gadog menuju Puncak meskipun adanya kebijakan peliburan sopir angkot untuk mengurangi kemacetan.

    Salah satu sopir angkot, Dadang, mengaku tidak menerima kompensasi yang diberikan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

    “Saya tidak terima kompensasi. Pengen dapat, tapi enggak tahu peraturannya,” ujar Dadang di Simpang Gadog, Rabu (2/4/2025).

    Saat ditemui, ia sedang menjalankan sewa dari warga sekitar untuk perjalanan ziarah ke Pasar Cisarua.

    “Ke Pasar Cisarua, ziarah ke belakang pasar,” ucapnya.

    Diketahui, para sopir angkot sebenarnya mendapat kompensasi sebesar Rp1,5 juta beserta sembako sebagai bagian dari kebijakan pengurangan angkot yang kerap menyebabkan kemacetan di kawasan Puncak.

    Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memutuskan untuk meliburkan sopir angkot guna mengurangi kemacetan, terutama pasca-Lebaran. Dalam unggahan di Instagram, ia bahkan sempat berkelakar mengenai keputusan tersebut.

    “Sekarang mereka (sopir angkot) kita liburkan, biarkan mereka bahagia mendekap istrinya di rumah, dan biarkan hati aku tetap merana karena tidak ada yang bisa kudekap,” ujar Dedi Mulyadi dalam unggahan Instagram pada Kamis (27/3/2025).

    Ia juga mengapresiasi Pemkab Bogor serta jajaran TNI-Polri karena kebijakan ini membuat pengamanan jalur Puncak lebih ringan selama Lebaran.

    “Selamat Pak Bupati, Pak Wakil Bupati, Pak Dandim, Pak Kapolres. Kalau mereka tidak ngetem di jalan, mereka libur, minimal jalannya kosong dan macetnya tidak terlalu parah,” ujarnya.

  • Puncak Bogor Diserbu Wisatawan Hari Ini: Contraflow, Ganjil Genap, One Way Diterapkan Cegah Macet

    Puncak Bogor Diserbu Wisatawan Hari Ini: Contraflow, Ganjil Genap, One Way Diterapkan Cegah Macet

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mulai diserbu wisatawan pada libur Lebaran 2025, Rabu (2/4/2025).

    Petugas menerapakan rekayasa lalu lintas demi mencegah kemacetan parah di kawasan itu.

    Rekayasa lalu lintas mulai dari contraflow, ganjil genap hingga one way bakal diberlakukan hari ini. 

    Satlantas Polres Bogor menerapkan rekayasa lalu lintas ganjil genap dan one way di jalur wisata Puncak pada pagi hari ini.

    “Tadi pagi pukul 07.00 WIB dilakukan penerapan ganjil genap yang dilanjutkan dengan penerapan one way dari arah Jakarta ke Puncak,” kata Kasatlantas Polres Bogor, AKP Rizky Guntama Ganda Permana di Simpang Gadog, Megamendung, Rabu (2/4/2025).

    Dia menjelaskan One way akan diterapkan secara situasional. 

    “Kita lihat situasi apakah arus lalu lintas dan lapangan memerlukan rekayasa satu arah atau tidak. Mudah-mudahan hari ini semuanya bisa tertangani dengan baik,” katanya.

    Sedangkan, Jasa Marga memberlakukan contraflow di ruas Tol Jagorawi arah Puncak kilometer 44+500 sampai kilometer. 46+500.

    “Atas diskresi kepolisian, Jasa Marga memberlakukan contraflow mulai dari KM 44+500 sampai dengan KM 46+500 Ruas Tol Jagorawi arah Puncak sejak pukul 06.35 WIB,” kata Alvin Andituahta Singarimbun, Senior Manager Representative Office 1 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division dalam keterangan tertulis, Rabu (2/4/2025).

    Dia menjelaskan contraflow ini diterapkan untuk mengantisipasi peningkatan volume lalu lintas wisata dan silaturahmi pada masa libur Lebaran 2025/1446H.

    “Jasa Marga mengimbau pengguna jalan untuk mengantisipasi rute perjalanan agar dapat mengoptimalkan rekayasa lalu lintas yang sedang berlaku,” ujarnya.

    Jasa Marga juga mengimbau pengguna jalan untuk dapat memastikan kecukupan saldo kartu elektronik sebelum memulai perjalanan untuk menghindari kepadatan ketika bertransaksi di gerbang tol. 

