Kasus: Kemacetan

  • Lalu Lintas di Puncak Bogor Macet, Ekor Antrean Kendaraan Sampai Cianjur – Page 3

    Lalu Lintas di Puncak Bogor Macet, Ekor Antrean Kendaraan Sampai Cianjur – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Arus lalu lintas di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, dilaporkan mengalami kemacetan, Kamis (3/4/2025). Kemacetan arus lalu lintas di Puncak tak lama setelah diberlakukan one way dari arah Jakarta menuju Puncak pagi hari.

    Imbas terjebak one way, menjelang siang, ekor antrean kendaraan menuju Jakarta terpantau mencapai wilayah Cipanas, Cianjur.

    KBO Satlantas Polres Bogor Iptu Ardian Novianto membenarkan ekor antrean kendaraan yang mengarah Jakarta mencapai wilayah Cianjur.

    “Imbas dari penutupan yang ke bawah (Puncak-Jakarta) itu antreannya masuk ke wilayah Cianjur kurang lebih Pasar Cipanas,” kata Ardian.

    Karena itu, Satlantas Polres Bogor memberlakukan one way dari arah Puncak menuju Jakarta.

    “One way ini untuk menguras kendaraan dari Puncak yang hendak menuju Jakarta,” kata dia.

    Melihat padatnya arus kendaraan dari arah Cianjur menuju Jakarta, ia memprediksi one way diberlakukan lebih lama dari hari sebelumnya.

    “Melihat situasi cukup ramai, diprediksi (one way) ke bawah sampai dengan pukul 18.00 WIB,” jelasnya.

     

  • Jadwal One Way, Contraflow, Ganjil Genap Arus Balik Lebaran 2025, Mulai Hari Ini 3 April

    Jadwal One Way, Contraflow, Ganjil Genap Arus Balik Lebaran 2025, Mulai Hari Ini 3 April

    PIKIRAN RAKYAT – Arus balik Lebaran 2025 diprediksi akan mengalami lonjakan volume kendaraan yang signifikan.

    Untuk mengantisipasi kemacetan parah, Korlantas Polri telah menyiapkan serangkaian rekayasa lalu lintas, termasuk sistem one way, contraflow, dan ganjil genap.

    Informasi mengenai jadwal dan lokasi penerapan sistem ini sangat penting bagi para pemudik agar dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik.

    Apa saja rekayasa lalu lintas yang diterapkan?

    One way: Sistem satu arah.

    Contraflow: Sistem lawan arah.

    Ganjil genap: Pembatasan kendaraan berdasarkan nomor plat.

    Adapun rekayasa lalu lintas ini akan mulai berlaku pada hari Kamis, 3 April 2025 dan berakhir hari Senin, 7 April 2025, sementara normalisasi akan dilakukan pada hari Selasa, 8 April 2025..

    Mengapa rekayasa lalu lintas ini diterapkan?

    – Mengantisipasi lonjakan volume kendaraan saat arus balik Lebaran.

    – Mengurangi kemacetan dan memperlancar arus lalu lintas.

    – Meningkatkan keamanan dan keselamatan para pemudik.

    Jadwal Rekayasa Lalu Lintas Arus Balik Lebaran 2025

    1. Jadwal One Way Arus Balik Lebaran 2025

    Lokasi: Dari KM 414 Tol Semarang-Batang sampai dengan KM 70 Tol Jakarta-Cikampek.

    Waktu: Kamis, 3 April 2025 pukul 14.00 WIB sampai dengan Senin, 7 April 2025 pukul 24.00 WIB.

    One way akan diberlakukan secara situasional sesuai dengan diskresi kepolisian.

    2. Jadwal Contraflow Arus Balik Lebaran 2025

    Lokasi: Dari KM 70 sampai dengan KM 47 Tol Jakarta-Cikampek.

    Waktu: Kamis, 3 April 2025 pukul 14.00 WIB sampai dengan Senin, 3 April 2025 pukul 24.00 WIB.

    Contraflow akan diberlakukan secara situasional sesuai dengan diskresi kepolisian.

    3. Jadwal Ganjil Genap Arus Balik Lebaran 2025

    Lokasi: KM 414 Tol Semarang-Batang sampai dengan KM 47 Tol Jakarta-Cikampek dan KM 98 sampai dengan KM 31 Tol Tangerang-Merak.

