Macet Total, Wisatawan Antre Panjang demi Masuk ke Lokasi Wisata Batetangnga
Tim Redaksi
POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com
– Banyaknya jumlah pengunjung menjelang akhir libur Lebaran di kawasan wisata Batetangnga membuat antrean panjang kendaraan mengular hingga lebih dari satu kilometer.
Akibatnya, pengunjung harus bersabar antre berjam-jam demi bisa tembus masuk ke kawasan wisata yang berada di Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat itu.
Kondisi ini terpantau pada Jumat (4/4/2025), di mana kondisi kemacetan panjang mengular ke arah pintu masuk obyek wisata Batetangnga. Ratusan kendaraan pengunjung terjebak macet di tengah jalan.
Jalanan yang sempit dan volume kendaraan roda dua maupun roda empat yang meningkat tajam membuat kawasan ini makin sesak.
Sejumlah pengendara yang tidak sabar mengantre nekat mengambil jalur pengendara lain, membuat kendaraan kian terjebak dalam kemacetan yang sulit diurai.
Selain itu, banyaknya kendaraan pengunjung yang diparkir di bahu jalan membuat kemacetan semakin bertambah parah.
Alhasil, pengunjung yang tidak ingin menunggu di mobil, terpaksa harus berjalan kaki sambil meninggalkan kendaraan mereka di pinggir jalan.
Menurut salah satu pengelola wisata, Fadel, pemandangan ini terjadi sejak hari pertama libur Lebaran, jumlah pengunjung sangat membeludak hingga 7.000 orang setiap harinya.
Puncak kepadatan diprediksi akan terjadi pada hari Sabtu dan Minggu besok, seiring dengan berakhirnya masa cuti libur Lebaran.
“Lonjakan pengunjung membeludak sejak beberapa hari terakhir, hingga kendaraan antre berjam-jam.”
“Kemungkinan Sabtu dan Minggu besok jumlah pengunjung akan semakin bertambah seiring waktu libur Lebaran akan berakhir,” ujar Fadel.
Demi mengurai kemacetan, polisi dari Polsek Binuang dan pengelola wisata melakukan sistem pengamanan dan mengatur lalu lintas dengan memberlakukan sistem buka-tutup jalur.
Upaya ini dilakukan agar antrean bisa terurai dan cepat teratasi, sehingga pengunjung dapat cepat tiba di kawasan wisata.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kasus: Kemacetan
-

Awas Kena Macet! Ini Waktu Favorit Pemudik Balik ke Jakarta
Jakarta –
Usai Hari Raya Idulfitri, pemudik mulai melakukan perjalanan balik ke kota asal. Jangan sampai terjebak di tengah kemacetan, catat waktu favorit pemudik melakukan perjalanan balik.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryanugroho memprediksi puncak arus balik Lebaran akan terjadi pada 5, 6, dan 7 April 2025. PT Jasa Marga juga memprediksi puncak arus balik melalui 4 gerbang tol utama yaitu Gerbang Tol Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Ciawi dan Cikupa terjadi pada Minggu (6/4/2025).
Dikutip dari Buku Saku Digital Jasa Marga, ada jam-jam tertentu yang menjadi favorit pengendara yang meramaikan arus balik. Berdasarkan histori volume puncak arus lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 66 arah Jakarta, waktu favorit yang perlu dihindari adalah pukul 18.00 WIB sampai 00.00 WIB.
Sementara itu, untuk memastikan kelancaran perjalanan, Polri telah menyiapkan sejumlah langkah strategis, termasuk pengaturan jalur dan penerapan sistem contraflow serta one way.
“Untuk arus balik, para pemudik biasanya sudah dalam kondisi lelah, sehingga kami perlu menyiapkan skema yang lebih hati-hati dan fleksibel,” kata Kakorlantas Polri dikutip dari situs Humas Polri.
Pihak kepolisian telah mempersiapkan berbagai opsi untuk mengatur lalu lintas. Pada 2 April, sistem contraflow sudah diterapkan. Apabila volume kendaraan meningkat, skema one way lokal akan diterapkan dari KM 188 hingga KM 70, dan bahkan dapat diperpanjang hingga KM 246 Pejagan jika diperlukan.
“Jika terjadi lonjakan arus balik pada 5 dan 6 April, kami akan memberlakukan one way nasional, dengan titik awal di KM 414 Kalikangkung, untuk memudahkan pemudik yang kembali ke kota,” tambah Kakorlantas.
Polri akan terus memantau perkembangan arus lalu lintas, melakukan evaluasi secara berkala, dan mengatur langkah-langkah lebih lanjut untuk menghindari kemacetan yang dapat mengganggu kenyamanan pemudik selama arus balik Lebaran.
(rgr/lth)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4410683/original/016503200_1682853794-20230430-Arus-Balik-Tol-Jagorawi-Faizal-5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Diperkirakan 6-7 April 2025, Ini Tips Aman Perjalanan Pulang – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Mudik Lebaran 2025 telah usai, jutaan pemudik kini bersiap kembali ke kota perantauan. Puncak arus balik lebaran diperkirakan terjadi pada 6-7 April 2025, berdasarkan prediksi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi untuk memastikan perjalanan pulang pemudik berjalan lancar dan aman, mengingat diperkirakan sekitar 31,4 juta orang (21,5% dari total pemudik) akan melakukan perjalanan balik pada periode tersebut.