    “Kami minta agar selalu patuhi rambu lalu lintas dan ikuti arahan petugas di lapangan,” tuturnya.

    Jalur Alternatif

    Kasat Lantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama, menyatakan bahwa hingga Selasa petang (1/4/2025), jumlah kendaraan yang melintas ke arah Puncak mencapai sekitar 70.000 unit.

    “Secara visual, arus wisata yang naik sampai saat ini masih sangat ramai,” ujar Rizky dikutip dari Kompas.com

    Rizky pun memprediksi kepadatan lalu lintas Puncak Bogor bakal berlanjut hingga Rabu (2/4/2025). 

    Menurut Rizky, lonjakan kendaraan masih berpotensi meningkat pada malam hingga pagi hari esok. 

    “Sampai saat ini juga masih ramai, jadi dimungkinkan besok akan lebih meningkat lagi,” ujarnya. 

    “Rekayasa besok pagi diawali oleh ganjil genap, dilanjutkan dengan rekayasa one way apabila memungkinkan. Mudah-mudahan bisa tertangani dengan baik,” lanjutnya. 

    Adapun bagi Anda yang hendak menuju kawasan Puncak Bogor, ada beberapa jalur alternatif menuju kawasan tersebut. 

    Hanya saja, jalan yang dilalui tidak begitu ramah seperti jalur utama. 

    Jalur ini mengarahkan pengemudi langsung ke Jembatan Megamendung menuju area Puncak. 

    Kemudian dari Megamendung, belok kanan di samping Vimala Hills setelah melewati Simpang Gadog. 

    Ambil jalur ke arah Cibedug, lalu di pertigaan Cibeduk pilih jalur kiri menuju Arca Domas. 

    Perjalanan dilanjutkan ke arah Polsek Megamendung dengan melewati beberapa desa, diantaranya Desa Pasir Muncang, Desa Megamendung dan Desa Cikokom. 

    Pengendara nanti akan sampai di Desa Citeko, berjarak cukup dekat dengan Pasar Cisarua. 

    Alternatif lainnya bisa melewati Jalur Puncak II, membentang di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. 

    Jalur ini bisa dilewati pengendara mobil maupun motor. 

    Namun, jalurnya masih dalam kondisi yang kurang baik untuk dilewati. 

    Untuk pengendara mobil, bisa pilih jalan ke arah AEON Mall, Sentul City. 

    Sedangkan untuk pengendara motor melewati Sirkuit Sentul, dan mengikuti jalan menuju Sentul International Convention Center. 

    Lalu pilih jalan menuju Pasar Babakan Madang, masuk ke Jalan Mahkota Pirius ke arah Jalan Hambalang Golf. 

    Ketika sudah sampai ke dalam Jalur Rencana Jalur Puncak 2, jalan yang dilintasi cukup rusak dan didominasi bebatuan. 

    Kemudian, disebutkan bahwa jalur ini masih minim SPBU atau hanya ada penjual eceran. 

    Pemilik kendaraan yang akan melewati jalur tersebut sebaiknya memastikan kendaraan dalam kondisi prima dan cukup BBM. 

    Dengan mengikuti jalur tersebut, yang ditempuh dengan durasi kurang lebih 3-4 jam, pengendara akan sampai ke kawasan Kota Bunga atau Istana Cipanas. (Wartakotalive)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • H+1 Lebaran 2025, Arus Lalu Lintas Kawasan Cileunyi hingga Nagreg Padat Pemudik Lokal – Page 3

    H+1 Lebaran 2025, Arus Lalu Lintas Kawasan Cileunyi hingga Nagreg Padat Pemudik Lokal – Page 3

    Menurut Eric, Dishub Bandung memperkirakan puncak arus balik akan terjadi pada H+5 Lebaran atau Sabtu 12 April 2025.

    Namun, kata dia, dengan kebijakan cuti bersama yang panjang, pergerakan kendaraan diprediksi lebih merata sehingga tidak terjadi lonjakan signifikan dalam satu hari tertentu.

    “Masyarakat kini lebih leluasa menentukan waktu perjalanan pulang, sehingga diharapkan tidak ada kemacetan ekstrem seperti tahun-tahun sebelumnya,” tandas Eric.

    Sebelumnya, jalur fungsional Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan segmen Sadang-Bojongmangu dibuka mulai hari ini, Rabu (2/4/2025).