    Waktu: Kamis, 3 April 2025 pukul 00.00 WIB sampai dengan Senin, 3 April 2025 pukul 24.00 WIB.

    4. Penutupan dan Normalisasi Sistem One Way

    Kamis, 3 April 2025 pukul 12.00-14.00 WIB: Penutupan jalan masuk, pembersihan jalur dan rest area mulai dari KM 70 Tol Jakarta-Cikampek sampai dengan KM 414 A Tol Semarang-Batang.

    Selasa, 8 April 2025, pukul 00.00 WIB sampai dengan 02.00 WIB: Normalisasi kondisi lalu lintas dan pembukaan jalan masuk mulai dari KM 70 Tol Jakarta-Cikampek sampai dengan km 414 A Tol Semarang-Batang.

    Tips bagi para pemudik

    – Perhatikan jadwal dan lokasi penerapan rekayasa lalu lintas.

    – Pastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima.

    – Pantau informasi terkini mengenai kondisi lalu lintas melalui berbagai sumber.

    – Utamakan keselamatan dan ikuti arahan petugas di lapangan.

    Semoga informasi ini bermanfaat dan selamat melakukan perjalanan arus balik Lebaran 2025!***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kota Tua Jakarta Jadi Destinasi Wisata Warga yang Tidak Mudik Lebaran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 April 2025

    Kota Tua Jakarta Jadi Destinasi Wisata Warga yang Tidak Mudik Lebaran Megapolitan 3 April 2025

    Kota Tua Jakarta Jadi Destinasi Wisata Warga yang Tidak Mudik Lebaran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 

    Kota Tua

    Jakarta
    tampak ramai di hari keempat
    Lebaran 2025
    . Pengunjung datang dari berbagai daerah sekitar Jakarta dan provinsi lainnya.
    Warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang berkunjung ke Kota Tua nampaknya adalah mereka yang tidak mudik Lebaran.
    Satu di antaranya adalah sekelompok ibu-ibu dari Tangerang. Kegiatan mereka berjalan-jalan ke Kota Tua ini adalah hasil spontanitas Kartini (52).
    Kartini mengatakan bahwa mereka adalah segelintir warga perumahannya yang tidak pulang kampung.
    “Enggak pada mudik. Ini makanya yang jalan-jalan ini yang enggak mudik. Jadi daripada itu di rumah stres, kita jalan-jalan ke Kota Tua,” kata Kartini di kawasan Kota Tua, Kamis (3/4/2025).
    Saat ditemui di depan selasar Museum Sejarah Jakarta, Kartini dan ibu-ibu lainnya itu tengah menyantap perbekalan yang telah siapkan dari rumah. Terlihat ada pempek, ayam sisa lebaran, hingga camilan dari warung.
    Sebelumnya, rombongan ibu-ibu itu melakukan tukar kado seperti yang sering dibagikan orang di media sosial. Agar lebih bermanfaat, kado yang mereka bawa berupa makanan ringan yang kemudian dapat dimakan bersama-sama.
    “Tadi ada tukar kado, yang Rp 10.000 per orang, buat seru-seruan aja,” ujar Kartini.
    Menurut Kartini, mereka berangkat dari Tangerang pada pukul 07.00 WIB menggunakan kereta rel listrik (KRL) commuter line. Lalu, turun di Stasiun Jakarta Kota.
    Beberapa di antara mereka juga terlihat membawa anaknya dalam perjalanan wisata ini.
    Rombongan delapan ibu-ibu ini memilih menggunakan transportasi umum dengan senang hati karena sejumlah alasan.
    “Biar
    happy
    aja,” kata Ermi (52).
    “Biar suaminya enggak ikut,” ujar Ina (35) menimpali dan disetujui ibu-ibu yang lain.
    “Biar hemat,” seloroh Wartini (50).
    Walaupun harus berdesakan dengan penumpang lainnya di dalam gerbong KRL, Wartini merasa lebih senang karena tidak harus menghadapi kemacetan dengan kendaraan pribadi.
    Sementara itu, Kota Tua dipilih sebagai destinasi juga karena lokasinya yang dekat dengan stasiun KRL, sehingga mereka tidak perlu berjalan kaki terlalu jauh.
    Seperti pengalaman Dwi (55) saat pertama kali ke Kota Tua, dia harus berjalan jauh dari tempat parkir. Oleh karena itu, Commuter Line dianggap sebagai pilihan yang tepat.
    “Dulu parkirnya jauh, jalannya gitu. Sekarang enak naik kereta aja, dekat,” katanya.
    Di Kota Tua ini, mereka berencana akan memasuki tiga museum, di antaranya Museum Fatahillah, Museum Wayang, dan Museum Sejarah.
    Dwi menyebutkan bahwa dia belum pernah masuk ke dalam museum tersebut.
    “Dulu ke sini pas anak masih kecil-kecil cuma foto di luar aja sama noni-noni Belanda,” ujarnya.
    Setelah mengunjungi museum, rombongan ibu-ibu ini berencana melakukan foto di sekitar Kota Tua sebelum kembali lagi ke rumah menggunakan KRL Commuter Line.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Antisipasi Kepadatan, Rekayasa Lalu Lintas Menuju Wisata Pantai Pesawaran Diberlakukan

