Kasus: Kemacetan

  • Waspada! Ini Prediksi Puncak Kepadatan Arus Balik Lebaran 2025

    Waspada! Ini Prediksi Puncak Kepadatan Arus Balik Lebaran 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Bagi masyarakat Jawa Timur yang merayakan Lebaran 2025 di kampung halaman, penting untuk merencanakan perjalanan pulang dengan matang agar terhindar dari kemacetan.

    Berdasarkan Survei Potensi Pergerakan Masyarakat selama Libur Lebaran 2025 yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Badan Litbang Kompas, puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada dua hari, yakni Sabtu, 5 April 2025 (H+4) dan Minggu, 6 April 2025 (H+5).

    Masyarakat dihimbau agar waspada lantaran setiap tahun, arus balik Lebaran selalu menjadi tantangan bagi pemudik, terutama yang menggunakan jalur darat seperti Tol Trans-Jawa, Jalur Pantura, serta jalur alternatif lainnya.

    Kepadatan kendaraan diperkirakan meningkat signifikan pada dua hari puncak tersebut, yang bisa menyebabkan waktu tempuh lebih lama dan risiko kelelahan di perjalanan.

    Menurut data Kementerian Perhubungan, jumlah kendaraan yang kembali ke kota-kota besar, seperti Surabaya, Malang, dan Sidoarjo, akan meningkat drastis pada puncak arus balik.

    Ditambah lagi, kendaraan pribadi masih menjadi moda transportasi utama bagi pemudik, meski ada opsi transportasi umum seperti kereta api dan bus antarkota.

    Tips Menghindari Kemacetan Saat Arus Balik

    Agar perjalanan tetap nyaman dan aman, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

    -Atur Jadwal Balik Lebih Awal atau Setelah Puncak Arus Balik
    Jika memungkinkan, hindari perjalanan pada tanggal 5–6 April 2025. Alternatif terbaik adalah kembali lebih awal atau menunggu hingga arus lalu lintas lebih terkendali.

    -Manfaatkan Jalur Alternatif
    Selain jalan tol utama, pemudik bisa menggunakan jalur alternatif yang lebih lengang. Pastikan untuk menggunakan aplikasi navigasi seperti Google Maps atau Waze guna mendapatkan informasi real-time mengenai kondisi lalu lintas.

    -Gunakan Transportasi Umum
    Jika belum membeli tiket transportasi umum, segera lakukan pemesanan. Kereta api dan bus dapat menjadi pilihan yang lebih nyaman dibandingkan menghadapi kemacetan di jalan tol.

    -Pantau Informasi Lalu Lintas Secara Berkala
    Ikuti perkembangan informasi dari media sosial resmi Kementerian Perhubungan, Jasa Marga, dan Polda Jatim untuk mengetahui kondisi terkini di jalan raya.

    -Siapkan Kendaraan Secara Optimal
    Pastikan kendaraan dalam kondisi prima dengan melakukan pemeriksaan mesin, rem, serta bahan bakar sebelum memulai perjalanan jauh.

    -Istirahat yang Cukup dan Jangan Paksakan Diri
    Jika perjalanan panjang tidak bisa dihindari, pastikan untuk beristirahat setiap 2–3 jam agar tetap fokus dan menghindari kelelahan yang berpotensi berbahaya.

    Dengan meningkatnya volume kendaraan saat arus balik Lebaran 2025, perencanaan perjalanan menjadi hal yang sangat penting.

    Mengatur waktu perjalanan dengan baik, memilih jalur alternatif, serta memanfaatkan informasi lalu lintas dapat membantu pemudik menghindari kemacetan dan memastikan perjalanan yang lebih nyaman dan aman. [fyi/aje]

  • Kompensasi Lebaran untuk Sopir Angkot di Bogor Diduga Disunat!

    Kompensasi Lebaran untuk Sopir Angkot di Bogor Diduga Disunat!

    JABAR EKSPRES – Pemberian kompensasi uang tunai dan sembako kepada sopir angkot di Jalur Puncak Kabupaten Bogor sebesar Rp 1,5 juta diduga dipotong dan banyak yang belum direalisasikan.