    Dengan jalur baru sepanjang 31,25 km ini, diharapkan arus balik libur Idul Fitri 1446H/2025 semakin lancar, khusunya untuk kendaraan Bandung mengarah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek).

    Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, menyampaikan bahwa kesiapan jalur fungsional ini merupakan bagian dari upaya mendukung arus balik.

    “Kami memprediksi puncak arus balik akan terjadi pada tanggal 6 April 2025. Untuk mengantisipasi lonjakan lalu lintas, jalur fungsional sepanjang 31,25 km ini akan dioperasikan mulai tanggal 2 April 2025, dari pukul 07.00 WIB sampai 17.00 WIB sesuai diskresi kepolisian. Jalur ini diperuntukkan bagi kendaraan golongan satu, non-bus, dan non-truk,” kata dia dalam keterangan tertulis dikutip, Rabu (2/4/2025).

    Direktur Utama PT JJS, Charles Lendra, menambahkan, jalur ini bakal mengurangi antrean kendaraan di Simpang Susun Dawuan KM 66 B, titik pertemuan arus dari Trans Jawa dan Bandung.

     

  • Mengenal Apa Itu Contraflow yang Diterapkan Saat Arus Balik Lebaran

    Mengenal Apa Itu Contraflow yang Diterapkan Saat Arus Balik Lebaran

    Jakarta, Beritasatu.com – Setelah merayakan Idulfitri bersama keluarga di kampung halaman, jutaan pemudik akan kembali ke kota asalnya dalam arus balik Lebaran.

    Fenomena ini menyebabkan lonjakan volume kendaraan yang signifikan, terutama di jalur tol utama. Untuk mengatasi kepadatan lalu lintas saat arus balik, berbagai strategi telah disiapkan oleh pemerintah dan pihak berwenang.

    Apa Itu Arus Balik Lebaran?

    Arus balik Lebaran adalah periode di mana para pemudik kembali ke kota setelah mudik ke kampung halaman. Biasanya, arus balik terjadi beberapa hari setelah hari raya Idulfitri dan mencapai puncaknya pada H+3 hingga H+7 Lebaran.

    Kemacetan panjang kerap terjadi akibat volume kendaraan yang tinggi, terutama di ruas jalan tol utama dan jalur arteri.

    Apa Itu Sistem Contraflow?

    Contraflow adalah sistem pengaturan lalu lintas yang mengalihkan arus kendaraan ke jalur berlawanan dari arah normalnya. Tujuan utama penerapan contraflow adalah untuk meningkatkan efisiensi lalu lintas, terutama pada saat terjadi kepadatan volume kendaraan mudik dan arus balik Lebaran.

    Dalam sistem ini, jalur yang biasanya digunakan oleh kendaraan yang bergerak ke arah sebaliknya, sehingga kapasitas jalan dapat dimaksimalkan dan kemacetan dapat diminimalisasi. Sistem ini memerlukan pengawasan ketat dari pihak berwenang.

    Penerapan Contraflow

    Contraflow biasanya diterapkan dalam kondisi lalu lintas yang padat atau saat ada perbaikan jalan yang mengharuskan pengalihan arus. Contoh paling umum adalah saat mudik dan arus balik Lebaran, di mana volume kendaraan meningkat drastis.

    Dalam situasi ini, otoritas lalu lintas dapat memutuskan untuk membuka jalur yang biasanya digunakan untuk arah sebaliknya agar bisa digunakan oleh kendaraan dari arah yang berlawanan, sehingga aliran lalu lintas menjadi lebih lancar.

    Strategi Mengurai Kemacetan Saat Arus Balik

    Untuk mengatasi kepadatan lalu lintas saat arus balik, pemerintah dan pihak kepolisian menerapkan beberapa strategi berikut:

    One way (sistem satu arah): Sistem satu arah diterapkan di jalur tol tertentu untuk memperlancar arus kendaraan yang kembali ke kota besar.Contraflow: Jika lalu lintas terlalu padat, contraflow atau pengalihan arus ke jalur berlawanan dapat diterapkan untuk meningkatkan kapasitas jalan.Ganjil genap: Kebijakan ini diberlakukan di beberapa ruas jalan tol untuk mengatur jumlah kendaraan berdasarkan nomor polisi ganjil atau genap.Penyediaan rest area: Pemudik disarankan untuk beristirahat di rest area guna menghindari kepadatan di titik-titik tertentu dan mengurangi risiko kelelahan saat berkendara.Tips Aman Saat Arus Balik Lebaran