    Antisipasi Kepadatan, Rekayasa Lalu Lintas Menuju Wisata Pantai Pesawaran Diberlakukan

    Liputan6.com, Lampung – Destinasi wisata pantai di Kabupaten Pesawaran menjadi pilihan favorit masyarakat saat libur Lebaran. Tingginya jumlah wisatawan yang berkunjung kerap menyebabkan kemacetan, terutama karena akses menuju kawasan itu melalui Kota Bandar Lampung yang jalannya sering kali tidak sebanding dengan volume kendaraan.

    Guna mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bandar Lampung menerapkan rekayasa lalu lintas sejak Rabu (2/4/2025). Kasatlantas Polresta Bandar Lampung, Kompol Ridho Rafika menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas akan diterapkan di Jalan RE Martadinata, tepatnya di simpang Sukamaju, Teluk Betung Timur. “Kami akan melihat situasi di lapangan. Jika terjadi peningkatan volume kendaraan menuju kawasan wisata pantai, maka rekayasa lalu lintas akan segera diberlakukan,” kata Ridho, Kamis (3/4/2025).

    Menurut Ridho, jika kepadatan kendaraan meningkat, pengendara yang melintas dari Jalan Zulkarnain Subing akan dialihkan menuju SPBU Sukamaju untuk berputar. Selain itu, pihak kepolisian juga mengantisipasi kepadatan arus balik wisatawan ke Bandar Lampung dengan memberlakukan sistem satu arah (one way) di ruas Jalan RE Martadinata.

    “Prioritas utama kami adalah kelancaran arus kepulangan wisatawan dari tempat wisata pantai. Jika terjadi kepadatan, maka sistem one way akan diterapkan,” jelas dia.

  • Puncak Arus Balik Lebaran 5-7 April, Korlantas Polri Siapkan Skema Contra Flow hingga Oneway

    Puncak Arus Balik Lebaran 5-7 April, Korlantas Polri Siapkan Skema Contra Flow hingga Oneway

    PIKIRAN RAKYAT – Kakorlantas Polri Irjen Pol. Agus Suryanugroho mengatakan telah menyiapkan sejumlah langkah strategis termasuk pengaturan jalur dan penerapan sistem contra flow serta one way saat arus balik lebaran 2025.

    Adapun puncak arus balik lebaran diprediksi akan terjadi pada tanggal 5-7 April 2025 mendatang.

    Agus menjelaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan berbagai opsi untuk mengatur lalu lintas saat arus balik. Menurutnya arus balik tahun ini sudah berjalan lancar, meskipun ada perbedaan psikologis antara arus mudik dan arus balik. 

    “Untuk arus balik, para pemudik biasanya sudah dalam kondisi lelah, sehingga kami perlu menyiapkan skema yang lebih hati-hati dan fleksibel,” ujarnya.

    Kepolisian mempersiapkan sistem contra flow hingga oneway jika terjadi lonjakan arus balik.

    Agus mengatakan sistem contraflow sudah diterapkan mulai KM 70 hingga KM 55 pada tanggal 2 April silam. Pada tanggal 3 April, apabila volume kendaraan meningkat, skema one way lokal akan diterapkan dari KM 188 hingga KM 70.