    Kompensasi diberikan agar angkot tidak beroperasi pada Lebaran Hari Raya Idul Fitri. Tujuannya untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di Jalur Puncak Kabupaten Bogor.

    BACA JUGA: Harus Diusut! Proyek Tempat Wisata Eiger Camp Diduga Langgar Perda KBU!

    Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp 1 juta dan Rp 500 ribu dalam bentuk sembako. Sehingga totanya Rp 1,5 juta.

    Akan tetapi, berdasarkan pantauan langsung, di Jalur Puncak masih banyak angkot yang beroperasi. Bahkan berdasarkan penelusuran ada kompensasi yang diterima diduga dipotong.

    BACA JUGA: Wali Kota Bandung Siapkan Satgas Anti Premanisme, 9 Titik jadi Fokus Penindakan!

    Menanggapi hal ini, Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor Dadang Kosasih mengakui sudah menerima laporan tersebut.

    ‘’Informasi itu sudah kami terima, namun harus ada pembuktian lebih lanjut apakah benar atau tidak,’’ ujarnya.

    BACA JUGA: 10 Rekomendasi Handphone Dibandrol Dibawah 1 Jutaan!

    Menurutnya, berdasarkan laporan para sopir angkot di Jalur Puncak, hanya menerima uang sebesar Rp 800 ribu. Padahal kompensasi yang diberikan sebesar Rp 1,5 juta.

    Dadang menyebutkan, kompensasi tersebut diberikan kepada 653 sopir angkot untuk tiga trayek. Di antaranya Cisarua-Bogor, Bogor-Pasirmuncang dan Bogor-Cibedug.

    BACA JUGA: Jumlah Pemudik Lebaran Turun Drastis, Daya Beli Masyarakat Anjlok?

    ‘’Kami akan telusuri dan jika dugaan pemotongan terbukti benar, pihaknya akan mengambil langkah tegas,’’ ujarnya.

    Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk menindaklanjuti kasus ini. Sebab, sampai saat ini laporang sudah banyak yang masuk.

    Sementara itu, salah satu sopir angkot, Dadang 60 tahun mengaku, sampai saat ini tidak menerima kompensasi lebaran yang diberikan oleg Gubernur Jawa Barat.

    BACA JUGA: Tempat Hiburan Malam di Kota Bandung Banyak yang Buka di Bulan Puasa, Satpol PP kemana?

    Dia mengaku, sudah mendengar adanya kompesasi tersebut tapi untuk mendapatkannya tidak tahu caranya harus bagaimana.

    “Saya tidak terima kompensasi. Pengen dapat, tapi enggak tahu peraturannya,” ujar Dadang di Simpang Gadog, Rabu (2/4/2025).

  • 7
                    
                        Macet Horor di Exit Tol Bocimi GT Parungkuda, Kendaraan Perlu 2 Jam untuk Maju 800 Meter
                        Regional