    Agar perjalanan arus balik tetap aman dan nyaman, perhatikan beberapa hal berikut:

    Pantau informasi lalu lintas: Selalu cek informasi terbaru mengenai kondisi jalan melalui aplikasi navigasi atau media resmi pemerintah.Hindari perjalanan di puncak arus balik: Jika memungkinkan, atur jadwal kepulangan lebih awal atau setelah puncak arus balik untuk menghindari kemacetan.Pastikan kendaraan dalam kondisi prima: Lakukan pengecekan kendaraan sebelum berangkat, termasuk rem, ban, dan bahan bakar.Istirahat secukupnya: Jangan memaksakan diri untuk berkendara dalam kondisi lelah. Beristirahatlah setiap beberapa jam untuk menjaga fokus dan stamina.

    Dengan menerapkan strategi yang tepat dan mengikuti tips keselamatan, perjalanan arus balik Lebaran bisa menjadi lebih lancar dan aman. Selamat kembali ke kota, tetap berhati-hati di jalan!

  • Toyota Calya Nggak Sabaran Nekat Lawan Arus, Dipaksa Mundur Polisi!

    Toyota Calya Nggak Sabaran Nekat Lawan Arus, Dipaksa Mundur Polisi!

    Jakarta

    Mudik Lebaran Idulfitri 2025 kembali menghadirkan berbagai cerita unik di jalanan.

    Salah satu kejadian menarik terjadi di KM 65 Betung, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, pada Jumat (28/3/25) lalu, saat sebuah Toyota Calya nekat melawan arus di tengah kemacetan parah.

    Melihat aksi Calya yang ‘gak sabar mau pulang kampung’ dengan melawan arus ini, Kanit Reskrim Polsek Rantau Bayur, Ipda Wijoko Triyono, yang bertugas sebagai Perwira Pengendali (Padal) pengamanan mudik, langsung mengambil tindakan tegas.

    Dilansir dari detikSumbagsel, Ipda Wijoko Triyono memaksa pengguna Toyota Calya dengan plat nomor BG 1435 BT itu mundur sejauh 2 kilometer untuk kembali ke antrian.

    Langkah tegas ini dilakukan untuk menghindari potensi kecelakaan yang bisa terjadi akibat pengendara yang nekat melawan arus, serta untuk mengedukasi agar pengendara lebih patuh pada aturan lalu lintas.

    “Kami memahami situasi mudik sering kali membuat pengendara tidak sabar, tetapi melawan arus justru membahayakan diri sendiri dan pengendara lain. Oleh karena itu, kemarin saya secara spontan mengambil tindakan tegas dengan memaksa kendaraan tersebut untuk kembali ke jalur yang benar dan mundur sejauh 2 kilometer,” ujar Ipda Wijoko Triyono kepada detikSumbagsel, Sabtu (29/3/2025).

    Kejadian ini sempat viral di media sosial berkat unggahan video yang diambil oleh salah seorang penumpang yang juga kernet di truk Mitsubishi Fuso yang berada tepat di belakang kendaraan Ipda Wijoko Triyono.

    Namun bukan sorotan kamera yang membuat Ipda Wijoko terdorong untuk menyelesaikan masalah. Ia mengklaim ada di sana dan mengatasi situasi agar pemudik yang melintas di jalur Jambi-Palembang merasa lancar dan aman.

    “Saat itu saya tidak tahu bahwa di rekam oleh kernet Fuso yang ada di belakang saya, saya hanya bekerja sesuai aturan yang ada,” ungkapnya.

    Melawan Arah adalah Pelanggaran Serius

    Melawan arus lalu lintas adalah pelanggaran serius yang dapat membahayakan keselamatan di jalan raya. Meskipun tidak selalu ada ketentuan eksplisit yang melarang tindakan ini, keberadaan rambu lalu lintas seperti tanda satu arah atau larangan masuk menunjukkan bahwa jalan tersebut tidak boleh dilalui dari arah berlawanan.

    Menurut Pasal 287 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pengemudi yang melanggar aturan yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas atau alat pemberi isyarat lalu lintas dapat dikenakan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp500.000.

    Disebutkan oleh Korlantas Polri, melawan arus tidak hanya meningkatkan risiko kecelakaan, tetapi juga dapat menyebabkan kemacetan dan membahayakan pengguna jalan lain, termasuk pejalan kaki dan pesepeda.

    (mhg/dry)