    Dan bahkan dapat diperpanjang hingga KM 246 Pejagan jika diperlukan.

    “Jika terjadi lonjakan arus balik pada 5 dan 6 April, kami akan memberlakukan one way nasional, dengan titik awal di KM 414 Kalikangkung, untuk memudahkan pemudik yang kembali ke kota,” kata Agus dalam keterangan yang diterima, Kamis, 3 April 2025.

    Polri akan terus memantau perkembangan arus lalu lintas, melakukan evaluasi secara berkala, dan mengatur langkah-langkah lebih lanjut untuk menghindari kemacetan yang dapat mengganggu kenyamanan pemudik selama arus balik lebaran.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ingin Istirahat, tapi Rest Area Membludak saat Arus Balik? Ini Tipsnya

    Ingin Istirahat, tapi Rest Area Membludak saat Arus Balik? Ini Tipsnya

    Jakarta

    Jutaan pengendara diprediksi akan balik ke ibu kota untuk setelah melakukan tradisi mudik menyambut hari raya Idul Fitri 2025. Nah, bukan hal baru jika di rest area kerap terjadi antre panjang, bahkan tidak sedikit pengendara yang tidak bisa memasukinya karena terlalu penuh.

    Untuk itu diharapkan pengendara lebih cermat dalam menghadapi situasi tersebut, agar bisa mengakalinya. Seperti tips yang disampaikan Auto2000. Penasaran, simak ulasannya berikut ini:

    1. Pelajari Kebijakan Pemerintah

    Pemerintah memprediksi puncak arus mudik Lebaran tahun ini akan terjadi pada 28-30 Maret 2025, sementara puncak arus balik pada 5-7 April 2025. Artinya, kalau waktu detikers lebih fleksibel, bisa menghindari tanggal tersebut karena dikhawatirkan rest area akan padat oleh pemudik.

    Pemerintah juga akan mengeluarkan pengaturan arus lalu lintas. Seperti one way di jalan tol yang tahun lalu diterapkan di Jalan Tol Trans Jawa antara Jakarta hingga Semarang. Tahun ini, kebijakan tersebut bersama skema contraflow dan ganjil-genap akan kembali diterapkan. Pantau terus update-nya untuk kelancaran perjalanan.

    2. Masukkan Rest Area Dalam Rencana Perjalanan

    Masukkan rest area ke dalam rencana perjalanan dengan menyesuaikan kondisi kendaraan, bahan bakar, dan pengemudi. Dengan begitu, detikers sudah memperkirakan di rest area mana akan berhenti. Beberapa rest area menawarkan sarana hiburan seperti tempat wisata yang dapat dikunjungi bersama keluarga.

    3. Persiapkan Kondisi Mobil

    Mobil yang sehat membuat detikers tidak perlu khawatir sehingga tidak tergantung kepada rest area. Pastikan sudah mengecek kondisi ban hingga ban serep dan dongkrak, oli mesin dan transmisi, komponen kaki-kaki mobil, serta cairan pendukung mobil lainnya sebelum berangkat.

    Solusi paling tepat adalah servis berkala di bengkel resmi seperti Auto2000 bagi pemilik mobil Toyota atau order layanan THS Auto2000 Home Service ke rumah. Tersedia program bengkel yang dapat dimanfaatkan untuk persiapan mudik Lebaran.Promo Kupon Servis Toyotadengan pilihan Kupon Ganti Oli atau Kupon General Check Up, danPaket SPONTAN(Siaga Kupon Perawatan) untuk mobil Toyota yang sudah tidak memiliki kuota free servis berkala.

    4. Jaga Kondisi Fisik Pengemudi

    Alangkah baiknya jika ada 2 pengemudi mobil supaya dapat bergantian setiap 2 jam sehingga tidak mengandalkan rest area untuk istirahat. Namun jika hanya mengemudi sendiri, pastikan detikers sudah tidur minimal selama 6 jam sebelum berangkat sebagai antisipasi jika tidak dapat masuk rest area.