    7 Macet Horor di Exit Tol Bocimi GT Parungkuda, Kendaraan Perlu 2 Jam untuk Maju 800 Meter Regional

    Macet Horor di Exit Tol Bocimi GT Parungkuda, Kendaraan Perlu 2 Jam untuk Maju 800 Meter
    Tim Redaksi
    SUKABUMI, KOMPAS.com –
    Kemacetan parah masih melanda
    Exit Tol Bocimi
    GT Parungkuda pada Rabu (2/4/2025) sore.
    Para pengendara mengeluhkan kondisi lalu lintas yang mengarah ke
    Sukabumi
    , Jawa Barat.
    Salah satu pengendara, Asnawi, mengaku terjebak dalam kemacetan selama hampir dua jam untuk menempuh jarak sekitar 800 meter dari Exit Tol Bocimi GT Parungkuda menuju jalan utama Bogor-Sukabumi.
    “Macet hampir 2 jam, saya dari Depok mau ke Sukabumi pulang kampung,” kata Asnawi saat ditemui di lokasi.
    Dia menambahkan, niatnya menggunakan Tol Bocimi untuk memangkas waktu tempuh justru berujung pada kemacetan yang berkepanjangan.
    “Niat pake tol untuk mempercepat, tapi ini bukan mempercepat, hampir 2 jam macet. Kalau tahu macet, mending lewat jalan biasa,” papar Asnawi.
    Keluhan serupa juga disampaikan oleh Lulu, seorang pengendara lainnya.
    Ia mulai keluar dari exit tol sekitar pukul 14.00 WIB. Namun hingga pukul 16.11 WIB, dia masih terjebak dan belum dapat memasuki jalan utama Bogor-Sukabumi.
    “Saya mau ke Ciandam, udah di sini (exit tol) dari jam 14.00,” ungkap Lulu.
    Pantauan
    Kompas.com
    hingga pukul 17.00 WIB menunjukkan bahwa kemacetan di Exit Tol Bocimi GT Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, masih berlangsung.
    Para petugas kepolisian terlihat berupaya mengurai kemacetan yang semakin parah tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalur Lembang Disergap Kemacetan, Volume Kendaraan Meningkat 60 Persen

    Jalur Lembang Disergap Kemacetan, Volume Kendaraan Meningkat 60 Persen

    Bandung Barat, Beritasatu.com – Kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada H+2  kembali padat dan disergap kemacetan akibat meningkatnya volume kendaraan wisatawan dari berbagai daerah. Diketahui, volume kendaraan meningkat sebanyak 60% pada Rabu (2/4/2025).

    Dari pantauan Beritasatu.com di lapangan, kendaraan wisatawan terlihat lebih ramai di Jalan Raya Lembang baik roda dua maupun roda empat hingga mengular dari Simpang Setiabudi menuju arah Lembang dan sebaliknya.

    Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Cimahi Ipda Yusup Gustiana mengatakan, volume kendaraan yang masuk ke kawasan wisata Lembang meningkat hingga 60% dibandingkan dua hari sebelumnya.

    “Untuk update jalur Lembang hingga pukul 14.57 WIB ada peningkatan volume kendaraan sekitar 50% sampai 60%,” kata Yusup saat ditemui di Lembang, Rabu (2/4/2025).

    Untuk mengurai kepadatan, pihaknya melaksanakan rekayasa arus lalu lintas dengan cara bertindak one way dari arah Bandung menuju Lembang maupun dari arah sebaliknya.

    “Kita sebagai anggota Satlantas Polres Cimahi telah melaksanakan oneway dari pagi sampai sekarang sekitar tujuh kali, dari atas ke bawah dan sebaliknya,” ucap Yusup untuk mengurai kemacetan.

    Ia menambahkan, jika peningkatan volume kendaraan di H+2 Lebaran ini dapat terlihat dari kendaraan wisatawan yang didominasi luar kota Bandung hingga memadati sejumlah titik di kawasan wisata Lembang.

    “Untuk titik-titik kepadatan, seperti wisata Park Zoo, kemudian di Beatrix maupun di Farmhouse maupun di tikungan Brebes dan di beberapa tempat wisata lainnya yang mulai didatangi wisatawan dari berbagai kota,” ujarnya.

    Salah seorang wisatawan Ibrahim Loka Kusuma mengaku datang bersama rombongan dari Purwakarta dan telah terjebak macet selama 3 jam yang mulai dirasakan sejak di titik Cikole, Lembang.

    “Macet tadi dari Cikole sampai pertigaan Beatrix. Saya di Cikole pukul 12.00 WIB, sekarang sudah pukul 15.00 WIB. Hampir tiga jam dari Cikole sampai sini,” kata Ibrahim saat ditemui di tengah kemacetan.

    Ibrahim bersama rombongan teman satu kantornya di Purwakarta hendak berwisata ke Cipanas Garut mengendarai mobil. Ia sengaja menempuh perjalanan Subang dan Lembang dengan harapan tak terjebak macet.

    “Kita mau wisata ke Cipanas Lewat sini biar lebih dekat dan enggak macet. Mudah-mudahan sampai sana enggak malam hari,” jelas dia di tengah kemacetan.