Angka tersebut menunjukkan tingginya mobilitas masyarakat pasca Idul Fitri. Untuk mengantisipasi kepadatan dan potensi kemacetan, Kepolisian telah menerapkan berbagai rekayasa lalu lintas, termasuk sistem satu arah (one way), contraflow (lawan arus), dan ganjil genap. Lebih dari 164.000 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan perjalanan dan lebih dari 2.800 posko disiapkan untuk memberikan bantuan kepada pemudik yang membutuhkan.
Persiapan matang dari pemerintah ini diharapkan dapat meminimalisir kendala yang mungkin dihadapi pemudik selama perjalanan pulang. Namun, peran serta dan kesiapan pribadi pemudik juga sangat penting untuk memastikan perjalanan yang aman dan nyaman. Berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan agar perjalanan arus balik Lebaran 2025 Anda lancar tanpa hambatan.
-

Lonjakan Jumlah Pemudik Jadi Katalis Positif Konsumsi Domestik Masyarakat – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Sejumlah warga memanfaatkan libur panjang Lebaran 2025 untuk mudik berkumpul bersama keluarga hingga berwisata ke tempat-tempat hiburan.
Momen ini menjadi ajang perputaran uang di berbagai daerah.
Analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai tingkat konsumsi domestik menjadi sangat optimal ketika memasuki momentum bulan Ramadan maupun Lebaran.
“Itu sebenarnya sudah dibuktikan secara historical dari sebelumnya. Jadi kita lihat saja misalnya adanya peningkatan aktivitas belanja,” ucap Nafan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (3/4/2025).
“Dalam tanda kutip misalnya di sejumlah kawasan wisata di daerah serta terjadi lonjakan peningkatan penumpang secara signifikan.
Sementara itu, dalam hal aktivitas mudik dengan menggunakan transportasi kereta api serta terjadi peningkatan arus lalu lintas kendaraan bermotor khusus yang melalui jalan tol.
Ia mengatakan, hal ini menjadi katalis positif karena aktivitas konsumsi masyarakat secara domestik mengalami kenaikan.
“Tentunya ini juga merupakan suatu katalis positif. Di mana aktivitas konsumsi domestik itu benar-benar mengalami optimalisasi atau mengalami peningkatan yang optimum,” paparnya.
Dengan memanfaatkan momentum bulan suci Ramadan maupun periode mudik lebaran dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain itu, aktivitas ini membuktikan bahwasanya denyut nadi di perekonomian negara berjalan.
“Hemat saya ini bisa mulai menggeliat ya. Hemat saya demikian. Mudah-mudahan saja nanti akan terefleksikan di hasil kinerja ekonomi di kuartal 1 khususnya,” ujar Nafan.
Pasalnya, Nafan menjelaskan bahwa di tahun-tahun sebelumnya, optimalisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia terjadi di kuartal kedua.
Sebab, pada waktu itu dinamika bulan ramadhan maupun periode lebaran efeknya terjadi di kuartal kedua.
“Tapi, ini memang antara di kuartal 1 maupun di kuartal 2 memang seharusnya ada, bisa menghasilkan. Bisa mengalami perkembangan yang progresif kalau menurut saya dari sisi perekonomian domestik kita,” kata Nafan.
2,1 Juta Kendaraan Keluar Jakarta
Hingga H+2 Lebaran, tercatat lebih dari 2,1 juta kendaraan telah meninggalkan Jakarta dan sekitarnya, menuju berbagai destinasi di Pulau Jawa maupun Sumatera.
Data ini diungkapkan oleh Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Agus Suryonugroho, pada Rabu (2/4/2025).
“Saat ini kami laporkan yang sudah keluar dari arah Jakarta baik itu ke Trans Jawa maupun Sumatera mencapai 2.167.702 kendaraan,” ujar Agus kepada wartawan.
Dengan tingginya jumlah kendaraan yang keluar tersebut, Agus mengungkapkan bahwa Jakarta kini hanya menyisakan sekitar 0,5 persen kendaraan dari jumlah normal, menandakan berkurangnya kepadatan di ibu kota.
Dengan berkurangnya jumlah kendaraan di Jakarta, perhatian Korlantas kini beralih ke pada arus balik Lebaran yang diperkirakan puncaknya terjadi pada 5 hingga 6 April 2025.
Untuk menghadapi potensi kemacetan saat arus balik, Korlantas Polri telah mempersiapkan berbagai strategi rekayasa lalu lintas guna memastikan kelancaran perjalanan pemudik yang kembali ke Jakarta.
/data/photo/2025/04/04/67ef3eec061ce.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3065913/original/077274800_1583147781-20200302-Pemkot-Bogor-Akan-Mengurangi-Unit-Angkot-4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/676390/original/mati-kompt1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