    5. Makanan dan Minuman Wajib Diperhatikan

    Rest area menyediakan kebutuhan makan dan minum, namun di masa mudik Lebaran pengunjungnya dapat membeludak dan menyulitkan, bahkan untuk sekadar mencari tempat parkir. detikers bisa menyiapkan kebutuhan logistik penumpang sebelum perjalanan, khususnya kalau mengajak anak atau lansia.

    6. Perhatikan Bahan Bakar

    Isi penuh bensin sebelum masuk jalan tol dan gunakan data di MID untuk memperhitungkan penggunaan bahan bakar dalam perjalanan. Dengan begitu, detikers bisa memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk masuk ke rest area tanpa perlu khawatir kehabisan bensin.

    7. Manajemen Perjalanan dengan Baik

    Pemilihan waktu perjalanan memegang peran sangat penting, terutama untuk ruas tol Jakarta hingga Semarang. Biasanya, makin mendekati hari Lebaran, arus lalu lintas akan padat. Optimalkan aturan one way di jalan tol sehingga waktu perjalanan dapat dipangkas. Manfaatkan peta digital dan social media resmi untuk mengecek situasi lalu lintas terkini dan mencari rest area.

    Ilustrasi – Kendaraan arus balik di tol Cikampek arah Jakarta semakin padat. Sejumlah pemudik memilih menepi di bahu jalan untuk istirahat imbas macet dan rest area penuh, Senin (15/4/2024) Foto: Rifkianto Nugroho8. Dilarang Berhenti di Bahu Jalan Tol!

    Kecuali darurat, jangan pernah berhenti di bahu jalan tol karena berisiko ditabrak dari belakang. Bagaimana kalau anak atau lansia tidak bisa menahan keinginan buang air kecil? Jika masih jauh dari rest area, tepikan mobil dan pastikan posisinya aman dengan memperhatikan garis marka jalan. Pasang rambu-rambu darurat seperti segitiga pengaman di belakang mobil dan nyalakan lampu hazard. Segera jalan begitu urusan selesai.

    9. Manfaatkan Pom Bensin Dekat Exit Tol

    detikers bisa memanfaatkan exit tol untuk mencari pom bensin di jalan raya terdekat dengan menggunakan aplikasi peta digital. Sambil isi bensin, detikers bisa leluasa beristirahat, ke kamar mandi, atau makan. Sempatkan tidur sekitar 30 menit kalau mengemudi sendiri, dan lanjutkan perjalanan ketika fisik sudah mulai bugar.

    “Rest area merupakan kebutuhan penting pemudik sehingga menjadi memicu kemacetan panjang, bahkan sampai ditutup sementara. Karena itu, harus mempersiapkan mobil dengan baik supaya tidak tergantung rest area. Buat yang belum servis berkala atau mobilnya mengalami gangguan, bisa berkunjung ke Posko Siaga Auto2000 yang beroperasi 24 jam, sekaligus memberi waktu bagi penumpang untuk istirahat,” terang Chief Marketing Auto2000, Yagimin.

    Posko Siaga Auto2000

    Bagian dari komitmen Auto2000 dari tahun ke tahun, terdapat 8 Posko Siaga Auto2000 yang akan beroperasi selama 24 jam nonstop dan tersebar mulai dari Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur hingga Bali. Berikut daftar lengkap Posko Siaga Auto2000 yang beroperasi antara 27 Maret – 6 April 2025:

    Sumatera

    1. Palembang : Pondok pindang & Sambal seruit sarwana Jl. Sriwijaya No. 16 Karya Jaya, Palembang

    2. Lampung : Rest Area 49 A Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar

    Jawa-Bali

    1.Serang : Tol Merak-Jakarta Rest Area KM 68B

    2.Cikampek KM 57 : Tol Cikampek Rest Area KM 57

    3.Cikampek KM 62 : Tol Cikampek Rest Area KM 62B

    4.Cipali : Tol Cipali Rest Area KM 166A

    5.Situbondo : Rest Area Utama Raya Jl. Raya Banyuglugur – Situbondo

    6.Tabanan, Bali Warung Pantai, Jl. Raya Denpasar – Gilimanuk, Lalanglinggah, Kabupaten Tabanan

    Posko Siaga Auto2000 sanggup melayani kebutuhan servis berkala, ganti oli, dan perbaikan kendaraan ringan dengan waktu pengerjaan di bawah 2 jam. Jika ternyata kerusakan mobil membutuhkan penanganan lebih lanjut atau masuk kategori Service berat, maka disarankan untuk dibawa ke bengkel Auto2000 terdekat.