  • Doa yang Dianjurkan Saat Hendak Berangkat pada Arus Balik Lebaran 2025

    Doa yang Dianjurkan Saat Hendak Berangkat pada Arus Balik Lebaran 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Setelah merayakan Idulfitri bersama keluarga di kampung halaman, banyak perantau bersiap kembali ke kota asal dalam perjalanan arus balik Lebaran.

    Perjalanan ini sering kali membutuhkan waktu tempuh yang lama dan jarak yang jauh. Sebagai bentuk ikhtiar agar diberikan keselamatan, kelancaran, dan keberkahan selama perjalanan, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa sebelum memulai perjalanan.

    Pentingnya Doa Sebelum Memulai Perjalanan Arus Balik

    1. Memohon perlindungan

    Berdoa sebelum perjalanan arus balik adalah salah satu cara untuk memohon perlindungan kepada Allah Swt agar perjalanan berjalan lancar dan selamat sampai tujuan. 

    Doa juga menjadi bentuk pengakuan bahwa hanya Allah Swt yang memiliki kendali penuh atas keselamatan hamba-Nya.

    2. Mengingatkan pada tujuan perjalanan

    Membaca doa sebelum perjalanan membantu mengingatkan pengemudi maupun penumpang pada tujuan perjalanan yang sebenarnya, yakni kembali ke tempat mencari nafkah dengan selamat dan berkah.

    3. Menghilangkan kekhawatiran

    Perjalanan arus balik sering kali penuh dengan tantangan, seperti kemacetan, kelelahan, dan kondisi cuaca yang tidak menentu. Berdoa dapat membantu mengurangi rasa cemas dan memberikan ketenangan hati.

    4. Membangun koneksi spiritual

    Dengan berdoa, seseorang dapat merasa lebih tenang dan lebih yakin dalam menghadapi perjalanan. Doa juga memperkuat hubungan spiritual dengan Allah Swt selama perjalanan.

    5. Menyadari kerentanan

    Membaca doa membantu manusia menyadari bahwa mereka adalah makhluk yang lemah dan selalu membutuhkan pertolongan, baik dari sesama manusia maupun dari Allah Swt. Dengan demikian, seseorang dapat tetap rendah hati dan bersyukur atas perjalanan yang diberikan kelancaran.

    Doa Sebelum Memulai Perjalanan Arus Balik

    Setelah memahami pentingnya membaca doa, berikut adalah doa yang dapat dibaca sebelum berangkat dalam perjalanan arus balik, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan An-Nasai dari Sayyidina Ali Ra (Imam an-Nawawi, al-Adzkar, 1971: 188).

    Dilanjutkan dengan doa berikut:

    الْحَمْدُ لِلَهِ/سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنْنَا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ

    Alhamdulillāhilladzī/subhānalladzī sakhkhara lanā hādzā wa mā kunnā lahū muqrinīna, wa innā ilā rabbinā lamunqalibūna.

    Artinya: Segala puji bagi Allah, Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami. Padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sungguh, kami akan kembali kepada Tuhan kami.

    Membaca tahmid sebanyak tiga kali.Membaca takbir sebanyak tiga kali.

    Kemudian diakhiri dengan doa berikut:

    سُبْحَانَكَ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى فَاغْفِرْ لِى فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَا أَنْتَ

    Subhānaka innī zhalamtu nafsī faghfirlī fa innahū lā yaghfiruz dzunūba illā anta.

    Artinya: Maha suci Engkau, sungguh aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sungguh, tidak ada yang mengampuni dosa selain Engkau.

    Selain membaca doa tersebut, umat Islam juga bisa membaca Surah Al-Ikhlas di tengah perjalanan agar diberikan perlindungan tambahan.

    Berdoa sebelum perjalanan arus balik bukan hanya memberikan ketenangan batin, tetapi juga sebagai bentuk ikhtiar memohon perlindungan kepada Allah Swt. Dengan membaca doa di setiap aktivitas, seseorang dapat merasa lebih aman dan percaya bahwa Allah Swt senantiasa menjaga dan melindungi selama perjalanan hingga selamat sampai tujuan.

  • Cara Menyiasati Rest Area Penuh di Libur Lebaran

    Cara Menyiasati Rest Area Penuh di Libur Lebaran

    Jakarta

    Pada musim mudik lebaran, biasanya tempat peristirahatan atau rest area di jalan tol akan selalu penuh. Bahkan tak jarang pemudik perlu mengantre untuk mendapat lokasi parkir. Bagaimana cara menyiasati kondisi rest area penuh saat mudik lebaran?

    1. Ketahui Puncak Arus Mudik

    Pemerintah memperkirakan puncak mudik terjadi pada 28-30 Maret 2025, sementara puncak arus balik tanggal 5-7 April 2025. Artinya, jika lebih fleksibel, bisa menghindari tanggal tersebut karena dikhawatirkan rest area akan padat oleh pemudik.

    Pemerintah juga akan mengeluarkan pengaturan arus lalu lintas. Seperti one way di jalan tol yang tahun lalu diterapkan di Jalan Tol Trans Jawa antara Jakarta, hingga ke tol Semarang. Tahun ini, kebijakan tersebut bersama skema contraflow dan ganjil-genap akan kembali diterapkan. Pantau terus update-nya untuk kelancaran perjalanan.

    2. Masukkan Rest Area Dalam Rencana Perjalanan

    Masukkan rest area ke dalam rencana perjalanan dengan menyesuaikan kondisi kendaraan, bahan bakar, dan pengemudi. Dengan begitu, Anda sudah memperkirakan di rest area mana akan berhenti. Beberapa rest area menawarkan sarana hiburan seperti tempat wisata yang dapat dikunjungi bersama keluarga.

    3. Persiapkan Kondisi Mobil

    Mobil yang sehat membuat Anda tidak perlu khawatir sehingga tidak tergantung kepada rest area. Pastikan sudah mengecek kondisi ban hingga ban serep dan dongkrak, oli mesin dan transmisi, komponen kaki-kaki mobil, serta cairan pendukung mobil lainnya sebelum berangkat.

    4. Jaga Kondisi Fisik Pengemudi

    Alangkah baiknya jika ada 2 pengemudi mobil supaya dapat bergantian setiap 2 jam sehingga tidak mengandalkan rest area untuk istirahat. Namun jika hanya mengemudi sendiri, pastikan Anda sudah tidur minimal selama 6 jam sebelum berangkat sebagai antisipasi jika tidak dapat masuk rest area.

    5. Makanan dan Minuman Wajib Diperhatikan

    Rest area menyediakan kebutuhan makan dan minum, namun di masa mudik Lebaran pengunjungnya dapat membeludak dan menyulitkan, bahkan untuk sekadar mencari tempat parkir. Anda bisa menyiapkan kebutuhan logistik penumpang sebelum perjalanan, khususnya kalau mengajak anak atau lansia.

    6. Perhatikan Bahan Bakar

    Isi penuh bensin sebelum masuk jalan tol dan gunakan data di MID buat memperhitungkan penggunaan bahan bakar dalam perjalanan. Dengan begitu, bisa memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk masuk ke rest area tanpa perlu khawatir kehabisan bensin.

    7. Manajemen Perjalanan dengan Baik

    Pemilihan waktu perjalanan memegang peran sangat penting, terutama buat ruas tol Jakarta hingga Semarang. Optimalkan aturan one way di jalan tol, jadi waktu perjalanan dapat dipangkas. Manfaatkan peta digital dan social media resmi untuk mengecek situasi lalu lintas terkini dan mencari rest area.

    8. Dilarang Berhenti di Bahu Jalan Tol!

    Kecuali darurat, jangan pernah berhenti di bahu jalan tol karena berisiko ditabrak dari belakang. Bagaimana kalau anak atau lansia tidak bisa menahan keinginan buang air kecil? Jika masih jauh dari rest area, tepikan mobil dan pastikan posisinya aman dengan memperhatikan garis marka jalan. Pasang rambu-rambu darurat seperti segitiga pengaman di belakang mobil dan nyalakan lampu hazard. Segera jalan begitu urusan selesai.