    (lth/lua)

  • Contraflow, Ganjil-Genap, dan One Way di Jalan Tol Berlaku Lagi Mulai Hari Ini – Halaman all

    Contraflow, Ganjil-Genap, dan One Way di Jalan Tol Berlaku Lagi Mulai Hari Ini – Halaman all

    Sistem rekayasa lalu lintas seperi contraflow, ganjil-genap hingga one way diberlakukan saat arus mudik Lebaran 2025, begitupun dengan arus balik.

    Tayang: Kamis, 3 April 2025 07:50 WIB

    TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

    ARUS BALIK LEBARAN – Sejumlah kendaraan memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama menuju arah Tol Cipali di Karawang, Jawa Barat, Sabtu (6/4/2024). 

    TRIBUNNEWS.COM – Sistem rekayasa lalu lintas seperi contraflow, ganjil-genap hingga one way kembli diberlakukan saat arus balik Lebaran 2025.

    Puncak arus balik Lebaran diprediksikan pada Minggu (6/4/2025) pukul 18.00 – 00.00 WIB (berdasarkan histori volume puncak lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 66 arah Jakarta).

    Rekayasa lalu lintas tersebut diharapkan dapat mengurangi kepadatan dan menghindari kemacetan yang dapat memperpanjang waktu tempuh pemudik.

    Berikut jadwal dan detail penerapan rekayasa lalu lintas tersebut selama arus balik Lebaran 2025.

    1. Sistem Contraflow

    Penerapan contraflow dilakukan di ruas KM 70 hingga KM 47 Tol Jakarta-Cikampek:

    Kamis, 3 April 2025 pukul 14.00 hingga Senin, 7 April 2025 pukul 24.00.

    2. Sistem One Way

    Sistem one way diberlakukan dari KM 414 Tol Semarang-Batang  hingga KM 414 Tol Jakarta-Cikampek:

    Kamis, 3 April 2025 pukul 14.00 hingga Senin, 7 April 2025 pukul 24.00.

    3. Ganjil Genap

    Sistem ganjil genap akan diterapkan di:

    KM 414 Tol Semarang-Batang hingga KM 47 Tol Jakarta-Cikampek 
    KM 98 hingga KM 31 Tol Tangerang-Merak.

    Tahapan normalisasi sistem one way akan dilakukan dalam dua tahap:

    a. Kamis, 3 April 2025 (12.00 – 14.00 WIB):

    Penutupan jalan masuk dan pembersihan jalur.
    Fokus utama pada ruas KM 70 Tol Jakarta-Cikampek hingga KM 414 A Tol Semarang-Batang.

    b. Minggu, 30 Maret 2025 (00.00 – 02.00 WIB):

    Pembukaan kembali jalan masuk.
    Normalisasi arus lalu lintas

    (Tribunnews.com/Widya)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Dugaan Penyebab Ada Angkot Masih ‘Narik’ di Puncak Saat Libur Lebaran

    Dugaan Penyebab Ada Angkot Masih ‘Narik’ di Puncak Saat Libur Lebaran

    Kabupaten Bogor

    Angkutan perkotaan (angkot) diminta tidak beroperasi mulai besok atau H+1 hingga H+7 Lebaran di wilayah Puncak, Bogor, Jawa Barat. Meski demikian, masih ada angkot yang melintas di Puncak.

    Pembatasan operasional angkot di Puncak Bogor itu dikeluarkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar). Pembatasan angkot dilakukan untuk menekan kemacetan di masa libur lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Sebagai gantinya, pemerintah daerah memberikan kompensasi bantuan kepada sopir angkot berupa sembako dan uang tunai.

    “Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat telah berkoordinasi dengan organisasi angkutan darat untuk menghentikan operasional angkot pada periode tersebut. Sebagai kompensasi, para sopir angkot telah diberikan bantuan berupa sembako dan uang tunai,” ujar Bupati Bogor, Rudy Susmanto dalam keterangannya, Senin (31/3).

    Dia mengatakan pembatasan dilakukan agar wisatawan bisa berlibur dengan nyaman, terutama di kawasan Puncak. Dia menambahkan, kawasan Cisarua biasanya akan lebih ramai setelah Idul Fitri, dengan puncaknya terjadi pada H+1 dan H+2 Lebaran.

    “Kami siap melayani para wisatawan yang ingin berlibur di Kabupaten Bogor, khususnya di daerah Cisarua. Kami menjamin keamanan dan kenyamanan selama masa mudik,” jelasnya.

    Angkot Nekat Beroperasi

    Foto: Angkot diminta tak beroperasi pada H+1 hingga H+7 Lebaran di wilayah Pincak, Bogor. Meski demikian, masih ada angkot yang melintas di Puncak. (Rizky AM/detikcom)

    Pada H+1 lebaran atau Selasa (1/4), Dishub Kabupaten Bogor masih menemukan angkot mencari penumpang di Puncak Bogor. Petugas pun bertindak.

    “Saya coba tanya ke beberapa angkot yang masih beroperasi, saya langsung eksekusi. Dalam artian begini itu ada beberapa kendaraan yang tidak kena subsidi. Mangkanya dia mencoba untuk beroperasi,” kata Kabid Lalu Lintas Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, kepada wartawan di Simpang Gadog, Selasa (1/4).

    Petugas Dishub Kabupaten Bogor menindak angkot yang masih beroperasi dengan mengarahkan angkot ke jalur alternatif Puncak. Sejauh ini ada empat angkot yang kedapatan masih beroperasi.

    Para sopir angkot berupaya menghindari petugas saat beroperasi di masa libur lebaran ini. Dishub juga memberikan imbauan kepada sopir angkot untuk melaksanakan kesepakatan yang sudah dibuat.

    Dugaan Kompensasi Disunat

    Foto: Angkot diminta tak beroperasi pada H+1 hingga H+7 Lebaran di wilayah Pincak, Bogor. Meski demikian, masih ada angkot yang melintas di Puncak. (Rizky AM/detikcom)

    Dishub Kabupaten Bogor akan menjadikan temuan angkot beroperasi di masa libur lebaran sebagai bahan evaluasi. Dia mengatakan para pengemudi angkot yang masih beroperasi berdalih belum mendapatkan kompensasi sehingga tetap nekat mencari penumpang.

    “Saya coba tanya ke beberapa angkot yang masih beroperasi, saya langsung eksekusi. Dalam artian begini, itu ada beberapa kendaraan yang tidak kena subsidi. Makanya dia mencoba untuk beroperasi,” kata Dadang.

    Sopir angkot seharusnya menerima kompensasi total Rp 1,5 juta. Kompensasi tersebut berupa uang tunai dan sembako.

    “Sebesar Rp 1,5 juta dengan rincian duit Rp 1 juta, Rp 500 (ribu) sembako, ini dibagikan sebelum lebaran. Pascalebaran tidak,” jelasnya.

    Dadang mengatakan menerima laporan bahwa ada sopir yang menerima kompensasi yang nominalnya tidak sesuai. Dia menyebut ada sopir yang mengaku menerima kompensasi sebesar Rp 800 ribu.

    “Nah betul banyak juga, dan saya juga dapat informasi itu ada pemotongan, jadi (diterima sopir) Rp 800 ribu. Kita akan pantau siapa yang melakukan ini, yang jelas Rp 1,5 juta harus full ke sopir,” imbuhnya.

    Pengakuan Sopir Angkot

    Foto: Salah satu pengemudi angkot bernama Dadang mengatakan hendak mengarah ke Cisarua (Rizky AM/detikcom)

    Salah satu pengemudi angkot bernama Dadang mengatakan hendak mengarah ke Cisarua. Dadang mengaku disewa oleh tetangganya untuk mengantar ke Cisarua.

    “Arah Cisarua, pasar, (mengantar) tetangga,” kata Dadang kepada wartawan di simpang Gadog.

    Dishub menemukan angkot-angkot tersebut datang dari arah Ciawi menuju Puncak.

    Dadang mengatakan hendak mengantar rombongan untuk berziarah di belakang area Pasar Cisarua. Dadang mengaku tidak mendapat kompensasi dari pemerintah untuk sopir angkot yang diberikan pemerintah daerah karena diminta tidak beroperasi selama libur lebaran.