    9. Manfaatkan Pom Bensin Dekat Exit Tol

    Anda bisa memanfaatkan exit tol untuk mencari pom bensin di jalan raya terdekat dengan menggunakan aplikasi peta digital. Sambil isi bensin, Anda bisa leluasa beristirahat, ke kamar mandi, atau makan. Sempatkan tidur sekitar 30 menit kalau mengemudi sendiri, dan lanjutkan perjalanan ketika fisik sudah mulai bugar.

    “Rest area merupakan kebutuhan penting pemudik sehingga menjadi memicu kemacetan panjang, bahkan sampai ditutup sementara. Karena itu, Anda harus mempersiapkan mobil dengan baik supaya tidak tergantung rest area. Buat yang belum servis berkala atau mobilnya mengalami gangguan, bisa berkunjung ke Posko Siaga Auto2000 yang beroperasi 24 jam, sekaligus memberi waktu bagi penumpang untuk istirahat,” terang Yagimin, Chief Marketing Auto2000, Selasa (1/4/2025).

    (lua/dry)

  • Ganjil Genap Lebaran 2025: Catat Jadwal & Rute Tolnya – Page 3

    Ganjil Genap Lebaran 2025: Catat Jadwal & Rute Tolnya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah menerapkan sistem ganjil genap di sejumlah ruas tol selama periode mudik dan balik Lebaran 2025. Aturan ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan dan memastikan perjalanan pemudik lebih lancar.

    Sistem ganjil genap akan diberlakukan mulai Kamis, 27 Maret 2025 pukul 14.00 WIB hingga Minggu, 30 Maret 2025 pukul 24.00 WIB untuk arus mudik, dan kembali diterapkan untuk arus balik mulai Kamis, 3 April 2025 pukul 00.00 WIB hingga Senin, 7 April 2025 pukul 00.00 WIB.

    Ruas tol yang terkena dampak meliputi jalur utama seperti Jakarta-Cikampek, Semarang-Batang, dan Tangerang-Merak.

    Kebijakan ini diberlakukan untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan yang signifikan selama periode mudik dan balik Lebaran. Dengan adanya sistem ganjil genap, diharapkan kepadatan lalu lintas dapat dikurangi, sehingga waktu tempuh perjalanan pemudik dapat lebih efisien. Pemerintah menghimbau masyarakat untuk memahami dan mematuhi aturan ganjil genap ini demi kenyamanan dan keselamatan bersama di jalan raya.

    Selain sistem ganjil genap, pemerintah juga akan memberlakukan strategi lain seperti one way dan contraflow untuk mengurai kemacetan. Informasi lebih detail mengenai strategi tersebut akan diumumkan mendekati waktu pelaksanaan. Penting bagi para pemudik untuk memantau informasi terkini terkait lalu lintas dan selalu mempersiapkan diri sebelum melakukan perjalanan.

  • Ulah China, Seluruh Dunia Terancam Lumpuh Seketika

    Ulah China, Seluruh Dunia Terancam Lumpuh Seketika

    Jakarta, CNBC Indonesia – China memiliki ‘senjata’ baru yang bisa melumpuhkan jaringan komunikasi di seluruh dunia. ‘Senjata’ tersebut adalah alat pemotong canggih yang dikembangkan Pusat Penelitian Ilmiah Kapal China (CSSRC).

    Alat itu bisa menargetkan kabel bawah laut yang menjadi penopang 95% transmisi data global. Sebagai informasi, kabel bawah laut terbuat dari material tangguh seperti baja, karet, dan polimer yang tebal.

    Kabel bawah laut itu sangat krusial untuk keberlangsungan jaringan komunikasi dan infrastruktur energi di seluruh dunia. Namun, alat pemotong buatan China dikatakan bisa membelah kabel tersebut dengan mudah.

    Alat pemotong China mampu memotong jalur pada kedalaman hingga 4.000 meter atau 2 kali kedalaman infrastruktur komunikasi bawah laut yang ada. Alat ini dirancang untuk diintegrasikan dengan kapal selam berawak dan tak berawak canggih milik China, termasuk seri Fendouzhe (Striver) dan Haidou.