    “Nggak (dapat), pengen dapat, tapi nggak tahu peraturannya,” tuturnya.

    Halaman 2 dari 4

    (jbr/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Angkot Dilarang Beroperasi di Puncak Bogor Selama Libur Lebaran, Dedi Mulyadi: Jangan Bandel Ya

    Angkot Dilarang Beroperasi di Puncak Bogor Selama Libur Lebaran, Dedi Mulyadi: Jangan Bandel Ya

    Selain sopir angkot, Pemprov Jawa Barat juga memberikan kompensasi kepada pengemudi becak, delman, dan ojek di wilayah rawan kemacetan lainnya seperti Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Cirebon, dan Subang.

    “Dengan adanya bantuan ini, mereka bisa tetap bekerja dari rumah selama Lebaran,” ujar Kang Dedi Mulyadi usai menyerahkan kompensasi secara simbolis kepada pengemudi delman di Polres Garut pada Kamis, 20 Maret 2025.

    Adapun skema pembayaran kompensasi yang diberikan dalam dua tahap, kata Dedi, bertujuan agar para penerima benar-benar mengikuti kebijakan yang berlaku.

    “Kami membaginya dalam dua tahap agar mereka tidak tergoda untuk tetap mangkal di jalan,” tandasnya.

    Di sisi lain, Dedi mengeklaim kompensasi tersebut tidak membebani anggaran daerah karena bersumber dari realokasi anggaran perjalanan dinas pegawai Pemprov Jawa Barat.

    “Dana ini berasal dari pemotongan belanja perjalanan dinas pegawai Pemdaprov Jabar. Biasanya digunakan untuk perjalanan dinas, tetapi kali ini diberikan kepada masyarakat, seperti Mang Oding dan kawan-kawan,” katanya.

    Menurut Dedi, kebijakan tersebut lebih menguntungkan dibanding membiarkan kemacetan yang dapat terjadi hingga 7 jam. Anggaran sebesar Rp6 miliar untuk kompensasi, dinilainya dapat mendorong arus mudik menjadi lebih lancar.

    “Bandingkan Rp6 miliar untuk anggaran kompensasi tapi kemacetan berkurang, atau tidak menganggarkan tapi kemacetan bisa 7 jam, lebih boros macet kan,” pungkasnya.

     

    Penulis: Arby Salim

  • Dedi Mulyadi Klaim Puncak Tak Macet Parah: Angkot Diliburin

    Dedi Mulyadi Klaim Puncak Tak Macet Parah: Angkot Diliburin

    Dedi Mulyadi Klaim Puncak Tak Macet Parah: Angkot Diliburin
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur
    Jawa Barat
    (Jabar)
    Dedi Mulyadi
    mengatakan arus mudik Lebaran 2025 sejauh ini baik-baik saja, khususnya di wilayah Jabar.
    Menurut Dedi Mulyadi, kini sudah tidak terjadi kemacetan parah di wilayah Jabar. Apalagi, kata dia, kawasan
    Puncak
    juga sudah tertib.
    “Jawa Barat-nya terlewat tertib, tidak terlalu ada antrean yang stuck. Sampai puluh-puluh jam kan enggak ada sekarang. Puncak hari ini relatif tertib,” ujar Dedi Mulyadi di rumah Ketua MPR Ahmad Muzani, Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Rabu (2/4/2025).
    Dedi Mulyadi menjelaskan, kondisi ini tidak lepas dari tertibnya angkot, ojek, hingga andong yang setop beroperasi selama Lebaran.
    Dengan begitu, Dedi Mulyadi mengeklaim, arus mudik pada kesempatan ini sangat tertib.
    Dedi Mulyadi pun meyakini arus balik mudik yang diprediksi terjadi pada 6-7 April tahun ini juga akan berjalan lancar.
    “Dan kemudian juga mudah-mudahan teman-teman yang angkot, andong, ojek taat. Sampai hari ini masih taat tuh. Ini kan arus mudik yang sekarang relatif sangat tertib,” jelasnya.
    “Ya karena sederhana. Ya, sopir angkotnya liburin. Itu saja kok. Insya Allah nanti baliknya juga aman,” imbuh Dedi Mulyadi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.