    Mulanya, alat pemotong canggih itu dikembangkan untuk penyelamatan warga sipil dan penambangan bawah laut. Namun, potensi penggunaan ganda alat ini untuk memotong kabel bawah laut menimbulkan kekhawatiran bagi negara lain.

    Misalnya, pemotongan kabel di dekat titik rawan strategis seperti Guam, dapat mengganggu komunikasi global yang menandakan krisis geopolitik, menurut lapor South China Morning Post.

    Sebagai informasi, kabel bawah laut di Guam penting bagi strategi pertahanan rantai pulau kedua militer Amerika Serikat (AS).

    Desain alat pemotong ini berhasil mengatasi beberapa tantangan teknis signifikan yang disebabkan oleh kondisi bawah laut, menurut tim yang dipimpin oleh engineer Hu Haolong.

    Pada kedalaman 4.000 meter,  tekanan air melebihi 400 atmosfer, sehingga cangkang paduan titanium dan segel yang dikompensasi minyak pada perangkat tersebut mencegah terjadinya ledakan, bahkan selama penggunaan jangka panjang.

    Terbuat dari Berlian

    Mata pisau konvensional tidak efektif terhadap kabel yang diperkuat baja. Untuk mengatasi hal ini, Hu dan timnya menciptakan roda gerinda berlapis berlian berukuran 150 mm (enam inci) yang berputar pada kecepatan 1.600 rpm, menghasilkan tenaga yang cukup untuk menghancurkan baja sekaligus meminimalkan gangguan sedimen laut.

    Dirancang untuk kapal selam dengan sumber daya terbatas, alat ini dilengkapi motor satu kilowatt dan peredam gigi 8:1. Meski sistemnya efisien, namun penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan panas berlebih.

    Alat tersebut dioperasikan oleh lengan robotik dalam jarak pandang hampir nol. Perangkat ini juga dilengkapi teknologi pemosisian canggih untuk memastikan penyelarasan yang tepat.

    Peluncuran perangkat ini menandai langkah penting seiring upaya China memperluas kehadirannya di infrastruktur bawah laut. Beijing kini mengoperasikan armada kapal selam berawak dan tak berawak terbesar di dunia, dengan kemampuan untuk mengakses semua bagian lautan di dunia.

    Alat pemotong kabel baru China yang dapat dioperasikan dari platform tak berawak yang tersembunyi, memiliki potensi untuk mengeksploitasi kemacetan strategis tanpa perlu muncul ke permukaan.

    Kemampuan ini telah memicu diskusi yang berkembang dalam komunitas penelitian militer, khususnya setelah hancurnya jaringan pipa gas alam dasar laut Rusia oleh oknum tak dikenal selama perang dengan Ukraina.

    Namun, para ilmuwan China bersikeras bahwa alat tersebut, yang telah berhasil memotong kabel setebal 60 mm dalam uji coba di darat, dirancang untuk mendukung “pengembangan sumber daya laut”.

    Pasalnya negara-negara makin terdorong untuk mengalihkan fokus mereka ke arah eksploitasi sumber daya dari laut.

    Terlepas dari tujuan penggunaannya, terobosan baru ini akan makin memungkinkan China untuk meningkatkan kemampuan pengembangan sumber daya lautnya, memajukan ekonomi biru, dan memperkuat statusnya sebagai kekuatan maritim yang sangat penting untuk mencapai tujuan jangka panjang negara tersebut, kata para ilmuwan.

    Bulan lalu, pembangunan ‘stasiun luar angkasa’ sedalam 2.000 meter di dasar Laut Cina Selatan dimulai, yang dirancang untuk menampung sedikitnya enam orang selama sebulan.

    (dem/dem)

  • H+2 Lebaran, Arus Lalu Lintas di Nagreg Ramai Lancar, Didominasi Kendaraan ke Objek Wisata

    H+2 Lebaran, Arus Lalu Lintas di Nagreg Ramai Lancar, Didominasi Kendaraan ke Objek Wisata

    JABAR EKSPRES – Arus lalu lintas di wilayah Nagreg, Kabupaten Bandung pada H+2 lebaran, Rabu (2/4/2025) terpantau ramai lancar.

    Kasatlantas Polresta Bandung, Kompol Danu Raditya Atmadja mengatakan jika arus lalu lintas terbilang ramai lancar dan cukup terkendali.

    “Untuk arus kendaraan H+2 Idul Fitri, terbilang ramai lancar, cukup terkendali. Tidak ada kepadatan, ini mereka yang mulai keluar dari Gate Tol Cileunyi sampai dengan Cikaledong, Al Madin perbatasan dengan Garut ini ramai tapi tidak ada sendatan-sendatan, cukup lancar,” ujarnya saat ditemui di Pos Pelayanan Cikaledong.

    Meski arus lalu lintas lancar, Danu menyebut ada sedikit antrian kendaraan terjadi yakni di ruas jalan yang berdekatan dengan tempat makan.

    “Iya, ada antrian sebentar itu tadi di wilayah Nagreg itu, karena ada tempat-tempat makan. Jadi ada keluar masuk kendaraan yang parkir di lokasi tersebut. Tetapi sudah lancar kembali, tidak ada sendatan-sendatan sehingga tidak ada kepanjangan kepadatan sampai lebih dari 200 m tidak ada,” ungkapnya.

    Ia juga menjelaskan pada H+2 lebaran ini kendaraan masih didominasi dengan kendaraan roda empat yang menuju lokasi wisata seperti di Tasik, Garut hingga Pangandaran.

    “Iya untuk kendaraan masih didominasi R4 juga, ada beberapa kemarin juga yang menuju ke arah Tasik-Garut ini lebih ke lokasi-lokasi wisata. Kemudian juga ada yang banyak mengarah ke daerah Pangandaran. Iya, sampai hari ini masih didominasi ke arah timur. Mereka mungkin masih ada yang mudik susulan, kemudian juga ke lokasi wisata utamanya,” jelasnya.

    Sementara itu menurut Danu, antrian sempat juga terjadi pada H+1 lebaran atau Selasa (1/4/2025), berdasarkan data dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung tercatat sebanyak 214.296 kendaraan melintas di jalur Nagreg.

    Pada H1 Lebaran ada 81.926 kendaraan, sementara H2 meningkat menjadi 132.370 kendaraan.

    “Ya, pada saat kemarin ada antrian terutama di Nagreg. Itu ada rumah makan, kemudian ada minimarket itu mereka pada saat sore terutamanya mereka keluar masuk di lokasi-lokasi tersebut, sehingga ada antrian,” katanya.

    Sehingga untuk mengurai kemacetan tersebut pihaknya pun menggunakan Cara Bertindak (CB) dengan membuka jalur menjadi 3-1.

  • Arus Balik Lebaran 2025: Puncaknya 6-7 April, Catat Tips Aman dan Lancar – Page 3

    Arus Balik Lebaran 2025: Puncaknya 6-7 April, Catat Tips Aman dan Lancar – Page 3

    Menghadapi potensi kemacetan, penting bagi pemudik untuk merencanakan perjalanan dengan matang. Periksa kondisi kendaraan, pastikan cukup bahan bakar, dan istirahat yang cukup sebelum memulai perjalanan. Hindari perjalanan di jam-jam sibuk dan ikuti arahan petugas di lapangan. Manfaatkan aplikasi navigasi untuk mencari jalur alternatif jika terjadi kemacetan.

    Selain itu, penting untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas, menjaga keselamatan diri dan keluarga, serta membawa perlengkapan perjalanan yang memadai. Jangan lupa untuk membawa bekal makanan dan minuman yang cukup, serta obat-obatan jika diperlukan. Tetap waspada dan berhati-hati selama perjalanan.

    Pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk memantau informasi terkini terkait arus balik melalui media resmi. Informasi mengenai kondisi lalu lintas, penutupan jalan, dan jalur alternatif akan diinformasikan secara berkala. Dengan persiapan yang matang dan kerjasama semua pihak, diharapkan arus balik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan aman.